Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum Botani Farmasi

Perkecambahan

Disusun oleh:
Galih Nugroho 1743050010
Amanda Vressa Yuniar 2043050016
Jasmine Dewanty Saputri 2043050017
Elvira Ramadhani 2043050021
Dias Septania Sari 2043050027

Fakultas Farmasi
Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
Tahun 2021
I. Pendahuluan
Perkecambahan merupakan salah satu fase yang penting pada
pertumbuhan suatu tanaman. Fase perkecambahan merupakan fase waktu
mulai terbentuknya organ tanaman, seperti mulai dari akar, batang, dan daun
untuk pertama kalinya. Fase kecambah sangat aktif menumbuhkan tunas–
tunas yang baru. Proses perkecambahan merupakan tahap awal dari proses
terbentuknya individu baru pada tumbuhan berbiji.
Terjadinya proses perkecambahan pada suatu tanaman dipengaruhi
oleh beberapa faktor, seperti kelembaban, oksigen, suhu, dan cahaya, serta
media semai. Diantara faktor-faktor tanah tersebut, media tanam merupakan faktor yang
paling berpengaruh terhadap perkecambahan, substrat perkecambahan dapat
menyebabkan benih menjadi dorman, tetapi dapat juga memperpendek waktu
perkecambahan. Media tanam memegang peran penting bagi pertumbuhan tanaman.
Media tanam yang digunakan harus sesuai dengan jenis tanaman yang akan
ditanam, sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik. Secara umum, media
tanam harus dapat menjaga kelembaban daerah di sekitar akar, menyediakan
cukup udara, dan dapat menyediakan unsur hara bagi tanaman.
Media tanam penting untuk perkecambahan tanaman, karena
merupakan tempat benih tumbuh dan berkembang. Selama ini media tanam
yang biasa digunakan adalah tanah dengan campuran beberapa bahan yang
lain, seperti kompos, pupuk kandang, sekam, pasir, arang, atau dari bahan
lainnya. Formulasi campuran media tanam yang sesuai dapat mendukung
pertumbuhan tanaman, termasuk pada fase perkecambahan. Media tanam
yang cocok untuk persemaian benih dapat mendukung pertumbuhan bibit
yang optimal. Dengan bibit yang baik diharapkan dapat memperoleh
pertumbuhan tanaman yang baik pula.
Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu komoditas
tanaman sayuran yang sangat penting khususnya bagi penduduk Indonesia,
karena Indonesia sangat terkenal dengan masakan yang berbumbu pedas.
Pada umumnya cabai rawit (Capsicum frutescens L.) digunakan sebagai
bumbu masak maupun sebagai penyedap, industri makanan, dan sebagai
bahan obat-obatan. Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) umumnya di
pasarkan dalam keadaan segar, kering atau olahaan. Selain itu cabai rawit
(Capsicum frutescens L.) mempunyai peluang untuk diekspor ke luar negeri,
sehingga dapat menaikkan pendapatan.
Untuk mendapatkan produksi yang maksimal perlu disiapkan bibit
yang baik dan berasal dari benih yang baik. Benih yang baik memiliki viabilitas daya
hidup, daya tumbuh/daya kecambah yang baik. Semakin baik viabilitasnya, persentase
perkecambahan/daya kecambah makin besar.
Benih cabai, termasuk cabai rawit (Capsicum frutescens L.)
sesungguhnya dapat tumbuh dengan baik pada berbagai media tanam. Namun
demikian perlu dilakukan penelitian untuk mendapatkan jenis media tanam yang sesuai
untuk perkecambahan dan pertumbuhan bibit, sehingga bukan hanya mendukung
pertumbuhannya, tetapi juga menjamin akar tidak rusak pada saat bibit dipindahkan ke
media tanam di lahan (pot). Arang sekam bersifat porus dan tidak dapat
menggumpal/memadat, sehingga akar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan sempurna.
Pasir bersifat porus, sehingga cepat kering, namun memudahkan proses pengangkatan
bibit tanaman. Sekam mentah sebagai media tanam berperan penting untuk perbaikan
struktur tanah, membuat sistem aerasi dan drainase media tanam menjadi lebih baik.
Tanah kompos baik untuk meningkatkan daya berkecambah benih maupun pertumbuhan
kecambah mengkudu.

II. Tujuan praktikum


- Mengetahui macam-macam tipe perkecambahan pada biji kacang merah dan kacang
hijau.
- Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan pada biji dan cara-
cara mematahkan domansi pada biji.

III. Tinjauan pustaka


A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang bersifat irreversible
(tidak dapat  balik) karena adanya pembelahan mitosis atau pembelahan sel dapat
pula di sebabkan oleh keduanya. Pertumbuhan dapat di ukur dan dapat dinyatakan
secara kuantitatif, contohnya  pertumbuhan batang tanaman batang tanaman dapat
diukur dengan busur pertumbuhan atau auksonometer.
Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi di daerah meristematik (titik tumbuh)
yaitu ujung akar dan batang. Daerah pertumbuhan ada 3 yaitu zona meristematik,
pemanjangan, dan diferensiasi. Pertumbuhan di bedakan menjadi pertumbuhan
sekunder dan pertumbuhan  primer. Pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan
memanjang akibat kegiatan meristem apical di ujung akar dan ujung batang.
Pertumbuhan sekunder merupakan pertumbuhan membesar akibat kegiatan
kambium dan hanya terjadi pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Sedangkan
pada tumbuhan monokotil, pertumbuhan batang yang membesar karena
pertumbuhan sel. Perkembangan adalah perubahan biologis yang bersifat kualitatif
menuju keadaan yang lebih teratur dan lebih kompleks. Perkembangan tidak dapat
dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk dan
tingkat kedewasaan. Pertumbuhan  pada organisme yang bersel satu ditandai dengan
pertambahan besar ukuran sel, sedangkan  pada organisme bersel banyak ditandai
dengan pertambahan ukuran dan jumlah sel akibat  pembelahan sel. Pertumbuhan
dan perkembangan pada tumbuhan dimulai dengan perkecambahan biji. Kemudian,
kecambah berkembang menjadi tumbuhan kecil yang sempurna, yang kemudian
tumbuh membesar. Setelah mencapaia masa tertentu, tumbuhan akan berbunga dan
menghasilkan biji.

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi


1. Faktor luar
a. Makanan atau nutrisi
Makanan merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses
metabolisme tubuh. Kualitas dan kuantitas makanan akan mempengaruhi
pertumbuhan dan  perkembangan makhluk hidup. Karena sedang dalam masa
pertumbuhan, kamu harus cukup makan makanan yang bergizi untuk
mendukung pertumbuhan dan  perkembangan tubuhmu. Zat gizi yang
diperlukan manusia dan hewanadalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
dan mineral. Semua zat ini diperoleh dari makanan.
Sedangkan bagi tumbuhan, nutrisi yang diperlukan berupa air dan zat
hara yang terlarut dalam air. Melalui proses fotosintesis, air dan karbon
dioksida (CO2) diubah menjadi zat makanan dengan bantuan sinar matahari.
Meskipun tidak berperan langsung dalam fotosintesis, zat hara diperlukan
agar tumbuhan dapat tumbuh dan  berkembang dengan baik. Coba kamu
amati, tanaman padi yang terlambat dipupuk, daunnya akan berwarna
kekuningan. Setelah dipupuk, daun tanaman padi itu akan kembali berwarna
hijau dan tumbuh dengan baik. Mengapa demikian? Di dalam pupuk
terkandung zat hara yang penting sebagai nutrisi tanaman
b. Suhu
Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk
menunjang  pertumbuhan dan perkembangannya. Suhu ini disebut suhu
optimum, misalnya suhu tubuh manusia yang normal adalah sekitar 37°C.
Pada suhu optimum, semua makhluk hidup dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik. Hewan dan manusia memiliki kemampuan untuk bertahan
hidup dalam kisaran suhu lingkungan tertentu. Tumbuhan menunjukkan
pengaruh yang lebih nyata terhadap suhu. Padi yang ditanam pada awal
musim kemarau (suhu udara rata-rata tinggi) lebih cepat dipanen daripada
padi yang ditanam pada musim penghujan (suhu udara rata-rata rendah).
Jenis bunga mawar yang tumbuh dan berbunga dengan baik di pegunungan
yang sejuk, ketika ditanam di daerah pantai yang panas pertumbuhannya
menjadi lambat dan tidak menghasilkan bunga yang seindah sebelumnya.
Hal ini disebabkan karena semua  proses dalam pertumbuhan dan
perkembangan seperti penyerapan air, fotosintesis,  penguapan, dan
pernapasan pada tumbuhan dipengaruhi oleh suhu.
c. Cahaya
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup. Tumbuhan sangat membutuhkan cahaya matahari untuk
fotosintesis. Namun keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat
pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak hormon auksin yang
terdapat pada ujung batang. Bila kamu menyimpan kecambah di tempat
gelap selama beberapa hari, kecambah itu akan tumbuh lebih cepat (lebih
tinggi) dari seharusnya, namun tampak lemah dan  pucat/kekuning-kuningan
karena kekurangan klorofil. Selain tumbuhan, manusia  juga membutuhkan
cahaya matahari untuk membantu pembentukan vitamin D.
d. Air dan kelembapan
Air dan kelembapan merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa
air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat
berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Tanpa air, reaksi kimia
di dalam sel tidak dapat berlangsung, sehingga dapat mengakibatkan
kematian. Kelembapan adalah banyaknya kandungan uap air dalam udara
atau tanah. Tanah yang lembab berpengarauh baik terhadap pertumbuhan
tumbuhan. Kondisi yang lembab banyak air yang dapat diserap oleh
tumbuhan dan lebih sedikit penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi
sekali terhadap pemanjangan sel. Kelembapan juga  penting untuk
mempertahankan stabilitas bentuk sel.
e. Tanah
Bagi tumbuhan, tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangannya. Tumbuhan akan tumbuh dan berkembang dengan optimal
bila kondisi tanah tempat hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan
unsur hara. Kondisi tanah ditentukan oleh faktor lingkungan lain, misalnya
suhu, kandungan mineral, dan air.

2. Faktor dalam
Faktor dalam yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan adalah gen dan zat pengatur tumbuh.
a. Faktor gen.
Faktor penurunan sifat pada keturunan terkandung di dalam gen. Informasi
genetik pada gen mengendalikan terbentuknya sifat penampakan secara fisik
(fenotip) melalui interaksinya dengan faktor lingkungan.
b. Zat pengatur tumbuh (hormon).
Zat pengatur tumbuh (hormon) pada tanaman ialah senyawa organik yang
dalam jumlah sedikit dapat mendukung, menghambat, dan mengubah proses
fisiologis tumbuhan. Pada konsentrasi tertentu hormon dapat memacu
pertumbuhan, tetapi pada konsentrasi yang tinggi dapat menekan
pertembuhan.

IV. Alat dan bahan


- Kacang hijau
- Kacang merah
- Air
- Kapas
- Gelas plastik
- Penggaris

V. Hasil dan pembahasan


A. Klasifikasi kacang hijau
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospremae
Class : Dicotylledonae
Ordo : Leguminales
Family : Leguminosaceae
Genus : Phaseolus
Spesies : Vigna radiate L.

B. Klasifikasi kacang merah


Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospremae
Class : Dicotylledonae
Ordo : Rosales
Family : Leguminosaceae
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus vulgaris L.

Cara kerja:
1. Siapkan masing-masing 3 gelas plastik untuk kacang hijau dan kacang merah.
Setiap gelas plastik, berikan 5 biji.
2. Masukkan kapas yang sudah dibasahi ke setiap gelas plastik yang sudah
disediakan. Masukkan kacang hijau dan kacang merah.
3. Beri keterangan pada setiap percobaan, lalu amati setiap harinya dan catat setiap
perubahannya

Hasil yang diperoleh:


Pada percobaan kacang hijau
Hari Tanpa perlakuan Air biasa Air hangat
Hari Pertama 0 cm 0 cm 0 cm
Hari Kedua 0 cm 0,1 cm 0 cm
Hari Ketiga 1,0 cm 0,3 cm 0,1 cm
Hari Keempat 1,0 cm 1,0 cm 0,5 cm
Hari Kelima 1,1 cm 1,3 cm 1,5 cm

Pada percobaan kacang merah


Hari Tanpa perlakuan Air biasa Air hangat
Hari Pertama 0 cm 0 cm 0 cm
Hari Kedua 0 cm 0,2 cm 0,2 cm
Hari Ketiga 1,0 cm 0,6 cm 0,4 cm
Hari Keempat 1,1 cm 1,2 cm 0,8 cm
Hari Kelima 1,5 cm 1,6 cm 1,9 cm
VI. Kesimpulan
Perkembangan merupakan proses perubahan yang menyertai pertumbuhan, menuju
tingkat pemetangan atau kedewasaan makhluk hidup. proses perubahan secara berurutan
adalah dari spesialiasi, diferensiasi, histogenesis, organogenesis dan gametogenesis).
Perkembangan merupakan proses kualitatif yang tidak dapat di ukur. Biji terdapat dalam
buah, biji berkembang dari bakal biji yang dibuahi dan mengandung embrio serta
cadangan makanan. Berdasarkan letak cadangan makanan, ada biji berendosperm atau
beralbumin (jagung) dan ada yang tak berendosperm atau biji eksalbumin (biji bunga
matahari).
Tahapan pertumbuhan dan perkembangan :
1. Pembelahan sel (cleavage) : Jumlah bertambah banyak
2. Spesialisasi: sel-sel yang sejenis berkelompok
3. Diferensiasi sel : Sel-sel mengalami perbedaan bentuk dan fungsi
4. Organogenesis sel: proses pembentukkan organ-organ tumbuhan
5. Morfogenesis sel: Organ satu dengan yang yang lain memiliki kekhususan dalam
bentuk dan fungsi
6. Perkecambahan; proses pertumbuhan biji menjadi makhluk hidup baru
Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dibedakan atas:
1. Perkecambahan tipe epigaeal, Perkecambahan yang ditandai dengan posisi kotiledon
berada di atas permukaan tanah. Biasanya terjadi pada tanaman dikotil
2. Perkecambahan tipe hipogaeal, Perkecambahan yang ditandai dengan posisi
kotiledon (biji) tetap berada di dalam tanah. Biasanya terjadi pada tanaman
monokotil.
Perkecambahan adalah tumbuhnya embrio dalam biji secara perlahan menjadi tumbuhan
dewasa. Perkecambahan dipengaruhi oleh faktor eksternal (kadar air, suhu, oksigen, dan
cahaya) dan faktor internal (hormon, kematangan embrio, dann sifat dormansi biji).
Urutan proses perkecambahan, Masuknya air kedalam biji imbibisi Aktifnya enzim-
enzim untuk proses metabolisme , membongkar cadangan makanan dalam
kotiledon/endosperm. Hasil pembongkaran berupa sumber energi sebagai bahan
penyusun komponen sel, dan pertumbuhan embrio.
Adapun hasil dari penelitian kami:
1. Pertumbuhan dengan perlakuan yang baik akan lebih cepat bertumbuh.
2. Pertumbuhan itu di pengaruhi oleh beberapa faktor, yakni faktor internal dan
eksternal.
3. Faktor internal meliputi hormon dan gen.
4. Faktor eksternal meliputi air, kelembaban, suhu, cahaya.

Anda mungkin juga menyukai