ANTARA
MELAWAN
Halaman 1 dari 6
Kepada Yth,
Bapak Ketua Majelis / Hakim Anggota
Pengadilan Agama Pekanbaru
Perkara Nomor 1968/Pdt.G/2022/PA.Pbr
di –
Pekanbaru
DALAM EKSEPSI:
Bahwa Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi tetap dengan dalil-dalil Gugatan, Replik yang
telah diuraikan sebelumya dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan dalil-
dalil Re-Replik ini.
DALAM KONVENSI:
1. Bahwa segala apa yang termuat dalam eksepsi di atas merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dengan pokok perkara ini;
2. Bahwa Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi tetap dengan dalil gugatan Penggugat
Konvensi/Tergugat Rekonvensi semula dan menolak semua alasan-alasan yang dikemukakan
oleh Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi dalam Duplik, kecuali hal-hal yang diakui
dengan tegas kebenarannya;
3. Bahwa terhadap dalil Duplik Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi pada poin 3 (tiga),
bahwa penjualan dengan cara over kredit kepada pihak ketiga adalah cara yang tidak
dibenarkan oleh undang-undang fidusia dan perjanjian pembiayaan adalah keliru dalam
menafsirkan Undang-undang karena dalam pasal 23 ayat (2) terdapat pengecualian apabila
Halaman 2 dari 6
mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Penerima Fidusia, maka bahwa 1 (satu)
unit Mobil merk Expander BM 1046 VQ merupkan harta bersama yang diperoleh selama
pernikahan dan harus dibagi dan dijual melalui over kredit kepada pihak ketiga, yang hasil
keuntungannya dibagi seperdua bagian menjadi hak Tergugat Konvensi/Penggugat
Rekonvensi dan seperdua menjadi Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi yang
sebelumnya harus dikurangi terlebih dahulu pembayaran angsuran yang dilakukan oleh
Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi dan Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi
setelah putusan perceraian;
4. Bahwa terhadap dalil Duplik Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi pada poin 4 (empat)
sampai dengan poin 8 (delapan) adalah hal yang mengada-ada dan keliru, karena pada
kenyataan yang benar adalah pada tahun 2013 Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi
telah membeli 1 (satu) petak tanah dan sawah yang terletak di Desa Saok Lawas, Kecamatan
Kubung, Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat dari Mak Angah (Paman dari Tergugat
Konvensi/Penggugat Rekonvensi) senilai Rp. 18.000.000,- (delapan belas juta rupiah) dan
surat objek tanah tersebut dikuasai oleh Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi dan saat
ini objek tersebut telah dibangun diatasnya kolam ikan permanen, maka objek tersebut diatas
bukanlah tanah pusaka tinggi;
DALAM REKONVENSI:
1. Bahwa Tergugat Rekonvensi/Penggugat konvensi menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil
yang telah diajukan oleh Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi dalam Gugatan
Rekonvensinya dan mohon dianggap terulang kembali dalil-dalil yang telah dinyatakan
secara tegas oleh Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi sebagaimana dalam Pokok
Perkara di atas menjadi satu kesatuan dalam Re-Replik ini;
2. Bahwa terhadap dalil Duplik pada poin 2 (dua) dari Penggugat Rekonvensi/Tergugat
Konvensi patutlah dikesampingkan karena tidak berdasar hukum dan merupakan bentuk
fitnah dari Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi, karena pada kenyataannya Tergugat
Rekonvensi/Penggugat konvensi tidak pernah berpoya-poya serta menikah sirih dengan
perempuan lain semasa berumah tangga dengan Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi
mengingat dalam Putusan Pengadilan Agama Pekanbaru Nomor 1781/Pdt.G/2021/PA.Pbr
tidak dapat dibuktikan secara tegas bawha Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi selalu
berpoya-poya dan menikah sirih dengan perempuan lain, melaikan putusnya perceraian
karena sering terjadi perselisihan dan pertengkaran.
3. Bahwa dalil duplik pada poin 3 (tiga) dari Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi sangat
keliru dan patutlah dikesampingkan karena sangat jelas penjualan dari sebidang tanah yang
diatasnya berdiri rumah permanen yang terletak di Vila Permata Senapelan Blok B6,
RT.001/RW.0011, jalan Perkasa dahulu kelurahan Rejosari dan sekarang terletak di
Halaman 3 dari 6
Kelurahan Bambu Kuning Kecamatan Tenayan Raya dilakukan pada masa perkawinan,
sehingga sangat tidak mungkin Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi melakukan
penjualan rumah tersebut tanpa sepengetahuan Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi;
Berdasarkan hal - hal yang telah terurai di atas, mohon dengan hormat sudilah kiranya Majelis
Hakim untuk memeriksa dan memutus perkara ini dengan memberi putusan sebagai berikut:
PRIMER:
DALAM EKSEPSI
DALAM KONVENSI:
Halaman 4 dari 6
3. Menyatakan harta kekayaan yang diperoleh selama perkawinan dari bulan April 1997 sampai
dengan November 2022 antara Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi dan Tergugat
Konvensi/Penggugat Rekonvensi adalah sebagai Harta Bersama;
4. Menghukum Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi untuk membagi dan menyerahkan
harta bersama suami-isteri kepada Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi sesuai dengan
hukum Islam yakni ½ hak Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi dan ½ hak Tergugat
Konvensi/Penggugat Rekonvensi;
5. Menghukum dan/atau Memerintahkan kepada Tergugat Konvensi/ Penggugat Rekonvensi
untuk menyerahkan apa yang menjadi hak dari Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi
atas harta bersama tersebut;
6. Meyatakan sah dan berharga sita jaminan (Conservatoir Beslaag) / sita marital seluruh Harta
Bersama dalam perkara aquo;
7. Menyatakan bahwa putusan ini dapat dijalankan lebih dahulu (uitvoerbaar bij voorraad)
meskipun Tergugat Konvensi/ Penggugat Rekonvensi melakukan upaya perlawanan,
banding, atau kasasi;
8. Menghukum Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi untuk membayar segala biaya yang
timbul dalam perkara ini;
DALAM REKONVENSI:
SUBSIDER :
Apabila Pengadilan berpendapat lain mohon putusan seadil – adilnya (Ex Aequo Et Bono).
Demikianlah Eksepsi, Replik dan Jawaban Rekonvensi ini kami buat dengan sebenarnya, atas
putusan Bapak/Ibu Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini secara arif dan
bijaksana kami ucapkan terima kasih.
Halaman 5 dari 6
Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi
Halaman 6 dari 6