PENDAHULUAN
Tumbuhan, seperti makhluk hidup yang lain, tentu mengalami proses tumbuh
dan berkembang dalam kehidupannya, pertumbuhan juga merupakan salah satu ciri
dari makhluk hidup. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua (2) istilah yang
berbeda, maka pada modul ini akan membahas tentang proses pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan kedalam pembelajaran di SD. Dalam modul ini,
meliputi dua kegiatan belajar, yaitu :
1. Kegiatan Belajar 1 : Konsep pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
2. Kegiatan Belajar 2 : Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.
Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkan memiliki kompetensi
menjelaskan konsep tumbuh dan berkembang pada tumbuhan secara lebih khusus lagi,
diharapkan dapat;
1. Menjelaskan konsep tumbuh pada tumbuhan dengan benar.
2. Menunjukkan bagian-bagian pertumbuhan pada tumbuhan
3. Memberikan contoh cara tumbuh tumbuh-tumbuhan yang tepat.
4. Menjelaskan konsep berkembang pertumbuhan.
5. Menunjukkan bagian-bagian tumbuhan yang dikatakan mengalami
perkembangan.
6. Memberikan percobaan-percobaan yang sederhana tentang pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.
7. Menjelaskan factor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.
8. Mengembangkan materi pertumbuhan dan perkiembangan dalam pembelajaran
di SD.
Agar mendapatkan hasil yang maksimal dalam mempelajari modul ini, ikuti
petunjuk pembelajaran berikut :
1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan modul ini sampai anda memahami
konsep pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
2. Bacalah bagian demi bagian, temukan kata-kata kunci dan kata-kata yang
dianggap baru.
3. Kembangkan pengertian dari isi modul melalui pemahaman sendiri, tukar
pikiran dengan sesama mahasiswa, guru lain dan tutor anda.
4. Lakukan semua kegiatan yang diajarkan sesuai dengan petunjuk modul, karena
di dalam pembelajaran modul ini akan melakukan beberapa pengamatan dan
percobaan.
Sumber : www.google.com
(a) (b)
Gambar 9.1
Perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan (a) Tanaman yang mengalami
pertumbuhan, (b) Tanaman yang mengalami perkembangan
Coba ingat kembali :
1. Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan ?
2. “Pertumbuhan bersifat ireversibel”. Apakah yang dimaksud dengan kalimat
tersebut ?
3. Apa yang dimaksud dengan perkembangan ?
Sumber : www.google.com
(4a)
Sumber : www.google.com
PERKECAMBAHAN
Tujuan : Menyelidiki daerah pertumbuhan akar pada kecambang
kacang hijau.
Alat dan Bahan : 1) Dua buah cawan petri
2) Kertas saring/kertas buram
3) Benang/karet gelang
4) Sebuah bekerglass/gelas polos
5) Benang halus
6) Kawat 15 cm
7) Tinta Cina
8) Kecambah Kacang Hijau
Cara Kerja :
1. Siapkan dua kecambah kacang hijau yang berakar lurus dan berukuran
panjang ± 2 cm.
2. Bersihkan akar kecambah dan siapkan kawat yang kedua ujungnya
dihubungkan dengan benang halus.
3. Celupkan benang halus pada tinta cina, dan buatlah tanda dengan jarak yang
sama pada akar, dimulai dari ujung. Lihat gambar di bawah ini !
4. Letakkan kapas basah diantara dua helai kertas saring. Tempelkan kecambah
pada permukaan kedua kertas dengan akar mengarah kebawah.
5. Apitlah kecambah dengan dua cawan petri dan ikatlah dengan benang
Pertanyaan :
1. Bagaimanakah hasil rata-rata pengukuran pada akhir percobaan ? samakah
dengan ukuran pada awal percobaan ? mengapa ? jelaskan !
2. Adakah perubahan pada daerah ujung (1 dan 2), tengah (3 dan 4), serta daerah
pangkal (5 dan 6) ? buatlah kesimpulan !
3. Daerah manakah yang mengalami pertumbuhan tercepat ? apa sebabnya ?
Dari kegiatan yang telah kita lakukan muncul pertanyaan, mengapa
pertumbuhan akar yang tercepat terjadi di belakang ujung akar ? untuk mencari
jawabannya marilah kita amati susunan anatomo akar pada gambar 5. Irisan
membujur ujun akar muda menunjukkan adanya 4 daerah pertumbuhan yang
batasnya tidak terlalu jelas, yaitu tudung akar, daerah pembelahan sel (meristem),
daerah pemajangan sel dan daerah diferensiasi (daerah pemasakan sel).
Sumber : www.google.com
Gambar 9. 5 Struktur Anatomi akar dikotil
1. Tudung akang
Tudung akar merupakan daerah akar yang paling ujung. Fungsi tudung akar
adalah mensekresikan cairan polisakarida untuk melumasi tanah di sekitar
titik pertumbuhan akar sehingga tanah menjadi lunak untuk ditembus akar.
Setelah itu, tudung akar berfungsi melindungi daerah meristem akar.
2. Daerah Meristem
Daerah mereistem terletak dibelakang tudung akar, termasuk didalamnya
meristem apical dan derivatnya. Meristem apical merupakan pusat
pembelahan yang menghasilkan sel-sel meristem primer untuk menggantikan
sel-sel di tudung akar yang tanggal.
3. Daerah Pemanjangan
Daerah pemanjangan sel terletak di belakang daerah meristem. Daerah
pemanjangan adalah kelompok sel yang membelah lebih lambat daeripada sel
maeristem. Sel di daerah pusat pemanjangan relatif lebih tahan terhadap
kerusakan yang disebabkan oleh radiasi dan bahan kimia toksik dibandingkan
daerah lain. Sel di daerah pusat permanjangan ini juga berfungsi sebagai
penyimpan makanan. Di daerah pemanjangan ini sel-sel memanjang lebih
dari 9 kali dari panjang sel mula-mula. Pemanjangan sel berperan penting
untuk menekan ujung akar, termasuk merestem, agar akan memanjang (lihat
gambar 6)
Sumber : www.google.com
4. Daerah Diferensiasi
Di daerah diferensiasi, sel-sel dari daerah pemajangan mulai terspesialisasi
struktur dan fungsinya. Daerah diferensiasi yang terletak di bagian akar, agak
bercampur dengan daerah pemanjangan.
Di daerah diferensiasi terdapat tiga sistem jaringan yang diproduksi dari sel
sel-sel meristem, yaitu sebagai berikut :
a) Protoderma, merupakan lapisan terluar meristem primer yang akan
menjadi epidermis.
b) Meristem dasar, merupakan lapisan kedua yang akan berkembang menjadi
system jaringan dasar. Jaringan ini mengisi daerah lapisan konteks pada
akar diantara stele dan epidermis.
c) Prokambium, merupakan lapisan pusat (dalam) yang akan berkembang
menjadi silinder vaskuler pusat (stele) yaitu xylem dan floem.
B. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi karena aktivitas sel-sel mereistem.
Sel merstem merupakan sel-sel yang aktif membelah secara mitosis. Sel
meristem banyak terdapat pada bagian ujung akar dan ujung batang (tunas).
Meistem yang demikian disebut meristem apical.
Sel-sel merestem apikel senantiasa melakukan pembelahan sepanjang
kehidupan tumbuhan. Kegiatan mereistem apical mengakibatkan akar dan batang
bertambah panjang. Proses pembelahan sel-sel meristem yang menyebabkan
tumbuhan tumbuh memanjang disebut pertumbuhan primer. Pertumbuhan primer
memungkinkan akar masuk menembus lapisan tanah dan pucuk (tunas)
memperoleh lebih banyak cahaya dan CO2.
Aktivitas sel-sel meristem pada akar memungkinkan akar tumbuh masuk
kedalam lapisan tanah yang lebih dalam. Pada ujung akar terdapat tudung akar
(kaliptra) yang berfungsi melindungi akar pada saat menembus lapisan tanah.
Gambar 7 memperlihatan potongan membujur akar bawang yang
mengalami pertumbuhan primer. Akar dapat dibedakan atas tiga zona (daerah),
yaitu zona pembelahan, zona pemanjangan, dan zona pematangan. Zona
pembelahan sel meliputi meristem apikal akar dan sel-sel derifatnya. Sel-sel baru
dan tudung akar dihasilkan dari zona ini.
Pada zona pemanjangan terjadi pemanjangan sel-sel, yang ukuran
panjangnya dapat lebih dari sepuluh kali ukuran panjang sel biasa. Sel-sel
tersebut bertanggung jawab menekan ujung sel masuk kedalam lapisan tanah.
Pada zona pematangan terdapat tiga system jaringan dari tumbuhan
dewasa, yaitu jaringan dermal, jaringan dasar, dan jaringan vascular. Jaringan
dermal (epidermis) dibentuk oleh protoderm. Protoderm merupakan lapisan
paling luar dari meristem.
Gambar 9.7 Sebaran Sel Meristem
Sumber : www.google.com
Gambar 9.8
Pertumbuhan primer pada ujung batang dan akar
Pertumbuhan primer pada batang dapat dilihat pada gambar 9. Ada dua
macam tunas pada tumbuhan, yaitu tunas terimal dan tunas aksilar. Tunas
terminal diapit oleh bakal daun (primordial). Tunas terminal terletak di ujung
batang yang memungkinkan tumbuhan tumbuh ke atas. Tunas faksilar (tunas
lateral) terletak pada bagian ketiak daun yang pertumbuhannnya akan membentuk
cabang atau bunga.
Gambar 9.9
Pertumbuhan primer pada ujung batang, bagian pucuk, tahap awal pertumbuhan
dan pertumbuhan pucuk berikutnya.
C. Pertumbuhan Sekunder
Tumbuhan, selain tumbuh memanjang juga dapat tumbuh membesar.
Pertumbuhan yang memungkinkan bertambahnya ukuran diameter batang dan
akar disebut pertumbuhan sekunder. Semua tumbuhan gimnosperma dan dikotil
mengalami pertumbuhan sekunder. Sebaliknya, hanya beberapa monokotil
tertentu yang mengalami pertumbuhan sekunder. Contohnya dari kelompok
Palmae.
Pertumbuhan sekunder terjadi akibat aktivitas sel-sel meristem lateral.
Ada dua macam meristem lateral, yaitu cambium vascular dan cambium gabus.
Kambium vascular terletak diantara xylem dan floem.
Pertumbuhan sekunder merupakan pertumbuhan yang disebabkan oleh
kegiatan jaringan cambium. Masih ingatkah kalian sifat jaringan cambium dan
pada golongan tumbuhan apa cambium terdapat ? Jaringan cambium bersifat
meristematik, yaitu sel-selnya selalu aktif membelah diri. Kabium hanya terdapat
pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Pertumbuhan sekunder
menyebabkan diameter batang bertambah besar. Jadi, tumbuhan yang memiliki
cambium mengalami pertumbuhan sekunder. Cobalah kalian perhatikan pohon
asam, pohon kenari, pohon mangga, dan pohon pinus. Kemudian kalian
perhatikan pohon kelapa dan pohon pinang. Bandingkan ukuran batang yang
dimiliki oleh pohon-pohon tersebut.
Aktivitas cambium vascular menghasilkan sel-sel baru. Kea rah dalam
membentuk xylem sekunder dan kea rah luar membentuk floen sekunder
(perhatikan gambar 9a).
Gambar 9.9a.
Pertumbuhan sekunder ditandai dengan terbentuknya sel-sel baru berupa xilem
sekunder dan floem sekunder
Pada batang, xylem yang kita kenal sebagai kayu semakin lama lapisannya
menjadi semakin tebal dan berlignin. Hal tersebut membuat kayu menjadi keras.
Jaringan xylem yang terbentuk pada musim kemarau biasanya mempunyai sel-sel
yang lebih kecil dan berwarna lebih gelap. Hal tersebut disebabkan keterbatasan
persediaan air selama musim kemarau. Sebaliknya, jaringan xylem yang
terbentuk selama musim penghujan mempunyai sel-sel berukuran relative besar
dan berwarna lebih terang. Lapisan-lapisan yang terbentuk dari hasil
pembentukan jaringan kayu tersebut dikenal dengan lingkaran tahun (gambar 9b).
Sumber : www.google.com
Gambar 9. 9b
Struktur anatomi batang pada pertumbuhan sekunder
LATIHAN
Ingatlah !
Aktivitas sel-sel merestem apical bertanggung jawab terhadap
pertumbuhan primer.
Aktivitas sel-sel mereistem lateral menyebabkan terjadinya pertumbuhan
sekunder.
Uji Konsep :
1. Apa perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan ?
2. Bagaimana pengaruh mesistem apical pada pertumbuhan tumbuhan ?
3. Apa yang dimaksud dengan lingkaran tahun ?
4. Pada ujung akar dan ujung batang daerah pertumbuhan dibedakan atas 3
bagian, sebutkan dan jelaskan ketiga bagian tersebut !
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pertumbuhan sekunder pada tumbuhan.
Berikan tiga contoh tumbuhan yang mengalami pertumbuhan sekunder.
Jawablah uji konsep diatas, untuk lebih menyempurnakan penguasaan materi
diskusikan dengan teman-teman guru lain dan tutor anda.
TES FORMATIF 1
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat !
I II III IV V
a. I c. III e. V
b. II d. IV
====
==
KUNCI JAWABAN
1. E
2. D
3. D
4. E
5. E
6. B
7. D
8. C
Cocokan jawaban anda dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat di akhir
modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi kegiatan !
80 – 89 % = baik
70 – 79 % = cukup
< 70 % = kurang
KEGIATAN BELAJAR 2
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN
Sumber : www.google.com
Gambar 9.10 Faktor Eksternal pada tumbuhan
Sumber : www.google.com
Gambar 9.10a
Beberapa factor luar yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan, antara lain
air, oksigen, karbon dioksida dan mineral
e. Suhu
Pada dasarnya, suhu yang dibutuhkan tumbuhan selama pertumbuhan dan
perkembangannya berbeda-beda, bergantung pada jenis tumbuhan dan tempat
hidupnya. Namun, secara umum pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
biasa berlangsung pada suhu 4 – 45oC dan optimum pada kisaran suhu 28-
33oC. Suhu optimum dibutuhkan tumbuhan karena aktivitas pertumbuhan
merupakan peristiwa enzimatis yang membutuhkan bantuan enzim. Enzim
tidak dapat bekerja pada suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi.
f. Cahaya
Cahaya dibutuhkan tumbuhan agar dapat melakukan fotosintesis. Tumbuhan
yang dipelihara dalam ruangan gelap atau memperoleh cahaya redup akan
menghasilkan batang yang tumbuh panjang tetapi dalam kondisi lemah; daun
berukuran kecil; dan tumbuhan tampak berwarna pucat. Peristiwa
pertumbuhan tumbuhan yang demikian dikenal sebagai gejalaetiolasi.
Sebaliknya, tumbuhan yang dipelihara dalam kondisi cukup cahaya akan
menghasilkan pertumbuhan batang yang kokoh, daun lebih berkembang dan
tumbuhan tampak berwarna hijau.
g. Kelembapan
Pengaruh kelembapan udara berbeda-beda terhadap berbagai tumbuhan.
Tanah dan udara lembab berpengaruh baik bagi pertumbuhan. Kondisi
lembab menyebabkan banyak air yang diserap tumbuhan dan lebih sedikit
yang diuapkan. Kondisi tersebut mendukung aktivitas pemanjangan sel-sel.
Dengan demikian, sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum sehingga
tumbuhan bertambah besar.
h. Polutan
Beragam jenis polutan dapat menghambat pertumbuhan. Polutan berupa gas-
gas beracun (seperti karbon monoksida, belerang dioksida, hydrogen fluoride,
hydrogen sulfide) dapat menghambat pertumbuhan, bahkan kematian
tumbuhan. Sabun cuci yang berasal dari limbah rumah tangga ataupun limbah
industry juga dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan, seperti yang sering
terjadi pada tanaman pertanian.
Sumber : www.google.com
b. Hormon
Hormon ialah regulator pertumbuhan yang sangat esensial yang dibuat pada
satu bagian tumbuhan, sedangkan respon pertumbuhan terjadi di bagian
tumbuhan lainnya, misalnya di akar, batang atau daun. Hormon tumbuhan
yang telah dikenal antara lain auksin, sitokinin, dan giberelin.
Sumber : www.google.com
Aktivitas tumbuh dan berkembang juga diatur oleh senyawa kimia berupa
hormon tumbuhan (fitohormon). Ada enam macam hormon tumbuhan, yaitu
auksin, giberelin, sitokinin, etilena, asam absisat, dan kalin, yaitu :
1. Auksin
Auksin adalah hormon pertumbuhan yang pertama kali ditemukan.
Salah satu jenis auksin yang telah dapat diekstraksi dari tumbuhan adalah
asam idol asetat atau IAA. Auksin ditemukan oleh Friederich August
Ferdinand Went, ahli botani Belanda (1863-1935), pada tahun 1928. Dalilnya
yang terkenal adalah “tak mungkin terjadi pertumbuhan tanpa adanya zat
tumbuh”.
Tempat sintesis auksin ialah meristem apical, misalnya ujung batang
(tunas), daun muda, dan kuncup bunga. Semula auksin diketahui terdapat
pada ujung kecambah gandum Avena Sativa. Akan tetapi, ternyata di ujung-
ujung tumbuhan lain juga mempunyai zat yang fungsinya sama dengan
auksin.
Ada beberapa jenis auksin, antara lain auksin a dan auksin b. Auksin b
serupa auksin a, hanya berbeda dalam kandungan airnya; auksin a memiliki
satu mol air lebih banyak. Selain itu, ada zat yang disebut heteroauksin yang
kemudian diketahui sebagai Asam Indol Asetat (IAA). IAA ini memiliki
pengaruh yang lebih kecil daripada auksin a dan b, tetapi memberikan efek
yang sama terhadap pertumbuhan.
Semakin jauh dari ujung tumbuhan, konsentrasi auksin semakin
menyusut. Berikut ini beberapa fungsi auksin :
a. Mempengaruhi pertumbuhan apical (ujung batang). Selama auksin masih
diproduksi, pertumbuhan pucuk (tunas apikal) akan terus berlangsung,
sedangkan pertumbuhan tunas lateral tidak. Kondisi yang demikian
dikenal dengan istilah dominasi apikal.
b. Mempengaruhi perkembangan buah. Pada waktu perkembangan biji, biji
mengeluarkan auksin yang diedarkan ke bagian bunga sehingga dapat
merangsang pertumbuhan buah.
c. Mengurangi pertubuhan cabang lateral. Pertumbuhan cabang lateral
terhambat karena auksin didistribusikan dari bagian pucuk batang ke
bawah dan tidak menyebar kea rah samping. Akibatnya pertumbuhan
cabang lateral menjadi lambat.
d. Mempengaruhi proses jatuhnya daun dan buah. Pada daun dan buah yang
telah tua produksi auksin menjadi terhambat. Hal demikian terjadi karena
terbentuknya lapisan absisi pada tangkai daun dan tangkai buah sehingga
daun dan buah tidak dapat bertahan menempel pada batang atau gugur.
e. Merangsang pembentukan akar liar. Hal demikian dapat dibuktikan
dengan cara memotong daun atau batang tumbuhan kemudian pada
potongan tersebut diberi larutan yang mengandung auksin sintetik.
2. Giberelin
Bermula ketika E. Kurosawa, peneliti dari Universitas Tokyo, Jepang
menemukan tanaman padi yang ditelitinya terinfeksi oleh jamur Gibberella
fujikuroi. Tanaman padi tersebut mengalami pertumbuhan yang lebih panjang
dari tanaman yang tidak terinfeksi. Terakhir diketahui penyebab pertumbuhan
padi yang terinfeksi tersebut dalam giberelin, yaitu senyawa kimia yang
diperoleh dari hasil ekstrak umur Gibberella.
Giberelin banyak terdapat pada bagian ujung daun, kuncup, biji-bijian
ujung akar. Berikut ini beberapa fungsi dari giberelin.
a) Merangsang pertumbuhan batang, daun dan akar.
b) Merangsang pematangan serbuk sari dan pertumbuhan tangkai serbuk sari.
c) Merangsang perkembangan bunga (pada tumbuhan tertentu).
d) Merangsang pertunasan pada kuncup.
e) Menghentikan dormansi pada biji.
f) Mempercepat perkembangan pada biji.
3. Sintokinin
Pada tahun 1941, J. Van Overbeek, berhasil menemukan substansi
kimia yang mempengaruhi pertumbuhan endosperma buah kelapa. Ubstansi
tersebut adalah sitokinin. Berikut ini beberapa fungsi dari sitokinin :
a) Menyebabkan pertumbuhan embrio dan meningkatkan pertumbuhan rata-
rata sel yang diisolasi di labolatorium.
b) Merangsang pembelahan pada sel yang berhenti bermitosis.
c) Bersama auksin menyebabkan meningatnya kecepatan pembelahan sel.
d) Mempertahankan warna pada daun sehingga tidak cepat berubah menjadi
kuning setelah dipetik dari pohon.
e) Merangsang pemasakan pada buah yang telah dipetik dari pohon.
f) Merangsang diferensiasi sel pada jaringan meristem.
g) Merangsang pertumbuhan tunas lateral.
Tahukah Anda..???
BRASSIONLIDE, STEROID PERANGSANG TUMBUHAN
Brassinolide (brassinosteroid) merupakan salah satu dari sekian banyak jenis
horman yang ditemukan di dalam tumbuhan. Hormon yang ditemukan di tumbuhan
ini mempunyai struktur kimia yang mirip dengan steroid yang sudah terlebih dahulu
ditemukan pada hewan. Baik yang terdapat pada tumbuhan maupun hewan, hormone
ini larut dalam lemak dan mempunyai struktur basa tetrasikio.
Brassinolide tersintesis dari asetil-KoA melalui jalur asam mevalonik di dalam
metabolism sel tumbuhan. Perbedaan precursor di jalur asam mevalonik dalam
biosintesis steroid pada tumbuhan dan hewan menghasilkan produk steroid yang
berbeda. Pada tumbuhan menghasilkan brassinolide, pada hewan menghasilkan
kolesterol dan pada cendawan menghasilkan ergosterol (Bishop & Yokota, 2001).
Brasinolide adalah hormone terbaru yang ditemukan pada tumbuhan.
Brassionlide baru berhasil diisolasi dan dikenali pada tahun 1979 oleh Grove dan
rekan-rekannya.
Brassinolide mempunyai respons yang mirip dengan giberelin. Beberapa
fungsi brassionlide adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan laju perpanjangan sel tumbuhan.
b. Menghambat penuaan daun (senescence)
c. Mengakibatkan lengkuk pada daun rumput-rumputan
d. Menghambat proses gugurnya daun.
e. Menghambat pertumbuhan akar tumbuhan
f. Meningkatkan resistansi pucuk tumbuhan terhadap stress lingkungan.
g. Menstimulasi perpanjangan sel di pucuk tumbuhan.
h. Merangsang pertumbuhan pucuk tumbuhan.
i. Merangsang diferensiasi xilem tumbuhan.
j. Menghambat pertumbuhan pucuk pada saat kekurangan udara.
Sumber : www.chem-is-try.org.
TES FORMATIF 2
1. Faktor yang berasal dari luar yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tumbuh-
tumbuhan adalah …
a. Auksin
b. Kelembaban
c. Silokinin
d. Giberalin.
2. Dibawah ini adalah kelompok mikro elemen (unsur mikro) yang dibutuhkan
dalam pertumbuhan tumbuhan, adalah …
a. Hydrogen, Nitrogen, Sulfur
b. Kalsium, Nitrogen, Sulfur
c. Besi, Seng, Tembaga
d. Kalsium, Nitrogen, Karbon
3. Tumbuhan yang kekurangan air ditandai dengan …
a. Daun berubah warna
b. Daun dan batang mengecil
c. Timbul tunas daun
d. timbulnya tunas bunga
4. Karbon dioksida (CO2), dalam pertumbuhan tumbuhan dibutuhkan dalam …
a. Proses pernafasan
b. Proses pembuatan makanan
c. Proses transportasi
d. Proses berkembang biak
5. Kondisi tanah PH nya terlalu tinggi, menandakan bahwa tanah kurang unsur …
a. Natrium
b. Kalsium
c. Fosfor
d. Oksigen
KUNCI JAWABAN
1. B
2. C
3. A
4. B
5. C
6. A
7. D
8. C
9. A
10. A
Cocokan jawaban anda dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat di akhir
modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi kegiatan !
80 – 89 % = baik
70 – 79 % = cukup
< 70 % = kurang
DAFTAR PUSTAKA
De Robertis, E.D.P & E.M.F. De Robertis, Jr. (1987). Cell and Molecular Biology,
eighth edition. Lea & Febiger, Philadelphia.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, (1994). Kurikulum Sekolah Menengah
Umum (GBPP) Mata Pelajaran Biology, Depdikbud, Jakarta.
Donnersberger A.B. & Anne E. Lesak & Michael J. Timmons. (1989). A Laboratory
Textbook Anatomy & Physiology, Brief Version. D.C. Heath and Company,
America.
Keaton W.T. & James L. Golud. (1993). Biological Science, fifth edition. W.W.
Norton & Company, Inc.,U.S.A.
Moore, K.L. (1992). Clinically Oriented Anatomy, third edition. Williams & Wilkins,
London.
Oram R.F. S Paul J. Hummer, Jr. (1994). Biology Living System, Glencoe Division
Macmillan/Mc. Graw-Hill School Publishing Company, Wasterville.
Roberts, M.,Reis, M. & Monger, G. (1993). Biology Principle and Processes, first
edition. Thomas Nelson and Sons Ltd., London.
Roberts, M., Reis, M. & E Monger, G. (1993). Biology Principle and Processes, first
edition. Thomas Nelson and Sons Ltd., London.