Anda di halaman 1dari 12

PUTUSAN

Nomor 1119/Pdt.G/2022/PA.Sgm

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Sungguminasa yang memeriksa dan mengadili


perkara pada tingkat pertama dalam sidang Majelis Hakim telah menjatuhkan
putusan sebagai berikut dalam perkara cerai talak antara:

Ramli bin Baso Dg. Lewa, Nomor Induk Kependudukan


7306121911970001, tempat tanggal lahir Pallangga, 19
November 1997 (usia 25 tahun), agama Islam, pendidikan
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, pekerjaan agen penagihan,
tempat kediaman di Tabbingjai, RT 001 RW 001, Desa
Tamanyeleng, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa.
Dalam hal ini memberikan kuasa kepada Adv. Hadi
Soetrisno, S.H dan Adv. Fadli M., S.H. advokat/penasehat
hukum pada Kantor Yayasan Bantuan Hukum Mitra
Indonesia Mandiri (YBH MIM) yang beralamat di Jalan
Tentara Pelajar Nomor 136, RT 007 RW 002, Kelurahan
Malayu, Kecamatan Wajo, Kota Makassar, berdasarkan surat
kuasa khusus tanggal 8 Desember 2022, dan telah terdaftar
pada Kepaniteraan nomor 345/SK/XII/2022/PA. Sgm. tanggal
9 Desember 2022selanjutnya disebut Pemohon;

melawan
Muliati binti Sahaba Dg. Sanrang, tempat tanggal lahir Balinappang, 19
Maret 1995 (usia 27 tahun), agama Islam, pendidikan
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, pekerjaan ibu rumah tangga,
tempat kediaman di Balinappang, Desa Bontoramba,
Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, selanjutnya disebut
Termohon;

Hal. 1 dari 12 hal. Putusan Nomor 1119/Pdt.G/2022/PA.Sgm


Pengadilan Agama tersebut;
Telah membaca dan mempelajari berkas perkara;
Telah mendengar dalil-dalil Pemohon;
Telah memeriksa bukti-bukti Pemohon.

DUDUK PERKARA

Menimbang, bahwa Pemohon dengan surat permohonannya tanggal 21


November 2022 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama
Sugguminasa pada hari itu juga dengan register perkara Nomor
1119/Pdt.G/2022/PA.Sgm, Pemohon mengajukan permohonan cerai dengan
alasan-alasan sebagai berikut:
1. Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami isteri sah yang menikah
pada hari Ahad tanggal 28 April 2019 Masehi bertepatan dengan tanggal
22 Syakban 1440 Hijriah, yang dicatat oleh Kantor Urusan Agama
Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, sesuai Duplikat Kutipan Akta
Nikah Nomor B.284/Kua.21.06.11/PW.01/XI/2022, tanggal 21 November
2022 yang didasarkan Akta Nikah Nomor 0265/111/IV/2019;
2. Bahwa setelah menikah, Pemohon dengan Termohon hidup rukun dan
tinggal bersama di tempat kediaman orangtua Termohon di Balinappang,
Desa Bontoramba, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa;
3. Bahwa selama dalam ikatan perkawinan Pemohon dengan Termohon
telah lahir 2 (dua) orang anak yang masing-masing bernama:
3.1. Dzul Jalali Wal Ikram bin Ramli, lahir tanggal 2 februari 2020;
3.2. Attar Malik bin Ramli, lahir bulan Maret 2022;
Saat ini anak-anak tersebut dalam asuhan Pemohon dan Termohon
secara bergantian;
4. Bahwa pada tanggal 5 Juni 2022 terjadi perselisihan dan pertengkaran
antara Pemohon dan Termohon yang menjadi awal mula rumah tangga
Pemohon dengan Termohon menjadi tidak harmonis.
5. Bahwa perselisihan dan pertengkaran Pemohon dengan Termohon
disebabkan Termohon seringkali marah-marah kepada Pemohon karena

Hal. 2 dari 12 hal. Putusan Nomor 1119/Pdt.G/2022/PA.Sgm


setiap Pemohon selesai bekerja, Pemohon singgah beristirahat dirumah
kediaman orangtua Pemohon yang menyebabkan Pemohon terlambat
pulang ketempat kediaman bersama, dan apabila emosi Termohon telah
memuncak, Termohon melontarkan kata-kata yang tidak pantas
diucapkan seperti “tinggal saja kamu dirumah orangtuamu”, serta
Termohon melampiaskan emosi Termohon kepada anak antara Pemohon
dan Termohon dengan mencubit dan membentak anak tersebut;
6. Bahwa pada tanggal 19 Juni 2022, Pemohon dan Termohon kembali
bertengkar karena Pemohon yang terlambat pulang ketempat kediaman
bersama hingga akhirnya setelah pertengkaran tersebut Pemohon pergi
meninggalkan Termohon sehingga akhirnya Pemohon dengan Termohon
pisah tempat tinggal sampai sekarang, atau sudah berlangsung selama 5
(lima) bulan 2 (dua) hari;
7. Bahwa selama pisah tempat tinggal, Pemohon dengan Termohon sudah
tidak pernah saling memperdulikan lagi layaknya suami istri;
8. Bahwa pihak keluarga sudah melakukan upaya damai agar Pemohon
dapat hidup rukun kembali dengan Termohon, akan tetapi tidak berhasil;
9. Bahwa atas kondisi rumah tangga yang demikian itu, Pemohon merasa
sudah tidak sanggup mempertahankan keutuhan rumah tangga dengan
Termohon, karena kehidupan rumah tangga Pemohon dan Termohon
sudah tidak sesuai lagi dengan tujuan perkawinan. Oleh karena itu
Pemohon bertekad untuk segera mengakhiri perkawinan ini dengan
perceraian;
10. Bahwa Pemohon bersedia membayar seluruh biaya yang timbul dalam
perkara ini, sesuai ketentuan hukum yang berlaku;
Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas Pemohon mohon
kepada Ketua Pengadilan Agama Sungguminasa cq. Majelis Hakim yang
memeriksa perkara ini berkenan memutuskan sebagai berikut:
1. Mengabulkan permohonan Pemohon.

Hal. 3 dari 12 hal. Putusan Nomor 1119/Pdt.G/2022/PA.Sgm


2. Memberi izin kepada Pemohon (Ramli bin Baso Dg. Lewa) untuk
menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon (Muliati binti Sahaba
Dg. Sanrang) di depan sidang Pengadilan Agama Sungguminasa.
3. Membebankan biaya perkara menurut ketentuan hukum dan
perundang-undangan yang berlaku.
Bahwa pada hari-hari sidang yang telah ditetapkan, Pemohon datang
menghadap sendiri di persidangan, sedangkan Termohon hadir pada
persidangan dengan agenda upaya perdamaian dan jawab-menjawab;
Bahwa Pemohon dan Termohon telah diperintahkan menempuh proses
mediasi dengan mediator Rahman Hidayat, S.M., C.Med., yang ditetapkan
berdasarkan pilihan para pihak berperkara sebagai tersebut dalam
Penetapan Ketua Majelis Nomor 1119/Pdt.G/2022/PA.Sgm tanggal 29
November 2022;
Bahwa berdasarkan Laporan Hasil Mediasi tanggal 13 Desember 2022,
oleh Mediator tersebut, upaya mediasi dinyatakan berhasil sebagian.
Pemohon dan Termohon tidak mencapai kesepakatan damai perihal perkara
permohonan cerai talak yang diajukan Pemohon, akan tetapi Pemohon dan
Termohon mencapai kesepakatan damai mengenai akibat cerai dengan isi
kesepakatan sebagai berikut:
1. Bahwa dalam perkara 1119/Pdt.G/2022/PA.Sgm, para pihak tidak
berhasil mencapai kesepakatan damai. Pemohon tetap berkehendak
untuk bercerai, sedangkan Termohon tetap ingin kembali hidup rukun;
2. Bahwa mengenai akibat perceraian, para pihak telah bersepakat sebagai
berikut:
2.1. Bahwa selama dalam ikatan perkawinan, Pemohon dan Termohon
telah memperoleh 2 (dua) orang anak, yang masing-masing
bernama:
2.1.1. Dzul Jalali Wal Ikram bin Ramli, lahir tanggal 2 februari 2020;
2.1.2. Attar Malik bin Ramli, lahir bulan maret 2022;
2.2. Bahwa Pemohon akan menafkahi kedua anak tersebut pada angka
2.1 dengan memberikan sejumlah uang minimal Rp. 1.500.000 (satu

Hal. 4 dari 12 hal. Putusan Nomor 1119/Pdt.G/2022/PA.Sgm


juta lima ratus ribu rupiah) setiap bulannya kepada Termohon hingga
anak berusia 21 tahun atau telah menikah;
3. Bahwa dalam hal ini Termohon meminta nafkah iddah dan nafkah mut’ah:
3.1. Nafkah iddah sejumlah Rp. 10.000.000,00 (sepuluh juta Rupiah)
setiap bulan, selama 3 (tiga) bulan, sehingga seluruhnya berjumlah
Rp. 30.000.000,00 (tiga puluh juta Rupiah);
3.2. Nafkah Mut’ah berupa uang sejumlah Rp. 20.000.000,00 (dua puluh
juta Rupiah);
4. Bahwa Pemohon tidak menyanggupi nafkah-nafkah yang diminta oleh
Termohon tersebut pada angka 3 diatas;
Bahwa dalam setiap persidangan Majelis Hakim telah melakukan upaya
damai agar Pemohon dapat hidup rukun dengan Termohon, namun tidak
berhasil;
Bahwa pemeriksaan perkara dilaksanakan dalam sidang tertutup untuk
umum yang diawali dengan pembacaan surat permohonan Pemohon, yang
maksud dan tujuannya tetap dipertahankan oleh Pemohon;
Bahwa terhadap permohonan Pemohon tersebut, Termohon telah
mengajukan jawaban yang disertai dengan gugatan rekonvensi secara
tertulis yang tertanggal 19 Desember 2022 yang dibacakan dalam
persidangan pada tanggal 20 Desember 2022 sebagaimana dalam berita
acara sidang;
Bahwa terhadap jawaban Termohon tersebut, Pemohon mengajukan
replik yang disertai dengan jawaban rekonvensi secara tertulis yang
tertanggal 03 Januari 2023 yang dibacakan dalam persidangan pada tanggal
05 Januari 2023 dalam berita acara sidang:
Bahwa terhadap replik Pemohon tersebut, Termohon mengajukan
duplik yang disertai dengan replik rekonvensi secara tertulis yang tertanggal
04 Januari 2023 yang dibacakan dalam persidangan pada tanggal 12 Januari
2023 dalam berita acara sidang;

Hal. 5 dari 12 hal. Putusan Nomor 1119/Pdt.G/2022/PA.Sgm


Bahwa Pemohon konvensi mengajukan duplik rekonvensi secara tertulis
yang tertanggal 17 Januari 2023 yang dibacakan dalam persidangan pada
tanggal 17 Januari 2023;
Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya, Pemohon
mengajukan alat bukti surat berupa Fotokopi Kutipan Akta Nikah dari Kantor
Urusan Agama Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Nomor
0265/111/IV/2019 Tanggal 28 April 2019. Bukti surat tersebut telah diperiksa
oleh Majelis Hakim, dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai dan
telah dinazegelen, kemudian diberi kode bukti (P). Diberi tanggal dan paraf
Ketua Majelis;
Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, Penggugat
mengajukan alat bukti surat dan saksi-saksi sebagai berikut :
1. Bukti Surat berupa Fotokopi Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan
Agama Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Nomor
0265/111/IV/2019 Tanggal 28 April 2019. Bukti surat tersebut telah
diperiksa oleh Majelis Hakim, dicocokkan dengan aslinya yang ternyata
sesuai dan telah dinazegelen, kemudian diberi kode bukti (P). Diberi
tanggal dan paraf Ketua Majelis;
2. Saksi-saksi sebagai berikut:
Saksi pertama, Rusli bin Sampara, umur 37 tahun, agama Islam,
pendidikan SLTA, pekerjaan Wartawan, bertempat tinggal di Jalan
Pettarani, Kelurahan Sinrijala, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar.
Saksi tersebut mengaku sebagai sahabat Pemohon dan di bawah sumpah
memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut :
- Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami isteri.
- Bahwa Pemohon dan Termohon hidup rukun setelah menikah dan
tinggal bersama di tempat kediaman orangtua Termohon di
Balinappang, Desa Bontoramba, Kecamatan Pallangga, Kabupaten
Gowa.
- Bahwa dalam perkawinan Pemohon dan Termohon telah lahir 2 (dua)
orang anak.

Hal. 6 dari 12 hal. Putusan Nomor 1119/Pdt.G/2022/PA.Sgm


- Bahwa saat ini rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah tidak
rukun lagi karena sejak bulan Juni 2022 sudah sering terjadi
perselisihan dan pertengkaran.
- Bahwa Pemohon dengan Termohon bertengkar perihal Termohon
seringkali marah-marah kepada Pemohon.
- Bahwa hanya permasalahan itu saja yang saksi ketahui.
- Bahwa saksi tidak pernah melihat atau mendengar langsung Pemohon
bertengkar dengan Termohon. saksi mengetahui permasalahan rumah
tangganya berdasarkan pemberitahuan dari Pemohon.
- Bahwa saat ini Pemohon dengan Termohon sudah pisah tempat tinggal
karena sejak bulan Juni 2022 saksi tidak pernah lagi melihat Pemohon
dan Termohon tinggal serumah seperti sebelumnya.
- Bahwa saksi tidak pernah lagi melihat Pemohon mendatangi Termohon,
demikian pula sebaliknTermohon tidak pernah lagi datang kepada
Pemohon. Selain itu saksi juga tidak pernah melihat atau mendengar
keduanya menjalin komunikasi.
- Bahwa pihak keluarga telah mengupayakan agar Pemohon dan
Termohon bisa rukun lagi membina rumah tangga, akan tetapi upaya
tersebut tidak berhasil.
Bahwa Pemohon tidak dapat lagi mengajukan bukti-bukti ;
Bahwa untuk lengkapnya uraian fakta serta jalannya pemeriksaan
perkara, hal ihwal yang tertuang dalam berita acara sidang ditunjuk sebagai
bagian tak terpisah dengan putusan ini;

PERTIMBANGAN HUKUM
A. Dalam Konvensi
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon
sebagaimana diuraikan di muka;
Menimbang, bahwa selama persidangan atas perkara ini
dilangsungkan, Pemohon dan Termohon datang menghadiri persidangan
dengan agenda upaya perdamaian dan jawab-menjawab;

Hal. 7 dari 12 hal. Putusan Nomor 1119/Pdt.G/2022/PA.Sgm


Menimbang, bahwa apa yang telah dipertimbangkan pada bagian
konvensi menjadi turut pertimbangan pada bagian rekonvensi ini;
Menimbang, bahwa Pemohon dan Termohon telah menempuh proses
mediasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor
01 Tahun 2008, namun upaya tersebut gagal. Selain itu, Majelis Hakim juga
telah melakukan upaya damai dalam persidangan sebagaimana digariskan
ketentuan Pasal 154 R.Bg. dan Pasal 31 ayat (1) dan (2) Peraturan
Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975;
Menimbang, bahwa dalam pokok permohonannya, Pemohon
menyatakan bermaksud bercerai dengan Termohon dengan dalil bahwa
keadaan rumah tangganya sudah tidak harmonis dan tidak dapat dirukunkan
lagi. Keadaan tersebut terkait perselisihan dan pertengkaran perihal
Termohon seringkali marah dan melakukan kekerasan fisik terhadap
Pemohon, sehingga akhirnya Pemohon dengan Termohon pisah tempat
tinggal sejak bulan Juni 2022 sampai sekarang;
Menimbang, bahwa mengacu pada dasar faktual (feitelijke gronden) dan
alasan hukum (rechtelijke gronden) yang tertuang dalam posita permohonan
Pemohon, Majelis Hakim menilai bahwa secara yuridis-normatif kehendak
Pemohon untuk bercerai didasarkan pada ketentuan Pasal 19 huruf f
Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf f Kompilasi
Hukum Islam, yaitu terjadinya perselisihan dan pertengkaran dalam rumah
tangga, yang bersifat terus-menerus, dan tidak ada harapan akan hidup rukun
kembali;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian mengenai pokok permohonan
Pemohon, dapat dirumuskan pokok masalah dalam perkara ini, yaitu “apakah
telah terjadi perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangga Pemohon
dan Termohon perihal Termohon seringkali marah-marah kepada Pemohon,
sehingga akhirnya Pemohon dengan Termohon pisah tempat tinggal sejak
bulan Juni 2022 sampai sekarang”?
Menimbang, bahwa Pemohon telah mengajukan bukti P berupa fotokopi
Kutipan Akta Nikah yang sesuai aslinya. Asli bukti tersebut dikeluarkan oleh

Hal. 8 dari 12 hal. Putusan Nomor 1119/Pdt.G/2022/PA.Sgm


Pejabat yang berwenang dan sesuai bentuk yang ditetapkan dalam ketentuan
perundang-undangan, sehingga berkualifikasi akta autentik. Bermeterai
cukup, telah dicap pos (nazegelen) dan aslinya ditunjukkan di muka sidang,
sehingga telah memenuhi tata cara pengajuan bukti surat dalam
persidangan. Di dalamnya termuat keterangan bahwa Pemohon telah
menikah dengan Termohon pada tanggal 28 April 2019, keterangan mana
relevan dengan dalil yang hendak dibuktikan oleh Pemohon. Oleh karena itu,
Majelis Hakim menilai bukti tersebut memiliki kekuatan sempurna (volledig
bewijskracht) dan karena tidak terdapat bantahan lawan, maka bukti tersebut
sekaligus bernilai mengikat (bindende bewijskracht);
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, telah terbukti
bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami isteri sah, yang memiliki
kapasitas hukum (persona standi in judicio) sebagai pihak dalam perkara
permohonan cerai yang diajukan Pemohon;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil mengenai pokok
permohonannya, Pemohon telah diberi kesempatan untuk mengajukan
bukti-bukti akan tetapi Pemohon tidak pernah lagi datang menghadap
dipersidangan meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut.
Ketidakhadiran Pemohon juga tidak disertai dengan suatu alasan yang sah;
Menimbang, bahwa ketidakhadiran Pemohon pada hari sidang yang
telah ditetapkan oleh Majelis Hakim beranggapan bahwa Pemohon selaku
pihak yang berkepentingan dalam perkara ini tidak sungguh-sungguh dalam
permohonan yang diajukan ke Pengadilan Agama Sungguminasa. Oleh
karena itu, permohonan Pemohon harus ditolak;
Menimbang, bahwa dalam gugatan rekonvensinya Termohon
konvensi/Penggugat rekonvensi menuntut sebagai berikut:
B. Dalam rekonvensi
1. Menentapkan hadanah kepada Penggugat rekonvensi/Termohon
konvensi;
2. Menghukum Tergugat rekonvensi/Pemohon Konvensi untuk membayar:

Hal. 9 dari 12 hal. Putusan Nomor 1119/Pdt.G/2022/PA.Sgm


- Nafkah lampau sejumlah Rp5.000.000,00 x 6 bulan =
Rp30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah);
- Nafkah iddah sejumlah Rp9.000.000,00 (sembilan juta rupiah);
- Nafkah mut’ah sejumlah Rp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah);
- Nafkah anak sejumlah Rp1.500.000,00 (satu juta lima ratus ribu
rupiah) setiap bulannya hingga anak tersebut berusia 21 tahun atau
telah menikah;
Menimbang, bahwa oleh karena pokok perkara dalam konvensi yaitu
agar Majelis Hakim memberi izin Pemohon Konvensi/Tergugat rekonvensi
menjatuhkan talak satu raj’I terhadap Termohon rekonvensi/Penggugat
rekonvensi ditolak maka gugatan Penggugat rekonvensi harus dinyatakan
tidak dapat diterima (niet onvantkelijke verklaard);
Dalam Konvensi dan Rekonvensi
Menimbang, bahwa perkara ini termasuk dalam lingkup sengketa
bidang perkawinan, karenanya biaya perkara dibebankan kepada Pemohon
sesuai ketentuan Pasal 89 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989
tentang Peradilan Agama jo. Pasal 91A Undang-Undang Nomor 50 Tahun
2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989
tentang Peradilan Agama;
Memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan hukum syara’ yang berkenaan dengan perkara ini;

MENGADILI

Dalam Konvensi:

Menolak permohonan Pemohon;


Dalam Rekonvensi:
Menyatakan gugatan Penggugat Rekonvensi/Termohon Konvensi tidak dapat
diterima;
Dalam Konvensi dan Rekonvensi
Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara sebesar
Rp810.000,00 (delapan ratus sepuluh ribu rupiah);

Hal. 10 dari 12 hal. Putusan Nomor 1119/Pdt.G/2022/PA.Sgm


Demikian diputuskan dalam musyawarah Majelis Hakim Pengadilan
Agama Sungguminasa pada hari Selasa tanggal 24 Januari 2023 Masehi
bertepatan dengan tanggal 2 Rajab 1444 Hijriah oleh Dr. Mukhtaruddin
Bahrum, S.H.I., M.H.I. sebagai Ketua Majelis, Dwi Rezki Wahyuni, S.H.I.,
M.H. dan Radiaty, S.H.I., masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan
tersebut diucapkan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum oleh
Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut, didampingi oleh
Annisa, S.H. sebagai Panitera Pengganti, dengan dihadiri oleh Pemohon dan
Termohon.

Hakim Anggota Ketua Majelis,

Dwi Rezki Wahyuni, S.H.I., M.H. Dr. Mukhtaruddin Bahrum, S.H.I., M.H.I.

Radiaty, S.H.I.
Panitera Pengganti,

Annisa, S.H.

Perincian biaya :
- Pendaftaran : Rp 30.000,00
- ATK Perkara : Rp 100.000,00

Hal. 11 dari 12 hal. Putusan Nomor 1119/Pdt.G/2022/PA.Sgm


- Panggilan : Rp 640.000,00
- PNBP Panggilan : Rp 20.000,00
- Redaksi : Rp 10.000,00
- Meterai : Rp 10.000,00
Jumlah : Rp 810.000,00
(delapan ratus sepuluh ribu rupiah).

Hal. 12 dari 12 hal. Putusan Nomor 1119/Pdt.G/2022/PA.Sgm

Anda mungkin juga menyukai