Anda di halaman 1dari 22

Pertumbuhan dan

Perkembangan
Hewan dan
Tumbuhan
 Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya tinggi, volume,
atau massa tubuh pada makhluk hidup yang bersifat kuantitatif
(bisa diukur dan dihitung dengan angka).
 Proses pertambahan biomassa atau ukuran (berat, volume, atau
jumlah) yang sifatnya tetap dan irreversible (tidak dapat balik ke
kondisi semula) Pertumbuhan ini bisa dilihat dengan melihat
tampilan fisik makhluk hidup tersebut.
 Contohnya: Bertambahnya tinggi suatu tanaman dan seekor kupu-
kupu dewasa, tidak akan bisa kembali menjadi kepompong
 Pekembangan merupakan suatu proses differensiasi, organogenesis, dan diakhiri
dengan terbentuknya individu baru yang lebih lengkap dan lebih dewasa yang
bersifat kualitatif (tidak dapat dituliskan dengan angka) Perkembangan tidak
terbatas pada usia, ini berarti makhluk hidup akan terus berkembang seiring
pertambahan usianya.
 Perkembangan yaitu proses perubahan bentuk organ-organ yang mengarah pada
kedewasaan, contohnya pematangan sel-sel tubuh sehingga dapat bereproduksi
 Walaupun berbeda dari segi pengertian, namun
kedua proses ini, pertumbuhan dan
perkembangan berjalan secara simultan atau
pada waktu yang bersamaan dan saling terkait.
Proses pertumbuhan dan perkembangan
dipengaruhi factor internal (dari organisme itu
sendiri) dan eksternal (dari lingkungan).
Pengaruh faktor internal dan eksternal saling
berinteraksi, sehingga sulit untuk menentukan
mana yang paling berpengaruh
A. Pertumbuhan dan
Perkembangan Hewan

 Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan terjadi


pada seluruh bagian tubuhnya, diawali dari proses
fertilisasi, yaitu proses terjadinya pembuahan sel telur
dengan sel sperma.
 Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dibagi
menjadi dua fase utama, yaitu fase embrionik dan fase
pasca-embrionik
Fase Embrionik

 Fase embrionik merupakan fase yang dimulai dari


terbentuknya zigot sampai berkembang menjadi embrio.
 Pada tahap ini zigot yang terbentuk dari proses fertilisasi
antara sperma dan sel telur mengalami pertambahan jumlah
sel akibat pembelahan secara mitosis.
 Jadi, zigot akan melakukan pembelahan sel (cleavage) lalu
membentuk organ-organ hingga menjadi individu yang utuh
Tahap –tahap pembentukan emrbio

Tahapan Perkembangan Embrio (Morula , Blastula, Gastrula dan Organogenesis)


1.Tahap Morula
Pada tahap ini, zigot akan mengalami pembelahan mitosis berulang kali menjadi 2, 4, 8, sampai 64
sel. Sel-sel yang terbentuk ini dinamakan blastomer. Saat berjumlah 64, blastomer tadi berkumpul
dan membentuk bola sel yang tidak berongga seperti buah arbei dan dinamakan morula.
2. Tahap Blastula
sel-sel morula terus membelah diri dan akhirnya membentuk suatu bola sel berongga yang berisi
cairan dan kita kenal sebagai tahap blastula. Rongga pada bagian tengah blastula
dinamakan blastosol, sedangkan tahap pembentukan blastula disebut blastulasi
3. Tahap Gastrula
Tahap gastrula ini bentuk lanjutan dari blastula. Pada tahap ini, ditandai dengan pelekukan tubuh
yang semakin nyata, lalu timbul lapisan dinding tubuh embrio serta rongga tubuh
(gastrosol). Proses ini kita sebut gastrulasi. Lubang tempat pelekukan itu kelak akan berkembang
menjadi anus yang disebut blastopor. pada tahap ini, embrio telah terbentuk dan menghasilkan tiga
lapisan embrionik, yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm.
4. TAHAP ORGANOGENESIS
Tahap organogenesis merupakan proses pembentukan berbagai organ tubuh yang
berkembang dari tiga lapisan gastrula.
 1. Lapisan Ektoderm
Lapisan ektoderm merupakan lapisan terluar. Lapisan ini berkembang menjadi rambut,
kulit, sistem saraf, dan indra.
 2. Lapisan Mesoderm
Lapisan mesoderm berada pada lapisan tengah yang berkembang menjadi otot, rangka,
alat reproduksi, alat peredaran darah, dan alat ekskresi.
 3. Lapisan Endoderm
Lapisan ini adalah lapisan terdalam. Lapisan ini berkembang menjadi alat pencernaan dan
alat pernapasan
Fase Pasca- Embrionik
 Fase pasca-embrionik dimulai sejak hewan lahir atau menetas. Pada
fase ini, kecepatan pertumbuhan dan perkembangan setiap anggota
tubuh tidak sama. Pertumbuhan ini juga tidak berlangsung terus-
menerus, bisa berhenti setelah mencapai dewasa. Sementara itu,
perkembangan dimulai ketika alat-alat kelamin sudah mampu
mereproduksi sel-sel kelamin (gamet).
 Salah satu contoh fase pasca-embrionik adalah metamorfosis.
Metamorfosis yaitu proses perubahan bentuk secara bertahap dari larva
hingga menjadi dewasa. Metamorfosis pada hewan dibagi menjadi
metamorfosis sempurna dan tidak sempurna
 METAMORFOSIS SEMPURNA (HOLOMETABOLA)
Pada metamorfosis sempurna, bentuk hewan muda sangat berbeda dari bentuk
hewan dewasa. Metamorfosis sempurna ditandai dengan adanya fase pupa
atau kepompong. Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna
adalah kupu-kupu, lalat, tawon, dan lebah.
 METAMORFOSIS TIDAK SEMPURNA (HEMIMETABOLA)
Metamorfosis tidak sempurna atau hemimetabola adalah perubahan bentuk
yang tidak mengalami fase pupa. Jadi, pada fase ini hewan muda memiliki
bentuk yang tidak jauh berbeda dengan hewan dewasa, hanya saja ukuran dan
kematangan organ reproduksinya berbeda. hewan muda disebut nimfa, bukan
larva ya. Contoh hewan yang metamorfosisnya tidak sempurna kecoak, capung,
jangkrik dan belalang.
B. Pertumbuhan dan
Perkembangan tumbuhan
 Pertumbuhan tumbuhan, diawali dari biji yang tumbuh menjadi
zigot kemudian menjadi embrio yang dilengkapi cadangan
makanan (endosperma).
 Pertumbuhan tumbuhan merupakan hasil dari:
1. Pembelahan sel : Pembelahan mitosis menghasilkan sel anakan
baru
2. Pembesaran sel : Pertambahan ukuran sel anak
3. Diferensiasi sel : Perubahan sel hingga terbentuk organ-organ
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
TUMBUHAN

• Faktor internal, (faktor dalam).


genetik, (faktor hereditas).
fisiologi, (hormon dan vitamin).

• Faktor eksternal, (faktor luar).


temperatur, cahaya matahari, nutrisi, ph,
air, dan oksigen
 Faktor Eksternal
 Zat hara adalah unsur makronutrien dan mikronutrien, misalnya
karbondioksida. Selain zat hara, cahaya dan air juga memiliki fungsinya
sendiri sebagai faktor eksternal dalam perkembangan sebuah tumbuhan.
 Cahaya membantu proses fotosintesis,
 sedangkan air berfungsi untuk membantu biji berkecambah dan sebagai
sumber zat fotosintesis.
 Oksigen berfungsi untuk proses respirasi ,
 Kelembapan berguna untuk mengatur proses perkecambahan.
 Suhu mempengaruhi aktivitas enzim dalam tumbuhan.
 Faktor Internal
 Yang termasuk ke dalam faktor internal antara lain gen dan fitohormon.
 Gen merupakan substansi yang menurunkan sifat dari induk kepada
keturunannya. Dalam tumbuhan, gen bisa mengatur keadaan fisik dan non
fisik tumbuhan, misalnya warna bunga atau rasa buahnya.
 Fitohormon adalah zat yang mengendalikan fungsi tubuh pada tumbuhan.
Contoh fitohormon antara lain auksin, giberelin, sitokinin, asam abisat, etilen,
traumalin, dan kalin.
1. Perkecambahan.
• Diawali dengan berakhirnya masa dormansi (periode diam) sampai menjadi bibit yang
sedang tumbuh
• Diteruskan dengan peristiwa imbibisi. Masuknya air akan menginduksi enzim yang
berperan sebagai biokatalisator.
 Awal perkecambahan mulai berjalan. Embrio menyekresikan hormon giberelin. Giberelin
merangsang aleuron untuk mensintesis dan mengeluarkan enzim. Contohnya : amilase
dan protease
• Kecepatan perkecambahan dapat juga ditentukan oleh kecepatan menyiapkan
makanan. disamping faktor air dan makanan, terdapat faktor lain yang dapat
mengendalikan perkecambahan yaitu faktor suhu dan persediaan oksigen.
• Jika tumbuhan telah menghasilkan daun, proses fotosintesis akan berlangsung.
• Energi yang dihasilkan dari fotosintesis akan digunakan untuk pertumbuhan dan
berkembang
Tahap perkecambahan ialah munculnya plantula ( tanaman kecil ) dari dalam biji
yang merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan embrio, pada saat biji
mengalami perkecambahan, bagian plumula akan tumbuh dan berkembang
menjadi batang sedangkan radikula akan tumbuh menjadi akar
 Ada dua tipe perkecambahan : Hipogeal dan Epigeal

Kotiledon tetap berada di dalam tanah.


Plumula terbawa ke atas tanah karena
pertumbuhan memanjang bagian epikotil.
Hal itu disebabkan pertumbuhan hipokotilnya
sangat sedikit atau tidak memanjang sama
sekali sehingga kotiledonnya tetap berada di
dalam testa, dengan tunas muda dan akar
muncul dari dalam biji.

Kotiledon terangkat ke atas tanah karena


pertumbuhan memanjang bagian hipokotil.
Kotiledon muncul sebagai keping biji hijau. Hipokotil
berbentuk kait dan ujung plumula terletak di antara
dua keping biji. Tujuannya, agar ujung plumula
terlindung dari kerusakan akibat abrasi tanah.
2. Pertumbuhan Primer
 Pertumbuhan ini terjadi karena aktivitas jaringan meristem yang
sel-selnya senantiasa membelah. Jaringan ini terdapat di ujung
batang dan ujung akar.
 Berlangsung pada embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan akar
dan batang.
 Embrio memiliki 3 bagian penting :
1. Tunas embrionik yaitu calon batang dan daun
2. Akar embrionik yaitu calon akar
3. Kotiledon yaitu cadangan makanan
3. Pertumbuhan sekunder

 Pertumbuhan ini terjadi karena aktivitas kambium di batang dan akarnya.


Pertumbuhan ini hanya terjadi pada tumbuhan dikotil dan berbiji terbuka.
 Tahapan pertumbuhan sekunder akar dan batang
1. Sel-sel kambium vaskuler terletak di antara xilem dan floem
2. Sel-sel kambium vaskuler melakukan pembelahan ke arah dalam
membentuk jaringan xilem sekunder dan ke arah luar membentuk
jaringan floem sekunder
3. Pembelahan selsel kambium vaskuler menghasilkan pertambahan
diameter batang sehingga epedermis terkelupas/mati. Pembelahan
Kambium gabus akan menggantikan fungsi epidermis yang rusak

Anda mungkin juga menyukai