Melawan
Kepada Yth :
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengana Hormat,
Advokat / Pengacara - Konsultan Hukum pada Kantor Hukum “SHN and Partners”, yang
berkantor di Jalan Perjuangan No.64, Ancaran, Kab.Kuningan, Berdasarkan Surat Kuasa Khusus
tanggal 27 Januari 2023 (terlampir), bertindak untuk dan atas nama Siti Mutiah Mutiara Binti
Suparmo . Dengan ini perkenankanlah Penggugat menyampaikan Replik atas Jawaban Tergugat
pada tanggal 6 Februari 2023 yang pada pokoknya adalah sebagai berikut :
DALAM KONVENSI
2. Bahwa Jawaban Tergugat pada posita ke 2,3,4,5 diakui dan dibenarkan oleh Tergugat,
dalam hal ini Penggugat tidak perlu untuk menanggapinya;
3. Bahwa jawaban Tergugat dalam posita 6.1 dan 6.2 tidak benar, yang menyatakan bahwa
alasan sering terjadi percekcokan karena penggugat mempunyai pria idaman lain bukan
karena kekurangan nafkah;
3.1 bahwa yang benar Penggugat tidak memiliki pria idaman lain dan perlu diketahui
juga bahwa frasa yang digunakan dalam jawaban terkait perselingkuhan yakni
selingkuhnya penggugat dengan pria idaman lain yang telah menjadi rahasia
umum tidak benar, padahal tetangga penggugat dan tergugat saja tidak
membenarkan akan adanya perselingkuhan yang dituduhkan.
4. Bahwa jawaban Tergugat pada posita ketujuh (7) tidak benar, Bahwa atas perbuatan
Penggugat ini, Tergugat telah melaporkan Penggugat kepihak yang berwajib/Kepolisian
Polres Kuningan atas dugaan melanggar pasal 284 KUHPidana tentang Perzinahan;
4.1 Bahwa yang benar sampai sekarang malah tidak ada surat panggilan apa apa dari
kepolisian maka dapat disimpulkan bahwa yang dituduhkan oleh tergugat
kepada penggugat itu tidak berlandaskan bukti dan tergugat dapat disimpulkan
tidak memiliki bukti dan dianggap sebagai asumsi belaka yang tidak didasari
dengan fakta.
5. Bahwa jawaban Tergugat pada posita 8.1 tidak benar, bahwa Tergugat masih bersabar
dan membuka pintu maaf kepada Penggugat untuk kembali ke jalan yang benar untuk
membina rumah tangga seperti dahulu lagi demi kepentingan dan kebahagiaan anak-
anak kandung Penggugat dan Tergugat;
5.1 Bahwa yang benar sampai terakhir kali cekcok pun tidak ada niat dari tergugat
untuk berdamai dan malah terus berargumen sehingga menyulut emosi
penggugat dan menyebabkan penggugat dan tergugat terus bercekcok.
5.2 Bahwa tujuan perkawinan antara penggugat dengan tergugat yaitu membentuk
keluarga sakinah, mawadah, warahmah sudah tidak dapat diharapkan lagi,
sebaliknya yang terjadi adalah penderitaan dan kesengsaraan lahir batin bagi
penggugat, bahwa perselisihan dan atau pertengkaran tersebut sering terjadi
dalam rumah tangga antara tergugat dan penggugat yang telah nyata
bertentangan dengan pasal 1 uu no.1 tahun 1974 ; bahwa karena hal tersebut
rumah tangga antara penggugat dan tergugat sudah tidak ada alaasan untuk
dipertahankan lagi dikarenakan lebih banyak kemudharatan dibanding
kemaslahatan.
DALAM REKONVENSI
3. Kemudian berdasarkan Pasal 80 ayat (2) dan ayat (4) KHI, ayat 2 bahwasannya
Suami wajib melindungi istrinya dan memberikan segala sesuatu keperluan hidup
berumah tangga sesuai dengan kemampuannya. Ayat 4 Sesuai dengan
penghasilannya suami menanggung nafkah, kiswah dan tempat kediaman bagi istri;
biaya ramah tangga, biaya perawatan dan biaya pengobatan bagi istri dan anak; biaya
pendidikan bagi anak. maka dari itu penggugat konvensi/tergugat dalam rekonvensi
meminta nafkah terutang sebagai kewajiban dari suami.
Maka berdasarkan alasan – alasan diatas Penggugat dengan hormat, agar Pengadilan
Agama Kuningan Cq Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan
memutuskan baik dalam Konvensi, Rekonvensi sebagai berikut:
DALAM KONVENSI
DALAM REKONVENSI
Wassalamu’alaikum Wr.
Hormat Saya,
Kuasa Hukum Penggugat Konvensi/ Tergugat Rekonvensi