Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan pasti akan mengalami
suatu proses yang disebut pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan merupakan proses
bertambahnya ukuran volume, massa, dan tinggi tanaman. Pertumbuhan terjadi akibat adanya
pertambahan jumlah serta pembesaran sel, akibat pembelahan secara mitosis pada jaringan
yang bersifat meristematis. Pertumbuhan ini dapat diukur (kuantitatif) serta tidak dapat
kembali seperti semula (irreversible). Sementara itu, perkembangan merupakan proses
pematangan atau pendewasaan makhluk hidup dengan jalan peningkatan struktur serta fungsi
organ yang semakin kompleks.
          Pertumbuhan dan perkembangan tidak terjadi secara mandiri, melainkan dipengaruhi
oleh beberapa faktor, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Faktor internal berupa gen
dan hormon, sedangkan faktor eksternal berupa air, cahaya, kelembapan, nutrisi, oksigen, pH,
dan suhu.
          Suhu merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi kinerja tumbuhan.
Suhu berpengaruh langsung terhadap proses fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan
reproduksi. Setiap tumbuhan membutuhkan suhu tertentu agar dapat tumbuh dengan baik
serta memiliki batas suhu minimum dan maksimumnya tersendiri. Suhu yang terlalu tinggi
maupun terlalu rendah akan menghambat pertumbuhan tanaman.
          Pada percobaan kali ini, kami bermaksud meneliti pengaruh suhu terhadap
perkecambahan tanaman. Adapun kami menggunakan biji kacang hijau (Vigna radiata)
sebagai objek percobaan.

1.2     Rumusan Masalah


Adapun beberapa masalah yang akan kami bahas dalam laporan ini antara lain :
          a. Bagaimana pengaruh suhu terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau?
          b. Berapa kisaran suhu yang memungkinkan kacang hijau untuk tumbuh dengan baik?

1
1.3     Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan saya menyusun laporan ini antara lain :
          a. Mengetahui pengaruh suhu terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau.
          b. Mengetahui kisaran suhu yang memungkinkan kacang hijau untuk tumbuh dengan
baik.

1.4     Metode Penulisan


Laporan ini disusun berdasarkan metode eksperimen, yaitu penanaman biji kacang
hijau pada dua tempat dengan kondisi suhu yang berbeda.

1.5     Hipotesis
          a. Jika diletakkan pada tempat bersuhu dingin (dibawah 20oC) atau di dalam kulkas
maka kacang hijau akan tidak mampu tumbuh.
          b. Jika diletakkan pada tempat bersuhu sedang (antara 28 oC-30oC) atau di tempat yang
tidak langsung terkena sinar matahari maka kacang hijau akan tumbuh dengan sangat baik.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1     Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau


          Kacang hijau merupakan salah satu tanaman palawija yang masuk ke dalam suku
polong-polongan, serta dapat berkecambah dengan cepat dan mudah dikembangbiakkan.
Kacang hijau dapat tumbuh pada rentang suhu 20 oC – 40oC dengan rincian suhu optimum
(suhu terbaik bagi pertumbuhan) berkisar antara 28oC – 30oC. Adapun spesifikasi tanaman
kacang hijau adalah :
Divisi   : Spermatophyta
Kelas   : Dicotyledoneae
Ordo    : Rosales
Famili  : Papilionaceae
Genus  : Vigna
Spesies: Vigna Radiata
Tanaman kacang hijau berukuran antara 30-60 cm. Warna daunnya hijau muda
sampai hijau tua. Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada
cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan
dan setelah tua berwarna hitam atau coklat. Warna bijinya kebanyakan hijau kusam atau hijau
mengilap. Tanaman kacang hijau berakar tunggang dengan akar cabang pada permukaan.

2.2       Proses Perkecambahan


Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi tanaman
baru. Pada tumbuhan monokotil, struktur kecambah meliputi radikula, akar primer, plumula,
koleoptil, dan daun pertama. Sedangkan, pada kecambah tumbuhan dikotil terdiri atas akar
primer, hipokotil, kotiledon, epikotil, dan daun pertama.
Proses Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan. ukuran biji
pun akan membesar yang disebut tahap imbibisi. Kehadiran air di dalam sel pun melunakkan
biji serta mengaktifkan sejumlah enzim perkecambahan awal. Perubahan pengendalian ini
merangsang pembelahan sel di bagian yang aktif melakukan mitosis, seperti di bagian ujung
radikula. Akibatnya ukuran radikula semakin besar dan kulit atau cangkang biji terdesak dari
dalam, yang pada akhirnya pecah.
Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
epigeal dan hipogeal.

3
a. Pada perkecambahan epigeal, kotiledon terdapat di permukaan tanah karena
terdorong oleh pertumbuhan hipokotil yang memanjang ke atas.
b. Pada perkecambahan hipogeal, kotiledon tetap berada di bawah tanah, sedangkan
plumula keluar dari permukaan tanah disebabkan pertumbuhan epikotil yang memanjang ke
arah atas.
Adapun tanaman kacang hijau masuk ke dalam tumbuhan monokotil yang mengalami
perkecambahan epigeal.

2.3     Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan

Faktor Dalam :
a.         Gen
Gen adalah substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk. Gen mempengaruhi
ciri dan sifat makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna kulit, warna bunga,
warna bulu, rasa buah, dan sebagainya. Gen juga menentukan kemampuan metabolisme
makhluk hidup, sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya.
b.         Hormon
Tumbuhan menghasilkan beberapa jenis hormon tumbuhan di antaranya auksin, giberelin,
gas etilen, sitokinin, dan asam absisat. Hormon tersebut diproduksi di dalam tubuh, tetapi
dipengaruhi oleh kondisi eksternal.
1)         Auksin
Fungsi hormon Auksin :
- Pembentangan sel
- Pembelahan sel
- Merangsang pembentukan buah dan bunga
2)         Giberelin
Fungsi hormon giberelin adalah sebagai berikut :
- Menyebabkan tanaman tumbuh tinggi
- Menghasilkan buah yang tidak berbiji
- Membantu perkecambahan biji
3)         Gas etilen
Fungsi utama gas etilen adalah sebagai berikut :
- Mempercepat pemasakan buah
- Mempertebal pertumbuhan batang

4
- Pengguguran bunga
4)         Sitokinin
Fungsi hormon sitokinin adalah sebagai berikut :
- Merangsang pertumbuhan akar sehingga lebih cepat memanjang
- Perangsang pertumbuhan tanaman ke arah samping dan pucuk tanaman
- Merangsang aktivitas pembelahan sel
5)         Asam Absisat
Fungsi Asam Absisat adalah sebagai berikut:
- Mengurangi kecepatan pembelahan
- Membantu pengguguran bunga
- Menyebabkan dormansi

Faktor Luar :
1)         Nutrisi
Memerlukan nutrisi merupakan salah satu ciri-ciri makhluk hidup. adapun nutrisi
yang diperlukan oleh tumbuhan adalah karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. 
2)         Cahaya
Cahaya berperan penting dalam proses fotosintesis. Apabila makanan yang dihasilkan
dari proses fotosintesis berkurang atau bahkan tidak ada, jaringan menjadi mati karena
kekurangan makanan. Namun demikian cahaya yang dibutuhkan tumbuhan jumlahnya tidak
boleh terlalu banyak. Cahaya yang berlebihan justru akan menghambat pertumbuhan.
3)         Kelembapan
Tanah lembap sangat cocok untuk pertumbuhan, terutama saat perkecambahan biji.
Hal ini karena tanah lembap menyediakan cukup air untuk mengaktifkan enzim dalam biji
serta melarutkan makanan dalam jaringan.
4)         Air dan Mineral
Tumbuhan membutuhkan air, CO2, dan mineral. Air dan CO2 merupakan bahan
utama untuk berlangsungnya fotosintesis. Gas CO2 diambil melalui stomata dan lentisel. Air
juga sangat diperlukan dalam perkecambahan biji. Saat perkecambahan, air digunakan untuk
mengaktifkan enzim-enzim dalam biji. Tanpa air, perkecambahan biji akan tertunda
(dormansi).
Mineral sangat diperlukan untuk proses pertumbuhan. Misalnya pembentukan klorofil
sangat membutuhkan mineral Mg. Mineral yang diperlukan oleh tumbuhan dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu makroelemen dan mikroelemen.

5
5)         Ketersediaan oksigen
Setiap makhluk hidup memerlukan oksigen untuk respirasi aerob dalam tubuh.
Melalui respirasi aerob, tumbuhan dapat memperoleh energi untuk pertumbuhannya. Oleh
karena itu, biji-biji tidak akan berkecambah tanpa adanya oksigen.

2.4     Pengaruh Suhu Terhadap Pertumbuhan Tanaman

          Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), suhu merupakan suatu ukuran
kuantitatif terhadap temperatur, panas dan dingin, serta dapat diukur menggunakan
termometer. Suatu benda dikatakan dingin apabila memiliki suhu yang rendah, dan
sebaliknya dikatakan panas apabila memiliki suhu yang tinggi. Secara kualitatif, suhu dapat
diketahui dengan menyentuh benda secara langsung. Namun cara ini sangat beresiko karena
suhu yang terlalu panas dapat merusak kulit. Adapun secara kuantitatif suhu dapat diukur
menggunakan termometer, baik termometer raksa/alkohol, termometer tubuh, termometer
dinding, maupun jenis termometer lainnya.
          Layaknya manusia yang dapat merasakan ketidaknyamanan apabila berada pada
ruangan yang terlalu panas atau terlalu dingin, tumbuhan pun memerlukan suhu tersendiri
untuk dapat bertahan hidup. Suhu optimum bagi pertumbuhan tanaman berkisar antara
10oC – 38oC. Dibawah ataupun diatas suhu tersebut, tumbuhan tidak dapat tumbuh dengan
baik.

6
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1       Alat dan Bahan Percobaan
a. Wadah plastik,
b. Tanah secukupnya,
c. Kacang ijo secukupnya,
d. Air secukupnya.

3.2       Variabel Percobaan


          a. Variabel bebas    : suhu yang sengaja dibuat berbeda antar kecambah (dengan
meletakkan kecambah di tempat yang berbeda)
          b. Variabel terikat  : pertumbuhan kacang hijau, berupa ukuran tinggi dan keadaan
kecambah
         
3.3     Prosedur Kerja
a. Sediakan dua belahan wadah plastik, isilah masing-masing wadah dengan tanah
secukupnya.
b. Pilihlah biji kacang hijau yang sehat, lalu tanamlah pada tanah dalam wadah masing-
masing  10 biji pada tiap media tanam.
c. Berilah label pada masing – masing media tanam
d. Letakkan media tanam A di luar ruangan (suhu sedang, teduh)
e. Letakkan media tanam B di dalam kulkas (suhu dingin)
f. Ukurlah suhu pada ketiga tempat tersebut
g. Catatlah pertambahan tinggi tanaman setiap hari selama 10 hari

3.5 Jadwal Penelitian


          Penelitian dilakukan pada rumah seorang anggota kelompok dari tanggal 25 Juli 2017
sampai tanggal 03 Agustus 2017.

7
BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1     Tabel Tinggi Tanaman


          Data menunjukkan bahwa ukuran tinggi serta kesuburan kecambah yang di rawat pada
suhu teduh (luar ruangan) dan dingin menunjukkan hasil yang berbeda.

Keadaan Akhir
Label Tempat Rata-rata Tinggi Kecambah per Hari
Tanaman
Wadah dan suhu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
tinggi sedang,
Luar
daun hijau tua,
0 1 1,8 6 8 13,5 14 14,3 15,6 16
A Ruangan lebar, dan tebal,
cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm
tanaman terlihat
(28-30oC)
segar dan sehat
kecambah
tidak bertambah
Dalam
tinggi, hanya
0 0,1 0,1 0,5 0,8 1,4 1,9 2,6 3,2
B Kulkas 0cm terlihat biji
cm cm cm cm cm cm cm cm cm
kacang hijau
(<10oC)
pecah
mengeluarkan

Grafik Pengaruh Suhu Terhadap Pertumbuhan Kacang Ijo


18

16

14

12

10

0
Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6 Hari 7 Hari 8 Hari 9 Hari 10

Suhu Teduh (28-30 C) Suhu Dingin (<10 C)

4.2     Analisis Data

8
          Berdasarkan teori yang tercantum dalam Bab II (Landasan Teori), kacang hijau sebagai
tumbuhan tropis mampu tumbuh pada rentang suhu 20oC – 40oC dengan rincian suhu
optimum berkisar antara 28oC – 30oC. Hal ini sesuai dengan data yang didapat bahwa :
          Wadah A diletakkan di luar ruangan (suhu teduh) dengan suhu 28-30 oC : mengalami
pertumbuhan paling baik, tinggi cukup, daun banyak, tebal, dan hijau, serta tumbuhan terlihat
sehat. Hal ini dikarenakan suhu 28-30oC termasuk pada suhu optimum pertumbuhan kacang
hijau.
         Wadah B diletakkan di dalam kulkas dengan suhu <10 oC : tanaman tidak bertambah
tinggi, hanya terlihat biji kacang hijau pecah dan mengeluarkan kotiledon serta plumula
berwarna putih. Hal ini dikarenakan suhu 10 oC tidak termasuk pada rentang suhu
pertumbuhan kacang hijau, sehingga kecambah kacang hijau tidak mampu tumbuh.

BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
          Kesimpulan yang kami dapat dari percobaan ini adalah :
          a. Jika diletakkan pada tempat bersuhu dingin (kurang dari 10oC) maka kacang hijau
tidak mampu tumbuh.
          c. Jika diletakkan pada tempat bersuhu sedang/teduh (antara 28oC-30oC) maka kacang
hijau tumbuh dengan sangat baik.
          Kesimpulan akhir yang kami dapat adalah suhu berpengaruh terhadap
pertumbuhan/perkecambahan kacang hijau.

5.2     Saran
          Saran yang dapat kami sampaikan berdasarkan penelitian ini adalah :
           a. Kacang hijau hendaknya dibudidayakan pada suhu optimum 28oC – 30oC.
          b. Kacang hijau jangan dibudidayakan pada suhu yang terlalu rendah atau terlalu
tinggi.
          c. Faktor-faktor pertumbuhan lain pada kacang hijau seperti cahaya matahari, air, pH,
nutrisi, dan oksigen juga perlu diatur dengan intensitas tepat sehingga kacang hijau dapat
tumbuh dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai