Anda di halaman 1dari 71

BIOLOGI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran


Biologi Tahun Pelajaran 2015/2016

Oleh
Nama:Sintia Binanda
Kelas : XII IPA 1

PEMERINTAH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA


DINAS PENDIDIKAN
SEKILAH MENENGAH ATAS NEGERI 1
KECAMATAN LAREH SAGO HALABAN
2015
BAB 1:

PERTUMBUHAN
DAN
PERKEMBANGAN
INDIKATOR :
1 a. jelaskan pengertian pertumbuhan
b. jelaskan pengertian perkembangan
c. jelaskan perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan
2 a. jelaskan pengertian perkecambahan
b. tulis 2 macam perkecambahan berdasarkan letak kontiledonya
c. jelaskan tahap” atau fase perkecambahan
3 pada akhir perkecambahan terbentuk akar,batang dan daun selanjutnya tumbuhan
akan mengalami pola” sebagai berikut :
a. jelaskan pertumbuhan primer
b. jelaskan pertumbuhan sekunder
4 pertumbuhan dapat diukur menggunakan augsanometer, buat grafiknya dan jelaskan
masing” fasenya.
5 pertumbuhan terminal dibagi 3 :
a. daerah pembelahan
b.daerah pemanjangan
c. differensiasi
6 tuliskan faktor” luar dan dalam yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

PETA KONSEP

PERTUMBUHAN
Pertumbuhan didefinisikan sebagai suatu peningkatan
ukuran yang prosesnya tidak dapat balik (Ireversible), serta
dihasilkan dari pembelahan sel dan perbesaran sel.
Pertumbuhan menyangkut aspek kuantitatif sehingga dapat
dinyatakan dengan angka dan dapat diukur dengan alat ukur
panjang atau berat.

PERKEMBANGAN
Perkembangan adalah proses menuju
kedewasaan pada organisme. Proses ini
berlangsung secara kualitatif. Misalnya
jagung yang tumbuh juga mengalami
perkembangan sehingga terbentuk
struktur yang dewasa (bunga, buah dan
biji).

PERKECAMBAHAN
Perkecambahan adalah proses
pertumbuhan embrio dan komponen-
komponen biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi
tumbuhan baru.

MACAM-MACAM PERKECAMBAHAN
1. EPIGEAL
a. Tipe perkecambahan di atas tanah (Epigeal)
Tipe ini terjadi, jika plumula dan kotiledon muncul di atas permukaan tanah.
Contoh:perkecambahan kacang hijau (Vigna radiata)

FASE” PERKECAMABAHAN
Perkecambahan biji dimulai dengan imbibisi dan diakhiri ketika radikula memanjang atau
muncul melewati kulit. Perkecambahan biji dapat dibagi menjadi 4 tahap, yaitu:
a) imbibisi; selama kedua periode tersebut, air masuk ke dalam embrio dan membasahi
protein dan koloid lain.(FISIKA)
b) Pembentukan atau pengaktifan enzim yang menyebabkan peningkatan aktivitas
metabolik.(KIMIA)
c) Pemanjangan sel radikula, diikuti munculnya radikula dari kulit biji.(BIOLOGI)
d) Pertumbuhan kecambah selanjutnya adalah pertumbuhan primer.(BIOLOGI)

PROSES-PROSES PERKECAMBAHAN dibagi 2 :


1. Proses fisika
yaitu proses imbibisi, yakni masuknya air,oksigen,ph dll kedalam biji yang
apabila telah maksimal akan mengfaktifkan proses kimia.
2. proses kimia
proses ini terjadi setelah proses imbibisi yang langsung berkaitan
dengan hormon.

Pada akhir perkecambahan terbentuklah akar batang dan daun. Selanjutnya tumbuhan
mengalami pola-polapertumbuhan seperti berikut:
 Pertumbuhan primer
 Pertumbuhan sekunder

Macam Pertumbuhan Tumbuhan


1. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan yang terjadi pada jaringan meristem. Pertumbuhan primer dimulai dari
meristem apikal yang terdapat pada ujung akar dan pada pucuk tunas.
2. Pertumbuhan Pekunder
Pertumbuhan nyang terjadi pada jaringan lateral dan kambium, untuk pemanjangan dan
pembesaran mahluk hidup

Pertumbuhan primer

Pertumbuhan sekunder

 Pertumbuhan primer disebabkan oleh pembelahan sel-sel pada jaringan meristem


yang berada pada ujung akar dan pucuk tunas batang (meristem apikal).
 Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh pembelahan sel-sel meristem lateral
atau kambium yang menyebabkan tanaman tumbuh ke samping atau membesar.
Pertumbuhan dapat dibedakan menjadi empat fase yaitu fase log (pfase awal
(pertumbuhan secara lamban), ertumbuhan mencapai maksimum), fase perlambatan
(pertumbuhan menjadi lambat), dan fase stasioner (pertumbuhan terhenti). Pada fase
log terjadi pertumbuhan yang sangat cepat dan diikuti penurunan kecepatan
pertumbuhan

PERTUMBUHAN TERMINAL
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan terjadi di bagian-
bagian tertentu, misalnya ujung akar dan batang. Pertumbuhan
yang terjadi pada bagian tersebut dikenal dengan pertumbuhan
terminal. Pada ujung akar dan ujung batang tumbuhan berbiji yang
sedang aktif tumbuh, terdapat tiga daerah pertumbuhan dan
perkembangan. Ketiga daerah tersebut adalah daerah pembelahan,
daerah pemanjangan, dan daerah diferensiasi.
1. Daerah Pembelahan.
Daerah pembelahan merupakan daerah yang paling ujung. Pada
daerah ini terutama terjadi pembentukan sel-sel baru melalui
pembelahan sel. Sel-sel di daerah pembelahan memiliki inti sel
yang relatif besar, berdinding tipis, dan aktif membelah diri.
Daerah pembelahan disebut pula daerah merismatik.
2. Daerah Pemanjangan.
Daerah pemanjangan merupakan hasil pembelahan sel-sel
meristem di daerah pembelahan. Sel-sel hasil pembelahan
tersebut akan bertambah besar ukurannya, sehingga
membentuk daerah pemanjangan. Sel-sel di daerah ini berukuran jauh lebih besar
dibandingkan sel-sel meristem.
3. Daerah Diferensiasi.
Daerah diferensiasi terletak di belakang daerah pemanjangan. Sel-sel di daerah ini
telah berubah bentuk sesuai fungsinya. Sebagian sel mengalami diferensiasi menjadi
epidermis, korteks, empulur, xilem, dan floem. Sebagian sel lagi mengalami
diferensiasi menjadi jaringan parenkim (jaringan dasar), jaringan penunjang seperti
kolenkim dan sklerenkim, dan sebagainya.
Dengan terjadinya diferensiasi sel, maka
terbentuklah berbagai jaringan tumbuhan
yang menyusun organ tumbuhan.

Meristem apikal terbagi atas 3 daerah yaitu


daerah pembelajan, daerah pemanjangan dan
daerah differensiasi

~ teori tentang perkembangan meristem apikal diterangkan dengan teori


histogen dan teori tunika korpus
a. teori tunika korpus
teori tunika korpus dikemukakan oleh ahli botani Schmidt.
teori yang menyatakan bahwa titik tumbuh akar dan batang
pada tumbuhan terdiri atas 2 zona yang terpisah
susunannya, yaitu tunika dan korpus.
Tunika merupak lapisan terluar, yang selanjutnya
berkembang menjadi jaringan primer. Korpus adalah bagian
pusat titik tumbuh yang memiliki kemampuan membelah ke
segala arah.
b. Teori histogen
titik tumbuh akar dan batang pada tumbuhan disebut dengan
histogen. Histogen terdiri dari plerom (bagian pusat akar dan
batang yang akan menjadi empulur dan fasis), germatogen (Lapisan terluar yang akan
menjadi epidermis) dan periblem (lapisan yang akan menjadi korteks).
teori ini dikemukakan oleh Hanstein

Faktor - faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman


dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. FAKTOR INTERNAL
Faktor internal adalah segala pengaruh/faktor yang berasal dari tanaman itu sendiri yaitu
meliputi gen dan hormon.
- Gen
Gen mempengaruhi pertumbuhan melalui sifat yang diwariskan dan sintesis protein yang
dikendalikan.
- Hormon
Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan disebut zat tumbuh (fitohormon).

Contoh hormon tumbuh


pada tumbuhan adalah:
1. Auksin
Auksin disekresikan oleh
titik tumbuh tanaman,
contohnya ujung tunas,
daun muda, ujung akar, dan kambium. Peranan auksin antara lain:
- merangsang perpanjangan sel batang
- meningkatkan pertumbuhan akar samping
- meningkatkan aktivitas pembelahan sel di titik tumbuh
- merangsang pembentukan bunga dan buah
- menyebabkan terjadinya dominansi apikal, yaitu pertumbuhan di mana keberadaan
tunas ujung
- menghambat tunas ketiak
- mendorong pembentukan akar pada tanaman ketiak
- pembengkokan batang ke arah cahaya fototropisme
2. Sitokinin
Fungsi sitokinin antara lain
- mempengaruhi sitokinesis
- mempengaruhi pertumbuhan akar dan diferensiasi akar
- mendorong pembelahan sel
3. Giberelin
Giberelin mempengaruhi pemanjangan sel maupun pembelahan pada tumbuhan kerdil.
Namun, pada tumbuhan normal, pemakaian giberelin tidak memberikan respons.
Giberelin juga mempengaruhi perkecambahan, serta pertumbuhan dan perkembangan
pada akar, daun, bunga, dan buah.
4. Asam Traumalin (hormon luka )
Asam traumalin berfungsi untuk merangsang pembelahan sel di daerah luka
sebagai mekanismemenutupi luka. Hormon ini mempengaruhi restitusi, yaitu
kemampuan tumbuhan untukmemperbaiki kerusakan tau luka yang terjadi pada
tubuhnya.
5. Kalin
Hormon kalin merupakan hormon yang mempengaruhi pembentukan dan
pertumbuhan organ, misalnya:

Rizokalin  Filokalin
Kaulokalin  Antokalin
6. Asam Absisat
Asam absisat disintesis pada daun, batang, buah, dan biji. Asam absisat berfungsi
menghambat pertumbuhan, menutup stomata selama kekurangan air, dan menunda
pertumbuhan.
7. Etilen
Etilen diprodusi pada jarigan buah masak, di ruas batang, dan di daun tua. Etilen
berfungsi mendorong pemasakan buah dan menyebabkan batang tumbuh menjadi tebal.

2. FAKTOR EKSTERNAL
 Makanan
Makanan adalah sumber energi dan sumber materi untuk mensintesis berbagai
komponen sel. Tidak hanya karbondioksida dan air saja yang dibutuhkan tumbuhan
untuk bisa tumbuh dengan baik tetapi juga beberapa unsur minerel. Adapun menurut
jumlah yang di butuhkan oleh tubuh, unsur mineral ini dibedakan menjadi 2:
- Makroelemen yaitu golongan unsur-unsur mineral yang dibutuhkan dalam
jumlah banyak. Makroelemen ini meliputi oksigen, carbon, hidrogen, sulfur, nitrogen,
fosfor, kallium, kalsium dan magnesium.
- Mikroelemen yaitu golongan unsur-unsur mineral yang dibutuhkan dalm jumlah
sedikit. Mikroelemen ini meliputi besi, klorin, tembaga, seng, molibddenum, boron dan
nikel. Mikro elemen ini betfungsi sebagai kofaktor.
 Air
Tanpa air, tumbuhan tidaklah dapat tumbuh. Air termasuk senyawa yang
dibutuhkan tumbuhan. Air berfungsi anatara lain sebagai fotosintesis, mengaktifkan
reaksi enzim ezimatik, menjaga kelembapan dan membengtu perkecambahan pada biji.
 Suhu
Pada umumnya,tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh. Suhu
dimana tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dan maksimal disebut
dengan suhu optimum. Suhu paling rendah yang masih memungkinkan suatu tumbuhan
untuk tumbuh disebut suhu minimum sedangkan suhu tertinggi yang masih
memungkinkan tumbuhan untuk tumbuh disebut suhu maximum.
 Kelembapan
Pengeruh kelembapan udara berbeda terhadap berbagai tumbuhan. Tanah dan udara
yang
lembab berpengaruh baik bagi pertumbuhan tumbuhan.
 Cahaya
Pada umumnya, cahaya menghambat
pertumbuhan meninggi tanaman karena dapat
menguraikan auksin. Tetapi, cahaya juga merangsang
pembungaan tumbuhan tertentu

Pertumbuhan dapat diukur dengan


auksanometer
BAB 2:

SISTEM
METABOLISME
Standar kompetensi 2
Memahami pentingnya proses metabolisma pada organisme.
Kompetensi dasar 2.1
Mendeskripsikan fungsi enzim dalam proses metabolisme
Kompetensi dasar 2.2
Mendeskripsikan proses katabolisme dan anabolisme karbohidrat
Kompetensi dasar 2.3
Menjelaskan keterkaitan antara proses metabolisme antara lemak dan protein.

Indikator:
1. Jelaskan pengertian metabolisme
2. Metabolisme dibagi 2, tuliskan, jelaskan dan beri contoh , lengkap dengan gambar
3. A. Jelaskan pengertian enzim
b. Jelaskan mengenai susunan enzim
c. Jelaskan mengenai sifat-sifat enzim
d. Jelaskan tentang cara kerja enzim
e. Faktor yang mempengaruhi kerja enzim
f. Tata cara penamaan enzim dan pengklasifikasiannya.
4. Contoh dari katabolisme adalah respirasi.
A. Jelaskan pengertian respirasi
b. Macam-macam respirasi
c. Jelaskan mengenai tahap-tahap respirasi aerob
5. Tabel respirasi aerob
6. Tabel respirasi anaerob
7. Tabel perbedaan antara aerob dan anaerob
8. Contoh anabolisme adalah peristiwa fotosintesis.
A. Jelaskan pengertian fotosintesis
b. Buatlah gambar daun, tempat terjadinya fotosintesis
c. Jelaskan mengenai tahap-tahap fotosintesis
d. Proses fotosintesis menurut percobaan ingenhousz, sack dan ..
9. Jelaskan mengenai kemosintesis, reaksi kimia dan jelaskan makhluk hidup yang
berperan.
10. Proses mengenai sistesis lemak dan protein.
11. Keterkaitan metabolisme lemak, karbohidrat dan protein.

PETA KONSEP

A. PENGERTIAN METABOLISME
Berasal dari bahasa yunani,“metabole” yang berarti perubahan. Namun metabolisme
artinya Keseluruhan proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup beserta
perubahan energi yang menyertai perubahan reaksi kimia tersebut.

B. PEMBAGIAN METABOLISME
Metabolisme terbagi 2 yaitu sebagai berikut:
a. ANABOLISME
Proses penyusunan molekul sederhana menjadi molekul yang lebih kompleks.
Proses ini memerlukan energi (energi cahaya atau energi kimia). sehingga disebut juga
denganproses endergonik. Reaksi ini juga disebut sebagai ‘reaksi endergonik’ yaitu
reaksi yang memerlukan energi.
C. Contoh: proses fotosintesis dan kemosintesis

FOTOSINTESIS : adalah Proses pengubahan zat-zat anorganik yaitu H2O dan CO2 oleh
klorofil menjadi zat organik yaitu karbohidrat dengan pertolongan cahaya matahari.
Persamaan reaksi pada fotosintesis :
6CO2 + 6H2O + Energi cahaya -----à C6H12O6 + 6O2
Melalui 2 tahap yaitu :
• Reaksi terang : terjadi
pada siang hari (t-g) pada GRANA/TILAKOID
• Reaksi gelap : terjadi
pada malam hari (g-t) pada STROMA
Terjadi pada mahluk hidup yang mempunyai klorofil seperti pada tumbuhan dan
ganggang.

Tempat terjadinya fotosintesis

Tahap-tahap fotosintesis :
1. REAKSI TERANG
• terjadi pada tilakoid (grana) kloroplas,
• terjadi proses fotolisis air sehingga dihasilkan
oksigen.
• reaksi tergantung pada cahaya untuk mengubah
energi cahaya menjadi energi kimia berupa ATP
dan NADP.
• Warna cahaya yang paling efektif diserap klorofil
= merah dan biru.

FOTOSISTEM : kemampuan tilakoid/grana menangkap cahaya matahari dengan


gelombang yang berbeda.
o Photosistem I (P 700) menghasilkan ATP , Photosistem I ini bersifat siklik.
o Photosistem II (P 680) menghasilkan Oksigen dan NADPH2 , non sikllik
Reaksi terang:
Air + ADP + NADP + Phosphate + Energi cahaya → ATP + NADH + Oksigen

Aliran elektron pada reaksi terang:


1. Jalur elektron silklik
( fotofosforilasi siklik)
• Memerlukan fotosistem 1
• Energi cahaya digunakan untuk
membawa elektron dari fotosistem
1, menuju sistem transpor.
• Terjadi pada bebrapa bakteri dan juga pada organisme fotoutotrof.
2. Jalur elektron nonsilklik ( fotofosforilasi nonsiklik)
• Terjadi aliran elektron dari air ke fotosistem II melalui sistem transpor.
• Reaksi ini dimulai ketika fotosistem II menyerap energi cahaya.
• Energi tsb ditangkap oleh klorofil untuk memecah molekul air. (fotolisis)
• Reaksi:
H2O 2H+ + 2e- + ½ O2

2. REAKSI GELAP
• terjadi pada stroma kloroplas,
• reaksi dapat berlangsung dalam gelap karena enzim-enzim untuk fiksasi CO2
pada stroma kloroplas tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan ATP dan
NADPH yang dihasilkan dari reaksi terang,
Terdiri atas 3 tahap:
#. FIKSASI
CO2 berikatan dengan RuBp (Ribulosa Bi Pospat) membentuk dua molekul APG
(Asam Pospo Gliserat) dengan bantuan enzim RuBP karboksilase (rubisko)
RuBP karboksilase (rubisko)
Reaksi:
RuBP karboksilase (rubisko)
6CO2 + 6 RuBP 12 PGA
#. REDUKSI
Selanjutnya 2 senyawa gliseraldehid 3-fosfat (G3P) bereaksi dengan ATP,
membentuk asam fosfogliseraldehid yang masih berikatan dengan H2 berasal dari
NADPH2. Siklus reaksinya harus berjalan 3 kali, baru terbentuk hasil akhir yaitu 6
senyawa gliseraldehid 3-fosfat (G3P).
Reaksi:
12 PGA 12 DPGA 12 PGAL
#. REGENERASI
Pembentukkan kembali RuBP yang diperlukan untuk bereaksi dengan CO2 yang
berdifusi ke dalam daun melalui stomata.
Reaksi:
10 PGAL RuBP

12 PGAL

2 PGAL Glukosa
Percobaan proses fotosintesis menurut para ahli:
1. Ingenhouz
• tujuan: membuktikan pada fotosintesis
dilepaskan oksigen,
• obyek: tanaman air Hydrilla verticillata,
• hasil: tanaman air yang ditutup dengan
corong terbalik dan ditempatkan di
bawah sinar matahari maka akan timbul
gelembung-gelembung gas (oksigen).

2. Engelmann
• tujuan: membuktikan pada fotosintesis mutlak diperlukan klorofil,
• obyek: ganggang Spyrogira dan bakteri oksigen,
• hasil: hanya kloroplas yang terkena sinar yang melepaskan oksigen, hal ini
terbukti dengan berkerumunnya bakteri oksigen di sekitar tempat yang terkena
sinar.
3. Sachs
• tujuan: membuktikan bahwa pada fotosintesis dihasilkan amilum,
• obyek: daun yang sebagian ditutup dan reagent Yodium,
• hasil: daun yang menjadi obyek dimasukkan ke air panas kemudian ke alkohol
dan kemudian ke reagent Yodium. Hasilnya adalah daun yang tidak ditutup
berwarna hitam dan yang ditutup tidak berwarna.
4. Blackmann
Ia mengemukakan adanya rekasi gelap yang terjadi di stroma (yaitu matriks kloroplas tak
berwarna yang mengandung grana).
- Persamaan reaksi Blackmann:
6CO2 + ATP + 12NADPH + 12H+ à (CH2O)6 + 6H2O + NADP+ + ADP + Pi
- Reaksi gabungan Hill dan Blackmann:
6CO2 + 12H2O + energi à C6H12O6 + 6H2O + 6O2

KEMOSINTESIS: penyusunan bahan organik(anabolisme) dengan menggunakan energi


dari pemecahan senyawa kimia.
• tidak diperlukan klorofil.
• Umumnya dilakukan oleh mikroorganisme, misalnya bakteri. Organismenya
disebut kemoautotrof.
• Bakteri kemoautotrof ini akan mengoksidasi senyawa-senyawa tertentu dan
energi yang timbul digunakan untuk asimilasi karbon.
Makhluk hidup yang berperan:
• bakteri nitrit: Nitrosomonas, Nitrosococcus
• bakteri nitrat: Nitrobacter
• bakteri belerang: Thiobacillus, Begiatoa

D. ENZIM
Pengertian enzim adalah: protein yang tersusun atas asam amino yang berukuran
lebih besar dari substratnya. Yang berfungsi untuk mempercepat reaksi metabolisme
dalam tubuh, tetapi enzim tidak ikut bereaksi.

Susunan enzim
Berdasarkan komponen penyusunnya
1. ENZIM SEDERAHANA :
Hanya terdiri atas protein
2. ENZIM KOMPLEKS (HOLOENZIM)
Terdiri dari:
a. Bagian protein (apoenzim):
- tersusun atas asam-asam amino,
- Bersifat labil, misalnya karena suhu dan keasaman.
b. Gugus prostetik (gugusan yang aktif):
- Berasal dari molekul anorganik (kofaktor), misalnya Fe, Cu
dan Zn,
- Berasal dari senyawa organik kompleks (koenzim), misalnya
NADH, FADH dan tiamin.
Sifat-sifat enzim
1. Tersusun atas protein
2. Mudah dipengaruhi oleh perubahan lingkungan. Misalnya suhu.
3. Sebagai biokatalisator.
4. Bekerja secara spesifik
5. Bekerja secara bolak balik
6. Dapat bereaksi dengan subsrat asam maupun basa.
7. Bersifat denaturasi, yaitu gampang rusak.
8. Dibutuhkan dalam jumlah sedikit
9. Berupa koloid.
10. Bersifat thermolabil ( tidak tahan panas).

Cara kerja enzim


a. Teori lock and key
Menurut hipotesis ini, bagian sisi aktif enzim mempunyai bentuk
spesifik dan tidak fleksibel. Suatu enzim hanya dapat ditempati oleh
substrat tertentu saja. Hipotesis ini dikemukakan
oleh Emil Fischer.

b. teori induced fit


teori ini menjelaskan bahwa setiap reaksi enzim
dipengaruhi oleh reduksi yang mengakibatkan sisi
aktif yang semula tidak cocok menjadi cocok.
Menurut hipotesis ini, bagian sisi aktif enzim bersifat fleksibel
terhadap substrat yang masuk.

Faktor yang mempengaruhi kerja enzim


1. Suhu
2. Perubahan pH
3. Konsentrasi enzim
4. Konsentrasi subsrat
5. Aktifator( zat zat penggiat)
6. Inhibitor (zat zat penghambat)

Syarat penamaan enzim


syarat penamaan enzim harus sesuai dengan substratnya dan di beri akhiran ase
contoh :
 enzim selulase adalah enzim yang dapat menguraikan selulosa
 enzim lipase adalah enzim yang menguraikan lipid
cara penamaan enzim:
 1. nama sistematik
penamaan yang didasarkan atas reaksi yang terjadi
contoh : glukosa 6-fosfatse
 2. nama trivial
penamaan yang didasarkan dari nama singkat
contoh : heksokinase

Klasifikasi enzim
a. Berdasarkan tempat kerjanya,
1. endoenzim (enzim yang bekerja di dalam sel/ enzim intraseluler) dan
2. eksoenzim (enzim yang bekerja di luar sel/ enzim ekstraseluler).
b. Berdasarkan cara kerjanya
1. Oksidoreduktase, berfungsi untuk mengatalisasi reaksi oksidasi atau reduksi dari
suatu unsur. Contohnya, enzim dehidrogenase dan oksidase.
2. Transferase, berfungsi untuk membantu memindahkan suatu unsur ke unsur lain.
Contohnya, enzim transaminase dan kinase.
3. Hidrolase, berfungsi membantu pembentukan produk dengan bantuan air
(hidrolisis). Contohnya, enzim lipase, amilase, dan peptidase.
4. Liase, berfungsi memindahkan atau menambahkan ikatan C-C, C-N, C-O, atau C-S
dari substrat tanpa melalui peristiwa hidrolisis. Contohnya, enzim piruvat
dekarboksilase dan oksalat dekarboksilase.
5. Isomerase, berfungsi dalam membantu menyusun kembali suatu molekul karena
adanya isomerasi dalam molekul. Contohnya, enzim isomerase dan mutase.
6. igase, berfungsi membantu menggabungkan dua molekul melalui penyusunan
ikatan C-O, C-S, C-N, atau C-C baru dengan pemecahan ATP. Contohnya enzim
sintetase.
E. SINTESIS LEMAK
Lemak dapat disintesis dari karbohidrat dan protein, karena dalam metabolisme, ketiga
zat tersebut bertemu di dalam daur Krebs.
Sebagian besar pertemuannya berlangsung melalui pintu gerbang utama siklus (daur)
Krebs, yaitu Asetil Ko-enzim A.
Akibatnya ketiga macam senyawa tadi dapat saling mengisi sebagai bahan pembentuk
semua zat tersebut.
Proses pembentukan lemak terjadi dalam dua tahap:
Tahapan pertama : lipogenesis,
• melibatkan pembentukan sebuah asam lemak berantai panjang.
• terjadi di luar mitokondria dan melibatkan keikutsertaan sebuah kompleks multi
enzim.
• NADP, sebuah koenzim tereduksi yang aktif dalam berbagai proses sintesis
memainkan peran penting dalam pembentukan asam lemak yang sangat
tereduksi.
tahapan kedua,
• asam-asam lemak digabung ke molekul gliserol teraktivasi untuk membentuk
trigliserida dalam proses yang dikenal sebagai esterifikasi.
Dalam kedua proses tersebut, produk-produk metabolisme karbohidrat memainkan peran
penting untuk mendorong terjadinya sintesis.

F. SINTESIS PROTEIN
adalah proses pembentukan protein dari monomer peptida yang diatur susunannya oleh
kode genetik. Sintesis protein dimulai dari anak inti sel, sitoplasma dan ribosom.
Sintesis protein dalam sel dapat terjadi karena pada inti sel terdapat suatu zat
(substansi) yang berperan penting sebagai "pengatur sintesis protein". Yaitu DNA dan
RNA
Pada dasarnya protein adalah suatu polipeptida.
Setiap sel dari organisme mampu untuk mensintesis protein-protein tertentu yang sesuai
dengan keperluannya.
Tahapan sintesis protein
1. Transkripsi
• DNA membuka menjadi 2 rantai terpisah.
• Karena mRNA berantai tunggal, maka salah satu rantai DNA
ditranskripsi(dicopy, ).
• Rantai yang ditranskripsi dinamakan DNA sense atau template dan kode genetik
yang dikode disebut kodogen.
• Sedangkan yang tidak ditranskripsi disebut DNA antisense/komplementer.
• RNA Polimerase membuka pilinan rantai DNA dan memasukkan nukleotida-
nukleotida untuk berpasangan dengan DNA sense sehingga terbentuklah rantai
mRNA.

2. Translasi dan Sintesis.

mRNA yang sudah terbentuk, keluar Disana mRNA masuk ke rRNA


dari anak inti sel menuju rRNA. diikuti oleh tRNA.
Kodon mRNA berikutnya dicocokkan Ketika antikodon pada tRNA
dengan tRNA kemudian asam amino cocok dengan kodon mRNA
yang pertama berikatan dengan asam kemudian rantai bergeser ke

tRNA pertama keluar dari rRNA. Proses ini


berlangsung hingga kodon stop, ribosom
subunit besar dan kecil terpisah, mRNA dan
tRNA keluar dari ribosom.
G. Katerkaitan antara metabolisme lemak, karbohidrat, dan protein
 Proses metabolisme karbohidrat,
protein dan lemak dalam sel
tubuh manusia, satu sama lain
saling terkait.
 melewati senyawa asetil CO-A,
sebagai senyawa antara untuk
memasuki siklus Krebs.
 Bertemu pada siklus krebs.
 apabila terjadi kelebihan sintesis
glukosa, maka dalam tubuh akan
diubah menjadi senyawa lemak
sebagai cadangan energi.

b. KATABOLISME
Yaitu Pembongkaran senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana.
Contoh: Respirasi

RESPIRASI
Pengertian
Respirasi merupakan oksidasi senyawa p
Atau....
Proses pengambilan oksigen dari lingkungan dan dimasukan kedalam tubuh melalui
proses enzimatis yang menghasilkan CO2 dan H2O ditambah dengan energi yang
digunakan untuk beraktifitas.

Macam-macam Respirasi
a. Respirasi aerob
respirasi yang membutuhkan oksigen bebas. Oksigen merupakan penerima hidrogen
terakhir.
b. Respirasi anaerob
respirasi yang tidak membutuhkan oksigen bebas. Sebagai penerima hidrogen terakhir
bukan oksigen,tetapi senyawa lain seperti asam piruvat dan asetildehid.

a. RESPIRASI AEROB
Reaksi: C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O + Energi
Tahapan:
 Glikolisis di sitoplasma
 Dekarboksilasi oksidatif
 Siklus krebs di mitokondria
 Sistem transpor elektron di membran dalam mitokondria

1. Glikolisis
yakni proses pemecahan molekul c6 atau glukosa
menjadi senyawa bernama asam piruvat atau
dikenal dengan rumus kimia C3.
Ciri-ciri
 Berlangsung di sitoplasma
 Berlangsung secara anaerob
 Mengubah satu molekul glukosa ( 6C ) menjadi dua molekul asam piruvat ( 3C )
 Untuk setiap molekul glukosa dihasilkan energi 2 ATP dan 2 NADH
 Dikenal sebagai Reaksi Embden dan Meyerhof

Proses Glikolisis:
1. Dekarboksilasi Oksidatif
Pengertian
perombakan asam piruvat menjadi asetil Co-A
Ciri-ciri:
 Berlangsung pada matriks mitokondria
 Mengubah asam piruvat (3C) menjadi Asetil Ko-A (2C)
 Dihasilkan energi sebesar 2 ATP dan 2 NADH untuk setiap molekul glukosa.
Reaksi.:

Proses :

2. Siklus Krebs
Pengertian
reaksi CoA atau molekul asetil yang akan menghasilkan oksalosetat dan juga asam sitrat.
Ciri-ciri
 Berlangsung pada matriks mitokondria
 Mengubah Asetil-KoA (2C) menjadi CO2 (senyawa berkarbon 1)
Untuk setiap molekul Asetil-KoA dihasilkan 1 ATP, 1 FADH dan 2 NADH
Reaksi:

3. Transfer elektron
Pengertian
yakni reaksi reduksi atau oksidasi NADH2 dan molekul FADH2 yang pada akhirnya
menghasilkan H2O juga energi berupa ATP.
Reaksi:

TABEL RESPIRASI AEROB


Tahapan Tempat Substrat hasil
glikolisis Sitoplasma C6H12O6 4 ATP, 2Asam piruvat,
(glukosa) 2NADH
Dekarboksilasi mitokondria Asam piruvat Asetil CO-A, 2 NADH
oksidatif
Siklus krebs Matriks mitokondria Asetil CO-A, 6 NADH2 dan 2 FADH2, 2
ATP
Transpor Membran dalam NADH2 dan FADH2 32 ATP + H2O+ CO2
elektron mitokondria

b. RESPIRASI ANAEROB
Pengertian
Proses respirasi yang tidak memerlukan oksigen bebas.
Ciri-ciri
 menghasilkan energi yang lebih sedikit dari pada respirasi aerob.
 menghasilkan zat yang dapat menjadi racun misalnya, alkohol dan laktat.
 hanya dapat dilakukan oleh mikroorganisme tertentu, misalnya bakteri.
Contoh: proses fermentasi.
Tahapan respirasi anaerob:
 Tahap glikolisis, dimana 1 molekul glukosa ( C6 ) akan diuraikan menjadi asam
piruvat, NADH dan 2 ATP
 Pembentukan alkohol ( fermentasi alkohol ), atau pembentukan asam laktat
( fermentasi asam laktat )
 Akseptor elektron terakhir bukan oksigen, tetapi senyawa lain seperti : alkohol,
asam laktat
 Energi ( ATP ) yang dihasilkan sekitar 2 ATP

FERMENTASI adalah: proses pembebasan energy tanpa oksigen


Ciri-ciri:
1. Terjadi pada organisme yang tidak membutuhkan oksigen bebas
2. terjadi proses glikolisis
3. tidak terjadi penyaluran elektron ke Siklus Krebs dan Transpor Elektron

MACAM-MACAM FERMENTASI.
1. Fermentasi alkohol
adalah proses fermentasi yang menghasilkan alkohol sebagai produk sampingan.
Menggunakan bahan baku berupa asam piruvat dari hasil glikolisis menghasilkan
etanol, CO2 dan ATP.

2. Fermentasi Asam Laktat


Adalah proses fermentasi yang menghasilkan Asam Laktat .
• Menggunakan bahan baku berupa asam piruvat dari
hasil glikolisis menghasilkan asam laktat dan ATP.
• terjadi pada sel-sel otot
• Timbunan asam laktat yang berlebih dapat
mengakibatkan otot terasa lelah dan nyeri.

Repirasi Fermentasi
seluler
Alkohol Asam laktat

Glukosa Glukosa Glukosa


Asam Asam piruvat Asam piruvat
piruvat
CO2 Asam laktat +
O2 2ATP
Alkohol + 2 ATP
CO2
Air + 36
ATP

3. Fermentasi Asam Cuka


Adalah proses fermentasi yang berlangsung dalam keadaan aerob dan menghasilkan
asam cuka.
Ciri-ciri :
1. terjadi pada bakteri asam cuka
2. substratnya adalah Etanol (Alkohol)
3. dihasilkan energi 5 kali lebih besar dari fermentasi alkohol, yaitu 10 ATP
PERBEDAAN RESPIRASI AEROB DENGAN RESPIRASI ANAEROB
N RESPIRASI AEROB RESPIRASI ANAEROB
O

1. Membutuhkan O2bebas untuk Tidak membutuhkan O2


oksidasi makanan
2. Menghasilkan 36 ATP Hanya menghasilkan 2 ATP di setiap tahap
tahapnya.
3. Membebaskan CO2 dan H2O secara Tidak sempurna memeceh glukosa menjadi
sempurna CO2 dan H2O
4. Hidrogen yang dibebaskan akan Hidrogen akan bergabung dengan produk lain
bergabung dengan O2 untuk membentuk asam laktat dan etanol.
membentuk H2O
BAB 3
SUBSTANSI
GENETIKA
Standar Kompetensi
Memahami penerapan konsep dasar dan prinsip-prinsip hereditas serta implikasinya
pada salingtemas
Kompetensi Dasar
menjelaskan konsep gen, DNA, dan kromosom
Indikator :
1. Peta konsep
2. a. Pengertian DNA
b. Pengertian RNA
c. Pengertian GEN
d. Pengertian ALELA
e. Pengertian GENOTIP
f.. Pengertian FENOTIP
3. a. Buatlah gambar DNA, jelaskan masing-masingnya
b. Jelaskan Replikasi DNA, Macam-macan dan gambar
c. Jelaskan struktur kimia RNA
d. Buatlah tabel perbedaan DNA dengan RNA
4. Jelaskan posisi gen di dalam kromosom serta gambar
5. Jelaskanlah maksud dari :
a. Gen dominan serta contoh
b. Gen resesif serta contoh
c. Gen intermedier serta contoh
6. a. Pengertian Alela tunggal, jelaskan dan gambar
b.Pengertian Alela ganda, jelaskan dan gambar
7. Jelaskan penurunan sifaf, penurunan golongan darah, dan persilangan
8. Jelaskan penurunan sifat warna pada kelinci, persilangannya
9. Jelaskan maksud kode genetika
10. Buat tabel Pembentukan kode sinlet, duplet, triplet, dan jelaskan
11. Buat rangkaian basa yang mengkodekan setiap jenis asam amino
12. Buat ambar strukturkromosom tuliskan bagian-bagiannya
a. jelaskan ukuran kromosom
b. bentuk-bentuk kromosom, gambar
c. jelaskan jumlah dan tipe kromosom
d. buat tabel jumlah kromosom pada setiap berbagai organisme
13. Jelaskan proses sintesis protein, gambar

PETA KONSEP

PENGERTIAN GENETIKA
Berasal Dari Bahasa Yunani yaitu Genno= melahirkan atau,
Ilmu yang mempelajari berbagai aspek yang menyangkut pewarisan sifat dan variasi
sifat pada organisme maupun sub organisme
ISTILAH-ISTILAH DALAM GENETIKA
 DNA
Materi genetik tempat menyimpan informasi genetik yang membawa informasi genetik
dari satu generasi ke generasi lain
 RNA
Makromolekul yang berfungsi sebagai penyimpan dan penyalur informasi genetik
 GEN
Substansi hereditas dan penentu sifat individu yang terdapat pada lokasi tertentu pada
kromosom dan memiliki pasangan pada lokasi yang sama
 ALELA
Gen yang dapat menempati lokus yang sama seperti gen yang lainnya pada kromosom
homolog; Bentuk alternatif suatu gen.
 GENOTIP
susunan gen yang menentukan sifat dasar suatu makhluk hidup dan bersifat tetap.
Dalam genetika genotip ditulis dengan menggunakan symbol huruf dari huruf paling
depan dari sifat yang dimiliki oleh individu.
 FENOTIP
Fenotip merupakan perpaduan dari genotip dan factor lingkungan. Sehingga suatu
individu dengan fenotipe sama belum tentu mempunyai genotip sama.
Contoh:
warna bunga merah, rambut keriting, tubuh besar, buah rasa manis, dan sebagainya
KROMOSOM
• Kromosom adalah suatu struktur padat yang terdiri dari 2 komponen molekul,
yaitu:
o Protein.
o DNA.
• Struktur padat kromosom hanya dapat dilihat jelas saat sel membelah pada tahap
metafase.
• Terdapat di dalam nukleus (inti sel).
• Tersusun dari benang – benang kromatin yang halus.

Bagian-bagian kromosom:

KROMOMER
adalah struktur berbentuk manik-manik yang merupakan
akumulasi materi kromatin.
SENTROMER
adalah daerah lekukan (kontriksi) disekitar daerah
pertengahan kromosom, dimana juga dijumpai kinetokor.

KINETOKOR
daerah tempat perlekatan benang-benang spindel dan tempat
melekatnya lengan kromosom.
SATELIT
bagian kromosom yang berbentuk bulatan dan terletak di ujung lengan kromatid.
TELOMER
daerah terujung kromosom fungsinya menjaga stabilitas bagian ujung kromosom agar
DNA tidak terurai.
KROMONEMA (jamak: kromonemata), bagian dari kromosom berupa pita bentuk spiral
atau untaian dari benang kromatin tempat melekatnya kromomer
KROMATID yaitu satu dari dua lengan kromosom hasil replikasi yang masih melekat pada
sentromer.

PROSES PEMBENTUKAN KROMOSOM


Proses pengemasan DNA dan protein terjadi pada tahap profase. Proses yang terjadi
adalah sebagai berikut (Anonim, 2010):
1. Untai DNA dipintal dalam suatu protein histon. Protein histon ini mengikat DNA
menjadi suatu unit yang disebut nukleosom.
2. Nukleosom satu dengan lainnya bergabung membentuk benang yang lebih
padat dan terpintal menjadi lipatan lipatan yang disebut dengan solenoid.
3. Solenoid satu dengan yang lainnya bergabung dan lebih padat lagi membentuk
benang yang disebut kromatin.
4. Benang benang halus kromatin memadat membentuk lengan kromatid. Lengan
kromatid berpasangan membentuk kromosom.

KARIOTIPE pada manusia


Yaitu: Tampilan visualkromosom setiap Individu.

BENTUK-BENTUK KROMOSOM
1. Metasentrik
kromosom yang letak sentromernya berada di
ditengah-tengah kromatid, sehingga kromatid terbagi dua
2.Submetasentrik
kromosom yang letak sentromernya berada tidak di
tengah-tengah kromatid sehingga kromatid tidak
terbagi sama panjang
3.Akrosentrik
adalah kromosom yang letak sentromernya dekat ujung.
4.Telosentrik
kromosom yang letak sentromernya di ujung kromatid
TIPE KROMOSOM
Autosom
kromosom yang tidak ada hubungannya dengan penentuan jenis kelamin. Dari 46
kromosom di dalam inti sel tubuh manusia, sebanyak 44 buah (22 pasang) merupakan
autosom.
Digunakan untuk seperti IQ, hidung, tinggi atau pendek, hitam atau putih
Gonosom
sepasang kromosom yang menentukan jenis kelamin. Gonosom dibedakan menjadi dua
macam, yaitu kromosom-X dan kromosom-Y.

TIPE DAN JUMLAH KROMOSOM


• Setiap sel somatik
manusia memiliki
kromosom sebanyak 46,
kecuali sel gamet.
• Kromosom tersebut
dapat tersusun secara
berpasang-pasangan,
dimulai yang
terpanjang.
• Kromosom yang
membentuk pasangan
mempunyai panjang,
posisi sentromer, dan
pola pewarnaan yang
sama, disebut
kromosom homolog.
• Lokus adalah letak / posisi gen dalam kromosom.
• Terjadinya pasangan kromosom homolog dari kariotipe adalah konsekuensi asal
usul seksual.
• Sperma dan ovum memiliki kromosom tubuh 22 buah dan kromosom sex (X)
untuk ovum dan (Y) / (X) untuk sperma, sehingga dinamakan haploid.
• Sedangkan sel yang memiliki 23 pasang kromosom disebut diploid.

DNA (Deoxyribosa Nucleic Acid)


• DNA merupakan makromolekul yang struktur primernya adalah polinukleutida
rantai ganda terpilin (double helix).
• Diibaratkan sebuah tangga dimana:
“Anak tangganya” adalah susunan basa nitrogen ( A – T dan S – G ). Kedua
“ibutangganya” adalah gula ribosa.

STRUKTUR DNA

 Terdiri dari 2 utas benang polipeptida yang saling berpilin (double helix=berpilin
ganda).
 Seutas polipeptida tersusun atas rangkaian nukleotida
 Setiap nukleotida tersusun atas substansi dasar yaitu:
o Senyawa Fosfat
Senyawa fosfat berfungsi untuk mengikat molekul gula satu dengan gula yang
lain.
o Gula Pentosa (deoksiribosa)
Gula pentosa membentuk rangkaian gula fosfat yang merupakan tulang punggung
atau kekuatan dari struktur double helix DNA.
o Basa Nitrogen
Basa nitrogen ini terikat pada setiap molekul gula. Basa nitrogen dibedakan
menjadi dua, yaitu basa purin dan basa pirimidin
BASA NITROGEN
1. Basa Purin
Basa purin dengan struktur cincin ganda yaitu Adenin (A) dan Guanin (G) seperti terlihat
pada gambar:

2. Basa pirimidin
dengan struktur cincin tunggal yaitu Timin (T) dan Sitosin (S)
seperti terlihat pada gambar

Penyusun DNA
Basa nitrogen penyusun DNA terdiri dari basa purin (adenin (A) dan guanin (G)) dan
pirimidin (sitosin (S) dan timin (T)).
Ikatan gula-basa nitrogen disebut nukleosida
Ada 4 macam nukleosida
• Ikatan A-gula (deoksiadenosin)
• Ikatan G-gula (deoksiguanosin)
• Ikatan C-gula (deoksisitidin)
• Ikatan T-gula (deoksitimidin)
Basa purin dan pirimidin dihubungkan oleh ikatan hidrogen.
Berdasarkan hasil analisis refraksi sinar X oleh kristal DNA, James Watson (Amerika) dan
Francis Crick (Inggris) pada 1953 menyimpulkan bahwa struktur molekul DNA berbentuk
heliks ganda.

Sifat DNA
• Jumlah basa adenin(A) sama dengan tiamin(T) dan jumlah guanin(G) sama
dengan sitosin(C),
• Urutan basa dan panjang DNA tiap spesies berbeda,
• Setiap spesies mempunyai jumlah basa yang berbeda,
• DNA merupakan molekul hidup,
• DNA bersifat stabil,
• DNA menyimpan gen,
• Di dalam DNA terdapat fragmen yang berulang.
• Basa nitrogen terdiri dari basa Purin (A dan G) serta basa Pirimidin (S dan
T).
• Ikatan antara gula, fosfat, dan basa nitrogen membentuk Nukleotida.
• Ikatan yg terdiri dari gula dan basa nitrogen disebut Nukleosida
Fungsi DNA
a. Sebagai pembawa materi genetika dari generasi ke generasi berikutnya.
b. Mengontrol aktivitas hidup secara langsung maupun tidak langsung.
c. Melakukan sintesis protein
d. Sebagai autokatalis, yaitu kemampuan DNA untuk menggandakan diri (replikasi)
e. Senyawa heterokatalis, yaitu kemampuan DNA untuk dapat mensintesis senyawa
lain
f. membentuk RNA

Replikasi DNA
Replikasi adalah kemampuan DNA untuk dapat menggandakan diri.
Replikasi DNA merupakan proses penggandaan / duplikat rantai DNA menghasilkan DNA
yang baru
Autolatalis= kemampuan dna yang membentuk dirinya sendiri
Heterokatalis=dapat menyintesis molekul lain ,membentuk RNA
Ada 3 hipotesa tentang terjadinya replikasi DNA, yaitu:
1. Teori Konservatif
Yang menyatakan bahwa double helix yang lama tetap (tidak berubah), dan langsung
terbentuk double helix yang baru.

2. Teori Semikonservatif
Menyatakan bahwa dua pita dari double helix memisahkan diri dan masing-masing pita
yang lama mendapatkan pasangan pita baru seperti pasangannya yang lama, sehingga
terbentuklah dua DNA baru yang sama persis.

3. Teori Dispersif
Menyatakan bahwa double helix yang lama terputus-purus. Lalu potongan-potongan
tersebut memisah dan membentuk potongan-potongan baru yang akan bersambungan
dengan potongan-potongan lama sehingga kembali menjadi dua DNA baru yang sama
persis.

Proses komplementasi pasangan basa menghasilkan suatu molekul DNA baru yang sama
dengan molekul DNA lama sebagai cetakan. Kemungkinan terjadinya replikasi DNA
melalui tiga model, diantarannya:
a. Semikonservatif. Rantai ganda DNA lama berpisah kemudian rantai baru disintesis
pada masing-masing rantai DNA lama.
b. Konservatif. Rantai ganda DNA lama tidak berubah. Berfungsi sebagai cetakan buat
DNA baru.
c. Dispersif. Beberapa bagian dari kedua rantai DNA lama digunakan sebagai cetakan
DNA baru. Sehingga DNA lama dan baru tersebar.

Teori mengenai replikasi DNA oleh Watson dan Crick menyatakan bahwa proses replikasi
DNA terjadi secara semikonservatif. Hipotesis ini mendapat dukungan kuat dari
M.S.Meselson dan F.W. Stahl. Mereka melakukan percobaan dengan menggunakan baktei
Escherichia coli sebagai organisme percobaan.
Hasil percobaan itu mematahkan hipotesis konservatif dan dispersif dan mendukung
hipotesis semikonservatif.

Replikasi DNA melibatkan enzim-enzim, yaitu


 Polimerase DNA : enzim yang berfungsi mempolimerisasi nukleotida-nukleotida
 Ligase DNA : enzim yang berperan menyambung DNA utas lagging
 Primase DNA : enzim yang digunakan untuk memulai polimerisasi DNA pada
lagging strand
 Helikase DNA : enzim yang berfungsi membuka jalinan DNA double heliks
 Single strand DNA-binding protein : menstabilkan DNA induk yang terbuka

Proses replikasi DNA


Replikasi heliks DNA dimulai dengan pemisahan kedua untaian DNA yang saling
melengkapi. Setiap untaian bertindak sebagai cetakan. Setelah itu pembentukan
molekul DNA baru dengan penambahan deoksiribonukleosid trifosfat secara berurutan.
Nukleotid yang harus ditambahkan pada setiap tahapan dipilih melalui suatu proses yang
mengharuskannya membentuk perpasangan basa komplementer dengan nukleotid
berikutnya dalam untaian induk, sehingga dengan demikian membentuk sebuah untaian
DNA baru yang saling melengkapi dengan untaian induk. Pada akhirnya informasi genetik
diduplikasi secara keseluruhan akan terbentuklah dua buah heliks rangkap DNA yang
lengkap, masing- masing mempunyai urutan nukleotid yang identik dengan urutan pada
heliks DNA induk yang bertindak sebagai cetakan. Karena setiap molekul DNA turunan
tersusun dari sebuah untaian asli dan sebuah untaian bentukan baru.

Tahapan replikasi DNA :


1. Struktur DNA yang doble helix diputuskan ikatannya oleh enzim DNA helicase
membentuk DNA dengan untaian tunggal. Proses awal pemutusan atau titik awal
replikasi ini disebut dengan ORI ( The Origin of Replication ). Dan akan membentuk
percabangan untaian struktur DNA ( replication fork ).
2. Struktur DNA tunggal yang terbentuk distabilkan oleh protein-protein pengikat
DNA yag disebut Single Srand Biding protein ( SSB ).
3. Helikase pada proses sintesis DNA yang baru akan berikatan dengan enzim
primerase untuk memungkinkan akses pembentukan RNA primer.
4. Enzim polimerase akan memulai replikasi DNA dan akan memperpanjang
untaian DNA yang terbentuk, yaitu leadding strand ( DNA yang disintesis secara
kontinu dan lagging strand (DNA yang disintesis dalam framen yang pendek ( 1-5kb)
yang disebut fragmen Okazaki.
5. leading strand dan lagging strand selama selama replikasi DNA. DNA polimerase
memenjangkan untaian hanya dalam arah 5’-3’. Sedangkan lagging strand harus
tumbuh kontinu dengan arah 3’-5’.
6. Enzim ligase kemudian berperan dalam menyambungkan fragmen-fragmen
tersebut.
RNA (Ribosa Nucleic Acid)
Merupakan Makromolekul penyimpan dan penyalur informasi genetik
Susunan RNA terdiri atas
a. gugus fosfat,
b. gula pentosa (gula ribosa),
c. basa nitrogen
Basa nitrogen dibedakan menjadi dua jenis
1) Basa purin yang tersusun dari Adenin (A) dan
Guanin (G).
2) Basa pirimidin yang tersusun dari Sitosin (S) dan
Urasil (U).
Basa purin dan pirimidin RNA memiliki rumus kimia
yang berbeda dari DNA
Rumus kimia gula pentosa(ribosa) dan basa urasil
dari RNA dapat dijelaskan seperti terlihat pada Gambar berikut:

Menurut peranan dan tempat terdapa tnya, RNA dapat dibedakan seperti berikut:
1. RNA-d Pembawa Kode Genetika
 RNA-d (duta) atau RNA-m (messenger).
 Disintesis di dalam nukleus melalui
transkripsi(menerima dan menyalin
informasi genetik dari DNA) oleh DNA pencetak.
 RNA-d mengandung kodon (Kode genetik triplet yang dapat diterjemaahkan
menjadi urutan asam amino pada peristiwa translasi)
 RNA-d yang panjang dan berfungsi menyusun beberapa rantai polipeptida disebut
RNA-d polisistronik.
 RNA-d di dalam sel eukarotik lebih stabil dibandingkan di dalam sel prokariotik.

2. RNA-r sebagai Adaptor


 Merupakan penyusun ribosom.
 Ribosom adalah organel sel yang berfungsi
untuk mensintesis polipeptida.
 RNA-r belum diketahui strukturnya secara
jelas.
 RNA-r berfungsi merakit asam-asam amino
menjadi rangkaian polipeptida (protein)

3. RNA-t Menerjemahkan sandi genetika ke dalam urutan basa polipeptida


RNA-t adalah RNA pembawa yang berfungsi:
 Membawa asam amino yang terdapat dalam sitoplasma dan akan disintesis
menjadi polipeptida ke RNA-d yang berada di dalam ribosom. RNA-t sebelum
mengikat asam amino mendapat tambahan energi dari ATP. Proses ini disebut
translasi
 Menempatkan asam amino di tempat yang tepat pada rantai polipeptida.
 Mendatangi kodon pada RNA-d sambil membawa asam amino.
Empat Basa Nitrogen, Ribonukleosida, dan Ribonukleotida dari Molekul RNA :
Basa Ribonukleosida Ribonukleotida Singkatan
Adenin (A) Adenosin Adenosin monofosfat AMP
Guanin (G) Guanosin Guanosin monofosfat GMP
Sitosin (S) Sitidin Sitidin monofosfat CMP
Urasil (U) Uridin Uridin monofosfat UMP

PERBEDAAN DNA DENGAN RNA

KROMOSOM DAN GEN


• Kromosom mengandung DNA.
• Total informasi genetik yang disimpan dalam DNA suatu sel disebut genom.
• Genom DNA tersusun atas gen-gen.
• Satu gen mengandung satu unit informasi mengenai suatu karakter yang dapat
diamati.
• Gen merupakan fragmen DNA di dalam kromosom.

LETAK GEN DALAM KROMOSOM


 Setiap gen menempati lokus(tempat) tertentu yang tetap dalam kromosom.
 Gen-gen yang membawa sifat bagian tubuh yang sama dan lokusnya bersesuaian
disebut gen homolog.
 gen Homolog itu membentuk alela
 Lokus tertentu dapat mengandung satu gen atau lebih

LETAK DAN SIMBOL GEN
 Letak suatu gen di dalam kromosom disebut lokus.
 Dianalogikan seperti manik-manik yang berjejer pada seutas benang.
 Pada sel diploid memiliki 2 lokus untuk setiap karakter tertentu.
Sifat-sifat gen:
o Mengandung informasi genetik
o Dapat menduplikasikan diri pada peristiwa pembelahan sel
Setiap gen mempunyai tugas dan fungsi tertentu
Fungsi gen:
1. Mengontrol struktur dan fungsi sel/individu,
2. Mewariskan sifat dari generasi ke generasi,
3. Mengotrol pembuatan polipeptida yang digunakan sebagai penyusun sel (protein
struktural)
dan dan pula sebagai enzim (protein fungsional).

GEN DOMINAN, RESESIF, DAN INTERMEDIET


1. Gen Dominan
Gen dikatakan dominan apabila gen tersebut bersama dengan gen lain (gen
pasangannya), akan menutup peran/sifat gen pasangannya tersebut.
Dalam persilangan gen, dominan ditulis dengan huruf besar.
contoh: Homozigot dominan = buah manis MM

2. Gen Resesif
Gen dikatakan resesif apabila berpasangan dengan gen lain yang dominan ia akan
tertutup sifatnya (tidak muncul) tetapi jika ia bersama gen resesif lainnya (alelanya)
sifatnya akan muncul. Dalam genetika gen resesif ditulis dengan huruf kecil.
Contoh : Homozigot resesiF = buah asam mm

3. Gen Intermediet
Adalah sifat suatu individu yang merupakan gabungan dari sifat kedua induknya. Hal ini
dapat terjadi karena sifat kedua induk yang muncul sama kuat (kodominan). Misalnya
bunga warna merah disilangkan dengan bunga warna putih, menghasilkan keturunan
berwarna merah muda.dalam persilangan gen intermediet ditulis dengan huruf besar dan
kecil.
Contoh : Misalnya bunga warna merah disilangkan dengan bunga warna putih,
menghasilkan keturunan berwarna merah muda. = Mm

ALELA TUNGGAL
Yaitu jika suatu gen memiliki satu gen sealel sehingga hanya muncul satu sifat. Misalnya
gen M untuk sifat warna merah dan gen m untuk sifat warna putih, maka variasinya
adalah MM, Mm, dan mm.
Genotif yang hanya membentuk satu variasi gen sealel dinamakan sel tunggal. Seperti
telah diketahui bahwa gen yang mengatur pigmentasi pada kulit adalah gen A untuk kulit
normal (mampu membentuk pigmen) dan gen a untuk kulit albino (tidak mampu
membentuk pigmen).
Salah satu pasangan gen yang sealel adalah A dan a (genotype heterozigot). Variasi
genotif hanya membentuk satu genotif yang sealel yaitu Aa.
Suatu alel dikatakan alel tunggal jika suatu gen memiliki satu gen sealel sehingga hanya
muncul satu sifat. Misalnya gen T untuk sifat tinggi dan gen t untuk sifat rendah maka
variasinya adalah TT, Tt, tt ketiga macam genotif inilah yang disebut alel tunggal.
ALELA GANDA
Jika suatu gen memiliki lebih dari dua pasangan gen yang sealel sehingga muncul
beberapa sifat
Contoh:sifat yang di kendalikan oleh alel ganda adalah golongan darah dan warna bulu
kelinci.

Alel ganda merupakan suatu peristiwa dimana lokus dalam sebuah kromosom ditempati
oleh lebih dari satu alel atau suatu seri alel.
Pengaruh penempatan alel yang berbeda pada lokus tersebut akan menyebabkan
perbedaan fenotip. Pada kelinci, seri alel ganda yang dimiliki mempunyai dominansi yang
berbeda satu dengan yang lainnya.

Individu dengan genotipe AA dikatakan mempunyai alel A, sedang individu aa


mempunyai alel a. Demikian pula individu Aa memiliki dua macam alel, yaitu A dan a.
Jadi, lokus A dapat ditempati oleh sepasang (dua buah) alel, yaitu AA, Aa atau aa,
bergantung kepada genotipe individu yang bersangkutan.

Namun, kenyataan yang sebenarnya lebih umum dijumpai adalah bahwa pada suatu
lokus tertentu dimungkinkan munculnya lebih dari hanya dua macam alel, sehingga lokus
tersebut dikatakan memiliki sederetan alel. Fenomena semacam ini disebut sebagai alel
ganda (multiple alleles).

Alel ganda pada kelinci


• Pengaruh alel ganda dapat juga dilihat pada kelinci. Beberapa warna dasar kulit
kelinci disebabkan oleh suatu seri alel ganda, yaitu :
• c+ = alel yang menyebabkan kelinci berambut abu-abu bercampur kuning, coklat
dan dengan ujung rambut hitam. Kelinci ini merupakan kelinci liar (normal).
• cch = alel yang menyebabkan kulit kelinci berambut abu-abu perak, tanpa warna
kuning. Kelinci yang memiliki fenotip ini disebut “chinchilla”.
• ch = alel yang menyebabkan kulit kelinci berambut putih, kecuali telinga, hidung,
kaki dan ekor yang berwarna hitam. Kelinci ini dinamakan kelinci Himalaya.
• c = alel yang menyebabkan kulit kelinci berambut putih.

SIFAT PENURUNAN WARNA PADA KELINCI


Warna pada bulu kelinci dikendalikan oleh alel ganda atau majemuk.
Warna bulu kelinci dikendalikan oleh 4 macam alel, yaitu C, cch, ch, dan c dengan urutan
dominansi alel adalah C > cch > ch > c. Warna bulu kelinci tersebut terdiri atas:
2. warna polos (hitam/cokelat muda), genotipe CC, Ccch, Cch, Cc;
3. warna kelabu muda (chinchilla), genotipe cchcch, cchch, cchc;
4. warna dasar putih dengan warna hitam pada ujung hidung, telinga,
kaki, dan ekor (himalaya), genotipe chch, chc;
5. warna putih (albino), genotipe cc.
Genotipe Fenotipe
Hitam (normal) WW, WWch, WWh, Ww
Kelabu (Chichilia) WchWch, Wchw
Coklat (Himalaya) WhWh
Putih (Albino) ww

KODE GENETIKA
Yaitu suatu cara untuk menentukan jumlah serta urutan nukleotida yang berperan dalam
menentukan posisi yang tepat dari tiap asam amino dalam rantai peptida yang
bertambah panjang.

PEMBENTUKAN KODE SINGLET,DUPLET DAN TRIPLET


Nirenberg, Khorona, dan Holley tahun 1968 menerima hadiah nobel karena menciptakan
kode genetic dengan membuat mRNA buatan yang hasilnya dijelaskan sebagai berikut:
1. jika sebuah kodon hanya terdiri dari satu nukleotida, akan didapatkan 4 1 = 4
kodon, yaitu : A, G, C, dan U. kode genetik yang menggunakan 1 nukleotida saja
disebut kode singlet, kode ini tidak memenuhi syarat, sebab baru mengkode 4
asam amino, padahal jumlah asam aminonya 20.
2. jika sebuah kodon terdiri dari dua nukleotida, akan didapatkan 42 = 16 kodon dan
disebut kode duplet. Kode ini belum dapat memenuhi 20 asam amino.
3. jika sebuah kodon terdiri dari tiga nukleotida, didapatkan 43 = 64 kodon, disebut
kode triplet. Dengan kode triplet akan ada kelebihan 64 – 20 = 44 kodon, tetapi ini
tidak menjadi masalah karena satu macam asam amino dapat dikode oleh
beberapa kodon.
Asam amino yang dapat diberi kode oleh beberapa kodon disebut kodon sinomius.
Hanya metionin dan triptofan yang mempunyai kodon tunggal

Kode genetik terdiri dari 64 riplet nukleotida. Triplet ini disebut codon. Dengan tiga
pengecualian, setiap codon mengkodekan untuk satu dari 20 asam amino yang
digunakan dalam sintesis protein. Ini menghasilkan beberapa redundansi dalam kode
yang sebagian besar asam amino dikodekan oleh lebih dari satu codon.
Sebuah kodon (AUG) memberi dua fungsi yang berkaitan:
1. Memberi sinyal dimulainya translasi
2. Mengkodekan dimasukkannya asam amino methionine (Met) ke dalam rantai
polipeptida yang sedang dirakit.

Struktur tRNA alanin di atas mempunyai molekul yang terdiri atas satu jalur tunggal 77
ribonukleotida. Rantai ini melipat pada dirinya sendiri, dan sebagian besar basa
penyusunnya berpasangan saling berpasangan untuk membentuk empat wilayah heliks.
Paling sedikit terdapat satu jenis tRNA untuk setiap 20 asam amino dalam sintesis
protein. Setiap jenis tRNA memiliki suatu barisan tiga nukleotida takberpasangan
(anticodon) yang dapat terikat mengikut aturan pasangan basa pada triplet
komplementer pada nukleotida (codon) pada mRNA.
Anticodon : 3’ CGA 5’

RANGKAIAN BASA YANG MENGODEKAN SETIAP ASAM AMINO


NO Nama Asam Amino Triplet Kodon
1 Alanin GCA, GCG, GCC, GCU
2 Arginin CGA, CGG, CGC, CGU, AGA, AGG
3 Aspargin ACC, AAU
4 Asam Aspartat GAC, GAU
5 Sistein UGC, UGU
6 Asam Glutamat GAA, GAG
7 Glutamin CAA, CAG
8 Glisin GGC, GGU, GGA, GGG
9 Histidin CAC, CAU
10 Isoleusin AUC, AUU, AUA
11 Leusin CUA, CUG, CUC, CUU, UUA, UUG
12 Lisin AAA, AAG
13 Metionin AUG (start)
14 Fenilalanin UUC, UUU
15 Prolin CCA, CCG, CCC, CCU
16 Serin UCA, UCG, UCC, UCU, UGU, UGC
17 Treonin ACA, ACG, ACC, ACU
18 Triptofan UGG
19 Tirosin UAC, UAU
20 Valin GUA, GUG, GUC, GUU

Kode Genetik DNA


TTT Phe TCT Ser TAT Tyr TGT Cys
TTC Phe TCC Ser TAC Tyr TGC Cys
TTA Leu TCA Ser TAA STOP TGA STOP
TTG Leu TCG Ser TAG STOP TGG Trp
CTT Leu CCT Pro CAT His CGT Arg
CTC Leu CCC Pro CAC His CGC Arg
CTA Leu CCA Pro CAA Gln CGA Arg
CTG Leu CCG Pro CAG Gln CGG Arg
ATT Ile ACT Thr AAT Asn AGT Ser
ATC Ile ACC Thr AAC Asn AGC Ser
ATA Ile ACA Thr AAA Lys AGA Arg
ATG Met* ACG Thr AAG Lys AGG Arg
GTT Val GCT Ala GAT Asp GGT Gly
GTC Val GCC Ala GAC Asp GGC Gly
GTA Val GCA Ala GAA Glu GGA Gly
GTG Val GCG Ala GAG Glu GGG Gly

Kode Genetik RNA


U C A G
UUU Phenilalanine UGU Cysteine
UCU Serine (Ser) UAU Tyrosine (Tyr) U
(Phe) (Cys)
UUC Phe UCC Ser UAC Tyr UGC Cys C
U
UUA Leucine (Leu) UCA Ser UAA Stop UGA Stop A
UGG Tryptophan
UUG Leu UCG Ser UAG Stop G
(Trp)
CAU Histidine CGU Arginine
CUU Leucine (Leu) CCU Proline (Pro) U
(His) (Arg)
C CUC Leu CCC Pro CAC CGC Arg C
CUA Leu CCA Pro CAA CGA Arg A
CUG Leu CCG Pro CAG CGG Arg G
ACU Threonine AAU Asparagine
AUU Isoleucine (Ile) AGU Serine (Ser) U
(Thr) (ِِAsn)
AUC Ile ACC Thr AAC Asn AGC Ser C
A AGA Arginine
AUA Ile ACA Thr AAA Lysine (Lys) A
(Arg)
AUG Methione (Met)
ACG Thr AAG Lys AGG Arg G
atau Start
GAU Aspartic Acid GGU Glycine
GUU Valine (Val) GCU Alanine (Ala) U
(Asp) (Gly)
GUC Val GCC Ala GAC Asp GGC Gly C
G
GAA Glutamic
GUA Val GCA Ala GGA Gly A
Acid (Glu)
GUG Val GCG Ala GAG Glu GGG Gly G

SINTESIS PROTEIN
Sintesis protein yaitu proses penyusunan asam amino pada rantai polipeptida (protein).
secara garis besar, langkah-langkah sintesis protein melalui 2 tahap, yaitu transkripsi dan
translasi :
1. Transkripsi
Transkripsi merupakan sintesis RNA dari salah satu rantai DNA, yaitu rantai cetakan yang
disebut sense, sedangkan pasangan rantai DNAnya disebut rantai antisense. Terjadi di
dalam inti sel.

Transkripsi terdiri dari tiga tahap, yaitu:


a. Inisiasi (permulaan)
Transkripsi diawali oleh promoter, yaitu daerah DNA tempat RNA polimerase melekat.
Promoter mencakup titik awal transkripsi dan biasanya membentang beberapa pasang
nukleotida di depan titik awal tersebut.
Fungsi promoter selain menentukan di mana transkripsi dimulai, juga menentukan yang
mana dari kedua rantai ganda DNA yang digunakan sebagai cetakan
b. Elongasi (pemanjangan)
Ketika RNA bergerak di sepanjang DNA, pilinan rantai ganda DNA tersebut terbuka secara
berurutan kira-kira 10-20 basa DNA.
Enzim RNA polimerase menambahkan nukleotida ke ujung 3’ dari molekul RNA yang
dibentuk di sepanjang rantai ganda DNA.
Setelah sintesis RNA berlangsung, rantai ganda DNA akan terbetuk kembali dan RNA baru
akan terlepas dari cetakannya.
c. Terminasi (pengakhiran)
Transkripsi berlangsung hingga RNA polimerase mentranskripsi urutan DNA yang
dinamakan terminator.
Terminator merupakan urutan DNA yang berfungsi untuk mengakhiri proses transkripsi.
Pada prokariotik, transkripsi berhenti pada saat RNA polimerase mencapai titik terminasi.
Pada eukariotik, RNA polimerase terus melewati titik terminasi, 10-35 nukleotida,
RNA yang telah terbentuk terlepas dari enzim tersebut.

2. Translasi
Translasi berlangsung di dalam sitoplasma dan ribosom. Translasi merupakan proses
penterjemaahan sutu kode genetik menjadi protein yang sesuai. Kode genetik tersebut
berupa kodon di sepanjang molekul RNAd, sebagai penterjemaahnya RNAt. RNAt
membawa asam amino dari stoplasma ke ribosom.
Molekul RNAt membawa asam amino spesifik pada salah satu ujungnya yang sesuai
dengan triplet nukleotida pada ujung RNAt lainnya yang disebut antikodon.
Misalnya, perhatikan kodon RNAd UUU yang ditranslasi sebagai asam amino fenilalanin.
RNAt pembawa fenilalanin mempunyai antikodon AAA yang komplemen dengan UUU
agar terjadi reaksi penambahan fenilalanin pada rantai polipeptida sebelumnya
RNAt yang mengikat diri pada kodon RNAd harus membawa asam amino yang sesuai ke
dalam ribosom. Melekatnya asam amino pada RNAt dibantu oleh enzim aminoasil-RNAt
sintetase (aminoacyl-tRNA synthetase
Ribosom memudahkan pelekatan antara antikodon RNAt dengan kodon RNAd selama
sintesis protein. Ribosom tersusun atas sub unit besar dan sub unit kecil yang dibangun
oleh protein-protein dan molekul-molekul RNAt.
Tahap Translasi ada tiga yaitu:
a. Inisiasi
Terjadi dengan adanya RNAd, RNAt dan dua sub unit
ribosom
Pertama-tama sub unit kecil ribosom melekat pada tempat
tertentu diujung 5’ dari RNAd
Pada RNAd terdapat kodon “start” AUG, yang memberikan
tanda dimulainnya proses translasi. RNAt inisiator
membawa asam amino metionin, melekat pada kodon
inisiasi AUG.

b. Elongasi
Pada tahap elongasi, sejumlah asam amino ditambahkan
satu persatu pada asam amino pertama (metionin).
Kodon RNAd pada ribosom membentuk ikatan hidrogen dengan antikodon molekul RNAt
yang komplemen dengannya.
RNAr dari subunit besar berperan sebgai enzim, yang berfungsi mengkatalisis
pempentukan ikatan peptida yang menggabungkan polipeptida yang memanjang ke
asam amino yang baru tiba
Polipeptida memisahkan diri dari RNAt tempat perlekatan semula, dan asam amino pada
ujung karboksilnya berikatan dengan asam amino yang dibawa oleh RNAt yang baru
masuk.
Ketika RNAd berpindah tempat, antikodonnya tetap berikatan dengan kodon RNAt. RNAd
bergerak bersama-sama dengan antikodon ini dan bergeser ke kodon berikutnya yang
akan ditranslasi.
Disamping itu, RNAt sekarang tanpa asam amino karena telah diikat pada polipeptida
yang telah memanjang.
Selanjutnya RNAt keluar dari ribosom. Langkah ini membutuhkan energi yang disediakan
oleh hidrolisis GTP.

c. Terminasi
Elongasi berlanjut sampai ribosom mencapai kodon stop.
Triplet basa kodon stop adalah UAA, UAG, dan UGA
Kodon stop tidak mengkode suatu asam amino melainkan bertindak sebagai tanda untuk
menghentikan proses translasi dan berakhir pula proses sintesis protein.
BAB 4

REPRODUKSI
SEL
Sk: Memahami penerapan konsep dasar dan prinsip-prinsip hereditas serta
implikasinya pada salingtemas.
Kd: Menjelaskan keterkaitan antara proses pembelahan mitosis dan miosis
dengan pewarisan sifat.
Indikator:
1. Peta konsep
2. a. Pengertian reproduksi sel
b. Macam-macm reproduksi sel
3. a. Jelaskan pengertian amitosis, gambar dan jelaskan
b. Jelaskan ciri-ciri pembelahan mitosis
c. Buat gambar pembelahan mitosis, jelaskan
4. a. Ciri-ciri pembelahan miosis
b. Gambar pembelahan miosis, jelaskan fasenya
c. Perbedaan mitosis dengan miosis
5. a. Pengertian gametogenesis
b. Gambar spermatogenesis, jelaskan
c. Gambar oogenesis, jelaskan
d. Perbedaan spermatogenesis dengan oogenesis
6. Pengertian fertilisasi
7. Jelaskan pengertian gametogenesis pada tumbuhan angiospermae buat gambar,
jelaskan masing-masing gametogenesis pada tumbuhan

PETA KONSEP

PEMBELAHAN SEL
Pembelahan sel adalah sebuah proses dimana sel induk membelah atau membagi
dirinya menjadi 2 atau lebih sel anak.
Pembelahan sel merupakan bagian dalam tubuh kita. Kita bertumbuh karena sel-sel di
dalam tubuh kita membelah diri.

Tujuan pembelahan sel:


1. Untuk reproduksi sel
2. Untuk tidak reproduksi
 Mengganti sel-sel tubuh yang rusak
 Untuk pertumbuhan

MACAM-MACAM REPRODUKSI SEL


Pembelahan sel dibagi menjadi 2 jenis menurut jenis sel yang membelah, yaitu:
1. SEL PROKARIOTIK
Sel prokariotik adalah sel yang belum memiliki membran inti sel
pembelahan : amitosis (pembelahan sel secara langsung yang tidak melalui tahapan-
tahapan pembelahan)
Terjadi pada organisme uniseluler : bakteri, protozoa, dan alga bersel satu.
Disebut juga pembelahar biner ( pembelahan sel menjadi 2 sel yang sama (indentik))
misalnya pada amoeba.
Tujuan amitosis : menghindari kepunahan jenisnya.
2. SEL EUKARIOTIK
Sel eukariotik adalah sel yang telah memiliki membran inti sel

TAHAP-TAHAP PEMBELAHAN SEL


Amitosis (Pembelahan biner) : Pembelahan secara langsung
Mitosis (tidak terjadi reduksi jumlah kromosom): Pembelahan secara tidak langsung
Meiosis (terjadi reduksi jumlah kromosom): Pembelahan secara tidak langsung

PEMBELAHAN BINER PADA BAKTERI

Pengertian Amitosis
Amitosis adalah proses pembelahan sel secara langsung yang tidak melalui tahapan-
tahapan pembelahan
Amitosis disebut juga pembelahan biner, yaitu pembelahan sel menjadi dua sel yang
sama (identik), misalnya pada amoeba.
Proses pembelahan amitosis terjadi pada organisme uniseluler, misalnya: bakteri,
protozoa, dan alga bersel satu
Amitosis pada organisme uniseluler bertujuan untuk menghindari kepunahan jenisnya.

SIKLUS SEL

Pengertian siklus sel


Siklus sel adalah peristiwa pertumbuhan sel menurut tahapan tertentu, dan setelah
melalui semua tahapan akan kembali ke tahapan semula
2 tahapan siklus sel :
1. Interfase
Yang merupakan 90% dari siklus sel dengan waktu yang cukup lama.
Interfase terbagi 3 fase, yaitu:
 Fase pertumbuhan primer (Gap 1 disingkat G1)
 Fase sintesis (S)
 Fase pertumbuhan sekunder (Gap 2 disingkat G2)
2. Fase mitotik (M)
Mencakup 4 fase mitotik, yaitu:
 Profase
 Metafase
 Anafase
 Telofase
MITOSIS
Mitosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan 2 sel anak dengan jumlah kromosom
yang sama dengan jumlah kromosom sel induknya, yaitu 2n.
Pembelahan mitosis terjadi selama pertumbuhan dan reproduksi aseksual.
Pada hewan dan manusia, mitosis terjadi pada sel meristem somatis (sel tubuh yang
masih muda) yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Misalnya: sel telur yang
telah dibuahi sperma menjadi zigot. Zigot membelah beberapa kali secara mitosis untuk
membentuk suatu embrio
Pada tumbuhan berbunga, pertumbuhan terbesar terjadi pada ujung akar dan ujung
tunas batang. Pembelahan mitosis terjadi pada sel-sel meristem di kedua tempat
tersebut.

Secara garis besar, fase pembelahan mitosis terbagi menjadi 3 fase, yaitu:
1. Fase istirahat (interfase)
2. Fase pembelahan inti (kariokinesis)
3. Fase pembelahan sitoplasma (sitokinesis)

PEMBELAHAN MITOSIS FASE INTERFASE


Pada tahap ini, sel dianggap istirahat dari proses pembelahan, meskipun tahap interfase
ini sangat penting karena sel sedang mempersiapkan diri untuk membelah.
 Fase Gap-1 : Pada fase ini sel-sel belum mengadakan replikasi DNA
sehingga DNA masih berjumlah satu salinan
 Fase sintesis : Pada fase ini dalam inti mengalami replikasi sehingga
menghasilkan dua salinan DNA dan diploid
 Fase gap-2 (G2): Pada fase ini replikasi DNA telah selesai, dan sel bersiap
mengadakan pembelahan
Ciri-ciri fase interfase sebagai berikut :
• NuSelaput nukleus membatasi nukleus
• kleus mengandung satu atau lebih nukleolus
• Dua sentrosom telah terbentuk memlalaui replikasi
sentrosom tunggal
• Pada sel hewan, setiap sentrosom memiliki dua sentrosom
• Kromosom yang diduplikasikan selama fase S, tidak bisa dilihat secara individual
karena belum terkondensasi.

PEMBELAHAN MITOSIS FASE KARIOKINESIS

a) Profase
1. Benang – benang kromatin berubah menjadi kromosom. Kemudian setiap kromosom
membelah menjadi kromatid dengan satu sentromer.
2. Dinding inti (nucleus) dan anak inti (nucleolus) menghilang.
3. Pasangan sentriol yang terdapat dalam sentrosom berpisah dan bergerak menuju
kutub yang berlawanan.
4. Serat – serat gelendong atau benang – benang spindle terbentuk diantara kedua kutub
pembelahan.
b) Metafase
Setiap kromosom yang terdiri dari sepasang kromatida menuju ketengah sel dan
berkumpul pada bidang pembelahan (bidang ekuator), dan menggantung pada serat
gelendong melalui sentromer atau kinetokor.
c). Anafase
Pada fase ini kromosom yang mengumpul di tengah sel terpisah dan mengumpul pada
masing-masing kutub, sehingga telihat adal dua kumpulan kromosom.
d) Telofase
1. Kromatida yang berada jpada kutub berubah menjasadi benang – benangkromatin
kembali.
2.Terbentuk kembali dinding inti dan nucleolus membentuk dua inti baru.
3.Serat – serat gelendong menghilang.
4. Terjadi pembelahan sitoplasma (sitokenesis) menjadi dua bagian, dan terbentuk
membrane sel pemisah ditengah bidang pembelahan. Akhirnya , terbentuk dua sel anak
yang mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan kromosom induknya.
5. Hasil mitosis:
 Satu Sel induk yang diploid (2n) menjadi 2 sel anakan yang masing – masing
diploid.
 Jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel induknya.
Pada telofase awal terlihat mulai ada sekat yang memisahkan antara sel-sel anak.
Sedang pada telofase akhir terlihat sel-sel anak sudah benar-benar terpisah.
CIRI-CIRI TAHAPAN MITOSIS
• Profase ditandai dengan menghilangnya membran inti, dan terbentuknya benang-
benang kromatin (pemadatan kromosom).
• Metafase ditandai dengan kromosom yang berderet di bidang equator (saat yang
mudah mengamati kromosom).
• Anafase ditandai dengan kromosom mulai bergerak kearah kutub yang
berlawanan ditarik oleh benang-benang spindel/mikrotubul.
• Telofase sel terbagi menjadi 2 sel anakan

PEMBELAHAN MITOSIS FASE SITOKINESIS


Pada sel hewan tahap sitokinesis di mulai saat telofase berakhir, terjadi penguraian
benang-benang spindel, lalu terbentuk cincin mikrofilamen yang menyempit di daerah
bekas bidang ekuator, terjadi kontraksi yang membagi sel menjadi dua lalu terbentuk 2
sel anakan.

Pada sel tumbuhan, terdapat dinding yang keraas. Sel tumbuhan yang telah mengalami
kariokinesis segera membentuk sekat sel di sekitar bidang pembelahan. Sekat ini mula-
mula terbentuk dari vesikel membran yang berasal dari badan Golgi. Vesikel mengumpul
di ekuator benang spindel, terjadi fusi vesikel, lalu terbentuk sekat sel dan akhirnya
terbentuk dua sel anakan.

MEIOSIS
Meiosis (pembelahan reduksi) adalah pembelahan sel yang menghasilkan sel anak
dengan jumlah romosom setengah jumlah kromosom sel induknya.
Meiosis berfungsi untuk memelihara jumlah kromosom makhluk hidup dan membangun
variabilitas genetik suatu spesies.
Meiosis hanya berlangsung pada organ reproduksi, yaitu pada proses pembentukan sel
gamet atau dfisebut gametogenesis.

Ciri-ciri tahapan miosis


1. Pembelahan sel meiosis juga melalui tahap-tahap tertentu
2. Pembelahan sel induk diploid (2n) menghasilkan empat sel anakan haploid (n)
(pembelahan reduksi)
3. Masing-masing sel anakan memiliki setengah dari jumlah kromosom induknya
4. Terjadi pada proses pembentukan sel gamet yang terjadi pada organ
reproduktif
5. Pada hewan dan manusia, sperma yang haploid dihasilkan di dalam testis dan
sel telur yang haploid dihasilkan di dalam ovarium
6. Pada tumbuhan berbunga, sel gamet dihasilkan di dalam putik dan benang
sari melalui meiosis
7. Menghasilkan gamet yang secara genetik tidak identik (hanya setengah dari
induknya) yang menyebabkan variasi
genetik.
MEIOSIS (pembelahan sel gamet).

• Interfase: Sel berada pada tahap siap


untuk membelah.
• Profase 1
 Leptoten: Kromatin berubah
menjadi kromosom yang
mengalami kondensasi dan
terlihat sebagai benang
tunggal yang panjang
 Zigoten: Sentrosom membelah menjadi dua kemudian bergerak ke kutub
yang berlawanan.
 Pakiten: Tiap kromosom mengalami penggandaan atau replikasi menjadi
dua kromatid
 Diploten: Kromosom homolog terlihat saling menjauhi dan terjadi
perlekatan berbentuk X pada suatu tempat tertentu di kromosom.
 Diakinesis: Terbentuk benang-benang spindel dari pergerakan dua sentriol
ke arah kutub yang berlawanan
• Metafase 1: Tetrad kromosom berada pada bidang ekuator
• Anafase 1: Tiap kromosom homolog masing-masing mulai ditarik oleh benang
spindel menuju ke kutub pembelahan yang berlawanan arah
• Telofase 1: Tiap kromosom homolog telah mencapai kutub pembelahan
• Sitokinesis 1: Tiap kromosom homolog dipisahkan oleh sekat sehingga sitokinesis
menghasilkan dua sel.
• Interkinesis: Tidak terjadi tahap pembelahan DNA

• Profase 2: Kromatid kembaran masih melekat pada tiap sentromer kromosom


• Metafase 2: Tiap kromosom membentang di bidang ekuator
• Anafase 2: Benang spindel mulai menarik kromatid menuju kutub pembelahan
yang berlawanan
• Telofase 2: Kromatid telah mencapai kutub pembelahan
• Sitokinesis 2: Tiap inti mulai dipisahkan oleh sekat sel dan akhirnya
menghasilkan empat sel kembar haploid

Perbedaan Pembelahan Mitosis dengan Pembelahan Meiosis


N Mitosis Meiosis
o

1. Lokasi pembelahan Sel-sel tubuh Lokasi pembelahan Sel gonad/sel kelamin


(somatis) dan sel gonad

2 Jumlah pembelahan Satu kali Jumlah pembelahan dua kali

Jumlah
3 sel anak hasil pembelahan Satu sel Jumlah sel anak hasil pembelahan Satu sel
induk menghasilkan 2 sel anak induk menghasilkan 4 sel anak

4 Jumlah kromosom anak Diploid (2n) Jumlah kromosom anak Diploid (2n)
Diploid (2n) Haploid (n)

5 Pindah silang Tidak terjadi Pindah silang terjadi pada profase I

6 Komponen genetik sama dengan induk Komponen genetik berbeda dengan induk

7 Tujuan Pertumbuhan dan regenerasi Tujuan Reduksi kromosom yaitu


pembentukan gamet

GAMETOGENESIS
Gametogenesis adalah proses terbentuknya gamet, baik gamet jantan maupun gamet
betina.
Peristiwa gametogenesis yang juga merupakan proses pembelahan meiosis terjadi pada
organ reproduksi hewan atau tumbuhan. Hasil gametogenesis adalah sel-sel kelamin
jantan dan betina yang siap mengadakan pembuahan, dan kelak menjadi makhluk hidup
yang baru.
Gametogenesis pada Hewan
1. Gametogenesis pada Hewan Jantan ( Spermatogenesis )

Pada hewan jantan proses miosis dan pembentukan sel kelamin jantan di namakan
spermatogenesis. Sel diploid yang akan menjadi sel induk sperma (sepermatogeonium)
menjadi besar sebelum membelah secara miosis. Sel demikian di sebut spermatosit
primer. Sel ini kemudian membelah pada tahap miosis l menjadi dua spermatosit
sekunder. Selanjutnya, kedua sel tersebut membelah pada miosis ll menghasilkan 4 sel
spermatid. Sel spermatid kemudian berkembang menjadi sperma.

2. Gametogenesis pada hewan betina ( Oogenesis )

Tahap-tahap oogenesis serupa dengan spermatogenesis. Sel induk telur (oogonium)


menjadi besar sebelum membelah secara miosis, sel yang menjadi besar ini disebut oosit
primer. Salah satu oosit sekunder memiliki ukuran lebih besar. Sel oosit sekunder yang
berukuran lebih besar akan melakukan miosis ll yang hanya akan menghasilkan satu
ovum (sel telur) yang sehat dan fungsional dan satu badan kutup yang akan mengalami
degenerasi. Sedangkan sel oosit sekunder yang berurukuran lebih kecil ( badan kutup
pertama) juga mengalami degenerasi (mati).
Dari total empat sel haploid hanya satu sel haploid saja yang fungsional menjadi sel
ovum, sedangkan tiga sel lainnya mengalami degenerasi.

FERTILISASI
Istilah fertilisasi berasal dari bahasa Latin Fertilis yang berarti "subur".
Fertilisasi adalah suatu proses pembuahan sel telur (ovum) oleh sel mani (sperma) untuk
menghasilkan zigot, yang kemudian berkembang menjadi embrio atau janin suatu
organisme (makhluk hidup).
Gametogenesis pada tumbuhan
Proses pembentukan gamet jantan atau serbuk sari
(mikrospora) pada tumbuhan – Mikrosporogenesis
 Sel induk mikrospora mengalami meiosis 1 dan
meiosis 2, serta menghasilkan empat mikrospora
(tetrad)
 Masing-masing akan berrkembang terpisah satu
sama lain menjadi butir serbuk sari
 Pada tiap serbuk sari intinya mengadakan
pembelahan mitosis menjadi inti vegetatif dan inti
generatif
 Pada angiospermae inti generatif membelah sekali
lagi
 Gametofit jantan yang lengkap terjadi saat serbuk
sari berkecambah
Proses pembentukan gamet betina atau putik (megaspora) pada tumbuhan --
Megasporogenesis
 Dimulai dengan pembelahan meiosis 1 dan meiosis 2 sel induk megaspora diploid
 Menghasilkan empat sel megaspora yang haploid
 Pada angiospermae hanya satu megaspora yang fungsional sedangkan tiga
lainnya akan mati
 Selanjutnya sel megaspora yang haploid akan mengalami tiga kali pembelahan
dan menghasilkan delapan sel megaspora di dalam gametofit betina
 Delapan sel tersebut tersusun menjadi tiga sel antipoda, dua inti kutub, satu ovum
dan duua sel sinergid
BAB 5

HEREDITAS
INDIKATOR
1. Peta konsep
2. Jelaskan pengertian dari:
o Gen
o Alel
o Parental
o F1 dan F2
o Fenotip
o Genotip
o Sifat dominan
o Sifat resesif
o Homozigot
o Heterozigot
o Persilangan monohibrit lengkap dengan contoh
o Persilangan dihibrit lengkap dengan contoh
o Persilangan intermediet lengkap dengan contoh
 Persilangan TESTCROSS lengkap dengan contoh
 Persilangan BACKCROSS lengkap dengan contoh
o Pengertian gamet lengkap dengan contoh
o Pengertian homozigot dominan lengkap dengan contoh
o Pengertian homozigot resesif lengkap dengan contoh
3. Jelaskan bunyi Hukum Mendel I dan hukum Mendel II
4. Contoh persilangan dihibrid
5. Contoh persilangan resiprok
6. Pengertian alelaganda dengan contoh soal
7. Penyimpangan semu hukum Mendel
a) Pengertian atavisme
b) Contoh persilangan atavisme
c) Apistasis dan hipostasis lengkap dengan contoh
d) Polimetri lengkap dengan cotoh
e) Kriptometri lengkap dengan contoh
f) Gen komplementer legkap dengan contoh
8. Pengertian tautan jelaskan beri contoh
9. Pengertian pindah silang beri contoh
10. Gagal berpisah beri contoh
11. Pengertian determinasi seks dan tautan seks lengkap dengan contoh
12. Pengertian gen letal, macam2nya lengkap dengan contoh
13. Hereditas pada manusia
a) Pengertian pedigri
b) contoh pedigri
14. Jenis kelamin
15. Kelainan dan penyakit menurun, baik pada autosom maupun pada gonosom
16. Usaha perbaikan mutu genetika

PETA KONSEP
1. Pengertian gen
Definisi gen adalah unit pewarisan sifat bagi organisme hidup. Menurut Morgan, gen
adalah suatu zat yang berukuran sangat kecil (zarah) yang kompak dan menempati
suatu tempat pada kromosom bernama lokus.
2. Pengertian Alel
Alel adalah gen-gen yang menempati atau terletak pada lokus yang sama pada
kromosom homolognya yang mempunyai tugas berlawanan untuk suatu sifat tertentu.
3. Pengertian Parental
Parental (P) yaitu induk atau tetua
4. Pengertian Filial (F)
Filial (F) yaitu keturunan/ individu hasil persilangan.
5. Pengertian Fenotip
Fenotif yaitu sifat yang tampak dari luar, seperti hidung mancung, rambut lurus, dan
sebagainya.
6. Pengertian Genotip
Genotipe yaitu susunan atau komposisi gen yang menentukan sifat-sifat pada individu,
tidak tampak dari luar hanya berupa simbol huruf berpasangan. Contoh: TT untuk tinggi
dan tt untuk pendek.
7. Pengertian sifat dominan
Dominan yaitu sifat yang muncul dari salah satu induknya yang mengalahkan /menutupi
sifat yang lain.
8. Pengertian sifat resesif
Resesif yaitu sifat yang tidak muncul atau dikalahkan oleh sifat yang lain
9. Pengertian Homozigot
Homozigot yaitu pasangan gen dengan alel yang sama. Gen dominan dinyatakan
dengan huruf besar (AA, HH) dan gen resesif dinyatakan dengan huruf kecil (aa, hh).
10. Pengertian Heterozigot
Heterozigot yaitu pasangan gen dengan alel tidak sama, contoh Aa, Rr, dan
sebagainya.
Hibridisasi : Perkawinan antara dua individu yang mempunyai sifat berbeda.
Monohibrida : Perkawinan dengan satu sifat beda
Dihibrida : Perkawinan dengan dua sifat beda
Trihibrida : Perkawinan dengan tiga sifat beda
Polihibrida : Perkawinan dengan banyak sifat beda
Intermediet : Sifat yang sama kuat sehingga menghasilkan sifat yang baru dari
Perpaduan sifat itu
11. Persilangan monohibrit
Monohibrid adalah persilangan dengan satu sifat beda, contoh marmut hitam (HH)
disilangkan dengan marmut putih (hh)
12. Persilangan dihibrit
Dihibrid adalah persilangan dengan dua sifat beda, contoh marmut hitam ekor
panjang (HHPP) disilangkan dengan marmut putih ekor pendek (hhpp)
13. Persilangan intermediet lengkap dengan contoh
Sifat di antara dominan dan resesif misalnya merah adalah dominan(simbol M),
sedangkan putih resesif (simbol m) maka merah muda adalah intermediet (simbol Mm).
14. Backcross
Backcross adalah perkawinan antara individu F1 dengan salah satu induknya. Backcross
berguna untuk mencari genitipe induknya.
Contoh backcross sebagai berikut :
F1 (Bb) (hitam) >< induk (?) (putih)
gamet = B b
F2 = Bb (hitam)
bb (putih)
Karena hasilnya hitam : putih = 1 : 1, berarti induknya bergenotipe bb
15. TESTCROSS
Testcross (uji silang) adalah persilangan antara individu F1 dengan individu homozigot
resesif. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah genotip F1 heterozigot atau
homozigot. Jika dengan uji silang diperoleh keturunan yang fenotipnya menyebar atau
50% : 50% (1 : 1) berarti individu yang diuji genotipnya heterozigot. Akan tetapi, jika
keturunan yang dihasilkan dari uji silang 100% memiliki fenotip yang sama berarti
individu yang diuji genotipnya homozigot.
Agar lebih jelas, perhatikan tabel di bawah ini.
P : ♀ BB (Hitam) >< ♂ bb (Putih)
(G) : B b
F1 : Bb (Hitam)

Testcross :♀ Bb (Hitam) >< ♂ bb(putih)


G : B b
b
F 2
♂/♀ B b

b Bb (Hitam) Bb (Putih)
Dari hasil uji silang tersebut diperoleh fenotip yang merata pada keturunan yang
dihasilkan dengan rasio fenotip hitam : putih = 50% : 50% atau 1 :1. Dengan demikian,
dapat diketahui bahwa genotip individu F1 adalah heterozigot. Dalam kasus ini, individu
F1 berfenotip hitam dengan genotip Bb
Contoh :
Tikus hitam disilangkan dengan induk tikus putih menghasilkan keturunan 50% tikus
hitam dan 50% tikus putih. Bersifat heterozigot atau homozigotkah genotip tikus hitam
tersebut ?
(?) (hitam) >< hh (putih)
gamet = H h
h h
F = Hh = 50% hitam
hh = 50% putih
Jadi, tikus hitam tersebut heterozigot
16. Pengertian Gamet
Gamet adalah sel yang diproduksi oleh organisme untuk tujuan reproduksi seksual.

17. Homozigot dominan


Homozigot dominan bahwa organisme memiliki dua alel dominan untuk satu sifat genetik
tertentu. Jika organisme homozigot resesif, maka ia memiliki dua alel resesif.
Sebagai contoh, warna mata coklat dominan atas warna mata biru. Jika seseorang
homozigot dominan untuk warna mata, ia akan memiliki mata coklat. Jika seseorang
homozigot resesif, ia akan memiliki mata biru. Terakhir, seseorang yang heterozigot akan
memiliki mata coklat. Salah satu cara untuk menentukan apakah seseorang homozigot
dominan atau heterozigot untuk mata cokelat adalah dengan melihat setiap keturunan
yang dihasilkan.

HUKUM MENDEL
Hukum Pewarisan Mendel adalah hukum mengenai pewarisan sifat pada organisme
yang dijabarkan oleh Gregor Johann Mendel dalam karyanya 'Percobaan mengenai
Persilangan Tanaman'. Hukum ini terdiri dari dua bagian:
1) Hukum pemisahan (segregation) dari Mendel, juga dikenal sebagai Hukum Pertama
Mendel, dan
2) Hukum berpasangan secara bebas (independent assortment) dari Mendel, juga dikenal
sebagai Hukum Kedua Mendel.
Bunyi hukum Mendel 1
Hukum Mendel I
Pada waktu pembentukan gamet terjadi pemisahan (segregasi) alel secara bebas dari
diploid (2n) menjadi haploid (n). Dalam percobaanya Mendel melakukan persilangan
monohibrid.

Persilangan monohybrid dominansi penuh


Bagan persilangan :
P1
Fenotip : Jantan Biji bulat X Betina biji kisut
Genotip : BB B
Gamet : B b
F1 : 100 % Bb
Biji bulat
P2
Fenotip : Jantan biji bulat X Betina biji kisut
Genotip : Bb Bb
Gamet : B dan b B dan b

Kemungkinan F2
Gamet jantan/betina B B
B BB Bb
Biji bulat Biji bulat
b Bb bb
Biji bulat Biji kisut
Rasio genotip F2 adalah : BB : Bb : bb = 1 : 2 : 1 = 25 % : 50 % :
25 % Rasio fenotip F2 adalah : Biji bulat : biji kisut = 3 : 1 = 75 %
: 25 %

Persilangan monohybrid co-dominan [ intermediet ]


Bagan persilangan :
Fenotip P1 : Jantan bunga merah X Betina bunga putih
Genotip P1 : RR Rr
Gamet P1 : R R
Rr
Fenotip F1 : Bunga merah muda

Fenotip P2 : Bunga merah muda X Bunga merah muda


Genotip P2 : Rr Rr
Gamet P2 : R dan r R dan r

Kemungkinan F2
Gamet jantan/betina R r
R RR Rr
Bunga merah Bunga merah muda
r Rr rr
bunga merah Bunga putih
muda Rasio genotip F2 adalah :
RR : Rr : rr = 1 : 2 : 1 25% : 50% : 25%
Rasio fenotip F2 adalah :
Bunga merah : bunga merah muda : bunga putih = 1 : 2 : 1 =25%
:50% : 25 %
Bunyi hukum Mendel 2
Hukum Mendel II
Pada waktu pembentukan gamet, alel-alel berbeda yang telah bersegregasi bebas akan
bergabung secara bebas membentuk genotip dengan kombinasi-kombinasi alel yang
berbeda. Dalam percobaanya Mendel melakukan persilangan dihibrid.
Disilangkan kacang ercis biji bulat B warna kuning K dengan kacang ercis biji kisut b
warna hijau k

BM Bm bM bm

BM BBMM (bulat manis) BBMm (bulat manis) BbMM (bulat manis) BbMm (bulat manis)

Bm BBMm (bulat manis) BBmm (bulat asam) BbMm (bulat manis) Bbmm (bulat asam)

bM BbMM (bulat manis) BbMm (bulat manis) bbMM (kisut manis) bbMm (kisut manis)

bm BbMm (bulat manis) Bbmm (bulat asam) bbMm (kisut manis) bbmm (kisut asam)
Rasio fenotip F2 = Bulat manis : bulat asam : kisut manis : kisut asam = 9 : 3 : 3 :1
Bulat manis =9/16 x 19200 = 10800
Bulat asam
Rasio fenotip F2 = Bulat manis : bulat asam : kisut manis : kisut asam = 9 : 3 : 3 :1
Bulat manis =9/16 x 19200 = 10800
Bulat asam

MENDEL sering menggunakan kacang ercis sebagai bahan percobaan karena:


1. Berumur pendek
2. Keturunannya banyak
3. Mudah diserbuki
4. Memiliki banyak variasi seperti bentuk biji, warna, ukuran, dll
5. Tinggi tanamannya yang bervariasi

Persilangan Resiprok
Persilangan resiprok disebut juga dengan persilangan kebalikan, yaitu persilangan
dilakukan dengan tidak memerhatikan jenis kelamin induknya. Perkawinan resiprok
membuktikan bahwa induk jantan dan betina mempunyai kesempatan yang sama dalam
pewarisan sifat.
Perhatikan skema berikut :
P = ♀ hh (kuning) >< ♂ HH (hijau)
F1 = Hh (hijau)
F1><F1 = ♀ Hh >< ♂Hh
Gamet = H H
h h
F2 = HH = hijau
Hh = hijau
Hh = hijau
hh = kuning
Resiproknya =
P = ♀ HH (hiaju) >< ♂ hh (kuning)
F1 = Hh (hijau)
F1><F1 = ♀ Hh >< ♂Hh
Gamet = H H
h h
F2 = HH = hijau
Hh = hijau
Hh = hijau
hh = kuning
Berdasarkan skema tersebut, semua tanaman keturunan F1 berwarna hijau. Keturunan F2
memiliki perbandingan fenotipnya
3 :1

Penyimpangan semu hukum Mendel


a. Komplementer
Komplementer adalah peristiwa dua gen dominan saling memengaruhi atau melengkapi
dalam mengekspresikan suatu sifat.

b. Kriptomeri
Kriptomeri adalah peristiwa suatu faktor dominan yang baru tampak pengaruhnya
apabila bertemu dengan faktor dominan lain yang bukan alelnya. Faktor dominan ini
seolah-olah tersembunyi (kriptos),

c. Atavisme
atavisme merupakan interaksi beberapa gen yang mengakibatkan menghilangnya suatu
sifat keturunan dan memunculkan suatu sifat keturunan yang berbeda dengan induknya
tetapi sifat induk akan muncul kembali pada generasi selanjutnya.

Epistasis dan hipostasis


Gen epistasis adalah sebuah atau sepasang gen yang menutupi ekspresi gen yang lain
yang tidak sealal. Sedangkan gen hipostasis adalah gen yang dikalahkan . Jadi, Epistasis-
hipostasis adalah peristiwa dengan dua faktor yang bukan pasangan alelnya dapat
memengaruhi bagian yang sama dari suatu organisme. Namun, pengaruh faktor yang
satu menutup ekspresi faktor lainnya.
Ada tiga macam epistasis dan hipostasis sebagai berikut :
1. Epistasis dominan : ada satu gen dominan yang bersifat epistasis
contoh : Pada penyilangan gandum berkulit biji hitam (HHkk) dengan gandum
berkulit biji kuning (hhKK), ternyata 100% pada F1 berkulit biji hitam. Tentukan rasio
fenotif F2-nya?
Penyelesaian:
P1 : HHkk (biji hitam) >< hhKK (biji kuning)
Gamet : Hk hK
F1 : HhKk (biji hitam) [artinya: H epistasis terhadap K / k
P2 : HhKk (biji hitam) >< HhKk (biji hitam)
Gamet : HK, Hk, hK, hk HK, Hk, hK, hk
F2 :
HK Hk hK hk
HK HHKK (biji hitam) HHKk (biji hitam) HhKK (biji hitam) HhKk (biji hitam)
Hk HHKk (biji hitam) HHkk (biji hitam) HhKk (biji hitam) Hhkk (biji hitam)
hK HhKK (biji hitam) HhKk (biji hitam) hhKK (biji kuning) hhKk (biji kuning)
hk HhKk (biji hitam) Hhkk (biji hitam) hhKk (biji kuning) Hhkk (putih)
Rasio fenotif F2: hitam : kuning : putih = 12 : 3 : 1
2. Epistasis resesif: terdapat gen yang epistasis terhadap gen dominan lain
yang tidak sealel
Contoh: Pada tikus, warna bulu yang hitam dikendalikan oleh gen R dan C bersama-sama,
sedangkan rr dan C menyebabkan warna krem. Jika ada gen cc, tikus itu menjadi albino.
Perkawinan antara tikus hitam homozigot (RRCC) dan tikus albino (rrcc), menghasilkan F1
semua hitam. Tentukan fenotif F2!
Penyelesaian:
P1 : RRCC (hitam) >< rrcc (albino)
Gamet : RC rc
F1 : RrCc (hitam) [ artinya: R dan C membawa sifat hitam secara bersama
P2 : RrCc (hitam) >< RrCc (hitam)
Gamet: RC, Rc, rC, rc RC, Rc, rC, rc
F2 :
RC Rc rC rc
RC RRCC (hitam) RRCc (hitam) RrCC (hitam) RrCc (hitam)
Rc RRCc (hitam) RRcc (albino) RrCc (hitam) Rrcc (albino)
rC RrCC (hitam) RrCc (hitam) rrCC (krem) rrCc (krem)
rc RrCc (hitam) Rrcc (albino) rrCc (krem) rrcc (albino)
Rasio fenotif F2: hitam : krem : albino = 9 : 3 : 4
3. Epistasis dominan dan resesif : penyimpangan yang terjadi karena ada dua
gen dominan yang keberadaannya menghambat pengaruh salah satu gen
dominan tersebut
Contoh: bulu ayam leghorn, gen I epistasi terhadap C dan c serta cc epistasis terhadap I
dan i. Tentukan fenotip F2!
Penyelesaian :
P : IICC(putih) >< iicc (putih)
Gamet : IC ic
F1 : IiCc
F2:
IC Ic iC ic

IC IICC (putih) IICc (putih) IiCC (putih) IiCc (putih)


ic IICc (putih) Iicc (putih) IiCc (putih) Iicc (putih)
iC IiCC (putih) IiCc (putih) IiCC (berwarna) IiCc (berwarna)
ic IiCc (putih) Iicc (putih) IiCc (berwarna) Iicc (putih)
Catatan :
C = gen yang menghasilkan warna
C = gen yang tidak menghasillkan warna (ayam menjadi putih)
I = gen yang menghalang-halangi keluarnya warna (gen ini disebut juga gen penghalang
atau inhibitor)
I = gen yang tidak menghalangi keluarnya warna.
Meskipun gen C memengaruhi munculnya warna bulu, tetaoi karena bertemu dengan gen
I ( gen yang menghalangi munculnya warna), maka menghasilkan keturunan dengan
fenotip ayam berbulu putih. Jadi, perbandingan fenotip F2 = ayam putih : ayam berwarna
= 13/16 : 3/16 = 13 : 3

d. Polimeri
Polimeri adalah bentuk interaksi gen yang bersifat kumulatif (saling menambah). Simbol
gen polimer : memakai huruf yang sama sebanyak gen yang polimer.

Pindah Silang (crossing over)


Pindah silang (crossing over) merupakan peristiwa pertukaran gen karena kromosom
homolog saling melilit saat meiosis. Misalkan suatu genotif AaBb mengalami pindah
silang saat pembelahan meiosis akan diperoleh gamet sebanyak empat macam,
yaitu AB, ab, Ab, dan aB.
Dua yang pertama (homogamet) disebut kombinasi parental (KP) yangmerupakan hasil
peristiwa pautan, dan
dua yang terakhir (heterogamet) disebut kombinasi baru (KB) atau rekombinan (RK)
yang merupakan hasil peristiwa pindahsilang.

PINDAH SILANG
M = biji ungu P1 (MB)(MB) X (mb)(mb)
m = biji merah (ungu, panj) (mrh,pd
B = biji panjang G (MB) (mb)
b = biji bulat F1 (MB)(mb)
(ungu,panjang)

Jika terjadi pindah silang, maka gamet yang terbentuk 4 macam :


(MB), (Mb), (mB), (mb)
Di mana (MB) dan (mb) à kombinasi parental (KP)
Sedangkan (Mb) dan (mB) à kombinasi rekombinan (KR)

PROSES PINDAH SILANG

Jika ditest cross akan didapat perbandingan n : 1 : 1 : n ( susunan Cis )


Jika trans à 1 : n : n : 1

Prosentase terbentuknya kombinasi baru saat terjadi pindah silang disebut Nilai Pindah
Silang (NPS) yang dapat dihitung dengan rumus berikut:

Ciri Pindah silang:


- semisal pada AaBb, gamet 4 macam
- jika di test cross hasilnya adalah 1 : 1 : 1 : 1

1. Pautan
Pautan/Tautan (linkage) adalah suatu keadaan dimana
terdapat banyak gen dalam satu kromosom. Pengertian ini
biasanya mengacu pada kromosom tubuh (autosom).
Akibatnya bila kromosom memisah dari kromosom
homolognya, gen-gen yang berpautan tersebutselalu
bersama.
Semisal suatu genotif AaBb mengalami pautan antar gen
dominan dan antar gen resesif, maka A dan B terdapat dalam
satu kromosom, sedangkan a dan b terdapat pada kromosom homolognya. Bila terjadi
pembelahan meiosis maka gamet yang terbentuk ada dua macam, yaitu AB dan ab.
Ciri Pautan:
- semisal pada AaBb, gamet hanya 2 macam
- jika di test cross hasilnya adalah 1 : 1

Pautan Sex
Pautan sex (sex linkage) merupakan suatu keadaan dimana terdapat banyak gen
tertentu yang selalu terdapat pada kromosom sex. Adanya pautan sex
menyebabkan suatu sifat muncul hanya pada jenis kelamin tertentu. Ada dua jenis
pautan sex, yaitu pautan X dan pautan Y.
Contoh: persilangan antara lalat Drosophilla melanogaster bermata merah dan putih.
P: jantan mata putih X betina mata merah
XmY XMXM
F1 : XMY : jantan mata merah
XMXm : betina mata merah
P2 : XMY x XMXm
FZ : XMY : jantan mata merah
XmY : jantan mata putih
XMXM : betina mata merah
XMXm : betina mata merah
Dari contoh di atas dapat dilihat bahwa gen yang menyebabkan warna mata pada lalat
terdapat pada kromosom X. Mata merah disebabkan gen dominan M, dan mata putih
disebabkan gen resesif m. Hasil persilangan pada F, induk jantan yang bermata putih
mewariskan gen m pada anak betina, sedangkan induk betina yang bermata merah
mewariskan gen M pada anak jantan.
Ingat :
Pada anak jantan, X berasal dari induk betina
Pada anak betina, X berasal dari kedua induk
Inilah yang disebut konsep pewarisan sifat menyilang (criss cross inheritance)
TAUTAN

Penurunan sifat tertaut seks pada Drosophila

PINDAH SILANG
Pindah silang
mengakibatkan
rekombinasi

Gagal Berpisah (non


disjunction)
Gagal berpisah (non
disjunction) merupakan
kegagalan kromosom homolog
untuk memisahkan diri saat
pembelahan meiosis.
Kromosom dapat gagal
berpisah dengan kromosom
homolognya pada saat meiosis
I. Selain itu, kromatid dalam satu
kromosom juga dapat gagal
berpisah pada saat meiosis II. Akibatnya terdapat gamet yang lebih atau kurang jumlah
kromosomnya.
Perbedaan kedua peristiwa gagal berpisah tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

Gagal berpisah dapat mengakibatkan gamet atau individu yang baru lahir mempunyai
kelainan jumlah kromosom. Contoh akibat gagal berpisah adalah aneuploidi dan
poliploidi. Aneuploidi adalah individu yang memiliki kekurangan atau kelebihan satu
kromosom dari kromosom tetuanya.

Contohnya persilangan antara Drosophilla melanogaster dimana lalat betina mengalami


gagal berpisah. Lalat betina yang mengalami gagal berpisah membentuk tiga macam
kemungkinan gamet yaitu X, XX, dan 0. Bila lalat jantan yang mengalami gagal berpisah
kemungkinan gametnya adalah X, Y, XX, YY, dan 0.
P : XY x XX (gagal berpisah)
G : X X
Y XX
0
F : XX : betina normal
XY : jantan normal
XXX : betina super (biasanya mati)
XXY : betina (fertil)
XO : jantan (steril)
YO : jantan (lethal)
Gamet hasil gagal berpisah pada:
- betina : X, XX, 0
- jantan : X, Y, XX, YY, 0

Determinasi sex
adalah cara penentuan jenis kelamin pada hewan dan manusia yang dilambangkan
dengan huruf tertentu.
Khusus pada Drossophila, penentuan jenis kelamin didasarkan pada Index Kelaminyang
merupakan rasio antara jumlah kromosom X dengan jumlah pasangan autosom. Bila
rasionya lebih besar atau sama dengan setengah, jenis kelaminnya jantan. Bila lebih
besar atau sama dengan satu jenis kelaminnya betina. Dan bila lebih besar dari setengah
dan lebih kecil dari satu lalat tersebut merupakan lalat intersex.

Contoh: AAXX IK = 2X/2A = 1 lalat betina


AAXY IK = X/2A = 0,5 lalat jantan
AAXXX IK = 3X/2A = 1,5 lalat betina
AAXXY IK = 2X/2A = 1 lalat betina
AAXO IK = X/2A = 0,5 lalat jantan
AAAXX IK = 2X/3A = 0,6 lalat intersex
Pada makhluk hidup lain penentuan jenis kelaminnya seperti pada tabel berikut:
PENENTUAN JENIS KELAMIN

GEN LETAL
• Gen yang menyebabkan kematian pada suatu individu yang memilikinya.
• Karena tugas gen asli untuk menumbuhkan suatu karakter/ bagian yg vital
terganggu (mutasi)
• Pengaruh gen letal à kematian pd embrio, pada waktu lahir, setelah menjelang
dewasa (gen subletal)
• Gen letal ada yang bersifat resesif ada yg bersifat dominan (lihat tabel berikut)

Perbedaan Gen Letal Resesif dan Dominan

Homozigot Heterozigot

Resesif Letal Normal, mewarisi gen letal

Domin Letal Umumnya subletal, atau menunjukkan fenotipik/


an kelainan
JENIS KELAMIN
HEREDITAS PADA MANUSIA
Beberapa sifat fisik, kelainan atau
penyakit, dan golongan darah akan
diturunkan oleh orang tua kepada
anaknya. Pewarisan sifat orang tua
kepada anaknya mengikuti pola
pewarisan tertentu. Pola pewarisan
tersebut dapat dipelajari melalui
peta silsilah/ pedigree.
pengertian silsilah (pedigree)
adalah diagram yang menunjukkan
garis keturunan dari leluhur
(pasangan perkawinan dan
keturunan yang dihasilkan dari generasi ke generasi) dalam satu populasi. Bebrapa
simbol yang biasanya digunakan dalam peta silsilah sebagai berikut.

Contoh silsilah keluarga penderita hemofilia


Berdasarkan peta silsilah diatas, wanita
carrier hemofilia (A) menikah dengan
penderita hemofilia (B). Pasangan
tersebut mempunyai tiga orang anak,
yaitu laki-laki normal (B), laki-laki
penderita hemofilia (D), dan
perempuan carrier hemofilia (E).
Selanjutnya, anak laki-laki yang
menderita hemofilia (D) menikah
dengan wanita normal (C) dan mempunyai dua orang anak, anak laki-laki normal
(F) dan anak perempuan carrier hemofilia (G)
GOLONGAN DARAH MANUSIA
Golongan Darah Sistem ABO

Golongan Darah Sistem Rh

Golongan Darah Sistem MN


KELAINAN DAN PENYAKIT GENETIK PADA MANUSIA
Kelainan dan penyakit yang disebabkan alel resesif autosomal
• Albino
• Anemia sel sabit
• Fibrosis sistik
• Galaktosemia

Kelainan dan penyakit yang disebabkan alel


dominan autosomal
• Akondroplasia
• Brakidaktili
• Huntington

Kelainan dan penyakit yang


disebabkan alel resesif tertaut
kromosom seks X
• Buta warna
• Distrofi otot
• Hemofilia
• Sindrom fragile X

A. Kelainan/penyakit yang
diturunkan melalui autosom
1. Kebotakan pada laki-laki merupakan sifat yang dipengaruhi seks

2. Albino
adalah kelainan genetik karena tubuh seseorang tidak mampu memproduksi pigmen
melanin sehingga rambut dan badannya berwarna putih. Sifat albino dikendalikan oleh
gen resesig (gen a). Orang normal memiliki genotipe Aa atau AA, sedangkan orang albino
bergenotipe aa. Persilangan yang menghasilkan F1 albino sebagai berikut.
1) Persilangan antara dua individu normal heterozigot.
P = Aa >< Aa
gamet= A A
a a
F1 = AA
Aa normal= 75%
Aa
aa albino= 25%

2) Persilangan antara individu normal heterozigot


dengan individu albino.
P = Aa >< aa
gamet= A a
a
F1 = Aa 50% normal
carrier
aa 50% albino
3) Persilangan antara individu albino
P = aa >< aa
gamet= a a
F1 = aa 100% albino

3. Talasemia
kelainan genetik yang disebabkan oleh rendahya kemampuan pembentukan hemoglobin.

4. Polidaktili
adalah kelainan genetis yang ditandai oleh jari
tangan atau jari kaki berjumlah enam atau lebih.
Polidaktili ditentukan oleh gen autosom. Orang
normal bergenotipe pp sedangkan penderita
polidaktili bergenotipe PP atau Pp.

5. Katarak
merupakan kerusakan pada kornea mata. Katarak
dikendalikan oleh gen dominan K. Penderita katarak
bergenotip KK atau Kk.

6. Siklemia
penderita sicklemia mempunyai hemoglobin tidak normal sehingga eritrosit berbentuk
bulan sabit. Sel darah ini mudah rusak sehingga mengakibatkan anemia bagi penderita.
Sifat sicklemia ditentuakan oleh gen resesif (s). Genotipe SS bersifat normal.
Ss= normal karrier dan ss =penderita siklemia

B. Kelainan/penyakit yang diturunkan melalui gonosom


1. Rangkaian kelamin oleh gen resesif
a. Buta warna
disebabkan oleh gen resesif dalam kromosom X. Buta warna ditentukan oleh gen
resesif (gen cb) yang terpaut dalam kromosom X.
genotipe buta warna sebagai berikut.
Normal Buta warna

Wanita XX, XXᶜᵇ XᶜᵇXᶜᵇ

pria XY XᶜᵇY
Contoh:
Seorang laki-laki penderita buta warna (cb) merah dan hijau beristrikan wanita normal,
tetapi pembawa sifat buta warna (carrier). Tentukan perssentase anak-anak yang lahir
baik lahir normal maupun buta warna

Rasio fenotipe F1 adalh 50% anak normal dan 50% anak buta warna
b. Hemofilia
kelainan genetik yang ditandai oleh darah yang sukar membeku.
Genotipe wanita hemofilia sebagai berikut:
 HH=XᴴXᴴ=Homozigot dominan=normal
 Hh=XᴴXʰ=Heterozigot=carrier=pembawa sifat
 Hh=XʰXʰ=homozigot resesif=penderita hemofilia
Genotipe laki-laki hemofilia
 XʰY=laki-laki hemofilia
 XᴴY=normal
Contoh:
Seorang wanita carrier hemofilia bersuamikan laki-laki normal . Tentukan persentase
anak-anak yang baik lahir normal maupun hemofilia!

Rasio fenotipe F1: 50% anak normal dan 50% anak hemofilia

• Anodontia = penderita ini tidak mempunyai benih gigi dalam tulang rahangnya
sehingga gigi tidak tumbuh.
• Hyperpetrichos = kelainan berupa tumbuhnya rambut pada bagian tertentu dari
daun telinga, wajah dan anggota tubuh lainnya.

2. Rangkaian kelamin gen domianan


Gigi yang kurang email biasanya berwarna coklat dan mudah rusak.
NO AUTOSOM GONOSOM
1 Albino (Resesif)  Terpaut kromosom X
2 Fenilketonaria (FKU) (Resesif) Buta warna
3 Kemampuan mengecap phenylthiocarbamida (PTC) (Resesif) Hemofilia
4 Polidaktili (dominan) Gigi tidak bergeraham
5 Dentinogenesis imperfecta (dominan) Gigi ompong
6 Katarak (dominan) Gigi tidak ber email
7 Talasemia (dominan)  Terpaut kromosom Y
8 Siklemia (Resesif) Hystrix Gravior
9 Botak (dominan) Wabbedtoas
10 Brakidaktili (dominan) Hypertrichosis
11 Anonychia (dominan)
Cara mengatasi kelainan pada sistem genetika
1. Obat genetika
membuat obat seperti sekarang para ilmuwan telah berusaha untuk membuat
zat-zat tubuh seperti faktor pembeku darah dan hormon insulin dengan
memanfaatkan bakteri yang telah direkayasa genetika dan juga pembuatan organ
tubuh.
2. Terapi gen
terapi gen dapat diartikan sebagai upaya memperbaiki atau mengganti gen-gen
yang menyebabkan suatu penyakit. terapi ini dilakukan dengan mengganti gen-
gen yang tidak dapat bekerja dengan salinan gen yang normal kedalam sel.
3. kloning
Kloning merupakan proses reproduksi aseksual yang biasa terjadi di alam dan
dialami oleh banyak bakteria, serangga, atau tumbuhan. Dalam bioteknologi,
kloning merujuk pada berbagai usaha-usaha yang dilakukan manusia untuk
menghasilkan salinan berkas DNA atau gen, sel, atau organisme. organisme haasil
kloning akan memiliki salinan genetika yang sama persis dengan makhluk hidup
yang di klon.

PERBAIKAN MUTU GENETIKA


1. SELEKSI
adalah usaha untuk memilkh keturunan-keturunan yang bersifat unggul. Hal ini
bertujuan agar mutu dan hasil bududaya tanaman dan hewan meningkat. Tahap-tahap
seleksi dapat dilakukan dengan cara memilih bibit unggul, memilih lingkungan yang
paling cocok, mengadakan perkawinan silang (breeding) dengan bibit unggul, memilih
hasil breeding yang bersifat unggul, kemudian menyebarkannya kepada masyarakat
luas.
2. PERKAWINAN SILANG (BREEDING) / HIBRIDISASI
merupakan tindakan yang tidak terpisahkan atau merupakan kelanjutan dari seleksi.
Penyilangan dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip hukum Mendel, sehingga
dihasilkan keturunan galur murni yang bersifat unggul. Usaha untuk memperoleh galur
murni dilakukan dengan cara testcross, sehingga sifat-sifat unggul benar-benar stabil.
3. MUTASI BUATAN
merupakan usaha untuk merubah struktur ataupun jumlah kromosom. Mutasi dapat
dilakukan oleh manusia dengan menggunakan berbagai metode, yang disebut dengan
mutasi buatan. Dengan adanya perubahan str4uktur dan jumlah kromosom maka sifat-
sifat unggul dapat diharapkan.
BAB 6

MUTASI
STANDAR KOMPETENSI
Memahami penerapan konsep dasar dan prinsip-prinsip hereditas serta implikasinya
pada saling temas.
Kompetensi dasar :
Menjelaskan peristiwa mutasi dan implikasinya dalam salingtemas.
Tujuan pembelajaran:
 mendefinisikan pengertian mutasi
 membedakan mutasi gametik dan somatik
 membedakan mutasi gen dan mutasi kromosom.
Indikator
1) Peta konsep
2) pengertian mutasi,mutan,mutagen
3) macam-macam mutasi gen (mutasi kecil)
4) macam-macam mutasi kromosom
a. Perubahan struktur kromosom
1.inversi
2.duplikasi
3.delesi
4.Translokasi
5.Katenasi
6.Isokromosom
b. Perubahan jumlah kromosom
1. euploid
2.aneuploid
5) mutasi alami
6) Mutasi buatan
7) Aplikasi pengetahuan mutasi
8) Mekanisme terjadi mutasi

PETA KONSEP

MUTASI
Mutasi berasal dari bahasa Yunani yaitu Mutatus : perubahan
Pengenrtian mutasi : Perubahan gen atau kromosom dari suatu individu yang bersifat
menurun
Beberapa istilah dalam mutasi :
Mutan : Organisme yang mengalami mutasi
Mutagen :Faktor penyebab mutasi
mutagenesis : Peristiwa terjadinya mutasi
sumber mutasi terbagi 2 sbb:
- Mutasi alami
mutasi yang terjadi secara alamiah atau dengan sendirinya
Contohnya : sinar ultraviolet,sinar radioaktif yang terdapat dialam,radiasi nuklir,pancaran
sinar kosmis,dll
- Mutasi buatan
Mutasi yang terjadi karena campur tangan manusia

Kerugian mutasi buatan.


Mutasi buatan pada umumnya menghasilkan mutan yang tidak menguntungkan yang
bersifat resesif dan letal.
misalnya: semangka tanpa biji

Mutagen dibagi atas 3 golongan :


1. Mutagen Biologi
virus dan bakteri
2. Mutagen Kimia
bahan kimia penyebab mutasi adalah pestisida (DDT, amino (NH2OH), asam nitrit
(HNO2), etil metana sulfonat, etil etan sulfonat, siklamat (pemanis buatan), akridrin (zat
pewarna buatan). BHC, TEM), nitrogen mustrad, hidroksil
3. Mutagen Fisika
bahan fisika yang dapat menyebabkan mutasi. Contoh: unsur radioaktif (torium,
uranium), radiasi sinar X, sinar (α, β, γ).

Mutasi berdasarkan arah terbagi atas:


1. Mutasi maju atau forward mutations
yaitu mutasi dari fenotipe normal menjadi abnormal.
2. Mutasi balik atau back mutations
yaitu peristiwa mutasi yang dapat mengembalikan dari fenotipe tidak normal menjadi
fenotipenormal.

Berdasarkan Tempat Terjadinya :


1. Mutasi somatik
Mutasi yang terjadi pada sel soma (sel tubuh).
Mutasi somatik dapat terjadi pada :
zigot ,sel-sel embrio, jaringan otot, jaringan epitel, jaringan penunjang, jaringan
penngikat, dan jaringan saraf.
Mutasi somatik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
- terjadi pada sel tubuh atau sel soma
- sifatnya tidak diturunkan pada keturunannya
- hanya berpengaruh pada individu yang mengalaminya.
Apabila mutasi somatik terjadi pada sel yang sedang aktif membelah seperti dalam
embrio maka dapat mengakibatkan karakter abnormal ketika lahir. Sebaliknya, jika
mutasi terjadi pada sel dewasa misalnya epitel maka akibat keabnormalan semakin kecil
dan dapat ditolerir.
Contoh mutasi somatik
 pada orang dewasa adalah karsinoma (kanker kulit) disekitar mata yang mana
sel-sel peyusun kulit terus-menerus membelah dan tidak terkontrol. Mutasi
somatik tidak diwariskan pada anak cucu.
 mutasi somatik yang terjadi pada janin yang sedang dikandung oleh ibunya
dapat mengakibatkan cacat bawaan. Penyebabnya adalah ketika selama ibu
mengandung,si ibu terkena sinar radio aktif atau meminum obat-obatan atau
ramuan jamu yang bersifat mutagenik misalnya, anak sumbing merupakan hasil
mutasi yang disebabkan oleh teratogen.

2. Mutasi gametik
Mutasi yang terjadi pada sel-sel gamet.
Mutasi gametik bersifat diwariskan (heritable) dan merupakan mutasi yang dikekalkan
secara genetik.
Mutasi gen-gen gamet yang terdapat pada kromosom kelamin dinamakan
mutasi terpaut kelamin.
Mutasi yang terdapat pada gen didalam gamet dapat berupa mutasi autosomal dan
mutasi gonosomal.
Mutasi autosomal
jika gen-gen yang mengalami mutasi terdapat pada kromosom autosomal
mutasi gonosomal
jika gen-gen yang mengalami mutasi terdapat pada kromosom kelamin.

ciri-ciri mutasi gametik :


1. terjadi pada sel induk kelamin atau sel kelamin
2. apabila terjadi pada sel kelamin akan bersifat diturunkan dari generasi ke generasi jika
terjadi fertilisasi, dan jika tidak terjadi akan hilang pengaruhnya.
Berdasarkan tingkatannya dibagi atas:
1. Mutasi gen
Adalah mutasi yang terjadi pada susunan basa nukleutida pada molekul gen (DNA).
2. Mutasi kromosom
Adalah perubahan struktur dan jumlah kromosom yang sebagian besar diakibatkan oleh
kesalahan dalam miosis dan sedikit dalam mitosis.

MUTASI GEN
 Berskala kecil dan terjadi pada satu gen atau bagian dari gen
 Ada yang pengaruhnya tidak begitu nyata, biasanya berupa perubahan kimia
(misalnya perubahan kecil pada pigmen), disebut mutasi tampak
 Ada yang pengaruhnya mengakibatkan kematian dini pada individu, disebut
mutasi letal
 Dapat berlangsung secara spontan pada semua sel penyusun tubuh individu.
Mutasi gen atau mutasi titik
Pengaruh dari mutasi ini dapat terlihat ataupun tidak. Jika mutasi terjadi pada
tempat yang tepat,akan berpengaruh pada suatu fenotipe.Mutasi titik dalam suatu gen
dapat dibagi menjadi 2 kategori umum berdasarkan mekanisme perubahan susunan
basa nukleutida.
Terbagi menjadi 2 yaitu:
1. adanya substansi basa nitrogen
Merupakan penggantian satu nukleutida dan pasangannaya didalam rantai DNA
komplementer dengan pasangan nukleotida lain.
ada 2 macam substitusi :
 Transisi (jika terjadi substitusi basa dari golongan yang sama)
contoh: basa pirimidin adenin (A) dengan basa pirimidin guanin(G).
 Transversi (terjadi substitusi pada purin menjadi basa pirimidin atau sebaliknya
Mutasi ini dapat terjadi karena subsitusi basa nitrogen. Terbagi 3
1) Mutasi tidak bermakna(nonsense mutation)
terjadi karena perubahan susunan basa kodon (triplet) dari asam amino tetapi
mutasi ini tidak mempengaruhi pengkodean protein.
Contoh : uuu diganti dengan uuc yang juga kode pembentukan protein
2) Mutasi ganda tiga (triplet mutations);
terjadi karena adanya penambahan atau pengurangan tiga basa secara bersama -
sama.
3) Mutasi bingkai (frarneshift mutations);
terjadi karena adanya penambahan sekaligus pengurangan satu atau beberapa
pasangan basa secara bersama - sama.
2. delesi dan insersi basa nitrogen
Insersi (adisi)
Penambahan atau penyisipan satu basa nitrogen pada gen.
Delesi
Penghapusan atau pengurangan satu atau lebih basa nitrogen pada satu gen.
Contoh delesi :

Contoh insersi

Mutasi kromosom (mutasi besar)


Adalah perubahan struktur dan jumlah kromosom yang sebagian besar diakibatkan oleh
kesalahan dalam miosis dan sedikit pada mitosis.
Contoh : perubahan kombinasi kromosom
: gagal berpisah
: dan pindah silang
Perubahan struktur kromosom
Macam-macam mutasi kromosom:
1. Mutasi karena perubahan
jumlah kromosom (ploid)
Euploid
Adalah mutasi kromosom yang
melibatkan penambahan atau
pengurangan seperangkat genom
(seluruh set kromosom)
Berdasarkan jumlah perangkat
kromosomnya terbagi menjadi 3 :
-
Monoploid
organisme yang memiliki satu genom
(n kromosom)
- Diploid
organisme yang memiliki dua genom
(2n kromosom) pada sel soma/tubuh
- Poliploid
Organisme poliploid memiliki kromosom lebih dari dua genom

Aneuploid
Adalah mutasi kromosom yang terjadi
tampa melibatkan seluruh perangkat
kromosom atau genom,tetapi hanya
menyangkut satu kromosom dari
genom
Peristiwa poliploid ini dapat Anda lihat
pada Gambar berikut:

Proses euploid terjadi karena faktor-faktor yang dapat mempengaruhi antara lain
pemberian zat kimia, misalnya kolkisin, penggunaan suhu tinggi dan dekapitasi.
Penggunaan kolkisin (colchicine) dapat mempengaruhi pembelahan sel, khususnya
menghalangi pembentukan gelendong pembelahan dan menghambat terjadinya
anafase. Karena hal tersebut maka kromatid tidak terpisah ke kutub yang bersebelahan.
Dekapitasi merupakan pemotongan tunas tanaman sehingga tunas baru yang muncul
adalah tetraploid (4n).

Tanaman strawberry terkena bahan kimia yang


disebut colchicine. B. karena pengaruh colchicine,
total non-disjungsi di meiosis menghasilkan gamet
diploid (2n). Akibatnya, di C menjadi dua gamet
diploid pada saat pembuahan. Akhirnya di D menjadi
tanaman baru yang memiliki empat set kromosom
(4n).
Peristiwa euploid pada hewan misalnya terjadi pada
insekta, katak, yang akan menyebabkan berumur
pendek, seperti pada peristiwa digini (dibuahinya dua sel telur yang terlindung dalam
satu plasma) dan diandri (dibuahinya satu sel telur oleh dua sperma).

Poliploidi
keadaan sel yang memiliki
jumlah kromosom lebih dari
dua set.
Berikut dipaparkan tabel
mengenai jumlah kromosom
dan besar poliploidi pada
beberapa tanaman budi daya.
Berdasarkan prosesnya, poliploidi dibedakan menjadi
Autopoliploid
proses pembentukan poliploid menggunakan kromosom yang berasal dari spesies yang
sama.
Allopoliploid.
proses pembentukan poliploid kromosom yang berasal dari spesies berbeda

Aneuploid
aneuploid terjadi disebabkan oleh 2 hal :
1. Anafase lag :
tidak melekatnya kromatid pada gelendong pembelahan pada saat meiosis.
2. Nondisjunction :
peristiwa gagal berpisah pada kromosom homolog yang terjadi pada saat anafase
meiosis I
Aneuploid terjadi karena peristiwa gagal berpisah (nondisjunction), yaitu pada saat
bagian-bagiandari sepasang kromosom yang homolog tidak memisahkan diri
sebagaimana mestinya pada waktu meiosis I, atau pada saat pasangan kromatid gagal
berpisah selama meiosis II. Pada peristiwa ini satu gamet menerima dua jenis kromosom
yang sama dan satu gamet lainnya tidak mendapat salinan sama sekali. Sementara itu,
kromosom-kromosom lainnya akan terdistribusi secara normal.

Nondisjunction

Aneuploid atau Aneusomi terbagi 5 :


1) Nulisomi, mutasi yang terjadi karena kehilangan dua kromosom homolog, dengan
rumus (2n-2)
2) Monosomi, mutasi yang terjadi karena kehilangan satu kromosom dari sepasang
kromosom homolog, dengan rumus (2n-1)
3) Trisomi, mutasi yang terjadi karena kelebihan satu kromosom,dengan rumus
(2n+1)
4) Trisomi ganda, mutasi yang terjadi karena kelebihan dua kromosom, dengan
rumus genom (2n+1+1)
5) Tetrasomi, mutasi yang terjadi karena kelebihan dua kromosom sejenis, dengan
rumus genom (2n+2)
Bentuk-bentuk peristiwa aneuploid berakhiran dengan somi, sehingga aneuploid disebut
juga dengan aneusomi. Bentuk-bentuk peristiwa tersebut dapat Anda lihat pada Tabel
bawah ini!

Mutasi karena perubahan struktur kromosom(Aberasi)


1. Delesi
Adalah peristiwa hilangnya sebagian segmen kromosom karena patah
2. Inversi
Adalah peristiwa perubahan letak gen akibat berpilinnya kromosom pada saat meiosis
sehingga terbentuk kiasma
3. Duplikasi
Adalah peristiwa penambahan atau penggandaan diri suatu kromosom yang terjadi pada
segmen kromosom tertentu
4. Translokasi
Adalah peristiwa pertukaran potongan segmen kromosom ke potongan kromosom lain
yang bukan homolognya.
5. Katenasi
Adalah mutasi kromosom yang terjadi pada dua kromosom yang bukan homolognya
yang pada saat pembelahan menjadi empat kromosom,diman ujung-ujungnya saling
bertemu sehingga membentuk lingkaran
6. Isokromosom
Adalah mutasi kromosom yang terjadi pada saat kromosom mengalami penggandaan.

Delesi
Delesi terminal
Pematahan kromosom didekat ujung suatu kromosom yang mengakibatkan hilangnya
bagian ujung tersebut
Delesi interstitial
Terjadi jika kromosom patah pada dua tempat, sehingga bagian tengah kromosom yang
patah tersebut dapat hilang
Delesi cincin
Delesi pada kedua ujung kromosom dam kedua ujung bertemu sehingga membentuk
lingkaran seperti cincin
Delesi loop
Delesi cincin yang membentuk lengkungan pada waktu meiosis sehingga memungkinkan
adanya kromosom lain (homolognya) yang tetap normal
• Pada gambar di atas di
tunjukkan suatu kromosom
dengan alel ABCDEFG
mengalami pematahan
menjadi tiga bagian dengan
alel AB,CDE,dan FG.
• Selanjutnya,kromosom dengan
alel AB bergabung dengan kromosom beralel FG dan kehilangan CDE.

INVERSI, Terbagi jadi 2:
1. INVERSI PARASENTRIS
Inversi yang terjdi pada kromosom yang tidak memiliki sentromer
2. INVERSI PERISENTIS
Inversi yang terjadi pada kromosom yang memiliki sentomer
• Dari gambar diatas, tampak suatu
kromosom mengalami pematahan
menjadi tiga bagian dengan alel AB,
CDE, dan FG.
• Setelah mengalami penggabungan
kromosom, beberapa alel kromosom
tersusun terbalik sehingga membentuk kromosom dengan alel ABEDCFG.

TRANSLOKASI, Terbagi 3:
1. Translokasi Homozigot
Peristiwa pertukaran 2 segmen kromosom homolog dengan segmen kromosom non
homolog
2. Translokasi Heterozigot
Peristiwa pertukaran 1 segmen kromosom ke 1 segmen kromosom non homolog
3. Translokasi Robertson
Terjadi karana penggabungan 2 kromosom akrosentrik menjadi 1 kromosom metasentrik
• Pada gambar tersebut ditunjukkan semula kromosom mempunyai alel ABCDEFG.
Kromosom tersebut mengalami
pematahan sehingga terbentuk tiga
patahan kromosom, yaitu kromosom
beralel AB, kromosom beralel EDC, dan
kromosom beralel FG. Selanjutnya,
kromosom beralel AB bergabung lagi
dengan kromosom beralel FG dan
kromosom beralel EDC bergabung dengan
kromosom lain yang bukan homolognya yaitu XYZ sehingga terbentuk kromosom
EDCXYZ.

DUPLIKASI
Adalah peristiwa penambahan atau penggandaan diri
suatu kromosom yang terjadi pada segmen
kromosom tertentu
Keadaan ini timbul bila ada penambahan bahan
kromosom sehingga suatu bagian kromosom
terdapat lebih dari dua kali dalam satu sel diploid yang normal. Contohnya, kromosom
normal yang mempunyai alel ABCDEFG. Setelah mengalami penambahan alel FG maka
terbentuk kromosom baru dengan alel ABCDEFGFG. Perhatikan gambar di bawah ini.

KATENASI
Katenasi adalah kerusakan kromosom karena kromosom homolog ujungnya saling
berdekatan sehingga membentuk lingkaran.

TRANSVERSI
Transversi terjadi jika ada penggantian suatu purin oleh pirimidin atau penggantian
suatu pirimidin oleh purin, contoh kromosom dengan urutan basa nitrogen GGUCGA
termutasi GGUCCA.

Contoh peristiwa mutasi


1).poliploid adalah keadaan sel yang memiliki
jumlah kromosom lebih dari dua set.
2). Monosomi terjadi jika satu kromosom hilang (2n-
1).
3). Nulisomi terjadi jika dua kromosom hilang (2n-
2).
4). Trisomi terjadi jika kromosom yang hadir di dalam sel telur yang sudah di buahi dalam
bentuk triplikat (2n+1).

TRANSISI
Transisi terjadi jika ada penggantian suatu purin
(adenin dan guanin) oleh purin yang lain atau
suatu pirimidin (timin dan sitosin) oleh pirimidin
yang lain.

ISOKROMOSOM
Adalah kromosom yang terjadi pada saat kromosom menagalami penggandaan (duplikasi
)
sokromosom merupakan mutasi kromosom yang terjadi pada waktu menduplikasikan
diri. Kondisi ini bertentangan dengan translokasi Robertson. Coba Anda ingat kembali
tentang translokasi Robertson dan bandingkanlah peristiwa isokromosom seperti terlihat
pada Gambar berikut:
Gambar diatas memperlihatkan pada peristiwa isokromosom terjadi pembelahan suatu
kromosom metasentris yang berduplikasi pada sentromer membentuk dua isokromosom
akrosentris, dengan duplikasi terbalik secara genetis pada kedua tangannya. Peristiwa
tersebut dapat dilihat dalam kariotipe dari banyak
spesies tumbuhan dan hewan.

Kelainan akibat mutasi kromosom


1. Sindrom turner
Ditemukan oleh H.H Turner pada tahun 1938
Ciri-ciri
 Kariotipe 45 X O (44 kromosom + 1
kromosom X)
 Tinggi badan cendrung pendek
 Alat kelamin terlambat
pertumbuhannya
 Sisi leher timbul bitiran daging
 Bentuk kaki X
 Keterbelakangan mental
Gambar: Kromosom pada orang dengan
Sindrom Turner
2. Sindrom klinefelter
Ditemukan oleh klinefelter tahun 1942
Ciri-ciri
 Kariotipe : XXY (kelebihan kromosom seks X) diderita
oleh pria
 Buah dada membesar
 Tinggi badan berlebihan
 Jika jumlah kromosom X lebih dari 2 mengalami
keterbelakangan
 Mengalami kemandulan/ testis mengecil
Gambar Kromosom pada orang yang hidup dengan
Sindrom Klienefelter

3. Sindrom jacob
Ditemukan oleh P.A Jacobs
tahun 1965
CIRI-CIRI
 Kariotipe 47,XXY (kelebihan )
Sebuah kromosom seks y
 Berperawakan tinggi
 Bersifat antisosial
 Suka melawan hukum
Gambar Kromosom pada orang yang hidup
dengan Sindrom
4. Sindrom down
Ditemukan oleh J.Langdon
down tahun 1866
Ciri-ciri :
 Kariotipe 45A + XY
 Leher pendek
 Kaki pendek
 Bertelapak kaki tebal
 Mata sipit miring ke samping
 Air liur metetes
 Mengalami keterbelakangan mental
 Umumnya steril
 IQ rendah (± 40)

5. Sindrom Patau
Ciri-ciri :
 Kariotipe = 45A + XX Atau 45A + XY
 Memiliki Kromosom 2n + 1
 Berkepala Relatif Lebih Kecil
 Telinga Rendah Dan Buruk
 Mata Kecil
 Tuli
 Ada Kelainan Jantung.
 Bibir Sumbing

6. Sindrom edwards
Ciri-ciri :
 Kariotipe 45A + XX
atau 45 XY (kelebihan
1 autosom)
 jenis kelamin normal
 Tengkorak lonjong
 Mengalami
keterbelakangan
mental
 Umurnya hanya 6
bulan
 Telinga rendah tidak wajar

7. Sindrom cri du chat


Ciri-ciri :
 cacat intelektual dan perkembangan yang tertunda
 Ukuran kepala kecil (mikrosefali)
 Berat lahir rendah, dan otot lemah (hypotonia) pada
bayi
 Rahang kecil dan wajah bulat
 Beberapa anak dengan cri-du cat syndrome dilahirkan
dengan cacat jantung.
 Telinga rendah
 Memiliki fitur wajah khas.

Anda mungkin juga menyukai