Anda di halaman 1dari 21

Page |1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh


mahkluk hidup didunia.Bagi manusia,hewan,dan tumbuhan sangat bergantung
pada cahaya matahari.Selain itu bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil
cahaya matahari sangat menentukan proses fotosintesis karena menggunakannya
untuk mengubah air serta karbon dioksida menjadi gula dan oksigen. Gula yang
dihasilkan dapat digunakan langsung oleh tumbuhan, atau disimpan dalam bagian
lain, seperti buah yang sering kita konsumsi.Pertumbuhan tumbuhan
merupakan peristiwa bertambahnya ukuran sel tumbuhan baik massa, tinggi, atau
volumenya. Peristiwa ini bersifat irreversible artinya tidak dapat kembali seperti
keadaan awal karena adanya pertambahan jumlah dan ukuran sel di dalam
prosesnya.

Pertumbuhan pada biji diawali dari perkecambahan.Perkecambahan


merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan,khususnya tanaman
berbiji.Dalam tahap ini, embrio didalam biji yang semula berada pada kondisi
dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang menyebabkan ia
berkembang menjadi tumbuhan muda.Terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi perkecambahan biji,yaitu faktor internal yang berupa kadar air
pada biji, kerusakan biji dan benih. Sedangkan faktor eksternalnya meliputi
cahaya, suhu, oksigen kelembapan dan udara di sekitarnya.

Jadi cahaya matahari sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman


kacang oleh karena itu pada percobaan ini peneliti akan melihat sejauh mana
cahaya matahari mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau dan apa yang akan
terjadi pada proses pertumbuhan kacang hijau yang tidak terkena cahaya matahari
atau ditempat tertutup. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis ingin
melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH INTENSITAS CAHAYA
MATAHARI TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG HIJAU.”
Page |2

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang Hijau?


2. Bagaimana perbedaan pertumbuhan pada biji kacang hijau yang
mendapatkan cahaya matahari dan biji kacang hijau yang tidak
terkena cahaya matahari?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan


perkembangan kacang hijau
2. Untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji
kacang hijau yang diletakkan dilingkungan yang berbeda intensitas
cahayanya.
3. Memenuhi kriteria kelulusan

1.4 Manfaat Penelitian

Untuk saya sendiri adanya penelitian ini, dapat memberikan pengetahuan


serta pengalaman bagi saya yang terlibat tentang pengaruh intensitas cahaya
terhadap pertumbuhan kacang Hijau yang diletakkan ditempat yang berbeda
intesintas cahaya.Dan untuk Pembaca semoga penelitian ini sesuai dengan fakta
yang ada sehingga dapat dijadikan bahan belajar atau ilmu baru.
Page |3

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan merupakan peristiwa bertambahnya ukuran sel makhluk


hidup baik massa, tinggi, atau volumenya. Peristiwa ini bersifat irreversible
artinya tidak dapat kembali seperti keadaan awal karena adanya pertambahan
jumlah dan ukuran sel di dalam prosesnya.

Perkembangan adalah proses terspesialisasi sel menuju ke bentuk dan


fungsi tertentu yang mengarah ketingkat kedewasaan yang bersifat kualitatif
(tidak dapat dihitung) dan irreversible.Contohnya, munculnya bunga sebagai alat
perkembangbiakkan.

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan akan terjadi sepanjang hidup


tumbuhan tersebut. Dimana, pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan diawali
dengan adanya perkecambahan. Berdasarkan lamanya waktu yang digunakan dari
mulai perkecambahan hingga tumbuhan dewasa, maka tumbuhan dikelompokkan
menjadi 3 yaitu :

 Tumbuhan annual, merupakan tumbuhan yang menyelesaikan siklus


hidupnya (dari perkecambahan, berbunga, hingga dewasa), selama sekitar
1 tahun. Contohnya, pada padi dan gandum.
 Tumbuhan bienial, merupakan tumbuhan yang menyelesaikan siklus
hidupnya selama sekitar 2 tahun. Contohnya pada bit dan wortel.
 Tumbuhan paranial, merupakan tumbuhan yang menyelesaikan siklus
hidupnya selama beberapa tahun. Contohnya, pada kelompok pohon,
perdu, dan tumbuh-tumbuhan.

2.1.1 Parameter Tumbuhan


Page |4

Pertumbuhan dapat dilihat dari beberapa parameter berikut ini :

 Peningkatan berat kering organ tumbuhan seperti akar, batang,


daun, serta buah.
 Penambahan jumlah sel akibat aktivitas pembelahan sel yang
berlangsung terus-menerus.
 Peningkatan tinggi tanaman.
 Peningkatan luas atau ketebalan.
 Peningkatan volume tanaman

2.1.2 Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan

Pada proses pertumbuhan tanaman akan mengalami beberapa tahapan-


tahapan yang cukup panjang. Tumbuhan memerlukan energi berupa
adenosin triposfat (ATP) agar mampu melakukan fungsi pertumbuhannya.
Energi ini berfungsi untuk memecah senyawa-senyawa kompleks agar
menjadi senyawa yang dibutuhkan oleh tubuh tumbuhan .Tahapan-tahapan
pertumbuhan pada tumbuhan terdiri dari tahap perkembangan embrio,
perkecambahan, pertumbuhan primer, dan pertumbuhan sekunder.

 Perkembangan Embrio
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali
dengan tahap fertilasi serbuk sari dikepala putik melalui pembuahan
ganda. Setelah itu, bakal biji yang mengandung inti kandung lembaga
sekunder dan zigot akan berkembang menjadi endosperm yang
berfungsi sebagai cadangan makanan. Zigot akan berkembang
menjadi embrio dan bakal biji akan berkembang menjadi biji.
 Perkecambahan
Jika keadaan lingkungan mendukung dan biji tidak mengalami
dormansi, biji akan memulai perkecambahan. Tahapan ini dimulai
Page |5

melalui proses imbibisi yaitu masuknya air ke dalam biji. Imbibisi


memecah kulit biji dan memicu aktifnya hormon giberelin pada
embrio.Hormon ini akan mengaktifkan enzim amilase untuk memecah
cadangan makanan pada endosperm atau kotiledon dan
mengirimkannya kebagian titik tumbuh dari embrio.
 Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan yang terjadi karena
aktivitas sel-sel meristem primer yang banyak terdapat pada ujung
akar dan ujung batang (tunas). Meristem merupakan sel yang belum
terdifirensiasi dan aktif melakukan pembelahan secara mitosis.
Aktivitas meristem ini menyebabkan akar dan batang bertambah
panjang.
 Pertumbuhan sekunder
Pertumbuhan yang memungkinkan terjadinya pembesaran diameter
batang dan akar disebut pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan
sekunder terjadi pada tumbuhan dikotil dan gymnospermae.
Pertumbuhan sekunder terjadi karena aktivitas meristem lateral yaitu
kambium vaskuler dan kambium gabus (felogen).

2.1.3 Faktor Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman


secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Kedua faktor ini memiliki peran masing-masing dalam
proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Berikut adalah Penjelasan
kedua faktor ini dalam mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman :
1) Faktorn Internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh


tumbuhan itu sendiri. Yang termasuk ke dalam faktor internal antara
Page |6

lain gen dan fitohormon. Gen merupakan substansi yang menurunkan


sifat dari induk kepada keturunannya. Dalam tumbuhan, gen bisa
mengatur keadaan fisik dan non fisik tumbuhan, misalnya warna bunga
atau rasa buahnya. Fitohormon adalah zat yang mengendalikan fungsi
tubuh pada tumbuhan. Contoh fitohormon antara lain auksin, giberelin,
sitokinin, asam abisat, etilen, traumalin, dan kalin.

 Gen

Gen merupakan substansi pembawa sifat yang diturunkan


dari induk ke generasi selanjutnya. Gen mempengaruhi ciri dan
sifat makhluk hidup dimana pada tanaman mempengaruhi bentuk
tubuh, warna bunga, dan rasa buah. Gen juga menentukan
kemampuan metabolisme sehingga sangat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut. Tanaman yang
memiliki gen tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang
cepat sesuai dengan periodenya.

Meskipun faktor dari gen sangat penting, namun faktor ini


bukan satu-satunya yang menentukan pola pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Di samping itu ada faktor lingkungan
yang ikut berpengaruh. Misalnya pada tanaman yang memiliki sifat
unggul, hanya dapat tumbuh dengan cepat, berbuah lebat, dan
rasanya manis di lahan yang subur dan kondisinya sesuai. Bila
ditanam di lahan tandus dan kondisinya tidak sesuai, pertumbuhan
dan perkembangan tanaman ini tidak akan optimal.

 Hormon

Hormon merupakan zat yang berperan dalam


mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun
jumlahnya sedikit, hormon memberikan pengaruh nyata dalam
pengaturan berbagai proses dalam tubuh. Hormon yang
Page |7

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman ada


beragam jenisnya.

1) Auksin, berperan untuk memacu proses pemanjangan,


pembelahan, dan diferensiasi sel.
2) Giberlin, berperan untuk pembentukan biji serta
perkembangan dan perkecambahan embrio.
3) Etilen, berperan untuk pematangan buah dan perontokan
daun.
4) Sitokinin, berperan untuk pembelahan sel atau sitokenesis,
seperti merangsang pembentukan akar dan cabang tanaman.
5) Asam absisat, berperan untuk proses penuaan dan gugurnya
daun.
6) Kaolin, berperan untuk proses organogenesis tanaman.
7) Asam traumalin, berperan untuk regenerasi sel apabila
mengalami kerusakan jaringan

2) Faktor Eskternal

` Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan


perkembangan umbuhan merupakan faktor yang berasal dari luar tubuh
tumbuhan.

 Nutrisi
Nutrisi merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses
metabolisme tubuh. Kualitas dan kuantitas nutrisi akan mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanaman membutuhkan
nutrisi berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air. Melalui proses
fotosintesis, air dan karbon dioksida diubah menjadi zat makanan. Zat
hara tidak berperan langsung dalam proses fotosintesis, namun sangat
diperlukan agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Page |8

 Cahaya Matahari
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup. Tanaman sangat membutuhkan cahaya matahari untuk
fotosintesis. Namun keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat
pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak hormon auksin
yang terdapat pada ujung batang.

 Air dan Kelembapan

Air dan kelembaban merupakan faktor penting untuk


pertumbuhan dan perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk
hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air
merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh.
Kelembaban mempengaruhi keberadaan air yang dapat diserap oleh
tanaman mengurangi penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi
sekali terhadap pemanjangan sel. Kelembaban juga penting untuk
mempertahankan stabilitas bentuk sel.

 Suhu
Suhu memiliki pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Contohnya pada padi yang ditanam pada awal
musim kemarau dimana suhu rata-rata tinggi akan lebih cepat dipanen
daripada padi yang ditanam pada musim penghujan dimana suhu rata-
rata lebih rendah. Hal ini disebabkan karena semua proses dalam
pertumbuhan dan perkembangan seperti penyerapan air, fotosintesis,
penguapan, dan pernapasan pada tanaman dipengaruhi oleh suhu.

Tanah
Tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Tanaman akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila
kondisi tanah tempat hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur
Page |9

hara. Kondisi tanah ditentukan oleh faktor lingkungan lain, misalnya suhu,
kandungan mineral, air, dan derajat keasaman atau pH.

2.2 Kacang Hijau

2.2.1 Klasifikasi dan Morfologi Kacang Hijau (Phaseolus radiates)

Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur


pendek kurang lebih 60 hari. Tanaman ini disebut juga mungbean, green
gramatau golden gram. Tanaman kacang hijau merupakan tanaman yang
tumbuh hampir di seluruh tempat di Indonesia , baik di dataran rendah
hingga daerah dengan ketinggian 500 meter dari permukaan laut (Astawan,
2005). Tanaman ini diklasifikasikan sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Super divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Subdivisi : Angiospermae

Class : Dicotyledoneae

Subclass : Rosidae

Ordo : Rosales

Famili : Papilionaceae

Genus : Phaseolus

Species : Phaseolus radiatus Linn (Plantamor, 2008).

Susunan tubuh tanaman (morfologi) kacang hijau terdiri atas akar, batang,
daun, bunga, buah dan biji. Tanaman kacang hijau berakar tunggang,
batangnya berbentuk bulat dan berbuku-buku. Ukuran batangnya kecil,
P a g e | 10

berbulu, berwarna hijau kecokelatan atau kemerahan. Setiap buku batang


menghasilkan satu tangkai daun, kecuali pada daun pertama berupa
sepasang daun yang berhadap-hadapan dan masing-masing daun berupa
daun tunggal. Batang kacang hijau tumbuh tegak dengan ketinggian 1 m.
Cabangnya menyebar ke semua arah. Daun kacang hijau tumbuh majemuk,
terdiri dari tiga helai anak daun disetiap tangkai. Helai daun berbentuk oval
dengan bagian ujung lancip dan berwarna hijau muda hingga hijau tua.
Letak daun berseling, tangkai daunnya lebih panjang dari daunnya sendiri.

Bunga kacang hijau berbentuk seperti kupu-kupu dan berwarna kuning


kehijauan atau kuning pucat, termasuk bunga hermaprodit atau berkelamin
sempurna. Buah kacang hijau berbentuk polong. Panjang polong sekitar 5-
16 cm, setiap polong berisi 10-15 biji. Polong berbentuk bulat silindris atau
pipih dengan ujung agak runcing atau tumpul. Polong muda berwarna hijau,
setelah tua berubah menjadi kecokelatan atau kehitaman. Bijinya berbentuk
bulat dengan bobot (berat) sebesar 0,5-0,8 mg, berwarna hijau sampai hijau
mengkilap (Purwono dan Hartono, 2005).

2.2.2 Proses Perkecambahan biji Kacang Hijau

Menurut Sutopo (1993), proses perkecambahan biji merupakan suatu


rangkaian kompleks dari perubahan-perubahan morfologi, fisiologi dan
biokimia. Tahap-tahap perkecambahan adalah sebagai berikut :

1. Tahap pertama suatu perkecambahan biji dimulai dengan proses


penyerapan air oleh biji, melunaknya kulit biji dan hidrasi dari
protoplasma.
2. Tahap kedua dimulai dengan kegiatan-kegiatan sel dan enzim-enzim
serta naiknya tingkat respirasi biji, pada permulaan perkecambahan
radikula lebih dahulu keluar (akar primer dan akar rambut). Proses
ini terjadi pada umur perkecambahan 24 jam.
3. Tahap ketiga merupakan tahap di mana terjadi penguraian bahan-
bahan seperti karbohidrat, lemak dan protein menjadi bentuk yang
P a g e | 11

melarut dan ditranslokasikan ke titik tumbuh. Pada tingkatan


perkecambahan selanjutnya hipokotil dan radikula terus memanjang
(terjadi pada umur perkecambahan 48 jam).
4. Tahap keempat adalah asimilasi dari bahan-bahan yang telah
diuraikan tadi di daerah meristematik untuk menghasilkan energi
bagi kegiatan pembentukan komponen dan pertumbuhan sel-sel
baru. Pada umur perkecambahan 56-72 jam, radikula terus
memanjang ke bawah sedangkan hipokotil terus memanjang ke atas
sampai menembus permukaan.
5. Hipokotil terus memanjang sehingga kotiledon berada di atas
permukaan dan daun pertama keluar, antara bagian daun dan
kotiledon terdapat epikotil. Pada tahap ini akar semakin banyak dan
bertambah panjang serta terdapat akar lateral (terjadi pada umur
perkecambahan 80 jam).
6. Tahap keenam adalah pertumbuhan dari kecambah melalui proses
pembelahan, pembesaran dan pembagian sel-sel pada titik-titik
tumbuh. Sementara daun belum dapat berfungsi sebagai organ untuk
fotosintesis maka pertumbuhan kecambah sangat tergantung pada
persediaan makanan yang ada dalam biji.

Biji kacang hijau dapat berkecambah apabila berada dalam lingkungan


yang memenuhi syarat untuk perkecambahan, yaitu kandungan air kacang
hijau dan kelembaban udara sekeliling harus tinggi. Kadar air biji kacang
hijau berkisar 5-15%, pada kadar air ini kelembaban terlalu rendah untuk
berlangsungnya metabolisme sehingga tahap perkecambahan adalah kadar
air biji kacang hijau harus dinaikkan dengan cara dilakukan perendaman
atau ditempatkan pada lingkungan yang jenuh uap air (Anggrahini, 2009).

Kecambah kacang hijau merupakan hasil pertumbuhan dari biji kacang


hijau yang disemai. Proses ini disertai dengan mobilisasi cadangan makanan
dari jaringan penyimpanan atau keping biji ke bagian vegetatif (sumber
pertumbuhan embrio atau lembaga). Germinasi selama 2 hari dapat
P a g e | 12

menghasilkan kecambah dengan panjang mencapai 4 cm, dan dalam 3-5


hari dapat mencapai 5-7 cm (Simanjuntak, 2007). Faktor-faktor lingkungan
yang berpengaruh dalam perkecambahan adalah: air, gas, suhu dan cahaya.
Temperatur optimum untuk perkecambahan adalah 34 derajat Celsius
(Astawan, 2005).

Gambar 1. Proses perkecmbahan kacang hijau (sumber isthockphoto.com)


P a g e | 13

BAB III

METEODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


3.1.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dirumah penulis di Peot, kelurahan Satar
Peot,Kecamatan Borong.
3.1.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dari tanggal 5 maret sampai 20 maret 2023 (5
hari)

3.2 Populasi dan sampel Penelitian

3.2.1 Populasi

Populasi adalah suatu hal yang diterapkan oleh Peneliti untuk


dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya melalui genelarisasi yang
terdiri atas subyek maupun obyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu Sugiyono (2019:80).Karakteristik tertentu dari semua
anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin mempelajari sifat-sifat
dan nilai dari sebuah kelompok adalah pengukuran kuantitatif dan kualitatif
yang dapat disebut totalitas semua nilai Sudjana (2020:6). Populasi dalam
penelitian ini biji kacang hijau yang jenisnya sama yang sering kita jumpai
dipasar atau tempat jual sayur terdekat.

3.2.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2019:81),sampel adalah bagian dari jumlah dan


karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk menetukan
besarnya sampel didasari populasi digunakan dengan pedoman terhadap
pendapat Arikunto (2011:134), apabila subyek kurang dari seratus maka
lebih baik diteliti semua sehingga penelitian menjadi penelitian populasi
P a g e | 14

tetapi jika jumlah subyeknya lebih dari seratus orang maka dapat diteliti
10%-15%, atau 20%-25%, tergantung dari kemampuan peneliti. Sehingga
sampel dapat disiumpulkan merupakan sebagian atau bagian yang lebih
kecil disbanding jumlah subyek secara keseluruhan. Sampel dalam
penelitian ini adalah 20 biji kacang hijo.

3.3 Jenis penelitian

Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis menggunakan penelitian yang
berbasis pada metode eksperimental yang dilakukan untuk memperoleh data
kuantitatif dari hasil percobaan pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan
kacang hijau.

3.4 Teknik pengumpulan Data

3.4.1 Data Primer

Data primer adalah sebuah data yang langsung diperoleh dari sumber
dan diberi kepada pengumpul data atau peneliti (Sugiyono :2016). Peneliti
memperoleh data langsung dari pengamatan terhadap pengaruh intensitas
cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijo.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah berbagai informasi yang telah ada dan dengan
sengaja dikumpulkan oleh peneliti untuk melengkapi kebutuhan data
penelitian. Data sekunder dalam penelitian ini diperoeh dari kumpulan
artikel dari internet.
P a g e | 15

3.5 Instrumen Penelitian

kajian Observasi dan pengukuran langsung


P a g e | 16

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Tabel 1. Hasil Pengamatan pada Batang

No Hari ke Gelap terang keterangan


1 Ke 1 0 cm 0 cm
2 Ke 2 2,9 cm 1,1 cm
3 Ke 3 4,2 cm 1,8 cm
4 Ke 4 12,4 cm 5 cm
5 Ke 5 18,7 cm 8,7 cm
data diambil dari kacang hijau yang paling tinggi.

Tabel 2. Hasil Pengamatan pada Daun

No Hari ke Gelap terang keterangan


1 Ke 1 - -
2 Ke 2 - -
3 Ke 3 - -
4 Ke 4 Kuning Hijau
5 Ke 5 Kuning Hijau tua

4.2 Pembahasan

Dari tabel dapat dilihat perbedaan pertumbuhan batang kacang hijau dari
hari kehari.Kacang hijau mulai mengalami pertumbuhan pada hari kedua.Dari
kedua perlakuan diatas dapat dilihat bahwa pada perlakuan tempat gelap paling
tinggi mengalami pertumbuhan,pada hari kedua batang tunbuh sepanjang 2,9 cm,
hari ketiga 4,2 cm, hari keempat 12,4 cm dan hari kelima panjangnya mencapai
18,7 cm. Sedangkan pada perlakuan tempat terang, hari kedua batang tumbuh
sepanjang 1,1 cm, hari ketiga 1,8 cm, hari keempat 5 cm, hari kelima 8,7 cm.
Perbedaan proses perumbuhan ini dipengaruhi oleh hormon auksin.Karena
hormon auksin mempunyai peranan penting dalam pertumbuhan batang kacang
hijau, yaitu merangsang pemanjangan sel pada tunas-tunas muda. Dan pada
P a g e | 17

bagian pucuk koleoptil tumbuhanlah biasanya ditemukan banyak hormon auksin.


Namun hormon auksin ini akan bekerja tidak optimal jika terkena langsung
paparan cahaya matahari.Hal inilah yang mengakibatkan tumbuhan pada
perlakuan gelap tumbuh lebih cepat karena tidak terpapar cahaya matahari
langsung, jika dibandingkan yang terkena cahaya matahari.

Dari tabel pengamatan dapat dilihat bahwa pertumbuhan kacang hijau


pada perlakuan gelap memiliki warna daun kekuningan sedangkan pertumbuhan
kacang hijau pada perlakuan tempat terang memiliki warna daun hijau dan segar.
Dalam proses fisiologis tanaman cahaya mempunyai peranan yang sangat penting
terutama dalam proses fotosintesis, respirasi dan transpirasi. Faktor lingkungan
(cahaya) sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau. Jadi
dalam pertumbuhan organ-organ tanaman cahaya sangat berperan di dalam
prosesnya. Pada perlakuan terang tumbuhan lebih banyak mempunyai klorofil
sehingga daun tumbuhan berwarna hijau, sedangkan pada perlakuan gelap
tumbuhan berwarna pucat atau semakin menguning karena kekurangan klorofil.

Gambar 2. Perlakuan tempat gelap Gambar 3. Perlakuan tempat terang


P a g e | 18

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis dapat diambil


kesimpulan sebagai berikut :

1. Dari hasil penelitian kita dapat mengetahui Faktor lingkungan (cahaya


matahari) sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan kecambah kacang
hijau. Cahaya matahari yang mengenai kacang hijau akan diserap oleh
klorofil atau pigmen hijau daun dan rubah menjadi glukosa dan
oksigen. Glukosa dan mineral dibutuhkan tanaman untuk membentuk
organ daun, batang, dan juga akar dalam pertumbuhan kacang hijau.

2. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa intensitas cahaya sangat


berpengaruh terhadap proses pertumbuhan tanaman kacang hijau Jadi
dalam pertumbuhan organ-organ tanaman cahaya sangat berperan di
dalam prosesnya. Pada perlakuan terang tumbuhan lebih banyak
mempunyai klorofil sehingga daun tumbuh berwarna hijau, sedangkan
pada perlakuan gelap, daun kacang hijau berwarna pucat atau semakin
menguning karena kekurangan klorofil. Hal ini sesuai dengan hasil
analisis data.

5.2 Saran

Melalui penelitian yang sudah dilakukan maka syarat yang dapat


disampaikan oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Sebaiknya jika ingin menanam kacang hijau, intensitas cahayanya


harus diperhatikan agar pertumbuhannya sehat dan baik.
P a g e | 19

DAFTAR PUSTAKA

Naomi, Astrid. Saefullah, Asep. 2018. Keefektifan spektrum cahaya terhadap


pertumbuhan tanaman kacang hijau (Vigna radiata L.). Gravity. 4(2):94-102

Jurnal.peneliti.net

Id.m.wikipedia.org
P a g e | 20

LAMPIRAN

Gambar 4. Perlakuan tempat terang Gambar 5. Perlakuan tempat gelap

Gambar 6. Perlakuan tempat terang Gambar 7. Perlakuan tempat gelap


P a g e | 21

Anda mungkin juga menyukai