Anda di halaman 1dari 29

SALINAN PUTUSAN

Nomor 1126/Pdt.G/2022/PA.Pwr

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Purworejo yang memeriksa dan mengadili perkara


tertentu pada tingkat pertama secara elektronik dalam sidang majelis hakim
telah menjatuhkan putusan dalam perkara Cerai Gugat antara:

Mei Indriyani binti Suyanto, tempat dan tanggal lahir Purworejo, 02 Mei 2001,
umur 21 tahun, agama Islam, pekerjaan Karyawan swasta,
pendidikan SLTP, tempat kediaman Dusun Karanganyar RT
001/RW 004, Desa Kedungpomahan Wetan, Kecamatan
Kemiri, Kabupaten Purworejo, dalam hal ini memberikan
kuasa kepada Hari Widiyanto, SH. MSI., advokat yang
berkantor di Jl. Pahlawan Km.1 RT.002/RW.007, No. 26
Kelurahan Kledung Kradenan, Kecamatan Banyuurip,
Kabupaten Purworejo, berdomisili elektronik di
widiyanto.hari13@gmail.com, berdasarkan Surat Kuasa
Khusus yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan
Agama Purworejo dengan Register Kuasa Nomor
934/AVK/22 tanggal 24 Agustus 2022, selanjutnya disebut
sebagai Penggugat;
melawan
Yono Surisman bin Mujiono, tempat dan tanggal lahir Purworejo, 06 Agustus
1986, umur 36 tahun, agama Islam, pekerjaan Buruh Harian
Lepas, pendidikan SLTP, tempat kediaman Dukuh krajan RT
001/RW 001, Desa Wonosuko, Kecamatan Kemiri,
Kabupaten Purworejo, dalam hal ini memberikan kuasa
kepada Yunus, S.H, C.Med, C. L..A. dan Pipin Setyanto, S.H,

Hal. 1 dari 29 Hal. Putusan Nomor 1126/Pdt.G/2022/PA.Pwr


advokat yang berkantor di Jl. Dukuh Krajan, RT.001 RW.001,
Desa Wono suko, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo,
berdomisili elektronik di lawyeryunus2@gmail.com,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus yang telah terdaftar di
Kepaniteraan Pengadilan Agama Purworejo dengan Register
Kuasa Nomor 963/AVK/22 tanggal 31 Agustus 2022,
selanjutnya disebut sebagai Tergugat;

Pengadilan Agama tersebut;


Telah mempelajari surat-surat yang berkaitan dengan perkara ini;
Telah mendengar keterangan Penggugat dan Tergugat serta memeriksa
alat bukti di muka sidang;

DUDUK PERKARA
Bahwa Penggugat dalam surat gugatannya tanggal 24 Agustus 2022
telah mengajukan gugatan Cerai Gugat, yang telah terdaftar di Kepaniteraan
Pengadilan Agama Purworejo, dengan Nomor 1126/Pdt.G/2022/PA.Pwr tanggal
24 Agustus 2022, dengan dalil-dalil pada pokoknya sebagai berikut:
1. Bahwa Penggugat dengan Tergugat adalah suami istri yang
melangsungkan pernikahan pada tanggal 16 Februari 2022 dan dicatat oleh
Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Kemiri,
Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah sebagaimana sesuai dalam
Kutipan Akta Nikah Nomor : 0080/014/II/2022, tertanggal 16 Februari 2022;
2. Bahwa setelah pernikahan tersebut Penggugat dengan Tergugat bertempat
tinggal di rumah orang tua Tergugat di Dukuh Krajan RT 001/RW 001, Desa
Wonosuko, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo hingga Juni 2022
kurang lebih selama 4 (empat) bulan;
3. Bahwa selama pernikahan tersebut Penggugat dengan Tergugat telah
bergaul baik sebagaimana layaknya suami istri (ba'da dhukul) dan belum
dikaruniai anak;
4. Bahwa awalnya rumah tangga Penggugat dengan Tergugat rukun, damai
dan harmonis. Namun sejak bulan Mei tahun 2022, rumah tangga
Penggugat dan Tergugat mulai tidak harmonis, yaitu antara Penggugat dan

Hal. 2 dari 29 Hal. Putusan Nomor 1126/Pdt.G/2022/PA.Pwr


Tergugat sering terjadi cek-cok/perselisihan -petengkaran yang terus
menerus, yang disebabkan antara lain:
- Tergugat sering mengancam, marah dan berkata kasar pada Penggugat
misalnya asu, celeng melalui pesan whatsapp;
- Tergugat tidak memiliki kesadaran dan tanggungjawab untuk memberi
nafkah lahir kepada Penggugat, apabila Penggugat tidak meminta
Tergugat tidak memberi;
- Tergugat sulit diajak berkomunikasi secara baik tentang persoalan rumah
tangga, tetapi Tergugat tidak mau menerima saran nasehat dari
Penggugat;
5. Bahwa telah terjadi puncak permasalahan pada bulan Juni tahun 2022,
Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal Penggugat yang
sudah tidak tahan dengan perilaku Tergugat tersebut memutuskan untuk
pulang ke rumah orang tuanya yang beralamat di Dusun Karanganyar RT
001/RW 004, Desa Kedungpomahan Wetan, Kecamatan Kemiri, Kabupaten
Purworejo, selama kurang lebih 2 (dua) bulan;
6. Bahwa selama perpisahan tersebut Penggugat dan Tergugat sudah tidak
melakukan hubungan layaknya suami istri, dan Tergugat tidak pernah
menjemput ataupun mengajak Penggugat untuk kembali tinggal bersama
sehingga Penggugat dan Tergugat tidak ada kebahagiaan lahir dan batin
dan tidak ada harapan untuk kembali membina rumah tangga;
7. Bahwa atas permasalahan rumah tangga tersebut, Penggugat telah
berupaya untuk bermusyawarah dengan keluarga Penggugat dan Tergugat
agar dapat mencari penyelesaian untuk menyelamatkan perkawinan, akan
tetapi upaya tersebut tidak berhasil;
8. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka gugatan perceraian
Penggugat terhadap Tergugat atas dasar pertengkaran yang terjadi terus
menerus dan tidak mungkin hidup rukun dalam suatu ikatan perkawinan,
telah memenuhi unsur Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun
1975 Jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, mohon agar dapat
dikabulkan;
9. Bahwa Penggugat sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat
perkara ini;

Hal. 3 dari 29 Hal. Putusan Nomor 1126/Pdt.G/2022/PA.Pwr


Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut, Penggugat memohon kepada
Ketua Pengadilan Agama Purworejo, agar menjatuhkan putusan yang amarnya
sebagai berikut:
PRIMAIR :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat;
2. Menjatuhkan talak satu Bain Sughraa Tergugat Yono Surisman Bin
Mujiono terhadap Penggugat Mei Indriyani Binti Suyanto;
3. Membebankan biaya perkara menurut Hukum;
SUBSIDAIR
Atau menjatuhkan putusan lain yang seadil-adilnya;
Bahwa Majelis Hakim telah memeriksa identitas kuasa Penggugat
(berupa asli berita acara sumpah dan kartu tanda advokat yang masih berlaku),
yaitu Hari Widiyanto, SH. MSI., advokat yang berkantor di Jl. Pahlawan Km.1
RT.002/RW.007, No. 26 Kelurahan Kledung Kradenan, Kecamatan Banyuurip,
Kabupaten Purworejo, berdasarkan Surat Kuasa Khusus yang telah terdaftar di
Kepaniteraan Pengadilan Agama Purworejo dengan Register Kuasa Nomor
934/AVK/22 tanggal 24 Agustus 2022. Oleh karena itu, Majelis Hakim
menyatakan kuasa tersebut dapat diterima kedudukannya secara sah sebagai
kuasa Penggugat;
Bahwa kuasa Penggugat telah menyerahkan asli surat gugatan, asli surat
kuasa, dan asli surat persetujuan prinsipal kepada Majelis Hakim;
Bahwa Majelis Hakim juga telah memeriksa identitas kuasa Tergugat
(berupa asli berita acara sumpah dan kartu tanda advokat yang masih berlaku),
yaitu Yunus, S.H, C.Med, C.L.A dan Pipin Setyanto,., S.H, berdasarkan Surat
Kuasa Khusus yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama
Purworejo dengan Register Kuasa Nomor 963/AVK/22 tanggal 31 Agustus
2022;
Bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan Penggugat dan Tergugat
telah hadir di muka sidang dan Majelis Hakim telah berupaya mendamaikan
mereka tetapi tidak berhasil;
Bahwa berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun
2016 tentang Prosedur Mediasi, Majelis Hakim telah memerintahkan kepada
Penggugat dan Tergugat untuk menempuh perdamaian melalui proses mediasi

Hal. 4 dari 29 Hal. Putusan Nomor 1126/Pdt.G/2022/PA.Pwr


dengan Mediator Abdurrahman Alwi, S.H.I., M.H. berdasarkan Penetapan
Nomor 1126/Pdt.G/2022/PA.Pwr tanggal 1 September 2022 dan berdasarkan
Laporan Mediator tanggal 08 September 2022 mediasi tidak berhasil;
Bahwa setelah proses mediasi dan selama proses persidangan, Majelis
Hakim Kembali tetap berupaya mendamaikan Penggugat dan Tergugat tetapi
juga tidak berhasil lalu dibacakan gugatan Penggugat yang isinya tetap
dipertahankan oleh Penggugat;
Bahwa karena perkara ini diajukan secara elektronik, atas pertanyaan
Majelis Hakim, Tergugat dan atau kuasanya bersedia untuk beracara secara
elektronik (e-litigation), lalu Majelis Hakim membuat court calender (jadwal
persidangan) yang ditandatangani Majelis Hakim, Panitera Pengganti dan
Penggugat serta Tergugat;
Bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah mengajukan
jawaban secara tertulis melalui sistem Informasi Pengadilan (aplikasi e-court)
pada tanggal 12 September 2022 yang pada pokoknya;
1. Bahwa Tergugat menolak selurah dalil-dalil yang di ajukan oleh Pengggugat
dalam Gugatannya kecuali yang diakui kebenarannya oleh Tergugat;
2. Bahwa Tergugat menolak dan membantah dalil-dalil Penggugat angka
4,5,6,7 dalam Gugatan Penggugat, yaitu sebagai berikut :
I. Dalam dalil 4 Gugatannya Penggugat menyampaikan bahwa sejak
Mei 2022 sering Terjadi pertengkaran terus menerus, yang
disebabkan Tergugata sering berkata kaar dalam chat Whatsaap,
Tergugat tidak memiliki kesadaran dan Tanggup Jawab dalam
memberi nafkah, Tergugat sulit diajak berkomunikasi.
Bahwa yang benar, permasalahan yang terjadi dalam rumah tangga
Peggugat dan Tergugat sebenarnya hanya disebabkan oleh
permaslahan yang mudah/sepele, dan kesalah pahaman saja;
Kemudian secara tiba-tiba Penggugat mengatakan sudah tidak cinta
lagi dan terpaksa menikah dengan Tergugat, lalu mengajukan
gugatan ini dengan dalil-dalil sebagaimana yang tertulis dalam
Gugatannya, Menurut Tergugat terlalu mengada-ada;
Bahwa Tergugat sering berkata kasar dalam chat Whatsaap itu
disebabkan oleh emosi sesaat Tergugat saja ketika menghadapi sifat

Hal. 5 dari 29 Hal. Putusan Nomor 1126/Pdt.G/2022/PA.Pwr


Penggugat yang masih labil, kemudian setelah bertemu langsung
Tergugat selalu meninta maaf kepada Penggugat;
Tergugat tidak memiliki kesadaran dan bertanggung jawab sebagai
sumai, tidak memberikan nafkah apabila tidak diminta;
Bahwa hal tersebut menurut Tergugat juga terlalu mengada-ada saja,
bahwa yang sebenarnya adalah Tergugat selalu berusaha menajdi
suami yang bertanggung jawab yang sepenuhnya, yaitu dengan
selalu memberikan nafakah kepada Penggugat entah itu seberapa
jumlahnya karena Mengingat kondisi dan pekerjaan Tergugat sebagai
buruh harian lepas;
Kemudian selain dari pada itu Penggugat juga selalu menolak
permintaan Tergugat apabila diajak untuk beruhubungan suami istri
dengan alasan bahwa sudah tidak cinta lagi kepada Tergugat, namun
Tergugat selalu berusaha sabar untuk menerima penolakan dari
Penggugat;
Bahwa Tergugat selalu sulit diajak berkomunikasi secara baik dalam
hal rumah tangga, hal tersebut tidaklah benar;
Bahwa selama ini Tergugat selau berusaha sabar dan tabah dalam
mengahdapi segala sifat dan perilaku Penggugat, dan Penggugat
selalu berusaha membingbing Penggugat menajdi istri yang baik,
mengingat perbedaan usia yang cukup jauh antara Penggugat dan
Tergugat,
II. Dalam dalil 5 dikatakan bahwa puncak perselisiahan terjadi pada
bulan juni 2022 Penggugat yang pulang kerumah orang tuanya dan
sudah berpisah + 2 (dua) bulan;
Bahwa yang sebenarnya, Penggugat pamit secara baik-baik kepada
Tergugat dan keluarga Tergugat untuk pulang kerumah orang
tuanya, maka dari itu Tergugat tidak curiga dan merasa baik-baik
saja dengan Penggugat, dan selama Penggugat tinggal dirumah
orang tuanya, Tergugat selalu berusaha mengajak untuk kembali
kerumahnya namun Penggugat menolak dengan alasan sudah tidak
cinta lagi dan terpaksa menikah dengan Tergugat karena desakan
situasi dan keadaan;

Hal. 6 dari 29 Hal. Putusan Nomor 1126/Pdt.G/2022/PA.Pwr


III. Dalam dalilnya 6 Penggugat mengatakan bahwa selama berpisah
Tergugat tidak pernah berusaha untuk menjemput dan mengajak
Penggugat untuk tinggal bersama lagi;
Bahwa yang sebenarnya, Tergugat sudah berusaha berkali-kali
datang dan mecoba menjemput Penggugat untuk tinggal bersama
lagi, namun Penggugat selalu menolak dengan alasan ingin
menenangkan diri terlibih dahulu;
IV. Pada dalil 7 guagtannya mengataka bahwa Penggugat telah
berupaya bermusyawarah dengan keluarga Penggugat dan Tergugat
namun tidak berhasil, itu tidak sepenuhnya benar;
Bahwa yang sebenarnya, selama Penggugat pulang kerumah orang
tuanya, Tergugat dan keluarga Tergugat sudah berusaha untuk
mendatangi Penggugat kerumah orang tuanya, dengan maksud yang
baik, namun Penggugat tidak mau menemui Tergugat dan keluarga
Tergugat dengan alasan Penggugat hanya mempunyai perlu dengan
Tergugat saja tidak dengan keluarga Tergugat, kemudian Tergugata
juga beralasan ingin menenangkan diri terlbih dahulu, dan
memberikan keterangan yang jelas tentang peneybabnya, dan
Penggugat juga meminta waktu sampai keadaannya membaik baru
akan menemui Tergugat dan kelaurga Tergugat, kemudian Tergugat
dan keluarga menuruti permintaan Penggugat, namun hal tersebut
tidak dilakukan oleh Penggugat akan tetapi Penggugat malah
mengajukan Gugatan ini.

3. Bahwa sebernarnya permasalahan yang terjadi dalam rumah tangga


antara Penggugat dan Tergugat hanya disebabkan oleh hal yang
mudah/sepele saja, kemudian belum terlaksananya mediasi secara
keluarga;
4. Bahwa TERGUGAT IJIN KEPADA MAJELIS HAKIM PEMERIKSA
PERKARA UNTUK BAHAN PERTIMBANGAN, KAMI MEMASUKAN
BEBERAPA SUMBER HUKUM AGAR MAJELIS HAKIM BERKENAN
MENDAMAIKAN PERKARA INI ( ACTA VAN DADING ), antara lain;

Hal. 7 dari 29 Hal. Putusan Nomor 1126/Pdt.G/2022/PA.Pwr


a. Undang-Undang Perkawinan sendiri tidak menginginkan sebuah
perceraian, sehingga prinsipnya tidak mempermudah terjadinya
perceraian dengan hal yang SEPELE atau tidak benar atau
dibuat-buat dimana Tergugat pun ingin menjalin hubungan kembali
selayaknya hubungan suami istri yang baik, dan berdasarkan
dalil-dalil Penggugatlah yang sebenarnya sengaja menimbulkan
masalah untuk kepentingan sepihak atau kepentingan dirinya sendiri
untuk atau agar bercerai;
Maka mohon untuk merujuk sesuai dengan Yurisprudensi
Mahkamah Agung RI Nomor : 2571 K/Pdt/1988 yang menyatakan
“Suami atau Istri atau Pihak yang menjadi penyebab timbulnya
perselisihan dan pertengkaran, tidak berhak atau tidak dapat
bertindak sebagai Pemohon menuntut perceraian berdasarkan pasal
19 huruf (f) PP No. 9 Tahun 1975”;
b. Saya pun memohon agar Majelis Hakim Pemeriksa perkara agar
tetap menggunakan Prinsip Fiqih (Vide Al-Suyuthi, al-Asybah wa
al-Nadhair, V.1 halaman 161), yaitu :
“Mendahulukan upaya pencegahan hal-hal yang merusak daripada
menarik kemaslahatan”;
5. Bahwa untuk dan selebihnya Tergugat tidak akan tanggapi lebih jauh
mengingat selain Tergugat punya kewajiban membuktikan dalil-dalilnya,
tentunya Penggugat juga dapat membuktikan dalilnya melalui proses dan
tahapan kesaksian maupun pembuktian Pasal 283 RBg.

Berdasarkan uraian Jawaban atas Gugatan telah Tergugat sampaikan


diatas, Tergugat mohon kepada Majelis Hakim Yang Mulia untuk memberikan
Putusan sebagai berikut :
PRIMAIR
a. Menerima dan Mengabulkan Jawaban Tergugat untuk seluruhnya;
b. Menolak Gugatan Penggugat untuk Seluruhnya;
c. Membebankan biaya menurut hukum;
SUBSIDAIR:

Hal. 8 dari 29 Hal. Putusan Nomor 1126/Pdt.G/2022/PA.Pwr


Apabila Majelis Hakim berpendapat lain maka mohon putusan yang
seadil-adilnya ( ex aequo et bono);
Bahwa atas jawaban Tergugat tersebut, Penggugat telah mengajukan
replik secara tertulis melalui sistem Informasi Pengadilan (aplikasi e-court) pada
tanggal 15 September 2022 yang pada pokoknya;
1. Bahwa Penggugat tetap pada dalil gugatan Penggugat;
2. Bahwa terdapat point-point dalam Jawaban Tergugat yang tidak Penggugat
tanggapi namun Penggugat akan membuktikan semua dalil Penggugat
pada saat sidang pembuktian dimuka persidangan;
3. Bahwa Terhadap keseluruhan poin 2 Jawaban Tergugat, Penggugat akan
menanggapinya secara berurutan.
Bahwa Terhadap poin 2.I Jawaban Tergugat, Penggugat akan
menanggapinya sebagai berikut:
Bahwa Tergugat secara jelas telah mengakui secara sering berkata kasar
melalui pesan whatsapp, walau dalam pengakuannya Tergugat masih saja
membela diri dan tidak mengakui bahwa hal tersebut adalah sebuah
kesalahan. Tergugat yang berdalih bahwa hal tersebut hanya emosi sesaat
menunjukkan bahwa dirinya tidak bisa mengelola emosi dengan baik
sehingga sering melontarkan kata-kata kasar yang melukai hati dan harga
diri Penggugat sebagai seorang isteri walaupun melalui pesan whatsapp
yang tentu saja menjadi pertanyaan jika masalah yang dianggap sepele
oleh Tergugat saja dirinya tega mengucapkan kata kasar kepada Penggugat
maka bagaimana dengan masalah yang dianggap besar oleh Tergugat;
Bahwa pernyataan Tergugat dalam jawabannya yang menyatakan bahwa
dirinya selalu meminta maaf adalah sebuah kebohongan yang dikarang oleh
Tergugat semata-mata untuk menutupi kesalahannya. Tergugat yang tidak
pernah berintropeksi diri dan memiliki ego yang tinggi tidak pernah meminta
maaf secara langsung setelah melontarkan kata-kata kasar kepada
Penggugat yang merupakan isterinya yang seharusnya diperlakukan
dengan baik dan penuh kasih sayang;
Bahwa pada awal pernikahan Penggugat memang pernah menolak untuk
berhubungan suami isteri dengan Tergugat, hal tersebut dikarenakan
Penggugat belum mengenal Tergugat dan baru bertemu di hari Lamaran,

Hal. 9 dari 29 Hal. Putusan Nomor 1126/Pdt.G/2022/PA.Pwr


sehingga saat itu Tergugat tidak ubahnya sebagai orang asing bagi
Penggugat. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, Penggugat berusaha
menerima kehadiran Tergiugat sebagai Suami Penggugat dan berusaha
untuk menjadi isteri yang berbakti, tetapi ternyata perlakukan Tergugat
kepada Penggugat tidak mencerminkan perilaku suami yang bertanggung
jawab dan berusaha membimbing Penggugat yang masih muda untuk
menjalani kehidupan berumah tangga. Tergugat yang tidak bisa
berkomunikasi secara langsung bahkan ketika berada di rumah yang sama
dan kebiasaan Tergugat yang melampiaskan emosi melalui kata-kata kasar
di whatsapp menjadikan Penggugat tidak tahan lagi menjalani rumah tangga
dengan Tergugat;
Bahwa terhadap poin 2.II jawaban Tergugat, Penggugat akan
menanggapinya sebagai berikut;
Bahwa Penggugat pamit secara baik baik kepada Tergugat untuk pulang
kerumah orang tuanya karena sudah tidak lagi bisa menahan derita menjadi
isteri yang tidak dihargai oleh Tergugat. Bahkan ketika Penggugat
berpamitan kepada ibu Tergugat menyatakan untuk membawa semua baju
milik Penggugat yang berada di rumah Tergugat. Sehingga Penggugat
semakin yakin bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak bisa lagi
diharapkan masa depannya.
Bahwa terhadap poin 2.III dan 2.IV jawaban Tergugat, Penggugat akan
menanggapinya sebagai berikut:
Bahwa Tergugat tidak pernah menjemput dan hanya bertanya kepada orang
tua Penggugat saja, sedangkan rumah tangga tersebut dilalui oleh
Penggugat dan Tergugat. Sehingga dalam hal ini Penggugat benar benar
meragukan kesungguhan Tergugat untuk melanjutkan rumah tangga
dengan Penggugat, selain itu Penggugat yang sudah terlanjur sakit hati
dengan perilaku Tergugat selama tinggal bersama dan setelah
bermusyawarah dengan keluarga, menjadikan Penggugat yakin untuk
mengakhiri pernikahan dengan Tergugat sebelum harga diri Penggugat
sebagai manusia semakin diinjak injak oleh Tergugat;
Bahwa sebelumnya Tergugat juga pernyah mempersilakan kepada
Penggugat untuk mengakhiri pernikahan dengan Tergugat walaupun

Hal. 10 dari 29 Hal. Putusan Nomor 1126/Pdt.G/2022/PA.Pwr


kemudian Tergugat ,mengubah pendiriannya yang Penggugat tidak ketahui
sebabnya;
4. Bahwa setelah Penggugat mengajukan gugatan cerai ini Tergugat masih
saja menganggap perilakunya yang semena-mena kepada Penggugat
sebagai hal yang sepele, maka Penggugat semakin yakin bahwa Tergugat
tidak memiliki kemampuan dan kemauan untuk berinstropeksi diri dan
mengakui kesalahannya serta meminta maaf dan ingin merubah sikapnya
kepada Penggugat, menjadikan tekad Penggugat semakin kuat untuk
mengakhiri pernikahan ini demi menyelamatkan jiwa dan harga diri
Penggugat;
Yang Mulia majelis Hakim yang Kami Hormati,
Bahwa tindakan Tergugat yang dianggapnya sepele itu sebenarnya tidak sesuai
dengan pasal 77 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam yang berbunyi ”Suami isteri
wajib saling cinta mencintai, hormat menghormati, setia dan memberi bantuan
lahir bathin yang satu kepada yang lain”. Penggugat telah tidak dihormati oleh
Tergugat dengan perilaku Tergugat yang selalu mengatakan kata kata kasar
pada Penggugat dan tidak bisa menegur Penggugat dengan penuh kasih
sayang seperti selayaknya suami yang benar benar ingin membimbing isterinya
seperi kewajiban suami yang tertuang dalam pasal 80 ayat (3) Kompilasi Hukum
Islam. Agama Islam selalu mengajarkan untuk menegur isteri dan anak-anak
dengan lemah lembut dan tidak pernah membenarkan ancaman dan kata-kata
kasar kepada isteri dan anak dalam memberikan pembelajaran ataupun
teguran.
Maka sesuai dengan pasal 77 ayat (5) Kompilasi Hukum Islam yang berbunyi
”jika suami atau isteri melalaikan kewajibannya masing-masing dapat
mengajukan gugatan kepada Pengadilan Agama”. Sehingga dengan merujuk
pasal-pasal diatas sudah tepat tindakan Penggugat untuk mengajukan gugatan
cerai di Pengadilan Agama Purworejo.
Berdasarkan alasan/ dalil-dalil diatas, Penggugat mohon agar Majelis Hakim
Pemeriksa Perkara untuk dapat menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai
berikut:
PRIMAIR :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat;

Hal. 11 dari 29 Hal. Putusan Nomor 1126/Pdt.G/2022/PA.Pwr


2. Menjatuhkan talak satu Bain Sughraa Tergugat Yono Surisman Bin Mujiono
terhadap Penggugat Mei Indriyani Binti Suyanto;
3. Membebankan biaya perkara menurut Hukum;
SUBSIDAIR
Atau menjatuhkan putusan lain yang seadil-adilnya;
Bahwa atas replik Penggugat tersebut, Tergugat telah mengajukan duplik
secara tertulis melalui sistem Informasi Pengadilan (aplikasi e-court) pada
tanggal 19 September 2022 yang pada pokoknya;
1. Bahwa Tergugat pada prinsipnya tetap berpegang teguh pada dalil-dalil
yang telah disampaikan melalui Jawaban Tergugat pada persidangan
tertanggal 12 September 2022;
2. Bahwa pada pokonya permasalahan yang terjadi dalam rumah tangga
Penggugat Tergugat di sebabkan oleh perbuatan Penggugat itu sendiri,
namun sebagai suami yang Penggugat masih dapat menerima dan
membimbing Penggugat menajdi istri yang baik, bahkan sampai dengan
perkara ini berjalan Penggugat dan Tergugat masih tinggal satu rumah,
masih melakukan hubungan suami istri (ba’ dadukhul), dan masjh
menjalankan kewajibannya masing-masing;
3. Bahwa perselisihan rumah tangga Penggugat dan Tergugat masih dalam
hal yang wajar dan biasa saja, bisa dianggap sebagai bumbu-bumbu dalam
menjalankan rumah tangga, dan masih dapat diselesaikan secara
kekeluargaan, karena pada prisipnya Tergugat membina rumah tangga
dengan Penggugat itu untuk sekali seumur hidup dengan tujuan menjadi
keluarga yang sakinah mawadah warohmah;
4. Bahwa untuk dan selebihnya terhadap dalil-dalil Penggugat, Tergugat tidak
akan tanggapi lebih jauh mengingat selain Penggugat punya kewajiban
membuktikan dalil-dalilnya, tentunya Tergugat juga dapat membuktikan
dalil-dalil gugatannya melalui proses dan tahapan sidang agenda
pembuktian.
PRIMER :
1. Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya
2. Menerima dan mngabulkan Jawaban dan Duplik Tergugat untuk seluruhnya

Hal. 12 dari 29 Hal. Putusan Nomor 1126/Pdt.G/2022/PA.Pwr


3. Menghukum Penggugat membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara
ini
SUBSIDAIR :
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain maka mohon putusan yang
seadil-adilnya ( ex aequo et bono
Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, Penggugat telah
mengajukan bukti berupa:
A. Surat:
1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk atas nama Penggugat NIK
33060124205010004. Bukti surat tersebut telah diberi meterai cukup
dan dicap pos serta telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata
sesuai, lalu oleh Ketua Majelis diberi tanda P.1;
2. Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor 0080/014/II/2022 tanggal 16
Februari 2022 yang dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah KUA
Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Bukti
surat tersebut telah diberi meterai cukup dan dicap pos serta telah
dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, lalu oleh Ketua Majelis
diberi tanda P.2;
3. Hasil cetak/ print out tangkapan layar percakapan WhatsApp (WA)
Penggugat dan Tergugat. Bukti surat tersebut telah diberi meterai cukup
dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, lalu oleh
Ketua Majelis diberi tanda P.3;
B. Saksi:
1. Agustomi bin Badrun, umur 42 tahun, agama Islam, pekerjaan petani,
tempat kediaman Dusun Karanganyar RT 001/RW 004, Desa
Kedungpomahan Wetan, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo, saksi
bersumpah menurut tata cara agamanya bahwa ia akan menerangkan
yang benar dan tidak lain dari yang sebenarnya. Selanjutnya saksi
memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:
− Bahwa saksi mengenal Penggugat dan Tergugat karena saksi sebagai
kakak ipar Penggugat;

Hal. 13 dari 29 Hal. Putusan Nomor 1126/Pdt.G/2022/PA.Pwr


− Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah pasangan suami istri yang
menikah 8 (delapan) bulan yang lalu;
− Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di
rumah Tergugat;
− Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah pisah rumah selama 3 (tiga)
bulan, Penggugat pulang ke rumah orang tuanya dan tidak pernah
kembali ke tempat Tergugat;
− Bahwa Penggugat dan Tergugat pisah rumah karena Penggugat
sudah tidak suka kepada Tergugat karena perkawinan Penggugat dan
Tergugat dijodohkan orang tua Penggugat;
− Bahwa saksi belum pernah melihat Penggugat dan Tergugat
bertengkar;
− Bahwa selama pisah rumah Penggugat dan Tergugat sudah pernah
dirukunkan tetapi Penggugat tidak mau rukun lagi;
− Bahwa Penggugat pernah dijemput oleh Tergugat satu kali tapi
Penggugat tidak mau;
− Bahwa saksi tidak sanggup lagi untuk merukunkan Penggugat dan
Tergugat;
Bahwa atas keterangan saksi tersebut, Penggugat mengajukan
pertanyaan kepada saksi dengan jawaban bahwa saksi satu kali mengetahui
Tergugat menjemput Penggugat yaitu setelah hari raya idul adha;
Bahwa atas keterangan saksi tersebut, Tergugat mengajukan pertanyaan
kepada saksi dengan jawaban bahwa yang pada pokoknya bahwa saksi
merukunkan Penggugat dan Tergugat di rumah Penggugat, ada ibu dan bapak
Penggugat namun tidak ada keluarga Tergugat dan saksi tidak mengetahui
tentang penjemputan Penggugat oleh Tergugat namun menurut cerita Tergugat
pernah menjemput Penggugat tetapi Penggugat tidak mau;
2. Suryono bin Patah Miharjo, umur 61 tahun, agama Islam, pekerjaan petani,
tempat kediaman Dusun Karanganyar RT 001/RW 004, Desa
Kedungpomahan Wetan, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo, saksi
bersumpah menurut tata cara agamanya bahwa ia akan menerangkan

Hal. 14 dari 29 Hal. Putusan Nomor 1126/Pdt.G/2022/PA.Pwr


yang benar dan tidak lain dari yang sebenarnya. Selanjutnya saksi
memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:
− Bahwa saksi mengenal Penggugat dan Tergugat karena sebagai
tetangga Penggugat yang berjarak 5 (lima) rumah;
− Bahwa saksi tidak pernah melihat Penggugat dan Tergugat
bertengkar;
− Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah pisah rumah sejak lebaran haji;
− Bahwa saksi tidak mengetahui penyebab pisah rumah;
− Bahwa menurut penuturan dari Penggugat, Penggugat dan Tergugat
sudah pernah dirukunkan dan Tergugat sudah pernah menjemput
Penggugat tapi Penggugat tidak mau;
− Bahwa saksi tidak mengetahui alasan Penggugat tidak mau dijemput
oleh Tergugat;
Bahwa atas keterangan saksi tersebut, Penggugat mengajukan
pertanyaan kepada saksi dengan jawaban bahwa selama pisah saksi tidak
pernah melihat Penggugat dan Tergugat pergi bersama;
Bahwa atas keterangan saksi tersebut, Tergugat mengajukan pertanyaan
kepada saksi dengan jawaban bahwa saksi tidak mengetahui permasalahan
rumah tangga Penggugat dan Tergugat, saksi hanya tahu tiba-tiba Penggugat
sudah pulang;
Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil jawaban dan bantahannya, Tergugat
telah mengajukan bukti-bukti:
A. Surat:
1. Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor 0080/014/II/2022 tanggal 16
Februari 2022 yang dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah KUA
Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Bukti
surat tersebut telah diberi meterai cukup dan dicap pos serta telah
dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, lalu oleh Ketua Majelis
diberi tanda T.1;
B. Saksi.
2. Kotim bin Sutoyo, umur 56 tahun, agama Islam, pekerjaan petani, tempat
kediaman Dusun Clumprit RT001 RW001, Desa Wonosoko, Kecamatan

Hal. 15 dari 29 Hal. Putusan Nomor 1126/Pdt.G/2022/PA.Pwr


Kemiri, Kabupaten Purworejo, saksi bersumpah menurut tata cara
agamanya bahwa ia akan menerangkan yang benar dan tidak lain dari
yang sebenarnya. Selanjutnya saksi memberikan keterangan yang pada
pokoknya sebagai berikut:
− Bahwa saksi mengenal Penggugat dan Tergugat karena saksi sebagai
kakak ipar Tergugat;
− Bahwa setahu saksi rumah tangga Penggugat dan Tergugat baik-baik
saja tidak ada masalah;
− Bahwa Penggugat sekarang ada di rumah orang tua Penggugat sejak
idul adha dan belum pernah datang lagi;
− Bahwa sebelum Penggugat pergi, saksi tidak pernah melihat
Penggugat dan Tergugat bertengkar;
− Bahwa ketika pergi Penggugat pulang pamit pada Tergugat dan orang
tua Tergugat, saat pamit baik-baik saja;
− Bahwa Tergugat pernah menjemput Penggugat tetapi Penggugat tidak
mau menemui dan saksi mendampingi Tergugat satu kali, yang
menemui ayah Penggugat;
− Bahwa saksi tidak mengetahui tentang perjodohan Penggugat dan
Tergugat;
− Bahwa Penggugat dan Tergugat pernah didamaikan namun tidak
berhasil;
Bahwa atas keterangan saksi tersebut, Penggugat dan Tergugat tidak
mengajukan pertanyaan apapun kepada saksi meskipun telah diberikan
kesempatan oleh Majelis Hakim;
2. Teguh Santoso bin Sokir, umur 44 tahun, agama Islam, pekerjaan
wiraswasta, tempat kediaman Dusun Krajan RT001 RW001, Desa
Wonosoko, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo;, saksi
bersumpah menurut tata cara agamanya bahwa ia akan menerangkan
yang benar dan tidak lain dari yang sebenarnya. Selanjutnya saksi
memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:
− Bahwa saksi mengenal Penggugat dan Tergugat karena saksi
sebagai tetangga Tergugat;

Hal. 16 dari 29 Hal. Putusan Nomor 1126/Pdt.G/2022/PA.Pwr


− Bahwa Rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya baik-baik
saja, namun setelah salat idul adha (sekitar 3 bulan yang lalu)
Penggugat pulang ke rumah orang tuanya dan tidak pernah kembali
ke tempat Tergugat;
− Bahwa katanya pisah rumah karena Penggugat sudah tidak mau
dengan Tergugat;
− Bahwa Tergugat pernah 2 (dua) kali menjemput Penggugat tetapi
Penggugat tidak mau;
− Bahwa saksi tidak mengetahui masalah persisnya, dan Tergugat
juga tidak pernah cerita alasan Penggugat tidak mau kembali lagi;
− Bahwa Penggugat dan Tergugat dulu pernah dijodohkan;
− Bahwa saksi tidak pernah melihat Penggugat dan Tergugat
bertengkar;
− Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah dirukunkan namun tidak
berhasil;
Bahwa atas keterangan saksi tersebut, Tergugat tidak mengajukan
pertanyaan apapun kepada saksi meskipun telah diberikan kesempatan oleh
Majelis Hakim;
Bahwa atas keterangan saksi tersebut, Penggugat mengajukan
pertanyaan dengan jawaban bahwa saksi tahu Tergugat pernah menjemput
Penggugat dari cerita Penggugat lewat whatsapp;
Bahwa Penggugat telah menyampaikan kesimpulan secara tertulis
tertanggal 26 September 2022 melalui sistem informasi Pengadilan (aplikasi
e-court) pada tanggal 26 September 2022 yang pada pokoknya tetap dengan
gugatan sebagaimana tertuang dalam berita acara sidang dan memohon
kepada Majelis Hakim tidak lain kecuali putusan:
Bahwa Tergugat telah menyampaikan kesimpulan secara tertulis
tertanggal 23 September 2022 melalui sistem informasi Pengadilan (aplikasi
e-court) pada tanggal 26 September 2022 yang pada pokoknya tetap dengan
jawaban sebagaimana tertuang dalam berita acara sidang dan memohon
kepada Majelis Hakim tidak lain kecuali putusan:

Hal. 17 dari 29 Hal. Putusan Nomor 1126/Pdt.G/2022/PA.Pwr


Bahwa Penggugat menyampaikan kesimpulan yang isinya sebagaimana
tertuang dalam berita acara sidang;
Selanjutnya untuk singkatnya uraian putusan ini, maka semua hal yang
termuat dalam Berita Acara Sidang ini merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari putusan ini;
PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah
sebagaimana terurai di atas;
Menimbang bahwa berdasarkan Surat Kuasa Khusus, Penggugat
memberikan kuasa kepada Hari Widiyanto, SH. MSI., advokat yang yang telah
terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Purworejo dengan Register Kuasa
Nomor 934/AVK/22 tanggal 24 Agustus 2022. begitu juga berdasarkan surat
kuasa khusus, Tergugat memberikan kuasa kepada Yunus, S.H, C.Med, C.
L..A. dan Pipin Setyanto, S.H, advokat yang telah terdaftar di Kepaniteraan
Pengadilan Agama Purworejo dengan Register Kuasa Nomor 963/AVK/22
tanggal 31 Agustus 2022 maka masing-masing surat kuasa tersebut telah
memenuhi ketentuan Pasal 123 HIR dan SEMA Nomor 6 Tahun 1994 serta
masing-masing kuasa hukum Penggugat dan Tergugat tersebut juga telah
menunjukkan kartu advokat yang masih berlaku serta bukti penyumpahan dari
Pengadilan Tinggi sehingga masing-masing yang bersangkutan sah mewakili
Penggugat dan Tergugat dalam setiap persidangan berdasarkan ketentuan
Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat dan
Putusan MK Nomor 101/PUU-VII/2009 tanggal 29 Desember 2009;
Menimbang bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah didamaikan
oleh Majelis Hakim namun tidak berhasil, dengan demikian telah terpenuhi
ketentuan Pasal 82 ayat (1) dan (4) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989
Tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 50 Tahun
2009 jo Pasal 130 HIR;
Menimbang bahwa guna memenuhi sebagaimana yang dimaksud
ketentuan Pasal 4 Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1
Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan, antara Penggugat dan

Hal. 18 dari 29 Hal. Putusan Nomor 1126/Pdt.G/2022/PA.Pwr


Tergugat telah dilakukan upaya perdamaian melalui mediasi dan berdasarkan
Laporan Mediator tanggal 23 Juni 2022 mediasi tidak berhasil;
Menimbang bahwa Penggugat telah mengajukan gugatan perceraian
terhadap Tergugat dengan dalil yang pada pokoknya bahwa sejak bulan Mei
2022, rumah tangga Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan dan
pertengkaran yang terus menerus yang disebabkan Tergugat sering
mengancam, marah, berkata kasar pada Penggugat, Tergugat tidak memiliki
kesadaran dan tanggungjawab untuk memberikan nafkah lahir kepada
Penggugat, apabila Penggugat tidak meminta tidak memberi dan Tergugat sulit
diajak berkomunikasi secara baik tentang persoalan rumah tangga hingga
memuncak pada bulan Juni 2022 antara Penggugat dan Tergugat pisah tempat
tinggal karena Penggugat sudah tidak tahan dengan perilaku Tergugat serta
Tergugat tidak lagi menjemput Penggugat kembali lagi meskipun telah dilakukan
upaya musyawarah dengan keluarga Penggugat dan Tergugat;
Menimbang bahwa Tergugat telah mengajukan jawaban yang pada
pokoknya membenarkan bebrerapa dalil posita 1, 2 dan 3 namun membantah
dalil Penggugat angka 4,5 ,6 dan 7 karena permasalahan yang terjadi dalam
rumah tangga disebabkan masalah yang mudah/ sepele dan kesalahpahaman
saja, kemudian secara tiba-tiba Penggugat mengatakan sudah tidak cinta lagi
dan terpaksa menikah, perkataan kasar adalah emosi sesaat, Tergugat selalu
berusaha menjadi suami yang bertanggungjawab, tidak benar jika Tergugat sulit
diajak komunikasi, terkait dalil 5 yang sebenarnya Penggugat pamit secara
baik-baik kepada Tergugat dan keluarga Tergugat sehingga Penggugat tidak
curiga, terkait dalil 6 Tergugat selalu mengajak Penggugat untuk kembali namun
menolaknya, terkait dalil 7 bahwa Tergugat dan keluarga Terggat sudah
berusaha untuk mendatangi Penggugat ke rumah orang tuanya dengan maksud
yang baik namun Penggugat tidak mau menemui sehingga Tergugat memohon
agar gugatan Penggugat ditolak;
Menimbang bahwa dalam repliknya, Penggugat telah mengajukan
tanggapan yang pada pokoknya tetap dengan gugatan Penggugat semula.
Begitu juga Tergugat, dalam dupliknya pada pokoknya tetap dengan jawaban
semula;

Hal. 19 dari 29 Hal. Putusan Nomor 1126/Pdt.G/2022/PA.Pwr


Menimbang, bahwa dari jawab menjawab tersebut maka yang menjadi
pokok sengketa dalam perkara a quo adalah apakah antara Penggugat dan
Tergugat telah terjadi pertengkaran dan perselisihan yang disebabkan
sebagaimana dalil-dalil Penggugat dan apakah pertengkaran dan perselisihan
tersebut dikatakan secara terus menerus sebagai alasan bagi Penggugat untuk
memohon cerai gugat;
Menimbang, bahwa berdasarkan pokok masalah tersebut maka in casu,
berdasarkan pasal 163 HIR jo. pasal 1865 KUH Perdata baik Penggugat
maupun Terugat dibebankan oleh Majelis Hakim untuk membuktikan dalil
masing-masing;
Menimbang, bahwa beban pembuktian juga didasarkan kepada alasan
perceraian yang didalilkan oleh Penggugat yakni adanya pertengkaran dan
perselisihan. Sebagaimana ditentukan pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah
Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 134 Kompilasi Hukum Islam bahwa sebelum
Majelis Hakim menjatuhkan putusan terlebih dahulu harus mendengar
keterangan saksi-saksi yang berasal dari keluarga atau orang dekat kedua
pihak tersebut;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya,


Penggugat telah mengajukan alat bukti P.1, P.2 dan P.3 serta 2 orang saksi;

Menimbang, bahwa bukti P.1 dan P.2 yang telah bermeterai cukup,
di-nazegelen, dan cocok dengan aslinya, merupakan akta otentik, isi bukti
tersebut menjelaskan mengenai hubungan Penggugat dan Tergugat sebagai
suami istri, sehingga bukti tersebut telah memenuhi syarat formil dan materiil,
serta mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna dan cukup, sesuai
Pasal 165 HIR juncto Pasal 1870 KUH Perdata;

Menimbang, bahwa perkara ini termasuk sengketa di bidang perkawinan,


dan berdasarkan Bukti P-1 Penggugat berdomisili di wilayah hukum Pengadilan
Agama Purworejo (vide : pasal 15 ayat 1 Undang-undang No.23 tahun 2006
tentang administrasi kependudukan), maka berdasarkan ketentuan Pasal 49
ayat (1) huruf a dan Pasal 73 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan
perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, Pengadilan

Hal. 20 dari 29 Hal. Putusan Nomor 1126/Pdt.G/2022/PA.Pwr


Agama Purworejo berwenang untuk memeriksa, memutus, dan menyelesaikan
Perkara ini;

Menimbang, bahwa bukti P-2 (Fotokopi Kutipan Akta Nikah) yang


merupakan akta otentik dan telah bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya,
isi bukti tersebut menjelaskan antara Penggugat dan Tergugat telah terikat
dalam perkawinan yang sah, sehingga bukti tersebut telah memenuhi syarat
formal dan meteriil, serta mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna dan
mengikat. Dengan demikian Penggugat dan Tergugat memiliki legal standing
dalam perkara ini;

Menimbang, bahwa secara formil bukti P.3 adalah merupakan printout


dari handphone (HP) atau hasil cetak dari alat elektronik dengan demikian
Majelis Hakim menilai sebagai bukti elektronik sebagaimana ketentuan pasal 5
ayat (1) dan (2) undang-undang No.11 tahun 2008 tentang informasi dan
transaksi elektronik yang telah diubah dengan UU Nomor 19 tahun 2016;
Menimbang, bahwa secara materil bukti elektronik tersebut berisi tentang
Tergugat yang mempersilahkan Penggugat untuk mengakhiri pernikaha. Secara
material sebelum diterima Majelis Hakim maka bukti elektronik tersebut harus
memenuhi syarat-syarat sebagaimana diatur dalam pasal 6, pasal 15 dan pasal
16, yang pada intinya informasi dan dokumen elektronik harus dapat dijamin
keotentikannya, keutuhannya dan ketersediaannya. Dan untuk menjamin
terpenuhinya persyaratan materil tersebut dibutuhkan digital forensik, in casu
Tergugat membantah bukti P.3 namun Tergugat dalam dalil jawabannya telah
membenarkan adanya ada kata-kata kasar melalui aplikasi WhatsApp namun
bersifat emosi sementara yang percakapannya berbeda dengan bukti P.3.
Dengan demikian maka In casu, Majelis Hakim menilai bukti P.3 hanya sebagai
bukti permulaan;

Menimbang, bahwa kedua saksi Penggugat sudah dewasa, berakal


sehat, dan sebelum memberikan keterangannya telah disumpah terlebih dahulu,
sehingga memenuhi syarat formil sebagaimana diatur dalam Pasal 145 ayat 1
angka 3 (e) HIR dan 147 HIR;
Menimbang, bahwa saksi I Penggugat (Agustomi) sebagai kakak ipar
Penggugat memberikan keterangan yang pada pokoknya bahwa Penggugat

Hal. 21 dari 29 Hal. Putusan Nomor 1126/Pdt.G/2022/PA.Pwr


dan Tergugat adalah pasangan suami istri yang menikah 8 delapan bulan yang
lalu dan kini telah 3 bulan pisah rumah, Penggugat pulang ke rumah orang
tuanya, karena Penggugat tidak suka kepada Tergugat disebabkan dijodohkan,
saksi tidak pernah melihat Penggugat dan Tergugat bertengkar, keduanya
pernah dirukunkan ada ibu dan bapak Penggugat namun Penggugat tidak mau
rukun lagi dan menurut cerita Penggugat pernah menjemput Penggugat sekali
tapi Penggugat tidak mau;

Menimbang, bahwa Keterangan saksi I Penggugat tersebut tentang


pisah rumah Penggugat dan Tergugat selama 4 bulan, tentang penyebabnya
karena Penggugat tidak suka Tergugat dengan sebab dijodohkan dan tentang
adanya perukunan namun tidak berhasil adalah fakta yang dilihat, didengar
atau diketahui sendiri oleh saksi sehingga dinilai telah memenuhi syarat materil
sebagaimana diatur dalam pasal 171 HIR;

Menimbang, bahwa keterangan saksi I Penggugat tentang adanya


penjemputan antara Penggugat dan Tergugat dinilai Majelis Hakim adalah
keterangan tidak langsung (de auditu) karena hanya diceritakan oleh
Penggugat bukan sesuatu yang dilihat atau didengar sendiri oleh Penggugat
dengan demikian secara material keterangan saksi tersebut tidak memnuhi
syarat materil pasal 171 HIR;

Menimbang, bahwa saksi II Penggugat (Suryono) sebagai tetangga


Penggugat yang berjarak 5 rumah memberikan keterangan bahwa Penggugat
dan Tergugat telah pisah rumah sejak lebaran haji namun saksi tidak
mengetahui penyebabnya, saksi tidak pernah melihat Penggugat dan Tergugat
bertengkar serta tidak tahu permasalahn rumah tangga Pengguat dan Tergugat
dan menurut penuturan Penggugat bahwa Penggugat dan Tergugat sudah
pernah dirukunkan namun tidak berhasil serta Tergugat pernah dijemput
namun Penggugat tidak mau dan saksi tidak mengetahui alasan Penggugat
tidak mau dijemput;

Menimbang, bahwa Keterangan saksi II Penggugat tersebut tentang


pisah rumah sejak bulan Haji adalah fakta yang dilihat dan didengar sendiri
oleh saksi sehingga dinilai telah memenuhi syarat materil sebagaimana diatur

Hal. 22 dari 29 Hal. Putusan Nomor 1126/Pdt.G/2022/PA.Pwr


dalam pasal 171 HIR. Meskipun demikian untuk waktu perpisahan yang
berbeda antara saksi I dan saksi II, Majelis Hakim akan mempertimbangkan
bukti lainnya termasuk bukti dari Tergugat;

Menimbang, bahwa keterangan saksi II tentang adanya penjemputan


dan perukunan dinilai Majelis Hakim adalah keterangan tidak langsung (de
auditu) karena hanya diceritakan oleh Penggugat bukan sesuatu yang dilihat
atau didengar sendiri oleh Penggugat dengan demikian secara material
keterangan saksi tersebut tidak memnuhi syarat materil pasal 171 HIR;

Menimbang, bahwa keterangan kedua saksi Penggugat tentang pisah


rumah sejak bulan haji atau telah 3 bulan lamanya dan adanya usaha
perdamaian namun tidak berhasil dinilai Majelis Hakim saling bersesuaian
sehingga telah memenuhi ketentuan pasal 172 HIR;

Menimbang, bahwa keterangan saksi I Penggugat tentang penyebab


pisah rumah adalah karena Penggugat tidak suka yang disebabkan adanya
perjodohan sebelumnya dinilai Majelis Hakim berdiri sendiri (unus testis nulus
testis) karena saksi II tidak mengetahuinya. Secara materil keterangan tersebut
belum memenuhi syarat minimal pembuktian sebagaimana ditentukan pasal
169 HIR;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil bantahan dan


jawabannya, Tergugat telah mengajukan bukti T.1 dan 2 orang saksi;

Menimbang, bahwa secara formil dan materil bukti T.1 tidak berbeda
dengan bukti P.2 sebagaimana telah dipertimbangkan sebelumnya sehingga
hanya memperkuat bukti P.2 tentang legal standing Penggugat dan Tergugat
dalam perkara a quo;

Menimbang, bahwa kedua saksi Tergugat sudah dewasa, berakal sehat,


dan sebelum memberikan keterangannya telah disumpah terlebih dahulu,
sehingga memenuhi syarat formil sebagaimana diatur dalam Pasal 145 ayat 1
angka 3 (e) HIR dan 147 HIR;

Menimbang, bahwa saksi I Tergugat (Kotim) sebagai kakak ipar Tergugat


memberikan katerangan yang pada pokoknya bahwa rumah tangga Penggugat
dan Tergugat baik-baik saja namun Penggugat sekarang sudah ada di rumah

Hal. 23 dari 29 Hal. Putusan Nomor 1126/Pdt.G/2022/PA.Pwr


orang tua Penggugat sejak idul adha sebelumnya pamit dengan Tergugat dan
orang tua Tergugat dengan baik-baik, saksi tidak pernah melihat Penggugat dan
Tergugat bertengkar, Tergugat pernah dijemput Penggugat namun tidak mau,
saksi tidak mengetahui tentang perjodohan antara Penggugat dan Tergugat;

Menimbang, bahwa Keterangan saksi I Tergugat tersebut tentang


Penggugat dan Tergugat yang telah pisah rumah sejak bulan haji dimana
Penggugat pamit secara baik-baik kepada Tergugat dan orang tua Tergugat
adalah fakta yang dilihat dan didengar sendiri oleh saksi sehingga dinilai telah
memenuhi syarat materil sebagaimana diatur dalam pasal 171 HIR;

Menimbang, bahwa saksi II Tergugat (Tegus Snatoso) sebagai tetangga


Tergugat memberikan keterangan yang pada pokoknya bahwa Penggugat dan
Tergugat telah pisah rumah sejak bulan haji, katanya Penggugat sudah tidak
mau lagi, saksi tidak mengetahui masalah persisnya dan tidak mengetahui
tentang adanya pertengkaran dan perselisihan, Penggugat dan Tergugat sudah
pernah didamaikan dan katanya Penggugat sudah dijemput namun saksi tidak
mengetahui dan katanya Penggugat dan Tergugat dahulunya dijodohkan;

Menimbang, bahwa keterangan saksi II tentang adanya pisah rumah


Penggugat dan Tergugat sejak bulan haji dan adanya perjodohan Penggugat
dan Tergugat dinilai Majelis Hakim sebagai fakta yang dilihat dan didengar
sendiri oleh saksi sehingga dinilai telah memenuhi syarat materil sebagaimana
diatur dalam pasal 171 HIR;

Menimbang, bahwa keterangan saksi I dan saksi II Tergugat tentang


adanya pisah rumah sejak bulan haji dinilai Majelis Hakim saling bersesuian
sehingga telah memenuhi ketentuan pasal 172 HIR. keterangan saksi-saksi
Tergugat ini juga dinilai Majelis Hakim tidak bertentangn dengan keterangan
saksi-saksi Penggugat sebagaimana dipertimbangkan sebelumnya sehingga
telah terbukti dan tidak terbantahkan bahwa antara Penggugat dan Tergugat
telah pisah rumah sekitar 3 bulan atau sejak bulan haji yang lalu;;

Menimbang, bahwa keterangan saksi II Tergugat tentang adanya


perjodohan antara Penggugat dan Tergugat dinilai Majelis Hakim juga telah
bersesuaian dengan keterangan saksi I Penggugat yang sebelumnya bediri

Hal. 24 dari 29 Hal. Putusan Nomor 1126/Pdt.G/2022/PA.Pwr


sendiri. Meskipun secara formil antara saksi II Tergugat berasal dari Tergugat
dan saksi I Penggugat berasal Penggugat namun memiliki kesamaan materinya
maka dinilai Majelis Hakim telah terbukti antara Penggugat dan Tergugat
sebelumnya dijodohkan;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti-bukti Pengugat sebagaimana


dipertimbangkan di atas, Majelis Hakim tidak menemukan fakta-fakta tentang
adanya pertengkaran dan perselisihan serta penyebabnya sebagaimana yang
didalilkan Penggugat. Begitu juga dengan bukti-bukti Tergugat dinilai Majelis
Hakim tidak ada perbedaan dengan bukti-bukti Penggugat;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1, P.2, P.3 dan bukti T.1 serta
saksi-saksi Penggugat dan saksi-saksi Tergugat ditemukan fakta kejadian
sebagai berikut:

1. Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri yang sah;


2. Bahwa perkawinan Penggugat dan Tergugat karena adanya perjodohan;
3. Bahwa lamanya perkawinan Penggugat dan Tergugat hingga kini telah
berjalan 8 (delapan) bulan;
4. Bahwa Penggugat dan Tergugat telah pisah rumah selama 3 (tiga) bulan
atau sejak lebaran haji atau idul adha;
5. Bahwa Penggugat dan Terugugat pernah didamaikan oleh pihak keluarga
namun Penggugat belum mau kembali ke rumah bersama;
Menimbang, bahwa sebelum memberikan putusan, Majelis Hakim akan
menilai apakah fakta tersebut bisa membuktikan tentang adanya fakta hukum
sebagai dasar alasan perceraian yang diajukan oleh Penggugat, yakni tentang
adanya perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus dan tidak ada
harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga?;
Menimbang, bahwa alasan perceraian yang dimaksud Penggugat adalah
sebagaimana yang tercantum dalam penjelasan pasal 39 (ayat 2)
Undang-undang No.1 tahun 1974 tentang perkawinan yang telah diubah dengan
Undang-undang No.16 tahun 2019 jo.Pasal 19 Huruf f Peraturan Pemerintah
No.9 tahun 1975 jo. pasal 116 Kompilasi Hukum Islam;
Menimbang, bahwa alasan perceraian tersebut harus memenuhi unsur:
1. Adanya perselisihan dan pertengkaran;

Hal. 25 dari 29 Hal. Putusan Nomor 1126/Pdt.G/2022/PA.Pwr


2. Terjadi secara terus menerus;
3. Tidak adanya harapan untuk hidup rukun lagi;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang ada, Majelis Hakim menilai
bahwa Penggugat tidak bisa membuktikan adanya perselisihan dan
pertengkaran karena tidak ada satupun saksi baik dari Penggugat maupun
Tergugat yang melihat pertengkaran dan perselisihan. Begitu juga dengan bukti
P.3 tidak bisa membuktikan adanya pertengkaran dan perselisihan tersebut;
Menimbang, bahwa kehidupan rumah tangga bersifat pribadi dan
dikatakan tertutup, segala sesuatu yang terjadi dalam rumah tangga kerap kali
hanya diketahui oleh anggota keluarga yang ada dalam rumah tangga tersebut
seperti suami, istri anak maupun pembantu. Sehingga orang lain di luar rumah
tangga hanya bisa melihat dengan adanya petunjuk atau bukti tidak langsung
(circumtancial evidence) tentang pertengkaran tersebut sehingga dikatakan
sebagai silent dispute (perselisihan tenang). In casu, Majelis Hakim menilai
bahwa Penggugat tidak bisa menunjukkan adanya bukti yang menunjukkan
adanya silent dispute tersebut;
Menimbang, bahwa latar belakang perkawinan dengan perjodohan,
perkawinan yang berusia delapan bulan dengan hitungan tinggal bersama
selama kurang lebih 5 (lima) bulan dan pisah selama 3 (tiga) bulan serta adanya
perdamaian keluarga yang sebentar dan tidak intensif dinilai Majelis Hakim
bukan merupakan petunjuk atau bukti tidak langsung adanya pertengkaran dan
perselihan antara Penggugat dan Tergugat;
Menimbang, bahwa perjodohan merupakan salah satu alat atau sarana
untuk menuju perkawinan selain dengan pencarian sendiri oleh calon pengantin
itu sendiri. Dengan perjodohan antara satu pasangan dengan pasangan lain
dapat bertemu sehingga bisa sepakat menikah yang ditunjukkan dengan
adanya ijab kabul. Perjodohan juga tidak selamanya sebuah pemaksaan karena
secara fakta yang ditemukan tidak adanya unsur paksan baik yang dilakukan
wali Penggugat atau Tergugat yang melakukan ijab kabul. Selain itu unsur
pemaksaan juga terbantahkan dengan dalil Penggugat sendiri bahwa
Penggugat dan Tergugat sudah melakukan hubungan badan dan pernah
bercampur sampai 5 (lima) bulan. Dalam dalil gugatan Penggugat sendiri,

Hal. 26 dari 29 Hal. Putusan Nomor 1126/Pdt.G/2022/PA.Pwr


Penggugat tidak mendalilkan perjodohan sebagai salah satu masalah dalam
rumah tangga Penggugat dan Tergugat;
Menimbang, bahwa pisah rumah selama 3 (tiga) bulan tidak serta merta
menjadi petunjuk adanya pertengkaran dan perselisihan antara Penggugat dan
Tergugat terlebih bila dibandingkan dengan usia perkawinan yang baru berumur
8 (delapan) bulan atau baru hidup bersama selama 5 (lima) bulan. Waktu
bersama tersebut dinilai sangat minim dan dinilai sebagai waktu adaptasi dalam
perkawinan yang memerlukan kesungguhan untuk membina rumah tangga. Bila
pun ada ketidakbaikan dalam masa 5 (lima) bulan maka dinilai Majelis Hakim
bukan sebagai petunjuk pertengkaran dan perselisihan namun dianggap biasa
dan lazim dalam rumah tangga yang merupakan bagian dari dinamika
perjalanan bahtera rumah tangga yang justru dinilai Majelis Hakim semakin
melahirkan dan menguatkan ikatan kasih sayang antara Penggugat dan
Tergugat;
Menimbang, bahwa adanya perdamaian yang dilakukan baru sebentar
dan tidak intensif masih dimungkinkan antara Penggugat dan Tergugat untuk
bisa kembali lagi bersatu dengan perdamaian berikutnya;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut maka fakta-fakta
tersebut tidak bisa dikatakan sebagai sebuah petunjuk pertengkaran dan
perselisihan, terlebih jika dikatakan terus menerus;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di
atas, Majelis Hakim menilai tidak ditemukan fakta adanya petengkaran dan
perselisihan yang terus menerus yang bersifat pertengkaran secara nyata
dengan adanya cekcok mulut dengan suara keras. Begitu juga Majelis Hakim
tidak menemukan percekcokan yang dinilai diam-diam atau silent dispute
dengan adanya pisah rumah selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun
setelah lamanya kumpul bersama serta adanya perdamaian berkali-kali namun
tidak berhasil. Majelis Hakim juga telah menilai bahwa Penggugat dan Tergugat
masih ada harapan hidup rukun lagi;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta dan
pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim menilai rumah
tangga Penggugat dan Tergugat tidak dapat dikatakan sebagai rumah tangga
yang berselisih dan bertengkar secara terus menerus dan tidak ada harapan

Hal. 27 dari 29 Hal. Putusan Nomor 1126/Pdt.G/2022/PA.Pwr


untuk hidup rukun. Segala persoalan dalam rumah tangga Penggugat dan
Tergugat dinilai masih bisa diselesaikan tanpa harus terjadinya perceraian;
Menimbang, bahwa berdasarkan penjelasan umum Undang-undang No.1
tahun 1974 angka 4 huruf e yang menegaskan bahwa undang-undang
perkawinan memiliki prinsip untuk mempersukar terjadinya perceraian sehingga
harus ada alasan-alasan tertentu dan jelas serta dapat dibuktikan di
persidangan sebagaimana yang ditentukan undang-undang;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta dan
pertimbangan-pertimbangan tersebut, Majelis Hakim menilai bahwa Penggugat
tidak bisa membuktikan dalil-dalil gugatan Penggugat. Dengan demikian tidak
ada alasan yang dibenarkan oleh perundang-undangan bagi Penggugat untuk
bercerai dan gugatan Penggugat dinyatakan ditolak;
Menimbang, bahwa perkara ini termasuk bidang perkawinan, maka sesuai
pasal 89 ayat (1) Undang-undang No. 7 tahun 1989 sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan kedua dengan
Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 biaya perkara dibebankan kepada
Penggugat;

Menimbang bahwa dengan memerhatikan segala ketentuan hukum dan


peraturan perundang-undangan yang berlaku dan berkaitan dengan perkara ini;

MENGADILI:

1. Menolak gugatan Penggugat;


2. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara ini
sejumlah Rp 245.000,- (dua ratus empat puluh lima ribu rupiah);

Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim


Pengadilan Agama Purworejo yang dilangsungkan pada hari Selasa tanggal 27
September 2022 Masehi bertepatan dengan tanggal 1 Rabiul Awwal 1444
Hijriah.. Oleh kami Abdurrahman, S.Ag sebagai Ketua Majelis, serta
Abdurrahman Alwi, S.H.I., M.H dan Ita Qonita, S.H.I masing-masing sebagai
Hakim Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum

Hal. 28 dari 29 Hal. Putusan Nomor 1126/Pdt.G/2022/PA.Pwr


dan disampaikan kepada para pihak melalui Sistem Informasi Pengadilan pada
hari Kamis tanggal 29 September 2022 Masehi bertepatan dengan tanggal 3
Rabiul Awwal 1444 Hijriah. oleh Ketua Majelis tersebut dengan didampingi oleh
Hakim-Hakim Anggota dan dibantu oleh Muhamad Mauludin, S.H. sebagai
Panitera Pengganti serta dihadiri oleh Kuasa Penggugat dan atau Kuasanya
serta Tergugat dan atau kuasanya secara elektronik;

Hakim Anggota I, Ketua Majelis,

Ttd. Ttd.

Abdurrahman Alwi., S.H.I, M.H. Abdurrahman, S.Ag.


Hakim Anggota II,

Ttd.

Ita Qonita, S.H.I.


Panitera Pengganti,

Ttd.

Muhamad Mauludin, S.H.


Perincian biaya perkara:
1. PNBP
- Pendaftaran : Rp30.000,00
- Pendaftaran kuasa : Rp10.000,00
- Relaas Panggilan I : Rp20.000,00
- Redaksi : Rp10.000,00
2. Biaya Proses : Rp75.000,00
3. Panggilan : Rp90.000,00
4. Meterai : Rp10.000,00
Jumlah : Rp245.000,00
(dua ratus empat puluh lima ribu rupiah)
Salinan

Hal. 29 dari 29 Hal. Putusan Nomor 1126/Pdt.G/2022/PA.Pwr

Pengadilan Agama Purworejo Jl. Medan Merdeka Utara No.9 - 13


Panitera Tingkat Pertama Telp.: (021) 3843348 | (021) 3810350 | (021) 3457661
Saefudin S.H. - 196806101993031007 Email: info@mahkamahagung.go.id
Digital Signature www.mahkamahagung.go.id

Keterangan :
- Salinan sesuai dengan aslinya.
- Surat/dokumen ini tidak memerlukan tanda tangan basah karena telah ditandatangani secara elektronik (digital signature) dengan dilengkapi sertifikat elektronik.
- Dokumen ini telah ditandatangani secara digital menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) BSSN.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai