Judul: Sangkuriang
Tema: Kehidupan dan Cinta
Penokohan:
1. Nyi Larasati (Ibu Sangkuriang)
2. Sangkuriang
3. Orang Kerajaan
4. Narator
Sinopsis Drama Sangkuriang
Jaka Sona alias Sangkuriang hidup disebuah desa kecil bersama Ibu dan seekir anjing yang
tidak lain adalah wuduj ayahnya. Ayah Sangkuriang berubah wujud menjadi seekor anjing
lantaran mendapat kutukan dari seorang raja yang tidak lain adalah ayahanda nyi Larasati
(ibu Jaka Sona).
Pada suatu ketika ibu Jaka Sona menginginkan hati rusa, lalu Jaka Sona pun berangkat
bersama anjingnya untuk menangkap rusa dengan bersenjatakan panah. Namun, disaat
sedang membidik rusa dengan menggunakan panah, yang terpanah justru anjingnya. Jaka
Sona pun mengambil hati anjing tersebut karena anjing tersebut memintanya.
Naskah Drama Gunung Tangkuban Perahu (Sangkuriang)
Jaka Sona pun membawakan hati anjing tersebut kepada ibunya.
Ibu:
Kamu berhasil menangkap rusa itu nak, kamu membawa hatinya untuk ibu?
Jaka Sona hanya terdiam dan terlihat sangat sedih... Jaka Sona kemudian menceritakan
kejadian yang sebenarnya.
Jak Sona:
Maaf Ibu, itu hati anjing peliharaan kita.
Ibu Jaka Sona seketika marah besar dan memukul Jaka Sona, dan ibunya pun mengusirnya.
Ibu:
Kurang ajar kamu, kamu anak tak tahu diuntung. Pergi kamu dari rumah ini...
Jaka Sona pun pergi dari rumah. Pada malam hari kejadian itu, hujan mengguyur kampung.
Ibu Jaka Sona terbangun dari tidur, dan berusaha mencari keberadaan Jaka Sona, namun ia
tidak menemukan anaknya.
Ibu:
Larasati. Disisi lain, Nyi Larasati juga menaruh rasa suka kepada Sangkuriang. Sangkuriang
pun menyampaikan niatnya untuk menikahi Nyi Larasati.
Sebelum hubungan mereka berlanjut lebih jauh, akhirnya Nyi Larasati tahu bahwa kesatria
yang ingin menikahinya itu tidak lain adalah puteranya sendiri yang ia usir beberapa tahun
silam. Hal tersebut terkuak setelah Nyi Larasati mendapati ada luka dibagian kepala
Sangkuriang, dan usai menanyakan bekas luka tersebut Sangkuriang pun menceritakan
kejadian yang menimpanya dimasa kecialnya.
Nyi Larasati:
Kalau kamu benar-benar seorang kesatria, kenapa ada luka dikepalamu?
Sangkuriang:
Ah.. ini dulu aku dipukul ibuku.
Nyi Larasati semakin yakin bahwa Sangkuriang adalah Jaka Sona.
Nyi Larasati:
Kenapa ibumu memukulmu?
Sangkuriang:
Dulu aku melakukan kesalahan besar, dan ibuku marah sehingga aku dipukul dan diusir dari
rumah.
Nyi Larasati semakin bingung, karena Sangkuriang ternyata benar-benar anaknya.
Nyi Larasati akhirnya memberitahu Sangkuriang bahwa dia adalah anaknya sendiri. Namun
Sangkuriang enggan mendengarkan dan tetap merencanakan untuk menikahi Nyi Larasati.
Sangkuriang:
Aku akan mempercepat rencana pernikahan kita.
Nyi Larasati:
Bagaimana bisa, aku ini ibumu nak.
Sangkuriang:
Aku tidak percaya, cerita itu hanya sebuah kebetulan. Kamu bukan ibuku.
Sangkuriang terus mendesak untuk menikahi nyi Larasati. Akhirnya, Nyi Larasati
menemukan ide. Dia bersedia dinikahi Sangkuriang dengan catatan Sangkuriang bisa
membuat sebuah danau dan perahu sebelum langit terang.
Nyi Larasati:
Baiklah kalau begitu, aku akan menerima. Tapi, kamu harus membuat sebuah dana sebelum
langit menjadi terang.
Sangkuriang pun menerima syarat yang diberikan nyi Larasati.
Sangkuriang: