Anda di halaman 1dari 4

Bella side:

Namaku Bella. Aku berusia 17 tahun. Aku bersekolah di SMA X. rutinitas di sekolah
bagiku bukanlah hal yang luar biasa. Kegiatanku hanya belajar, bermain, berbelanja,
bergaul dengan teman-temanku. Tapi semua begitu cerah ketika aku mulai menyukai
seseorang. Edward. Yah, itulah pria terpopuler yang dipuja-puja oleh seluruh siswa
di sekolahku. Aku pun mulai jatuh hati padanya. Tapi aku merasa aneh, ketika aku
mencuri-curi pandang, mata kami selalu bertemu. Apa itu pertanda baik buatku?
Aku terkejut, pada tahun terakhir kami bersekolah, ternyata kami berada di kelas
yang sama.
Di kelas.
Edward

: Halo. Mungkin ini pertama kalinya kita sekelas. Namaku Edward

Cullen. Kamu Bella kan?


Bella

: (gugup)mm yah benar. Apa aku terlihat canggung?

Edward

: tidak juga. Mungkin karna kita pertama kali ngobrol bareng.

Bella

: mm mungkin iyah.

Edward

: gimana caranya biar kita ga canggung?

Bella

: hha, kamu kok nanyanya kaya gitu?

Edward

: yaahh biar kita lebih akrab gituu.

GURU

: baiklah anak-anak, jangan lupa kerjakan PR kalian yah.

Edward

: rumah kamu dimana?

Bella

: di jalan sederhana no.2. mungkin kita sudah tidak terlihat canggung

lagi yah? Dan aku kira kamu ga bakal ngajak aku ngobrol. Jujur saja aku terkejut.
Edward

: sejujurnya sudah lama aku menyukaimu. Kamu mungkin merasakan

juga ketika mata kita saling memandang satu sama lain.

Bella

: kamu seriusan?

Edward

: aku serius.

Bella

: sejujurnya aku juga menyukaimu. Tapi kita kan baru kenal

Edward

: yahh aku tau. Aku tunggu jawaban kamu di taman lansia.

Taman lansia.
Edward

: jadi jawabanmu apa?

Bella

: yahh aku akan mencoba berkencan denganmu.

Edward

: jadi sekarang status kita kita berpacaran, kan? Soalnya aku mau

update di Facebook.
Bella

: Yah aku juga mau ngubah status Facebook aku.

Dan akhirnya kami pun berpacaran.


Kami pun melakukan aktivitas seperti pasangan kekasih lainnya.
Bella

: kenapa orang-orang ngeliatin kita?

Edward

: mungkin karna kita terlalu mencolok. Jangan peduliiin mereka.

Yaudah biasa aja.

Rumah Bella.
Bella

: plis bep, jangan manjat-manjat di mobil aku. Bisi diomongin

tetangga.
Edward

: besok aku mau ngajak kamu ke rumah, bep.

Bella

: asli? Ketemu sama keluarga bebep? Tapi aku malu.

Edward

: tapi besok dirumahku gaada orang. Soalnya lagi pada ke ondangan.

Bella

: ohhh yaudah deh.

Edward

: oke aku tunggu.

Di rumah Edward.
Aku pun sampai di rumah Edward. Ternyata di rumah Edward memang tidak ada
siapa-siapa. kamipun tiba di kamar Edward.
Bella

: ternyata rumahmu memang benar-benar sepi.

Edward

: memang aku terlihat berbohong yaahh?

Awalnya kami hanya mengobrol biasa, dan tanpa pikir panjang kami melakukan
hubungan diluar nikah. Dan kami benar-benar menikmatinya.
2 bulan kemudian, kami pun bersikap seperti tidak ada sesuatu yang terjadi.
Tetapi
Edward

: kenapa bep?

Bella

: aku gaenak badan bep.

Bella

: bep kira-kira kalo aku hamil gimana?

Edward

: kamu bercanda kan?

Bella

: entahlah.

Bella

: halo maijem. Aku mual muntah ma. Kira-kira kenapa yah? Ma kenapa

ma? Iya aku pernah melakukannya, tapi hanya sekali ma. Apa bener ini tanda hamil?
Edward

: ma bener bella hamil?


aku mau jemput maijem dulu.

Maijem

: kunaon ieu teh?

Edward

: abdi oge teu terang, ma?

Maijem

: kunaon atuh maraneh teh bet ngalakukeun? Tingali si bella

Edward

: gugurkeun weh ma. Plis ma. Da teu apal si bella bakal hamil.

Maijem

: ai maraneh sadar teu? Ga ngeliat akibatnya?

Edward

: Da teu diajar kesehatan reproduksi ma. Sok lah duit mah gampang.

Nu penting eta orok kudu digugurkeun.

EDWARD SIDE
Edward

: kita harus membuangnya!

Aku heran, padahal kita berhasil menggugurkan janinnya. Tetapi kenapa bella tidak
bernafas. Aku berusaha untuk menyelamatkannya, tetapi apa daya nyawa bella pun
melayang. Ini penyesalan terberat bagiku, karena kecorobohan kami, karena
keisengan kami, karena coba-coba, nyawa bella pun menjadi bayarannya. Semoga
remaja

diluar

sana

WASPADALAAAHHH!!!!!

tidak

melakukan

hal

bodoh

seperti

kami.

Anda mungkin juga menyukai