Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM UJI KANDUNGAN BORAKS DAN

FORMALIN PADA MIE BASAH

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PEMINATAN


Hari/Tanggal :

KELOMPOK 5

Disusun oleh:

1. Annisa Tuljannah
2. Lira Nafisah
3. Muhammad Bintar
4. Sarah Putri Medina
1.1 Tujuan

Perbanyakan tumbuhan merupakan proses yang tidak terpisahkan dalam konservasi


tumbuhan. Perbanyakan tanaman adalah usaha atau cara untuk menghasilkan bibit
tanaman yang teknis nya dibagi menjadi dua, perbanyalan generatif dan vegetatif.
Perkembangbiakan atau perbanyakan generatif ialah perkembangbiakan cara kain atau
seksual. Perbanyakan generatif memiliki keunggulan diantaranya pembibitan yang
mudah dengan biaya efisien, sistem perakaran kuat, dapat menghasilkan varietas baru,
serta mempunyai umur produktif yang lebih lama. Perbanyakan ini dengan cara
penggadaan benih tanaman menggunakan biji. Dalam daur hidup tumbuhan biji yang
ditanam akan mengalami proses perkecambahan sebelum tumbuh menjadi tumbuhan
baru. Akan tetapi tidak semua benih yang ditanam mampu melakukan proses
perkecambahan Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya perkecambahan, baik
ffaktor internal maupun eksternal. Lantas bagaimana upaya untuk merawat biji agar
mampu berkecambah dengan baik serta apa saja faktor berpengaruh pada pertumbuhan
biji yang perlu diperhatikan

1.2 Landasan Teori

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan pada sub-bab sebelumnya, rumusan
masalah yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a.) Pada kondisi yang bagaimanakah biji tumbuh dengan baik?


b.) Apakah perkembangan tersebut epigeal atau hypogeal?
c.) Organ apa yang pertama terbentuk?
d.) Apakah biji-biji tersebut memiliki tinggi dan ukuran yang sama?

1.3 Tujuan

a.) Mengetahui kondisi yang mempengaruhi pertumbuhan biji


b.) Membedakan apakah kecambah bertumbuh epigeal dan hypogeal
c.) Mengetahui organ pertama yang terbentuk
d.) Dapat mengetahui factor yang memperngaruhi perkembangan kecambah
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Perkembangan kacang hijau dan tipe perkecambahan

1.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume
serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Sedangkan
Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaanm tidak dapat
dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat
kedewasaan.
Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh
peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan
bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan
diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur
yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon. Proses
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis bahan
mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul kompleks. Tahapan yang dilalui
selama melangsungkan proses tersebut adalah sebagai berikut :
a. Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
b. Tahap pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak.
Pada sel tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkanoleh penyerapan
air kedalam vakuola.
c. Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran
tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi.
Pada akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu.

1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan


Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman

a. Faktor Internal
 Gen
Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti
berbatang tinggi atau berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung gen
‘baik’ dan didukung oleh lingkungan yang sesuai akan.memperlihatkan
pertumbuhan yang baik.
 Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses
perkembangan dan pertumbuhan.
Auksin : untuk membantu perpanjangan sel
Giberelin :untuk pemanjangan dan pembelahan sel
sitokinin : untuk menggiatkan pembelahan sel
etilen :untuk mempercepat buah menjadi matang
Asam traumalin : Merangsang pemebelahan sel di bagian tumbuhan
yang luka
Kalin : Merangsang pembentukan organ tumbuhan sbb :
- Rizokalin : Untuk pembentukan akar
- Aulokalin : Untuk pembentukan batang
- Filokalin : Untuk pembentukan daun
- Antokalin : Untuk pembentukan bunga
b. Faktor Eksternal
 Air
Fungsi air antara lain :
o Untuk Fotosintesis
o Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim
o Membantu proses perkecambahan biji
o Menjaga (mempertahankan) kelembapan
o Untuk transpirasi
o Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang pemebelahan sel
o Menghilangkan asam asbisat

 Suhu / Temperatur Lingkungan


Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan
tumbuh kembang, reproduksi dan kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu
yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22°C-37°C. Temperatur yang lebih
atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan
yang lambat atau berhenti.

 Kelembaban Udara
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta
perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi
tumbuhan di mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta
berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel yang
lebih cepat.
 Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan
fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan
cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu
kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar matahari dapat
menghambat proses pertumbuhan.
 Nutrien
Tumbuhan memerlukan nutrien untuk kelangsungan hidupnya. Nutrien
yang dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsur makro (makronutrien).
Unsur makro misalnya karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, kalium,
kalsium, fosfor, dan magnesium. Sedangkan nutrien yang dibutuhkan
tumbuhan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro (Mikronutrien). Contoh
unsur mikro adalah klor, besi, boron, mangan, seng, tembaga, dan
molibdenum.
Kekurangan nutrien di tanah atau media tempat tumbuhan hidup
menyebabakan tumbuhan mengalami defisiensi. Defisiensi mengakibatkan
tumbuhan menjadi tumbuh dan berkembang dengan tidak sempurna.
 Kelembapan
Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun,
karena transpirasi akan terkait dengan laju pengangkutan air dan unsur hara
terlarut. Jika kondisi lembap dapat dipertahankan, akan banyak air yang
diserap dan lebih sedikit yang diuapkan. Kondisi ini mendukung aktivitas
pemanjangan sel sehingga sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum dan
tumbuhan membesar.
2. Kacang Hijau
Kacang hijau adalah tanaman sejenis palawija yang dikenal luas di daerah tropis,
produksi kacang hijau sebagai bahan olahan bahan pangan berprotein nabati tinggi dan
berperan dalam menumbuh kembangkan industri kecil maupun menengah. Bagian paling
bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau direbus hingga lunak dan dimakan
sebagai bubur atau dimakan langsung.

Susunan tubuh tanaman (morfologi) kacang hijau terdiri atas akar, batang, daun,
bunga, buah dan biji. Tanaman kacang hijau berakar tunggang, batangnya berbentuk bulat
dan berbuku-buku. Ukuran batangnya kecil, berbulu, berwarna ADLN Perpustakaan
Universitas Airlangga Skripsi Pengaruh Ekstrak Etanolik Kecambah Kacang Hijau
(Phaseolus radiatus ) Terhadap Kualitas Spermatozoa Mencit (Mus musculus) Yang Terpapar
2-Methoxyethanol Citra Maruliyananda hijau kecokelatan atau kemerahan. Setiap buku
batang menghasilkan satu tangkai daun, kecuali pada daun pertama berupa sepasang daun
yang berhadap-hadapan dan masing-masing daun berupa daun tunggal. Batang kacang hijau
tumbuh tegak dengan ketinggian 1 m. Cabangnya menyebar ke semua arah.

Daun kacang hijau tumbuh majemuk, terdiri dari tiga helai anak daun disetiap tangkai.
Helai daun berbentuk oval dengan bagian ujung lancip dan berwarna hijau muda hingga hijau
tua. Letak daun berseling, tangkai daunnya lebih panjang dari daunnya sendiri. Bunga kacang
hijau berbentuk seperti kupu-kupu dan berwarna kuning kehijauan atau kuning pucat,
termasuk bunga hermaprodit atau berkelamin sempurna. Buah kacang hijau berbentuk
polong. Panjang polong sekitar 5-16 cm, setiap polong berisi 10-15 biji. Polong berbentuk
bulat silindris atau pipih dengan ujung agak runcing atau tumpul. Polong muda berwarna
hijau, setelah tua berubah menjadi kecokelatan atau kehitaman. Bijinya berbentuk bulat
dengan bobot (berat) sebesar 0,5-0,8 mg, berwarna hijau sampai hijau mengkilap (purwono ,
2019)
BAB III
METEDOLOGI

1. Waktu dan Tempat

Praktek akan dilaksanakan pada tanggal 28 Agustus 2023 di kelas XII MIPA 2

2. Alat dan Bahan

A. Alat-alat :

 Kertas, pena, gunting (masing-masing 1 buah)


 Wadah atau botol atau gelas plastic ( 4 buah)
 Mistar dan alat tulis
 Ruangan tertutup
 Ruangan terbuka
B. Bahan:

 Air
 Kapas 4 lembar
 20 biji kacang hijau
 Cahaya matahari

3. Prosedur Kerja

1. Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan.


2. Letakkan kapas kedalam wadah atau gelas plastik masing-masing 2 lembar kapas.
3. Masukkan masing-masing 5 biji pada 4 gelas plastik
4. Rendamlah biji kacang hijau dengan air secukupnya
5. Letakkan 2 gelas ditempat terang dan 2 gelas lagi ditempat gelap.
6. Siramlah biji kacang hijau dengan air secukupnya setiap hari dan dalam waktu
yang terukur.
7. Setelah biji kacang hijau tumbuh, ukurlah tinggi batang, warna batang, panjang
daun dan warna daun dari kedua cup tersebut.
8. Lakukanlah pengamatan tersebut selama 7 hari.
9. Catatlah hasil pengukuran dalam tabel pengamatan.

4. Analisis Data

Berdasarkan teori yang tercantum dalam Bab II (Landasan Teori), kacang hijau sebagai
tumbuhan tropis. Kacang hijau mampu tumbuh di tempat yang terang maupun gelap dengan
suhu optimum 33◦C. Hal ini sesuai dengan data yang didapat bahwa :

 Wadah yang diletakkan di tempat terbuka


Tanaman mengalami pertumbuhan paling baik, tinggi cukup, daun segar, tebal, dan
hijau, serta tumbuhan terlihat sehat.

 Wadah yang diletakkan di tempat tertutup dari cahaya matahari


Tanaman tumbuh sangat tinggi namun terlihat tidak sehat, batang berukuran lebih
kurus, daun sedikit berwarna kuning dan lemah dikarenakan suhu ini bukanlah suhu
optimum bagi pertumbuhan kacang hijau sehingga perkecambahan tidak berlangsung
dengan baik.

BAB IV
HASIL PENGAMATAN

1. Tabel Hasil Pengamatan

Pertumbuhan (hari/cm)

No Kecambah Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari

Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 ke-5 Ke-6 Ke-7

Gelas A Terang

Hanya terjadi
1. I perkecambahan 6,2 cm 8,4 cm 15,5 cm 26,9cm 31cm 36,8 cm

Hanya terjadi
2. II perkecambahan 8,5 cm 18,8 cm 23,6 cm 28 cm 35,2cm 38,9 cm

Gelas B Gelap

Hanya terjadi
3. I perkecambahan 4 cm 18,3 cm 26 cm 33 cm 44,7 cm 52 cm

Hanya terjadi
4. II perkecambahan 5,2 cm 21 cm 25,3 cm 30 cm 39,2 cm 47,3cm

Hasil pengamatan didapat perkecambahan ditandai dengan munculnya kecambah,


yaitu tumbuhan kecil dan masih hidup dari persediaan makanan yang berada dalam biji. Rata-
rata biji kacang hijau berkecambah saat 1 jam pertama di rendam kemudian terlihat kuncup
batang mulai tumbuh diatas permukaan tanah setelah ditinggal semalaman pada hari pertama.
Di hari ke-2 perkecambahan masih sama, sedang dalam tahap pertumbuhan akan tetapi
seakan terhenti karena tidak ada perubahan secara signifikan yang dapat diukur pada biji
kacang hijau. Radikula tumbuh muncul ke bawah pada hari ke-3 kemudian diikuti dengan
tumbuhnya plumula di atas biji dengan kuncup daun berukuran kecil. Pada hari ke-4 testa
lepas dengan perwujudan yang berkembang dengan pesat, batang muda tumbuh tinggi ke atas
terdapat daun mekar pada pucuk batang. Akar tumbuh disertai dengan cabang cabang kecil.
Hingga akhirnya pada hari ke-5 sampai dengan hari ke-7 tanaman hanya mengalam
pertambahan panjang batang dan akar tiap harinya hingga dalam bentuk dan ukuran yang
sempurna.

Jika dibuat perbandingan kacang hijau di tempat terang memiliki batang yang gemuk,
sehat dan subur serta daun yang hijau. Sedangkan batang kacang hijau yang diletakkan di
tempat gelap tampak kurus, lemah, pucat, dan memiliki daun berwarna kuning. Hal ini
disebabkan oleh hormon auksin. Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur
pembesaran sel dan memacu pemanjangan seldi daerah belakang meristem ujung. Hormon
auksin ini sangat peka terhadap cahayamatahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini
akan terurai dan rusak. Pada keadaanyang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga
akan terus memacu pemanjangan batang. Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika
ditanam di tempat yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar
yang banyak dan lebat, batangterlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta
kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning (etiolasi). Namun selain hormone
auksin, air juga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan.

LAMPIRAN
BAB V
KESIMPULAN

Cahaya mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau.


Cahaya memperlambat/menghambat kerja hormone auksin dalam pertumbuhan meninggi.
Sehingga menyebabkan kacang hijau di tempat gelap mengalami etiolasi. Selain cahaya, air
juga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan.

DAFTAR PUSTAKA
Dewi Rahmawati 2018 “ Laporan Percobaan Pengaruh Faktor Cahaya Terhadap
Kecepatan Tumbuh Kecambah Kacang Hijau”
https://www.academia.edu/9186619/LAPORAN_PRAKTIKUM_KACANG_HIJAU.
diakses pada tanggaL 4 September 2023

Husnatika 2013 “ Laporan Praktikum Kacang Hijau “ dalam


https://www.academia.edu/37796131/Laporan_Perkecambahan_Kacang_Hijau
diunduh pada tanggal 4 September 2023

Anda mungkin juga menyukai