YUNITA WULAN SARI binti RONIYUS, Tempat/Tgl Lahir : Medan, 18 Mei 1998,
Agama : Islam, Jenis Kelamin : Perempuan, Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga,
Beralamat di Jalan Marelan Pasar 1 Rel, Kelurahan Tanah 600, Kecamatan Medan
Marelan, Kota Medan. Selanjutnya disebut sebagai PELAWAN / semula
TERMOHON;
Oleh karena itu membuat, menandatangani dan mengajukan Perlawanan atas
Putusan Nomor : 1694/Pdt.G/2022/PA.Mdn tanggal 11 Juli 2022, terhadap diri :
ZAKARIA bin NURMAN , Umur : 28 tahun, Agama : Islam, Pekerjaan : Karyawan
Swasta, Bertempat tinggal di Jalan Jala 3 Lingkungan 11, Kelurahan Terjun,
Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan. Selanjutnya disebut sebagai
TERLAWAN / semula PEMOHON;
1
Adapun Alasan – Alasan Pelawan / semula Termohon mengajukan Perlawanan
adalah sebagai berikut :
A. DALAM KONVENSI
DALAM VERZET
1. Bahwa pada tanggal 11 Juli 2022 Pengadilan Agama Medan telah memutus
perkara Nomor : 1694/Pdt.G/2022/PA.Mdn antara Zakaria bin Nurman
sebagai Pemohon/Terlawan dengan Yunita Wulan Sari binti Roniyus sebagai
Termohon/Pelawan tanpa kehadiran Termohon/Pelawan (secara verstek)
dengan amar putusan berbunyi sebagai berikut:
1. Menyatakan Termohon telah dipanggil secara resmi dan patut
untuk menghadap ke persidangan, tidak hadir.
2. Mengabulkan Permohonan Pemohon dengan verstek.
3. Memberi izin kepada Pemohon (Zakaria bin Nurman) untuk
menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon (Yunita Wulan
Sari binti Roniyus) di depan sidang Pengadilan Agama Medan;
4. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara
sejumlah Rp. 720.000,00 (tujuh ratus dua puluh ribu rupiah);
2
dengan tata cara dan masih dalam tenggang waktu yang ditentukan oleh
Undang-Undang;
7. Bahwa benar Pelawan dan Terlawan adalah pasangan suami istri yang sah,
menikah pada tanggal 01 Maret 2019 sebagaimana tertuang di dalam
Kutipan Buku Nikah No. 242/27/III/2019 diterbitkan oleh Kantor Urusan
Agama Kecamatan Medan Marelan tanggal 01 Maret 2019;
8. Bahwa Benar Pernikahan antara Pelawan dengan Terlawan telah dikaruniai
1 (satu) orang anak yang bernama :
Almira Khumairah Zakaria, Jenis Kelamin : Laki-laki , Lahir tanggal 13
Februari 2020;
10. Bahwa oleh karena itu Pelawan merasa tidak mendapatkan keharmonisan
lagi dalam menjalani kehidupan rumah tangga bersama Terlawan
disebabkan keadaan rumah tangga Pelawan dan Terlawan penuh dengan
pertengkaran secara terus menerus sehingga berakibat Pelawan tidak
pernah merasakan ketenangan lahir dan bathin, serta sudah selayaknya
Majelis Hakim Yang Memeriksa dan Mengadili perkara a quo agar memberi
izin kepada Terlawan untuk menjatuhkan Talak Satu Raj’i kepada Pelawan;
B. DALAM REKONVENSI
1. Bahwa hal – hal yang telah diajukan dalam konvensi/dalam verzet tersebut di
atas, merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan rekonvensi ini,
mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo,
agar dimasukkan sebagai bahan pertimbangan dengan demikian tidak perlu
diulangi lagi;
2. Bahwa selanjutnya, Penggugat dalam rekonvensi ini disingkat dengan
Penggugat dr sedangkan Tergugat dalam rekonvensi ini selanjutnya
disingkat dengan Tergugat dr;
3. Bahwa pernikahan Penggugat dr dan Tergugat dr telah dikaruniai seorang
anak perempuan bernama Almira Khumairah Zakaria lahir tanggal 13
Februari 2020 (saat ini berusia 2 tahun) maka berdasarkan ketentuan
hukum yang berlaku sudah sepatutnya terhadap hak asuh anak (hadhanah)
diberikan kepada Penggugat dr;
3
4. Bahwa sebagaimana di dalam Qaidah Fiqih menyatakan : “menolak
kemudharatan lebih utama dari pada meraih kemashlahatan“ yang mana hal
ini adalah suatu petunjuk bahwa rumah tangga Penggugat dr tidak bisa
5. Bahwa oleh karenanya sangat pantas dan wajar bila Yang Mulia Majelis
Hakim Pengadilan Agama Medan untuk mengabulkan rekonvensi Penggugat
dr untuk seluruhnya;
Bahwa berdasarkan alasan yang telah diuraikan di atas, mohon kepada Yang
Terhormat Ketua Pangadilan Agama Medan Cq. Yang Terhormat Majelis Hakim
yang memeriksa dan mengadili perkara a quo, kiranya berkenan menetapkan suatu
hari persidangan dan untuk itu memanggil para pihak serta memberikan suatu
putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
MENGADILI
DALAM KONVENSI
DALAM VERZET
DALAM REKONVENSI
4
Nafkah Mut’ah sejumlah Rp. 35.000.000,- (tiga puluh lima juta
rupiah)
Nafkah maskan sejumlah Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah)
Nafkah kiswah sejumlah Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah)
Atau, apabila Yang Mulia Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang
seadil- adilnya (Ex Aequo Et Bono).