PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara agraris yang sangat kaya akan hasil pertanian, salah satunya adalah kacang-
kacangan. yang sebagai bahan pangan sumber energi dan protein sudah lama dimanfaatkan oleh
penduduk Asia, Afrika, Amerika Latin, dan negara lainnya.
Di Indonesia terdapat lebih dari 12.000 jenis kacang-kacangan, di antaranya adalah kacang tanah,
kacang hijau, kacang merah, kapri, koro, dan kedelai. Kacang merah memiliki kandungan protein yang
tinggi dan memberikan manfaat besar untuk kehidupan kita sehari-hari. Protein yang dikandung kacang
merah sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita terutama untuk kesehatan jantung. Kacang merah ini
dipercayai berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
Penyebarluasan tanaman kacang merah dari Amerika ke Eropa dilakukan sejak abad ke-16. Daerah
pusat penyebaran dimulai di Inggris pada tahun 1594, kemudian menyebar ke negara-negara Eropa,
Afrika, sampai ke Indonesia. Kacang merah mempunyai nama ilmiah Phaseolus vulgaris L. Kacang
merah berbentuk biji. Apabila biji tersebut jatuh ke tanah, lama-kelamaan dari biji itu akan mengeluarkan
tunas. Proses itulah yang dinamakan perkecambahan.
Perkecambahan meningkatkan daya cerna karena berkecambah merupakan proses katabolis yang
menyediakan zat gizi penting untuk pertumbuhan tanaman melalui reaksi hidrolisis dari zat gizi cadangan
yang terdapat di dalam biji. Melalui germinasi, nilai daya cerna kacang-kacangan akan meningkat,
sehingga waktu pemasakan atau pengolahan pun menjadi lebih singkat. Pada saat berkecambah terjadi
hidrolisis karbohidrat, protein dan lemak menjadi senyawa yang lebih sederhana, sehingga mudah
dicerna. Selama proses itu pula terjadi peningkatan jumlah protein dan vitamin, sedangkan kadar
lemaknya mengalami penurunan.
Dalam proses perkacambahan terjadi beberapa perubahan biologis yakni pecahnya berbagai
komponen dari biji menjadi berbagai bentuk senyawa yang lebih sederhana, yang telah siap cerna bagi
embrio atau kecambah yang tumbuh lebih lanjut (Winarno, 1985). Proses berkecambah dipengaruhi oleh
kondisi dan tempat. Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh adalah air, gas, suhu, dan cahaya.
Cahaya dan air sangat berperan penting bagi tumbuhan. Dengan bantuan cahaya, tumbuhan dapat
hidup dengan baik. Selain itu, cahaya juga sangat membantu dalam proses pertumbuhan, perkecambahan,
fotosintesis dan lain-lain. Namun kita tidak mengetahui perbedaan yang terjadi pada pertumbuhan dan
perkecambahan tanaman kacang merah jika perendaman dilakukan dengan jenis air yang berbeda dan
peletakan tanaman di tempat yang terang dan gelap. Untuk itu, peneliti memilih topik yang berjudul
a. Dapat menerapkan penanaman kacang merah yang lebih efektif dan efisien.
b. Bagi para petani, dapat digunakan sebagai pedoman dalam pembudidayaan kacang merah
Perkecambahan adalah tumbuhnya embrio dalam biji secara perlahan menjadi tumbuhan dewasa.
Adapun tahapan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sehingga terjadinya perkecambahan adalah
sebagai berikut.
5. Morfogenesis sel : Organ satu dengan yang yang lain memiliki kekhususan dalam bentuk dan
Fungsi
Urutan proses perkecambahan diawali dengan proses imbibisi, yaitu masuknya air kedalam biji.
Kemudian dilanjutkan dengan aktifnya enzim-enzim untuk proses metabolisme yang digunakan untuk
sumber energi sebagai bahan penyusun komponen sel dan pertumbuhan embrio. Selanjutnya embrio
1. Perkecambahan Hipogeal
Apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas atau epikotil sehingga daun lembaga tertarik ke
atas tanah tetapi kotiledon tetap di dalam tanah. Contoh: perkecambahan pada biji kacang tanah dan
kacang kapri.
2. Perkecambahan Epigeal
Apabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga
mengakibatkan daun lembaga dan kotiledon terangkat ke atas tanah. Contoh: perkecambahan pada biji
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan juga dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal
1. Faktor Internal
a) Genetik (hereditas)
Gen adalah faktor pembawa sifat menurun yang terdapat dalam sel makhluk hidup. Gen bekerja
untuk mengkodekan aktivitas dan sifat yang khusus dalam pertumbuhan dan perkembangan.
b) Enzim merupakan suatu makromolekul (protein) yang mempercepat suatu reaksi kimia dalam
tubuh makhluk hidup (biokatalisator). Suatu rangkaian reaksi dalam tubuh makhluk hidup tidak dapat
berlangsung hanya melibatkan satu jenis enzim. Perbedaan jenis gen menyebabkan terjadinya perbedaan
c) Hormon (fitohormon) merupakan zat pengatur tumbuh, yaitu molekul organik yang dihasilkan oleh
satu bagian tumbuhan dan ditransportasikan ke bagian lain yang dipengaruhinya. Hormon dalam
b. Hormon penghambat pertumbuhan (asam absisat, gas etilen, hormon kalin dan asam traumalin)
1) Hormon Auksin
pada daerah meristem apikal Struktur auksin yang paling dikenal adalah IAA
(Indol Acetik acid), yang mirip dengan asam amino triptophan. Aktivitasnya
muda dan biji. Fungsi hormon auksin yaitu, merangsang pemanjangn sel pada
2) Hormon Giberelin
Objek penelitian : Tanaman padi (Oryza sativa) yang terkena penyakit foolish seedling (tanaman
Hasil penelitian : mengisolasi giberelin dari jamur Gibberella fujikuroi, yang diberi nama giberelin
(GA/Giberelic acid)
3) Hormon Sitokinin
Hasil penelitian : mengisolasi zat yang menyebabkan pembelahan sel (sitokinesis) yang disebut
kinetin
menghambat proses penuaan (senescence) daun, bunga dan buah dengan cara
pemanjangan di daerah titik tumbuh, memacu pengguguran daun pada saat kemarau untuk mengurangi
penguapan air, membantu menutup stomata daun untuk mengurangi penguapan, mengurangi kecepatan
pembelahan dan pemanjangan sel bahkan menghentikannya, memicu berbagai jenis sel tumbuhan untuk
menghasilkan gas etilen dan memacu dormansi biji agar tidak berkecambah.
Kesimpulan : Pembentukkan gas etilen dipengaruhi oleh O2 dan dihambat oleh CO2
menjadi kokoh dann tebal, merangsang proses absisi, interaksi antara etilen
dengan auksin memacu proses pembungaan dan interaksi antara etilen dengan
giberelin mengontrol rasio bunga jantan dengan bunga betina pada tumbuhan
monoceus.
Hormon yang merangsang sel-sel daerah luka menjadi bersifat meristematik sehingga mampu
mengadakan penutupan bagian yang luka. Vitamin B12 (riboflavin), piridoksin (vit. B6) asam ascorbat
(vit. C), thiamin (vitamin B1), asam nikotinat merupakan jenis vitamin yang dapat mempengaruhi
7) Hormon Kalin
Dihasilkan pada jaringan meristem. Memacu pertumbuhan organ tubuh tumbuhan Jenisnya
adalah:
2. Faktor Eksternal
a) Unsur Hara
Kebutuhan unsur hara untuk proses pertumbuhan dan perkembangan adalah sebagai berikut.
1) Unsur makro
3) Unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit: Fe, B, Mn, Cu, Zn, Mo, Cl dan Ni
7) Unsur C, H, dan O merupakan unsur utama penyusun Karbohidrat, lemak dan protein.
b) Suhu
Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh suhu. Suhu yang baik untuk pertumbuhan
adalah suhu optimum. Pertumbuhan dan perkembangan akan terhambat bila berada pada suhu minimum
dan maksimum. Vernalisasi adalah peningkatan perkecambahan atau pembungaan oleh suhu rendah.
c) Kelembaban
tumbuhan. Tanah yang lembab dan udara yang kering mempercepat pertumbuhan dan perkembangan.
Cahaya (merah, biru, nila dan violet) berperan sebagai sumber energi dalam proses fotosintesis.
Pertumbuhan kecambah ditempat yang teduh akan berlangsung cepat, tetapi abnormal. Daun tanaman
yang terkena cahaya lebih kecil dan mesofilnya lebih tebal dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya.
Stomata tanaman yang terkena cahaya ukurannya kecil dengan jumlah yang banyak dibandingkan yang
Sedikit mendapat cahaya. Akar tanaman yang terkena cahaya lebih lebat dibandingkan yang sedikit
mendapat cahaya.
Efek fotoperiodisme, merupakan respon tumbuhan terhadap panjang pendek sinar matahari.
Fotoperiodisme pada tumbuhan dikendalikan oleh fitokrom (Sterling B. Hendrik). Berdasarkan respos
Tumbuhan yang berbunga ketika siang hari lebih panjang dari 12 jam.
Tumbuhan yang berbunga tidak dipengaruhi oleh panjang pendeknya penyinaran matahari.
e) Air
Air merupakan senyawa yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Air sebagai
pelarut unsur hara dalam tanah, dan memelihara temperatur tanah. Pertumbuhan berlangsung efektif pada
malam hari, karena kandungan air dalam tumbuhan lebih tinggi dari pada siang hari.
f) pH
pH sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Pada kondisi pH normal,
kandungan unsur-unsur yang diperlukan seperti Ca, Mg, P dan K cukup tersedia. pH asam memiliki
daun tiga, daun berbentuk jorong. Perbungaan tandan di ketiak dengan panjang hingga 15 cm, dengan
banyak buku dan bunga. Sayap bunga berwarna putih kekuningan atau ungu sedangkan lunasnya
berwarna putih atau kadang-kadang berwarna lain. Polong lonjong, pipih, berkulit keras bila tua,
pada umumnya melengkung kadang-kadang dengan bentuk mengait pada bagian atasnya, berisi 4-5 biji.
Bentuk, ukuran dan warna biji beragam, ada yang berbentuk mengginjal, membelah ketupat atau
membundar. Warna seragam atau loreng, putih, hijau, kuning, coklat, merah, hitam atau ungu. sering
Pembudidayaan tanaman kacang merah di Indonesia telah meluas ke berbagai daerah. Pada
umumnya, kacang merah ditanam pada musim kemarau, karena pada musim penghujan tanaman akan
londot. Hal ini di karenakan terlalu banyak air yang diserap. Pada musim kemarau pun penyiraman
Pada umumnya kacang merah sering dikonsumsi oleh masyrakat pedesaan, karena pada musim kemarau
para petani lebih memilih menamam kacang merah daripada tanamamn yang lain karena lebih efisien.
Selain itu penanamannya juga tidak terlalu sulit. Asal kita sabar dan terampil dalam merawatnya kita akan
Kacang merah memiliki kandungan gizi yang sangat baik, hal ini sangat menguntungkan bagi
kesehatan tubuh manusia apalagi jika diolah secara baik dan benar. Kacang merah kering merupakan
sumber protein nabati, karbohidrat kompleks, serat, vitamin B, folasin, tiamin, kalsium, fosfor, dan zat
besi. Folasin adalah zat gizi esensial yang mampu mengurangi resiko kerusakan pada pembuluh darah.
Kacang merah dapat ditanam pada berbagai jenis tanah dengan syarat struktur tanahnya gembur. Struktur
tanah yang gembur dapat mempermudah akar tanaman menjalar mencari sumber hara yang terkandung
dalam tanah. Tanah yang paling sesuai untuk penanaman kacang merah ini yaitu tanah gembur, subur,
Kacang merah ada yang berupa tanaman semak yang tegak dan ada yang merambat di para-para. Kacang
merah dapat mencapai tinggi sekitar 3,5 - 4,5 meter, tumbuhnya memerlukan penyangga.
merah akan dapat tumbuh baik di daerah basah atau dingin pada ketinggian 1400-2000 meter dari
Kacang merah dapat digolongkan menjadi 2 macam, yaitu kacang merah yang tumbuhnya kerdil
dan kacang merah yang tumbuh memanjang. Warna bijinya merah dan bertotol-totol merah tua. Buahnya
berwarna kuning, jika masih muda berwarna hijau dan kadang-kadang berwarna merah. Jika sudah tua
berubah menguning, mengering, dan siap panen. Buahnya yang berbentuk polong memanjang, hanya
sedikit lebih panjang bila dibandingkan dengan buncis. Dalam satu polong ada 2-3 biji kacang merah.
Bentuk kacang merah yang masih utuh sama dengan kacang buncis, baik daun, bunga maupun bentuk
polongnya.
Kacang merah akan berbunga pada panjang hari 9-18 jam dan untuk tipe berhari pendek
memerlukan panjang hari terendah antara 11-12,3 jam untuk inisiasi bunga. Temperatur optimum antara
16 hingga 27 ° C. Curah hujan normal tahunan adalah 900-1500 mm tetapi dapat toleran dengan
sedikitnya 500-600 mm dalam satu musim penanaman. Kacang ini tumbuh di dataran rendah tropis dan
area subtropis tetapi dapat tumbuh hingga ketinggian 2000-2500 m. Kacang merah menyukai lahan
beraerasi dan berdrainase baik dengan pH 6,0-6,8. Beberapa kultivar tahan terhadap lahan asam dengan
pH serendah-rendahnya 4,4.
Kacang merah berasal dari daerah neotropical dengan sedikitnya dua pusat domestikasi: Amerika
Tengah (Mexico, Guatemala) untuk yang berbiji kecil dan Amerika Selatan (sebagian besar Negara Peru)
untuk yang berbiji besar. Di waktu post-Columbian, kacang merah tersebar di seluruh Amerika. Orang-
orang Spanyol membawa benih ke seberang Pasifik menuju Filipina dan dari sana ke Asia, terutama Jawa
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen. Sebab dalam memperoleh data penelitian,
peneliti melakukan percobaan langsung untuk membandingkan laju pertumbuhan kecambah yang disiram
dengan media air murni dan air beras, serta pertumbuhan tanaman kacang merah di tempat yang memiliki
Penelitian dengan pendekatan eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh
variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat (Tuckman dalam
Cahyadi, 2006).
Peneliti memutuskan untuk menggunakan jenis penelitian eksperimen karena cocok untuk
memecahkan masalah yang dihadapi sehingga nantinya dapat memperoleh kesimpulan yang benar dan
Penelitian ini dilaksanakan sejak minggu keempat bulan Juli 2015 sampai minggu keempat bulan
Dalam penelitian ini digunakan teknik yang mendukung tujuan penelitian dengan mempertimbangkan
faktor tenaga, biaya dan waktu. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
eksperimental, study pustaka, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisanya dengan menggunakan
referensi dari berbagai sumber, baik dari buku-buku yang relefan, internet maupun data yang diperoleh
a. Media air adalah media yang digunakan dalam proses perendaman dan penyiraman kacang merah
c. Laju pertumbuhan adalah kecepatan atau kelajuan pertambahan ukuran atau berat serta perubahan
bentuk.
d. Tanaman kacang merah adalah tanaman yang berasal dari hasil perkecambahan biji kacang merah.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi dokumentasi dan catatan
lapangan. Untuk itu, peneliti melakukan percobaan dengan menggunakan alat dan bahan. Alat yang
digunakan antara lain: baskom, kertas label dan, polybag, kamera, alat tulis dan mistar. Bahan yang
digunakan yaitu: kacang merah, air bekas cucian beras, air PAM dan tanah subur.
1. Menyiapkan segelas air kelapa muda dan segelas air PAM di dalam sebuah baskom yang berbeda.
3. Merendam 10 biji kacang merah selama 20 menit di dalam kedua baskom tersebut dengan
menggunakan stopwatch.
4. Memilih kacang merah yang tenggelam atau yang berada di dasar baskom di dalam air yang
air kelapa muda dan air PAM. Sehingga polybag I,II, merupakan perendaman dengan air PAM
dan polybag III, IV merupakan perendaman dengan air bekas cucian beras.
3. Memasukkan masing-masing 3 buah kacang merah pilihan pada kedua polybag yang berbeda.
4. Kemudian memberi tanda-tanda yang berupa angka dan huruf pada setiap kacang merah tersebut,
angka untuk kacang merah yang disiram dengan air bekas cucian beras dan huruf untuk kacang merah
Langkah kerja III untuk meneliti laju pertumbuhan kacang merah di dua tempat berbeda:
1. Menempatkan polybag I, II di tempat yang gelap (intensitas cahaya yang kurang) dan gelas pelastik
2. Melakukan pengamatan selama ± 5 hari untuk melihat laju pertumbuhan tanaman dan mencatat
hasilnya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk kepentingan pembahasan hasil-hasil penelitian secara berturut-turut akan disajikan data
tentang:
a. Perkembangan kacang merah yang sebelumnya direndam dengan menggunakan air PAM.
b. Perkembangan kacang merah yang sebelumnya direndam dengan menggunakan air cucian beras.
Data pada tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa pada hari pertama dan kedua, kecambah belum
tumbuh, sedangkan pada hari ketiga ada kecambah yang tumbuh dan ada juga yang tidak. Hal ini
menunjukkan bahwa lamanya dormansi tanaman kacang merah yang sebelumnya direndam dengan air
PAM berlangsung selama 3 hari. Selain itu dapat dilihat juga kecambah yang tumbuh hanya ada 2, yaitu
sekali belum tumbuh, sedangkan pada hari ketiga ada kecambah yang tumbuh dan ada juga yang tidak.
Hal ini menunjukkan bahwa lamanya dormansi tanaman kacang merah yang sebelumnya direndam
dengan menggunakan air cucian beras berlangsung selama 3 hari. Kecambah yang tumbuh ternyata ada 2,
yaitu terdapat 2 kecambah kacang merah pada masing-masing pot, kecuali pada pot V yang kecambahnya
Dari percobaan yang dilakukan, ternyata ada perbedaan yang muncul pada perkembangan kacang
merah yang sebelumnya direndam dengan air kelapa muda dan air PAM. Dari 9 buah kacang merah yang
direndam dengan air PAM, hanya ada 3 buah kacang merah yang berkecambah. Sedangkan pada
penyiraman dengan menggunakan air cucian beras, ada 2 buah kacang merah yang berkecambah dari 9
buah kacang merah yang ditanam di dalam polybag. Lama dormansinya pun sama, yaitu selama 3 hari.
Jadi perbandingan pertumbuhan antara kecambah yang disiram pada air PAM dan air cucian beras adalah
3:2.
Hal ini dikarenakan air cucian beras memang memiliki nilai kandungan karbohidrat yang sangat
tinggi. Air cucian beras ternyata memiliki manfaat untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman. Air cucian
beras yang sering dibuang oleh kita tidak ada salahnya untuk kita manfaatkan sebagai penyubur tanaman.
Air cucian beras memiliki kandungan nutrisi yang melimpah di antaranya karbohidrat berupa pati
sebesar 85-90 persen, protein glutein, selulosa, hemiselulosa, gula, dan vitamin yang tinggi yang sangat
berguna bagi pertumbuhan dan perkembangan.
Baños mengungkapkan bahwa dari air cucian beras dapat diekstrak hormon yang kemudian dibuat suatu
Hasil penlitian menunjukkan bahwa produk hormon dari air cucian beras ini mampu meningkatkan hasil
kedelai hingga 64 %, kacang tanah hingga 15 % dan sayuran hingga 20-30 %. Dengan kandungan unsur
kalium yang cukup tinggi, air kelapa muda dapat merangsang perkembangan kacang merah.
a. Pertumbuhan kacang merah yang diletakkan di tempat yang terang atau tempat yang memiliki
b. Pertumbuhan kacang merah yang diletakkan di tempat yang gelap atau tempat yang memiliki intensitas
Berdasarkan tabel 4.3 di atas, dapat dilihat bahwa kecambah yang mengalami pertumbuhan hanya 1
yaitu pada pot II. Pertumbuhannya pun sangat lambat, hanya mengalami kepesatan pada hari keempat,
yaitu tumbuh sekitar 3 cm dari hari sebelumnya. Namun, daunnya berwarna hijau dan batangnya pun
kokoh. Hal ini dikarenakan tanaman kacang merah tumbuh dengn sempurna namun prosesnya lambat
karena menyerap cahaya matahari yang sangat cukup. Cahaya matahari tersebut digunakan untuk
berfotosintesis sehingga daunnya pun berwarna hijau karena mengandung banyak klorofil. Dalam
keadaan banyak cahaya, auksin mengalami kerusakan sehingga tumbuhan tumbuh lebih pendek.
Sedangkan kecambah yang lain tidak mengalami pertumbuhan, malah membusuk. Bijinya berwarna putih
Data yang tertera pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebagian besar kecambah kacang merah tumbuh
dengan pesat di tempat yang gelap. Hanya ada 4 dari 9 kecambah yang tidak mengalami pertumbuhan.
Ada 2 kecambah pada masing-masing pot yang ditanami kacang merah yang sebelumnya dilakukan
perendaman pada air bekas cucian beras. Tingginya pun mencapai 40,5 cm dan melebihi tinggi tanaman
kacang merah yang sebelumnya direndam dengan air PAM. Akan tetapi tanaman menjadi pucat karena
kekurangan klorofil, kurus, dan daun tidak berkembang. Dalam keadaan tidak ada cahaya, hormon auksin
merangsang pemanjangan sel-sel, sehingga tumbuhan tumbuh lebih panjang. Laju pertumbuhan rata-rata
Dari percobaan yang dilakukan, ternyata ada perbedaan yang muncul pada pertumbuhan kacang
merah yang diletakkan pada tempat yang terang dan tempat yang gelap. Dari 9 buah kacang merah yang
diletakkan di tempat terang, hanya ada 1 buah kacang merah yang mengalami pertumbuhan. Sedangkan
pada tempat yang gelap, ada 5 buah kacang merah yang mengalami pertumbuhan dari 9 buah kacang
merah yang ditanam di dalam polybag. Pertumbuhan tanaman kacang merah di tempat yang gelap pun
lebih pesat jika dibandingkan dengan tanaman kacang merah di tempat yang terang.
Berdasarkan dua hasil penelitian di atas, maka perbandingan laju pertumbuhan tinggi antara tanaman
kacang merah yang diletakkan di tempat yang memiliki intensitas cahaya kurang (tampat gelap) dengan
tanaman kacang merah yang diletakkan di tempat yang memiliki intensitas cahaya cukup (tmpat terang)
adalah 23,04:6,5.
Hal ini dikarenakan kecambah yang disinari matahari pertumbuhannya akan terhambat karena adanya
kepekaan hormon auksin yang peka terhadap matahari sedangkan kecambah yang tidak disinari matahari
matahari. Sehingga hal ini akan menyebabkan ujung kecambah tersebut cenderung mengikuti arah sinar
Untuk kecambah yang diletakkan di tempat yang gelap pertumbuhan tanamannya sangat cepat. Selain
itu tekstur dari batangnya sangat lemah dan cenderung warnanya pucat kekuningan. Hal ini disebabkan
karena kerja hormon auksin tidak dihambat oleh sinar matahari. Sedangkan untuk tanaman kecambah
yang diletakkan di tempat yang terang tingkat pertumbuhannya sedikit lebih lambat dibandingkan dengan
kecambah yang diletakkan di tempat gelap, tetapi tekstur batangnya sangat kuat dan juga warnanya segar
kehijauan. Hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin dihambat oleh sinar matahari (Anonim, 2008).
Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kacang tanah khususnya kacang merah di antaranya
adalah faktor genetik untuk internal dan faktor eksternal terdiri dari cahaya, kelembapan, suhu, air, dan
hormon. Untuk proses perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya dan hormon, walaupun
Perkecambahan dipengaruhi oleh hormon auksin, jika melakukan perkecambahan di tempat yang
gelap maka akan tumbuh lebih cepat namun bengkok. Hal itu disebabkan karena hormon auksin sangat
peka terhadap cahaya, jika pertumbuhannya kurang merata. Sedangkan di tempat yang perkecambahan
akan terjadi relatif lebih lama, hal itu juga di sebabkan pengaruh hormon auksin yang aktif secara merata
ketika terkena cahaya. Sehingga dihasilkan tumbuhan yang normal atau lurus menjulur ke atas (Soerga,
2009).
Para ahli fisiologi telah meneliti pengaruh auksin dalam proses pembentukan akar lazim, yang
membantu mengimbangkan pertumbuhan sistem akar dan sistem tajuk. Terdapat bukti kuat yang
menunjukkan bahwa auksin dari batang sangat berpengaruh pada awal pertumbuhan akar. Bila daun muda
dan kuncup, yang mengandung banyak auksin, dipangkas maka jumlah pembentukan akar sampling akan
berkurang. Bila hilangnya organ tersebut diganti dengan auksin, maka kemampan membentuk akar sering
Auksin juga memacu perkembangan akar liar pada batang. Banyak spesies berkayu, misalnya
tanaman apel (Pyrus malus), telah membentuk primordia akar liar terlebih dahulu pada batangnya yang
SMA Negeri 1 Takengon 20
tetap tersembunyi selama beberapa waktu lamanya, dan akan tumbuh apabila dipacu dengan auksin.
Primordia ini sering terdapat di nodus atau bagian bawah cabang diantara nodus. Pada daerah tersebut,
pada batang apel, masing-masing mengandung sampai 100 primordia akar. Bahkan, batang tanpa
primordia sebelumnya akan mampu menghasilkan akar liar dari pembelahan lapisan floem bagian luar
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
kesimpulan bahwa biji kacang merah yang direndam pada PAM lebih sedikit berkembang menjadi
kecambah dibandingkan dengan perendaman pada air bekas cucian beras dengan perbandingan 3:4 karena
air bekas cucian beras mengandung karbohidrat yang baik untuk pertumbuhan tanaman, khususnya
Selain itu, pertumbuhan kecambah kacang merah di tempat yang gelap lebih cepat dari pada di tempat
terang dengan perbandingan 23,04:6,5. Hal ini disebabkan oleh cahaya matahari menonaktifkan kerja
hormon auksin yang berperan dalam proses pemanjangan sel. Namun kecambah yang tumbuh di tempat
gelap, daunnya berwarna kuning pucat karena kekurangan klorofil, kurus, dan daun tidak berkembang.
Tanaman tidak melakukan fotosintesis di tempat yang gelap, namun mengalami etiolasi, yaitu tumbuhan
yang menjadi tumbuh dengan cepat tetapi menjadi kurus dan tidak mengalami perkembangan daun,
karena kekurangan cahaya matahari. Sebaliknya dalam keadaan banyak cahaya, auksin mengalami
kerusakan sehingga tumbuhan tumbuh lebih pendek. Di tempat terang, tanaman tumbuh secara normal
5.2 Saran
Dengan terselesainya laporan penelitian yang berjudul “Pengaruh Jenis Media Air Perendaman dan
Intensitas Cahaya Terhadap Laju Pertumbuhan Tanaman Kacang Merah“ ini, penulis berharap agar
penyusunan laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan para petani pada
khususnya.
Penulis sangat berharap kepada para pembaca setelah membaca makalah ini, dapat meningkatkan
potensi pembaca dalam penanaman kacang merah sehingga dapat memperoleh keuntungan yang
maksimal. Mengingat begitu banyaknya gizi yang terkandung di dalam kacang merah ini, penulis
berharap generasi muda dapat memamfaatkan gizi yang terkandung di dalamnya, sehingga dapat
Riandari, Henny. 2012. Biologi untuk kelas XII SMA dan MA. Solo : Global.
LAMPIRAN
Grafik laju pertumbuhan kacang merah
Rata-Rata
5
4
3 Rata-Rata
2
1
0
air bekas cucian beras air PAM
Hari 1
Hari ke 2
air beras air PAM
Hari ke 10