Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

PRATIKUM PERTUMBUHAN DAN


PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN

MATA KULIAH IPA PENDIDIKAN DASAR

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Endang Widi Winarni, M.Pd.

Disusun Oleh :
KELOMPOK 3

1. Angela Permata Ayunani


2. Mubarok Agum Prasetyo
3. Nadia Elpa Meilanda
4. Rosa Widi Astuti

PRODI S2 MAGISTER PENDIDIKAN DASAR


FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2023
A.
A. DASAR TEORI
1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah proses bertambahnya jumlah protoplasma
sel pada suatu organisme yang disertai dengan pertambahan ukuran, berat
dan jumlah sel yang bersifat tidak dapat kembali pada keadaan
sebelumnya, sedangkan perkembangan adalah tahapan perubahan yang
progresip yang terjadi dalam rentang kehidupan organisme, tanpa
membedakan asfek-asfek yang terdapat dalam diri organisme tersebut.
Dapat dikatakan juga bahwa Pertumbuhan adalah proses kenaikan
volume yang bersifat irreversibel (tidak dapat balik), dan terjadi karena
adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran dari tiap-tiap sel. Pada
proses pertumbuhan biasa disertai dengan terjadinya perubahan bentuk.
Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif.

Perkembangan adalah proses menuju dewasa. Perkembangan


berjalan sejajar dengan pertumbuhan. Berbeda dengan pertumbuhan,
perkembangan merupakan proses yang tidak dapat diukur yaitu bersifat
kualitatif, tidak dapat dinyatakan dengan sebuah angka. Pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan dimulai sejak perkembangan biji. Setelah
tumbuh hingga mencapai ukuran dan usia tertentu, tumbuhan akan
berkembang membentuk bunga dan buah atau biji sebagai alat
perkembang biakannya. Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi di daerah
meristematis (titik tumbuh), yaitu bagian yang mengandung jaringan
meristem. Jaringan ini terletak di ujung batang, ujung akar, dan kambium.
Aktivitas jaringan meristem yang bila dibandingkan dengan jaringan
meristem di cambium. Oleh karena itu pertumbuhan pada tumbuhan dapat
dibedakan menjadi dua macam yaitu primer dan sekunder.
Pertumbuhan pada makhluk hidup bersel banyak (multiselluler)
ditandai dengan adanya pertambahan ukuran sel (sel bertambah besar dan
panjang) dan pertambahan jumlah sel. Sedangkan pertumbuhan pada
makhluk ber sel satu (uniselular) ditandai dengan penambahan ukuran
sel. Adanya proses pertumbuhan ini dapat diukur dan dinyatakan secara
kuantitatif. Tanaman yang bertambah panjang di tempat gelap belum
dikatakan tumbuh walaupun volumenya bertambah, karena bobot kering
sebenarnya menurun akibat respirasi yang terus berlangsung, sedangkan
fotosintesa tidak terjadi. Dalam keadaan normal pertumbuhan bukan saja
pertambahan volume tetapi juga diikuti oleh pertambahan bobot kering.
Proses pertumbuhan tanaman terdiri dari pembelahan sel, lalu diikuti oleh
pembesaran sel dan terakhir adalah difrensiasi sel. Pertumbuhan hanya
terjadi pada lokasi tertentu saja, yaitu pada jaringan meristem. Jaringan
meristem adalah jaringan yang sel-selnya aktif membelah.
Urutan terakhir dari proses pertumbuhan tanaman disebut
diferensiasi. Pertumbuhan merupakan salah satu ciri makhluk hidup.
Tumbuhan tumbuh dari kecil menjadi besar dan berkembang dari satu
zigot kemudian menjadi embrio kemudian menjadi satu individu yang
mempunyai akar, batang, dan daun. Pertumbuhan merupakan hasil
interaksi antara faktor dalam dan luar. Pertumbuhan didefinisikan sebagai
pertambahan ukuran (biasanya dalam bobot kering) yang tidak dapat
balik (irreversibel). Sedangkan perkembangan mencakup proses
diferensiasi, dan ditunjukkan oleh perubahan-perubahan yang lebih
tinggi, menyangkut spesialisasi secara anatomi dan fisiologi. Diferensiasi
merupakan salah satu proses penting dalam budidaya tanaman. Akan
tetapi perubahan dari sel sederhana ke organisme bersel banyak yang
kompleks, belum dapat dipahami secara sempurna. Mekanisme
diferensiasi tanaman menjadi sel yang kompleks tidaklah jelas. Akan
tetapi faktor-faktor penting yang mempengaruhi diferensiasi jaringan
sudah banyak diteliti. Sebagai hasil dari penelitian tersebut dikatakan
beberapa faktor seperti hara dan hormon tumbuh merupakan faktor yang
memegang peranan penting dalam diferensiasi tanaman.

2. Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan


a. Pertumbuhan Biji

1) Biji melakukan imbibisi atau penyerapan air sampai ukuran


bijinya bertambah dan menjadi lunak.
2) Pada saat air masuk ke dalam biji, enzim-enzim mulai aktif
sehingga menghasilkan berbagai reaksi kimia.
3) Kerja enzim ini antara lain mengaktifkan metabolisme di dalam
biji dengan mensintesis cadangan makanan sebagai persediaan
cadangan makanan pada saat perkecambahan berlangsung.
b. Perkecambahan
Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil)
dari dalam biji yang merupakan hasil pertumbuhan dan
perkembangan embrio. Proses perkecambahan yang terjadi pada biji
adalah :
1) Proses fisika.
Proses ini terjadi ketika biji menyerap air (imbibisi),
akibat dari potensial air rendah pada biji yang kering.
2) Proses kimia
Air yang masuk mengaktifkan embrio untuk melepaskan
hormon giberelin. Hormon ini akan mendorong aleuron untuk
mensintesis dan mengeluarkan enzim. Enzim bekerja dengan
menghidrolisis cadangan makanan yang terdapat dalam
endosperm. Enzim amylase menghidrolisis pati dalam endosperm
menjadi glukose. Glukosa ini diperlukan untuk pertumbuhan
embrio menjadi bibit tanaman.

3. Jenis-Jenis Pertumbuhan dan Perkembangan


a. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang terjadi akibat
aktivitas jaringan meristem primer atau disebut juga meristem apikal.
Titik tumbuh primer terbentuk sejak tumbuhan masih berupa embrio.
Jaringan meristem ini terdapat diujung batang dan ujung akar. Akibat
pertumbuhan ini akar dan batang tumbuhan bertambah panjang. Pada
titik tumbuh, pertumbuhan terjadi secara bertahap. Oleh karena itu
daerah pertumbuhan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu daerah
pembelahan, daerah perpanjangan, dan daerah diferensiasi.

b. Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh aktivitas jaringan
meristem sekunder seperti pada jaringan kambium pada batang
tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Semakin tua umur tumbuhan,
batang tumbuhan dikotil akan semakin besar. Hal ini disebabkan
adanya proses pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder ini
tidak terjadi pada tumbuhan monokotil. Bagian yang paling berperan
dalam pertumbuhan sekunder ini adalah cambium. Sel-sel jaringan
kambium senantiasa membelah yaitu ke arah dalam membentuk
xilem atau kayu sedangkan pembelahan ke luar membentuk floem
atau kulit kayu yang menyebabkan diameter batang dan akar
bertambah besar. Kabium pada posisi seperti ini dinamakan kambium
intravaskuler. Sel-sel parenkim yang terdapat di antara pembuluh,
lama kelamaan berubah menjadi cambium. Kambiun ini dinamakan
cambium intervaskuler.

4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan

a. Faktor internal yaitu faktor dalam yang mempengaruhi


pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan adalah faktor
genetik (hereditas), enzim dan zat pengatur tumbuh (hormon).

b. Faktor eksternal adalah factor dari luar tumbuhan yang dapat


mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yaitu
suhu, cahaya matahari, hara dan air, curah hujan, tinggi tempat
dataran dan tanah.

B. Alat dan Bahan


1. 1

2. Tali Rafia
mulai dari
akar,
batang
dan
daunnya
3. Mistar 4. Kertas Berpetak

C. PROSEDUR KERJA
Tujuan Kegiatan :
1. Mengidentifikasi ciri-ciri pertumbuhan pada tumbuhan
2. Mengidentifikasi ciri-ciri perkembangan pada tumbuhan
3. Membedakan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan

Petunjuk Kegiatan 1 :
1. Pilihlah satu batang Kangkung yang memiliki akar dan daun lengkap.
2. Amatilah seluruh helai daun mulai dari yang paling bawah hingga
paling pucuk (keliling, warna, dan ketebalannya) catatlah dalam bentuk
tabel.
3. Ukurlah Panjang setiap tangkai daun menggunakan tali rafia dan catat
dalam tabel.
4. Buatlah pola masing-masing daun pada kertas berpetak secara berurutan
mulai dari yang paling bawah hingga pucuknya.
5. Hitunglah jumlah petak yang penuh pada pola daun.
6. Hitunglah jumlah petak yang tidak penuh dan hasilnya dibagi dua.
7. Hasil penghitungan langkah ke 5 dan ke 6 dijumlahkan untuk menentukan
luas permukaan daun.
8. Sajikan hasil pengamatan panjang tangkai, keliling, dan luas helai daun
kangkung tersebut dalam grafik/diagram batang.

Petunjuk Kegiatan II :
1. Amatilah ruas (nodus) dan antar ruas (inter nodus) batang kangkung mulai
dari ruas paling bawah hingga paling pucuk (panjang ruas dan warna serta
ciri lain jika ada), catatlah seluruh data dan sajikan dalam bentuk tabel.
2. Ukurlah keliling batang pada masing-masing ruas (bagian pangkal ruas,
tengah ruas, dan ujung ruas kemudian hasilnya dibagi tiga) dan catatlah
dalam tabel.
3. Sajikan hasil pengamatan panjang dan keliling ruas tersebut dalam grafik
batang.

D. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


1. Hasil Pengamatan Kegiatan 1
1 batang kangkung sudah dipilih dengan kondisi baik mulai dari akar,
batang dan daunnya
Tabel 1.1
Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Perkembangan
Pada Helai Daun Kangkung
No Helai Daun Kangkung Warna Ketebalan Keliling
1 Daun ke-1 Hijau Tua 22 mm 2,5 cm
2 Daun ke-2 Hijau Tua 23 mm 26 cm
Muda
3 Daun ke-3 Hijau Muda 20 mm 28 cm
4 Daun ke-4 Hijau Muda 18 mm 29,5 cm
Tabel 1.2
Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Perkembangan
Pada Tangkai Daun Kangkung
No Tangkai Daun Kangkung Panjang
1 Daun ke-1 5,4 cm
2 Daun ke-2 6,1 cm
3 Daun ke-3 6,1 cm
4 Daun ke-4 4,9 cm
Pola Pada Masing-Masing Daun Pada Kertas Berpetak

DAUN PERTAMA DAUN KEDUA

DAUN KETIGA DAUN KE EMPAT

Tabel 1.3
Hasil Perhitungan Jumlah Petak yang Penuh dan Tidak Penuh
Pada Pola Daun Kangkung
No Helai Daun Kangkung Jumlah Petak Jumlah Petak Luas Permukaan
Penuh Tidak Penuh Daun
1 Daun Ke-1 39 Kotak 28 Kotak 265 mm
2 Daun Ke-2 54 Kotak 27 Kotak 337,5 mm
3 Daun Ke-3 76 Kotak 40 Kotak 480 mm
4 Daun Ke-4 68 Kotak 45 Kotak 452,5 mm
Keterangan nya : Jumlah Petak Tidak Penuh dibagi 2 kemudian hasil
pembagiannya ditambah dengan jumlah petak penuh kemudian dikali berapa mm
setiap petak pada kertas kemudian baru dapat hasil Luas Permukaan Daun
Tabel 1.4
Grafik Hasil Pengamatan Panjang Tangkai,Keliling dan Luas Helai Daun Pada
Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Kangkung

2. Hasil Pengamatan Kegiatan II


Pertumbuhan dan perkembangan pada batang kangkung
Tabel 1.5
Hasil Perhitungan Ruas (Nodus) dan Antar Nodus (Inter Nodus)
Pada Batang Kangkung
No Batang Panjang Inter Warna
Kangkung Nodus
1 Daun ke-1 4,5 cm Hijau Tua
2 Daun ke-2 2,8 cm Hijau Kemudaan
3 Daun ke-3 3,2 cm Hijau Muda
4 Daun ke-4 -
Tabel 1.6
Hasil Perhitungan Masing-Masing Ruas
(Bagian Pangkal Ruas, Tengah Ruas dan Ujung Ruas)
No Batang Kangkung Keliling Nodus
1 Daun ke-1 2,5 cm
2 Daun ke-2 2 cm
3 Daun ke-3 1,9 cm
4 Daun ke-4 1,7 cm
Tabel 1.4
Grafik Hasil Pengamatan Panjnag dan Keliling dari Pertumbuhan dan
Perkembangan Pada Kangkung

E. PERTANYAAN
1. Bagaimana ciri-ciri pertumbuhan pada kangkung ?
Jawaban :

2. Bagaimana ciri-ciri perkembangan pada kangkung ?


Jawaban :
a. Nodus semakin keatas semakin lunak
b. Warna pada daun semakin keatas warnanya hijau muda
c. Tangkai daun semakin keatas semakin kecil
d. Batang daun semakin keatas semakin kecil
e. Permukaan batang semakin keatas semakin halus/lembut
f. Nodus semakin keatas semakin mengecil
g. Ketiak tangkai semakin keatas semakin rapat

3. Jelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan


perkembangan pada tumbuhan ?
Jawaban :

a. Faktor internal yaitu faktor dalam yang mempengaruhi pertumbuhan


dan perkembangan pada tumbuhan adalah faktor genetik (hereditas),
enzim dan zat pengatur tumbuh (hormon).

b. Faktor eksternal adalah factor dari luar tumbuhan yang dapat


mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yaitu
suhu, cahaya matahari, hara dan air, curah hujan, tinggi tempat
dataran dan tanah.

F. PEMBAHASAN
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat


disimpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan hasil
dari pembelahan sel, pembesaran sel serta diferensiasi sel. Proses pertumbuhan
dan perkembangan kacang merah khususnya dari waktu ke waktu mengalami
perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah
daun, diameter akar dan batang pada tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan
tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun dari dalam. Faktor dari
dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu gen, cahaya matahari, suhu
udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.
DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

https://www.studocu.com/id/document/universitas-terbuka/sistem-pendidikan-
terbuka-dan-jarak-jauh/534322763-laporan-praktikum-3-pertumbuhan-
dan-perkembangan-tumbuhan-serta-hewan/37490822.
Akses dilakukan pada hari Minggu, 26 Februari 2023 Jam 22:18 WIB

https://www.ilmiahku.com/2019/05/laporan-praktikum-pertumbuhan-dan-
perkembangan-tumbuhan.html

Anda mungkin juga menyukai