Anda di halaman 1dari 17

PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG

HIJAU

Laporan Penelitian
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Pelajaran biologi

Disusun Oleh :
PRIO SUHARNO
NABILA NURUL AIN
GLADIS ABDI HAYAT
IVAN COBAR
TIFANY AGUSTINA
XII MIPA 1

SMA NEGERI 1 KALEDUPA


TAHUN PELAJARAN 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke Hadirat Allah SWT. yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul “Pengaruh Media Tanam
pada Pertumbuhan dan Perkembangan Kacang Hijau”. Proposql ini
merupakan hasil observasi yang disusun sebagai salah satu syarat untuk
memenuhi tugas mata pelajaran biolgi

Proposal ini berisikan penjelasan tentang pengaruh media tanam dalam


pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau. Dalam pengambilan data,
penulis menggunakan metode observasi dengan menggali informasi dari
berbagai sumber baik itu berdasarkan tulisan yang dikaji ulang (referensi)
maupun melalui internet.

Dalam pembuatan proposal ini, penulis tidak lepas dari bantuan beberapa
pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya, terutama kepada Allah SWT, yang telah memberikan penulis
kesempatan dan waktu untuk bisa menyelesaikan proposal ini, dan juga
kepada ayah dan ibu penulis, dan juga kepada teman-teman yang turut
membantu dalam memberikan motivasi dan dukungan.

Penulis menyadari dalam penyusunan proposal ini masih banyak


kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan dari
semua pihak agar dapat menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat untuk para pembaca.

Minggu, 23 Maret 2014

2
Penulis

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...........................................................................................................2
KATA PENGANTAR............................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian..........................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian........................................................................................7
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Pertumbuhan...............................................................................9
2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi............................................................11
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.2 Teknik Pengumpulan Data..........................................................................13
3.2.1 Alat dan Bahan............................................................................................13
3.2.2 Langkah-langkah.........................................................................................14
3.3 Sumber Data Penelitian...............................................................................14
3.4. Variabel penelitin

BAB 4 HASIL PENELITIAN


4.1 Hasil Penelitian...........................................................................................15
4.2 Pembahasan.................................................................................................17
BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan.....................................................................................................18
5.2 Saran............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pertumbuhan adalah suatu proses pertumbuhan ukuran dan volume serta
jumlah sel secara irreversibel, yaitu tidak dapat kembali ke bentuk semula.
Adapun perkembangan merupakan proses menuju kedewasaan, dan proses ini
bersifat kualitatif yang berarti tidak dapat dinyatakan dalam suatu bilangan.
Faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman dibedakan menjadi 2, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal adalah segala pengaruh/faktor yang berasal dari tanaman itu sendiri yaitu
meliputi gen dan hormon. Faktor Eksternal merupakan sesuatu yang
memengaruhi/faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan tersebut yaitu dari
lingkungan atau ekosistem. Ada beberapa faktor ekstrenal yang memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yaitu air, cahaya, kelembapan,
makanan (nutrisi), dan suhu.
Kacang hijau atau Phaseolus aureus berasal dari famili Leguminoseae
adalah sejenis tanaman budi daya dan palawija yang dikenal luas di daerah
tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki
banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan
berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga
terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah pada
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Adakah pengaruh perbedaan media tanam terhadap pertumbuhan dan
perkembangan kacang hijau?
2. Bagaimana pengaruh perbedaan media tanam terhadap pertumbuhan
dan perkembangan kacang hijau?

4
3. Media manakah yang paling efektif untuk pertumbuhan tanaman
kacang hijau?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini antara lain.
1. Mengetahui adanya pengaruh perbedaan media tanam terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kacang hijau.
2. Mengetahui bagaimana pengaruh perbedaan media tanam terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kacang hijau.
3. Mengetahui media yang paling efektif untuk pertumbuhan kacang
hijau.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang dirumuskan oleh penulis, antara lain.
1. Sebagai sumber informasi bagi sebagian orang yang belum
mengetahui pengaruh perbedaan media tanam terhadap pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan kacang hijau.
2. Sebagai sumber informasi dalam pengembangan teknologi pertanian.
3. Sebagai media pembelajaran mengenai pengaruh perbedaan media
tanam terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kacang
hijau bagi pembaca.
4. Sebagai media tambahan untuk proses pembelajaran.

5
BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pertumbuhan


Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran
atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke
bentuk semula, sedangkan perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis
menuju kedewasaan, tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan
perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot
tubuh peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan,
perkembangan bukan merupakan besaran, sehingga tidak dapat diukur.
Perkembangan pada tumbuhan diawali sejak terjadi fertilisasi (pemupukkan).
Calon Tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi
zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon. Proses pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis bahan mentah
(bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul kompleks.
Kacang hijau (Mung Bean) adalah sejenis tanaman budi daya dan palawija
yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-
polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari
sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia
menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah
kedelai dan kacang tanah.
Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau direbus
hingga lunak dan dimakan sebagai bubur atau dimakan langsung. Biji matang
yang digerus dapat dijadikan sebagai isi onde-onde, bakpau, atau gandas turi.
Kecambah kacang hijau menjadi sayuran yang umum dimakan di kawasan Asia
Timur dan Asia Tenggara dan dikenal sebagai taoge. Kacang hijau bila direbus
cukup lama akan pecah dan pati yang terkandung dalam bijinya akan keluar dan
mengental, menjadi semacam bubur. Tepung biji kacang hijau, disebut di pasaran
sebagai tepung hunkue, digunakan dalam pembuatan kue-kue dan cenderung

6
membentuk gel. Tepung ini juga dapat diolah menjadi mie yang dikenal sebagai
soun.

2.2 Jenis-jenis Media Tanaman


Tanah (Solum) adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan
bahan organik. Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi,
karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air
sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah yang berongga-rongga juga
menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernapas dan tumbuh. Tanah juga
menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat,
tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak.
Sekam adalah bulir padi. Biasanya mengacu pada bulir padi yang telah
dipisahkan dari tangkainya (jerami). Sekam adalah hasil tanaman padi yang telah
dipisahkan dari tangkainya dengan cara perontokan.
Pasir adalah contoh bahan material butiran. Butiran pasir umumnya
berukuran antara 0, 0625 sampai 2 milimeter. Materi pembentuk pasir adalah
silikon dioksida, tetapi di beberapa pantai tropis dan subtropis umumnya dibentuk
dari batu kapur. Hanya beberapa tanaman yang dapat tumbuh di atas pasir, karena
rongga-rongganya yang besar. Pasir memiliki warna sesuai dengan asal
pembentukannya.
Kapas adalah serat halus yang menyelubungi biji beberapa jenis
Gossypium (biasa disebut "pohon"/tanaman kapas), tumbuhan 'semak' yang
berasal dari daerah tropika dan subtropika. Serat kapas menjadi bahan penting
dalam industri tekstil. Serat itu dapat dipintal menjadi benang dan ditenun menjadi
kain. Produk tekstil dari serat kapas biasa disebut sebagai katun (benang maupun
kainnya).Serat kapas merupakan produk yang berharga karena hanya sekitar 10%
dari berat kotor (bruto) produk hilang dalam pemrosesan. Apabila lemak, protein,
malam (lilin), dan lain-lain residu disingkirkan, sisanya adalah polimerselulosa
murni dan alami. Selulosa ini tersusun sedemikian rupa sehingga memberikan
kapas kekuatan, daya tahan (durabilitas), dan daya serap yang unik namun disukai
orang.

7
2.3 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan Tanaman
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman antara lain:
2.3.1 Faktor Internal
 Gen, Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu,
seperti berbatang  tinggi atau berbatang rendah. Tumbuhan yang
mengandung gen ‘baik’ dan didukung oleh lingkungan yang sesuai
akan memperlihatkan pertumbuhan yang baik.
 Hormon, hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting
dalam proses perkembangan dan pertumbuhan.

2.3.2 Faktor Eksternal


 Air, yang berfungsi untuk proses fotosintesis, mengaktifkan reaksi-
reaksi enzim, membantu proses perkecambahan, menjaga
(mempertahankan) kelembapan, untuk transpirasi, meningkatkan
tekanan turgor, sehingga merangsang pemebelahan sel, dan
menghilangkan asam asbisat.
 Suhu/temperatur lingkungan, tinggi rendah suhu menjadi salah satu
faktor yang menentukan tumbuh kembang, reproduksi dan
kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan
adalah antara 22°C-37°C. Temperatur yang lebih atau kurang dari
batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang
lambat atau berhenti.
 Kelembapan udara, kadar air dalam udara dapat memengaruhi
pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan.  Tempat yang lembap
menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan dapat
mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang
akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.
 Cahaya matahari, sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman
untuk dapat melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau).

8
Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu
bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan
(etiolasi). Pada kecambah, justru sinar matahari dapat menghambat
proses pertumbuhan.
 Nutrien, tumbuhan memerlukan nutrien untuk kelangsungan
hidupnya. Nutrien yang dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut
unsur makro (makronutrien). Unsur makro misalnya karbon,
oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, kalium, kalsium, fosfor, dan
magnesium. Sedangkan nutrien yang dibutuhkan tumbuhan dalam
jumlah sedikit disebut unsur mikro (mikronutrien). Contoh unsur
mikro adalah klor, besi, boron, mangan, seng, tembaga, dan
molibdenum. Kekurangan nutrien di tanah atau media tempat
tumbuhan hidup menyebabakan tumbuhan mengalami defisiensi.
Defisiensi mengakibatkan tumbuhan menjadi tumbuh dan
berkembang dengan tidak sempurna.
 Kelembapan, kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi
melalui daun, karena transpirasi akan terkait dengan laju
pengangkutan air dan unsur hara terlarut. Jika kondisi lembap dapat
dipertahankan, akan banyak air yang diserap dan lebih sedikit yang
diuapkan. Kondisi ini mendukung aktivitas pemanjangan sel
sehingga sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum dan
tumbuhan membesar.

9
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN

1.1 Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data adalah hal yang sangat vital dalam suatu penelitian.
Berikut peneliti mengumpulkan data denga cara:
1. Observasi
Teknik ini dilakukan dengan mengamati langsung objek yang
diteliti, dan akan didapatkan informasi yang diperlukan secara langsung
dan cepat. Pengamatan langsung mulai dilakukan selama penelitian
berlangsung, dengan mengamati perubahan-perubahan fisik yang terjadi
pada kacang hijau yang ditanam.
Penelitian ini dimulai dengan menumbuhkan biji kacang hijau pada
empat media tanam yang berbeda. Media tanam yang digunakan adalah
tanah, pasir, kapas, dan sekam. Kemudian tanaman tersebut
ditempatkan di bawah sinar matahari selama 7 hari.
2. Teknik Pengukuran
Teknik ini dilakukan dengan mengukur perubahan tinggi yang
terjadi pada tanaman kacang hijau. Pengukuran perubahan tinggi
tanaman kacang hijau dilakukan setiap harinya pada sore hari tepatnya
pukul 16.00 WIB. Tanaman yang ditumbuhkan disiram setiap pagi
pukul 06.00 WIB dan sore hari pukul 16.00 WIB.

3. Pengkajian sumber data sekunder


Teknik ini dilakukan dengan mencari dan mengkaji data-data yang
diperlukan untuk mendukung penelitian. Terutama dalam hal ini adalah
teori-teori. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah buku-
buku pelajaran dan internet.

10
1.1.1 Alat dan Bahan
Alat yang dipergunakan:
 Gelas bekas
 Penggaris
 Kamera
Bahan ;

 Kacang Hijau
 Air
 Kapas
1.1.2 Langkah-langkah
1. Kacang hijau direndam selama semalam.
2. Penanaman biji kacang hijau dimulai 30 Maret 2014 menggunakan 2 buah
gelas bekas yang ditanami masing-masing 5 biji.
3. Penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore hari.
4. Digunakan teknik pengumpulan data, yaitu dengan menggunakan meteran.

Variabel penelitian

11
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


1. Tabel Penelitian pada Media Tanam Tanah
Tinggi pada Media Tanam
No Hari/tanggal Rata-rata
Tanah (cm)
1 Senin, 31 Maret 2014 2 2.4 1.6 2
2 Selasa, 1 April 2014 5 7 6.6 6
3 Rabu, 2 April 2014 8 8 8.6 8
4 Kamis, 3 April 2014 11,5 13,6 12,4 12,5

5 Jum’at, 4 April 2014 17.8 15 14 14,5

6 Sabtu, 5 April 2014 18.9 19 17 18


7 Minggu, 6 April 2014 20 21 20,7 20,57

2. Tabel Penelitian pada Media Tanam Pasir


Tinggi pada Media Tanam
No Hari/tanggal Rata-rata
Pasir (cm)
1 Senin, 31 Maret 2014 1 0,5 0,8 0,77
2 Selasa, 1 April 2014 4,3 1,2 1,7 2,4
3 Rabu, 2 April 2014 6 4,8 6 5,6
4 Kamis, 3 April 2014 8,4 9 8,6 8,67

5 Jum’at, 4 April 2014 12,6 11,5 11,5 11,87

6 Sabtu, 5 April 2014 16,6 13,7 14 14,77


7 Minggu, 6 April 2014 18,5 15,8 16.5 17,15

12
3. Tabel Penelitian pada Media Tanam Sekam
Tinggi pada Media Tanam
No Hari/tanggal Rata-rata
Sekam (cm)
1 Senin, 31 Maret 2014 1 1 1 1
2 Selasa, 1 April 2014 3 3 3,3 3,1
3 Rabu, 2 April 2014 6 6 6,3 6,1
4 Kamis, 3 April 2014 9,5 8,6 9,9 9,33
5 Jum’at, 4 April 2014 13,4 15 17 15,13
6 Sabtu, 5 April 2014 17 17 18,1 17,37
7 Minggu, 6 April 2014 19,5 19,5 19,8 19,6

4. Tabel Penelitian pada Media Tanam Kapas


Tinggi pada Media Tanam
No Hari/tanggal Rata-rata
Kapas (cm)
1 Senin, 31 Maret 2014 0,2 0,3 0,5 0,33
2 Selasa, 1 April 2014 1,3 1,1 1,4 1,27
3 Rabu, 2 April 2014 4,5 4,6 4,5 4,53
4 Kamis, 3 April 2014 8 8,1 8,9 8,33
5 Jum’at, 4 April 2014 14,8 14,7 14,6 14,7
6 Sabtu, 5 April 2014 16 16,5 16,2 16,23
7 Minggu, 6 April 2014 17 17,2 17,1 17,1

13
4.2 Pembahasan

Berdasarkan tabel hasil pengamatan di atas, dapat kita lihat bahwa


tanaman kacang hijau dengan menggunakan media tanam tanah lebih
cepat tumbuh dibandingkan dengan tanaman kacang hijau dengan
menggunakan media tanam kapas, pasir, dan sekam.
Pada kacang hijau dengan media tanam tanah, kacang hijau
tumbuh dengan cepat dan cepat berkecambah. Hal ini disebabkan oleh
kandungan yang terdapat dalam tanah yaitu unsur hara (Besi(Fe),
Mangaan(Mn), Seng (Zn), Tembaga (Cu), Molibden (Mo), Boron (B),
Klor(Cl).) yang dapat mempercepat proses pertumbuhan tanaman.
Sedangkan tanaman kacang hijau yang tumbuh paling lambat
adalah kacang hijau dengan media tanam kapas. Hal ini dikarenakan
kandungan yang terdapat dalam kapas sangat sedikit mengandung unsur-
unsur hara yang sangat membantu dalam proses pertumbuhan tanaman.
Dari penelitian ini, kami menyimpulkan bahwa hasil penelitian dan
teori yang digunakan tidak sama. Hal ini dikarenakan tanah yang peneliti
gunakan adalah tanah humus dan peneliti menggunakan kapas yang
kualitasnya kurang baik.

14
BAB 5
PENUTUP

5.1 Simpulan
Dari hasil penelitian dan analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Media yang paling efektif untuk ditanami oleh tanaman adalah tanah,
dikarenakan tanah mengandung unsur hara yang dapat membantu
proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
2. Media yang paling tidak efektif untuk pertumbuhan adalah kapas.
Dikarenakan kapas tidak mengandung unsur-unsur yang dapat
mempercepat pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

5.2 Saran
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dilanjutkan dengan menambahkan
media tanam yang digunakan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Adhi, Asriady. 2012. Pengaruh Air Detergen Terhadap Pertumbuhan Tanaman


Kacang Hijau. http://asriadi-adhy.blogspot.com/. Diakses pada 5 April 2014
Anggianto, Davy. 2013. Pengaruh Media Tanam terhadap Pertumbuhan Biji
Kacang Hijau. www.prezi.com. Diakses pada 6 April 2014
_________. 2014. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan.
http://smakita.net/. Diakses pada 21 Maret 2014

Daftar isi di cek kembali penomoran halamannya


Untuk kata pengantar dan daftar isi menggunakan romawi
Untuk bab 1-5 menggunakan angka
Daftar pustaka penempatannya sesudah bab 5 tidak menggunakan halaman
Lampiran tidak menggunakan halaman

16
LAMPIRAN

17

Anda mungkin juga menyukai