Anda di halaman 1dari 5

Medan, 1 Agustus 2022

Hal : Perlawanan Terhadap Putusan


Nomor :1694/Pdt.G/2022/PA.Mdn
Tanggal 11 Juli 2022.

Kepada Yang Terhormat


Ketua Pengadilan Agama Medan
di-
Medan.-

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.


Dengan Hormat,

Kami yang bertandatangan di bawah ini :


1. KAMA RASEN, S.H., M.H.
2. RAHMAT HANAFI LUBIS, S.H.
3. SUNGGUL SIANIPAR, S.H.
Ketiganya Advokat / Pengacara dan Penasehat Hukum Berkantor di Medan Jalan
Brigjen Katamso No. 32 Gg. Barisan No. 32 Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan
Maimun Kota Medan (Kantor Advokat Kama Rasen , SH & Associates) dalam hal
ini bertindak selaku Kuasa berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 26 Juli 2022
(terlampir), dari dan oleh karena itu bertindak untuk dan atas nama :

YUNITA WULAN SARI binti RONIYUS, Tempat/Tgl Lahir : Medan, 18 Mei 1998,
Agama : Islam, Jenis Kelamin : Perempuan, Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga,
Beralamat di Jalan Marelan Pasar 1 Rel, Kelurahan Tanah 600, Kecamatan Medan
Marelan, Kota Medan. Selanjutnya disebut sebagai PELAWAN / semula
TERMOHON;
Oleh karena itu membuat, menandatangani dan mengajukan Perlawanan atas
Putusan Nomor : 1694/Pdt.G/2022/PA.Mdn tanggal 11 Juli 2022, terhadap diri :
ZAKARIA bin NURMAN , Umur : 28 tahun, Agama : Islam, Pekerjaan : Karyawan
Swasta, Bertempat tinggal di Jalan Jala 3 Lingkungan 11, Kelurahan Terjun,
Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan. Selanjutnya disebut sebagai
TERLAWAN / semula PEMOHON;

1
Adapun Alasan – Alasan Pelawan / semula Termohon mengajukan Perlawanan
adalah sebagai berikut :
A. DALAM KONVENSI
DALAM VERZET

1. Bahwa pada tanggal 11 Juli 2022 Pengadilan Agama Medan telah memutus
perkara Nomor : 1694/Pdt.G/2022/PA.Mdn antara Zakaria bin Nurman
sebagai Pemohon/Terlawan dengan Yunita Wulan Sari binti Roniyus sebagai
Termohon/Pelawan tanpa kehadiran Termohon/Pelawan (secara verstek)
dengan amar putusan berbunyi sebagai berikut:
1. Menyatakan Termohon telah dipanggil secara resmi dan patut
untuk menghadap ke persidangan, tidak hadir.
2. Mengabulkan Permohonan Pemohon dengan verstek.
3. Memberi izin kepada Pemohon (Zakaria bin Nurman) untuk
menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon (Yunita Wulan
Sari binti Roniyus) di depan sidang Pengadilan Agama Medan;
4. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara
sejumlah Rp. 720.000,00 (tujuh ratus dua puluh ribu rupiah);

2. Bahwa sebelum diputusnya perkara tersebut, pada tanggal 05 Juli 2022


Pelawan menerima relaas panggilan sidang Nomor :
1694/Pdt.G/2022/PA.Mdn dari Pengadilan Agama Medan terjadwal
hari/tanggal : Senin/11 Juli 2022 kemudian sesuai jadwal relaas panggilan
sidang tersebut, Pelawan datang ke Pengadilan Agama Medan untuk
menghadiri persidangan. Namun, sesaat setelah tiba dan mengambil nomor
antrian (nomor 02) serta telah melegalisir surat kuasa di Pengadilan Agama
Medan, Pelawan diberikan informasi oleh petugas Pengadilan Agama Medan
bahwa perkara Pelawan dan Terlawan telah diputus tanpa kehadiran
Pelawan (secara verstek);
3. Bahwa Pelawan menolak dengan tegas putusan verstek disebabkan
Pelawan telah hadir di Pengadilan Agama Medan dan telah mempersiapkan
segala kelengkapan persidangan. Akan tetapi, Majelis Hakim tidak
melakukan skorsing guna menunggu Pelawan masuk ke ruang persidangan
yang telah mengambil nomor antrian 02;
4. Bahwa selanjutnya pada tanggal 19 Juli 2022 Pelawan telah menerima
Pemberitahuan Putusan Perkara Nomor : 1694/Pdt.G/2022/PA.Mdn dari
Pengadilan Agama Medan yang mana Pelawan sangat keberatan terhadap
isi putusan verstek tersebut mengingat tidak adanya hak-hak anak yang
tertuang dalam amar putusan tersebut maupun tidak adanya hak-hak
perempuan yang harus diberikan kepada Pelawan apabila telah terjadi
perceraian;
5. Bahwa dengan demikian cukup beralasan jika Yang Mulia Ketua Pengadilan
Agama Medan Cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a
quo kiranya bersedia menerima Perlawanan ini karena dimajukan sesuai

2
dengan tata cara dan masih dalam tenggang waktu yang ditentukan oleh
Undang-Undang;

6. Bahwa adapun terhadap dalil-dalil/isi Permohonan Cerai Talak Nomor :


1694/Pdt.G/2022/PA.Mdn yang diajukan oleh Terlawan, Pelawan
memberikan jawaban sebagai berikut :

7. Bahwa benar Pelawan dan Terlawan adalah pasangan suami istri yang sah,
menikah pada tanggal 01 Maret 2019 sebagaimana tertuang di dalam
Kutipan Buku Nikah No. 242/27/III/2019 diterbitkan oleh Kantor Urusan
Agama Kecamatan Medan Marelan tanggal 01 Maret 2019;
8. Bahwa Benar Pernikahan antara Pelawan dengan Terlawan telah dikaruniai
1 (satu) orang anak yang bernama :
 Almira Khumairah Zakaria, Jenis Kelamin : Laki-laki , Lahir tanggal 13
Februari 2020;

9. Bahwa benar selama menjalani pernikahan dengan Terlawan, kebahagiaan


dirasakan hanya berlangsung di awal pernikahan ± 2 tahun. Namun,
Pelawan menolak dengan tegas dalil Terlawan yang menyatakan Pelawan
sering meninggalkan rumah tanpa izin Terlawan maupun Pelawan tidak
mendengar dan menuruti perkataan Terlawan, faktanya Terlawan-lah yang
mengkhianati rumah tangga yang telah dibina dengan berselingkuh dengan
wanita lain selain itu adanya campur tangan orang tua Terlawan yang ikut
mencampuri/mengurusi rumah tangga Pelawan dan Terlawan sehingga
sering terjadi keributan;

10. Bahwa oleh karena itu Pelawan merasa tidak mendapatkan keharmonisan
lagi dalam menjalani kehidupan rumah tangga bersama Terlawan
disebabkan keadaan rumah tangga Pelawan dan Terlawan penuh dengan
pertengkaran secara terus menerus sehingga berakibat Pelawan tidak
pernah merasakan ketenangan lahir dan bathin, serta sudah selayaknya
Majelis Hakim Yang Memeriksa dan Mengadili perkara a quo agar memberi
izin kepada Terlawan untuk menjatuhkan Talak Satu Raj’i kepada Pelawan;
B. DALAM REKONVENSI
1. Bahwa hal – hal yang telah diajukan dalam konvensi/dalam verzet tersebut di
atas, merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan rekonvensi ini,
mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo,
agar dimasukkan sebagai bahan pertimbangan dengan demikian tidak perlu
diulangi lagi;
2. Bahwa selanjutnya, Penggugat dalam rekonvensi ini disingkat dengan
Penggugat dr sedangkan Tergugat dalam rekonvensi ini selanjutnya
disingkat dengan Tergugat dr;
3. Bahwa pernikahan Penggugat dr dan Tergugat dr telah dikaruniai seorang
anak perempuan bernama Almira Khumairah Zakaria lahir tanggal 13
Februari 2020 (saat ini berusia 2 tahun) maka berdasarkan ketentuan
hukum yang berlaku sudah sepatutnya terhadap hak asuh anak (hadhanah)
diberikan kepada Penggugat dr;

3
4. Bahwa sebagaimana di dalam Qaidah Fiqih menyatakan : “menolak
kemudharatan lebih utama dari pada meraih kemashlahatan“ yang mana hal
ini adalah suatu petunjuk bahwa rumah tangga Penggugat dr tidak bisa

dibina lagi dengan Tergugat dr karena penuh dengan kemudharatan, oleh


sebab itu sudah sepatutnya Tergugat dr dihukum untuk membayar nafkah
sebagai berikut:

 Nafkah Iddah selama 3 bulan X Rp. 20.000.000,- = Rp. 60.000.000,-


(enam puluh juta rupiah)
 Nafkah Mut’ah sejumlah Rp. 35.000.000,- (tiga puluh lima juta
rupiah)
 Nafkah maskan sejumlah Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah)
 Nafkah kiswah sejumlah Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah)
 Nafkah anak sejumlah Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) setiap
bulannya hingga anak yang bernama Almira Khumairah Zakaria
berusia 21 tahun (telah dewasa) dan mandiri;

5. Bahwa oleh karenanya sangat pantas dan wajar bila Yang Mulia Majelis
Hakim Pengadilan Agama Medan untuk mengabulkan rekonvensi Penggugat
dr untuk seluruhnya;
Bahwa berdasarkan alasan yang telah diuraikan di atas, mohon kepada Yang
Terhormat Ketua Pangadilan Agama Medan Cq. Yang Terhormat Majelis Hakim
yang memeriksa dan mengadili perkara a quo, kiranya berkenan menetapkan suatu
hari persidangan dan untuk itu memanggil para pihak serta memberikan suatu
putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

MENGADILI
DALAM KONVENSI
DALAM VERZET

1. Menyatakan Pelawan adalah Pelawan Yang Benar;

2. Menyatakan Perlawanan Pelawan/semula Termohon (ic. Yunita Wulan Sari


binti Roniyus) terhadap Putusan Verstek Nomor : 1694/Pdt.G/2022/PA.Mdn
tanggal 11 Juli 2022 adalah tepat dan beralasan;

DALAM REKONVENSI

1. Menyatakan Hak Asuh Anak/hadhanah yang bernama Almira Khumairah


Zakaria lahir tanggal 13 Februari 2020 di bawah asuhan
Pelawan/Penggugat dalam rekonvensi;
2. Menghukum Terlawan/Tergugat dalam rekonvensi untuk membayar kepada
Pelawan/Penggugat dalam rekonvensi nafkah sebagai berikut :
 Nafkah Iddah selama 3 bulan X Rp. 20.000.000,- = Rp. 60.000.000,-
(enam puluh juta rupiah)

4
 Nafkah Mut’ah sejumlah Rp. 35.000.000,- (tiga puluh lima juta
rupiah)
 Nafkah maskan sejumlah Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah)
 Nafkah kiswah sejumlah Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah)

 Nafkah anak sejumlah Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) setiap


bulannya hingga anak yang bernama Almira Khumairah Zakaria
berusia 21 tahun (telah dewasa) dan mandiri;

DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI

- Membebankan biaya perkara sesuai dengan peraturan Perundang –


undangan yang berlaku;

Atau, apabila Yang Mulia Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang
seadil- adilnya (Ex Aequo Et Bono).

Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb.


Hormat Pelawan
Kuasanya,
KANTOR ADVOKAT
KAMA RASEN, S.H. & ASSOCIATES

KAMA RASEN, S.H., M.H. RAHMAT HANAFI LUBIS, S.H.

SUNGGUL SIANIPAR, S.H.

Anda mungkin juga menyukai