Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara tropis yang memiliki dua musim, yaitu musim penghujan
dan musim kemarau. Indonesia juga di kenal sebagai negara agraris dimana sektor
pertanian menjadi ujung tombak perekonomian. Pada musim penghujan para petani relatif
mudah untuk melakukan perawatan bagi tanamannya, missal padi. Tapi pada
musim kemarau dimana air sulit di dapat para petani harus mengakalinya dengan mencari
sumber pengairan baru atau mananam tanaman yang relatif mudah perawatannya saat
jumlah air terbatas, misal tanaman palawija.Kacang termasuk dalam tanaman yang lebih
mudah perawatannya dimana tidak terlalu membutuhkan air banyak, karena apabila terlalu
banyak air bunga akan sulit terserbuki oleh serangga dan meningkatkan kelembaban.
Indonesia adalah negara yang mendapat sinar matahari cukup tiap tahunnya,
mengingat Indonesia ada di kawasan khatulistiwa. Intensitas pencahayaan terntunya juga
mempengaruhi pertumbuhan jenis tanaman tertentu, misalnya kacang tanah.
Pada penelitian kali ini kami memilih tanaman kacang tanah ( Arachis hypogea
L ) karena tanaman ini banyak tersebar di Indonesia dan masyarakat pun sering mengolah
kacang tanah menjadi aneka makanan. Kacang tanah biasanya dimakan langsung tanpa
diolah dan juga disajikan dalam berbagai cara seperti direbus, digoreng, dibakar,
dihancurkan dan berbagai lagi tergantung selera seseorang itu mengolah makanan
ini.Tentunya kacang tanah yang memiliki kualitas lebih baik yang akan menghasilkan
berbagai makanan yang baik pula. Kacang tanah pun memiliki beberapa kelebihan
dibandingkan tanaman kacang yang lain, yaitu :
1. Lebih tahan terhadap kekeringan
2. Hama dan penyakit relatif sedikit
3. Kegagalan panen total relatif kecil
4. Panen relatif cepat, pada umur 55-60 hari.
Dengan keadaan alam Indonesia yang sudah dijelaskan di atas, mungkin banyak
membuat tanaman kacang tanah kurang mendapat perlakuan yang baik sesuai dengan
keadaannya. Dan dengan penelitian terhadap tanaman kacang tanah ini kami ingin
memaparkan pengaruh cahaya pada tanaman kacang tanah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengaruh cahaya terhadap kecepatan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang
tanah?
2. Bagaimana perbedaan yang terjadi pada masing-masing tanaman dengan intensitas
cahaya yang berbeda ?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap kecepatan pertumbuhan dan
perkembangan biji kacang tanah?
2. Untuk mengetahui perbedaan yang terjadi pada masing-masing tanaman dengan
intensitas cahaya yang berbeda ?
D. Manfaat penelitian
1. Dapat mengetahui pengaruh cahaya terhadap kecepatan pertumbuhan dan
perkembangan biji kacang tanah?
2. Dapat mengetahui perbedaan yang terjadi pada masing-masing tanaman dengan
intensitas cahaya yang berbeda?
E. Hipotesis
Cahaya matahari dapat menghamabat proses perkecambahan tanaman kacang tanah.
Maka kemungkinan tanaman kacang tanah yang diberikan cahaya matahari proses
perkecambahan nya akan lambat tapi dengan kondisi yang baik. Sedangkan tanaman yang
tidak mendapatkan cahaya perkecambahan nya akan lebih cepat namun dengan kondisi
yang buruk.

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan
1. Pertumbuhan adalah:
Peristiwa perubahan biologi yang terjadi pada makhluk hidup yang berupa pertambahan
ukuran (volume, massa, dan tinggi)
Irreversibel (tidak kembali ke asal) dapat diukur serta dinyatakan secara kuantitatif.
Auksanometer adalah Suatu alat untuk mengukur pertumbuhan memanjang suatu
tanaman, yang terdiri atas sistem kontrol yang dilengkapi jarum penunjuk pada busur
skala atau jarum yang dapat menggaris pada silinder pemutar.
2. Perkembangan adalah:
Proses menuju tercapainya kedewasaan atau tingkat yang lebih sempurna (kompleks).
Sel-sel berdiferensiasi.
Peristiwa diferensiasi menghasilkan perbedaan yang tampak pada struktur dan fungsi
masing-masing organ, sehingga perubahan yang terjadi pada organisme tersebut
semakin kompleks.
Proses ini berlangsung secara kualitatif.
Irreversible
B. Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
1. TAHAP AWAL PERTUMBUHAN
a. Mula-mula biji melakukan imbibisi atau penyerapan air sampai ukuran bijinya
bertambah dan menjadi lunak.
b. Saat air masuk ke dalam biji, enzim-enzim mulai aktif sehingga menghasilkan
berbagai reaksi kimia.
c. Kerja enzim ini antara lain, mengaktifkan metabolisme di dalam biji dengan
mensintesis cadangan makanan sebagai persediaan cadangan makanan pada saat
perkecambahan berlangsung.
2. PERKECAMBAHAN
Perkecambahan
terjadi
karena
pertumbuhan radikula (calon
akar)
dan
pertumbuhan plumula (calon batang).
Faktor yang memengaruhi perkecambahan adalah air, kelembapan, oksigen, dan suhu.
Perkecambahan biji ada dua macam, yaitu:
a. Tipe perkecambahan di atas tanah (Epigeal)
Hipokotil memanjang sehingga plumula dan kotiledon ke permukaan tanah dan
kotiledon melakukan fotosintesis selama daun belum terbentuk.
Contoh: perkecambahan kacang tanah.
Tipe perkecambahan di bawah tanah (hipogeal)
b. Epikotil memanjang sehingga plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di
atas permukaan tanah, sedangkan kotiledon tertinggal dalam tanah. Contoh:
perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum).
C. PERTUMBUHAN PRIMER
Merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya aktivitas meristem primer.

Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh primer yang terdapat pada ujung
akar dan ujung batang dimulai sejak tumbuhan masih berupa embrio.
Ciri-ciri jaringan meristem ini adalah mempunyai dinding sel yang tipis, bervakuola kecil
atau tidak bervakuola, sitoplasma pekat dan sel-selnya belum berspesialisasi.
Jaringan meristem ada dua jenis, yaitu:
1. Jaringan meristem apikal
Jaringan ini terdapat pada ujung akar dan batang, yang berfungsi untuk mewujudkan
pertumbuhan primer.
2. Jaringan meristem lateral
Jaringan ini dapat membentuk pertumbuhan sekunder. Contoh yang sering kita temukan
adalah kambium, jaringan ini dapat menumbuhkan pertumbuhan lateral atau menambah
diameter dari bagian tumbuhan.Kambium didapatkan pada tumbuhan dikotil dan
Gymnospermae.
Contoh yang lain adalah kambium gabus yang terdapat pada batang dan akar tumbuhan
berkayu atau pada bagian tumbuhan yang kena luka.
D. PERTUMBUHAN SEKUNDER
Pertumbuhan ini terjadi pada tumbuhan Dikotiledon dan Gymnospermae.
Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh kegiatan meristem sekunder, yang meliputi:
1. Kambium gabus (felogen)
Pertumbuhan felogen menghasilkan jaringan gabus. Jaringan gabus berperan sebagai
pelindung, yaitu menggantikan fungsi epidermis yang mati dan terkelupas, juga
merupakan bagian dari jaringan sekunder yang disebut periderm.
2. Kambium fasis (vasikuler)
Berperan membentuk xilem sekunder ke arah dalam dan membentuk floem sekunder ke
arah luar, selain itu juga menghasilkan sel-sel hidup yang berderet-deret menurut arah
jari-jari dari bagian xilem ke bagian floem yang disebut jari-jari empulur.
Bagian xilem lebih tebal daripada bagian floem karena kegiatan kambium ke arah
dalam lebih besar daripada kegiatan ke arah luar.
3. Kambium interfasis (intervasikuler)
Merupakan kambium yang membentuk jari-jari empulur. Tumbuhan monokotil yang
tidak mempunyai kambium, tumbuh dengan cara penebalan. Tetapi pada umumnya,
pertumbuhan terjadi karena adanya peningkatan banyaknya dan ukuran sel.
Pertumbuhan pada tumbuhan dikotil yang berkayu menyangkut kedua aktivitas
tersebut, sel-sel baru yang kecil yang dihasilkan kambium dan meristem apikal,
kemudian sel-sel ini membesar dan berdifferensiasi. (Kimball, 1992: 411).

E. PERTUMBUHAN TERMINAL
Terjadi pada ujung akar dan ujung batang tumbuhan berbiji yang aktif tumbuh.
Terdapat 3 daerah (zona) pertumbuhan dan perkembangan.
1. Daerah pembelahan (daerah meristematik)
4

Merupakan daerah yang paling ujung dan merupakan tempat terbentuknya sel-sel baru.
Sel-sel di daerah ini mempunyai inti sel yang relatif besar, berdinding tipis, dan aktif
membelah diri.
2. Daerah pemanjangan
Merupakan daerah hasil pembelahan sel-sel meristem. Sel-sel hasil pembelahan
tersebut akan bertambah besar ukurannya sehingga menjadi bagian dari daerah
perpanjangan. Ukuran selnya bertambah beberapa puluh kali dibandingkan sel-sel
meristematik.
3. Daerah diferensiasi
Merupakan daerah yang terletak di bawah daerah pemanjangan. Sel-sel di daerah ini
umumnya mempunyai dinding yang menebal dan beberapa di antaranya mengalami
diferensiasi menjadi epidermis, korteks, dan empulur. Sel yang lain berdiferensiasi
menjadi jaringan parenkim, jaringan penunjang, dan jaringan pengangkut (xilem dan
floem).
F. Faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dibedakan menjadi dua,
yaitu factor dalam dan factor luar. Berikut penjabaran mengenai faktor luar dan faktor
dalam.
1. Faktor Dalam
a. Gen, adalah pembawa sifat keturunan atau hereditas.
b. Hormon, adalah suatu senyawa organik yang dibuat pada suatu bagian tumbuhan
dan kemudian diangkut ke bagian lain, yang dengan konsentrasi rendah
menyebabkan suatu dampak fisiologis. Peran hormon adalah merangsang
pertumbuhan, pembelahan sel, pemanjangan sel, dan ada yang mengahambat
pertumbuhan. Contoh hormon pada tumbuhan; oksin, geberelin, sitokinin, asam
absisat, etilen, asam traumatin, dan kalin.
2. Faktor Luar
a. Nutien dan air, nutrien dan zat makanan terdiri dari unsur-unsur atau senyawa kimia.
Nutrient yang diperlukan merupakan sumber energi dan sumber materi untuk
sintesis berbagai komponen sel yang diperlukan selama pertumbuhan. Air
dibutuhkan tumbuhan sebagai pelarut bagi kebanyakan reaksi dalam tubuh
tumbuhan dan sebagai medium reaksi enzimatis.
b. Cahaya, selain berpengaruh dalam proses fotosintesis cahaya berpengaruh terhadap
pertumbuhan setiap organ dan keseluruhan tumbuhan.Cahaya khususnya cahaya
matahari merupakan sumber energi yang sangat penting untuk melaksanakan proses
fotosintesis. Tanpa adanya cahaya, tumbuhan hijau tidak akan melakukan
fotosintesis, sehingga tak mungkin mampu bertahan hidup untuk jangka waktu yang
lama. Respon tumbuhan terhadap lama penyinaran dan intensitas cahaya
disebut fotoperiodisme.
c. Suhu udara, suhu berpengaruh terhadap kerja enzim, sehingga suhu juga
berpengaruh terhadap fisiologi tumbuhan. Suhu yang baik atau ideal yang
diperlukan tumbuhan sehingga pertumbuhan dan perkambangan berlangsung baik
disebut suhu optimum (10 C - 38C). Umumnya tumbuhan tidak dapat tumbuh di

bawah suhu 0C dan di atas 40C. Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan
menghambat proses pertumbuhan dna perkembangan.
d. Oksigen, berpengaruh terhadap pertumbuhan bagian tanaman di atas tanah maupun
pertumbuhan akar yang berada di dalam tanah.
e. Kelembapan, kelembapan udara mempengaruhi proses penguapan air yang
berhubungan dengan penyerapan nutrien. Penguapan air akan meningkat apabila
kelembapan rendah, akibatnya tumbuhan dapat menyerap banyak nutrien. Keadaan
ini memacu pertumbuhan tanaman.

BAB III
METEODOLOGI PENELITIAN

A. Cara Pengambilan Data


Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi. Teknik
obseravasi dilakukan dengan mengamati pertumbuhan tanaman kacang tanah yang diberi
dua perlakuan berbeda tentang intensitas cahaya yang diberikan.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Polulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh tanaman kacang tanah.
Sampel pada penelitian adalah 5 tanaman kacang tanah yang ditanam di bawah cahaya
matahari, dan 5 tanaman kacang tanah yang ditanam tanpa cahaya matahari.
C. Teknik Cara Kerja
Adapun beberapa langkah yang dilakukan untuk penelitian adalah:
1. Tahap persiapan:
a. Melakukan penyeleksian terhadap biji tanaman kacang tanah.
b. Mempersiapkan tanah sebanyak 2 gelas aqua sebagai media tanam.
c. Mempersiapkan tempat penyimpanan untuk sampel yang mendapat dua perlakuan
tadi.
2. Tahap penanaman dan penelitian:
a. Rendam biji kacang tanah yang sudah dipilih selama +/- 2 hari.
b. Hari berikutnya, kacang diangkat dan letakkan 5 biji kacang tanah pada masingmasing media tanam.
c. Sebelumnya, biji diikat dengan benang untuk diberi kode/nomor sehingga
memudahkan dalam pengamatan.
d. Gunakan kayu kecil atau ujung jari untuk memberi lubang tempat kacang ditanam
sedalam 1 cm, lalu lubang ditutup rapi.
e. Letakkan gelas aqua A di tempat gelap dan gelas aqua B di tempat terang.
f. Siram tanaman 3 hari sekali dengan air secukupnya, dan hanya diciprat-ciprat kan
saja pada sore hari dan lakukan pengamatan serta pengukuran dalam 2 hari sekali
selama 10 hari.
D. Alat dan Bahan Penelitian
1. Alat
a. Alat tulis
b. benang
c. Kamera (HP)
d. 2 Gelas aqua
e. kayu kecil
f. kardus
g. Media internet

2. Bahan
a. Kacang tanah ( Arachis hypogea L ) 10 biji
b. Tanah
c. Air
E. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas : variabel yang dibuat berbeda dan mempengaruhi timbulnya variabel
terikat. Dalam hal ini adalah tempat gelap dan tempat terang (intensitas cahaya). Pada
7

biji kacang tanah A yang diletakkan di tempat gelap dan biji kacang tanah B ditempat
terang.
2. Variabel Terikat : variabel yang diteliti dan terjadi akibat pengaruh variabel bebas.
Dalam hal ini adalah kecepatan pertumbuhan tanaman kacang tanah dengan mengukur
panjang batang dan akar yang terbentuk (dalam cm) menggunakan mistar dan waktu
(dalam hari).
3. Variabel Kontrol : faktor lain yang ikut mempengaruhi dan dibuat sama pada setiap
media percobaan. Dalam hal ini adalah biji kacang tanah, suhu, cahaya, kadar
oksigen dan air.
F. Waktu Penelitian
Lama Percobaan : 10 hari

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tabel Tanaman dengan cahaya matahari: dalam cm
Tanggal
Tanaman 1 Tanaman 2 Tanaman 3
H1

1,7

1,5

1,4
8

Tanaman 4

Tanaman 5

Jumlah:5

0,92

H2

2,6

2,1

1,9

0,8

1,2

1,72

H3

4,8

4,2

2,4

1,4

1,7

2,90

H4

6,7

5,3

3,5

2,7

3,0

4,24

H5

9,6

7,3

6,5

3,5

4,2

6,22

Rata rata ( (Jumlah:5) : hari pengamatan 10 hari )

16:10= 1,6

Tanaman tanpa diberi cahaya: dalam cm


Tanggal

Tanaman 1

Tanaman 2

Tanaman 3

Tanaman 4

Tanaman 5

Jumlah:5

H1

2,3

1,8

2,8

1,6

1,1

1,96

H2

3,1

2,7

3,5

2,4

2,0

2,74

H3

5,2

3,6

5,4

3,4

2,5

4,02

H4

7,1

5,7

8,2

5,2

4,6

6,16

H5

10,0

7,9

11,6

6,5

5,3

8,26

Rata rata ( (Jumlah:5) : hari pengamatan 10 hari )

2,31:10=
2,31

A. Pembahasan
1. Diberi Perlakuan dengan Cahaya Matahari
Pada tanaman kacang tanah yang di tanam di bawah cahaya matahari tampak
pertumbuhan yang sedang, tidak terlalu cepat tapi juga tidak lambat. Warna daunnya
hijau, batang dan akarnya lebih kokoh. Hingga penelitian selama 8-10 hari daun yang
sudah mulai membuka rata-rata 4-16 helai. Serat daun lebih kuat sehingga daun tidak
melengkung ke tanah. Hal itu disebabkan oleh cahaya yang telah menguraikan hormon
auksin disekitar batang tumbuhan kacang tanah. Karena hormon auksin terurai, maka
pertumbuhan tanaman terhambat, sehingga disesuaikan dengan pertumbuhan akar yang
masih labil. Akar tanaman yang labil tidak akan bisa menopang batang tanaman kacang
tanah yang terus meninggi karena tidak terkontrolnya hormon auksin. Dengan adanya
cahaya, pertumbuhan batang akan terkontrol dan tumbuhan akan tumbuh dengan
normal. Warna daun dan batang pada tumbuhan kacang tanah yang terkena sinar
matahari hijau segar. Fakta tersebut menunjukan bahwa klorofil pada daun aktif dalam
melakukan fotolisis (reaksi terang, merupakan tahap awal dari proses fotosintesis).
Dengan aktifnya klorofil pada daun, klorofil dapat menyerap atau menangkap cahaya
dengan baik, sehingga proses anabolisme pada tanaman berjalan baik pula.
2. Diberi Perlakuan dengan Tanpa Cahaya
9

Tanaman kacang tanah yang diletakkan pada tempat gelap pertumbuhannya


sangat cepat. Ini karena pengaruh hormon auksin, dimana hormon ini tidak rusak
karena tidak terkena cahaya. Tanaman kacang tanah yang tidak terkena cahaya ,
pertumbuhan akar, batang dan daunnya sangat rapuh dan warnanya putih kekuningan.
Tanaman kacang tanah yang tidak diberi cahaya keadaan tanahnya lebih lembap dan
basah, banyak tumbuh jamur dan hewan kecil seperti semut. Akar, batang, dan daunnya
tumbuh tidak terkontrol, menjalar ke segala arah. Hal ini karena tidak ada sumber
cahaya, karena pada dasarnya tumbuhan tumbuh ke arah datangnya cahaya seperti yang
telah dijelaskan di atas.
3. Pembahasan secara Umum
Pada proses perkecambahan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
perkecambahan hypogeal dan epigeal.
Pada tanaman kacang tanah yang kami teliti dapat diketahui bahwa tanaman
kacang tanah mengalami perkecambahan epigeal, dimana pertumbuhan memanjang
dari Hipokotil sehingga plumula dan kotiledon ke permukaan tanah dan kotiledon
melakukan fotosintesis. Selama daun belum terbentuk tanaman kacang tanah yang
diletakkan pada tempat gelap pertumbuhannya lebih cepat karena auksin tidak rusak
akibat terkana sinar, namun lebih lemah dan tidak teratur arah pertumbuhannya. Selain
itu tanaman kacang tanah yang diletakkan di tempat gelap sangat rentan mengalami
kegagalan, karena tempat lembap yang banyak disukai organisme yang kurang
menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman kacang tanah. Juga keadaan yang lembap
membuat intensitas air tinggi sehingga akar tanaman kacang tanah rawan busuk.
Tanaman kacang tanah yang ditanam di tempat terang dan terkena sinar matahari
pertumbuhannya tidak terlalu cepat, tapi tumbuh dengan baik. Akar, batang dan
daunnya kokoh. Laju kerja auksin dan sitokinin seimbang, dimana sitokinin
merangsang pembelahan sel dan memacu perkembangan kloroplas dan pembentukan
klorofil, hal ini membuat proses forosintesis yang diperlukan tumbuhan untuk hidup
berjalan lancar. Hormon sitokinin juga menghambat efek dominasi apikal oleh auksin.
Tanaman kacang tanah yang ditanam dengan intensitas cahaya cukup lebih terhindar
dari organisme merugikan, karena kelembapan tanah dan udara tidak terlalu tinggi.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa tanaman kacang tanah mengalami perkecambahan
epigeal. Cahaya matahari mempengaruhi pertumbuhan kacang tanah. Kacang tanah yang
diberikan cahaya perkecambahan nya terhambat. Hal ini disebabkan karena hormon auksin
terurai akibat cahaya matahari yang menyebabkan tanaman kacang tanah dalam kondisi
10

yang baik,yaitu daun yang berwarna hijau segar serta batang dan akar yang kokoh. Namun
pada tanaman yang tidak mendapatkan cahaya matahari, perkecambahan nya sangat cepat
atau disebut etiolasi, karena hormon auksin tidak rusak akibat tidak adanya cahaya
matahari dan dalam kondisi yang buruk, dimana daun dan batang berwarana kuning pucat
dan akar serta batang yang mudah patah.
B. Saran
Kepada petani kacang tanah. Yang harus petani lakukan pada saat musim penghujan
jika ingin menanam kacang tanah sebaiknya dilakukan tidak diluar rumah karena air yang
banyak akan membuat tanaman kacang tanah cepat mati. Maka taruhlah ditempat yang
tidak terkena cahaya dan akan cepat pertumbuhan nya sehingga cepat pula pemanenan
nya. Meskipun dengan kualitas yang tidak baik.

DAFTAR PUSTAKA

http://ghinhaamina.blogspot.com/2012/09/karya-tulis-ilmiah-pengaruh-cahaya_25.html.
(didownload pada tanggal 17 Agustus 2015)

11

12

Anda mungkin juga menyukai