PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Untuk mengetahui berpengaruh atau tidaknya volume penyiraman terhadap
pertumbuhan biji kacang hijau.
1.3.2 Untuk mengetahui bagaimana pengaruh volume penyiraman terhadap pertumbuhan biji
kacang hijau.
1.3.3 Untuk mengetahui takaran volume penyiraman optimum untuk tumbuhan kacang hijau.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pertumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang selalu terjadi pada setiap
makhluk hidup. Kedua istilah tersebut sering diucapkan untuk pengertian yang sama. Padahal
pertumbuhan dan perkembangan memiliki pengertian yang berbeda satu sama lain.
Pertumbuhan merupakan sesuatu yang dapat di ukur seperti tinggi, panjang, lebar, dan
lainnya yang bersifat kuantitatif (dapat diukur). Pertumbuhan merupakan sesuatu yang
irreversible atau tidak dapat dibalik maupun diulang. Pada proses pertumbuhan selalu terjadi
peningkatan volume dan peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Proses ini terjadi akibat
pembelahan mitosis pada jaringan yang bersifat meristematik.
Secara garis besar, faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu faktor internal yang berasal dari dalam tumbuhan (gen dan
hormon) dan faktor eksternal yang merupakan faktor yang berasal dari lingkungan luar
tumbuhan. Faktor eksternal mempunyai peran yang besar terhadap pertumbuhan suatu
tanaman. Jika faktor-faktor eksternal tidak dalam kondisi yang seharusnya, maka pertumbuhan
tanaman akan terganggu sekalipun tanaman tersebut memiliki gen dan hormon yang baik.
2.2 Perkecambahan
Perkecambahan (germination) adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi
tanaman baru. Perkecambahan sering dianggap sebagai permulaan kehidupan tumbuhan.
Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan pertumbuhan plumula
(calon batang). Radikula tumbuh kebawah menjadi akar sedangkan plumula tumbuh keatas
menjadi batang (Ahapidin, 2009).
Perkecambahan ditandai dengan munculnya kecambah, yaitu tumbuhan kecil dan masih
hidup dari persediaan makanan yang berada dalam biji. Ada empat bagian penting pada biji
yang berkecambah, yaitu batang lembaga (kaulikulus), akar embrionik (akar lembaga) atau
radikula) , Kotiledon (daun lembaga), dan pucuk lembaga (plumula). Kotiledon merupakan
cadangan mkanan pada kecambah karena pada saat perkecambahan, tumbuhan belum bisa
melakukan fotosintesis (Ahapidin, 2009).
3
Pada tanaman, pertumbuhan dimulai dari proses perkecambahan biji. Perkecambahan
dapat terjadi apabila kandungan air dalam biji semakin tinggi karena masuknya air ke dalam
biji melalui proses imbibisi. Apabila proses imbibisi sudah optimal, dimulailah
perkecambahan.
Struktur yang pertama muncul, yang menyobek selaput biji adalah radikula yang
merupakan calon akar primer. Radikula adalah bagian dari hipokotil. Pada bagian ujung
sebelah atas terdapat epikotil (calon batang). Berdasar letak kotiledonnya, ada dua jenis
perkecambahan yaitu tipe epigeal, dan tipe hipogeal.
4
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus radiatus L.
Tanaman kacang hijau dapat tumbuh di daerah yang curah hujannya rendah (50 - 200
mm/bln) dengan memanfaatkan sisa- sisa kelembapan pada tanah bekas tanaman yang diairi,
misalnya padi. Memiliki temperatur 25o - 27o C dengan kelembaban udara 50 - 80% dan cukup
mendapat sinar matahari.
Tanaman ini tumbuh baik pada musim kemarau. Pada musim hujan, pertumbuhan
vegetatifnya sangat cepat sehingga mudah rebah. Hambatan utama penanaman pada musim
hujan adalah penyakit yang menyerang daun dan polong.
Kacang hijau dapat tumbuh di segala macam tipe tanah yang berdrainase baik. Namun,
pertumbuhan terbaik pada tanah lempung biasanya sampai yang mempunyai bahan organic
tinggi.
Tanah yang mempunyai pH 5,8 paling ideal untuk pertumbuhan kacang hijau, sedangkan
tanah yang sangat asam tidak baik karena penyediaan makanan terhambat.
Kacang hijau menghendaki tanah dengan kandungan hara (fosfor, kalium, kalsium,
magnesium, dan belerang) yang cukup.Unsure hara ini penting untuk meningkatkan
produksinya.
5
2.4 Volume Penyiraman (Air)
Air merupakan kebutuhan pokok bagi semua tanaman juga merupakan bahan penyusun
utama dari protoplasma sel. Di samping itu, air adalah komponen utama dalam proses
fotosintesis, pengangkutan assimilate hasil proses ini ke bagian-bagian tanaman hanya
dimungkinkan melalui gerakan air dalam tanaman. Dengan peranan tersebut, jumlah
pemakaian air oleh tanaman akan berkorelasi posistif dengan produksi biomase tanaman, hanya
sebagian kecil dari air yang diserap akan menguap melalui stomata atau melalui proses
transpirasi (Crafts et al : 1949; Dwidjoseputro, 1984).
Leopold dan Kriedemand (1975) menyatakan air dalam tanaman berkisar antara 80-90
persen dari berat kering tanaman. Persentase ini akan menjadi lebih besar lagi pada bagian-
bagian tanaman yang sedang aktif tumbuh. Penyerapan air (water absorbtion) oleh akar ini
sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan yaitu air yang tersedia dalam tanah, temperature
tanah, aerasi tanah dan konsentrasi larutan tanah (Williams dan Joseph, 1973).
Fungsi air bagi tanaman dalam fese pertumbuhan dan perkembangannya, yaitu :
1. Air bagi tanaman merupakan bahan penyusun utama dari pada protoplasma.
2. Kandungan air yang tinggi aktivitas fisiologis tinggi sedang kandungan air rendah aktivitas
fisiologisnya rendah.
3. Air merupakan reagen dalam tubuh tanaman, yaitu pada proses fotosintesis.
4. Air merupakan pelarut substansi (bahan-bahan) pada berbagai hal dalam reaksi-reaksi
kimia.
5. Air digunakan untuk memelihara tekanan turgor. Sebagai pendorong proses respirasi,
sehingga penyediaan tenaga meningkat dan tenaga ini digunakan untuk pertumbuhan.
6. Secara tidak langsung dapat memelihara suhu tanaman.
Kekurangan air akan menyebabkan tanaman menjadi kerdil, perkembangannya menjadi
abnormal. Kekurangan yang terjadi terus menerus selama periode pertumbuhan akan
menyebabkan tanaman tersebut menderita dan kemudian mati. Tanda-tanda yang pertama
terlihat ialah layunya daun-daun. Peristiwa ini disebabkan karena penyerapan air tidak dapat
mengimbangi kecepatan penguapan air dari tanaman. Jika proses tranpirasi ini cukup besar dan
penyerapan air tidak dapat mengimbanginya, maka tanaman tersebut akan mengalmi kelayuan
sementara (transcient wilting), sedang tanaman akan mengalami kelayuan tetap, apabila
keadaan air dalam tanah telah mencapai permanent wilting percentage. Tanaman dalam
6
keadaan ini sudah sulit untuk disembuhkan karena sebagaian besar sel-selnya telah mengalami
plasmolisia.
Pemberian air yang terlalu banyak juga tidak terlalu baik, karena akan menimbulkan:
1. Akar tanaman akan menjadi busuk
2. Rentan terhadap serangan hama dan penyakit terutama yang menyerang melalui akar.
3. Batang tanaman lemah sehingga mudah rebah.
4. Daun tanaman berwarna hijau tua dan daun yang telah tua mudah gugur.
5. Umur berbunga tanaman menjadi lebih lambat dari seharusnya.
6. Kualitas dan kuantitas hasil rendah dan tidak tahan lama.
7
BAB III
METODE PENELITIAN
8
dan intensitas cahaya yang diperoleh secara tidak
langsung.
9
3.4 Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang telah tersedia.
2. Rendam biji kacang hijau selama 3 jam. Polybag 1 untuk pemberian 20 mL air, polybag
2 untuk pemberian 100 mL air, polybag 3 untuk pemberian 200 ml air, dan polybag 4
untuk pemberian 350 ml air.
3. Siapkan 4 polybag. Kemudian, isi polybag dengan tanah secukupnya
4. Setelah itu masukkan 5 biji kacang hijau kedalam masing – masing polybag. Atur jarak
antara biji satu dengan biji yang lainnnya
5. Siramlah setiap hari.
6. Amatilah dan ukurlah pertumbuhn kacang hijau setiap 2 hari sekali.
7. Catatlah hasil pengamatan pada table hasil pengamatan.
10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
11
kedelapan 17 cm, hari kesepuluh 18 cm, dan pada hari keduabelas 19 cm. Pertumbuhan
batangnya bertambah setiap harinya.
3. Pada polybag 3 dengan volume penyiraman 200 ml, kelima biji kacang hijau memiliki
panjang rata-rata pada hari kedua 0 cm, hari keempat 7 cm, hari keenam 14 cm, hari
kedelapan 21,5 cm, hari kesepuluh 24 cm, dan pada hari keduabelas 25 cm. Pertumbuhan
batangnya bertambah setiap harinya.
4. Pada polybag 4 dengan volume penyiraman 350 ml, kelima biji kacang hijau memiliki
panjang rata-rata pada hari kedua 0 cm, hari keempat 4,3 cm, hari keenam 8,4 cm, hari
kedelapan 12 cm, hari kesepuluh 13,5 cm, dan pada hari kedua belas mati . Pertumbuhan
batangnya bertambah setiap harinya.
4.3 Pembahasan
Didasari atas dasar pengamatan yang telah dilakukan, ternyata ada perbedaan kecepatan
tumbuh antara tanaman kacang hijau dengan volume penyiraman 20 ml, 100 ml,200 ml dan
350 ml.
Dengan volume penyiraman 20 ml, setelah 12 hari diadakan pengamatan diperoleh
bahwa pertumbuhan batangnya selalu bertambah setiap hari.
Dengan volume penyiraman 100 ml, setelah 12 hari diadakan pengamatan diperoleh
bahwa pertumbuhan batangnya selalu bertambah setiap hari, namun pertumbuhan batangnya
lebih cepat dibandingkan dengan polybag 1 (20ml).
Dengan volume penyiraman 200ml, setelah 12 hari diadakan pengamatan diperoleh
bahwa rata-rata pertumbuhan batangnya cenderung lebih cepat jika dibandingkan dengan
polybag 1 (20ml) dan polybag 2 (100ml) .
Selain itu, dengan volume penyiraman 350 ml pertumbuhan batangnya lebih cepat
dibandingkan dengan polybag 1 (20ml) akan tetapi lebih lambat dibandingkan polybag 2
(100ml) dan polybag 3 (200ml).
Jadi,Volume penyiraman yang ideal untuk tumbuhan kacang hijau yaitu 150ml - 200ml
setiap hari.
12
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan analisa data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
5.2 Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan untuk pembaca maupun peneliti
selanjutnya, yaitu:
1. Sebelum kacang hijau direndam, pilihlah biji kacang hijau dengan kualitas yang baik.
2. Melakukan perendaman biji terlebih dahulu selama ±2- 4 jam sebelum ditanam.
3. Hendaknya volume air penyiraman antara 150-200 ml yang merupakan volume
penyiraman ideal menurut percobaan yang telah penulis lakukan.
4. Sebaiknya menggunakan media tanam tanah, bukan kapas. Karena menurut penulis tanah
lebih memenuhi nutrisi dan zat-zat hara lain yang dibutuhkan biji dalam perkecambahan.
13