ANTARA:
MELAWAN
Halaman 0 dari 13
Kontra Memori Kasasi
Putusan No.8/Pdt.G/2019/PTA.JK
Jakarta, 16 April 2019
Nomor : 084/JS&A/IV/2019
Kepada Yth.
KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA
Jalan Medan Merdeka Utara No. 9-13, Kota Jakarta Pusat
Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta 10110
Melalui :
Dengan hormat,
Para Advokat dan Penasihat Hukum pada “J. Siregar & Associates” Law Office,
yang berkedudukan di Taman Griya Pratama Blok 9 A No. 7, Kelapa Gading,
Jakarta Utara – 14250; Dalam kedudukannya sebagai Penerima Kuasa yang sah dari
XXXXXXX Binti M. AFRIADY. R, Agama Islam, lahir di Bekasi, 13 Oktober
1987, Jenis Kelamin Perempuan, beralamat di Jl. XXXXXXX, berdasarkan Surat
Kuasa Khusus tertanggal 08 April 2019, yang dalam hal ini Untuk selanjutnya
Pemberi Kuasa memilih domisili hukum yang tetap pada kantor Kuasanya tersebut di
atas, dan untuk selanjutnya mohon disebut sebagai TERMOHON KASASI;
Halaman 1 dari 13
Kontra Memori Kasasi
Putusan No.8/Pdt.G/2019/PTA.JK
Bersama ini Termohon Kasasi akan mengajukan Kontra Memori Kasasi atas Memori
Kasasi berdasarkan Putusan Pengadilan Tinggi Agama DKI Jakarta Nomor
8/Pdt.G/2019/PTA.JK (selanjutnya disebut “Memori Kasasi”), yang diajukan oleh
Yyyyyyyyyyy P Bin Farid Dimiyati Muhamad, Lahir di Jakarta, 22
November 1987, Agama Islam, dahulu sebagai Pembanding/Pemohon
Konvensi/Tergugat Rekovensi untuk selanjutnya disebut sebagai “Pemohon
Kasasi”.
“M E N G A D I L I :
Dalam Konvensi
1. Mengabulkan Permohonan Pemohon, sebagian;
2. Menetapkan memberikan izin kepada Pemohon (Yyyyyyyyyyy P Bin
Farid Dimiyati Muhamad) untuk mengucapkan ikrar talak satu rají
kepada Termohon (Xxxxxxx Binti M Afriady. R) di depan
sidang Pengadilan Agama Jakarta Utara, setelah putusan ini
mempunyai kekuatan hukum tetap
3. Menyatakan petitum permohonan mengenai hadhonah (pengasuhan)
anak ditolak;
4. Menyatakan petitum permohonan mengenai mut’ah dan nafkah anak
tidak dapat diterima;
Dalam Rekovensi
1. Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian;
2. Menetapkan anak Penggugat dan Tergugat bernama Boy william bin
Yyyyyyyyyyy Pratama, laki-laki, lahir di Jakarta tanggal 30 Mei 2015 di
Halaman 2 dari 13
Kontra Memori Kasasi
Putusan No.8/Pdt.G/2019/PTA.JK
bawah Hadhonah (asuhan) Penggugat dengan memerintahkan
Penggugat memberikan akses kepada Tergugat untuk menemui anak
dan menjalankan perannya sebagai ayah;
3. Menghukum Tergugat untuk menyerahkan anak sebagaimana dictum 2
di atas kepada Tergugat;
4. Menghukum Tergugat untuk membayar nafkah anak sejumlah
Rp. 5.000.000 (lima juta Rupiah) setiap bulan dengan ketentuan
di tambah 10% (sepuluh persen) setiap tahun sampai anak dewasa
(mandiri), kepada Penggugat;
5. Menghukum Tergugat untuk membayar nafkah iddah selama tiga bulan
sejumlah Rp. 18.000.000 (delapan belas juta Rupiah) kepada Penggugat;
6. Menghukum Tergugat untuk membayar mut’ah sejumlah Rp. 50.000.000
(lima puluh juta Rupiah) kepada Penggugat;
7. Menolak gugatan selain dan selebihnya;
Dalam Konvensi/Rekovensi;
- Membebankan kepada Pemohon Konvensi/Tergugat Rekovensi untuk
membayar biaya perkara ini sejumlah Rp. 760.500 (tujuh ratus enam
puluh ribu lima ratus Rupiah)
“M E N G A D I L I :
Dalam Konvensi
1. Mengabulkan permohonan Pemohon sebagian;
2. Memberikan izin kepada Pemohon (YYYYYYYYYYY P Bin FARID
DIMIYATI MUHAMMAD) untuk mengucapkan ikrar menjatuhkan thalak
satu roj’I terhadapTermohon (XXXXXXX Binti M. AFRIADY R.) di
Halaman 3 dari 13
Kontra Memori Kasasi
Putusan No.8/Pdt.G/2019/PTA.JK
depan sidang Pengadilan Agama Jakarta Utara setelah putusan
berkekuatan hukum tetap
3. Menolak petitum tentang permohonan pemeliharaan anak (hadlanah)
4. Tidak dapat diterima (Niet Onvakelijk Verklaark) petitum tentang
nafkah anak dan mut’ah;
Dalam Rekovensi
1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi sebagian;
2. Menetapkan anak Penggugat dan Tergugat bernama Boy william bin
Yyyyyyyyyyy Pratama, laki-laki, lahir di Jakarta tanggal 30 Mei 2015
dalam pemeliharaan (hadlanah) Penggugat dengan memerintahkan
Penggugat memberikan akses kepada Tergugat untuk menemui anak
dan menjalankan perannya sebagai ayah;
3. Menghukum Tergugat atau siapa saja yang menguasai anak
sebagaimana pada amar (2) di atas, untuk menyerahkan anak tersebut
kepada Penggugat;
4. Menghukum Tergugat untuk membayar nafkah anak tersebut kepada
Penggugat sejumlah Rp. 5.000.000 (lima juta Rupiah) setiap bulan
di tambah 10% (sepuluh persen) akibat inflasi setiap tahun sampai anak
dewasa dan mandiri;
5. Menghukum Tergugat untuk membayar nafkah akibat thalak kepada
Penggugat
5.1. Selama masa iddah sejumlah Rp. 18.000.000 (delapan belas juta
Rupiah);
5.2. Mut’ah sejumlah Rp 22.000.000,- (dua puluh juta rupiah);
6. Menolak gugatan selain dan selebihnya;
Dalam Konvensi/Rekovensi;
- Membebankan kepada Pemohon Konvensi/Tergugat Rekovensi untuk
membayar biaya perkara yang hingga kini dihitung sebesar
Rp. 2.296.000 (dua juta dua ratus Sembilan puluh enam ribu rupiah)
Halaman 4 dari 13
Kontra Memori Kasasi
Putusan No.8/Pdt.G/2019/PTA.JK
itu Termohon Kasasi dalam kesempatan ini hendak mengajukan Kontra Memori
Kasasi.
1. Bahwa Termohon Kasasi secara tegas dan jelas menolak semua dalil-dalil
Pemohon Kasasi dalam Memori Kasasi tertanggal 22 Maret 2019 untuk
seluruhnya, kecuali yang diakui oleh Termohon Kasasi secara terang dan
jelas dalam Kontra Memori Kasasi a quo;
3. Bahwa Termohon Kasasi sangat terpukul karena tidak bisa bertemu dengan
anak kandungnya terhitung sejak bulan Juli 2018 walaupun sudah
menempuh berbagai cara yang dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang ada di Indonesia.
4. Bahwa Termohon Kasasi sama sekali tidak pernah menerima nafkah dari
Pemohon Kasasi selaku suami dari Termohon Kasasi terhitung sejak bulan
juli 2018
1. Bahwa Putusan perkara a quo sudah tepat dan benar menurut Hukum,
sehingga adalah berdasarkan hukum yang kuat untuk dikuatkan oleh
Mahkamah Agung Republik Indonesia;
Halaman 5 dari 13
Kontra Memori Kasasi
Putusan No.8/Pdt.G/2019/PTA.JK
2. Bahwa Termhohon Kasasi menolak dengan tegas seluruh dalil dalam
Memori Kasasi Pemohon Kasasi, kecuali terhadap hal-hal yang diakui
secara tegas oleh Termohon Kasasi;
“bahwa Judex Pactie pada tingkat banding dan tingkat pertama yang
telah memeriksa dan memutus perkara aquo dengan menjadikan
Pasal 156 huruf a Kompilasi Hukum Islam sebagai dasar pertimbangan
hukumnya dalam penentuan hak asuh (hadlonah) anak. Akan tetapi
Judex Factie telah salah dalam menerapkan hukum dengan
Halaman 6 dari 13
Kontra Memori Kasasi
Putusan No.8/Pdt.G/2019/PTA.JK
mengesampingkan ketentuan Pasal 156 huruf c KHI yang menjadi
dasar Pemohon Kasasi untuk mendapatkan beberapa hari guna
mengasuh dan memelihara anak Pemohon Kasasi yang bernama Boy
william Bin Yyyyyyyyyyy Pratama.”
“Bahwa anak Pengugat dan Tergugat yang bernama Boy william bin
Mocahmmad Kresna Noer Pratama, laki-laki lahir di Jakarta tanggal
lahir 30 mei 2015, masih berusia dibawah 12 tahun”.
“Bahwa, Majelis Hakim PTA DKI Jakarta sependapat dengan pendapat
Majelis Hakim Pengadilan Agama Jakarta Utara yang menetapkan
Penggugat sebagai pemegang hadlanah anak tersebut. Karenanya
pendapat tersebut diambil alih menjadi pendapatnya Majelis Hakim
PTA DKI Jakarta dan harus dikuatkan“.
Maka karena Termohon tidak terbukti adalah Ibu yang tidak baik dan
pada kenyataannya Termohon adalah Ibu yang sangat perduli,
menyayangi, dapat memprioritaskan waktu dan tenaga serta selalu
mengasuh Boy william dengan sangat baik, maka pantaslah Hak Asuh
atas Anak Boy william yang masih berumur 3 tahun, diberikan kepada
Termohon sebagai Ibu kandung.
Halaman 7 dari 13
Kontra Memori Kasasi
Putusan No.8/Pdt.G/2019/PTA.JK
Bahwa secara hukum sudah tepat dan benar pertimbangan Majelis
Hakim pada Pengadilan Tinggi Agama DKI Jakarta yang telah
memeriksa, memutus dan mengadili perkara dengan menguatkan
Putusan Pengadilan Agama Jakarta Utara Nomor 586/Pdt.G/2018/PA.JU
dan mempertimbangan pada dasar hukum yang berlaku serta Sabda
Rasul Muhammad SAW, sebagaimana diriwayatkan oleh Ahmad dan
Abu Dawud.
Halaman 8 dari 13
Kontra Memori Kasasi
Putusan No.8/Pdt.G/2019/PTA.JK
dan Komisioner KPAI, namun juga tidak diindahkan sama sekali oleh
Pemohon Kasasi.
Halaman 9 dari 13
Kontra Memori Kasasi
Putusan No.8/Pdt.G/2019/PTA.JK
DKI Jakarta yang memberikan Hak Asuh Anak kepada Termohon
Kasasi, dengan memberikan akses kepada Pemohon Kasasi untuk
menemui anak dan menjalankan perannya sebagai ayah.
Bahwa mengajukan petitum dan posita yang sama yang sudah melewati
dua kali proses peradilan tidak juga dapat dibuktikan secara hukum oleh
Pemohon Kasasi hanyalah sebuah itikad tidak baik dari Pemohon
Kasasi agar Termohon Kasasi tidak dapat bertemu dengan anak
kandungnya sendiri.
6. Bahwa terkait nafkah anak yang telah di putus oleh Majelis Hakim yang
memeriksa perkara Aquo, yang menghukum Pemohon Kasasi untuk
membayar nafkah anak sejumlah Rp. 5.000.000 (lima juta rupiah) setiap
bulan di tambah 10% (sepuluh persen) akibat inflasi setiap tahun sampai
anak dewasa kepada Termohon Kasasi dan menanggapi apa yang telah
disampaikan oleh Pemohon Kasasi dalam Memori Kasasinya, Majelis Hakim
yang memutus perkara dalam pertimbanganya “pada halaman 10 alenia 1
yang menyatakan sebagai berikut :
Halaman 10 dari 13
Kontra Memori Kasasi
Putusan No.8/Pdt.G/2019/PTA.JK
Republik Indonesia Tahun 2015 berisi himbauan dari Mahkamah Agung
kepada para hakim agar dalam mengadili mengenai pembebanan
nafkah hendaknya diikuti dengan penambahan 10% sampai dengan
20% setiap tahunnya tanpa harus adanya alasan apapun, sehingga
kenaikan 10% dengan atau tanpa adanya inflasi adalah berdasarkan
hukum dan tidak menyesatkan dan Judex Factie ditingkat banding
tidak pula salah dalam penerapan hukumnya
Halaman 11 dari 13
Kontra Memori Kasasi
Putusan No.8/Pdt.G/2019/PTA.JK
7. Mengingat bahwa telah lamanya Termohon Kasasi tidak dapat bertemu
dengan anaknya yang bernama Boy william, serta ketika Termohon Kasasi
berusaha untuk datang kerumah kediaman Pemohon Kasasi dan Ayah
Termohon Kasasi tidak juga dibukakan pintu, akibatnya Termohon Kasasi
tidak dapat bertemu anak Permohon Kasasi dan Termohon Kasasi
dikarenakan Permohon Kasasi tidak memberikan akses sama sekali untuk
Termohon Kasasi dapat bertemu anak Termohon Kasasi, bahkan Permohon
Kasasi memindahkan sekolah Boy william secara sepihak yang pada
akhirnya Termohon Kasasi tidak bisa sama sekali dan tidak diberikan ruang
sama sekali untuk dapat bertemu/mencurahkan kasih sayang seorang ibu
dari Termohon Kasasi kepada anaknya yaitu Boy william, oleh karenanya
Termohon Kasasi memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan
memutus perkara ini untuk dapat menyatakan putusan Pengadilan Tinggi
Agama DKI Jakarta a quo dapat dijalankan lebih dahulu walaupun ada
perlawanan dari Permohon Kasasi, guna kepentingan dari anak tersebut
(uitvoerbaar bij voorraad).
9. Bahwa dalam putusan pengadilan tinggi agama DKI Jakarta telah ditentukan
besaran nafkah iddah sebesar Rp. 18.000.000,- (delapan belas juta rupiah)
yang disanggupi oleh Pemohon Kasasi dengan tidak disanggahnya amar
putusan tersebut dalam memori kasasi Pemohon Kasasi. Maka berdasarkan
hal itu termohon kasasi menuntut nafkah terhutang sebesar Rp. 6.000.000,-
(enam juta rupiah) setiap bulannya terhitung sejak bulan juli 2018 sampai
Halaman 12 dari 13
Kontra Memori Kasasi
Putusan No.8/Pdt.G/2019/PTA.JK
dengan pemohon kasasi mengucapkan ikrar thalak satu raj’i di depan sidang
Pengadilan Agama Jakarta Utara.
Halaman 13 dari 13
Kontra Memori Kasasi
Putusan No.8/Pdt.G/2019/PTA.JK
yang memeriksa, memutus dan mengadili perkara ini, kami mengucapkan terima
kasih.
Hormat Kami,
Kuasa Hukum Termohon Kasasi
Maka karena Termohon tidak terbukti adalah Ibu yang tidak baik dan pada
kenyataannya Termohon adalah Ibu yang sangat perduli, menyayangi, dapat
memprioritaskan waktu dan tenaga serta selalu mengasuh Boy william dengan sangat
baik, maka pantaslah Hak Asuh atas Anak Boy william yang masih berumur 3 tahun,
diberikan kepada Termohon sebagai Ibu kandung.
Halaman 14 dari 13
Kontra Memori Kasasi
Putusan No.8/Pdt.G/2019/PTA.JK