Anda di halaman 1dari 37

MODUL 9

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN


Dra. Yetty Auliaty, M.Pd

PENDAHULUAN
Tumbuhan, seperti makhluk hidup yang lain, tentu mengalami proses tumbuh
dan berkembang dalam kehidupannya, pertumbuhan juga merupakan salah satu ciri
dari makhluk hidup. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua (2) istilah yang
berbeda, maka pada modul ini akan membahas tentang proses pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan kedalam pembelajaran di SD. Dalam modul ini,
meliputi dua kegiatan belajar, yaitu :
1. Kegiatan Belajar 1 : Konsep pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
2. Kegiatan Belajar 2 : Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.
Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkan memiliki kompetensi
menjelaskan konsep tumbuh dan berkembang pada tumbuhan secara lebih khusus lagi,
diharapkan dapat;
1. Menjelaskan konsep tumbuh pada tumbuhan dengan benar.
2. Menunjukkan bagian-bagian pertumbuhan pada tumbuhan
3. Memberikan contoh cara tumbuh tumbuh-tumbuhan yang tepat.
4. Menjelaskan konsep berkembang pertumbuhan.
5. Menunjukkan bagian-bagian tumbuhan yang dikatakan mengalami
perkembangan.
6. Memberikan percobaan-percobaan yang sederhana tentang pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.
7. Menjelaskan factor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.
8. Mengembangkan materi pertumbuhan dan perkiembangan dalam pembelajaran
di SD.
Agar mendapatkan hasil yang maksimal dalam mempelajari modul ini, ikuti
petunjuk pembelajaran berikut :
1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan modul ini sampai anda memahami
konsep pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
2. Bacalah bagian demi bagian, temukan kata-kata kunci dan kata-kata yang
dianggap baru.
3. Kembangkan pengertian dari isi modul melalui pemahaman sendiri, tukar
pikiran dengan sesama mahasiswa, guru lain dan tutor anda.
4. Lakukan semua kegiatan yang diajarkan sesuai dengan petunjuk modul, karena
di dalam pembelajaran modul ini akan melakukan beberapa pengamatan dan
percobaan.

~~~~ 00000 ~~~~


KEGIATAN BELAJAR 1
KONSEP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

Pernahkah anda memperhatikan mengapa biji kacang hijau bila disemai


menjadi “tauge” (kecambah), demikian biji mangga, rambutan dan lain-lain yang
semula kecil dapat berubah menjadi pohon yang tinggi dan besar dengan buahnya
yang lebat, atau sebutir biji bunga pukul delapan ditanam di halaman rumah dapat
berubah menjadi tumbuhan bunga pukul delapan dewasa yang berbunga merah.
Dalam modul ini akan membahas tentang konsep pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan berbiji.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua istilah yang berbeda.
Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran dan berat, tetapi tidak dapat balik
(irreversible). Pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif. Perkembangan adalah
proses perubahan dalam bentuk (morfogenesis). Pertumbuhan bukan merupakan
besaran sehingga dapat diukur secara kuantitatif.
Pertumbuhan tumbuhan selalu terjadi sepanjang hidupnya. Berdasarkan
lamanya waktu yang digunakan untuk menyelesaikan siklus hidup (berkecambah,
berbunga, muda, dewasa), maka tumbuhan dikelompokkan menjadi tiga, yaitu sebagai
berikut :
1. Tumbuhan annual. Tumbuhan yang menyelesaikan siklus hidupnya selama
lebih kurang satu tahun. Mulai dari berkecambah, berbunga, memproduksi
benih, hingga mati. Contohnya tumbuhan bunga morning glory, padi dan
gandum.
2. Tumbuhan biennial. Tumbuhan yang menyelesaikan siklus hidupnya selama
lebih kurang dua tahun. Pertumbuhan vegetatif terjadi pada musim semi atau
musim panas pertama, kemudian pada musim semi atau musim panas tahun
kedu. Contohnya, tumbuhan bit dan wortel.
3. Tumbuhan perennial. Tumbuhan yang menyelesaikan siklus hidupnya
selama beberapa tahun. Contohnya, tumbuhan kelompok pohon, perdu, dan
beberapa jenis rumput.
Pertumbuhan dan perkembangan senantiasa berjalan secara bersamaan. Pada
kedua proses tersebut terjadi fase pembelahan sel, pembesaran ukuran sel, dan
pematangan (diferensiasi) sel. Pada fase diferensiasi terjadi perubahan sifat sel yang
disesuaikan dengan fungsinya. Ketiga fase tersebut dapat dipelajari pada beberapa
tingkat kehidupan tumbuhan. Contohnya, pada tingkat pertumbuhan dan
perkembangan awal (perkembangan embrio, perkecambahan), pertumbuhan primer,
dan pertumbuhan sekunder.
Demikian pula pada sebagian besar tumbuhan, diawali dengan pertemuan
antara sel kelamin jatan dan sel kelamin betina berlanjut menjadi biji, berkecambah,
dan akhirnya menjadi tumbuhan dewasa yang dapat berbunga dan berbuah.
Perubahan yang terjadi selama masa pertumbuhan pada tumbuhan akan membentuk
organ-organ yang memiliki struktur dan fungsi berbeda yaitu terbentuk akar, batang,
daun dan bunga. Terjadi pertumbuhan karena terjadi perubahan, yaitu biji, kecambah,
hingga menjadi tumbuhan dewasa. Terjadi perkecambahan karena terjadi perubahan
pada tumbuhan tersebut sehingga menjadi tumbuhan dewasa dan semakin kompleks.
Jadi perkembangan dapat diartikan sebagai proses menuju tercapainya
kedewasaan atau tingkat yang lebih sempurna pada makhluk hidup. Berbeda dengan
pertumbuhan, proses perkembangan tidak dapat diukur sehingga tidak dapat
dinyatakan secara kuantitatif . Perkembangan dapat dinyatakan secara kualitatif.
Dari uraian di atas, jelaslah bahwa pertumbuhan dan perkembangan
merupakan proses yang berjalan sejajar dan sulit untuk dipisahkan.

Sumber : www.google.com
(a) (b)

Gambar 9.1
Perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan (a) Tanaman yang mengalami
pertumbuhan, (b) Tanaman yang mengalami perkembangan
Coba ingat kembali :
1. Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan ?
2. “Pertumbuhan bersifat ireversibel”. Apakah yang dimaksud dengan kalimat
tersebut ?
3. Apa yang dimaksud dengan perkembangan ?

A. Pertumbuhan dan Perkembangan Awal


Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan diawali dengan proses
pembuahan (fertiliasi), setelah fertiliasi bakal biji berkembang menjadi jaringan
yang kaya akan nutrisi yang disebut dengan endosperma, yang berkembang
menjadi :
a. Perkembangan Embrio
Perkembangan embrio didalam bakal biji dimulai ketika zigot membelah
menjadi dua sel. Pembelahan sel terus berlangsung secara berulang
membentuk massa sel berbentuk bola yang kemudian berkembang menjadi
embrio. Selanjutnya, bakal biji berkembang menjadi biji (gambar 2).
b. Perkecambahan
Sebutir biji dapat berkecambah jika embrio yang dikandung biji tersebut
masih hidup, biji tidak dalam kondisi dormansi, dan keadaan lingkungan
menguntungkan. Embrio yang terdapat didalam biji mempunyai beberapa
bagian, antara lain embrio akar (radikula), embrio daun (plumula), embrio
pucuk (epikotil), dan embrio batang (hipokotil) (Gambar 3).

Sumber : www.google.com

Gambar 9.2 Perkembangan embrio tumbuhan dikotil


Sumber : www.google.com

Gambar 9.3 Struktur biji (a) dikotil (b) monokotil

Proses perkecambahan dimulai ketika biji menyerap air (imbibisi).


Adanya air menyebabkan pecahnya lapisan luar biji dan mendorong hormone dan
enzim bekerja. Enzim mulai memecah nutrisi yang tersimpan pada endosperma
atau kotiledon, kemudian mengirimnya ke bagian titik tumbuh dari embrio.
Selanjutnya, radikula tumbuh memecah kulit biji, menghujam ke dalam tanah dan
berkembang menjadi akar. Sementara itu, hipokotil tumbuh ke atas menembus
tanah dengan membawa kulit biji dan keping bijinya. (misalnya pada kacang
tanah) atau hipokotil tetap berada di dalam tanah (misalnya pada jagung). Keping
biji pada biji kacang tanah dan endosperma pada biji jagung menyediakan nutrisi
pertama bagi pertumbuhan yang baru berkecambah sampai daun pertama dapat
melakukan fotosintesis.
Ada dua tipe perkecambahan pada tumbuhan, yaitu perkecambahan
epigeal dan perkecambahan hypogeal. Perkecambahan epigeal ditandai dengan
munculnya keping biji (kotiledon) ke permukaan tanah. Perkecambahan yang
demikian biasa terjadi pada tumbuhan dikotil. Perkecambahan hypogeal ditandai
dengan kotiledon tetap berada di bawah permukaan tanah. Perkecambahan
hypogeal terjadi pada tumbuhan monokotil (perhatikan gambar 4).
(4b)

(4a)

Sumber : www.google.com

Gambar 9.4 Tipe perkecambahan epigeal dan hipogeal

a. Perkecambahan di atas tanah (Epigeal)


Perkecambahan epigeal adalah bila terjadi pembentangan ruas batang di bawah
daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan
kotiledon terangkat ke atas tanah, misalnya pada kacang kedelai. (lihat gambar
4a).
b. Perkecambahan di bawah tanah (Hipogeal)
Perkecambahan hypogeal adalah bila terjadi pembentangan ruas batang teratas
(epikotil) sehingga daun lembaga ikut tertarik ke atas tanah tetapi kotiledon tetap
di dalam tanah, misalnya pada biji jagung (Zea mays). (lihat gambar 4b).
KEGIATAN 1

PERKECAMBAHAN
Tujuan : Menyelidiki daerah pertumbuhan akar pada kecambang
kacang hijau.
Alat dan Bahan : 1) Dua buah cawan petri
2) Kertas saring/kertas buram
3) Benang/karet gelang
4) Sebuah bekerglass/gelas polos
5) Benang halus
6) Kawat 15 cm
7) Tinta Cina
8) Kecambah Kacang Hijau
Cara Kerja :
1. Siapkan dua kecambah kacang hijau yang berakar lurus dan berukuran
panjang ± 2 cm.
2. Bersihkan akar kecambah dan siapkan kawat yang kedua ujungnya
dihubungkan dengan benang halus.
3. Celupkan benang halus pada tinta cina, dan buatlah tanda dengan jarak yang
sama pada akar, dimulai dari ujung. Lihat gambar di bawah ini !
4. Letakkan kapas basah diantara dua helai kertas saring. Tempelkan kecambah
pada permukaan kedua kertas dengan akar mengarah kebawah.
5. Apitlah kecambah dengan dua cawan petri dan ikatlah dengan benang

6. Letakkan cawan petri dalam gelas yang berisi sedikit air.


7. Sesudah 3 hari percobaan, ukurlah jarak antara dua garis tinta pada akar
kecambah. Buatlah rata-rata ukuran dari kedua kecambah tersebut. Isikan
data pada tabel di bawah.
Tabel Pengamatan :

Daerah yang Ukuran awal dengan Ukuran akhir


ditandai jarak 3 mm rata-rata (mm)
1 3 mm ………………….
2 3 mm ………………….
3 3 mm ………………….
4 3 mm ………………….
5 3 mm ………………….
6 3 mm ………………….

Pertanyaan :
1. Bagaimanakah hasil rata-rata pengukuran pada akhir percobaan ? samakah
dengan ukuran pada awal percobaan ? mengapa ? jelaskan !
2. Adakah perubahan pada daerah ujung (1 dan 2), tengah (3 dan 4), serta daerah
pangkal (5 dan 6) ? buatlah kesimpulan !
3. Daerah manakah yang mengalami pertumbuhan tercepat ? apa sebabnya ?
Dari kegiatan yang telah kita lakukan muncul pertanyaan, mengapa
pertumbuhan akar yang tercepat terjadi di belakang ujung akar ? untuk mencari
jawabannya marilah kita amati susunan anatomo akar pada gambar 5. Irisan
membujur ujun akar muda menunjukkan adanya 4 daerah pertumbuhan yang
batasnya tidak terlalu jelas, yaitu tudung akar, daerah pembelahan sel (meristem),
daerah pemajangan sel dan daerah diferensiasi (daerah pemasakan sel).

Sumber : www.google.com
Gambar 9. 5 Struktur Anatomi akar dikotil

1. Tudung akang
Tudung akar merupakan daerah akar yang paling ujung. Fungsi tudung akar
adalah mensekresikan cairan polisakarida untuk melumasi tanah di sekitar
titik pertumbuhan akar sehingga tanah menjadi lunak untuk ditembus akar.
Setelah itu, tudung akar berfungsi melindungi daerah meristem akar.
2. Daerah Meristem
Daerah mereistem terletak dibelakang tudung akar, termasuk didalamnya
meristem apical dan derivatnya. Meristem apical merupakan pusat
pembelahan yang menghasilkan sel-sel meristem primer untuk menggantikan
sel-sel di tudung akar yang tanggal.
3. Daerah Pemanjangan
Daerah pemanjangan sel terletak di belakang daerah meristem. Daerah
pemanjangan adalah kelompok sel yang membelah lebih lambat daeripada sel
maeristem. Sel di daerah pusat pemanjangan relatif lebih tahan terhadap
kerusakan yang disebabkan oleh radiasi dan bahan kimia toksik dibandingkan
daerah lain. Sel di daerah pusat permanjangan ini juga berfungsi sebagai
penyimpan makanan. Di daerah pemanjangan ini sel-sel memanjang lebih
dari 9 kali dari panjang sel mula-mula. Pemanjangan sel berperan penting
untuk menekan ujung akar, termasuk merestem, agar akan memanjang (lihat
gambar 6)

Sumber : www.google.com

Gambar 9.6 Daerah pembelahan, pemanjangan dan diferensiasi pada akar

4. Daerah Diferensiasi
Di daerah diferensiasi, sel-sel dari daerah pemajangan mulai terspesialisasi
struktur dan fungsinya. Daerah diferensiasi yang terletak di bagian akar, agak
bercampur dengan daerah pemanjangan.
Di daerah diferensiasi terdapat tiga sistem jaringan yang diproduksi dari sel
sel-sel meristem, yaitu sebagai berikut :
a) Protoderma, merupakan lapisan terluar meristem primer yang akan
menjadi epidermis.
b) Meristem dasar, merupakan lapisan kedua yang akan berkembang menjadi
system jaringan dasar. Jaringan ini mengisi daerah lapisan konteks pada
akar diantara stele dan epidermis.
c) Prokambium, merupakan lapisan pusat (dalam) yang akan berkembang
menjadi silinder vaskuler pusat (stele) yaitu xylem dan floem.

B. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi karena aktivitas sel-sel mereistem.
Sel merstem merupakan sel-sel yang aktif membelah secara mitosis. Sel
meristem banyak terdapat pada bagian ujung akar dan ujung batang (tunas).
Meistem yang demikian disebut meristem apical.
Sel-sel merestem apikel senantiasa melakukan pembelahan sepanjang
kehidupan tumbuhan. Kegiatan mereistem apical mengakibatkan akar dan batang
bertambah panjang. Proses pembelahan sel-sel meristem yang menyebabkan
tumbuhan tumbuh memanjang disebut pertumbuhan primer. Pertumbuhan primer
memungkinkan akar masuk menembus lapisan tanah dan pucuk (tunas)
memperoleh lebih banyak cahaya dan CO2.
Aktivitas sel-sel meristem pada akar memungkinkan akar tumbuh masuk
kedalam lapisan tanah yang lebih dalam. Pada ujung akar terdapat tudung akar
(kaliptra) yang berfungsi melindungi akar pada saat menembus lapisan tanah.
Gambar 7 memperlihatan potongan membujur akar bawang yang
mengalami pertumbuhan primer. Akar dapat dibedakan atas tiga zona (daerah),
yaitu zona pembelahan, zona pemanjangan, dan zona pematangan. Zona
pembelahan sel meliputi meristem apikal akar dan sel-sel derifatnya. Sel-sel baru
dan tudung akar dihasilkan dari zona ini.
Pada zona pemanjangan terjadi pemanjangan sel-sel, yang ukuran
panjangnya dapat lebih dari sepuluh kali ukuran panjang sel biasa. Sel-sel
tersebut bertanggung jawab menekan ujung sel masuk kedalam lapisan tanah.
Pada zona pematangan terdapat tiga system jaringan dari tumbuhan
dewasa, yaitu jaringan dermal, jaringan dasar, dan jaringan vascular. Jaringan
dermal (epidermis) dibentuk oleh protoderm. Protoderm merupakan lapisan
paling luar dari meristem.
Gambar 9.7 Sebaran Sel Meristem

Pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan yang disebabkan oleh


kegiatan titik tumbuh primer. Titik tumbuh primer terdapat pada ujung akar atau
ujung batang. Lihat Gambar 8 Titik tumbuh primer telah mulai terbentuk sejak
tumbuhan masih berupa embrio. Ujung akar dan ujung batang tempat terjadinya
pertumbuhan merupakan daerah meristem apical. Pertumbuhan primer
menyebabkan batang dan akar bertambah panjang.

Sumber : www.google.com

Gambar 9.8
Pertumbuhan primer pada ujung batang dan akar
Pertumbuhan primer pada batang dapat dilihat pada gambar 9. Ada dua
macam tunas pada tumbuhan, yaitu tunas terimal dan tunas aksilar. Tunas
terminal diapit oleh bakal daun (primordial). Tunas terminal terletak di ujung
batang yang memungkinkan tumbuhan tumbuh ke atas. Tunas faksilar (tunas
lateral) terletak pada bagian ketiak daun yang pertumbuhannnya akan membentuk
cabang atau bunga.

Gambar 9.9
Pertumbuhan primer pada ujung batang, bagian pucuk, tahap awal pertumbuhan
dan pertumbuhan pucuk berikutnya.

C. Pertumbuhan Sekunder
Tumbuhan, selain tumbuh memanjang juga dapat tumbuh membesar.
Pertumbuhan yang memungkinkan bertambahnya ukuran diameter batang dan
akar disebut pertumbuhan sekunder. Semua tumbuhan gimnosperma dan dikotil
mengalami pertumbuhan sekunder. Sebaliknya, hanya beberapa monokotil
tertentu yang mengalami pertumbuhan sekunder. Contohnya dari kelompok
Palmae.
Pertumbuhan sekunder terjadi akibat aktivitas sel-sel meristem lateral.
Ada dua macam meristem lateral, yaitu cambium vascular dan cambium gabus.
Kambium vascular terletak diantara xylem dan floem.
Pertumbuhan sekunder merupakan pertumbuhan yang disebabkan oleh
kegiatan jaringan cambium. Masih ingatkah kalian sifat jaringan cambium dan
pada golongan tumbuhan apa cambium terdapat ? Jaringan cambium bersifat
meristematik, yaitu sel-selnya selalu aktif membelah diri. Kabium hanya terdapat
pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Pertumbuhan sekunder
menyebabkan diameter batang bertambah besar. Jadi, tumbuhan yang memiliki
cambium mengalami pertumbuhan sekunder. Cobalah kalian perhatikan pohon
asam, pohon kenari, pohon mangga, dan pohon pinus. Kemudian kalian
perhatikan pohon kelapa dan pohon pinang. Bandingkan ukuran batang yang
dimiliki oleh pohon-pohon tersebut.
Aktivitas cambium vascular menghasilkan sel-sel baru. Kea rah dalam
membentuk xylem sekunder dan kea rah luar membentuk floen sekunder
(perhatikan gambar 9a).

Gambar 9.9a.
Pertumbuhan sekunder ditandai dengan terbentuknya sel-sel baru berupa xilem
sekunder dan floem sekunder
Pada batang, xylem yang kita kenal sebagai kayu semakin lama lapisannya
menjadi semakin tebal dan berlignin. Hal tersebut membuat kayu menjadi keras.
Jaringan xylem yang terbentuk pada musim kemarau biasanya mempunyai sel-sel
yang lebih kecil dan berwarna lebih gelap. Hal tersebut disebabkan keterbatasan
persediaan air selama musim kemarau. Sebaliknya, jaringan xylem yang
terbentuk selama musim penghujan mempunyai sel-sel berukuran relative besar
dan berwarna lebih terang. Lapisan-lapisan yang terbentuk dari hasil
pembentukan jaringan kayu tersebut dikenal dengan lingkaran tahun (gambar 9b).

Sumber : www.google.com

Gambar 9. 9b
Struktur anatomi batang pada pertumbuhan sekunder

Aktivitas cambium gabus menghasilkan jaringan gabus yang berfungsi


sebagai pelindung. Lapisan gabus akan menggantikan jaringan epidermis yang
telah kering dan mengelupas. Lapisan gabus, kambium gabus dan floem
sekunder bersama-sama membentuk kulit kayu. Floem yang masih berfungsi
sebagai transport hasil fotosintesis adalah floem sekunder termuda yang berada di
belakang cambium gabus.
Pada akar juga terjadi pertumbuhan sekunder yang dilakukan oleh
aktivitas cambium vascular. Kearah dalam membentuk xylem sekunder dan
kearah luar membentuk floem sekunder. Sementara itu, cambium gabus
membentuk jaringan gabus.
Bagian akar yang berfungsi untuk menyerap air dan garam mineral adalah
akar yang masih muda. Hal tersebut karena pada akar yang lebih tua jaringan
korteks dan epidermisnya sudah digantikan oleh jaringan gabus yang sulit untuk
ditembus air.
RANGKUMAN

Pertumbuhan dan perkembangan dua istilah yang berbeda. Pertumbuhan adalah


proses pertambahan ukuran dan berat tetapi tidak dapat balik (irreversible)
pertumbuhan dapat diukur secara kwantitatif perkembangan adalah proses perubahan
dalam bentuk (morfogenesis)
Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi sepanjang hidupnya. Berdasarkan lamanya
waktu yang digunakan untuk menyelesaikan siklur hidup (berkecambah, berbunga,
muda, dewasa). Maka tumbuh tumbuh-tumbuhan dikelompokkan menjadi 3, yaitu :
1. Tumbuhan annual; menyelesaikan siklus hidupnya selama lebih kurang 1
tahun.
2. Tumbuhan binnial; menyelesaikan hidupnya lebih kurang 2 tahun.
3. Tumbuhan perrennial; Menyelesaikan siklus hdupnya beberapa tahun.
Masa pertumbuhan dan perkembangan awal ada 2, yaitu : perkembangan
embiro dan perkecambahan.
Pertumbuhan primer terjadi karena aktivitas sel-sel meristematik yang
membelah secara meiose ada di bagian ujung akar dan ujung batang. Pada
pertumbuhan prima akan dibedakan atas 3 zona (daerah) yaitu zona pembelahan, zona
perpantangan dan zona pematangan.
Pertumbuhan sekunder, tumbuh selain memanjang juga tumbuh membesar yang
memungkinkan bertambahnya diameter batang dan akar pertumbuhan ini karena peran
aktif sel-sel meristem lateral, yaitu cambium vascular dan cambium gabus serta peran
xylem dan pholen.

LATIHAN
Ingatlah !
 Aktivitas sel-sel merestem apical bertanggung jawab terhadap
pertumbuhan primer.
 Aktivitas sel-sel mereistem lateral menyebabkan terjadinya pertumbuhan
sekunder.

Uji Konsep :
1. Apa perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan ?
2. Bagaimana pengaruh mesistem apical pada pertumbuhan tumbuhan ?
3. Apa yang dimaksud dengan lingkaran tahun ?
4. Pada ujung akar dan ujung batang daerah pertumbuhan dibedakan atas 3
bagian, sebutkan dan jelaskan ketiga bagian tersebut !
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pertumbuhan sekunder pada tumbuhan.
Berikan tiga contoh tumbuhan yang mengalami pertumbuhan sekunder.
Jawablah uji konsep diatas, untuk lebih menyempurnakan penguasaan materi
diskusikan dengan teman-teman guru lain dan tutor anda.

TES FORMATIF 1
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat !

1. Pertumbuhan pada tumbuhan ditandai dengan ….


a. Perubahan ukuran, massa, jumlah sel dan reversible.
b. Munculnya organ bunga atau buah.
c. Adanya perubahan menuju kesempurnaan
d. Perubahan ukuran massa, jumlah sel dan irreversible
e. Terjadinya perubahan ukuran , massa, jumlah sel karena mitos dan meiosis.

2. Perhatikan gambar berikut !


Bagian yang ditunjuk anak panah pada gambar adalah
…..
a. Plumula
b. Radikula
c. Kotiledon
d. Endosperma
e. Bakal biji

3. Berikut ini tahap-tahapan perkecambahan !


1) Asimilasi
2) Imbibisi
3) Sekresi hormon dan enzim
4) Hidrolis cadangan makanan
5) Transport makanan ke titik tumbuh.
Urutan perkecambahan yang benar adalah ….
a. 1,2,3,4,5 d. 2,3,4,5,1
b. 2,3,4,5,1 e. 5,2,1,3,4
c. 4,3,5,2,1

4. Perhatikan gambar berikut !

Selama perkecambahan, suplai nutrisi


dari keeping biji berhenti pada tahap
perkecambahan …..

I II III IV V

a. I c. III e. V
b. II d. IV

5. Berikut ini yang merupakan jaringan penyusun kayu tumbuhan adalah ….


a. Kabium Vaskular d. Xilem Primer
b. Floen Primer e. Xilem Sekunder
c. Floem Sekunder

6. Berkas lingkaran yang ditunjuk terbentuk akibat aktivitas …..


a. Meristem primer
b. cambium vascular
c. cambium gabus
d. xilem primer
e. xilem sekunder

7. Pertumbuhan sekunder ditandai dengan …..


a. Meningkatnya jumlah sel
b. Membeloknya ujung akar ke arah bawah
c. Munculnya tunas lateral
d. Bertambahnya ukuran keliling batang
e. Terbentuknya calon buah

8. Perhatikan gambar berikut !

Bagian yang diberi label X adalah ….


a. Lingkaran tahun
b. Xilem sekunder
X
c. Kabium vascular
d. Floem sekunder
e. Kambium gabus

====
==

KUNCI JAWABAN
1. E
2. D
3. D
4. E
5. E
6. B
7. D
8. C

Cocokan jawaban anda dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat di akhir
modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi kegiatan !

Jumlah Jawaban yang benar


Tingkat Penguasaan = ------------------------------------------- x 100 %
Jumlah Soal

Bila penguasaan : 90 – 100 % = baik sekali

80 – 89 % = baik

70 – 79 % = cukup

< 70 % = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80 % lebih, Anda dapat meneruskan dengan


modul selanjutnya. Bagus ! jika masih dibawah 80 % Anda harus mengulangi materi
kegiatan ! terutama bagian yang belum dikuasai.

KEGIATAN BELAJAR 2
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada


tumbuhan dibedakan atas dua faktor luar dan faktor dalam.
1. Faktor Luar (Eksternal)
Faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan adalah
makanan, air, suhu, kelembapan, oksigen dan cahaya. Makanan adalah sumber
energy dan sumber materi untuk mensintesis berbagai komponen sel. Nutrisi
yang dibutuhkan tumbuhan bukan hanya karbon dioksida dan air, tetapi juga
elemen-elemen makanan lainnya. Karbon dioksida diabsorbsi oleh daun,
sedangkan air dan mineral diserap oleh akar.
Metode kultur hidroponik berhasil mengungkapkan elemen mineral apa saja
yang dibutuhkan tumbuhan. Elemen yang diperlukan tumbuhan dalam jumlah
besar disebut makrolemen. Ada 9 makroelemen atau 9 unsur utama bahan
organik, yaitu karbon, oksigen, hydrogen, nitrogen, sulfur, fosforus, kalsium,
kalium dan magnesium. Elemen yang dibutuhkan dalam jumlah kecil disebut
mikroelemen, yang berjumlah 8. Delapan mikroelemen tersebut adalah, zat besi
(fe), klorin, tembaga, magnesium, seng, molybdenum, boron dan nikel. Elemen-
elemen mikro berfungsi sebagai kofaktor reaksi enzimatik dalam tumbuhan.

Sumber : www.google.com
Gambar 9.10 Faktor Eksternal pada tumbuhan
Sumber : www.google.com

Gambar 9.10a
Beberapa factor luar yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan, antara lain
air, oksigen, karbon dioksida dan mineral

Bila tumbuhan kekurangan sebagian nutrisi disebut defisensi. Defisiensi


mengakibatkan menurunnya kecepatan pertumbuhan dan bila berkelanjutan akan
menyebabkan kematian. Nutrisi juga termasuk didalamnya adalah :
a. Air
Air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi tumbuhan. Air diperlukan
tumbuhan sebagai media berlangsungnya reaksi kimia didalam sel, komponen
dasar pembentukan zat makanan, dan membantu mengedarkan zat makanan
ke seluruh bagian tubuh. Tumbuhan yang kekurangan air akan menjadi layu,
warna hijau daun berubah menjadi kuning, kering dan pada akhirnya mati
(gambar 10)
b. Oksigen (O2)
Oksigen dibutuhkan tumbuhan untuk menghasilkan energy. Dalam hal ini
oksigen digunakan untuk memecah zat-zat makanan yang mereka buat
sehingga menghasilkan senyawa sederhana dan sejumlah energi. Pemecahan
zat makanan dengan menggunakan oksigen yang demikian disebut proses
respirasi selular. Selanjutnya, energy yang dihasilkan tumbuhan digunakan
untuk berbagai kegiatan hidupnya, antara lain tumbuh. Jika suplai oksigen
berkurang, maka proses tumbuh dan berkembang tumbuhan menjadi
terganggu.
c. Karbon Dioksida (CO2)
Seperti air, karbon dioksida dibutuhkan untuk proses pembentukan zat
makanan melalui proses fotosintesis. Kekurangan suplai karbon dioksida juga
akan menyebabkan pembentukan makanan menjadi berkurang.
d. Unsur Hara dalam Tanah
Tumbuhan membutuhkan berbagai unsur hara yang tersimpan di dalam
tanah. Semua unsur hara tersebut digunakan sebagai komponen penyusun zat
organic di dalam sel.
Pada tanah yang terlalu asam, fosfor mungkin tidak tersedia karena
fosfor berikatan dengan aluminium dan besi membentuk senyawa yang tidak
larut dalam air tanah. Pada kondisi tanah yang demikian, mikroba tanah tidak
dapat hidup sehingga ketersediaan nitrogen, belerang dan fosfor didalam
tanah menjadi berkurang. Sebaliknya pada tanah yang terlalu basa,
kandungan besi, mangan, tembaga dan seng di dalam tanah menjadi
berlebihan. Kondisi yang demikian dapat menyebabkan tumbuhan
mengalami keracunan.
Keseluruhan unsur hara di dalam tanah dapat dikelompokkan menjadi
unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur hara makro adalah unsur-
unsur yang diperlukan tumbuhan dalam jumlah banyak, sedangkan unsure
hara mikro adalah unsur-unsur yang diperlukan dalam jumlah sedikit.
Perhatikan tabel 1.1.

Tabel 9.1 Unsur Hara Anorganik Esensial


Unsur Lambang Bentuk Fungsi Utama
Unsur Hara Makro
Karbon C CO2 Komponen utama molekul organik
Hidrogen H H2O Komponen utama molekul organik
Oksigen O O2 Komponen utama molekul organic
- +
Nitrogen N NO3 , NH4 Bagian dari asam nukleat, protein,
klorofil dan koezim
+
Kalium K K Kofaktor enzim, keseimbangan air
dan pembukaan stomata.
Kalsium Ca Ca2+ Bagian penting lamella serta
terlibat dalam pergerakan substansi
melalui membrane plasma dan
pembentukan dinding sel
4- 2-
Fosfor P H2PO ,HPO4 Bagian dari asam nukleat, ATP dan
fosfolipid.
2+
Magnesium Mg Mg Bagian dari protein dan klorofil
serta mengaktifkan beberapa enzim.
2-
Sulfur S SO4 Bagian dari asam amino dan
sebagian merupakan enzim.
Unsur Hara Mikro
Klor Cl C1- Mengatur tahap pemecahan air
dalam fotosintesis.
2+ 3+
Besi Fe Fe ,Fe Bagian sitokrom untuk respirasi sel
dan mengaktifkan beberapa enzim.
2+
Mangan Mn Mn Untuk fotosintesis dan
mengaktifkan beberapa enzem pada
respirasi selular.
Seng Zn Zn2+ Mengatur pembentukan klorofil dan
mengaktifkan beberapa enzim.
Boron B BO33- Mengatur sintesis asam nukleat,
respon hormone dan fungsi
membran.
2+
Tembaga Cu Cu Bagian enzim tertentu, contohnya
enzim redoks.
2-
Molibdenum Mo MoO4 Bagian enzim untuk metabolisme
nitrogen.
Sumber : www.google.com

e. Suhu
Pada dasarnya, suhu yang dibutuhkan tumbuhan selama pertumbuhan dan
perkembangannya berbeda-beda, bergantung pada jenis tumbuhan dan tempat
hidupnya. Namun, secara umum pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
biasa berlangsung pada suhu 4 – 45oC dan optimum pada kisaran suhu 28-
33oC. Suhu optimum dibutuhkan tumbuhan karena aktivitas pertumbuhan
merupakan peristiwa enzimatis yang membutuhkan bantuan enzim. Enzim
tidak dapat bekerja pada suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi.
f. Cahaya
Cahaya dibutuhkan tumbuhan agar dapat melakukan fotosintesis. Tumbuhan
yang dipelihara dalam ruangan gelap atau memperoleh cahaya redup akan
menghasilkan batang yang tumbuh panjang tetapi dalam kondisi lemah; daun
berukuran kecil; dan tumbuhan tampak berwarna pucat. Peristiwa
pertumbuhan tumbuhan yang demikian dikenal sebagai gejalaetiolasi.
Sebaliknya, tumbuhan yang dipelihara dalam kondisi cukup cahaya akan
menghasilkan pertumbuhan batang yang kokoh, daun lebih berkembang dan
tumbuhan tampak berwarna hijau.
g. Kelembapan
Pengaruh kelembapan udara berbeda-beda terhadap berbagai tumbuhan.
Tanah dan udara lembab berpengaruh baik bagi pertumbuhan. Kondisi
lembab menyebabkan banyak air yang diserap tumbuhan dan lebih sedikit
yang diuapkan. Kondisi tersebut mendukung aktivitas pemanjangan sel-sel.
Dengan demikian, sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum sehingga
tumbuhan bertambah besar.
h. Polutan
Beragam jenis polutan dapat menghambat pertumbuhan. Polutan berupa gas-
gas beracun (seperti karbon monoksida, belerang dioksida, hydrogen fluoride,
hydrogen sulfide) dapat menghambat pertumbuhan, bahkan kematian
tumbuhan. Sabun cuci yang berasal dari limbah rumah tangga ataupun limbah
industry juga dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan, seperti yang sering
terjadi pada tanaman pertanian.

2. Faktor Dalam (Internal)


Faktor dalam berasal dari dalam tubuh tumbuhan, meliputi gen dan hormon
tumbuhan.
a. Gen
Gen berfungsi mengendalikan seluruh aktivitas yang terjadi di dalam
sel, termasuk pertumbuhan. Meskipun dua tumbuhan mendapat pengaruh
lingkungan yang sama, tetapi jika kedua tumbuhan tersebut memiliki gen
yang berbeda maka kemampuan tumbuhnya pun berbeda.
Di dalam gen terkandung faktor-faktor sifat keturunan yang dapat
diturunkan pada keturunannya. Selain itu, gen juga berfungsi untuk
mengontrol reaksi kimia di dalam sel, misalnya sintesis protein. Pembentukan
protein yang merupakan bagian dasar penyusun tubuh tumbuhan dikendalikan
oleh gen secara langsung. Dengan kata lain, gen dapat mengatur pola
pertumbuhan melalui sifat yang diturunkan dan sintesis-sintesis yang
dikendalikannya.

Sumber : www.google.com

Gambar 9.11 Gen pada tumbuhan

b. Hormon
Hormon ialah regulator pertumbuhan yang sangat esensial yang dibuat pada
satu bagian tumbuhan, sedangkan respon pertumbuhan terjadi di bagian
tumbuhan lainnya, misalnya di akar, batang atau daun. Hormon tumbuhan
yang telah dikenal antara lain auksin, sitokinin, dan giberelin.
Sumber : www.google.com

Gambar 9.12 Pengaruh Hormon pada Tumbuhan

Aktivitas tumbuh dan berkembang juga diatur oleh senyawa kimia berupa
hormon tumbuhan (fitohormon). Ada enam macam hormon tumbuhan, yaitu
auksin, giberelin, sitokinin, etilena, asam absisat, dan kalin, yaitu :
1. Auksin
Auksin adalah hormon pertumbuhan yang pertama kali ditemukan.
Salah satu jenis auksin yang telah dapat diekstraksi dari tumbuhan adalah
asam idol asetat atau IAA. Auksin ditemukan oleh Friederich August
Ferdinand Went, ahli botani Belanda (1863-1935), pada tahun 1928. Dalilnya
yang terkenal adalah “tak mungkin terjadi pertumbuhan tanpa adanya zat
tumbuh”.
Tempat sintesis auksin ialah meristem apical, misalnya ujung batang
(tunas), daun muda, dan kuncup bunga. Semula auksin diketahui terdapat
pada ujung kecambah gandum Avena Sativa. Akan tetapi, ternyata di ujung-
ujung tumbuhan lain juga mempunyai zat yang fungsinya sama dengan
auksin.
Ada beberapa jenis auksin, antara lain auksin a dan auksin b. Auksin b
serupa auksin a, hanya berbeda dalam kandungan airnya; auksin a memiliki
satu mol air lebih banyak. Selain itu, ada zat yang disebut heteroauksin yang
kemudian diketahui sebagai Asam Indol Asetat (IAA). IAA ini memiliki
pengaruh yang lebih kecil daripada auksin a dan b, tetapi memberikan efek
yang sama terhadap pertumbuhan.
Semakin jauh dari ujung tumbuhan, konsentrasi auksin semakin
menyusut. Berikut ini beberapa fungsi auksin :
a. Mempengaruhi pertumbuhan apical (ujung batang). Selama auksin masih
diproduksi, pertumbuhan pucuk (tunas apikal) akan terus berlangsung,
sedangkan pertumbuhan tunas lateral tidak. Kondisi yang demikian
dikenal dengan istilah dominasi apikal.
b. Mempengaruhi perkembangan buah. Pada waktu perkembangan biji, biji
mengeluarkan auksin yang diedarkan ke bagian bunga sehingga dapat
merangsang pertumbuhan buah.
c. Mengurangi pertubuhan cabang lateral. Pertumbuhan cabang lateral
terhambat karena auksin didistribusikan dari bagian pucuk batang ke
bawah dan tidak menyebar kea rah samping. Akibatnya pertumbuhan
cabang lateral menjadi lambat.
d. Mempengaruhi proses jatuhnya daun dan buah. Pada daun dan buah yang
telah tua produksi auksin menjadi terhambat. Hal demikian terjadi karena
terbentuknya lapisan absisi pada tangkai daun dan tangkai buah sehingga
daun dan buah tidak dapat bertahan menempel pada batang atau gugur.
e. Merangsang pembentukan akar liar. Hal demikian dapat dibuktikan
dengan cara memotong daun atau batang tumbuhan kemudian pada
potongan tersebut diberi larutan yang mengandung auksin sintetik.
2. Giberelin
Bermula ketika E. Kurosawa, peneliti dari Universitas Tokyo, Jepang
menemukan tanaman padi yang ditelitinya terinfeksi oleh jamur Gibberella
fujikuroi. Tanaman padi tersebut mengalami pertumbuhan yang lebih panjang
dari tanaman yang tidak terinfeksi. Terakhir diketahui penyebab pertumbuhan
padi yang terinfeksi tersebut dalam giberelin, yaitu senyawa kimia yang
diperoleh dari hasil ekstrak umur Gibberella.
Giberelin banyak terdapat pada bagian ujung daun, kuncup, biji-bijian
ujung akar. Berikut ini beberapa fungsi dari giberelin.
a) Merangsang pertumbuhan batang, daun dan akar.
b) Merangsang pematangan serbuk sari dan pertumbuhan tangkai serbuk sari.
c) Merangsang perkembangan bunga (pada tumbuhan tertentu).
d) Merangsang pertunasan pada kuncup.
e) Menghentikan dormansi pada biji.
f) Mempercepat perkembangan pada biji.
3. Sintokinin
Pada tahun 1941, J. Van Overbeek, berhasil menemukan substansi
kimia yang mempengaruhi pertumbuhan endosperma buah kelapa. Ubstansi
tersebut adalah sitokinin. Berikut ini beberapa fungsi dari sitokinin :
a) Menyebabkan pertumbuhan embrio dan meningkatkan pertumbuhan rata-
rata sel yang diisolasi di labolatorium.
b) Merangsang pembelahan pada sel yang berhenti bermitosis.
c) Bersama auksin menyebabkan meningatnya kecepatan pembelahan sel.
d) Mempertahankan warna pada daun sehingga tidak cepat berubah menjadi
kuning setelah dipetik dari pohon.
e) Merangsang pemasakan pada buah yang telah dipetik dari pohon.
f) Merangsang diferensiasi sel pada jaringan meristem.
g) Merangsang pertumbuhan tunas lateral.

Sitokinin telah banyak diteliti sebagai regulator pertumbuhan.


Sitokinin diperoleh dari ragi santan kelapa, ekstrak buah apel, dan dari
jaringan tumbuhan yang aktif membelah. Sitokinin yang pertama kali
ditemukan ialah kinetin. Sitokinin mempunyai pengaruh terhadap berbagai
proses pertumbuhan. Pembelahan sel dimulai dengan sintesis AND (Asam
Dioksiribo Nukleat), mitosis dan sintokinesis. Ada bukti bahwa IAA
berpengaruh terhadap sintesis AND dan mitosis, sedangkan sintokinesis diatur
oleh kinetin atau sitokinin.

4. Etilena (Etena – CH2CH2)


Gas etilena berfungsi untuk mempercepat proses pematangan buah, respirasi
dan pengguguran daun. Tempat pembentukan gas etilena pada masing-masing
buah letaknya berbeda-beda, ada yang di ujung (seperti pada buah papaya)
atau di bagian pangkal (seperti pada buah mangga).
5. Asam Absisat
Asam absisat berfungsi menghambat proses pertumbuhan batang (bersifat
inhibitor) dan merangsang dormansi biji. Hal yang demikian dapat
menguntungkan tumbuhan yang hidup di wilayah empat musim. Pada musim
dingin, tumbuhan akan terlindung dari kerusakan fisik akibat pengaruh suhu
yang rendah.
6. Kalin
Kalin berfungsi dalam pembentukan organ tumbuhan. Berdasarkan jenis
organ yang dipengaruhinya, dikenal beberapa jenis kalin. Contohnya,
antokalin berperan dalam pembentukan bunga; filokalin berperan dalam
pembentukan daun; kaulokalin berperan dalam pembentukan batang dan
rizokalin berperan dalam pembentukan akar.
7. Asam Traumalin
Hormon yang berfungsi untuk memperbaiki bagian tumbuhan yang terluka.

Tahukah Anda..???
BRASSIONLIDE, STEROID PERANGSANG TUMBUHAN
Brassinolide (brassinosteroid) merupakan salah satu dari sekian banyak jenis
horman yang ditemukan di dalam tumbuhan. Hormon yang ditemukan di tumbuhan
ini mempunyai struktur kimia yang mirip dengan steroid yang sudah terlebih dahulu
ditemukan pada hewan. Baik yang terdapat pada tumbuhan maupun hewan, hormone
ini larut dalam lemak dan mempunyai struktur basa tetrasikio.
Brassinolide tersintesis dari asetil-KoA melalui jalur asam mevalonik di dalam
metabolism sel tumbuhan. Perbedaan precursor di jalur asam mevalonik dalam
biosintesis steroid pada tumbuhan dan hewan menghasilkan produk steroid yang
berbeda. Pada tumbuhan menghasilkan brassinolide, pada hewan menghasilkan
kolesterol dan pada cendawan menghasilkan ergosterol (Bishop & Yokota, 2001).
Brasinolide adalah hormone terbaru yang ditemukan pada tumbuhan.
Brassionlide baru berhasil diisolasi dan dikenali pada tahun 1979 oleh Grove dan
rekan-rekannya.
Brassinolide mempunyai respons yang mirip dengan giberelin. Beberapa
fungsi brassionlide adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan laju perpanjangan sel tumbuhan.
b. Menghambat penuaan daun (senescence)
c. Mengakibatkan lengkuk pada daun rumput-rumputan
d. Menghambat proses gugurnya daun.
e. Menghambat pertumbuhan akar tumbuhan
f. Meningkatkan resistansi pucuk tumbuhan terhadap stress lingkungan.
g. Menstimulasi perpanjangan sel di pucuk tumbuhan.
h. Merangsang pertumbuhan pucuk tumbuhan.
i. Merangsang diferensiasi xilem tumbuhan.
j. Menghambat pertumbuhan pucuk pada saat kekurangan udara.

Sumber : www.chem-is-try.org.

Apa pendapatmu tentang hormone brassinolide ini ? Apakah penggunaan hormone


ini sudah familiar di lingkunganmu ? Carilah informasi brassinolide lainnya dari
berbagai sumber !
RINGKASAN

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan


ada dua faktor :
1. Luar (Ekternal)
Diantaranya makanan, unsure makro dan mikro, air, suhu, kelembapan, oksigen
dan cahaya.
2. Dalam (Internal)
Diantaranya adalah :
a. Gen yang berfungsi mengendalikan seluruh aktifitas yang terjadi di dalam sel.
Di dalam gen inilah terkandung faktor-faktor sifat keturunan yang dapat
diturunkan kepada keturunannya.
b. Hormon
Merupakan regulator pertumbuhan yang sangat essensial yang ada pada
tumbuhan, diantaranya hormone itu adalah : auksin, sitokinin dan giberalin,
etilena, Asam, Ahsisat, Kalin Senta Asam Traumalin.

TES FORMATIF 2

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat !

1. Faktor yang berasal dari luar yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tumbuh-
tumbuhan adalah …
a. Auksin
b. Kelembaban
c. Silokinin
d. Giberalin.
2. Dibawah ini adalah kelompok mikro elemen (unsur mikro) yang dibutuhkan
dalam pertumbuhan tumbuhan, adalah …
a. Hydrogen, Nitrogen, Sulfur
b. Kalsium, Nitrogen, Sulfur
c. Besi, Seng, Tembaga
d. Kalsium, Nitrogen, Karbon
3. Tumbuhan yang kekurangan air ditandai dengan …
a. Daun berubah warna
b. Daun dan batang mengecil
c. Timbul tunas daun
d. timbulnya tunas bunga
4. Karbon dioksida (CO2), dalam pertumbuhan tumbuhan dibutuhkan dalam …
a. Proses pernafasan
b. Proses pembuatan makanan
c. Proses transportasi
d. Proses berkembang biak
5. Kondisi tanah PH nya terlalu tinggi, menandakan bahwa tanah kurang unsur …
a. Natrium
b. Kalsium
c. Fosfor
d. Oksigen

6. Suhu optimum yang dipergunakan dalam pertumbuhan dan perkembangan


tumbuhan berkisar di …
a. 28 - 33oC
b. 30 - 40oC
c. 35 - 40oC
d. 30 - 40oC
7. Keadaan tumbuhan yang kekurangan cahaya dalam proses pertumbuhannya,
ditandai dengan …
a. Klorofil hijau
b. Klorofil hilang
c. Klorofil menguap
d. Klorofil pucat
8. Kelembapan udara sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan, untuk mendukung aktifitas …
a. Memperbanyak sel
b. Memperbanyak jaringan
c. Memperpanjang sel
d. Memperbesar jaringan
9. Auksin adalah hormon yang membantu pertumbuhan pada tumbuhan di bagian …
a. Ujung batang
b. Bunga
c. Buah
d. Biji
10. Suatu hormon yang bersama-sama dengan hormon auksin berfungsi untuk
meningkatkan kecepatan pembelahan sel adalah hormon…
a. Sitokinin
b. Gibberalin
c. Antosianin
d. Xantin

KUNCI JAWABAN

1. B
2. C
3. A
4. B
5. C
6. A
7. D
8. C
9. A
10. A

Cocokan jawaban anda dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat di akhir
modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi kegiatan !

Jumlah Jawaban yang benar


Tingkat Penguasaan = ------------------------------------------- x 100 %
Jumlah Soal

Bila penguasaan : 90 – 100 % = baik sekali

80 – 89 % = baik

70 – 79 % = cukup

< 70 % = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80 % lebih, Anda dapat meneruskan dengan


modul selanjutnya. Bagus ! jika masih dibawah 80 % Anda harus mengulangi materi
kegiatan ! terutama bagian yang belum dikuasai.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A. (1993). Biology, third edition. Benyamin Cummings Publishing


Company, Inc., Redwood City.

De Robertis, E.D.P & E.M.F. De Robertis, Jr. (1987). Cell and Molecular Biology,
eighth edition. Lea & Febiger, Philadelphia.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, (1994). Kurikulum Sekolah Menengah
Umum (GBPP) Mata Pelajaran Biology, Depdikbud, Jakarta.

Donnersberger A.B. & Anne E. Lesak & Michael J. Timmons. (1989). A Laboratory
Textbook Anatomy & Physiology, Brief Version. D.C. Heath and Company,
America.

Keaton W.T. & James L. Golud. (1993). Biological Science, fifth edition. W.W.
Norton & Company, Inc.,U.S.A.

Moore, K.L. (1992). Clinically Oriented Anatomy, third edition. Williams & Wilkins,
London.

Oram R.F. S Paul J. Hummer, Jr. (1994). Biology Living System, Glencoe Division
Macmillan/Mc. Graw-Hill School Publishing Company, Wasterville.

Roberts, M.,Reis, M. & Monger, G. (1993). Biology Principle and Processes, first
edition. Thomas Nelson and Sons Ltd., London.

Roberts, M., Reis, M. & E Monger, G. (1993). Biology Principle and Processes, first
edition. Thomas Nelson and Sons Ltd., London.

Tortora, G.J. & Nicholas P. Anagnostakos. (1990). Principles of Anatomy and


Physiology, sixth edition. Biological Science Textbooks, Inc., A & P
Textbooks, Inc., and Elia Sparta, Inc.

Anda mungkin juga menyukai