BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Pengertian tanaman cabai (Capsicum Frutescence L.).
2. Pengaruh factor luar dan factor dalam.
3. Pemberian Larutan gula dan vetsin.
1.3
Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang kami tentukan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1. Hanya memberikan perlakuan menggunakan air murni, air gula dan vetsin.
2. Perhitungan mulai dilakukan pada saat tanaman cabai (Capsicum Frutescence L.) berumur
10 hari.
1.4
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas penulis mengambil beberapa rumusan masalah sebagai
berikut :
1.
Apakah pengaruh air gula dan vetsin terhadap pertumbuhan cabai (Capsicum Frutescence
L.)?
2.
Bagaimanakah laju pertumbuhan cabai (Capsicum Frutescence L.) saat pemberian larutan
gula, vetsin dan air murni?
1.5
Tujuan penelitian
Adapun tujuan penelitian dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh air gula dan vetsin terhadap pertumbuhan Cabai (Capsicum
Frutescence L.).
2. Untuk mengetahui laju pertumbuhan cabai (Capsicum Frutescence L.) saat pemberian larutan
gula dan air vetsin.
1.6
Manfaat Penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pertumbuhan
- Pertumbuhan adalah suatu proses penambahan biomasa atau ukuran (berat, volume atau
jumlah) yang bersifat irreversible atau tidak dapat balik lagi dan juga bersifat kuantitatif atau
dapat diukur.
(Sri pujiyanto, 2008 :03)
- Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang bersifat irreversible karena adanya
pembelahan mitosis atau pembesaran sel, dapat pula disebakan keduanya. Pertumbuhan dapat
diukur dan dinyatakan secara kuantitatif.
(D.A Pratiwi dkk, 2007:02)
2.2
Perkembangan
2.3
Tanaman cabai
Tanaman cabai adalah tanaman budidaya, kadang-kadang ditanam dipekarangan
sebagai tanaman sayur atau tumbuh liar pada tanah kosong. Tanaman cabai menyukai daerah
kering, dan ditemukan pada ketinggian 0,5 -1,25 M. Batangnya berbuku-buku atau bagian
atas bersudut. Daun tunggal, bertangkai, letak berseling. Bunga keluar dari ketiak daun,
mahkota bentuk bintang, tunggal atau 2-3 bunga letaknya berdekatan, berwarna putih, putih
kehijauan, Buahnya tegak, kadang-kadang merunduk. Berbentuk memanjang lurus atau
bengkok, ujung merundung, bertangkai panjang, dan rasanya pedas. Bijinya banyak banyak,
bulat pipih, berwarna kuning kotor.
(www.wikipedia.com)
2.4
Klasifikasi Cabai
Kingdom : Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Class
: Magnoliopsida
Ordo
: Solanales
Famili
: Solanaceae
Genus
: Capsicum
Spesies
: Capsicum Fruetescence.L
Nama Binomial
: Capsicum Fruetescence.L
(www.wikipedia.com)
2.5
Vetsin/MSG
Mononatrium glutamat (juga disebut monosodium glutamat; disingkat MSG) adalah
garam natrium dari asam glutamat . Funsginya adalah sebagai penyedap rasa. Satu ion
hidrogen (dari gugus OH yang berikatan dengan atom C-alfa) digantikan oleh ion natrium.
Nama merek dari mononatrium glutamat termasuk Ajinomoto, Vetsin, dan Accent. Glutamat
ini juga berfungsi untuk pembentukan asam amino lain seperti gluthation, arginin dan praline
dan penyehat tanaman (Peter J. Reeds et.al.,2000).
(www.wikipedia.com)
2.6
Gula
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan komoditi
perdagangan utama. Gula paling banyak diperdagangkan dalam bentuk kristal sukrosa padat.
Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis dan keadaan makanan atau minuman.
Gula sederhana, seperti glukosa (yang diproduksi dari sukrosa dengan enzim atau hidrolisis
asam), menyimpan energi yang akan digunakan oleh sel.
(www.wikipedia.com)
2.7
Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
3.2
Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini yaitu tanaman cabai (Capsicum Frutescence L.)
3.3
3.4
Variable penelitian
3.3.1
3.3.2
3.3.3
Rancangan Penelitian
3.4.1 Alat
a. Polybag : 3 buah
b. Penggaris/metern
c. Tali Rafia
d. Spidol
3.4.2 Bahan
a. Vetsin/MSG
b. Gula Serbuk
c. Air
d. Tanah
e. Tanaman Cabai (Capsicum Frutescence L.) berumur 10 hari.
3.4.3
Langkah Kerja
Siapakan media/peralatan tanam untuk cabai (Capsicum Frutescence L.) yang berupa : 3
buah polybag yang sudah berisi tanah, pupuk organic dan tanaman cabai (Capsicum
Frutescence L.) yang berusia 10 hari.
2.
Pada hari pertama berikanlah perlakuan dengan larutan vetsin pada polybag 1 (Kontrol
positif), larutan gula pada polybag 2 (control negatif) dan air murni pada polybag 3
(Tanaman Kontrol).
3.
Dalam pemberian perlakuan, usahakan larutan baik vetsin, gula maupun air murni dalam
keadaan sudah banyak berkurang.
4. Pengukuran tinggi atau laju pertumbuhan dilakukan dalam periode tiga (3) hari sekali, dengan
memberikan tanda pada masing-masing tanaman menggunakan spidol.
5. Setelah hari ke-22 hentikan pengukuran, hal ini dikarenakan masa pengukuran pada objek
yang akan diteliti sudah selesai.
6. Jagalah selalu tanaman cabai (Capsicum Frutescence L.)
pengganggu disekitarnya.
7. Lakukan pengukuran dengan menggunakan alat ukur (penggaris dan meteran) untuk
mengetahui tingkat laju pertumbuhan cabai (Capsicum Frutescence L.).
8.
9.
Lakukan pemberhentian pemberian larutan (vetsin, gula dan air) jika salah satu tanaman mati.
Metode obsevasi adalah suatu metode pengamatan atau pengawasan dan penyelesaian secara
langsung pada objek yang akan diamatai yaitu Pemberian larutan gula dan vetsin terhadap
cabai (Capsicum Frutescence L.) Pada 02-21 Januari 2011.
3.6
Analisis dalam penelitian ini yaitu berdasarkan teknik Kuantitatif yang merupakan teknik
dengan menghitung dan melakukan pengukuran terhadap objek yang akan diamati. Dalam
penelitian ini, data yang telah dianalisis disajikan dalam bentuk statistic data berupa
persentase (%) dan rata-rata.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Data Pengamatan
Berikut adalah data-data yang dapat disajikan oleh penulis, yait seabagai berikut:
Jenis
Media
Tanaman Pelakuan
Cabai
Air
Murni
10
13
9,3
Hari ke19
16
9,7
10
22
Ratarata
10,4
9,7
Jenis
Media
Tanaman Pelakuan
Cabai
Larutan
Vetsin
10
13
10,2
Hari ke19
16
11
12,2
22
Ratarata
13,4
11,2
Jenis
Media
Tanaman Pelakuan
Cabai
Larutan
Gula
10
Hari ke19
13
16
9,5
10
10,7
22
Ratarata
11,2
10,1
san
kering, dan ditemukan pada ketinggian 0,5 -1,25 M. Batangnya berbuku-buku atau bagian
atas bersudut. Daun tunggal, bertangkai, letak berseling. Bunga keluar dari ketiak daun,
mahkota bentuk bintang, tunggal atau 2-3 bunga letaknya berdekatan, berwarna putih, putih
kehijauan, Buahnya tegak, kadang-kadang merunduk. Berbentuk memanjang lurus atau
bengkok, ujung merundung, bertangkai panjang, dan rasanya pedas. Bijinya banyak banyak,
bulat pipih, berwarna kuning kotor.
(www.wikipedia.com).
Bisa kita pahami dengan seksama darai data laju pertumbuhan tanaman cabai
(Capsicum Frutescence L.) yang disajikan dalam bentuk table diatas, pertumbuhan dengan
pemberian perlakuan dengan air murni, tanaman tumbuh dan berkembang relative, hal
tersebut terjadi karena kandungan kimia dari air mineral tersebut yang sudah bisa
dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang.
Sedangkan pada tanaman cabai (Capsicum Frutescence L.) yang diberikan perlakuan
larutan vetsin, tanaman tubuh dan berkembang dengan sangat cepat baik dari segi akar batang
dan pemunculan daunnya. Hal tersebut terjadi karena vetsin banyak mengandung senyawa
glukosa dan glutamate yang merupakan salah satu dari 20 asam amino penyusun protein yang
berfungsi sebagai bahan penyehat tanaman. Selain itu terdapat juga unsure Natrium dan air
Berikut adalah reksi kimia yang terjadi:
Glukosa yang merupakan suatu hasil produksi dari senyawa sukrosa dengan enzim
yang terhidrolisis asam dapat berguna sebagai bahan penyimpan energi yang akan digunakan
oleh sel-sel untuk melakukan metabolisme. Selain itu gula juga terlibat dalam control
tumbuhan dan penuaan tanaman. Dengan tidak tersedianya glukosa dari luar menyebabkan
terhambatnya pertumbuhan pada tanaman hanya pada tahap perkembangan daun saja
(www.id.answer.com)
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Dari hasil penelitian terhadap tanaman cabai (Capsicum Frutescence L.) dapat disimpulkan
bahwa:
5.1.1 Larutan vetsin mempercepat pertumbuhan akar, batang dan daun. Larutan gula bersifat
signifikan dalam proses partumbuhan.
5.1.2 Tanaman cabai (Capsicum Frutescence L.) dengan perlakuan air murni tumbuh dengan relevan
karena kandungan kimia air tersebut. Tanaman cabai (Capsicum Frutescence L.) dengan
perlakuan larutan vetsin, dapat tumbuh dengan cepat. Tanaman cabai (Capsicum Frutescence
L.) dengan perlakuan larutan gula, dapat tumbuh dengan signifikan.
5.2
Saran
Adapun saran dalam penilitian ini adalah sebagai berikut:
5.2.1
5.2.2
DAFTAR PUSTAKA
www.wikipedia.com
www.id.answers.com
http://lugito-center.blogspot.com/2012/12/pengaruh-pemberian-larutan-gula-dan.html