Anda di halaman 1dari 27

Kurikulum 2013 Revisi

Kelas XII
BIOLOGI
Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.
Memahami pengertian serta perbedaan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.
Memahami proses perkecambahan dan tipe-tipenya.
Memahami macam-macam pertumbuhan.
Memahami faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.
Memahami tentang pertumbuhan dan perkembangan pada manusia.
Memahami tentang pertumbuhan dan perkembangan pada hewan.

A. Pengertian serta Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan


Pertumbuhan dan perkembangan pada organisme, termasuk tumbuhan adalah dua proses yang terjadi
secara beriringan. Pertumbuhan adalah proses pertambahan jumlah, massa, dan volume sel yang bersifat
irreversible (tidak dapat balik). Hal ini terjadi karena adanya penambahan substansi dan perubahan bentuk
saat pertumbuhan berlangsung. Pertumbuhan menyebabkan tumbuhan bertambah tinggi. Pada tumbuhan
berkambium seperti dikotil, selain bertambah tinggi, tumbuhan juga bertambah besar. Pertumbuhan dapat
diukur, sehingga bersifat kuantitatif.

Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan. Perkembangan menyebabkan sel-sel pada


tumbuhan mengalami perubahan struktur dan fungsi. Misalnya pada terbentuknya bermacam-macam
jaringan dan organ, serta penggantian sel-sel atau jaringan yang rusak. Tumbuhan dikatakan telah
dewasa jika alat-alat reproduksinya sudah berfungsi. Hal ini ditandai dengan munculnya bunga dan
buah. Perkembangan tidak dapat diukur, sehingga bersifat kualitatif.
Secara garis besar, perkembangan awal suatu tumbuhan dibagi menjadi tiga tahap, yaitu pembelahan
sel, morfogenesis, dan diferensiasi seluler.

1. Pembelahan sel
Zigot di dalam biji tumbuhan mengalami pembelahan sel mitosis membentuk jaringan
embrional.
2. Morfogenesis (perkembangan bentuk)
Embrio yang terbentuk di dalam biji memiliki kotiledon dan akar serta tunas rudimenter.
Sesudah berkecambah, akar dan tunas rudimenter tersebut akan berkembang membentuk sistem
akar dan tunas tumbuhan. Proses ini dinamakan morfogenesis.
3. Diferensiasi seluler
Pada tahap ini, jaringan embrional terus berkembang menjadi struktur dengan fungsi khusus
yang akan dimiliki saat dewasa.

SUPER "Solusi Quipper"

Untuk mengingat tahapan perkembangan awal tumbuhan tanpa terbalik, kamu dapat menggunakan
cara SUPER berikut.

Belah sel gen eksis pakai HP seluler

Pembelahan sel, morfogenesis, dan diferensiasi seluler.

Pertumbuhan memiliki laju atau kecepatan tumbuh yang berubah-ubah sesuai dengan waktu. Laju
pertumbuhan dapat digambarkan dalam sebuah kurva yang menyerupai huruf S. Kurva ini dikenal
dengan nama kurva sigmoid.

Gambar 1. Kurva sigmoid

Kurva sigmoid menunjukkan ukuran kumulatif pertumbuhan sebagai fungsi dari waktu. Pada kurva ini,
ada tiga fase utama yang mudah dikenali, yaitu fase logaritmik, fase linear, dan fase penuaan.

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup 2


1. Fase logaritmik
Pada fase ini, laju pertumbuhan awalnya berlangsung lambat, tetapi kemudian terus meningkat.

2. Fase linear
Pada fase ini, laju pertumbuhan mulai melambat dibandingkan dengan fase logaritmik.
Pertambahan ukuran yang terjadi berlangsung secara konstan.

3. Fase penuaan
Fase penuaan terjadi saat tumbuhan sudah mencapai kematangan dan mulai menua. Pada fase ini,
laju pertumbuhan akan menurun.

Bentuk kurva sigmoid untuk semua tumbuhan kurang lebih sama, tetapi penyimpangan bentuk dapat terjadi
sebagai akibat variasi-variasi di dalam lingkungan.

Contoh Soal 1

Pertumbuhan adalah ....


A. pertambahan jumlah dan volume sel yang bersifat irreversible
B. matangnya sel-sel kelamin
C. pertambahan sel-sel yang tidak terkendali
D. proses pembentukan bunga
E. pertambahan organ diikuti dengan penyusutan
Jawaban: A

Pembahasan:
Pertumbuhan adalah proses pertambahan jumlah, massa, dan volume sel yang bersifat
irreversible (tidak dapat balik). Pertumbuhan dapat diukur, sehingga bersifat kuantitatif. Jadi,

pertumbuhan adalah pertambahan jumlah dan volume sel yang bersifat irreversible.

Contoh Soal 2

Berikut ini adalah peristiwa-peristiwa yang termasuk perkembangan, kecuali ....


A. pembentukan bunga
B. penggantian sel-sel yang rusak
C. terbentuknya bermacam-macam jaringan
D. pemanjangan tunas
E. pembentukan sel-sel gamet
Jawaban: D
Pembahasan:
Pemanjangan tunas terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel pada tunas tersebut. Adanya pertambahan
jumlah sel menunjukkan terjadinya proses pertumbuhan.

Jadi, peristiwa yang bukan termasuk perkembangan adalah pemanjangan tunas.

B. Perkecambahan
Pada tumbuhan berbiji, pertumbuhan diawali dengan terjadinya perkecambahan. Perkecambahan
adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi tumbuhan baru. Proses ini hanya dapat terjadi
jika biji berada pada lingkungan yang sesuai, seperti air, suhu, dan oksigen yang cukup.

1. Air sangat diperlukan oleh biji untuk berkecambah. Masuknya air ke dalam biji melalui proses
imbibisi akan mendorong aktivitas sel untuk segera berkecambah.

2. Suhu yang hangat dibutuhkan oleh biji yang sedang berkecambah, karena suhu memengaruhi
kerja enzim dan hormon di dalam biji.

3. Oksigen diperlukan untuk proses respirasi sel-sel dalam biji, sehingga diperoleh energi yang
cukup untuk berkecambah.

Perkecambahan ditandai dengan munculnya kecambah atau tumbuhan kecil yang hidupnya masih
bergantung pada cadangan makanan di dalam biji. Ada empat bagian penting pada biji yang berkecambah,
yaitu sebagai berikut.

1. Batang lembaga (kaulikula) merupakan bagian yang akan tumbuh menjadi batang.

2. Akar lembaga (radikula) merupakan bagian yang akan tumbuh menjadi akar.

3. Pucuk lembaga (plumula) merupakan bagian yang akan tumbuh menjadi daun.

4. Daun lembaga (kotiledon) merupakan bagian yang kaya dengan cadangan makanan.

Berdasarkan letak kotiledonnya, ada dua tipe perkecambahan, yaitu tipe epigeal dan tipe hipogeal.

1. Tipe epigeal
Tipe epigeal adalah tipe perkecambahan yang ditandai dengan terangkatnya keping biji (kotiledon) ke
atas permukaan tanah. Hal ini terjadi karena daerah hipokotil lebih cepat tumbuh dibandingkan
dengan daerah epikotil. Hipokotil merupakan bagian batang yang berada di bawah kotiledon,
sedangkan epikotil adalah bagian batang yang berada di atas kotiledon.Tipe perkecambahan epigeal
banyak ditemukan pada tumbuhan dikotil, seperti kacang kedelai, kacang tanah, pepaya,
kangkung, dan sebagainya.

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup

4
2. Tipe hipogeal
Tipe hipogeal adalah tipe perkecambahan yang ditandai dengan tidak terangkatnya keping biji
(kotiledon) ke atas permukaan tanah, melainkan tetap di dalam tanah. Hal ini terjadi karena daerah
hipokotil lebih lambat pertumbuhannya dibandingkan dengan daerah epikotil. Tipe perkecambahan
hipogeal banyak ditemukan pada tumbuhan monokotil, seperti kelapa, padi, jagung, dan sebagainya.

SUPER "Solusi Quipper"

Pigeon berbadan ideal lompat-lompat di permukaan tanah,


sedangkan hipo sembunyi di dalam tanah.

Epigeal kotiledonnya terangkat di atas tanah, sedangkan hipogeal di dalam tanah.

Contoh Soal 3

Proses perkecambahan biji diawali dengan peristiwa imbibisi, yaitu masuknya air ke dalam biji.
Berikut ini adalah hal-hal yang dapat terjadi setelah biji mengalami imbibisi, kecuali ....
A. kulit biji melunak, sehingga mudah ditembus oleh embrio
B. sel-sel embrio aktif membelah
C. enzim dan hormon pertumbuhan aktif bekerja
D. sel-sel kotiledon mengalami penyusutan
E. biji mengembang karena penuh air
Jawaban: D

Pembahasan:
Saat biji mengalami imbibisi, sel-sel pada biji termasuk kotiledon akan mengembang. Sel-sel kotiledon
baru akan mengalami penyusutan setelah aktivitas perkecambahan dimulai. Hal ini terjadi karena
cadangan makanan di dalamnya digunakan oleh embrio yang sedang tumbuh.

Jadi, hal yang tidak terjadi setelah biji mengalami imbibisi adalah sel-sel kotiledon mengalami
penyusutan.

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup 5


Contoh Soal 4

Ciri-ciri dari perkecambahan tipe epigeal adalah ....


A. daerah hipokotil lebih pendek daripada epikotil
B. daerah hipokotil lebih panjang daripada epikotil
C. daerah hipokotil dan epikotil sama panjang
D. daerah hipokotil memanjang, sedangkan epikotil menyusut
E. daerah hipokotil menyusut, sedangkan epikotil memanjang

Jawaban: B
Pembahasan:
Perkecambahan tipe epigeal memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
• Kotiledon terangkat ke atas permukaan tanah.
• Daerah hipokotil lebih panjang daripada daerah epikotil.

Jadi, ciri-ciri dari perkecambahan tipe epigeal adalah daerah hipokotil lebih panjang daripada
epikotil.

C. Macam-Macam Pertumbuhan
Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi karena aktivitas dari sel-sel jaringan meristem. Berdasarkan asal
dan letak jaringan meristem, pertumbuhan dibagi menjadi dua macam, yaitu pertumbuhan primer
dan pertumbuhan sekunder.

1. Pertumbuhan primer
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang dimulai sejak awal setelah terbentuknya zigot.
Pertumbuhan ini terjadi karena aktivitas sel-sel meristem primer Aktivitas selsel meristem primer
menyebabkan tumbuhan bertambah tinggi atau memanjang. Berdasarkan letaknya, ada dua macam
meristem primer, yaitu meristem apikal atau meristem pucuk dan meristem interkalar atau meristem
antar-ruas.

2. Pertumbuhan sekunder
Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang terjadi setelah tumbuhan mencapai usia
tertentu. Pertumbuhan sekunder disebabkan karena adanya aktivitas sel-sel meristem sekunder atau
lebih dikenal dengan kambium. Aktivitas kambium menyebabkan tumbuhan bertambah besar.
Kambium terdapat pada tumbuhan dikotil dan beberapa anggota gymnospermae. Berdasarkan
letaknya, ada tiga macam kambium, yaitu kambium gabus (felogen), kambium vaskuler
(intravaskuler), dan kambium jari-jari empulur (intervaskuler).
a. Kambium gabus (felogen)
1.) Sel-sel kambium ini terletak di bawah epidermis.
2.) Aktivitas selnya membelah ke dua arah, keluar membentuk lapisan felem dan ke arah dalam
membentuk lapisan feloderm.
3.) Felem dan feloderm selanjutnya akan membentuk lapisan gabus pengganti epidermis.

b. Kambium vaskuler (intravaskuler)


1.) Sel-sel kambium ini terletak di dalam jaringan vaskuler (jaringan pengangkut), yaitu di antara
xilem dan oem.
2.) Aktivitas selnya membelah ke dua arah, keluar membentuk jaringan floem
sekunder dan ke arah dalam membentuk jaringan xilem sekunder.

c. Kambium jari-jari empulur (intervaskuler)


1.) Sel-sel kambium ini terletak di antara jaringan-jaringan vaskuler.
2.) Aktivitas selnya membentuk sel-sel yang menghubungkan antara jaringan- jaringan vaskuler
sehingga terbentuk lingkaran tahun.

Berdasarkan akivitasnya, daerah pertumbuhan pada ujung akar terbagi menjadi tiga daerah titik tumbuh,
yaitu sebagai berikut.

a. Daerah pembelahan (cleavage)


Daerah pembelahan merupakan daerah yang paling cepat pertumbuhannya karena tersusun
atas sel-sel meristematik yang aktif membelah. Daerah pembelahan dilindungi oleh tudung
akar. Ciri-ciri dari daerah pembelahan adalah sebagai berikut.

1.)
Sel-selnya aktif membelah.
2.)
Ukuran dan bentuk sel-selnya relatif seragam dan tersusun rapat satu sama lain.
Memiliki daya tahan yang rendah terhadap zat kimia dan radiasi cahaya.
3.)

b. Daerah pemanjangan
Daerah pemanjangan merupakan daerah dengan sel-sel yang memanjang. Pemanjangan sel-
sel ini dapat terjadi karena sel mengandung vakuola-vakuola yang besar sehingga dapat
menyerap air lebih banyak. Penyerapan air yang lebih banyak akan memengaruhi kerja hormon
perentang sel dan mengakibatkan terjadinya perentangan dinding sel. Ciri-ciri dari daerah
pemanjangan adalah sebagai berikut.
1.) Sel-selnya berukuran panjang dan mampu memanjang hingga 9 kali ukuran semula.
Pertumbuhannya lebih lambat daripada daerah pembelahan. Sel-selnya
2.) masih aktif membelah.
3.) Memiliki daya tahan yang baik terhadap zat kimia dan radiasi cahaya.
4.)

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup

7
c. Daerah diferensiasi (pendewasaan)
Daerah diferensiasi merupakan daerah tempat terjadinya spesialisasi fungsi dan struktur sel-sel
yang berasal dari daerah pemanjangan. Pada daerah ini terdapat tiga lapisan yang akan membentuk
tiga sistem jaringan, yaitu protoderm, meristem dasar, dan prokambium.
1.) Protoderm merupakan lapisan terluar yang nantinya akan membentuk epidermis.
Meristem dasar merupakan lapisan kedua yang nantinya akan membentuk parenkim korteks.
2.) Prokambium merupakan lapisan terdalam yang nantinya akan membentuk silinder pusat dan
jaringan angkut (xilem dan oem).
3.)
Ciri-ciri dari daerah deferensiasi adalah sebagai berikut.

1.)
Bentuk sel-selnya lebih bervariasi.
2.)
Aktivitas pembelahan sel tidak aktif, sehingga pertumbuhannya lambat. Memiliki daya tahan
3.)
yang baik terhadap zat kimia dan radiasi cahaya.

Berikut ini adalah gambar daerah pertumbuhan pada ujung akar.

Gambar 2. Daerah pertumbuhan pada ujung akar

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup

8
Sama halnya dengan ujung akar, batang juga memiliki tiga daerah titik tumbuh yang terdiri atas daerah
pembelahan, pemanjangan, dan diferensiasi.

a. Daerah pembelahan (cleavage)


Daerah pembelahan merupakan daerah yang sel-sel meristematiknya aktif membelah. Sel-
sel meristematik ini akan membentuk massa berbentuk kubah yang dibungkus oleh calon
daun (primordial daun).
b. Daerah pemanjangan
Pada daerah ini, sel-selnya akan tumbuh membesar dan memanjang serta jaringan pembuluh
sudah mulai tampak.
c. Daerah diferensiasi (pendewasaan)
Pada daerah ini, mulai terbentuk jaringan seperti epidermis, korteks, dan silinder pusat (stele).

Berikut ini adalah gambar daerah pertumbuhan pada ujung batang.

Gambar 3. Daerah pertumbuhan pada ujung batang

SUPER "Solusi Quipper"

Untuk mengingat daerah pertumbuhan pada ujung akar dan batang, gunakan cara SUPER berikut.

Meri Berambut Panjang Dipakaikan Pita

Zona meristem, pemanjangan, dan diferensiasi

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup 9


Contoh Soal 5

Berikut ini yang merupakan hasil dari aktivitas meristem primer adalah ....
A. diameter batang bertambah besar
B. batang dan akar bertambah panjang
C. ranting bertambah banyak
D. daun bertambah lebar
E. cabang akar bertambah banyak

Jawaban: B
Pembahasan:
Aktivitas meristem primer menyebabkan tumbuhan bertambah tinggi atau memanjang. Berdasarkan
letaknya, ada dua macam meristem primer, yaitu meristem apikal atau meristem pucuk dan meristem
interkalar atau meristem antar-ruas.

Jadi, yang merupakan hasil dari aktivitas meristem primer adalah batang dan akar bertambah
panjang.

Contoh Soal 6

Berikut ini yang merupakan hasil aktivitas kambium vaskuler adalah ....
A. terbentuknya lapisan felem
B. terbentuknya xilem sekunder
C. terbentuknya epidermis
D. terbentuknya lapisan feloderm
E. terbentuknya akar cabang

Jawaban: B
Pembahasan:
Kambium vaskuler adalah kambium yang terletak di dalam jaringan angkut, yaitu berada di antara
jaringan xilem dan oem. Sel-sel kambium vaskuler akan membelah ke dua arah, ke arah luar akan
membentuk oem sekunder dan ke arah dalam akan membentuk xilem sekunder.

Jadi, yang merupakan hasil aktivitas kambium vaskuler adalah terbentuknya xilem sekunder.
D. Faktor-Faktor Luar yang Memengaruhi Pertumbuhan dan
Perkembangan
Berikut ini adalah faktor-faktor luar yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.

1. Suhu
Suhu lingkungan memengaruhi kerja enzim dan hormon metabolisme. Oleh sebab itu, tumbuhan
membutuhkan suhu optimum agar dapat tumbuh dengan bailk. Suhu optimum setiap tumbuhan
berbeda-beda.

2. pH
pH tanah memengaruhi kecepatan penyerapan zat hara dari dalam tanah. Kisaran pH yang
dibutuhkan oleh setiap tumbuhan berbeda-beda.

3. Cahaya matahari
Cahaya matahari merupakan faktor penting yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk melakukan proses
fotosintesis.

4. Air
Air diperlukan untuk proses pengangkutan zat hara dari tanah ke daun. Selain itu, air juga merupakan
faktor penting yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis.

5. Udara
Udara mengandung oksigen dan karbon dioksida. Oksigen diperlukan untuk proses respirasi,
sedangkan karbon dioksida diperlukan untuk proses fotosintesis.

6. Nutrisi
Nutrisi atau makanan pada tumbuhan berupa unsur hara yang dapat dibagi menjadi dua kelompok,
yaitu sebagai berikut.
a. Unsur makro adalah unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah besar, seperti C, H, O, N, S, P,
K, Ca, dan Mg.
b. Unsur mikro adalah unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, seperti Cu, Zn, Co,
Mn, Fe, Cl, dan Na.

7. Kelembapan udara
Kelembapan udara memengaruhi kecepatan proses penguapan atau transpirasi oleh daun. Jika
penguapan berjalan lambat, proses penarikan air dan hara dari tanah ke daun juga akan berjalan
lambat. Sebaliknya, jika penguapan berjalan cepat, air dan hara juga akan diangkut dengan cepat.

8. Kecepatan angin
Kecepatan angin juga memengaruhi kecepatan proses penguapan oleh daun. Kecepatan angin
yang tinggi akan mempercepat proses penguapan, sedangkan kecepatan angin yang rendah akan
memperlambat proses tersebut.

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup

11
SUPER "Solusi Quipper"

Untuk mengingat faktor-faktor luar ini, gunakan cara SUPER berikut.

S a PU MANULA

Suhu, pH, Udara, Cahaya Matahari, Air, Nutrisi, Kelembapan Udara, Kecepatan Angin.

Contoh Soal 7

Faktor-faktor luar yang memengaruhi pertumbuhan tanaman adalah ....


A. cahaya, nutrisi, gen, dan air
B. cahaya, nutrisi, suhu, dan kelembapan
C. cahaya, gen, kelembapan, dan suhu
D. nutrisi, hormon, air, dan suhu
E. cahaya, hormon, kelembapan, dan air

Jawaban: B
Pembahasan:
Faktor-faktor luar yang memengaruhi pertumbuhan tanaman antara lain adalah suhu, cahaya, air, udara,
nutrisi, pH, kelembapan, dan kecepatan angin. Sementara gen dan hormon merupakan faktor-faktor
yang memengaruhi pertumbuhan tanaman dari dalam.

Jadi, faktor-faktor luar yang memengaruhi pertumbuhan tanaman adalah cahaya, nutrisi, suhu, dan
kelembapan.

E. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan


Perkembangan
Berikut ini adalah faktor-faktor dalam yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan.

1. Gen (Hereditas)
Gen adalah penentu sifat makhluk hidup yang diwariskan dari generasi ke generasi, termasuk
tumbuhan. Gen dapat menentukan pola pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan yang
bersangkutan.

2. Hormon
Hormon adalah pembawa pesan kimiawi antarsel atau antarkelompok sel. Meskipun dihasilkan di
dalam tubuh, kerja hormon juga dipengaruhi oleh faktor eksternal. Pada tumbuhan, terdapat
beberapa hormon penting, yaitu:

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup 12


a. Auksin
Fungsi auksin adalah sebagai berikut.
1.)
Memengaruhi pemanjangan sel.
2.)
Merangsang kambium agar membentuk xilem dan oem. Memelihara
3.)
elastisitas dinding sel.
4.) Membentuk dinding primer.
5.)
Mendorong terjadinya partenogenesis (pembentukan buah tanpa melalui penyerbukan).
Mendorong pembentukan akar cabang.
6.) Memengaruhi dominansi apikal batang.
7.)

b. Giberelin
Fungsi giberelin adalah sebagai berikut.
1.)
Memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan embrio.
2.)
Merangsang pembentukan enzim amilase yang berfungsi memecah amilum di dalam
endosperma menjadi glukosa.
3.)
Menormalkan tanaman kerdil. Memperbesar ukuran
4.) buah.
5.) Mendorong pembentukan serbuk sari.
6.) Mendorong pembentukan buah tanpa biji (partenokarpi).

c. Sitokinin
Fungsi sitokinin adalah sebagai berikut.
1.)
Menghambat dominansi apikal yang dilakukan oleh auksin.
2.)
Memengaruhi pembelahan sel.
3.) Menghambat proses penuaan daun.
4.)
Menghambat pengguguran daun, bunga, dan buah. Mengatur
5.) pertumbuhan daun dan pucuk.
6.) Mendorong pertumbuhan tunas lateral.

d. Kalin
Kalin merupakan hormon yang memengaruhi pembentukan organ tumbuhan. Ada empat
macam kalin, yaitu:
1.) Rizokalin, yang memengaruhi pembentukan akar. Kaulokalin, yang
2.) memengaruhi pembentukan batang. Filokalin, yang memengaruhi
3.) pembentukan daun.
4.) Antokalin, yang memengaruhi pembentukan bunga.

e. Asam Traumalin
Asam traumalin merupakan hormon yang memengaruhi proses regenerasi sel jika terjadi
kerusakan jaringan atau luka pada tumbuhan.
f. Etilen
Etilen merupakan satu-satunya hormon yang berwujud gas. Etilen berperan dalam proses
pematangan buah.

g. Asam Absisat
Asam absisat merupakan hormon yang bekerja antagonis terhadap auksin dan giberelin,
yaitu mendorong proses penuaan dan kerontokan daun. Selain itu, asam absisat juga
mendorong terjadinya dormansi jika lingkungan tidak menguntungkan, serta memengaruhi
membuka atau menutupnya stomata.

Contoh Soal 8

Terbentuknya kalus pada batang dikotil yang terluka disebabkan oleh pengaruh hormon
….
A. auksin D. asam traumalin
B. kaulokalin E. sitokinin
C. giberelin
Jawaban: D
Pembahasan:
Fungsi hormon asam traumalin adalah memengaruhi regenerasi sel jika ada jaringan yang rusak atau
terluka. Caranya adalah dengan membentuk kalus pada wilayah yang rusak tersebut. Kalus
merupakan sekelompok sel yang seragam atau belum terdiferensiasi akibat pembelahan sel yang
terus-menerus.

Jadi, terbentuknya kalus pada batang dikotil yang terluka disebabkan oleh pengaruh hormon asam
traumalin.

Contoh Soal 9

Daun menjadi tua dan menguning setelah mencapai usia tertentu. Hormon yang memengaruhi
peristiwa tersebut adalah ....
A. auksin D. giberelin
B. lokalin E. asam absisat
C. sitokinin
Jawaban: E
Pembahasan:
Setelah mencapai usia tertentu, daun akan menguning. Hal ini terjadi karena bertumpuknya hormon
asam absisat di daerah pangkal daun. Tingginya kadar asam absisat akan menyebabkan kerusakan sel-
sel di daerah tersebut, sehingga daun-daun tidak bisa mendapatkan pasokan nutrisi. Akibatnya, sel-sel
daun perlahan-lahan akan mengalami kerusakan.

Jadi, hormon yang memengaruhi peristiwa tersebut adalah asam absisat.


F. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Manusia
Setiap manusia akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan menyebabkan
pertambahan ukuran tubuh, sedangkan perkembangan menyebabkan tercapainya kedewasaan, baik
secara biologis maupun psikologis. Tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada manusia dapat
dikelompokkan menjadi dua bagian besar, yaitu tahapan pertumbuhan dan perkembangan sebelum
kelahiran (prenatal) dan setelah kelahiran (postnatal).

1. Pertumbuhan dan Perkembangan sebelum Kelahiran (Prenatal) Pertumbuhan dan


perkembangan sebelum kelahiran dimulai dari proses
pembentukan embrio hingga menjadi janin yang siap lahir. Proses pertumbuhan dan
perkembangan dari zigot hingga menjadi embrio meliputi beberapa tahap, yaitu
sebagai berikut.

a. Zigot, yaitu tahap embrionik paling awal yang didahului oleh proses fertilisasi ovum oleh
sperma. Zigot terdiri atas satu sel saja.

b. Morula, yaitu sekumpulan sel hasil pembelahan zigot secara mitosis yang berlangsung terus-
menerus. Walaupun terdiri atas beberapa sel, ukuran morula masih sama dengan ukuran zigot. Hal
ini dikarenakan proses mitosis pada morula hanya menambah jumlah sel, tanpa menambah volume
dan massa sel.

c. Blastula, yaitu sekumpulan sel berbentuk bola berongga. Rongga pada blastula disebut blastosol.
Blastula merupakan hasil pembelahan lebih lanjut dari morula.

d. Gastrula, yaitu sekumpulan sel hasil pembelahan lebih lanjut dari blastula. Pada gastrula
terbentuk dua kutub pembelahan, yaitu kutub animal dan kutub vegetal. Kutub animal tersusun
dari sel-sel yang ukurannya lebih kecil daripada sel-sel pada kutub vegetal. Sel-sel pada kutub
animal juga lebih aktif membelah. Perbedaan ini mendorong terjadinya lipatan ke arah dalam
(invaginasi), sehingga terbentuk jaringan embrional. Jaringan embrional selanjutnya akan
membentuk 3 lapisan embrional, yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm.

e. Organogenesis, yaitu proses diferensiasi jaringan embrional menjadi berbagai macam organ.
1.) Lapisan ektoderm, yaitu lapisan yang akan berkembang menjadi epidermis, gigi, rambut,
saraf, dan alat-alat indra.

2.) Lapisan mesoderm, yaitu lapisan yang akan berkembang menjadi rangka, otot, alat-alat
ekskresi, alat-alat peredaran darah, dan alat-alat reproduksi.

3.) Lapisan endoderm, yaitu lapisan yang akan berkembang menjadi alat-alat pernapasan, alat-
alat pencernaan, hati, dan pankreas.
Setelah melalui seluruh tahapan tersebut, terbentuklah embrio. Embrio selanjutnya akan berkembang
menjadi janin selama kurang lebih 9 bulan atau 40 minggu di dalam kandungan. Berikut ini
adalah proses pertumbuhan dan perkembangan embrio pada manusia.

No. Usia Kehamilan Ciri-Ciri Pertumbuhan dan Perkembangan

1. 1 minggu Terbentuk zigot hasil fertilisasi yang kemudian


melakukan pembelahan menjadi kurang lebih 100 sel.

2. 2 minggu Terbentuk kurang lebih 150 sel.


Mulai terbentuk lapisan embrional yang terdiri atas
ektoderm, mesoderm, dan endoderm.

3. 3 minggu Embrio berhasil menempel sempurna pada rahim. Mulai


terbentuk plasenta dan beberapa organ, seperti jantung,
pembuluh darah, otak, tulang belakang, dan kelenjar tiroid.

4. 4 minggu Jantung dan pembuluh darah mulai berfungsi mengalirkan


darah.
Mulai terbentuk kaki dan tangan.

5. 5 minggu Mulai terbentuk mulut, mata, dan telinga.


Sistem saraf dan struktur dasar otak sudah terbentuk. Tangan
yang terbentuk belum memiliki jari.

6. 6 minggu Kaki mulai tumbuh, meskipun belum memiliki jari. Bibir


atas dan langit-langit mulut sudah terbentuk. Sistem
pencernaan mulai dibentuk.

7. 7 minggu Jari-jari tangan dan kaki sudah terbentuk. Paru-


paru mulai dibentuk.
Sistem saraf dan otot sudah berfungsi dengan baik.

8. 8 minggu Kelopak mata dan hidung mulai terbentuk. Janin


mulai dikelilingi oleh air ketuban.

9. 9 minggu Wajah janin mulai terlihat jelas. Mata


lebih besar dan berwarna. Mulai dapat
membuka mulut.
Kelenjar ludah sudah terbentuk.

10. 10 minggu Sel-sel tulang mulai terbentuk untuk menggantikan tulang


rawan.
Jantung sudah berdetak sempurna.

11. 11 minggu Tulang wajah mulai terbentuk.


Janin sudah bisa menelan dan mengeluarkan urine. Kelopak
mata masih tertutup.

No. Usia Kehamilan Ciri-Ciri Pertumbuhan dan Perkembangan


12. 12 minggu Terjadi perkembangan untuk menyempurnakan organ-organ
yang sudah terbentuk.
Terjadi perubahan pada tulang belakang bayi, yang tadinya
terdiri atas tulang rawan menjadi tulang keras.

13. 13 – 17 minggu Mulut janin dapat digerakkan. Alat


kelamin sudah dapat dilihat.
Muncul lanugo (rambut-rambut halus) pada daerah kepala.

14. 18 – 22 minggu Janin mulai dapat mendengar dan memberikan respons berupa
gerakan seperti menendang atau memukul.

15. 23 – 26 minggu Bulu mata dan alis mulai tampak. Paru-


paru makin sempurna.
Pankreas sudah berfungsi efektif.

16. 27 – 31 minggu Semua organ sudah matang, sehingga jika terjadi kelahiran pada
kisaran minggu ini, janin memiliki peluang hidup yang cukup
tinggi. Meskipun begitu, bayi dapat mengalami cacat lahir dan berat
badan rendah.

17. 32 – 36 minggu Gerakan janin makin kuat.


Janin memiliki kulit yang sangat halus berwarna merah
muda

18. 37 – 40 minggu Janin siap untuk lahir, karena seluruh organ tubuhnya sudah
berfungsi sempurna.

Berikut ini adalah gambar pertumbuhan janin dalam 40 minggu.

Gambar 4. Pertumbuhan janin dalam 40 minggu


2. Pertumbuhan dan Perkembangan setelah Kelahiran (Postnatal)
Setelah melalui proses kelahiran, seorang bayi akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan
menjadi orang dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan ini dapat dibagi menjadi 5 fase, yaitu balita,
anak-anak, remaja, dewasa, dan manula. Berikut ini adalah tabel ciri-ciri pertumbuhan dan
perkembangan yang terjadi pada setiap fase tersebut.

No. Nama Fase Ciri-Ciri

1. Balita (0 – 5 tahun) Pertumbuhan fisik sangat pesat.


Terjadi perkembangan motorik seperti tengkurap,
merangkak, berjalan, dan berlari.
Terjadi perkembangan komunikasi, seperti berteriak, tertawa, dan
mulai berbicara.
Terjadi perkembangan lebih lanjut seperti belajar memakai
baju sendiri atau mencoba minum
menggunakan gelas.

2. Anak-anak (6 – 10 Emosi masih berubah-ubah.


tahun) Keingintahuan terhadap sesuatu sangat besar. Mengenal baik
dan buruk.
Mulai belajar mengenal lingkungan di sekitarnya.

3. Remaja (11 – 18 Terjadi perubahan fisik pada pertumbuhan dan


tahun) perkembangan yang dipengaruhi oleh hormon kelamin. Masa ini
disebut juga masa pubertas. Perubahan ini mencakup ciri-ciri
kelamin primer dan sekunder
Laki-laki
Pada laki-laki ditandai dengan terjadinya mimpi basah, yaitu
keluarnya sperma dari tubuh. Adapun ciri-ciri sekunder pada
laki-laki antara lain adalah sebagai berikut.
Tumbuh kumis. Jakun
membesar.
Dada lebih lebar dan bidang.
Tumbuh rambut di ketiak dan sekitar alat kelamin. Suara
berubah menjadi besar dan berat.
Perempuan
Pada perempuan ditandai dengan terjadinya menstruasi.
Adapun ciri-ciri sekunder pada perempuan antara lain adalah
sebagai berikut.
Tumbuh payudara. Pinggul
membesar. Suara kecil dan
halus.
Tumbuh rambut di ketiak dan sekitar alat kelamin. Kulit
menjadi lebih halus.

No. Nama Fase Ciri-Ciri


4. Dewasa (19 – 50 tahun) Ukuran tubuh mencapai ukuran maksimal. Emosi
lebih stabil.
Melakukan pengembangan potensi diri seperti hubungan sosial
dengan orang lain, bekerja, mengejar
prestasi, dan berani memutuskan untuk menikah.

5. Manula (> 50 Terjadi penurunan fungsi organ tubuh. Daya


tahun) tahan tubuh menurun.
Kecepatan bergerak menurun. Tubuh
lebih cepat merasa letih.

Berikut ini adalah gambar tahapan pertumbuhan dan perkembangan setelah kelahiran.

Gambar 5. Pertumbuhan dan perkembangan setelah kelahiran

G. Faktor-Faktor Luar yang Memengaruhi Pertumbuhan dan


Perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan pada manusia dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal.

1. Faktor Internal
Faktor internal meliputi gen, umur, jenis kelamin, dan ras.
a. Gen
Gen merupakan faktor yang paling dominan dalam menentukan pertumbuhan dan perkembangan
pada manusia. Ciri khas yang dimiliki oleh manusia dipengaruhi oleh gen-gen yang dibawa,
seperti bentuk mata, warna kulit, dan sebagainya. Selain itu, gen juga memengaruhi sistem
metabolisme tubuh, sehingga dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan.
b. Umur
Pertumbuhan dan perkembangan pada manusia dipengaruhi oleh umur. Fase pertumbuhan
dan perkembangan pada manusia dimulai sejak manusia masih berada di dalam kandungan,
hingga mencapai umur 20 tahun. Pada fase ini, terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang
lebih cepat dari fase berikutnya. Mulai umur 21 tahun hingga 50 tahun, manusia memasuki
fase dewasa. Pada fase ini, manusia sudah tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan lagi.
Jadi, umur dapat menghentikan pertumbuhan dan perkembangan pada manusia.

c. Jenis kelamin
Pertumbuhan dan perkembangan pada laki-laki dan perempuan berbeda. Perempuan
mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang lebih cepat di masa bayi hingga anak-
anak. Misalnya, balita perempuan bisa berjalan atau berbicara lebih cepat dibandingkan
dengan balita laki-laki. Memasuki masa pubertas, pertumbuhan dan perkembangan anak
perempuan melambat. Sebaliknya, anak laki-laki mengalami pertumbuhan dan perkembangan
yang lebih cepat pada masa pubertas.

d. Ras
Ras menjadi salah satu faktoryang memengaruhi pertumbuhandanperkembangan pada manusia.
Misalnya, ras Asia cenderung memiliki postur tubuh yang lebih pendek dibandingkan ras
Amerika.

2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal meliputi faktor prenatal, faktor persalinan, dan faktor pasca persalinan.
a. Faktor prenatal
Faktor prenatal meliputi gizi, zat kimia atau toksin, infeksi, radiasi, endokrin, anoksia embrio,
kelainan imunologi, psikologi ibu, dan mekanis.

1.) Gizi

Pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam kandungan sangat dipengaruhi oleh


kecukupan gizi sang ibu. Oleh sebab itu, seorang ibu hamil harus cukup mengonsumsi
makanan bergizi yang kaya dengan karbohidrat, protein, lipid, vitamin, dan mineral. Hal ini
bertujuan agar janin dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

Zat kimia atau toksin


2.) Zat kimia dalam obat-obatan yang dikonsumsi oleh ibu hamil harus benar-benar

diperhatikan. Hal ini perlu dilakukan agar tidak mengganggu pertumbuhan dan
perkembangan janin.

3.) 4.)

5.)
Infeksi
Infeksi mikroorganisme patogen seperti TORCH (toksoplasma, rubella,
cytomegalovirus, dan herpes simpleks) dapat menyebabkan kelainan pada janin.
6.)
Misalnya katarak, bisu tuli, mikrosepali, retardasi mental, dan kelainan jantung
kongenital. Adanya kelainan tersebut dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan
janin.

Radiasi
7.)
Paparan radiasi sinar-sinar radioaktif seperti sinar rontgen dapat mengganggu pertumbuhan dan
perkembangan janin.

Endokrin
Penyakit hormonal seperti diabetes melitus dapat menimbulkan gangguan pada
8.)
pertumbuhan dan perkembangan janin. Jika seorang ibu hamil adalah penderita diabetes
melitus, janin yang dikandungnya dapat terserang kelainan- kelainan seperti makrosomia,
hiperplasia adrenal, atau kardiomegali.

Anoksia embrio
Anoksia embrio adalah kelainan yang timbul akibat adanya gangguan pada fungsi plasenta.
9.)
Plasenta tidak dapat berfungsi dengan baik, terutama dalam proses penyaluran zat makanan
dan oksigen bagi janin.

Kelainan imunologi
Faktor ini dapat terjadi jika ada perbedaan golongan darah antara ibu dan janin. Sebagai
contoh, eritroblastosis fetalis yang terjadi karena rhesus ibu negatif, sedangkan rhesus
janin positif.

Psikologis ibu
Kondisi psikologis seorang ibu hamil turut berperan penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan janin yang dikandungnya. Jika kondisi psikologis ibu terus-menerus
tertekan, akan membawa dampak buruk bagi pertumbuhan dan perkembangan janinnya.

Mekanis
Gangguan mekanis seperti posisi janin yang tidak normal dapat mengganggu pertumbuhan
dan perkembangan janin.

b. Faktor persalinan
Jika dalam proses persalinan terjadi gangguan seperti asfiksia atau trauma kepala,
jaringan otak bayi dapat mengalami kerusakan.
c. Faktor pasca persalinan
1.)
Sanitasi lingkungan
Lingkungan yang bersih dan sehat sangat memengaruhi kesehatan seorang anak. Kesehatan
anak ini pada akhirnya juga akan memengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Oleh
sebab itu, sangat penting memperhatikan kebersihan lingkungan, misalnya menjauhkan
anak dari asap rokok atau paparan sinar radioaktif.

Gizi
2.)
Kecukupan gizi sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Pada masa
bayi, ibu harus memberikan ASI yang cukup. Setelah masa pemberian ASI lewat, makanan
anak harus cukup mengandung zat-zat makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangannya.

Penyakit kronis
3.)
Beberapa penyakit kronis seperti anemia, TBC, kelainan jantung, atau penyakit menurun
seperti talasemia dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan seorang anak.

Obat-obatan
Obat-obatan seperti kortikosteroid yang dikonsumsi dalam jangka panjang dapat mengganggu
4.)
pertumbuhan dan perkembangan anak.

Psikologis
Jika hubungan psikologis seorang anak dengan orang-orang di sekitarnya kurang baik,
5.)
proses pertumbuhan dan perkembangannya dapat terganggu.

Kondisi sosio-ekonomi
Kondisi sosio-ekonomi yang baik akan berdampak baik bagi pertumbuhan dan
6.)
perkembangan anak, begitu juga sebaliknya.

Endokrin
Hormon dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Misalnya pada
7.)
sekresi hormon pertumbuhan yang tidak normal. Jika sekresinya berlebih, dapat
menyebabkan gigantisme. Jika sekresinya kurang dari normal, dapat menyebabkan
kekerdilan.

Lingkungan pengasuhan
Pola asuh orang tua, terutama ibu sangat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
8.)
seorang anak.

Perasaan
Perasaan yang selalu tertekan dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
9.) seorang anak, terutama saat masa pertumbuhan. Selain itu, juga dapat mengganggu

kesehatan.
10.) Pekerjaan
Pekerjaan yang terlalu banyak mengandalkan fisik dapat mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Sebagai contoh, seorang anak yang harus
bekerja sebagai kuli angkut. Beban yang berat dapat mengganggu pertumbuhan dan
perkembangannya.

H. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan


Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dapat dibagi menjadi dua fase, yaitu fase embrionik dan
fase pascaembrionik.
1. Fase embrionik
Fase embrionik merupakan tahap pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari zigot hingga
terbentuknya embrio sebelum lahir atau menetas. Fase embrionik terdiri atas zigot, morula, blastula,
gastrula, serta diferensiasi dan organogenesis.

a. Zigot
Zigot terbentuk dari hasil fertilisasi ovum dan sperma. Zigot hanya terdiri atas satu sel saja.
Selanjutnya, zigot akan membelah secara mitosis.

b. Morula
Morula merupakan kumpulan sel berbentuk buah anggur hasil pembelahan mitosis dari zigot.
Proses pembentukan morula disebut morulasi. Pada morula terbentuk dua kutub pembelahan,
yaitu kutub animal dan kutub vegetal. Kutub animal terdiri atas sel-sel berukuran kecil dan
dapat membelah dengan cepat. Sementara kutub vegetal terdiri atas sel-sel berukuran besar dan
pembelahannya lebih lambat. Di antara kedua kutub, terdapat daerah sabit abu-abu (gray
crescent).

c. Blastula
Proses pembelahan sel-sel pada morula berlanjut, sehingga terbentuk kumpulan sel berbentuk bola
berongga yang disebut blastula. Proses pembentukan blastula disebut blastulasi. Rongga di dalam
blastula disebut blastosol yang berisi cairan.

d. Gastrula
Proses pembentukan gastrula disebut gastrulasi. Pembelahan yang cepat dari sel- sel di kutub
animal menyebabkan kutub vegetal melekuk ke dalam (invaginasi). Invaginasi mengakibatkan
terbentuknya lapisan ektoderm dan endoderm. Bagian ektoderm akan membentuk kulit, sedangkan
bagian endoderm akan membentuk berbagai saluran. Bagian tengah dari gastrula membentuk
saluran yang disebut arkenteron. Arkenteron akan berkembang menjadi saluran pencernaan.
Salah satu ujung akan berkembang menjadi anus, sedangkan ujung yang lain akan
berkembang menjadi mulut. Sebagian endoderm akan berdiferensiasi menjadi lapisan
mesoderm. Di akhir fase gastrula, akan terbentuk 3 lapisan embrional, yaitu ektoderm,
mesoderm, dan endoderm.
e. Diferensiasi dan Organogenesis
Diferensiasi adalah proses perkembangan sel menjadi sel-sel yang memiliki struktur dan
fungsi lebih khusus. Sementara organogenesis adalah proses pembentukan organ. Pada tahap
ini, lapisan embrional berkembang menjadi berbagai macam organ.
1.) Lapisan ektoderm akan membentuk epidermis, rambut, kelenjar minyak, kelenjar keringat,
email gigi, sistem saraf, dan saraf reseptor.
2.) Lapisan mesoderm akan membentuk tulang, jaringan ikat, otot, sistem ekskresi, sistem
transportasi, dan sistem reproduksi.
3.) Lapisan endoderm akan membentuk sistem pencernaan, sistem pernapasan, dan kelenjar
gondok.
Setelah fase ini, terbentuklah embrio. Selanjutnya, embrio akan tumbuh dan berkembang
menjadi janin.

Gambar 6. Tahapan-tahapan pada fase embrionik

2. Fase Pascaembrionik
Fase pascaembrionik merupakan tahap pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai sejak lahir
atau menetas hingga dewasa. Fase pascaembrionik dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap regenerasi
dan tahap metamorfosis.

a. Regenerasi
Regenerasi merupakan proses perbaikan bagian tubuh yang luka atau rusak. Pada hewan tingkat
rendah, proses regenerasi dapat berarti proses reproduksi. Sebagai contoh, pada cacing Planaria
yang tubuhnya dipotong, setiap potongannya akan tumbuh menjadi individu baru yang lengkap.
b. Metamorfosis
Metamorfosis merupakan proses perubahan ukuran, bentuk, dan bagian-bagian tubuh hewan dari
suatu stadium ke stadium berikutnya. Metamorfosis dialami oleh serangga dan katak.

1.) Metamorfosis pada serangga

Ada tiga tipe metamorfosis pada serangga, yaitu ametamorfosis (ametabola), metamorfosis
tidak sempurna (hemimetabola), dan metamorfosis sempurna (holometabola).
Ametamorfosis (ametabola) adalah suatu golongan serangga yang tidak mengalami
metamorfosis selama hidupnya. Stadium yang dialami adalah stadium telur dan stadium
dewasa (imago). Contohnya kutu buku (Lepisma sp.)

Metamorfosis tidak sempurna (hemimetabola) adalah metamorfosis yang terdiri atas


stadium telur, nimfa, dan imago. Pada metamorfosis tidak sempurna, tidak ada stadium
pupa atau kepompong. Contohnya belalang, jangkrik, dan kecoa.

Metamorfosis sempurna (holometabola) adalah metamorfosis yang terdiri atas


stadium telur, larva, pupa, dan imago. Contohnya kupu-kupu, lebah, lalat, dan semut.
Berikut ini adalah gambar metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.

Gambar 7. Metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna


2.) Metamorfosis pada katak

Metamorfosis pada katak dibagi menjadi tiga fase, yaitu fase premetamorfosis, prometamorfosis,
dan metamorfosis klimaks.
Premetamorfosis
Pada fase ini, telur yang dibuahi akan tumbuh menjadi berudu (kecebong).

Prometamorfosis
Pada fase ini, muncul kaki belakang dan pertumbuhan tubuh berjalan lambat.

Metamorfosis klimaks
Pada fase ini, muncul kaki depan dan ekor mulai menghilang.

Berikut ini adalah gambar metamorfosis pada katak.


Gambar 8. Metamorfosis pada katak

I. Faktor-Faktor Luar yang Memengaruhi Pertumbuhan dan


Perkembangan pada Hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan juga dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor
eksternal.

1. Faktor Internal
Faktor internal meliputi gen, ras, hormon, jenis kelamin, dan umur.
a. Gen
Gen sangat menentukan pertumbuhan dan perkembangan pada hewan. Gen juga mengatur
berbagai macam karakter, sifat fisik, dan tingkah laku hewan. Oleh sebab itu, gen
berperan dalam menentukan kualitas dan kuantitas hewan yang akan dihasilkan.
b. Ras
Ras turut menentukan pertumbuhan dan perkembangan pada hewan. Misalnya, kucing lokal
cenderung memiliki tubuh yang lebih kecil daripada kucing ras.

c. Hormon
Hormon dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada hewan. Oleh sebab itu,
gangguan hormonal dapat menghasilkan pertumbuhan dan perkembangan yang tidak normal.

d. Jenis kelamin
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan juga dipengaruhi oleh jenis kelamin.
Umumnya, hewan jantan memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang lebih cepat
daripada hewan betina.

e. Umur
Umur hewan ikut memengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Pada hewan ternak,
umur ternak sangat memengaruhi daya produksinya. Misalnya pada ayam petelur. Semakin
tua, jumlah telur yang dihasilkan semakin menurun.

2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal meliputi suhu, cahaya matahari, nutrisi, lingkungan, dan aktivitas
fisik.

a. Suhu
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan sangat dipengaruhi oleh suhu. Jika suhu terlalu
tinggi atau terlalu rendah, metabolisme tubuh hewan dapat terganggu. Akibatnya, pertumbuhan
dan perkembangannya juga ikut terganggu.

b. Cahaya matahari
Cahaya matahari yang cukup dapat menghasilkan pertumbuhan dan perkembangan yang baik
bagi hewan.

c. Nutrisi
Makanan yang cukup dan berkualitas akan menghasilkan pertumbuhan perkembangan yang
baik bagi hewan.

d. Lingkungan
Untuk mendapatkan pertumbuhan dan perkembangan yang baik, hewan memerlukan
lingkungan hidup yang bersih, sehat, dan nyaman.

e. Aktivitas fisik
Hewan dapat bergerak dengan aktif jika ruang geraknya cukup luas. Aktivitas yang aktif dapat
menghasilkan pertumbuhan dan perkembangan yang baik bagi hewan.

Anda mungkin juga menyukai