Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pertumbuhan adalah peristiwa perubahan biologis yang terjadi pada seluruh makhluk
hidup berupa pertambahan ukuran volume, tinggi, dan massa yang bersifat irreversible. Pertumbuhan
dapat diukur secara kuantitatif dalam satuan ukuran panjang dan berat. Irreversible berarti perubahan
yang sudah terjadi tidak akan kembali lagi. Contohnya bayi yang lahir dengan panjang 50 cm, setelah
dewasa menjadi 150 cm. Ukuran bayi yang panjangnya 150 cm tidak kembali menjadi 50 cm.

Sedangkan perkembangan adalah proses diferensiasi dan spesialisasi sel proses menuju
tercapainya kedewasaan. Perkembangan tidak dapat diukur tetapi dinyatakan secara kualitatif. Ditinjau
dari segi anatomi dan fisiologi, diferensiasi merupakan perubahan yang menyangkut pada spesialisasi
fungsi sel. Pertumbuhan biologis terjadi dengan dua fenomena yang berbeda antara satu sama lain.
Pertambahan volume sel dan pertambahan jumlah sel. Pertambahan volume sel merupakan hasil
sintesa danakumulasi protein, sedangkan pertambahan jumlah sel terjadi dengan pembelahan sel.
Dalam proses fotosintesis, karbondioksida dari udara direduksi menjadikarbon organik. Zat-zat hara
mineral diambil dari akar, sebagian besar dalam bentuk anorganik dan digabungkan ke dalam tanaman
dan hasilnya. Hanyasejumlah kecil air diserap yang sebenarnya digabungkan ke dalam tanaman.

Pertumbuhan merupakan kenaikan dalam bahan tanaman, adalah proses total yang
mengubah bahan-bahan mentah ini secara kimia dan menambahkannya pada tanaman. Ketika buah dan
biji masak, buah dan biji terlepas dari tumbuhan tempat buah dan biji ini telah tumbuh dan
berkembang. Pada tumbuh-tumbuhan dengan buah-buahan merekah, biji-bijianlah yang terpencar jauh
dan luas sewaktu buah- buahan ini tumpah atau merekah terbuka. Jika buah-buahan ini tidak merekah,
buah-buahan inilah (bukan biji-bijinya) yang terpencar. Pada beberapa kasus, struktur atau pola tingkah
laku tumbuhan tertentu kemungkinan penyebaran buah- buahan dan biji-bijian. Buah dan biji ini dapat
juga tersebar oleh angin, air, hewandan oleh manusia. Jika keadaan memungkinkan, biji-biji ini akan
berkecambah dan akan menimbulkan tumbuh-tumbuhan baru.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.2.1 Bagaimana proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan ?
1.2.2 Bagaimana proses perkecambahan pada tumbuhan ?

1.3 TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka diperoleh tujuannya adalah :
1.3.1 Untuk mengetahui bagaimana proses dari pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
1.3.2 Untuk mengetahui bagaimana proses perkecambahan pada tumbuhan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tahap perkembangan awal tumbuhan


Perkembangan awal suatu tumbuhan secara garis besar melalui tiga tahap, yaitu pembelahan
sel, morfogenesis, dan diferensiasi seluler.
2.1.1 Pembelahan Sel
Zigot di dalam biji tumbuhan mengalami pembelahan sel mitosis membentuk jaringan
embrional.
2.1.2 Morfogenesis
Embrio yang terbentuk di dalam biji memiliki kotiledon dan akar serta tunas rudimenter.
Sesudah biji berkecambah, akar dan tunas rudimeter tersebut akan berkembang membentuk sistem
akar dan tunas tumbuhan yang disebut Morfogenesis.
2.1.3 Diferensiasi Seluler
Diferensiasi sel adalah proses ketika sel kurang khusus menjadi jenis sel yang lebih khusus.
Diferensiasi terjadi beberapa kali selama perkembangan organisme multiselular ketika organisme
berubah dari zigot sederhana menjadi suatu sistem jaringan dan jenis sel yang rumit.
Tumbuhan bertambah tinggi dan besar disebabkan oleh dua hal yaitu :
 Pertambahan jumlah sel sebagai hasil pembelahan mitosis pada meristem dititik tumbuh primer
dan sekunder
 Pertambahan komponen-komponen seluler dan adanya diferensiasi sel.

Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan perkecambahan biji.


Kecambah kemudian berkembang menjadi tumbuhan kecil yang kemudian tumbuh membesar yang
akan menghasilkan biji.

Berdasarkan lama hidupnya, tumbuhan dibagi menjadi tiga kelompok yaitu :

 Tumbuhan Semusim/Tahunan (Annual)


Adalah tumbuhan yang masa hidupnya kurang dari satu tahun atau maksimal satu tahun.
Contohnya palawija
 Tumbuhan Dwi Tahunan (Biennial)
Adalah tumbuhan yang mulai tumbuh sampai menghasilkan biji memerlukan waktu dua tahun.
Contohnya bit.
 Tumbuhan Menahun (Perennial)
Adalah tumbuhan yang umurnya dapat mencapai puluhan hingga ratusan tahun. Contohnya
pohon-pohon berkayu.
2.2 Fase-Fase Pertumbuhan Pada Tumbuhan
2.2.1 Perkecambahan
Adalah proses munculnya embrio atau plantula melalui biji.
a) Proses Perkecambahan
 Proses Fisika : terjadi ketika biji menyerap air akibat dari potensial air rendah pada biji
yang kering
 Proses Kimia : dengan masuknya air, biji mengembang dan kulit biji akan pecah.
Embrio menyerap air dan membesar sehingga embrio menyekresikan giberelin. Giberelin
berdifusi ke aleuron untuk menguraikan protein menjadi asam amino. Enzim ini kemudian bergerak ke
endosperma. Enzim menguraikan protein dan pati di endosperma. Selama pertumbuhan embrio
menjadi bibit tumbuhan.

b) Macam Perkecambahan
 Perkecambahan Epigeal

Terjadi apabila ada pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil
sehingga mengakibatkan daun lembaga dan kotiledon terangkat ke atas tanah, misalnya
tanaman kacang hijau.

 Perkecambahan Hipogeal

Terjadi apabila ada pembentangan ruas batang teratas atau epikotil sehingga daun
lembaga ikut tertarik ke atas tanah namun kotiledon tetap di dalam tanah. Misalnya
tanaman jagung.

Biji berkecambah jika mendapat air, suhu, udara, dan cahaya yang cukup. Perkecambahan
biji melibatkan proses penyerapan air, pelepasan hormon, dan kerja enzim.
c) Pertumbuhan Pada Akar
Pertumbuhan tanaman ada dua macam yaitu pertumbuhan primer dan pertumbuhan
sekunder. Pertumbuhan primer merupakan proses pertumbuhan terjadi karena pertumbuhan meristem
primer yang terdapat pada ujung akar dan ujung batang. Sedangkan pertumbuhan sekunder
menyebabkan bertambah besarnya diameter batang yang terjadi akibat aktivitas sel-sel meristem di
antara xilem dan floem.
Ada empat daerah pertumbuhan pada akar, yaitu :
 Tudung Akar
Adalah bagian akar yang melindungi ujung akar saat tumbuh menembus tanah. Posisi
tudung akar ini ada di bagian ujung akar. Fungsinya yaitu menyekresikan cairan polisakarida
untuk melumasi tanah di sekitar titik pertumbuhan akar.
 Daerah Meristem
Terletak di belakang tudung akar, meliputi meristem apical. Meristem apikal merupakan
daerah pusat pembelahan sel yang akan menghasilkan sel-sel meristem primer untuk
menggantikan sel-sel tudung akar yang tanggal. Meristem apikal yang terdapat diujung
batang memungkinkan dihasilkannya sel-sel pembentuk daun.
 Daerah Pemanjangan
Daerah pemanjangan, terletak setelah daerah pembelahan. Di daerah ini, sel akan
mengalami pemanjangan dan pembesaran. Akibatnya, tumbuhan pun akan menjadi lebih
besar dari sebelumnya.
 Daerah Diferensiasi
Daerah diferensiasi, yaitu bagian paling belakang dari daerah pertumbuhan. Sel-sel
mengalami diferensiasi membentuk akar yang sebenarnya serta daun muda dan tunas
lateral yang akan menjadi cabang. Terdapat 3 lapisan pada daerah diferensiasi yaitu lapisan
protoderma (lapisan terluar yang akan terspesialisasi menjadi epidermis), meristem dasar
(lapisan kedua yang akan terspesialisasi menjadi jaringan dasar) dan prokambium (lapisan
dalam yang akan membentuk berkas pembuluh).

d) Pertumbuhan Pada Batang


Pertumbuhan sekunder terjadi pada tumbuhan dikotil dan merupakan hasil aktivitas
jaringan meristem sekunder. Contoh jaringan meristem sekunder adalah jaringan kambium pada batang
tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Sel-sel jaringan kambium senantiasa membelah. Pembelahan ke
arah dalam membentuk xilem atau kayu. Sedangkan pembelahan ke luar membentuk floem atau kulit
kayu. Aktivitas jaringan meristem pada kambium membuat diameter batang dan akar bertambah besar.

2.2.2 Kurva Sigmoid Pertumbuhan


Kurva pertumbuhan berbentuk huruf S (sigmoid) yang ideal. Tiga fase utama biasanya
mudah dikenali: fase logaritmik, fase linier, dan fase penuaan. Pada fase logaritmik, ukuran bertambah
secara eksponensial sejalan dengan waktu. Ini berarti bahwa laju pertumbuhan lambat pada awalnya,
tapi kemudian meningkat terus. Pada fase linier, pertambahan ukuran berlangsung secara konstan. Fase
penuaan dicirikan oleh laju pertumbuhan yang menurun saattumbuhan sudah mencapai kematangan
dan mulai menua.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Pertumbuhan adalah peristiwa perubahan biologis yang terjadi pada seluruh makhluk hidup
berupa pertambahan ukuran volume, tinggi, dan massa yang bersifat irreversible. Sedangkan
perkembangan adalah proses diferensiasi dan spesialisasi sel proses menuju tercapainya kedewasaan.
Perkecambahan adalah proses munculnya embrio atau plantula melalui biji. Di dalam perkecambahan,
terdapat dua macam yaitu perkecambahan epigeal dimana kotiledon terangkat ke atas tanah contohnya
tanaman kacang hijau dan perkecambahan hypogeal dimana kotiledon tetap di dalam tanah contohnya
tanaman jagung. Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan tak terlepas dari pertumbuhan
primer yang terjadi pada akar tumbuhan dan pertumbuhan sekunder pada batang tumbuhan.

3.2 SARAN
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami sebagai siswa untuk mempelajari tentang
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikanNya, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah biologi berjudul “ Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Tumbuhan “.

Adapun penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses


pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan. Mulai dari proses perkecambahan yang
dibagi lagi kedalam dua jenis yakni perkecambahan epigeal dan perkecambahan hypogeal
hingga pada proses pertumbuhan pada batang dan akar tumbuhan.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari pengetahuan dan pengalaman


penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan
saran dari berbagai pihak agar makalah ini lebih baik dan bermanfaat.

Akhir kata, penulis ucapkan semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu membalas budi
baik Anda semua.
DAFTAR ISI

Halaman Judul..................................................................................................................................i
Kata Pengantar.................................................................................................................................ii
Daftar Isi............................................................................................................................................iii
Bab I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang ..............................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah ..............................................................................................................1
1.3. Tujuan ..............................................................................................................1

Bab II Pembahasan

2.1 Tahap Perkembangan Awal Tumbuhan ............................................................................2


2.1.1 Pembelahan Sel.........................................................................................................2
2.1.2 Morfogenesis.............................................................................................................2
2.1.3 Diferensiasi Seluler ...................................................................................................2

2.2 Fase – Fase Pertumbuhan Pada Tumbuhan ......................................................................2

2.2.1 Perkecambahan.........................................................................................................2
2.2.2 Kurva Sigmoid Pertumbuhan ....................................................................................4

Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan ..............................................................................................................5


3.2 Saran ..............................................................................................................5
METAMORFOSIS
Metamorphosis adalah perubahan bentuk dan struktur yang terjadi pada hewan mulai fase
embrio sampai dewasa. Metamorphosis hanya dialami oleh hewan-hewan tertentu saja seperti hewan
dari kelas insecta dan amphibia. Ada dua jenis metamorfosis dalam dunia hewan yaitu sebagai berikut :
1) Metamorphosis Sempurna (Holometabola)
Metamorphosis sempurna (holometabola) adalah metamorphosis yang melewati tahap-tahap
perubahan bentuk yang jelas dapat dibedakan, misalnya mulai dari telur, larva, pupa, hingga hewan
dewasa. Pada metamorphosis ini, membesarnya ukuran tubuh merupakan proses pertumbuhan,
sedangkan berubahnya bentuk tubuh dari telur menjadi hewan dewasa merupakan proses
perkembangan. Contoh hewan yang mengalami metamorphosis sempurna adalah kupu-kupu dan katak.
Metamorfosis Pada Kupu-Kupu
Fase Waktu Yang Keterangan
Dibutuhkan
Telur Beberapa hari Telur berukuran 1 mm
Terletak di permukaan bawah daun
Setelah beberapa hari telur akan menetas menjadi ulat
Ulat (larva) 3 minggu Ulat menggunakan rahang bawahnya (mandibula) untuk
memakan daun-daun. Ulat akan mengalami pergantian kulit
atau ekdisis beberapa kali. Pada ekdisis yg pertama kali,
warna ulat hitam dan putih tetapi setelah lebih tua akan
berkamuflase menyerupai warna lingkungan. Ulat akan
menghasilkan sustra yang kemudian dipintal untuk
menyelubungi dirinya dan melekatkan tubuhnya di
permukaan daun.
Pupa 10-14 hari Dalam fase ini, dari luar tidak terlihat ada aktivitas
Di dalam pupa terjadi aktivitas untuk membentuk kupu-kupu
dewasa
Setelah dua minggu, pupa akan membuka dan kupu-kupu
dewasa akan muncul dari dalam pupa.
Kupu-kupu ±5 minggu Setelah keluar dari pupa, sayap kupu-kupu masih melipat
dewasa Untuk mengembangkan sayapnya, kupu-kupu memompakan
(imago) darah secara penuh ke sayap. Setelah 1-2 jam, sayap akan
mengembang sehingga kupu-kupu dapat terbang.

Metamorphosis Pada Katak


Fase Waktu yang keterangan
dibutuhkan
Zigot 2 hari Setelah fertilisasi, telur katak akan menjadi zigot.
Selanjutnya, setelah dua hari zigot menetas menjadi berudu
tingkat 1
Berudu 8 hari Pada fase ini, berudu bernapas dengan paru-paru luar dan
tingkat 1 memakan tumbuhan kecil
Berudu 28 hari Berudu bernapas dengan insang dalam yang ditutupi oleh
tingkat 2 operculum (tutup) seperti ikan bertulang keras
Berudu 21 hari Berudu masih bernapas dengan insang dalam dan memakan
tingkat 3 tumbuh-tumbuhan. Kaki belakang mulai terbentuk
Berudu 11 hari Pada fase ini, berudu masih bernapas dengan insang dalam
tingkat 4 dan memakan tumbuh-tumbuhan. Kaki depan mulai
terbentuk , sedangkan ekor mulai memendek
Berudu 8 hari Ekor menjadi sangat pendek. Paru-paru mulai berkembang.
tingkat 5 Pada hari ke-8, ekor menghilang dan sudah terbentuk katak
dewasa
Katak ±11 minggu Katak dewasa bernapas dengan paru-paru. Ekornya sudah
dewasa hilang dan tubuhnya membesar. Katak dewasa memakan
hewan-hewan kecil

2) Metamorphosis Tidak Sempurna (Bertingkat atau Hemimetabola)


Metamorphosis tidak sempurna adalah salah satu tahapan metamorfosis yang memiliki bentuk
sama, namun ukurannya berbeda dan hanya mengalami pembesaran dan pergantian kulit. Contoh
hewan yang mengalami metamorphosis tidak sempurna adalah pada kecoak dan belalang.
Metamorfosis Pada Kecoak
Fase Waktu yang Keterangan
dibutuhkan
Zigot 1-3 bulan Setelah masa pembuahan, terbentuk zigot. Dalam waktu 1-3
bulan zigot akan menetas menjadi nimfa yang tidak
berwarna (bening)
Nimfa 9 bulan Nimfa mengalami pengelupasan kulit atau ekdisis hingga 13
kali. Antara ekdisis yang satu dengan yang lainnya disebut
fase instar. Nimfa memiliki kutikula yang keras untuk
melindungi tubuh saat tumbuh . Tiap kali melakukan ekdisis,
nimfa makin membesar. Nimfa memakan makanan seperti
yang dimakan kecoak dewasa. Warna nimfa kemudian
berubah menjadi cokelat. Pada saat ekdisis terakhir, tunas
sayap muncul di sisi toraks. Toraks mengembang dan pada
saat itu organ-organ seks telah berkembang
Kecoak 1-1.5 tahun Kecoak dewasa memiliki dua sayap
dewasa Kecoak dewasa ini sudah mampu kawin dan bertelur
(imago)

Anda mungkin juga menyukai