Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Endang Widi Winarni, M.Pd.
Disusun Oleh :
KELOMPOK 3
b. Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh aktivitas jaringan
meristem sekunder seperti pada jaringan kambium pada batang
tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Semakin tua umur tumbuhan,
batang tumbuhan dikotil akan semakin besar. Hal ini disebabkan
adanya proses pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder ini
tidak terjadi pada tumbuhan monokotil. Bagian yang paling berperan
dalam pertumbuhan sekunder ini adalah cambium. Sel-sel jaringan
kambium senantiasa membelah yaitu ke arah dalam membentuk
xilem atau kayu sedangkan pembelahan ke luar membentuk floem
atau kulit kayu yang menyebabkan diameter batang dan akar
bertambah besar. Kabium pada posisi seperti ini dinamakan kambium
intravaskuler. Sel-sel parenkim yang terdapat di antara pembuluh,
lama kelamaan berubah menjadi cambium. Kambiun ini dinamakan
cambium intervaskuler.
2. Tali Rafia
mulai dari
akar,
batang
dan
daunnya
3. Mistar 4. Kertas Berpetak
C. PROSEDUR KERJA
Tujuan Kegiatan :
1. Mengidentifikasi ciri-ciri pertumbuhan pada tumbuhan
2. Mengidentifikasi ciri-ciri perkembangan pada tumbuhan
3. Membedakan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
Petunjuk Kegiatan 1 :
1. Pilihlah satu batang Kangkung yang memiliki akar dan daun lengkap.
2. Amatilah seluruh helai daun mulai dari yang paling bawah hingga
paling pucuk (keliling, warna, dan ketebalannya) catatlah dalam bentuk
tabel.
3. Ukurlah Panjang setiap tangkai daun menggunakan tali rafia dan catat
dalam tabel.
4. Buatlah pola masing-masing daun pada kertas berpetak secara berurutan
mulai dari yang paling bawah hingga pucuknya.
5. Hitunglah jumlah petak yang penuh pada pola daun.
6. Hitunglah jumlah petak yang tidak penuh dan hasilnya dibagi dua.
7. Hasil penghitungan langkah ke 5 dan ke 6 dijumlahkan untuk menentukan
luas permukaan daun.
8. Sajikan hasil pengamatan panjang tangkai, keliling, dan luas helai daun
kangkung tersebut dalam grafik/diagram batang.
Petunjuk Kegiatan II :
1. Amatilah ruas (nodus) dan antar ruas (inter nodus) batang kangkung mulai
dari ruas paling bawah hingga paling pucuk (panjang ruas dan warna serta
ciri lain jika ada), catatlah seluruh data dan sajikan dalam bentuk tabel.
2. Ukurlah keliling batang pada masing-masing ruas (bagian pangkal ruas,
tengah ruas, dan ujung ruas kemudian hasilnya dibagi tiga) dan catatlah
dalam tabel.
3. Sajikan hasil pengamatan panjang dan keliling ruas tersebut dalam grafik
batang.
Tabel 1.3
Hasil Perhitungan Jumlah Petak yang Penuh dan Tidak Penuh
Pada Pola Daun Kangkung
No Helai Daun Kangkung Jumlah Petak Jumlah Petak Luas Permukaan
Penuh Tidak Penuh Daun
1 Daun Ke-1 39 Kotak 28 Kotak 265 mm
2 Daun Ke-2 54 Kotak 27 Kotak 337,5 mm
3 Daun Ke-3 76 Kotak 40 Kotak 480 mm
4 Daun Ke-4 68 Kotak 45 Kotak 452,5 mm
Keterangan nya : Jumlah Petak Tidak Penuh dibagi 2 kemudian hasil
pembagiannya ditambah dengan jumlah petak penuh kemudian dikali berapa mm
setiap petak pada kertas kemudian baru dapat hasil Luas Permukaan Daun
Tabel 1.4
Grafik Hasil Pengamatan Panjang Tangkai,Keliling dan Luas Helai Daun Pada
Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Kangkung
E. PERTANYAAN
1. Bagaimana ciri-ciri pertumbuhan pada kangkung ?
Jawaban :
F. PEMBAHASAN
KESIMPULAN
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
https://www.studocu.com/id/document/universitas-terbuka/sistem-pendidikan-
terbuka-dan-jarak-jauh/534322763-laporan-praktikum-3-pertumbuhan-
dan-perkembangan-tumbuhan-serta-hewan/37490822.
Akses dilakukan pada hari Minggu, 26 Februari 2023 Jam 22:18 WIB
https://www.ilmiahku.com/2019/05/laporan-praktikum-pertumbuhan-dan-
perkembangan-tumbuhan.html