Anda di halaman 1dari 4

Soal Ujian Legal Drafting Calon Advokat Magang dan Associate Lawyer di

KantorHukum Dr. WP DJATMIKO, S.H., M.Hum., M.Sc.

Studi Kasus :

1. Identitas Pemohon Konvensi/TergugatRekonvensi


Nama : Jono bin Harmadi
Tempat,tgl.lahir : Nganjuk, 28 April1996
TempatTinggal : Jl. Kutilang, RT/RT 003/002, Ds. Semen, Kec. Nganjuk,
KabupatenNganjuks
Agama :Islam
Pekerjaan :Wiraswasta
2. Identitas Termohon Konvensi/PenggugatRekonvensi
Nama : Susi binti Juwono
Tempat,tgl.lahir : Nganjuk, 17 Agustus1997
TempatTinggal : Jl. Kutilang, RT/RT 003/002, Ds. Sekar, Kec. Nganjuk,
KabupatenNganjuk
Agama :Islam
Pekerjaan :Wiraswasta
Bahwa pada tanggal 12 Juni, Sdr. Jono bin Harmadi mengajukan Permohonan Cerai
Talak terhadap istrinya yaitu Susi binti Juwono di Pengadilan Agama Nganjuk. Secara
singkatnya dasar Permohonan Pemohon dalam posita adalah sebagaiberikut.

1. Bahwa dalam posita angka 1, pada hari Ahad tanggal 11 Oktober 2009 Pemohon
& Termohon melangsungkan perkawinan di KUA Kec. Ngetos Kab. Nganjuk,
sebagaimana tercatat dalam Kutipan Akta Nikah No.296/15/X/2009.
2. Bahwa dalam posita angka 4, Pemohon mendalilkan tidak dikarunia anak selama
perkawinanannya dengan Termohon yaitu Susi bintiJuwono.
3. Bahwa dalam posita angka 5 Permohonan Cerai Talak, Pemohon mendalilkan
hubungan perkawinan mereka awalnya harmonis, akan tetapi mulai terjadi
perselisihan dikarenakan istri merasa kurang atas nafkah yang diberikan
Pemohon dan istri keluar tanpa pamit kepada Pemohon serta marah-marah jika
diingatkan.
4. Bahwa dalam posita angka 6, Pemohon mendalilkan telah terjadi pisah rumah
antara Pemohon denganTermohon.
5. Bahwa selanjutnya dalam petitum Permohonan, Pemohon meminta agar Majelis
hakim mengabulkan Permohonan Cerai Talak yang diajukan olehPemohon.

Bahwa pada tanggal 23 Juli, Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi mengajukan


Jawaban dan Gugatan Rekonvensi atas Permohonan Cerai Talak sebagai berikut :

1. Dalam Eksepsi, Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi menyatakan obscuur


libel pada Permohonan Cerai Talak yang diajukan oleh Pemohon
Konvensi/Tergugat Rekonvensi. Termohon Konvensi/PenggugatRekonvensi
menyatakan tempat, waktu, dan kutipan akta nikah yang terdapat dalam
Permohonan Cerai Talak tidak sesuai dengan sebenarnya. Faktanya tempat
Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi dengan Termohon
Konvensi/Penggugat Rekonvensi melangsungkan perkawinan adalah di Kantor
Urusan Agama (KUA) Kecamatan Nganjuk, Kabupaten Nganjuk, pada hari Jumat,
23 Desember 2016 sebagaimana tercatat dalam Kutipan Akta Nikah dengan
Nomor : 0538/26/XII/2015, tertanggal 23 Desember2015.
2. Bahwa dalam Konvensi, Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi
menyatakan menolak dalil Pemohon angka 1, karena Permohonan tidak jelas
dan kabur (obscuur libel). Bahwa berdasarkan Kutipan Akta Nikah yang
disebutkan Pemohon baik lokasi KUA-nya, harinya, tanggalnya, serta kutipan
akta nikahnya, tidak sesuai dengan yang sebenarnya. Fakta yang sebenarnya
adalah Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi dan Termohon
Konvensi/Penggugat Rekonvensi melangsungkan Pernikahan di Kantor Urusan
Agama (KUA) Kecamatan Nganjuk, Kabupaten Nganjuk, pada hari Jumat, 23
Desember 2015 sebagaimana tercatat dalam Kutipan Akta Nikah dengan Nomor :
0538/26/XII/2015, tertanggal 23 Desember2015.
3. Bahwa dalam Konvensi angka 3 Jawaban dan Gugatan Rekonvensi, Termohon
Konvensi/Penggugat Rekonvensi menolak secara tegas dalil Pemohon
Konvensi/Tergugat Rekonvensi pada posita angka 4 karena Pemohon
Konvensi/Tergugat Rekonvensi telah membelokkan perkara secara sepihak,
yang benar adalah dalam pernikahan Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi
dan Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi telah dikaruniai seorang anak
laki–laki yang bernama Andika yang saat ini berusia 4 (empat) tahun dansedang
dalam asuhan Termohon Konvensi/PenggugatRekonvensi.
4. Bahwa dalam Konvensi Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi angka 4
menyatakan, Permohonan Cerai Talak Pemohon pada posita angka 4 telah
terbantahkan dalam agenda mediasi pada hari Kamis tanggal 2 Juli 2020, karena
Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi menyatakan dan mengakuibahwa dari
hasil perkawinannya telah dikaruniai seorang anak laki–laki yang bernama
Andika;
5. Bahwa dalam Konvensi angka 5, Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi
menolak secara tegas dalil-dalil Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi pada
posita angka 5 (lima) s/d angka 7 (tujuh), karena Pemohon telah membelokkan
perkara secara sepihak, yang benar adalah:
a. Bahwa Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi adalah seorang istri
yang sangat patuh pada suami (Pemohon), sayangnya tiba–tiba Pemohon
Konvensi/Tergugat Rekonvensi pergi meninggalkan rumah orang tua
Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi tanpa alasan yangjelas.
b. Bahwa pada bulan Januari tahun 2018, Pemohon masih memberi kabar
kepada Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi dengan kondisi
hubungan yang masih harmonis layaknya hubungan suami istri dan telah
memberi nafkah lahir danbatin.
c. Bahwa Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi menolak dalil posita
angka 5 (lima) yang menyatakan Termohon Konvensi/Penggugat
Rekonvensi merasa kurang menerima atas nafkah dari Pemohon
Konvensi/Tergugat Rekonvensi, namun kenyataannya Termohon
Konvensi/Penggugat Rekonvensi pernah mendapatkan nafkahdari
Pemohon pada bulan Maret 2019 sejumlah Rp. 200.000,- (dua ratus ribu
rupiah), tetapi Termohon tetap sabar menerima.
d. Bahwa Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi sampai dengansekarang
atau selama Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi pergi dari rumah
kediaman orang tua Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi, sebagai
suami sah, Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi telah nyata- nyata
membiarkan, menelantarkan, dan tidak peduli lagi pada Termohon
Konvensi/Penggugat Rekonvensi serta pada anak semata wayangnya
yang bernamaAndika.
6. Bahwa dalam Konvensi Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi angka 8,
menyatakan keinginan perceraian Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi
adalah suatu bentuk tidak ada belas kasihan kepada Andika yang merupakan
anak kandung dari Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi dan Pemohon
Konvensi/Tergugat Rekonvensi yang masih sangat kecil dan butuh kasih sayang
dari kedua orangtuanya.
7. Bahwa dalam Rekonvensi angka 3, Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi
menyatakan hasil perkawinan antara Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi
dan Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi telah dikaruniai seorang anak
bernama Andika, namun Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi telah nyata-
nyata lalai serta tidak mempedulikan Termohon Konvensi/Penggugat
Rekonvensi dan anak hasil perkawinannya, yang faktanya hidup dalam
kesengsaraan.
8. Bahwa dalam Rekonvensi angka 4, Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi
menyatakan telah berusaha dengan sekuat tenaga untuk memenuhi kebutuhan
rumah tangga dan anak, dari nafkah yang diberikan oleh Pemohon
Konvensi/TergugatRekonvensi.
9. Bahwa dalam Rekonvensi angka 5, Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi
menyatakan demi terpenuhinya kebutuhan rumah tangga dan anaknya,
Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi masih harus mencari nafkah
tambahan dengan bekerja diAlfamart.
10. Bahwa pada petitum Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi memohon
kepada hakim agar menyatakan, mengabulkan Eksepsi, mengabulkan Konvensi,
dan mengabulkan Gugat Balik (Rekonvensi) Penggugat Rekonvensi secara
keseluruhan. Serta Menghukum Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi untuk
membayar tunai dan seketika jika cerai talak dikabulkan, diantaranya:
a. Nafkah Iddah sebesar : 3 bulan x Rp. 1.000.000, (satu juta rupiah),
totalnya adalah : Rp. 3.000.000,- (tiga jutarupiah),
b. Uang Mut’ah sebesar : Rp. 1.000.000, (satu jutarupiah),
c. Biaya hidup anak sampai dengan umur 18 tahun (dewasa) sebesar : Rp.
1.000.000,- (satu juta rupiah) setiapbulan.

Selanjutnya pada tanggal 6 Agustus 2020, Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi


mengajukan Replik yang pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa dalam Eksepsi Replik Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi pada angka


1 menyatakan menolak Eksepsi Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi dan
menyatakan salah ketik dalam menulis tempat, waktu, dan kutipan akta nikah.
Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi juga menyatakan EksepsiTermohon
Konvensi/Penggugat Rekonvensi sudah masuk pokok perkara sehingga harus
ditolak.
2. Bahwa dalam Konvensi Replik Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi pada
angka 3 juga menyatakan salah ketik dalam menulis tempat, waktu, dan kutipan
aktanikah.
3. Bahwa dalam Konvensi Replik angka 4 Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi
menyatakan, menolak Jawaban dan Gugatan Rekonvensi angka 3,4,5, dan 8 serta
menyatakan berpegang teguh pada asas actori in cumbitprobatio.
4. Bahwa dalam Rekonvensi Replik Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi pada
angka 3, Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi hanya sanggup membayar
nafkah iddah Rp. 500.000,- perbulan selama 3 bulan dan uang mut’ah Rp.500.000,-.

SOAL :
1. Buatlah Duplik dan Permohonan Provisi Termohon Konvensi/Penggugat
Rekonvensi atas Replik dan Jawaban Pemohon Konvensi/Tergugat
Rekonvensi. (*tidak ada bukti akta lahir anak & surat kelahiran anak dari
rumah sakit, oleh karenanya bagaimana anak tersebut agar mendapat
kepastian hak-hakhukumnya)
2. Palinglambatpengirimanberkaspadahari....tanggal. Agustus2020pukul
09.00 melalui email Kantor Hukum DJ & P.

Pansel Legal Drafting:


1. Desi Wahyuningsih, S.H.
2. Nofika Diana Wati, S.A.

Anda mungkin juga menyukai