Anda di halaman 1dari 4

FARIDA KURNIAWATI, SH, MH.

Li & PARTNERS
Head office : Klampisrejo RT 1 Rw 08 Sidorejo Bendosari Sukoharjo
Email : Fklawfirm97@gmail.com . fklawfirm.blogspot.com

Sukoharjo, 29 April 2021


Hal : REPLIK dan Jawaban Rekonvensi
No : 10/FK.L/R/IV/21

Kepada Yang Terhormat,


Majelis Pemeriksa Perkara 404/Pdt.G/2021/PA.Skh
di-
PENGADILAN AGAMA SUKOHARJO

Assalamualaikum wr. Wb
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini :

FARIDA KURNIAWATI, SH, M.H.Li


EKA PRIAMBODO, SH, MH

Kesemuanya adalah advokat yang berkantor pada FK LAWFIRM beralamat di Klampisrejo


Rt 01 Rw 08 Sidorejo Bendosari Sukoharjo. Baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri,
bertindak demi kepentingan hukum dari klien kami Novianto Purbo Kusumo Bin Totok
Indiarto
Selanjutnya mohon disebut sebagai-------------------------------PEMOHON-----------------------

Dengan ini mengajukan REPLIK Atas Jawaban yang diajukan oleh Termohon pada tanggal
22 april 2021 dengan Nomor perkara 404/Pdt.G/2021/PA.Skh Adapun replik ini diajukan
dengan dalil-dalil sebagai berikut:
Dalam Konvensi

1. Bahwa pada prinsipnya Pemohon menolak semua dalil-dalil yang telah disampaikan oleh
Termohon sebagaimana yang ada dalam jawabannya, kecuali yang secara tegas-tegas
diakui kebenarannya oleh Pemohon

2. Bahwa poin no.2 yang disampaikan oleh Termohon adalah tidak benar, yang benar
adalah Pemohon tidak pernah melakukan kekerasan kepada Termohon dan untuk
masalah nafkah, Pemohon telah memberikan nafkah sesuai kemampuan, namun melalui
orang tua Termohon dan langsung kepada anak-anak, karena memang antara Pemohon
dan Termohon tidak ada komunikasi, bahkan ketika Pemohon mencoba berkomunikasi
dengan Termohon justru Termohonlah yang sering emosi dan menutup pintu komunikasi

3. Bahwa berdasarkan jawaban dari Termohon, dapat disimpulkan “Termohon pun


menginginkan adanya perceraian karena memang kehidupan rumah tangga antara
Pemohon dengan Termohon sudah tidak lagi sakinah mawadah wa rahmah”

1
Dalam Rekonvensi
1. Bahwa jawaban dalam gugatan Rekonvensi secara mutatis mutandis merupakan bagian
yang tak terpisahkan dalam gugatan Konvensi

2. Bahwa dalam Rekonvensi ini mohon Pemohon Konvensi disebut sebagai Tergugat
Rekonvensi dan Termohon Konvensi disebut sebagai Penggugat Rekonvensi;

3. Bahwa Tergugat Rekonvensi menolak seluruh dalil-dalil dalam gugatan rekonvensi


kecuali apa yang tegas diakui oleh Tergugat Rekonvensi

4. Bahwa perlu diperhatikan, keinginan untuk bercerai bukan semata-mata keinginan dari
pihak Tergugat rekonvensi saja, melainkan pun sebaliknya Penggugat rekonvensi juga
menginginkan perceraian, bahkan Penggugat rekonvensi mengatakan tidak akan
meminta nafkah untuk dirinya, namun nafkah untuk anak-anak harus diperhatikan

5. Bahwa Tergugat rekonvensi mengajukan permohonan cerai talak karena merasa rumah
tangga antara Tergugat Rekonvensi dan Penggugat rekonvensi sudah tidak sehat dan
dikhawatirkan akan menimbulkan dosa untuk kedua belah pihak sebab disatu sisi
Tergugat Rekonvensi tidak dapat satu rumah dengan Penggugat Rekonvensi dan anak
anak, sehingga tidak maksimal mendampingi tumbuh kembang anak-anak, disatu sisi
dosa untuk Penggugat Rekonvensi yang tidak dapat melayani Tergugat Rekonvensi dan
menjaga rumah tangga dengan baik dan benar

6. Bahwa atas hal tersebut diatas, maka Tergugat rekonvensi beriktikad baik untuk
melegalitaskan perpisahan dengan Penggugat rekonvensi, yang nyatanya secara de facto
pun antara Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi sudah berpisah

7. Bahwa untuk nafkah hadhanah, Pemohon hanya mempunyai kemampuan untuk


memberikan kepada 2 orang anak sebesar Rp 600.000,- setiap bulan hingga anak berusia
21 tahun atau masing-masing anak sebesar Rp 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah)

8. Bahwa perlu menjadi catatan bahwa hakikatnya perceraian ini dikehendaki oleh
kedua belah pihak baik Penggugat Rekonvensi maupun Tergugat Rekonvensi
sesuai dengan jawaban dari Penggugat Rekonvensi selain itu dalam petitum Penggugat
Rekonvensi pun jelas menghendaki adanya perceraian sehingga Tergugat Rekonvensi
berhak untuk tidak memberikan nafkah mutah, namun dalam hal ini untuk nafkah
mut’ah, Tergugat Rekonvensi masih beriktikad baik untuk memberikan sesuai dengan
kemampuan yakni memberikan Rp.300.000,- (tiga ratus ribu rupiah), selain itu perlu
dipahami selama ini Penggugat Rekonvensi bukan istri yang baik, tidak menemani
Tergugat Rekonvensi dalam suka maupun duka

9. Bahwa sesuai dengan dalil Penggugat rekonvensi yang mengutip pasal 80 ayat (4) dan
(5) Kompilasi Hukum Islam, dimana “suami memberikan nafkah kepada istrinya
sesuai dengan kemampuannya......”, .Dalam hal ini untuk nafkah iddah, pemohon
hanya mempunyai kemampuan memberikan Rp 900.000,- (Sembilan ratus ribu rupiah)
atau 300.000,- (Tiga Ratus ribu) setiap bulannya

2
10. Bahwa untuk nafkah terhutang adalah tidak ada, karena Tergugat Rekonvensi selalu
memberikan nafkah melalui ibu Penggugat Rekonvensi sebab antara Penggugat
Rekonvensi dengan Tergugat Rekonvensi sudah tidak ada komunikasi lagi

11. Bahwa untuk hutang bersama, karena Termohon Rekonvensi saat ini sedang tidak ada
pemasukan sama sekali, karena pekerjaan Termohon Rekonvensi adalah serabutan, maka
Tergugat Rekonvensi beriktikad baik untuk membayar dengan cara mengangsur setiap
bulannya sebesar Rp.300.000,- (Tiga ratus ribu rupiah)

12. Bahwa perceraian aquo adalah kehendak bersama, baik dari Penggugat Rekonvensi
maupun Tergugat Rekonvensi, sedangkan untuk masalah siapa yang mengajukan
gugatan adalah bentuk dari iktikad baik Tergugat Rekonvensi, sehingga Tergugat
Rekonvensi berhak untuk tidak dibebani dengan permintaan Penggugat Rekonvensi yang
sangat tinggi, selain itu mengingat pula pekerjaan Tergugat rekonvensi saat ini hanyalah
pekerja serabutan yang tidak mendapat penghasilan menentu bahkan dapat dikatakan
tidak mempunyai penghasilan

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka Pemohon mohon agar majelis hakim Pemeriksa
Perkara 404/Pdt.G/2021/PA.Skh, berkenan untuk menerima, memeriksa dan mengadili
permohonan cerai talak ini sekaligus memberikan putusan sebagai berikut:

PRIMAIR:

Dalam Konvensi
1. Menerima dan mengabulkan Permohonan cerai talak oleh Pemohon untuk seluruhnya;
2. Memberikan izin kepada Pemohon (Novianto Purbo Kusumo, ST Bin Totok Indiarto)
untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon (Eka Candra Kartikasari Binti
Widodo) di depan sidang Pengadilan Agama Sukoharjo
3. Menetapkan seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini menurut hukum.

Dalam Rekonvensi
1. Menghukum Tergugat rekonvensi untuk memberikan:
a. Nafkah hadhanah sebesar Rp 600.000,- (Enam Ratus ribu rupiah) setiap bulan kepada
anak-anak hingga berusia 21 tahun
b. Nafkah iddah sebesar Rp.900.000,- (Sembilan ratus ribu rupiah)
c. Nafkah mut’ah sebesar Rp 300.000,- (Tiga ratus ribu rupiah)
2. Menetapkan Tergugat rekonvensi dan Penggugat rekonvensi memiliki hutang bersama
dan akan dibayarkan oleh Tergugat rekonvensi dengan cara diangsur setiap bulan sebesar
Rp 300.000,- (Tiga ratus ribu rupiah)

SUBSIDAIR:

Apabila majelis hakim akan memberikan putusan lain, mohon putusan yang seadil-adilnya
dengan mempertimbangkan kemampuan Pemohon/Tergugat Rekonvensi (EX AEQUO ET
BONO)

Demikian Replik ini kami ajukan, atas perkenan dan dikabulkannya Replik dan jawaban
Rekonvensi dengan no.perkara No.404/Pdt.G/2021/PA.Skh ini diucapkan terima kasih
3
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Hormat kami,
Kuasa hukum Pemohon

Farida Kurniawati, SH, MH.Li Eka Priambodo, SH, MH

Anda mungkin juga menyukai