Anda di halaman 1dari 18

Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan


Benda-benda tidak hidup sama sekali bisa tumbuh dengan pertambahan,
adalah dengan tambah suatu masa terdiri dari zat sama terhadap volume yang
telah ada. Cara demikian sungai memperbesar ukuran saat anak sungai bermuara
di dalamnya.

Pertumbuhan merupakan proses kenaikan volume serta massa yang


sangat irreversible / tidak kembali ke asalnya karena adanya
tambahan substansi serta perubahan bentuk terjadi saat proses tersebut.

Selama pertumbuahan tersebut terjadi pertambahan jumlah serta ukuran sel.


Pertumbuhan bisa diukur dan dinyatakan dengan kuantitatif.

Perkembangan merupakan proses menuju tercapai kedewasaan maupun tingkat


lebih sempurna. Perkembangan sama sekali tidak bisa dinyatakan
dengan kuantitatif.

Perkembangan adalah proses berjalan sejajar dengan suatu pertumbuhan.

Pertumbuhan serta perkembangan tubuh secara ringkas, adalah:

Sel-sel membelah -> sel-sel memanjang -> sel-sel berdiferensiasi sampai tampak
perbedaan struktur serta fungsi setiap organ.

Tahap Pertumbuhan serta Perkembangan Tumbuhan


Aktivitas pertumbuhan bisa diukur serta dinyatakan dengan kuantitatif. Terhadap
tanaman kecepatan suatu pertumbuhan bisa diukur dengan gunakan alat disebut
dengan busur tumbuh maupun auksanometer. Tumbuhnya tanaman melalui
berbagai tahapan, diantara tahapan-tahapan suatu pertumbuhan tanaman,
adalah:

Perkecambahan
Perkembangan terjadi dikarenakan pertumbuhan radikula / calon akar serta
pertumbuhan plumula / calon batang. Faktor mempengaruhi perkecambahan
yaitu air, oksigen, kelembapan, serta suhu. Perkembangan biji terdapat 2 jenis,
adalah:
1. Perkecambahan epigeal, hipokotil memanjang
hingga plumula serta kotiloden pada permukaan tanah
serta kotiledon lakukan fotosintesis sekitar 2 belum terbentuk, misalnya
perkecambahan kacang hijau.
2. Perkecambahan hypogeal, epikotel memanjang hingga plumula keluar
tembus kulit biji serta muncul pada atas permukaan tanah,
sedang kotiloden yang tertinggal pada tanah. Misalnya perkecambahan
kacang kapri.

Pertumbuhan Primer
Adalah pertumbuhan terjadi dikarenakan adanya meristem primer.
Pertumbuhan tersebut karena aktivitas titik tumbuh secara primer yang ada di
ujung akar serta ujung batang yang dimulai semenjak tumbuhan masih embrio.

Pertumbuhan Sekunder
Adalah pertumbuhan terjadi dikarenakan adanya meristem sekunder.
Pertumbuhan tersebut karena aktivitas cambium memiliki sifat meristematik lagi.
Ciri jaringan meristematik tersebut adalah memiliki dinding tipis, bervakuola kecil
maupun tidak bervakuola, sitoplasma pekat serta sel-selnya sama sekali belum
berspesialisasi.

Saat pertumbuhan langsung dengan aktif, sel-sel meristem membelah


bentuknya sel-sel baru. Sel-sel yang baru memiliki bentuk yang awalnya rupanya
sama, namun sesudah dewasa, sel-sel berdiferensiasi tersebut menjadi jaringan
tersebut.

Jaringan meristem terdapat 2 jenis, yaitu:

1. Jaringan meristem apikal, jaringan satu ini ada di ujung serta batang,
memiliki fungsi agar dapat wujudkan pertumbuhan primer.
2. Jaringan meristem lateral, jaringan tersebut bisa membentuk pertumbuhan
sekunder. Misalnya seringkali ditemukan yaitu cambium, jaringan tersebut
bisa menumbuhkan pertumbuhan lateral maupun menambah diameter
bagian dari tumbuhan.

Cambium bisa didapatkan terhadap tumbuhan dikotil serta Gymnospermae.


Contoh lainnya yaitu akmbium gabus yang ada di akar serta batang tumbuhan
yang berkayu maupun bagian tumbuhan mengenal luka.
Pertumbuhan sekunder dikarenakan aktivitas meristem sekunder, meliputi:

1. Cambium gabus / fologen, pertumbuhan felogen hasilkan jaringan gabus.


Jaringan gabus memiliki peran sebagai suatu pelindung, adalah
menggantikan fungsi epirdemis mati serta terkelupas, adalah bagian dari
jaringan sekunder disebut dengan periderm.
2. Cambium fasis, memiliki peran bentuk xylem sekunder pada arah dalam
serta membentuk floem sekunder pada arah luar. Bahkan hasilkan sel-sel
hidup berderet berdasarkan arah jari-hari bagian dari xylem pada bagian
floem disebut dengan jari-jari empulur. Bagian xylem teal daripada
bagian floem dikarenakan kegiatan cambium pada arah dalam lebih besar
dibandingkan aktivitas pada arah luar.
3. Cambium interfasis, adalah cambium membentuk jari empulur.

Pertumbuhan Terminal
Terjadi di ujung akar serta ujung batang tumbuuhan biki aktif tumbuh. Ada 3
daerah / zona pertumbuhan serta perkembangan.

1. Daerah pembelahan / daerah meristematik, adalah daerah terujung serta


merupakan suatu tempat terbentuknya sel baru. Sel-sel pada daerah
tersebut memiliki intis sel relative besar, aktif membelah diri, serta
berdinding tpis.
2. Daerah pemanjangan, adalah daerah hasil pembelahan sel meristem, sel-
sel hasil pembelahannya akan bertambah besar dengan memiliki ukuran
lumayan hingga menjadi bagian dari perpanjangan. Ukuran selnya terus
bertambah puluk kali daripada sel-sel meristematik.
3. Daerah diferensiasi, adalah daerah terletak pada bawah daerah
pemanjangan. Sel-sel pada daerah tersebut pada umumnya memiliki
dinding menebal serta beberapa diantara alami diferensiasi
menjadi korteks, epirdemis, serta empulur. Sel lainya berdiferensiasi
menjadi suatu jaringan parenkim, jaringan pengangkut, serta jaringan
penunjang.
Rangkuman Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan SMA Kelas 12
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dapat dibedakan sebagai
berikut:

Pertumbuhan

Bersifat irreversible atau tidak dapat Kembali kebentuk semula.

Perubahan biologi berupa volume, massa, dan tinggi Terukur dan

Dapat dinyatakan secara kuantitatif menggunakan alat auksanometer

Perkembangan :

Proses kedewasaan atau tingkat yang lebih sempurna/kompleks

Bersifat reversible Tidak terukur

Dapat dinyatakan secara kualitatif Sel-sel berdiferensiasi sehingga struktur dan

fungsi organ semakin kompleks

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan diawali dengan proses


perkecambahan, yaitu:

1. Tahap awal perkecambahan

2. Biji melakukan imbisi sehingga ukurannya bertambah dan struktur bijinya


menjadi lunak

3. Embrio biji melepaskan hormon giberelin

Hormon giberelin mengaktifkan aleuron untuk melepaskan enzim amilase di


dalam biji

4. Enzim amilase mengubah cadangan makanan menjadi gula

5. Gula dan zat lain akan diserap oleh kotiledon selama proses perkecambahan
2. Perkecambahan Proses perkecambahan dibagi menjadi dua tipe, yaitu:

1. Perkecambahan epigeal/ di atas tanah

1. Hipokotil (batang kecambah) memanjang

2. Plumula (bakal daun dan batang) dan kotiledon (bakal daun mulai berbentuk)
naik ke permukaan tanah

3. Kotiledon melakukan fotosintesis sebelum daun terbentuk Contohnya: kacang


hijau

2. Perkecambahan hypogeal/ di bawah tanah

1. Epikotil (batang di atas kotiledon) memanjang

2. Plumula keluar menembus kulit biji

3. Plumula keluar di atas permukaan tanah

4. Kotiledon tetap di dalam tanah Contohnya: kacang kapri Teori-Teori

Pertumbuhan dan Perkembangan

Teori Tunika Korpus dari Schmidt Titik tumbuh pada tumbuhan dibedakan
menjadi dua, yaitu:

Pada bagian tunika sebelah luar dan aktif membelah sehingga ujung akarnya
bertambah luas.

Pada bagian korpus sebelah dalam dan katif membelah ke segala arah.

Teori Histogen dari Hanstein Pada teori ini titik tumbuh dibagi menjadi tiga
bagian yaitu: Dermatogen (luar) berfungsi membentuk epidermis Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Faktor internal

1. Gen: faktor pewarisan sifat dari induk ke keturunannya

2. Hormon
1. Auksin: hormon pada ujung batang akar, dan pembentukkan bunga.
Fungsinya mengatur pembesaran sel dan pemanjangan sel.

2. Sitokinin: berperan dalam menghambat penuaan daun dan penguguran


daun, pembentukkan organ, diferensiasi akar, dan merangsang pertumbuhan
embrio serta perkembangan sel.

3. Giberelin: membantu merangsang tumbuhan tumbuh besar, membantu


perkecambahan, pertenokarpi, dan pembungaan.

4. Asam absisat: berperan menghambat pembelahan sel, merangsang


penutupan dan pembukaan stomata, membantu dormansi biji serta pengguguran
daun.

5. Etilen: berperan dalam merangsang pemasakan buah, penuaan, dan


pengguguran daun tetapi dapat menghambat pemanjangan sel

6. asam traumalin: berfungsi membantu penyembuhan luka pada


tumbuhan

7. kalin: berperan dalam pembentukkan organ-organ tumbuhan, yaitu:

1. rhizokalin (membentuk akar)

2. kauloklain (membentuk batang)

3. filokalin (membentuk daun)

4. anthokalin (membentuk bunga)

Faktor eksternal Cahaya: berperan dalam fotosintesis

- Air: sebagai pelarut dan transportasi


- Zat Kelembaban: berperan dalam transpirasi tumbuhan
- Nutrisi: berperan dalam merangsang pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan
- Suhu: mempengaruhi dalam proses fisiologi tanaman
- pH tanah: untuk mengetahui tingkat asam basa
Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan
Sebagaimana ciri makhluk hidup, hewan melakukan berbagai proses
pertumbuhan dan perkembangan selama hidupnya. Seringkali kamu
kebingungan memahami pertumbuhan hewan karena setiap jenis memiliki
bentuk dan ukuran yang berbeda. Untuk itu, postingan ini dibuat untuk
membantu kamu memahami kunci tahapan pertumbuhan hewan.

Oleh karena itu, pastikan kamu memahami postingan ini sampai akhir untuk
mendapatkan pamahaman yang utuh.

Proses pertumbuhan dan perkembangan hewan dibagi menjadi dua tahap.


Pertama tahap Embrio dan kedua tahap setelah embrio.

Tahap Embrio
Tahap embrio dimulai dengan bersatunya sperma dan sel telur yang
disebut fertilisasi. Hal ini menyebabkan reaksi metabolik didalam sel
telur yang memicu perkembangan awal embrio. Fertilisasi
menyatukan kumpulan kromosom haploid dari kedua gamet menjadi
sebuah sel diploid (zigot). Tahap embrio dibagi menjadi empat fase
yaitu morulasi, blastulasi, gastrulasi, dan organogenesis.
Morulasi
Pembelahan sel menjadi lebih kecil yang masing-masingnya memiliki
inti yang disebut blastomer. Pembelahan terjadi lebih cepat pada
kutub animal dan vegetal. Blastomer hasil pembelahan selanjutnya
membentuk bola yang disebut dengan morula. Peristiwa ini yang
dinamakan morulasi.

Blastulasi
Merupakan proses terbentuknya blastula yang merupakan lanjutan
morula. Dimana sel pada morula terus membelah membentuk
rongga blastosel diantara kutub animal dan vegetal. Rongga tersebut
kemudian mulai terisi dengan cairan blastosol.

Gastrulasi
Merupakan proses dinamis dimana sel permukaan blastula berpindah
lokasi hingga terbentuk tiga lapisan germinal yaitu ektoderm (lapisan
luar), mesoderm (lapisan tengah), dan endoderm (lapisan dalam).
Seiring dengan berjalannya proses blastulasi, terjadi pula proses
diferensiasi sel.

Organogenesis
Merupakan proses pembentukan berbagai organ tubuh yang
berkembang dari lapisan-lapisan embrionik. Berikut merupakan
organ yang tumbuh dari lapisan embrionik.
Lapisan Embrionik Organ dan jaringan pada hewan dewasa

Ektoderm Sususan syaraf (otak dan sumsum tulang


belakang)

Indra utama (mata, telinga, pembau, dan


pengecap)

Epidermis dan epitel

Mesoderm Otot dan tulang aksila

Sistem pelengkap (ekor dan lengan)

Sistem ekskresi

Sistem sirkulasi

Endoderm Saluran Pencernaan

Sistem pernafasan

Hati, Pankreas dan Paru-paru

Tahap Setelah Embrio


Tahap ini dimulai ketika hewan tersebut lahir atau menetas hingga
dewasa. Tahap ini merupakan proses pematangan hingga menjadi
Individu yang sempurna. Proses pematangan ini dibedakan menjadi
regenerasi, metamorfosis, dan metagenesis.
Regenerasi

Merupakan proses perbaikan jaringan tubuh yang rusak akibat


terluka. Pada hewan tingkat rendah, semisal planaria. Jaringan yang
terpotong dapat beregenerasi menjadi individu baru. Pada hewan
tingkat tinggi dan manusia, kemampuan ini hanya dapat
memperbaiki jaringan bukan membentuk organ baru

Metamorfosis
Merupakan serangkaian proses perubahan bentuk, ukuran, struktur,
dan fungsi bagian bagian tubuh secara bertahap yang dimulai dari
telur hingga dewasa. Metamorfosis dibagi dalam jenis serangga dan
katak.

Metamorfosis serangga
Proses ini dipengaruhi oleh hormon juvenil dan ekdison. Dimana
dalam serangga dibagi menjadi dua kembali yaitu metamorfosis
sempurna dan tidak sempurna.

a. Sempurna (holometabola) meliputi fase


telur → larva → pupa → dewasa. Contohnya: kupu-kupu, lalat, dan
nyamuk.
b. Tidak sempurna (hemimetabola) meliputi fase
telur → nimfa → dewasa

Metamorfosis katak

Materi Biologi SMA 12: Pertumbuhan dan


Perkembangan Hewan
izzuddinHisyaam Juli 19, 2021 - Bio 12 SMA, Materi Biologi

Sebagaimana ciri makhluk hidup, hewan melakukan berbagai proses


pertumbuhan dan perkembangan selama hidupnya. Seringkali kamu
kebingungan memahami pertumbuhan hewan karena setiap jenis
memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda. Untuk itu, postingan ini
dibuat untuk membantu kamu memahami kunci tahapan
pertumbuhan hewan.

Oleh karena itu, pastikan kamu memahami postingan ini sampai akhir
untuk mendapatkan pamahaman yang utuh.
Proses pertumbuhan dan perkembangan hewan dibagi menjadi dua
tahap. Pertama tahap Embrio dan kedua tahap setelah embrio.

Tahap Embrio
Tahap embrio dimulai dengan bersatunya sperma dan sel telur yang
disebut fertilisasi. Hal ini menyebabkan reaksi metabolik didalam sel
telur yang memicu perkembangan awal embrio. Fertilisasi
menyatukan kumpulan kromosom haploid dari kedua gamet menjadi
sebuah sel diploid (zigot). Tahap embrio dibagi menjadi empat fase
yaitu morulasi, blastulasi, gastrulasi, dan organogenesis.
Morulasi
Pembelahan sel menjadi lebih kecil yang masing-masingnya memiliki
inti yang disebut blastomer. Pembelahan terjadi lebih cepat pada
kutub animal dan vegetal. Blastomer hasil pembelahan selanjutnya
membentuk bola yang disebut dengan morula. Peristiwa ini yang
dinamakan morulasi.

Blastulasi
Merupakan proses terbentuknya blastula yang merupakan lanjutan
morula. Dimana sel pada morula terus membelah membentuk
rongga blastosel diantara kutub animal dan vegetal. Rongga tersebut
kemudian mulai terisi dengan cairan blastosol.

Gastrulasi
Merupakan proses dinamis dimana sel permukaan blastula berpindah
lokasi hingga terbentuk tiga lapisan germinal yaitu ektoderm (lapisan
luar), mesoderm (lapisan tengah), dan endoderm (lapisan dalam).
Seiring dengan berjalannya proses blastulasi, terjadi pula proses
diferensiasi sel.

Organogenesis
Merupakan proses pembentukan berbagai organ tubuh yang
berkembang dari lapisan-lapisan embrionik. Berikut merupakan
organ yang tumbuh dari lapisan embrionik.

Lapisan Embrionik Organ dan jaringan pada hewan dewasa

Ektoderm Sususan syaraf (otak dan sumsum tulang


belakang)

Indra utama (mata, telinga, pembau, dan


pengecap)
Epidermis dan epitel

Mesoderm Otot dan tulang aksila

Sistem pelengkap (ekor dan lengan)

Sistem ekskresi

Sistem sirkulasi

Endoderm Saluran Pencernaan

Sistem pernafasan

Hati, Pankreas dan Paru-paru

Tahap Setelah Embrio


Tahap ini dimulai ketika hewan tersebut lahir atau menetas hingga
dewasa. Tahap ini merupakan proses pematangan hingga menjadi
Individu yang sempurna. Proses pematangan ini dibedakan menjadi
regenerasi, metamorfosis, dan metagenesis.

Regenerasi
Merupakan proses perbaikan jaringan tubuh yang rusak akibat
terluka. Pada hewan tingkat rendah, semisal planaria. Jaringan yang
terpotong dapat beregenerasi menjadi individu baru. Pada hewan
tingkat tinggi dan manusia, kemampuan ini hanya dapat
memperbaiki jaringan bukan membentuk organ baru

Metamorfosis
Merupakan serangkaian proses perubahan bentuk, ukuran, struktur,
dan fungsi bagian bagian tubuh secara bertahap yang dimulai dari
telur hingga dewasa. Metamorfosis dibagi dalam jenis serangga dan
katak.

Metamorfosis serangga
Proses ini dipengaruhi oleh hormon juvenil dan ekdison. Dimana
dalam serangga dibagi menjadi dua kembali yaitu metamorfosis
sempurna dan tidak sempurna.

a. Sempurna (holometabola) meliputi fase


telur → larva → pupa → dewasa. Contohnya: kupu-kupu, lalat, dan
nyamuk.
b. Tidak sempurna (hemimetabola) meliputi fase
telur → nimfa → dewasa

Metamorfosis katak
Proses ini dipengaruhi oleh hormon tiroksin yang meliputi fase
telur → berudu → berudu bernafas dengan insang dalam → katak
dewasa. Berudu hidup dalam air sebagai herbivor, sedangkan katak
dewasa hidup didarat sebagai karnivor.

Metagenesis
Merupakan peristiwa pergiliran generasi antara fase generatif
(seksual) dan fase vegetatif (aseksual) dalam siklus hidupnya.
Contonya yang terjadi pada ubur-ubur.
Proses ini dipengaruhi oleh hormon tiroksin yang meliputi fase
telur → berudu → berudu bernafas dengan insang dalam → katak
dewasa. Berudu hidup dalam air sebagai herbivor, sedangkan katak
dewasa hidup didarat sebagai karnivor.

Metagenesis
Merupakan peristiwa pergiliran generasi antara fase generatif
(seksual) dan fase vegetatif (aseksual) dalam siklus hidupnya.
Contonya yang terjadi pada ubur-ubur.

Anda mungkin juga menyukai