Bullying Merusak Psikis New
Bullying Merusak Psikis New
Tokoh:
geng nakal 6 orang: Mario sbg Agus, Nayaka sbg Budi, Rais sbg Coro
Naelu sbg Sri, Sabrina sbg Ayu, (intan sbg Cipluk) (Coro&Sri pacaran)
Perundungan atau yang sering kita sebut bullying dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. Tanpa
pandang status, tempat, maupun lingkup. Entah itu didalam lingkup keluarga, pendidikan, institusi,
maupun masyarakat. Bullying tak sesederhana yang dilihat, banyak dampak serius yang bisa
ditimbulkan oleh tindakan ini. Tak hanya bisa merugikan secara materi maupun fisik akan tetapi
bullying juga dapat menyebabkan gangguan mental maupun psikis kepribadian korban. Pada
kesempatan kali ini kami Ambystoma Texanum mempersembahkan sebuah teater yang berjudul
"Bullying merusak psikis". Berkisah tentang Joko seorang anak berkebutuhan khusus yang berlatar
belakang dari keluarga yang kurang harmonis dan seringkali mendapat perlakuan yang tidak pantas
oleh orang sekitar. Hal inilah yang menyebabkan dampak buruk pada mental dan kepribadian Joko.
Saat guru sudah masuk di kelas, tiba-tiba Joko datang dengan membawa barang dagangannya (Joko
masuk, guru njelasin,narator baca). Beberapa teman sekelasnya pun menyoraki dan melempari Joko
dengan kertas (siswa aksi melempar kertas) Joko yang masih berdiri di depan kelas merasa malu dan
sangat sedih atas perlakuan teman kelasnya. Namun Joko tidak bisa melawan mereka karena kondisi
Joko yang lemah.
Bu Berlin : Ayu, Agus, Budi, Cipluk, Coro, Sri , Joko (manggil 3 kali kasih jeda). Ada yg ngeliat Joko?
Bu Berlin : sudah sudah, Joko saya gamau tau Minggu depan jangan sampai telat lagi
Joko : baik bu
Kelas pun berlangsung dengan kondusif. Hingga akhir bel pulang pun berbunyi.
Selepas pulang sekolah, Joko pun kembali berjualan untuk menghabiskan sisa dagangan tadi pagi. Hal
ini sudah menjadi kebiasaan Joko setiap harinya lantaran tuntutan dari kedua orang tuanya. Ibu nya
melarang pulang ke rumah sebelum dagangnya habis, hal inilah yang menjadikan Joko selalu bekerja
keras untuk menghabiskan seluruh dagangnya.
*Ayu & cipluk ikut membuli dengan menyoret muka si Joko dengan spidol
Akhirnya Joko pun pulang ke rumah dalam keadaan lemah letih lesu tak berdaya.
Ibu : Aduhh, Joko mana ya? Udah jam segini belum pulang. Dasar anak gatau diuntung. awas aja ya kalo
sampai pulang ga bawa uang.
*Joko masuk
Ibu : Ko cuma segini, dari pagi sampe sore cuma dapet segini? Kamu tilep ya?
Joko : ngga Bu
Joko : m-maaf Bu *sambil memegang pipi yang habis ditampar ibu & menangis
*Joko geleng-geleng
Ibu : Ini lagi jadi suami PENGANGGURAN kerjaannya tiap malem MABOK,JUDI. menang ga ngabisin duit
iya.
Joko : pak udah pak Bu....... *Bapak Joko menepis tangan Joko yang memegang kakinya
Ibu : Kamu liat kan?!?!? Ini semua gara gara kamu, anak cacat gatau diuntung
Di malam hari dalam keadaan sepi dengan perasaan hati yang kacau, sedih, dan merasa tak berguna
serta perlakuan kasar yang selama ini menimpanya mengakibatkan Joko kehilangan akal sehatnya
dan ia pun memilih untuk mengakhiri hidupnya.
Joko : ARRRGKGHHHHHHH, kenapa hidup ku seperti ini tuhan, mana keadilan!!mana kasih sayang!!
Kenapa semua orang menyalahkan ku!! *Di jeda, lanjut ngomong lagi, mungkin benar kata ibu, aku anak
yang tidak berguna, menyusahkan,menjadi beban, lebih baik *ambil pedang2an di keranjang jualan
lngsung nusuk perut
Tamat~