Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENELITIAN PENGARUH INTERVAL PEMBERIAN AIR

TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU

Disusun Oleh

Nama: Dhea Kusuma

No/Kelas: 11/XII IPA 4

MAN 3 SLEMAN

TAHUN AJARAN 2020/2021


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kacang hijau atau Pacheolus Areus berasal dari famili Fabaceae alias polong-polongan.
Kacang hijau dan kecambahnya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Kandungan
proteinnya cukup tinggi dan merupakan sumber mineral penting, seperti fosfor dan kalsium
yang sangat diperlukan tubuh. Sementara itu, kandungan lemaknya merupakan asam lemak
tak jenuh sehingga aman dikonsumsi.

Kacang hijau merupakan tanaman yang relatif mudah untuk ditanam karena tidak tergantung
pada iklim tertentu. Dengan memperhatikan kecukupan factor eksternal seperti air, mineral,
kelembaban, suhu serta cahaya, tanaman kacang hijau dapat tumbuh dengan baik.

Salah satu factor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau
adalah air. Interval pemberian air yang berbeda akan menghasilkan pertumbuhan yang
berbeda pula. Berdasarkan hal tersebut, kami tertarik untuk meneliti pengaruh interval
pemberian air bagi pertumbuhan tanaman kacang hijau.

B. Rumusan Masalah
a. Apakah interval air yang diberikan berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang
hijau?

C. Tujuan
a. Siswa dapat mengetahui pengaruh interval pemberian air terhadap pertumbuhan tanaman
kacang hijau.
b. Memenuhi tugas dari guru bersangkutan.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Pengertian pertumbuhan adalah proses pertambahan volume dan jumlah sel sehingga ukuran
tubuh makhluk hidup tersebut bertambah besar. Pertumbuhan bersifat irreversible atau tidak
dapat bali dan dapat diukur. Sedangkan Pengertian Perkembangan adalah proses perubahan
menuju kedewasaan melalui proses pertumbuhan dan diferensiasi. Perkembangan tidak dapat
diukur.

B. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan terdapat 2 faktor antara lain
luar dan dalam.

 Faktor luar atau lingkungan, contohnya: makanan, air, oksigen, cahaya, suhu, dan
kelembapan.
a. Makanan atau nutrisi

Makanan merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme
tubuh. Kualitas dan kuantitas makanan akan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup. Karena sedang dalam masa pertumbuhan, kamu harus
cukup makan makanan yang bergizi untuk mendukung pertumbuhan dan
perkembangan tubuhmu. Zat gizi yang diperlukan manusia dan hewan adalah
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Semua zat ini diperoleh dari
makanan. Sedangkan bagi tumbuhan, nutrisi yang diperlukan berupa air dan zat hara
yang terlarut dalam air. Melalui proses fotosintesis, air dan karbon dioksida (CO2)
diubah menjadi zat makanan dengan bantuan sinar matahari. Meskipun tidak berperan
langsung dalam fotosintesis, zat hara diperlukan agar tumbuhan dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik

b. Suhu

Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang


pertumbuhan dan perkembangannya. Suhu ini disebut suhu optimum, misalnya suhu
tubuh manusia yang normal adalah sekitar 37°C. Pada suhu optimum, semua makhluk
hidup dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Hewan dan manusia memiliki
kemampuan untuk bertahan hidup dalam kisaran suhu lingkungan tertentu. Tumbuhan
menunjukkan pengaruh yang lebih nyata terhadap suhu. Padi yang ditanam pada awal
musim kemarau (suhu udara rata-rata tinggi) lebih cepat dipanen daripada padi yang
ditanam pada musim penghujan (suhu udara rata-rata rendah). Jenis bunga mawar
yang tumbuh dan berbunga dengan baik di pegunungan yang sejuk, ketika ditanam di
daerah pantai yang panas pertumbuhannya menjadi lambat dan tidak menghasilkan
bunga yang seindah sebelumnya. Hal ini disebabkan karena semua proses dalam
pertumbuhan dan perkembangan seperti penyerapan air, fotosintesis, penguapan, dan
pernapasan pada tumbuhan dipengaruhi oleh suhu.

c. Cahaya

Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.


Tumbuhan sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun
keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan karena
cahaya dapat merusak hormon auksin yang terdapat pada ujung batang. Bila kamu
menyimpan kecambah di tempat gelap selama beberapa hari, kecambah itu akan
tumbuh lebih cepat (lebih tinggi) dari seharusnya, namun tampak lemah dan
pucat/kekuning-kuningan karena kekurangan klorofil.

d. Air dan Kelembaban

Air dan kelembapan merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan


perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk
hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-
reaksi kimia di dalam tubuh. Tanpa air, reaksi kimia di dalam sel tidak dapat
berlangsung, sehingga dapat mengakibatkan kematian. Kelembapan adalah
banyaknya kandungan uap air dalam udara atau tanah. Tanah yang lembab
berpengarauh baik terhadap pertumbuhan tumbuhan. Kondisi yang lembab
banyak air yang dapat diserap oleh tumbuhan dan lebih sedikit penguapan.
Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel. Kelembapan
juga penting untuk mempertahankan stabilitas bentuk sel.

e. Tanah

Bagi tumbuhan, tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangannya.


Tumbuhan akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah
tempat hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah
ditentukan oleh faktor lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan mineral, dan
air.

 Faktor dalam, yaitu gen dan hormon. Gen merupakan materi pembawa sifat yang
diwariskan pada keturunan, sedangkan Hormon. Hormon berfungsi sebagai pengontrol
kegiatan dalam tubuh.
a. Auksin: berfungsi merangsang pertumbuhan akar, batang, bunga, buah,
perkecambahan, dan membengkokkan batang.
b. Sitokinin: berfungsi merangsang pembelahan sel, pertumbuhan akar, tunas, bunga,
buah dan menghambat penuaan.
c. Giberelin: berfungsi merangsang pertumbuhan daun, bunga, buah, pemanjangan
batang, serta perkecambahan biji dan tunas.
d. Asam Absisat: berfungsi menghambat pertumbuhan sel, menunda pertumbuhan, dan
mambantu dormansi.
e. Gas etilen: berfungsi mempercepat pematangan buah, penebalan batang, kombinasi
gas etilen dan auksin atau giberlin dapat memacu pembuangan.
f. Asam traumatin: berfungsi merangsang regenerasi sel di bagian tumbuhan yang luka.
g. Kalin: berfungsi merangsang pembentukan organ tumbuhan, misalnya akar
(Rizokalin). batang (kaulokalin), daun (fitokalin), dan bunga (Autokalin/florigen).

C. Hipotesis
a. Interval waktu pemberian air yang tepat untuk pertumbuhan tanaman kacang hijau adalah
perlakuan 2 kali sehari penyiraman.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan untuk mencari “Pengaruh Interval Pemberian Air terhadap
Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau” adalah metode penelitian eksperimen dan observasi.
B. Variabel Penelitian
a. Variabel bebas: interval waktu
b. Variabel terikat: pertumbuhan tanaman kacang hijau
c. Variabel kontrol: air, kapas, gelas/pot plastic
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Tanggal penelitian: 13-19 Agustus 2020
Tempat penelitian: Desa Pandean
D. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian, sebagai berikut:
- Penggaris
- Alat tulis
- Label
- Gelas/pot plastic
- Tutup botol (takaran 5 ml)
- Air
- Kapas
- Biji kacang hijau
E. Langkah kerja:
a. Siapkan alat dan bahan penelitian yang dibutuhkan
b. Siapkan 3 gelas/pot plastic, isi dengan kapas masing-masing 2 lembar
c. Memberi nama gelas/pot tersebut menggunakan label dengan nama A, B, dan C
d. Menanam biji kacang hijau masing-masing 3 biji setiap gelas/pot
e. Menyiram air ke tiga gelas/pot yang telah berisi kapas dan biji kacang hijau dengan
takaran yang sama dengan interval pemberian air sebagai berikut.
Nama Pot Takaran Air (ml) Interval Pemberian Air/hari
A 20 ml (4 kali tutup botol) 1 kali sehari
(06.00 pagi)
B 20 ml (4 kali tutup botol) 2 kali sehari
(06.00 pagi, 12.00 siang)
C 20 ml (4 kali tutup botol) 3 kali sehari
(06.00 pagi, 12.00 siang,
06.00 sore)
f. Meletakkan semua pot pada satu tempat dengan intensitas cahaya matahari yang rendah
g. Mengukur panjang batang dan jumlah daun dari setiap kecambah masing-masing pot
setiap harinya hingga hari ke 7
h. Mencatat hasil informasi pada tabel hasil pengamatan
Tabel Hasil Pengamatan
NO Pertumbuhan Hari-1 Hari-2 Hari-3 Hari-4 Hari-5 Hari-6 Hari-7 Rata-
tinggi dan Rata
jumlah
daun/hari
1 Pot A (1 kali
sehari)
I - 1,5 cm 2,5 cm 7 cm 16 cm 22,5 27 cm 10,9
cm cm
2 daun
II - 1,5 cm 2,5 cm 4 cm 15 cm 20 cm 24 cm 9,57
cm
2 daun
III - 0 0 0 0 0,1 cm 0 0,014
cm
2 Pot B (2 kali
sehari)
I - 0.1 cm 0 0 0 0 0 0,014
cm
II - 0,5 cm 0 0 0 0 0 0,071
cm
III - 1 cm 0 0 0 0 0 0,14
cm
3 Pot C (3 kali
sehari)
I - 0,5 cm 0 0 0 0 0 0,071
cm
II - 0,2 cm 0 0 0 0 0 0,028
cm
III - 1 cm 0 0 0 0 0 0,14
cm

BAB IV
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, pot A dengan 1 kali penyiraman pada pagi hari
dalam tujuh hari masa pengamatan mempunyai pertumbuhan batang dan daun yang paling baik
diantara jenis pot lainnya. Pot A menunjukkan rata-rata pertumbuhan batang tertinggi sejumlah
6,82 cm per hari. Hal ini dipengaruhi oleh etiolasi. Etiolasi adalah pertumbuhan tumbuhan yang
sangat cepat di tempat gelap. Pot A juga menunjukkan pertumbuhan daun, sejumlah 2 daun
dalam tujuh hari masa pengamatan. Tanaman dalam pot A yaitu I dan II tumbuh dengan tebal
batang yang tipis dan panjang, namun dengan kondisi tanaman yang lemah, batang tidak kokoh,
daun kecil, dan tanaman tampak pucat. Gejala tersebut terjadi karena ketiadaan cahaya matahari.
Sedangkan tanaman III di pot A mengalami keterlambatan pertumbuhan. Tanaman III baru
menunjukkan pertumbuhannya pada hari keenam dengan tumbuh menjadi kecambah. Hal
tersebut dapat dikarenakan keadaan biji kacang hijau yang kurang baik atau dapat dipengaruhi
oleh factor internal lainnya.
Pot B dengan 2 kali penyiraman pada pagi dan siang hari dan Pot C dengan penyiraman 3 kali
sehari pada pagi,siang,dan sore hari dalam tujuh hari masa pengamatan, dua-duanya
menunjukkan pertumbuhan tanaman yang buruk. Hal ini dapat dibuktikan melalui rata-rata
pertumbuhan tinggi batang yaitu pot B 0,075 cm per hari sedangkan pot C 0,079 cm per hari.
Keduanya tidak menunjukkan adanya pertumbuhan dalam bentuk jumlah daun. Hal ini terjadi
karena kedua jenis tanaman kacang hijau tersebut tidak optimal bila ditanam pada interval
penyiraman yang panjang dikarenakan tidak adaptif terhadap kelembaban.
Sehingga berdasarkan pengamatan yang dilakukan, tanaman kacang hijau tidak termasuk ke
dalam tanaman yang membutuhkan banyak air dan interval penyiraman tanaman kacang hijau
satu kali sehari dengan dosis 20 ml merupakan interval terbaik dari jenis yang lain. Dan dapat
tumbuh lebih baik lagi apabila tempat atau lokasi penanaman berada di kelembaban yang baik.
BAB V
KESIMPULAN
Interval pemberian/penyiraman air sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang
hijau. Air merupakan salah satu elemen untuk menyuburkan tanaman. Namun pemberian air
harus sesuai dengan kadar yang diperlukan tanaman kacang hijau, tidak terlalu banyak dan tidak
terlalu sedikit. Begitu pula dengan kelembaban, namun apabila kelembaban dan air yang
diberikan tidak setara dan seimbang maka hal tersebut hanya membuat pertumbuhan tanaman
kacang hijau menjadi terganggu. Begitu pula dengan factor pendukung lainnya yang harus
seimbang agar tanaman kacang hijau dapat tumbuh dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
https://eprints.uny.ac.id/46788/15/PENDUKUNG%20LKPD%20PERTUMBUHAN%20DAN
%20PERKEMBANGAN.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Kecambah
https://id.wikipedia.org/wiki/Etiolasi
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai