Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh
Nama:Sintia Binanda
Kelas : XII IPA 1
PERTUMBUHAN
DAN
PERKEMBANGAN
INDIKATOR :
1 a. jelaskan pengertian pertumbuhan
b. jelaskan pengertian perkembangan
c. jelaskan perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan
2 a. jelaskan pengertian perkecambahan
b. tulis 2 macam perkecambahan berdasarkan letak kontiledonya
c. jelaskan tahap” atau fase perkecambahan
3 pada akhir perkecambahan terbentuk akar,batang dan daun selanjutnya tumbuhan
akan mengalami pola” sebagai berikut :
a. jelaskan pertumbuhan primer
b. jelaskan pertumbuhan sekunder
4 pertumbuhan dapat diukur menggunakan augsanometer, buat grafiknya dan jelaskan
masing” fasenya.
5 pertumbuhan terminal dibagi 3 :
a. daerah pembelahan
b.daerah pemanjangan
c. differensiasi
6 tuliskan faktor” luar dan dalam yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
PETA KONSEP
PERTUMBUHAN
Pertumbuhan didefinisikan sebagai suatu peningkatan
ukuran yang prosesnya tidak dapat balik (Ireversible), serta
dihasilkan dari pembelahan sel dan perbesaran sel.
Pertumbuhan menyangkut aspek kuantitatif sehingga dapat
dinyatakan dengan angka dan dapat diukur dengan alat ukur
panjang atau berat.
PERKEMBANGAN
Perkembangan adalah proses menuju
kedewasaan pada organisme. Proses ini
berlangsung secara kualitatif. Misalnya
jagung yang tumbuh juga mengalami
perkembangan sehingga terbentuk
struktur yang dewasa (bunga, buah dan
biji).
PERKECAMBAHAN
Perkecambahan adalah proses
pertumbuhan embrio dan komponen-
komponen biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi
tumbuhan baru.
MACAM-MACAM PERKECAMBAHAN
1. EPIGEAL
a. Tipe perkecambahan di atas tanah (Epigeal)
Tipe ini terjadi, jika plumula dan kotiledon muncul di atas permukaan tanah.
Contoh:perkecambahan kacang hijau (Vigna radiata)
FASE” PERKECAMABAHAN
Perkecambahan biji dimulai dengan imbibisi dan diakhiri ketika radikula memanjang atau
muncul melewati kulit. Perkecambahan biji dapat dibagi menjadi 4 tahap, yaitu:
a) imbibisi; selama kedua periode tersebut, air masuk ke dalam embrio dan membasahi
protein dan koloid lain.(FISIKA)
b) Pembentukan atau pengaktifan enzim yang menyebabkan peningkatan aktivitas
metabolik.(KIMIA)
c) Pemanjangan sel radikula, diikuti munculnya radikula dari kulit biji.(BIOLOGI)
d) Pertumbuhan kecambah selanjutnya adalah pertumbuhan primer.(BIOLOGI)
Pada akhir perkecambahan terbentuklah akar batang dan daun. Selanjutnya tumbuhan
mengalami pola-polapertumbuhan seperti berikut:
Pertumbuhan primer
Pertumbuhan sekunder
Pertumbuhan primer
Pertumbuhan sekunder
PERTUMBUHAN TERMINAL
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan terjadi di bagian-
bagian tertentu, misalnya ujung akar dan batang. Pertumbuhan
yang terjadi pada bagian tersebut dikenal dengan pertumbuhan
terminal. Pada ujung akar dan ujung batang tumbuhan berbiji yang
sedang aktif tumbuh, terdapat tiga daerah pertumbuhan dan
perkembangan. Ketiga daerah tersebut adalah daerah pembelahan,
daerah pemanjangan, dan daerah diferensiasi.
1. Daerah Pembelahan.
Daerah pembelahan merupakan daerah yang paling ujung. Pada
daerah ini terutama terjadi pembentukan sel-sel baru melalui
pembelahan sel. Sel-sel di daerah pembelahan memiliki inti sel
yang relatif besar, berdinding tipis, dan aktif membelah diri.
Daerah pembelahan disebut pula daerah merismatik.
2. Daerah Pemanjangan.
Daerah pemanjangan merupakan hasil pembelahan sel-sel
meristem di daerah pembelahan. Sel-sel hasil pembelahan
tersebut akan bertambah besar ukurannya, sehingga
membentuk daerah pemanjangan. Sel-sel di daerah ini berukuran jauh lebih besar
dibandingkan sel-sel meristem.
3. Daerah Diferensiasi.
Daerah diferensiasi terletak di belakang daerah pemanjangan. Sel-sel di daerah ini
telah berubah bentuk sesuai fungsinya. Sebagian sel mengalami diferensiasi menjadi
epidermis, korteks, empulur, xilem, dan floem. Sebagian sel lagi mengalami
diferensiasi menjadi jaringan parenkim (jaringan dasar), jaringan penunjang seperti
kolenkim dan sklerenkim, dan sebagainya.
Dengan terjadinya diferensiasi sel, maka
terbentuklah berbagai jaringan tumbuhan
yang menyusun organ tumbuhan.
Rizokalin Filokalin
Kaulokalin Antokalin
6. Asam Absisat
Asam absisat disintesis pada daun, batang, buah, dan biji. Asam absisat berfungsi
menghambat pertumbuhan, menutup stomata selama kekurangan air, dan menunda
pertumbuhan.
7. Etilen
Etilen diprodusi pada jarigan buah masak, di ruas batang, dan di daun tua. Etilen
berfungsi mendorong pemasakan buah dan menyebabkan batang tumbuh menjadi tebal.
2. FAKTOR EKSTERNAL
Makanan
Makanan adalah sumber energi dan sumber materi untuk mensintesis berbagai
komponen sel. Tidak hanya karbondioksida dan air saja yang dibutuhkan tumbuhan
untuk bisa tumbuh dengan baik tetapi juga beberapa unsur minerel. Adapun menurut
jumlah yang di butuhkan oleh tubuh, unsur mineral ini dibedakan menjadi 2:
- Makroelemen yaitu golongan unsur-unsur mineral yang dibutuhkan dalam
jumlah banyak. Makroelemen ini meliputi oksigen, carbon, hidrogen, sulfur, nitrogen,
fosfor, kallium, kalsium dan magnesium.
- Mikroelemen yaitu golongan unsur-unsur mineral yang dibutuhkan dalm jumlah
sedikit. Mikroelemen ini meliputi besi, klorin, tembaga, seng, molibddenum, boron dan
nikel. Mikro elemen ini betfungsi sebagai kofaktor.
Air
Tanpa air, tumbuhan tidaklah dapat tumbuh. Air termasuk senyawa yang
dibutuhkan tumbuhan. Air berfungsi anatara lain sebagai fotosintesis, mengaktifkan
reaksi enzim ezimatik, menjaga kelembapan dan membengtu perkecambahan pada biji.
Suhu
Pada umumnya,tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh. Suhu
dimana tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dan maksimal disebut
dengan suhu optimum. Suhu paling rendah yang masih memungkinkan suatu tumbuhan
untuk tumbuh disebut suhu minimum sedangkan suhu tertinggi yang masih
memungkinkan tumbuhan untuk tumbuh disebut suhu maximum.
Kelembapan
Pengeruh kelembapan udara berbeda terhadap berbagai tumbuhan. Tanah dan udara
yang
lembab berpengaruh baik bagi pertumbuhan tumbuhan.
Cahaya
Pada umumnya, cahaya menghambat
pertumbuhan meninggi tanaman karena dapat
menguraikan auksin. Tetapi, cahaya juga merangsang
pembungaan tumbuhan tertentu
SISTEM
METABOLISME
Standar kompetensi 2
Memahami pentingnya proses metabolisma pada organisme.
Kompetensi dasar 2.1
Mendeskripsikan fungsi enzim dalam proses metabolisme
Kompetensi dasar 2.2
Mendeskripsikan proses katabolisme dan anabolisme karbohidrat
Kompetensi dasar 2.3
Menjelaskan keterkaitan antara proses metabolisme antara lemak dan protein.
Indikator:
1. Jelaskan pengertian metabolisme
2. Metabolisme dibagi 2, tuliskan, jelaskan dan beri contoh , lengkap dengan gambar
3. A. Jelaskan pengertian enzim
b. Jelaskan mengenai susunan enzim
c. Jelaskan mengenai sifat-sifat enzim
d. Jelaskan tentang cara kerja enzim
e. Faktor yang mempengaruhi kerja enzim
f. Tata cara penamaan enzim dan pengklasifikasiannya.
4. Contoh dari katabolisme adalah respirasi.
A. Jelaskan pengertian respirasi
b. Macam-macam respirasi
c. Jelaskan mengenai tahap-tahap respirasi aerob
5. Tabel respirasi aerob
6. Tabel respirasi anaerob
7. Tabel perbedaan antara aerob dan anaerob
8. Contoh anabolisme adalah peristiwa fotosintesis.
A. Jelaskan pengertian fotosintesis
b. Buatlah gambar daun, tempat terjadinya fotosintesis
c. Jelaskan mengenai tahap-tahap fotosintesis
d. Proses fotosintesis menurut percobaan ingenhousz, sack dan ..
9. Jelaskan mengenai kemosintesis, reaksi kimia dan jelaskan makhluk hidup yang
berperan.
10. Proses mengenai sistesis lemak dan protein.
11. Keterkaitan metabolisme lemak, karbohidrat dan protein.
PETA KONSEP
A. PENGERTIAN METABOLISME
Berasal dari bahasa yunani,“metabole” yang berarti perubahan. Namun metabolisme
artinya Keseluruhan proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup beserta
perubahan energi yang menyertai perubahan reaksi kimia tersebut.
B. PEMBAGIAN METABOLISME
Metabolisme terbagi 2 yaitu sebagai berikut:
a. ANABOLISME
Proses penyusunan molekul sederhana menjadi molekul yang lebih kompleks.
Proses ini memerlukan energi (energi cahaya atau energi kimia). sehingga disebut juga
denganproses endergonik. Reaksi ini juga disebut sebagai ‘reaksi endergonik’ yaitu
reaksi yang memerlukan energi.
C. Contoh: proses fotosintesis dan kemosintesis
FOTOSINTESIS : adalah Proses pengubahan zat-zat anorganik yaitu H2O dan CO2 oleh
klorofil menjadi zat organik yaitu karbohidrat dengan pertolongan cahaya matahari.
Persamaan reaksi pada fotosintesis :
6CO2 + 6H2O + Energi cahaya -----à C6H12O6 + 6O2
Melalui 2 tahap yaitu :
• Reaksi terang : terjadi
pada siang hari (t-g) pada GRANA/TILAKOID
• Reaksi gelap : terjadi
pada malam hari (g-t) pada STROMA
Terjadi pada mahluk hidup yang mempunyai klorofil seperti pada tumbuhan dan
ganggang.
Tahap-tahap fotosintesis :
1. REAKSI TERANG
• terjadi pada tilakoid (grana) kloroplas,
• terjadi proses fotolisis air sehingga dihasilkan
oksigen.
• reaksi tergantung pada cahaya untuk mengubah
energi cahaya menjadi energi kimia berupa ATP
dan NADP.
• Warna cahaya yang paling efektif diserap klorofil
= merah dan biru.
2. REAKSI GELAP
• terjadi pada stroma kloroplas,
• reaksi dapat berlangsung dalam gelap karena enzim-enzim untuk fiksasi CO2
pada stroma kloroplas tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan ATP dan
NADPH yang dihasilkan dari reaksi terang,
Terdiri atas 3 tahap:
#. FIKSASI
CO2 berikatan dengan RuBp (Ribulosa Bi Pospat) membentuk dua molekul APG
(Asam Pospo Gliserat) dengan bantuan enzim RuBP karboksilase (rubisko)
RuBP karboksilase (rubisko)
Reaksi:
RuBP karboksilase (rubisko)
6CO2 + 6 RuBP 12 PGA
#. REDUKSI
Selanjutnya 2 senyawa gliseraldehid 3-fosfat (G3P) bereaksi dengan ATP,
membentuk asam fosfogliseraldehid yang masih berikatan dengan H2 berasal dari
NADPH2. Siklus reaksinya harus berjalan 3 kali, baru terbentuk hasil akhir yaitu 6
senyawa gliseraldehid 3-fosfat (G3P).
Reaksi:
12 PGA 12 DPGA 12 PGAL
#. REGENERASI
Pembentukkan kembali RuBP yang diperlukan untuk bereaksi dengan CO2 yang
berdifusi ke dalam daun melalui stomata.
Reaksi:
10 PGAL RuBP
12 PGAL
2 PGAL Glukosa
Percobaan proses fotosintesis menurut para ahli:
1. Ingenhouz
• tujuan: membuktikan pada fotosintesis
dilepaskan oksigen,
• obyek: tanaman air Hydrilla verticillata,
• hasil: tanaman air yang ditutup dengan
corong terbalik dan ditempatkan di
bawah sinar matahari maka akan timbul
gelembung-gelembung gas (oksigen).
2. Engelmann
• tujuan: membuktikan pada fotosintesis mutlak diperlukan klorofil,
• obyek: ganggang Spyrogira dan bakteri oksigen,
• hasil: hanya kloroplas yang terkena sinar yang melepaskan oksigen, hal ini
terbukti dengan berkerumunnya bakteri oksigen di sekitar tempat yang terkena
sinar.
3. Sachs
• tujuan: membuktikan bahwa pada fotosintesis dihasilkan amilum,
• obyek: daun yang sebagian ditutup dan reagent Yodium,
• hasil: daun yang menjadi obyek dimasukkan ke air panas kemudian ke alkohol
dan kemudian ke reagent Yodium. Hasilnya adalah daun yang tidak ditutup
berwarna hitam dan yang ditutup tidak berwarna.
4. Blackmann
Ia mengemukakan adanya rekasi gelap yang terjadi di stroma (yaitu matriks kloroplas tak
berwarna yang mengandung grana).
- Persamaan reaksi Blackmann:
6CO2 + ATP + 12NADPH + 12H+ à (CH2O)6 + 6H2O + NADP+ + ADP + Pi
- Reaksi gabungan Hill dan Blackmann:
6CO2 + 12H2O + energi à C6H12O6 + 6H2O + 6O2
D. ENZIM
Pengertian enzim adalah: protein yang tersusun atas asam amino yang berukuran
lebih besar dari substratnya. Yang berfungsi untuk mempercepat reaksi metabolisme
dalam tubuh, tetapi enzim tidak ikut bereaksi.
Susunan enzim
Berdasarkan komponen penyusunnya
1. ENZIM SEDERAHANA :
Hanya terdiri atas protein
2. ENZIM KOMPLEKS (HOLOENZIM)
Terdiri dari:
a. Bagian protein (apoenzim):
- tersusun atas asam-asam amino,
- Bersifat labil, misalnya karena suhu dan keasaman.
b. Gugus prostetik (gugusan yang aktif):
- Berasal dari molekul anorganik (kofaktor), misalnya Fe, Cu
dan Zn,
- Berasal dari senyawa organik kompleks (koenzim), misalnya
NADH, FADH dan tiamin.
Sifat-sifat enzim
1. Tersusun atas protein
2. Mudah dipengaruhi oleh perubahan lingkungan. Misalnya suhu.
3. Sebagai biokatalisator.
4. Bekerja secara spesifik
5. Bekerja secara bolak balik
6. Dapat bereaksi dengan subsrat asam maupun basa.
7. Bersifat denaturasi, yaitu gampang rusak.
8. Dibutuhkan dalam jumlah sedikit
9. Berupa koloid.
10. Bersifat thermolabil ( tidak tahan panas).
Klasifikasi enzim
a. Berdasarkan tempat kerjanya,
1. endoenzim (enzim yang bekerja di dalam sel/ enzim intraseluler) dan
2. eksoenzim (enzim yang bekerja di luar sel/ enzim ekstraseluler).
b. Berdasarkan cara kerjanya
1. Oksidoreduktase, berfungsi untuk mengatalisasi reaksi oksidasi atau reduksi dari
suatu unsur. Contohnya, enzim dehidrogenase dan oksidase.
2. Transferase, berfungsi untuk membantu memindahkan suatu unsur ke unsur lain.
Contohnya, enzim transaminase dan kinase.
3. Hidrolase, berfungsi membantu pembentukan produk dengan bantuan air
(hidrolisis). Contohnya, enzim lipase, amilase, dan peptidase.
4. Liase, berfungsi memindahkan atau menambahkan ikatan C-C, C-N, C-O, atau C-S
dari substrat tanpa melalui peristiwa hidrolisis. Contohnya, enzim piruvat
dekarboksilase dan oksalat dekarboksilase.
5. Isomerase, berfungsi dalam membantu menyusun kembali suatu molekul karena
adanya isomerasi dalam molekul. Contohnya, enzim isomerase dan mutase.
6. igase, berfungsi membantu menggabungkan dua molekul melalui penyusunan
ikatan C-O, C-S, C-N, atau C-C baru dengan pemecahan ATP. Contohnya enzim
sintetase.
E. SINTESIS LEMAK
Lemak dapat disintesis dari karbohidrat dan protein, karena dalam metabolisme, ketiga
zat tersebut bertemu di dalam daur Krebs.
Sebagian besar pertemuannya berlangsung melalui pintu gerbang utama siklus (daur)
Krebs, yaitu Asetil Ko-enzim A.
Akibatnya ketiga macam senyawa tadi dapat saling mengisi sebagai bahan pembentuk
semua zat tersebut.
Proses pembentukan lemak terjadi dalam dua tahap:
Tahapan pertama : lipogenesis,
• melibatkan pembentukan sebuah asam lemak berantai panjang.
• terjadi di luar mitokondria dan melibatkan keikutsertaan sebuah kompleks multi
enzim.
• NADP, sebuah koenzim tereduksi yang aktif dalam berbagai proses sintesis
memainkan peran penting dalam pembentukan asam lemak yang sangat
tereduksi.
tahapan kedua,
• asam-asam lemak digabung ke molekul gliserol teraktivasi untuk membentuk
trigliserida dalam proses yang dikenal sebagai esterifikasi.
Dalam kedua proses tersebut, produk-produk metabolisme karbohidrat memainkan peran
penting untuk mendorong terjadinya sintesis.
F. SINTESIS PROTEIN
adalah proses pembentukan protein dari monomer peptida yang diatur susunannya oleh
kode genetik. Sintesis protein dimulai dari anak inti sel, sitoplasma dan ribosom.
Sintesis protein dalam sel dapat terjadi karena pada inti sel terdapat suatu zat
(substansi) yang berperan penting sebagai "pengatur sintesis protein". Yaitu DNA dan
RNA
Pada dasarnya protein adalah suatu polipeptida.
Setiap sel dari organisme mampu untuk mensintesis protein-protein tertentu yang sesuai
dengan keperluannya.
Tahapan sintesis protein
1. Transkripsi
• DNA membuka menjadi 2 rantai terpisah.
• Karena mRNA berantai tunggal, maka salah satu rantai DNA
ditranskripsi(dicopy, ).
• Rantai yang ditranskripsi dinamakan DNA sense atau template dan kode genetik
yang dikode disebut kodogen.
• Sedangkan yang tidak ditranskripsi disebut DNA antisense/komplementer.
• RNA Polimerase membuka pilinan rantai DNA dan memasukkan nukleotida-
nukleotida untuk berpasangan dengan DNA sense sehingga terbentuklah rantai
mRNA.
b. KATABOLISME
Yaitu Pembongkaran senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana.
Contoh: Respirasi
RESPIRASI
Pengertian
Respirasi merupakan oksidasi senyawa p
Atau....
Proses pengambilan oksigen dari lingkungan dan dimasukan kedalam tubuh melalui
proses enzimatis yang menghasilkan CO2 dan H2O ditambah dengan energi yang
digunakan untuk beraktifitas.
Macam-macam Respirasi
a. Respirasi aerob
respirasi yang membutuhkan oksigen bebas. Oksigen merupakan penerima hidrogen
terakhir.
b. Respirasi anaerob
respirasi yang tidak membutuhkan oksigen bebas. Sebagai penerima hidrogen terakhir
bukan oksigen,tetapi senyawa lain seperti asam piruvat dan asetildehid.
a. RESPIRASI AEROB
Reaksi: C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O + Energi
Tahapan:
Glikolisis di sitoplasma
Dekarboksilasi oksidatif
Siklus krebs di mitokondria
Sistem transpor elektron di membran dalam mitokondria
1. Glikolisis
yakni proses pemecahan molekul c6 atau glukosa
menjadi senyawa bernama asam piruvat atau
dikenal dengan rumus kimia C3.
Ciri-ciri
Berlangsung di sitoplasma
Berlangsung secara anaerob
Mengubah satu molekul glukosa ( 6C ) menjadi dua molekul asam piruvat ( 3C )
Untuk setiap molekul glukosa dihasilkan energi 2 ATP dan 2 NADH
Dikenal sebagai Reaksi Embden dan Meyerhof
Proses Glikolisis:
1. Dekarboksilasi Oksidatif
Pengertian
perombakan asam piruvat menjadi asetil Co-A
Ciri-ciri:
Berlangsung pada matriks mitokondria
Mengubah asam piruvat (3C) menjadi Asetil Ko-A (2C)
Dihasilkan energi sebesar 2 ATP dan 2 NADH untuk setiap molekul glukosa.
Reaksi.:
Proses :
2. Siklus Krebs
Pengertian
reaksi CoA atau molekul asetil yang akan menghasilkan oksalosetat dan juga asam sitrat.
Ciri-ciri
Berlangsung pada matriks mitokondria
Mengubah Asetil-KoA (2C) menjadi CO2 (senyawa berkarbon 1)
Untuk setiap molekul Asetil-KoA dihasilkan 1 ATP, 1 FADH dan 2 NADH
Reaksi:
3. Transfer elektron
Pengertian
yakni reaksi reduksi atau oksidasi NADH2 dan molekul FADH2 yang pada akhirnya
menghasilkan H2O juga energi berupa ATP.
Reaksi:
b. RESPIRASI ANAEROB
Pengertian
Proses respirasi yang tidak memerlukan oksigen bebas.
Ciri-ciri
menghasilkan energi yang lebih sedikit dari pada respirasi aerob.
menghasilkan zat yang dapat menjadi racun misalnya, alkohol dan laktat.
hanya dapat dilakukan oleh mikroorganisme tertentu, misalnya bakteri.
Contoh: proses fermentasi.
Tahapan respirasi anaerob:
Tahap glikolisis, dimana 1 molekul glukosa ( C6 ) akan diuraikan menjadi asam
piruvat, NADH dan 2 ATP
Pembentukan alkohol ( fermentasi alkohol ), atau pembentukan asam laktat
( fermentasi asam laktat )
Akseptor elektron terakhir bukan oksigen, tetapi senyawa lain seperti : alkohol,
asam laktat
Energi ( ATP ) yang dihasilkan sekitar 2 ATP
MACAM-MACAM FERMENTASI.
1. Fermentasi alkohol
adalah proses fermentasi yang menghasilkan alkohol sebagai produk sampingan.
Menggunakan bahan baku berupa asam piruvat dari hasil glikolisis menghasilkan
etanol, CO2 dan ATP.
Repirasi Fermentasi
seluler
Alkohol Asam laktat
PETA KONSEP
PENGERTIAN GENETIKA
Berasal Dari Bahasa Yunani yaitu Genno= melahirkan atau,
Ilmu yang mempelajari berbagai aspek yang menyangkut pewarisan sifat dan variasi
sifat pada organisme maupun sub organisme
ISTILAH-ISTILAH DALAM GENETIKA
DNA
Materi genetik tempat menyimpan informasi genetik yang membawa informasi genetik
dari satu generasi ke generasi lain
RNA
Makromolekul yang berfungsi sebagai penyimpan dan penyalur informasi genetik
GEN
Substansi hereditas dan penentu sifat individu yang terdapat pada lokasi tertentu pada
kromosom dan memiliki pasangan pada lokasi yang sama
ALELA
Gen yang dapat menempati lokus yang sama seperti gen yang lainnya pada kromosom
homolog; Bentuk alternatif suatu gen.
GENOTIP
susunan gen yang menentukan sifat dasar suatu makhluk hidup dan bersifat tetap.
Dalam genetika genotip ditulis dengan menggunakan symbol huruf dari huruf paling
depan dari sifat yang dimiliki oleh individu.
FENOTIP
Fenotip merupakan perpaduan dari genotip dan factor lingkungan. Sehingga suatu
individu dengan fenotipe sama belum tentu mempunyai genotip sama.
Contoh:
warna bunga merah, rambut keriting, tubuh besar, buah rasa manis, dan sebagainya
KROMOSOM
• Kromosom adalah suatu struktur padat yang terdiri dari 2 komponen molekul,
yaitu:
o Protein.
o DNA.
• Struktur padat kromosom hanya dapat dilihat jelas saat sel membelah pada tahap
metafase.
• Terdapat di dalam nukleus (inti sel).
• Tersusun dari benang – benang kromatin yang halus.
Bagian-bagian kromosom:
KROMOMER
adalah struktur berbentuk manik-manik yang merupakan
akumulasi materi kromatin.
SENTROMER
adalah daerah lekukan (kontriksi) disekitar daerah
pertengahan kromosom, dimana juga dijumpai kinetokor.
KINETOKOR
daerah tempat perlekatan benang-benang spindel dan tempat
melekatnya lengan kromosom.
SATELIT
bagian kromosom yang berbentuk bulatan dan terletak di ujung lengan kromatid.
TELOMER
daerah terujung kromosom fungsinya menjaga stabilitas bagian ujung kromosom agar
DNA tidak terurai.
KROMONEMA (jamak: kromonemata), bagian dari kromosom berupa pita bentuk spiral
atau untaian dari benang kromatin tempat melekatnya kromomer
KROMATID yaitu satu dari dua lengan kromosom hasil replikasi yang masih melekat pada
sentromer.
BENTUK-BENTUK KROMOSOM
1. Metasentrik
kromosom yang letak sentromernya berada di
ditengah-tengah kromatid, sehingga kromatid terbagi dua
2.Submetasentrik
kromosom yang letak sentromernya berada tidak di
tengah-tengah kromatid sehingga kromatid tidak
terbagi sama panjang
3.Akrosentrik
adalah kromosom yang letak sentromernya dekat ujung.
4.Telosentrik
kromosom yang letak sentromernya di ujung kromatid
TIPE KROMOSOM
Autosom
kromosom yang tidak ada hubungannya dengan penentuan jenis kelamin. Dari 46
kromosom di dalam inti sel tubuh manusia, sebanyak 44 buah (22 pasang) merupakan
autosom.
Digunakan untuk seperti IQ, hidung, tinggi atau pendek, hitam atau putih
Gonosom
sepasang kromosom yang menentukan jenis kelamin. Gonosom dibedakan menjadi dua
macam, yaitu kromosom-X dan kromosom-Y.
STRUKTUR DNA
Terdiri dari 2 utas benang polipeptida yang saling berpilin (double helix=berpilin
ganda).
Seutas polipeptida tersusun atas rangkaian nukleotida
Setiap nukleotida tersusun atas substansi dasar yaitu:
o Senyawa Fosfat
Senyawa fosfat berfungsi untuk mengikat molekul gula satu dengan gula yang
lain.
o Gula Pentosa (deoksiribosa)
Gula pentosa membentuk rangkaian gula fosfat yang merupakan tulang punggung
atau kekuatan dari struktur double helix DNA.
o Basa Nitrogen
Basa nitrogen ini terikat pada setiap molekul gula. Basa nitrogen dibedakan
menjadi dua, yaitu basa purin dan basa pirimidin
BASA NITROGEN
1. Basa Purin
Basa purin dengan struktur cincin ganda yaitu Adenin (A) dan Guanin (G) seperti terlihat
pada gambar:
2. Basa pirimidin
dengan struktur cincin tunggal yaitu Timin (T) dan Sitosin (S)
seperti terlihat pada gambar
Penyusun DNA
Basa nitrogen penyusun DNA terdiri dari basa purin (adenin (A) dan guanin (G)) dan
pirimidin (sitosin (S) dan timin (T)).
Ikatan gula-basa nitrogen disebut nukleosida
Ada 4 macam nukleosida
• Ikatan A-gula (deoksiadenosin)
• Ikatan G-gula (deoksiguanosin)
• Ikatan C-gula (deoksisitidin)
• Ikatan T-gula (deoksitimidin)
Basa purin dan pirimidin dihubungkan oleh ikatan hidrogen.
Berdasarkan hasil analisis refraksi sinar X oleh kristal DNA, James Watson (Amerika) dan
Francis Crick (Inggris) pada 1953 menyimpulkan bahwa struktur molekul DNA berbentuk
heliks ganda.
Sifat DNA
• Jumlah basa adenin(A) sama dengan tiamin(T) dan jumlah guanin(G) sama
dengan sitosin(C),
• Urutan basa dan panjang DNA tiap spesies berbeda,
• Setiap spesies mempunyai jumlah basa yang berbeda,
• DNA merupakan molekul hidup,
• DNA bersifat stabil,
• DNA menyimpan gen,
• Di dalam DNA terdapat fragmen yang berulang.
• Basa nitrogen terdiri dari basa Purin (A dan G) serta basa Pirimidin (S dan
T).
• Ikatan antara gula, fosfat, dan basa nitrogen membentuk Nukleotida.
• Ikatan yg terdiri dari gula dan basa nitrogen disebut Nukleosida
Fungsi DNA
a. Sebagai pembawa materi genetika dari generasi ke generasi berikutnya.
b. Mengontrol aktivitas hidup secara langsung maupun tidak langsung.
c. Melakukan sintesis protein
d. Sebagai autokatalis, yaitu kemampuan DNA untuk menggandakan diri (replikasi)
e. Senyawa heterokatalis, yaitu kemampuan DNA untuk dapat mensintesis senyawa
lain
f. membentuk RNA
Replikasi DNA
Replikasi adalah kemampuan DNA untuk dapat menggandakan diri.
Replikasi DNA merupakan proses penggandaan / duplikat rantai DNA menghasilkan DNA
yang baru
Autolatalis= kemampuan dna yang membentuk dirinya sendiri
Heterokatalis=dapat menyintesis molekul lain ,membentuk RNA
Ada 3 hipotesa tentang terjadinya replikasi DNA, yaitu:
1. Teori Konservatif
Yang menyatakan bahwa double helix yang lama tetap (tidak berubah), dan langsung
terbentuk double helix yang baru.
2. Teori Semikonservatif
Menyatakan bahwa dua pita dari double helix memisahkan diri dan masing-masing pita
yang lama mendapatkan pasangan pita baru seperti pasangannya yang lama, sehingga
terbentuklah dua DNA baru yang sama persis.
3. Teori Dispersif
Menyatakan bahwa double helix yang lama terputus-purus. Lalu potongan-potongan
tersebut memisah dan membentuk potongan-potongan baru yang akan bersambungan
dengan potongan-potongan lama sehingga kembali menjadi dua DNA baru yang sama
persis.
Proses komplementasi pasangan basa menghasilkan suatu molekul DNA baru yang sama
dengan molekul DNA lama sebagai cetakan. Kemungkinan terjadinya replikasi DNA
melalui tiga model, diantarannya:
a. Semikonservatif. Rantai ganda DNA lama berpisah kemudian rantai baru disintesis
pada masing-masing rantai DNA lama.
b. Konservatif. Rantai ganda DNA lama tidak berubah. Berfungsi sebagai cetakan buat
DNA baru.
c. Dispersif. Beberapa bagian dari kedua rantai DNA lama digunakan sebagai cetakan
DNA baru. Sehingga DNA lama dan baru tersebar.
Teori mengenai replikasi DNA oleh Watson dan Crick menyatakan bahwa proses replikasi
DNA terjadi secara semikonservatif. Hipotesis ini mendapat dukungan kuat dari
M.S.Meselson dan F.W. Stahl. Mereka melakukan percobaan dengan menggunakan baktei
Escherichia coli sebagai organisme percobaan.
Hasil percobaan itu mematahkan hipotesis konservatif dan dispersif dan mendukung
hipotesis semikonservatif.
Menurut peranan dan tempat terdapa tnya, RNA dapat dibedakan seperti berikut:
1. RNA-d Pembawa Kode Genetika
RNA-d (duta) atau RNA-m (messenger).
Disintesis di dalam nukleus melalui
transkripsi(menerima dan menyalin
informasi genetik dari DNA) oleh DNA pencetak.
RNA-d mengandung kodon (Kode genetik triplet yang dapat diterjemaahkan
menjadi urutan asam amino pada peristiwa translasi)
RNA-d yang panjang dan berfungsi menyusun beberapa rantai polipeptida disebut
RNA-d polisistronik.
RNA-d di dalam sel eukarotik lebih stabil dibandingkan di dalam sel prokariotik.
2. Gen Resesif
Gen dikatakan resesif apabila berpasangan dengan gen lain yang dominan ia akan
tertutup sifatnya (tidak muncul) tetapi jika ia bersama gen resesif lainnya (alelanya)
sifatnya akan muncul. Dalam genetika gen resesif ditulis dengan huruf kecil.
Contoh : Homozigot resesiF = buah asam mm
3. Gen Intermediet
Adalah sifat suatu individu yang merupakan gabungan dari sifat kedua induknya. Hal ini
dapat terjadi karena sifat kedua induk yang muncul sama kuat (kodominan). Misalnya
bunga warna merah disilangkan dengan bunga warna putih, menghasilkan keturunan
berwarna merah muda.dalam persilangan gen intermediet ditulis dengan huruf besar dan
kecil.
Contoh : Misalnya bunga warna merah disilangkan dengan bunga warna putih,
menghasilkan keturunan berwarna merah muda. = Mm
ALELA TUNGGAL
Yaitu jika suatu gen memiliki satu gen sealel sehingga hanya muncul satu sifat. Misalnya
gen M untuk sifat warna merah dan gen m untuk sifat warna putih, maka variasinya
adalah MM, Mm, dan mm.
Genotif yang hanya membentuk satu variasi gen sealel dinamakan sel tunggal. Seperti
telah diketahui bahwa gen yang mengatur pigmentasi pada kulit adalah gen A untuk kulit
normal (mampu membentuk pigmen) dan gen a untuk kulit albino (tidak mampu
membentuk pigmen).
Salah satu pasangan gen yang sealel adalah A dan a (genotype heterozigot). Variasi
genotif hanya membentuk satu genotif yang sealel yaitu Aa.
Suatu alel dikatakan alel tunggal jika suatu gen memiliki satu gen sealel sehingga hanya
muncul satu sifat. Misalnya gen T untuk sifat tinggi dan gen t untuk sifat rendah maka
variasinya adalah TT, Tt, tt ketiga macam genotif inilah yang disebut alel tunggal.
ALELA GANDA
Jika suatu gen memiliki lebih dari dua pasangan gen yang sealel sehingga muncul
beberapa sifat
Contoh:sifat yang di kendalikan oleh alel ganda adalah golongan darah dan warna bulu
kelinci.
Alel ganda merupakan suatu peristiwa dimana lokus dalam sebuah kromosom ditempati
oleh lebih dari satu alel atau suatu seri alel.
Pengaruh penempatan alel yang berbeda pada lokus tersebut akan menyebabkan
perbedaan fenotip. Pada kelinci, seri alel ganda yang dimiliki mempunyai dominansi yang
berbeda satu dengan yang lainnya.
Namun, kenyataan yang sebenarnya lebih umum dijumpai adalah bahwa pada suatu
lokus tertentu dimungkinkan munculnya lebih dari hanya dua macam alel, sehingga lokus
tersebut dikatakan memiliki sederetan alel. Fenomena semacam ini disebut sebagai alel
ganda (multiple alleles).
KODE GENETIKA
Yaitu suatu cara untuk menentukan jumlah serta urutan nukleotida yang berperan dalam
menentukan posisi yang tepat dari tiap asam amino dalam rantai peptida yang
bertambah panjang.
Kode genetik terdiri dari 64 riplet nukleotida. Triplet ini disebut codon. Dengan tiga
pengecualian, setiap codon mengkodekan untuk satu dari 20 asam amino yang
digunakan dalam sintesis protein. Ini menghasilkan beberapa redundansi dalam kode
yang sebagian besar asam amino dikodekan oleh lebih dari satu codon.
Sebuah kodon (AUG) memberi dua fungsi yang berkaitan:
1. Memberi sinyal dimulainya translasi
2. Mengkodekan dimasukkannya asam amino methionine (Met) ke dalam rantai
polipeptida yang sedang dirakit.
Struktur tRNA alanin di atas mempunyai molekul yang terdiri atas satu jalur tunggal 77
ribonukleotida. Rantai ini melipat pada dirinya sendiri, dan sebagian besar basa
penyusunnya berpasangan saling berpasangan untuk membentuk empat wilayah heliks.
Paling sedikit terdapat satu jenis tRNA untuk setiap 20 asam amino dalam sintesis
protein. Setiap jenis tRNA memiliki suatu barisan tiga nukleotida takberpasangan
(anticodon) yang dapat terikat mengikut aturan pasangan basa pada triplet
komplementer pada nukleotida (codon) pada mRNA.
Anticodon : 3’ CGA 5’
SINTESIS PROTEIN
Sintesis protein yaitu proses penyusunan asam amino pada rantai polipeptida (protein).
secara garis besar, langkah-langkah sintesis protein melalui 2 tahap, yaitu transkripsi dan
translasi :
1. Transkripsi
Transkripsi merupakan sintesis RNA dari salah satu rantai DNA, yaitu rantai cetakan yang
disebut sense, sedangkan pasangan rantai DNAnya disebut rantai antisense. Terjadi di
dalam inti sel.
2. Translasi
Translasi berlangsung di dalam sitoplasma dan ribosom. Translasi merupakan proses
penterjemaahan sutu kode genetik menjadi protein yang sesuai. Kode genetik tersebut
berupa kodon di sepanjang molekul RNAd, sebagai penterjemaahnya RNAt. RNAt
membawa asam amino dari stoplasma ke ribosom.
Molekul RNAt membawa asam amino spesifik pada salah satu ujungnya yang sesuai
dengan triplet nukleotida pada ujung RNAt lainnya yang disebut antikodon.
Misalnya, perhatikan kodon RNAd UUU yang ditranslasi sebagai asam amino fenilalanin.
RNAt pembawa fenilalanin mempunyai antikodon AAA yang komplemen dengan UUU
agar terjadi reaksi penambahan fenilalanin pada rantai polipeptida sebelumnya
RNAt yang mengikat diri pada kodon RNAd harus membawa asam amino yang sesuai ke
dalam ribosom. Melekatnya asam amino pada RNAt dibantu oleh enzim aminoasil-RNAt
sintetase (aminoacyl-tRNA synthetase
Ribosom memudahkan pelekatan antara antikodon RNAt dengan kodon RNAd selama
sintesis protein. Ribosom tersusun atas sub unit besar dan sub unit kecil yang dibangun
oleh protein-protein dan molekul-molekul RNAt.
Tahap Translasi ada tiga yaitu:
a. Inisiasi
Terjadi dengan adanya RNAd, RNAt dan dua sub unit
ribosom
Pertama-tama sub unit kecil ribosom melekat pada tempat
tertentu diujung 5’ dari RNAd
Pada RNAd terdapat kodon “start” AUG, yang memberikan
tanda dimulainnya proses translasi. RNAt inisiator
membawa asam amino metionin, melekat pada kodon
inisiasi AUG.
b. Elongasi
Pada tahap elongasi, sejumlah asam amino ditambahkan
satu persatu pada asam amino pertama (metionin).
Kodon RNAd pada ribosom membentuk ikatan hidrogen dengan antikodon molekul RNAt
yang komplemen dengannya.
RNAr dari subunit besar berperan sebgai enzim, yang berfungsi mengkatalisis
pempentukan ikatan peptida yang menggabungkan polipeptida yang memanjang ke
asam amino yang baru tiba
Polipeptida memisahkan diri dari RNAt tempat perlekatan semula, dan asam amino pada
ujung karboksilnya berikatan dengan asam amino yang dibawa oleh RNAt yang baru
masuk.
Ketika RNAd berpindah tempat, antikodonnya tetap berikatan dengan kodon RNAt. RNAd
bergerak bersama-sama dengan antikodon ini dan bergeser ke kodon berikutnya yang
akan ditranslasi.
Disamping itu, RNAt sekarang tanpa asam amino karena telah diikat pada polipeptida
yang telah memanjang.
Selanjutnya RNAt keluar dari ribosom. Langkah ini membutuhkan energi yang disediakan
oleh hidrolisis GTP.
c. Terminasi
Elongasi berlanjut sampai ribosom mencapai kodon stop.
Triplet basa kodon stop adalah UAA, UAG, dan UGA
Kodon stop tidak mengkode suatu asam amino melainkan bertindak sebagai tanda untuk
menghentikan proses translasi dan berakhir pula proses sintesis protein.
BAB 4
REPRODUKSI
SEL
Sk: Memahami penerapan konsep dasar dan prinsip-prinsip hereditas serta
implikasinya pada salingtemas.
Kd: Menjelaskan keterkaitan antara proses pembelahan mitosis dan miosis
dengan pewarisan sifat.
Indikator:
1. Peta konsep
2. a. Pengertian reproduksi sel
b. Macam-macm reproduksi sel
3. a. Jelaskan pengertian amitosis, gambar dan jelaskan
b. Jelaskan ciri-ciri pembelahan mitosis
c. Buat gambar pembelahan mitosis, jelaskan
4. a. Ciri-ciri pembelahan miosis
b. Gambar pembelahan miosis, jelaskan fasenya
c. Perbedaan mitosis dengan miosis
5. a. Pengertian gametogenesis
b. Gambar spermatogenesis, jelaskan
c. Gambar oogenesis, jelaskan
d. Perbedaan spermatogenesis dengan oogenesis
6. Pengertian fertilisasi
7. Jelaskan pengertian gametogenesis pada tumbuhan angiospermae buat gambar,
jelaskan masing-masing gametogenesis pada tumbuhan
PETA KONSEP
PEMBELAHAN SEL
Pembelahan sel adalah sebuah proses dimana sel induk membelah atau membagi
dirinya menjadi 2 atau lebih sel anak.
Pembelahan sel merupakan bagian dalam tubuh kita. Kita bertumbuh karena sel-sel di
dalam tubuh kita membelah diri.
Pengertian Amitosis
Amitosis adalah proses pembelahan sel secara langsung yang tidak melalui tahapan-
tahapan pembelahan
Amitosis disebut juga pembelahan biner, yaitu pembelahan sel menjadi dua sel yang
sama (identik), misalnya pada amoeba.
Proses pembelahan amitosis terjadi pada organisme uniseluler, misalnya: bakteri,
protozoa, dan alga bersel satu
Amitosis pada organisme uniseluler bertujuan untuk menghindari kepunahan jenisnya.
SIKLUS SEL
Secara garis besar, fase pembelahan mitosis terbagi menjadi 3 fase, yaitu:
1. Fase istirahat (interfase)
2. Fase pembelahan inti (kariokinesis)
3. Fase pembelahan sitoplasma (sitokinesis)
a) Profase
1. Benang – benang kromatin berubah menjadi kromosom. Kemudian setiap kromosom
membelah menjadi kromatid dengan satu sentromer.
2. Dinding inti (nucleus) dan anak inti (nucleolus) menghilang.
3. Pasangan sentriol yang terdapat dalam sentrosom berpisah dan bergerak menuju
kutub yang berlawanan.
4. Serat – serat gelendong atau benang – benang spindle terbentuk diantara kedua kutub
pembelahan.
b) Metafase
Setiap kromosom yang terdiri dari sepasang kromatida menuju ketengah sel dan
berkumpul pada bidang pembelahan (bidang ekuator), dan menggantung pada serat
gelendong melalui sentromer atau kinetokor.
c). Anafase
Pada fase ini kromosom yang mengumpul di tengah sel terpisah dan mengumpul pada
masing-masing kutub, sehingga telihat adal dua kumpulan kromosom.
d) Telofase
1. Kromatida yang berada jpada kutub berubah menjasadi benang – benangkromatin
kembali.
2.Terbentuk kembali dinding inti dan nucleolus membentuk dua inti baru.
3.Serat – serat gelendong menghilang.
4. Terjadi pembelahan sitoplasma (sitokenesis) menjadi dua bagian, dan terbentuk
membrane sel pemisah ditengah bidang pembelahan. Akhirnya , terbentuk dua sel anak
yang mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan kromosom induknya.
5. Hasil mitosis:
Satu Sel induk yang diploid (2n) menjadi 2 sel anakan yang masing – masing
diploid.
Jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel induknya.
Pada telofase awal terlihat mulai ada sekat yang memisahkan antara sel-sel anak.
Sedang pada telofase akhir terlihat sel-sel anak sudah benar-benar terpisah.
CIRI-CIRI TAHAPAN MITOSIS
• Profase ditandai dengan menghilangnya membran inti, dan terbentuknya benang-
benang kromatin (pemadatan kromosom).
• Metafase ditandai dengan kromosom yang berderet di bidang equator (saat yang
mudah mengamati kromosom).
• Anafase ditandai dengan kromosom mulai bergerak kearah kutub yang
berlawanan ditarik oleh benang-benang spindel/mikrotubul.
• Telofase sel terbagi menjadi 2 sel anakan
Pada sel tumbuhan, terdapat dinding yang keraas. Sel tumbuhan yang telah mengalami
kariokinesis segera membentuk sekat sel di sekitar bidang pembelahan. Sekat ini mula-
mula terbentuk dari vesikel membran yang berasal dari badan Golgi. Vesikel mengumpul
di ekuator benang spindel, terjadi fusi vesikel, lalu terbentuk sekat sel dan akhirnya
terbentuk dua sel anakan.
MEIOSIS
Meiosis (pembelahan reduksi) adalah pembelahan sel yang menghasilkan sel anak
dengan jumlah romosom setengah jumlah kromosom sel induknya.
Meiosis berfungsi untuk memelihara jumlah kromosom makhluk hidup dan membangun
variabilitas genetik suatu spesies.
Meiosis hanya berlangsung pada organ reproduksi, yaitu pada proses pembentukan sel
gamet atau dfisebut gametogenesis.
Jumlah
3 sel anak hasil pembelahan Satu sel Jumlah sel anak hasil pembelahan Satu sel
induk menghasilkan 2 sel anak induk menghasilkan 4 sel anak
4 Jumlah kromosom anak Diploid (2n) Jumlah kromosom anak Diploid (2n)
Diploid (2n) Haploid (n)
6 Komponen genetik sama dengan induk Komponen genetik berbeda dengan induk
GAMETOGENESIS
Gametogenesis adalah proses terbentuknya gamet, baik gamet jantan maupun gamet
betina.
Peristiwa gametogenesis yang juga merupakan proses pembelahan meiosis terjadi pada
organ reproduksi hewan atau tumbuhan. Hasil gametogenesis adalah sel-sel kelamin
jantan dan betina yang siap mengadakan pembuahan, dan kelak menjadi makhluk hidup
yang baru.
Gametogenesis pada Hewan
1. Gametogenesis pada Hewan Jantan ( Spermatogenesis )
Pada hewan jantan proses miosis dan pembentukan sel kelamin jantan di namakan
spermatogenesis. Sel diploid yang akan menjadi sel induk sperma (sepermatogeonium)
menjadi besar sebelum membelah secara miosis. Sel demikian di sebut spermatosit
primer. Sel ini kemudian membelah pada tahap miosis l menjadi dua spermatosit
sekunder. Selanjutnya, kedua sel tersebut membelah pada miosis ll menghasilkan 4 sel
spermatid. Sel spermatid kemudian berkembang menjadi sperma.
FERTILISASI
Istilah fertilisasi berasal dari bahasa Latin Fertilis yang berarti "subur".
Fertilisasi adalah suatu proses pembuahan sel telur (ovum) oleh sel mani (sperma) untuk
menghasilkan zigot, yang kemudian berkembang menjadi embrio atau janin suatu
organisme (makhluk hidup).
Gametogenesis pada tumbuhan
Proses pembentukan gamet jantan atau serbuk sari
(mikrospora) pada tumbuhan – Mikrosporogenesis
Sel induk mikrospora mengalami meiosis 1 dan
meiosis 2, serta menghasilkan empat mikrospora
(tetrad)
Masing-masing akan berrkembang terpisah satu
sama lain menjadi butir serbuk sari
Pada tiap serbuk sari intinya mengadakan
pembelahan mitosis menjadi inti vegetatif dan inti
generatif
Pada angiospermae inti generatif membelah sekali
lagi
Gametofit jantan yang lengkap terjadi saat serbuk
sari berkecambah
Proses pembentukan gamet betina atau putik (megaspora) pada tumbuhan --
Megasporogenesis
Dimulai dengan pembelahan meiosis 1 dan meiosis 2 sel induk megaspora diploid
Menghasilkan empat sel megaspora yang haploid
Pada angiospermae hanya satu megaspora yang fungsional sedangkan tiga
lainnya akan mati
Selanjutnya sel megaspora yang haploid akan mengalami tiga kali pembelahan
dan menghasilkan delapan sel megaspora di dalam gametofit betina
Delapan sel tersebut tersusun menjadi tiga sel antipoda, dua inti kutub, satu ovum
dan duua sel sinergid
BAB 5
HEREDITAS
INDIKATOR
1. Peta konsep
2. Jelaskan pengertian dari:
o Gen
o Alel
o Parental
o F1 dan F2
o Fenotip
o Genotip
o Sifat dominan
o Sifat resesif
o Homozigot
o Heterozigot
o Persilangan monohibrit lengkap dengan contoh
o Persilangan dihibrit lengkap dengan contoh
o Persilangan intermediet lengkap dengan contoh
Persilangan TESTCROSS lengkap dengan contoh
Persilangan BACKCROSS lengkap dengan contoh
o Pengertian gamet lengkap dengan contoh
o Pengertian homozigot dominan lengkap dengan contoh
o Pengertian homozigot resesif lengkap dengan contoh
3. Jelaskan bunyi Hukum Mendel I dan hukum Mendel II
4. Contoh persilangan dihibrid
5. Contoh persilangan resiprok
6. Pengertian alelaganda dengan contoh soal
7. Penyimpangan semu hukum Mendel
a) Pengertian atavisme
b) Contoh persilangan atavisme
c) Apistasis dan hipostasis lengkap dengan contoh
d) Polimetri lengkap dengan cotoh
e) Kriptometri lengkap dengan contoh
f) Gen komplementer legkap dengan contoh
8. Pengertian tautan jelaskan beri contoh
9. Pengertian pindah silang beri contoh
10. Gagal berpisah beri contoh
11. Pengertian determinasi seks dan tautan seks lengkap dengan contoh
12. Pengertian gen letal, macam2nya lengkap dengan contoh
13. Hereditas pada manusia
a) Pengertian pedigri
b) contoh pedigri
14. Jenis kelamin
15. Kelainan dan penyakit menurun, baik pada autosom maupun pada gonosom
16. Usaha perbaikan mutu genetika
PETA KONSEP
1. Pengertian gen
Definisi gen adalah unit pewarisan sifat bagi organisme hidup. Menurut Morgan, gen
adalah suatu zat yang berukuran sangat kecil (zarah) yang kompak dan menempati
suatu tempat pada kromosom bernama lokus.
2. Pengertian Alel
Alel adalah gen-gen yang menempati atau terletak pada lokus yang sama pada
kromosom homolognya yang mempunyai tugas berlawanan untuk suatu sifat tertentu.
3. Pengertian Parental
Parental (P) yaitu induk atau tetua
4. Pengertian Filial (F)
Filial (F) yaitu keturunan/ individu hasil persilangan.
5. Pengertian Fenotip
Fenotif yaitu sifat yang tampak dari luar, seperti hidung mancung, rambut lurus, dan
sebagainya.
6. Pengertian Genotip
Genotipe yaitu susunan atau komposisi gen yang menentukan sifat-sifat pada individu,
tidak tampak dari luar hanya berupa simbol huruf berpasangan. Contoh: TT untuk tinggi
dan tt untuk pendek.
7. Pengertian sifat dominan
Dominan yaitu sifat yang muncul dari salah satu induknya yang mengalahkan /menutupi
sifat yang lain.
8. Pengertian sifat resesif
Resesif yaitu sifat yang tidak muncul atau dikalahkan oleh sifat yang lain
9. Pengertian Homozigot
Homozigot yaitu pasangan gen dengan alel yang sama. Gen dominan dinyatakan
dengan huruf besar (AA, HH) dan gen resesif dinyatakan dengan huruf kecil (aa, hh).
10. Pengertian Heterozigot
Heterozigot yaitu pasangan gen dengan alel tidak sama, contoh Aa, Rr, dan
sebagainya.
Hibridisasi : Perkawinan antara dua individu yang mempunyai sifat berbeda.
Monohibrida : Perkawinan dengan satu sifat beda
Dihibrida : Perkawinan dengan dua sifat beda
Trihibrida : Perkawinan dengan tiga sifat beda
Polihibrida : Perkawinan dengan banyak sifat beda
Intermediet : Sifat yang sama kuat sehingga menghasilkan sifat yang baru dari
Perpaduan sifat itu
11. Persilangan monohibrit
Monohibrid adalah persilangan dengan satu sifat beda, contoh marmut hitam (HH)
disilangkan dengan marmut putih (hh)
12. Persilangan dihibrit
Dihibrid adalah persilangan dengan dua sifat beda, contoh marmut hitam ekor
panjang (HHPP) disilangkan dengan marmut putih ekor pendek (hhpp)
13. Persilangan intermediet lengkap dengan contoh
Sifat di antara dominan dan resesif misalnya merah adalah dominan(simbol M),
sedangkan putih resesif (simbol m) maka merah muda adalah intermediet (simbol Mm).
14. Backcross
Backcross adalah perkawinan antara individu F1 dengan salah satu induknya. Backcross
berguna untuk mencari genitipe induknya.
Contoh backcross sebagai berikut :
F1 (Bb) (hitam) >< induk (?) (putih)
gamet = B b
F2 = Bb (hitam)
bb (putih)
Karena hasilnya hitam : putih = 1 : 1, berarti induknya bergenotipe bb
15. TESTCROSS
Testcross (uji silang) adalah persilangan antara individu F1 dengan individu homozigot
resesif. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah genotip F1 heterozigot atau
homozigot. Jika dengan uji silang diperoleh keturunan yang fenotipnya menyebar atau
50% : 50% (1 : 1) berarti individu yang diuji genotipnya heterozigot. Akan tetapi, jika
keturunan yang dihasilkan dari uji silang 100% memiliki fenotip yang sama berarti
individu yang diuji genotipnya homozigot.
Agar lebih jelas, perhatikan tabel di bawah ini.
P : ♀ BB (Hitam) >< ♂ bb (Putih)
(G) : B b
F1 : Bb (Hitam)
b Bb (Hitam) Bb (Putih)
Dari hasil uji silang tersebut diperoleh fenotip yang merata pada keturunan yang
dihasilkan dengan rasio fenotip hitam : putih = 50% : 50% atau 1 :1. Dengan demikian,
dapat diketahui bahwa genotip individu F1 adalah heterozigot. Dalam kasus ini, individu
F1 berfenotip hitam dengan genotip Bb
Contoh :
Tikus hitam disilangkan dengan induk tikus putih menghasilkan keturunan 50% tikus
hitam dan 50% tikus putih. Bersifat heterozigot atau homozigotkah genotip tikus hitam
tersebut ?
(?) (hitam) >< hh (putih)
gamet = H h
h h
F = Hh = 50% hitam
hh = 50% putih
Jadi, tikus hitam tersebut heterozigot
16. Pengertian Gamet
Gamet adalah sel yang diproduksi oleh organisme untuk tujuan reproduksi seksual.
HUKUM MENDEL
Hukum Pewarisan Mendel adalah hukum mengenai pewarisan sifat pada organisme
yang dijabarkan oleh Gregor Johann Mendel dalam karyanya 'Percobaan mengenai
Persilangan Tanaman'. Hukum ini terdiri dari dua bagian:
1) Hukum pemisahan (segregation) dari Mendel, juga dikenal sebagai Hukum Pertama
Mendel, dan
2) Hukum berpasangan secara bebas (independent assortment) dari Mendel, juga dikenal
sebagai Hukum Kedua Mendel.
Bunyi hukum Mendel 1
Hukum Mendel I
Pada waktu pembentukan gamet terjadi pemisahan (segregasi) alel secara bebas dari
diploid (2n) menjadi haploid (n). Dalam percobaanya Mendel melakukan persilangan
monohibrid.
Kemungkinan F2
Gamet jantan/betina B B
B BB Bb
Biji bulat Biji bulat
b Bb bb
Biji bulat Biji kisut
Rasio genotip F2 adalah : BB : Bb : bb = 1 : 2 : 1 = 25 % : 50 % :
25 % Rasio fenotip F2 adalah : Biji bulat : biji kisut = 3 : 1 = 75 %
: 25 %
Kemungkinan F2
Gamet jantan/betina R r
R RR Rr
Bunga merah Bunga merah muda
r Rr rr
bunga merah Bunga putih
muda Rasio genotip F2 adalah :
RR : Rr : rr = 1 : 2 : 1 25% : 50% : 25%
Rasio fenotip F2 adalah :
Bunga merah : bunga merah muda : bunga putih = 1 : 2 : 1 =25%
:50% : 25 %
Bunyi hukum Mendel 2
Hukum Mendel II
Pada waktu pembentukan gamet, alel-alel berbeda yang telah bersegregasi bebas akan
bergabung secara bebas membentuk genotip dengan kombinasi-kombinasi alel yang
berbeda. Dalam percobaanya Mendel melakukan persilangan dihibrid.
Disilangkan kacang ercis biji bulat B warna kuning K dengan kacang ercis biji kisut b
warna hijau k
BM Bm bM bm
BM BBMM (bulat manis) BBMm (bulat manis) BbMM (bulat manis) BbMm (bulat manis)
Bm BBMm (bulat manis) BBmm (bulat asam) BbMm (bulat manis) Bbmm (bulat asam)
bM BbMM (bulat manis) BbMm (bulat manis) bbMM (kisut manis) bbMm (kisut manis)
bm BbMm (bulat manis) Bbmm (bulat asam) bbMm (kisut manis) bbmm (kisut asam)
Rasio fenotip F2 = Bulat manis : bulat asam : kisut manis : kisut asam = 9 : 3 : 3 :1
Bulat manis =9/16 x 19200 = 10800
Bulat asam
Rasio fenotip F2 = Bulat manis : bulat asam : kisut manis : kisut asam = 9 : 3 : 3 :1
Bulat manis =9/16 x 19200 = 10800
Bulat asam
Persilangan Resiprok
Persilangan resiprok disebut juga dengan persilangan kebalikan, yaitu persilangan
dilakukan dengan tidak memerhatikan jenis kelamin induknya. Perkawinan resiprok
membuktikan bahwa induk jantan dan betina mempunyai kesempatan yang sama dalam
pewarisan sifat.
Perhatikan skema berikut :
P = ♀ hh (kuning) >< ♂ HH (hijau)
F1 = Hh (hijau)
F1><F1 = ♀ Hh >< ♂Hh
Gamet = H H
h h
F2 = HH = hijau
Hh = hijau
Hh = hijau
hh = kuning
Resiproknya =
P = ♀ HH (hiaju) >< ♂ hh (kuning)
F1 = Hh (hijau)
F1><F1 = ♀ Hh >< ♂Hh
Gamet = H H
h h
F2 = HH = hijau
Hh = hijau
Hh = hijau
hh = kuning
Berdasarkan skema tersebut, semua tanaman keturunan F1 berwarna hijau. Keturunan F2
memiliki perbandingan fenotipnya
3 :1
b. Kriptomeri
Kriptomeri adalah peristiwa suatu faktor dominan yang baru tampak pengaruhnya
apabila bertemu dengan faktor dominan lain yang bukan alelnya. Faktor dominan ini
seolah-olah tersembunyi (kriptos),
c. Atavisme
atavisme merupakan interaksi beberapa gen yang mengakibatkan menghilangnya suatu
sifat keturunan dan memunculkan suatu sifat keturunan yang berbeda dengan induknya
tetapi sifat induk akan muncul kembali pada generasi selanjutnya.
d. Polimeri
Polimeri adalah bentuk interaksi gen yang bersifat kumulatif (saling menambah). Simbol
gen polimer : memakai huruf yang sama sebanyak gen yang polimer.
PINDAH SILANG
M = biji ungu P1 (MB)(MB) X (mb)(mb)
m = biji merah (ungu, panj) (mrh,pd
B = biji panjang G (MB) (mb)
b = biji bulat F1 (MB)(mb)
(ungu,panjang)
Prosentase terbentuknya kombinasi baru saat terjadi pindah silang disebut Nilai Pindah
Silang (NPS) yang dapat dihitung dengan rumus berikut:
1. Pautan
Pautan/Tautan (linkage) adalah suatu keadaan dimana
terdapat banyak gen dalam satu kromosom. Pengertian ini
biasanya mengacu pada kromosom tubuh (autosom).
Akibatnya bila kromosom memisah dari kromosom
homolognya, gen-gen yang berpautan tersebutselalu
bersama.
Semisal suatu genotif AaBb mengalami pautan antar gen
dominan dan antar gen resesif, maka A dan B terdapat dalam
satu kromosom, sedangkan a dan b terdapat pada kromosom homolognya. Bila terjadi
pembelahan meiosis maka gamet yang terbentuk ada dua macam, yaitu AB dan ab.
Ciri Pautan:
- semisal pada AaBb, gamet hanya 2 macam
- jika di test cross hasilnya adalah 1 : 1
Pautan Sex
Pautan sex (sex linkage) merupakan suatu keadaan dimana terdapat banyak gen
tertentu yang selalu terdapat pada kromosom sex. Adanya pautan sex
menyebabkan suatu sifat muncul hanya pada jenis kelamin tertentu. Ada dua jenis
pautan sex, yaitu pautan X dan pautan Y.
Contoh: persilangan antara lalat Drosophilla melanogaster bermata merah dan putih.
P: jantan mata putih X betina mata merah
XmY XMXM
F1 : XMY : jantan mata merah
XMXm : betina mata merah
P2 : XMY x XMXm
FZ : XMY : jantan mata merah
XmY : jantan mata putih
XMXM : betina mata merah
XMXm : betina mata merah
Dari contoh di atas dapat dilihat bahwa gen yang menyebabkan warna mata pada lalat
terdapat pada kromosom X. Mata merah disebabkan gen dominan M, dan mata putih
disebabkan gen resesif m. Hasil persilangan pada F, induk jantan yang bermata putih
mewariskan gen m pada anak betina, sedangkan induk betina yang bermata merah
mewariskan gen M pada anak jantan.
Ingat :
Pada anak jantan, X berasal dari induk betina
Pada anak betina, X berasal dari kedua induk
Inilah yang disebut konsep pewarisan sifat menyilang (criss cross inheritance)
TAUTAN
PINDAH SILANG
Pindah silang
mengakibatkan
rekombinasi
Gagal berpisah dapat mengakibatkan gamet atau individu yang baru lahir mempunyai
kelainan jumlah kromosom. Contoh akibat gagal berpisah adalah aneuploidi dan
poliploidi. Aneuploidi adalah individu yang memiliki kekurangan atau kelebihan satu
kromosom dari kromosom tetuanya.
Determinasi sex
adalah cara penentuan jenis kelamin pada hewan dan manusia yang dilambangkan
dengan huruf tertentu.
Khusus pada Drossophila, penentuan jenis kelamin didasarkan pada Index Kelaminyang
merupakan rasio antara jumlah kromosom X dengan jumlah pasangan autosom. Bila
rasionya lebih besar atau sama dengan setengah, jenis kelaminnya jantan. Bila lebih
besar atau sama dengan satu jenis kelaminnya betina. Dan bila lebih besar dari setengah
dan lebih kecil dari satu lalat tersebut merupakan lalat intersex.
GEN LETAL
• Gen yang menyebabkan kematian pada suatu individu yang memilikinya.
• Karena tugas gen asli untuk menumbuhkan suatu karakter/ bagian yg vital
terganggu (mutasi)
• Pengaruh gen letal à kematian pd embrio, pada waktu lahir, setelah menjelang
dewasa (gen subletal)
• Gen letal ada yang bersifat resesif ada yg bersifat dominan (lihat tabel berikut)
Homozigot Heterozigot
A. Kelainan/penyakit yang
diturunkan melalui autosom
1. Kebotakan pada laki-laki merupakan sifat yang dipengaruhi seks
2. Albino
adalah kelainan genetik karena tubuh seseorang tidak mampu memproduksi pigmen
melanin sehingga rambut dan badannya berwarna putih. Sifat albino dikendalikan oleh
gen resesig (gen a). Orang normal memiliki genotipe Aa atau AA, sedangkan orang albino
bergenotipe aa. Persilangan yang menghasilkan F1 albino sebagai berikut.
1) Persilangan antara dua individu normal heterozigot.
P = Aa >< Aa
gamet= A A
a a
F1 = AA
Aa normal= 75%
Aa
aa albino= 25%
3. Talasemia
kelainan genetik yang disebabkan oleh rendahya kemampuan pembentukan hemoglobin.
4. Polidaktili
adalah kelainan genetis yang ditandai oleh jari
tangan atau jari kaki berjumlah enam atau lebih.
Polidaktili ditentukan oleh gen autosom. Orang
normal bergenotipe pp sedangkan penderita
polidaktili bergenotipe PP atau Pp.
5. Katarak
merupakan kerusakan pada kornea mata. Katarak
dikendalikan oleh gen dominan K. Penderita katarak
bergenotip KK atau Kk.
6. Siklemia
penderita sicklemia mempunyai hemoglobin tidak normal sehingga eritrosit berbentuk
bulan sabit. Sel darah ini mudah rusak sehingga mengakibatkan anemia bagi penderita.
Sifat sicklemia ditentuakan oleh gen resesif (s). Genotipe SS bersifat normal.
Ss= normal karrier dan ss =penderita siklemia
pria XY XᶜᵇY
Contoh:
Seorang laki-laki penderita buta warna (cb) merah dan hijau beristrikan wanita normal,
tetapi pembawa sifat buta warna (carrier). Tentukan perssentase anak-anak yang lahir
baik lahir normal maupun buta warna
Rasio fenotipe F1 adalh 50% anak normal dan 50% anak buta warna
b. Hemofilia
kelainan genetik yang ditandai oleh darah yang sukar membeku.
Genotipe wanita hemofilia sebagai berikut:
HH=XᴴXᴴ=Homozigot dominan=normal
Hh=XᴴXʰ=Heterozigot=carrier=pembawa sifat
Hh=XʰXʰ=homozigot resesif=penderita hemofilia
Genotipe laki-laki hemofilia
XʰY=laki-laki hemofilia
XᴴY=normal
Contoh:
Seorang wanita carrier hemofilia bersuamikan laki-laki normal . Tentukan persentase
anak-anak yang baik lahir normal maupun hemofilia!
Rasio fenotipe F1: 50% anak normal dan 50% anak hemofilia
• Anodontia = penderita ini tidak mempunyai benih gigi dalam tulang rahangnya
sehingga gigi tidak tumbuh.
• Hyperpetrichos = kelainan berupa tumbuhnya rambut pada bagian tertentu dari
daun telinga, wajah dan anggota tubuh lainnya.
MUTASI
STANDAR KOMPETENSI
Memahami penerapan konsep dasar dan prinsip-prinsip hereditas serta implikasinya
pada saling temas.
Kompetensi dasar :
Menjelaskan peristiwa mutasi dan implikasinya dalam salingtemas.
Tujuan pembelajaran:
mendefinisikan pengertian mutasi
membedakan mutasi gametik dan somatik
membedakan mutasi gen dan mutasi kromosom.
Indikator
1) Peta konsep
2) pengertian mutasi,mutan,mutagen
3) macam-macam mutasi gen (mutasi kecil)
4) macam-macam mutasi kromosom
a. Perubahan struktur kromosom
1.inversi
2.duplikasi
3.delesi
4.Translokasi
5.Katenasi
6.Isokromosom
b. Perubahan jumlah kromosom
1. euploid
2.aneuploid
5) mutasi alami
6) Mutasi buatan
7) Aplikasi pengetahuan mutasi
8) Mekanisme terjadi mutasi
PETA KONSEP
MUTASI
Mutasi berasal dari bahasa Yunani yaitu Mutatus : perubahan
Pengenrtian mutasi : Perubahan gen atau kromosom dari suatu individu yang bersifat
menurun
Beberapa istilah dalam mutasi :
Mutan : Organisme yang mengalami mutasi
Mutagen :Faktor penyebab mutasi
mutagenesis : Peristiwa terjadinya mutasi
sumber mutasi terbagi 2 sbb:
- Mutasi alami
mutasi yang terjadi secara alamiah atau dengan sendirinya
Contohnya : sinar ultraviolet,sinar radioaktif yang terdapat dialam,radiasi nuklir,pancaran
sinar kosmis,dll
- Mutasi buatan
Mutasi yang terjadi karena campur tangan manusia
2. Mutasi gametik
Mutasi yang terjadi pada sel-sel gamet.
Mutasi gametik bersifat diwariskan (heritable) dan merupakan mutasi yang dikekalkan
secara genetik.
Mutasi gen-gen gamet yang terdapat pada kromosom kelamin dinamakan
mutasi terpaut kelamin.
Mutasi yang terdapat pada gen didalam gamet dapat berupa mutasi autosomal dan
mutasi gonosomal.
Mutasi autosomal
jika gen-gen yang mengalami mutasi terdapat pada kromosom autosomal
mutasi gonosomal
jika gen-gen yang mengalami mutasi terdapat pada kromosom kelamin.
MUTASI GEN
Berskala kecil dan terjadi pada satu gen atau bagian dari gen
Ada yang pengaruhnya tidak begitu nyata, biasanya berupa perubahan kimia
(misalnya perubahan kecil pada pigmen), disebut mutasi tampak
Ada yang pengaruhnya mengakibatkan kematian dini pada individu, disebut
mutasi letal
Dapat berlangsung secara spontan pada semua sel penyusun tubuh individu.
Mutasi gen atau mutasi titik
Pengaruh dari mutasi ini dapat terlihat ataupun tidak. Jika mutasi terjadi pada
tempat yang tepat,akan berpengaruh pada suatu fenotipe.Mutasi titik dalam suatu gen
dapat dibagi menjadi 2 kategori umum berdasarkan mekanisme perubahan susunan
basa nukleutida.
Terbagi menjadi 2 yaitu:
1. adanya substansi basa nitrogen
Merupakan penggantian satu nukleutida dan pasangannaya didalam rantai DNA
komplementer dengan pasangan nukleotida lain.
ada 2 macam substitusi :
Transisi (jika terjadi substitusi basa dari golongan yang sama)
contoh: basa pirimidin adenin (A) dengan basa pirimidin guanin(G).
Transversi (terjadi substitusi pada purin menjadi basa pirimidin atau sebaliknya
Mutasi ini dapat terjadi karena subsitusi basa nitrogen. Terbagi 3
1) Mutasi tidak bermakna(nonsense mutation)
terjadi karena perubahan susunan basa kodon (triplet) dari asam amino tetapi
mutasi ini tidak mempengaruhi pengkodean protein.
Contoh : uuu diganti dengan uuc yang juga kode pembentukan protein
2) Mutasi ganda tiga (triplet mutations);
terjadi karena adanya penambahan atau pengurangan tiga basa secara bersama -
sama.
3) Mutasi bingkai (frarneshift mutations);
terjadi karena adanya penambahan sekaligus pengurangan satu atau beberapa
pasangan basa secara bersama - sama.
2. delesi dan insersi basa nitrogen
Insersi (adisi)
Penambahan atau penyisipan satu basa nitrogen pada gen.
Delesi
Penghapusan atau pengurangan satu atau lebih basa nitrogen pada satu gen.
Contoh delesi :
Contoh insersi
Aneuploid
Adalah mutasi kromosom yang terjadi
tampa melibatkan seluruh perangkat
kromosom atau genom,tetapi hanya
menyangkut satu kromosom dari
genom
Peristiwa poliploid ini dapat Anda lihat
pada Gambar berikut:
Proses euploid terjadi karena faktor-faktor yang dapat mempengaruhi antara lain
pemberian zat kimia, misalnya kolkisin, penggunaan suhu tinggi dan dekapitasi.
Penggunaan kolkisin (colchicine) dapat mempengaruhi pembelahan sel, khususnya
menghalangi pembentukan gelendong pembelahan dan menghambat terjadinya
anafase. Karena hal tersebut maka kromatid tidak terpisah ke kutub yang bersebelahan.
Dekapitasi merupakan pemotongan tunas tanaman sehingga tunas baru yang muncul
adalah tetraploid (4n).
Poliploidi
keadaan sel yang memiliki
jumlah kromosom lebih dari
dua set.
Berikut dipaparkan tabel
mengenai jumlah kromosom
dan besar poliploidi pada
beberapa tanaman budi daya.
Berdasarkan prosesnya, poliploidi dibedakan menjadi
Autopoliploid
proses pembentukan poliploid menggunakan kromosom yang berasal dari spesies yang
sama.
Allopoliploid.
proses pembentukan poliploid kromosom yang berasal dari spesies berbeda
Aneuploid
aneuploid terjadi disebabkan oleh 2 hal :
1. Anafase lag :
tidak melekatnya kromatid pada gelendong pembelahan pada saat meiosis.
2. Nondisjunction :
peristiwa gagal berpisah pada kromosom homolog yang terjadi pada saat anafase
meiosis I
Aneuploid terjadi karena peristiwa gagal berpisah (nondisjunction), yaitu pada saat
bagian-bagiandari sepasang kromosom yang homolog tidak memisahkan diri
sebagaimana mestinya pada waktu meiosis I, atau pada saat pasangan kromatid gagal
berpisah selama meiosis II. Pada peristiwa ini satu gamet menerima dua jenis kromosom
yang sama dan satu gamet lainnya tidak mendapat salinan sama sekali. Sementara itu,
kromosom-kromosom lainnya akan terdistribusi secara normal.
Nondisjunction
Delesi
Delesi terminal
Pematahan kromosom didekat ujung suatu kromosom yang mengakibatkan hilangnya
bagian ujung tersebut
Delesi interstitial
Terjadi jika kromosom patah pada dua tempat, sehingga bagian tengah kromosom yang
patah tersebut dapat hilang
Delesi cincin
Delesi pada kedua ujung kromosom dam kedua ujung bertemu sehingga membentuk
lingkaran seperti cincin
Delesi loop
Delesi cincin yang membentuk lengkungan pada waktu meiosis sehingga memungkinkan
adanya kromosom lain (homolognya) yang tetap normal
• Pada gambar di atas di
tunjukkan suatu kromosom
dengan alel ABCDEFG
mengalami pematahan
menjadi tiga bagian dengan
alel AB,CDE,dan FG.
• Selanjutnya,kromosom dengan
alel AB bergabung dengan kromosom beralel FG dan kehilangan CDE.
•
INVERSI, Terbagi jadi 2:
1. INVERSI PARASENTRIS
Inversi yang terjdi pada kromosom yang tidak memiliki sentromer
2. INVERSI PERISENTIS
Inversi yang terjadi pada kromosom yang memiliki sentomer
• Dari gambar diatas, tampak suatu
kromosom mengalami pematahan
menjadi tiga bagian dengan alel AB,
CDE, dan FG.
• Setelah mengalami penggabungan
kromosom, beberapa alel kromosom
tersusun terbalik sehingga membentuk kromosom dengan alel ABEDCFG.
TRANSLOKASI, Terbagi 3:
1. Translokasi Homozigot
Peristiwa pertukaran 2 segmen kromosom homolog dengan segmen kromosom non
homolog
2. Translokasi Heterozigot
Peristiwa pertukaran 1 segmen kromosom ke 1 segmen kromosom non homolog
3. Translokasi Robertson
Terjadi karana penggabungan 2 kromosom akrosentrik menjadi 1 kromosom metasentrik
• Pada gambar tersebut ditunjukkan semula kromosom mempunyai alel ABCDEFG.
Kromosom tersebut mengalami
pematahan sehingga terbentuk tiga
patahan kromosom, yaitu kromosom
beralel AB, kromosom beralel EDC, dan
kromosom beralel FG. Selanjutnya,
kromosom beralel AB bergabung lagi
dengan kromosom beralel FG dan
kromosom beralel EDC bergabung dengan
kromosom lain yang bukan homolognya yaitu XYZ sehingga terbentuk kromosom
EDCXYZ.
DUPLIKASI
Adalah peristiwa penambahan atau penggandaan diri
suatu kromosom yang terjadi pada segmen
kromosom tertentu
Keadaan ini timbul bila ada penambahan bahan
kromosom sehingga suatu bagian kromosom
terdapat lebih dari dua kali dalam satu sel diploid yang normal. Contohnya, kromosom
normal yang mempunyai alel ABCDEFG. Setelah mengalami penambahan alel FG maka
terbentuk kromosom baru dengan alel ABCDEFGFG. Perhatikan gambar di bawah ini.
KATENASI
Katenasi adalah kerusakan kromosom karena kromosom homolog ujungnya saling
berdekatan sehingga membentuk lingkaran.
TRANSVERSI
Transversi terjadi jika ada penggantian suatu purin oleh pirimidin atau penggantian
suatu pirimidin oleh purin, contoh kromosom dengan urutan basa nitrogen GGUCGA
termutasi GGUCCA.
TRANSISI
Transisi terjadi jika ada penggantian suatu purin
(adenin dan guanin) oleh purin yang lain atau
suatu pirimidin (timin dan sitosin) oleh pirimidin
yang lain.
ISOKROMOSOM
Adalah kromosom yang terjadi pada saat kromosom menagalami penggandaan (duplikasi
)
sokromosom merupakan mutasi kromosom yang terjadi pada waktu menduplikasikan
diri. Kondisi ini bertentangan dengan translokasi Robertson. Coba Anda ingat kembali
tentang translokasi Robertson dan bandingkanlah peristiwa isokromosom seperti terlihat
pada Gambar berikut:
Gambar diatas memperlihatkan pada peristiwa isokromosom terjadi pembelahan suatu
kromosom metasentris yang berduplikasi pada sentromer membentuk dua isokromosom
akrosentris, dengan duplikasi terbalik secara genetis pada kedua tangannya. Peristiwa
tersebut dapat dilihat dalam kariotipe dari banyak
spesies tumbuhan dan hewan.
3. Sindrom jacob
Ditemukan oleh P.A Jacobs
tahun 1965
CIRI-CIRI
Kariotipe 47,XXY (kelebihan )
Sebuah kromosom seks y
Berperawakan tinggi
Bersifat antisosial
Suka melawan hukum
Gambar Kromosom pada orang yang hidup
dengan Sindrom
4. Sindrom down
Ditemukan oleh J.Langdon
down tahun 1866
Ciri-ciri :
Kariotipe 45A + XY
Leher pendek
Kaki pendek
Bertelapak kaki tebal
Mata sipit miring ke samping
Air liur metetes
Mengalami keterbelakangan mental
Umumnya steril
IQ rendah (± 40)
5. Sindrom Patau
Ciri-ciri :
Kariotipe = 45A + XX Atau 45A + XY
Memiliki Kromosom 2n + 1
Berkepala Relatif Lebih Kecil
Telinga Rendah Dan Buruk
Mata Kecil
Tuli
Ada Kelainan Jantung.
Bibir Sumbing
6. Sindrom edwards
Ciri-ciri :
Kariotipe 45A + XX
atau 45 XY (kelebihan
1 autosom)
jenis kelamin normal
Tengkorak lonjong
Mengalami
keterbelakangan
mental
Umurnya hanya 6
bulan
Telinga rendah tidak wajar