Anda di halaman 1dari 10

Kepada Yth.

Majelis Hakim Pemeriksa Perkara No.787/Pdt.G/2021/PA.Sdn


Di_
Sukadana
Perihal : Jawaban Termohon Dan Rekonvensi

Assalamualaikum Wr.Wb.
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini
1. RYAN RAMDHAN, SH. MH. 2. ADI BRATA, SH. 3.SATRIA, SH.
Advokat dari Kantor Hukum RYAN RAMDHAN, SH. MH. dan REKAN yang
beralamat di ……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Untuk dan atas nama Termohon (Ngatinah binti Rabu), bersama ini
menyampaikan jawaban atas Permohonan Cerai Talak yang diajukan oleh
suaminya yang bernama Sanyoto Bin Suratman dan sekaligus mengajukan
Permohonan Rekonvensi yakni sebagai berikut :

DALAM KONVENSI :

1. Bahwa Termohon menolak sebagian dalil-dalil permohonan Pemohon


kecuali yang secara tegas diakui kebenarannya oleh Termohon.

2. Bahwa benar Pemohon adalah suami istri yang sah yang menikah pada 21
Desember 2007 sebagaimana dalam kutipan akta nikah nomor :
011/11/I/2007 yang dikeluarkan oleh KUA Kecamatan Prinsewu.

3. Bahwa benar sebelum menikah, Pemohon berstatus Perjaka dan


Termohon berstatus Perawan dan dari pernikahan tersebut Pemohon dan
Termohon telah dikaruniai dua orang anak yaitu :
- Kelvin Oktavianto, Umur 12 Tahun (laki-laki)
- Karina Laurencia, Umur 7 Tahun (perempuan)

1
4. Bahwa Termohon keberatan dengan dalil Pemohon pada poin 5
Permohonan Pemohon yang menyatakan rumah tangga Pemohon dan
Termohon mulai terjadi perselisihan yang disebabkan :
- Termohon tidak pernah mau mendengarkan nasehat dari Pemohon
sebagai suami, Termohon selalu keras kepala dan egois dan selalu
bertingkah laku semaunya sendiri dan kerap berkata kasar dan
meminta diceraikan.
- Termohon selalu mempermasalahkan pendapatan Pemohon dan selalu
tidak merasa cukup dengan penghasilan yang diberikan Pemohon.

Bahwa dalil tersebut adalah dalil yang tidak benar dan telah memutar
balikkan fakta, karena fakta yang sebenarnya adalah justru yang terjadi
adalah sebaliknya pihak Pemohonlah yang selalu bertindak semena mena
terhadap Termohon, Pemohon juga mempunyai sikap yang pemarah,
tempramen dan suka berkata kasar kepada Termohon dan kepada anak-
anak Pemohon dan Termohon.
Selanjutnya pihak Termohon juga merupakan seorang ayah yang sangat
pelit kepada anak-anaknya, bahkan anak-anak jika minta uang jajan pasti
dimarahi sehingga anak-anak saat ini dalam keadaan depresi dan
tertekan.
Selanjutnya Termohon juga tidak pernah mempermasalahkan penghasilan
Pemohon, hanya yang menjadi keberatan Termohon adalah bahwa
Pemohon sangat jarang memberikan uang belanja kepada Termohon
sehingga kebutuhan sehari-hari selalu dipenuhi oleh Termohon yang
waktu itu bekerja sebagai tenaga honorer di Pesawaran.

5. Bahwa Termohon keberatan terhadap poin 6 Permohonan Pemohon yang


menyatakan bahwa puncak pertengkaran terjadi pada bulan November
2019 dikarenakan termohon tidak mau merubah sikapnya dan tetap tidak
mau mendengarkan perkataan dan nasehat dari pemohon sehingga
mengakibatkan termohon pergi dan pulang kerumah orang tua kandung

2
Termohon sedangkan Pemohon tetap tinggal dirumah milik bersama
yang beralamat diatas.

Bahwa dalil diatas adalah dalil yang tidak benar dan telah memutar
balikkan fakta yang sebenarnya karena yang terjadi saat itu justru
Pemohonlah yang tidak mau mendengarkan nasehat dari termohon,
karena saat itu Termohon memang selalu menasehati Pemohon untuk
beribadah / sholat akan tetapi Pemohon selama menikah dengan
Termohon belum pernah melaksanakan sholat sekalipun.
Selanjutnya terkait perginya Termohon dari rumah, bukanlah Termohon
sengaja pergi meninggalkan rumah akan tetapi Termohon telah diusir dari
rumah dengan cara Pemohon meletakkan pakaian Termohon diluar,
kemudian Pemohon mengunci pintu dari dalam sehingga Termohon tidak
bisa masuk rumah, itulah sebabnya Termohon pulang kerumah orang tua
Termohon.

Kesimpulan :
Bahwa berdasarkan uraian diatas maka Temohon dapat memberikan
kesimpulan terkait keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon adalah
sebagai berikut :
- Sejak menikah dengan Termohon, Pemohon tidak pernah menjalankan
ibadah Sholat, selain itu Pemohon juga tidak pernah menyuruh anak-
anak untuk belajar memperdalam ilmu agama islam.
- Bahwa Pemohon orang yang tempramental dan pemarah walaupun
hanya masalah kecil saja, Pemohon kalau sudah marah sering
menghina Termohon dan menghina keluarga Termohon dengan
mengatakan Pemohon adalah orang miskin dan orang bodoh.

- Bahwa Pemohon adalah orang yang sangat pelit kepada istri dan anak-
anaknya, misalnya saja ketika anak-anak meminta uang jajan untuk
sekolah, maka Pemohan pasti marah-marah dan menyuruh meminta
ke ibunya saja.

3
- Bahwa pemohon sangat tertutup terkait penghasilannya, padahal
dahulu ketika sebelum menikah dengan termohon, pemohon adalah
orang yang hidup pas-pasan bahkan untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari pun sulit, sehingga Termohon saat itu juga mencari
penghasilannya sendiri untuk membantu ekonomi keluarga, akan tetapi
ketika usahanya sudah mulai maju Pemohon mulai bersikap angkuh
dan suka menghina Termohon dan keluarga Termohon.

Maka berdasarkan hal – hal tersebut diatas maka sudah jelas


penyebab / sumber percekcokan yang ada adalah berasal dari
Pemohon sendiri.

DALAM REKONVENSI

Bahwa terhadap hal-hal yang telah dikemukan dalam Konvensi merupakan


bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan Rekonvensi yang merupakan
satu kesatuan utuh, serta selanjutnya Termohon Konvensi disebut sebagai
Pemohon Rekonvensi.

Bahwa sesuai BUKU II MAHKAMAH AGUNG RI tentang Pedoman


Pelaksanaan Tugas Dan Administrasi Pengadilan dalam 4 Lingkungan
Pradilan Tahun 2009 halaman 468 poin (8) tentang cerai talak butir (e)
dijelaskan “selama proses pemeriksaan cerai talak sebelum sidang
pembuktian, istri dapat mengajukan rekonvensi mengenai
pengasuhan anak, nafkah anak, nafkah madhiyah, nafkah iddah,
nafkah mut’ah dan harta bersama”.

Bahwa pada prinsipnya Termohon Konvensi/Pemohon Rekonvensi juga


sudah tidak ingin mempertahankan rumah tangganya dengan Pemohon
Konvensi/Termohon Rekonvensi, maka Pemohon Rekonvensi akan
mengajukan Rekonvensi terkait hal-hal sebagai berikut :

I. Mengenai Pengasuhan Anak

Bahwa mengingat antara Pemohon dan Termohon mempunyai dua orang


anak yakni :

4
a. Kelvin Oktavianto, Umur 12 Tahun (laki-laki)
b. Karina Laurencia, Umur 7 Tahun (perempuan)

Bahwa jika mengacu pada Kompilasi Hukum Islam (KHI) :

1) pasal 105 huruf (a) yang berbunyi “ pemeliharaan anak yang belum
mumayiz atau belum berumur 12 tahun adalah hak ibunya”.
2) Pasal 105 huruf (b) yang berbunyi : “ pemeliharaan anak yang telah
mumayiz diserahkan kepada anak untuk memilih diantara ayah atau
ibunya sebagai pemegang hak pemeliharaannya”.

Bahwa perlu Termohon jelaskan disini jika Pemohon sebelum menikah


dengan Termohon adalah pemeluk agama Budha, namun ketika akan
menikah Pemohon pindah masuk Agama Islam dan berjanji akan
melaksanakan ibadah sesuai ajaran Islam. Akan tetapi janji tinggal janji,
bahkan selama menikah sejak tahun 2007, Pemohon belum pernah
melaksanakan sholat bahkan ketika sudah diajak untuk sholat, Pemohon
selalu menolaknya.

Bahwa Termohon khawatir jika Pemohon setelah bercerai dengan


Termohon nantinya akan kembali memeluk Agama Budha dan
dikhawatirkan akan mempengaruhi aqidah kedua orang anak Pemohon
dan Termohon.

Bahwa Termohon sangat takut apabila hak pengasuhan anak diberikan


kepada pemohon karena dikhawatirkan anak akan menjadi murtad dan
kafir mengikuti ayahnya.

Jadi terhadap kedua anak Pemohon dan Termohon yang bernama Karina
Laurencia perempuan, yang berumur 7 tahun dan Kelvin Oktavianto,
Umur 12 Tahun (laki-laki) sudah selayaknya diasuh (Hadhanah) oleh

5
ibunya karena masih sangat tergantung dan membutuhkan kasih sayang
dari ibunya.

II. Mengenai Nafkah / Biaya Pemeliharaan Anak, Nafkah Iddah, Nafkah


Mut’ah dan Nafkah Madhiyah

1. Bahwa Pemohon Rekonvensi memohon agar semua biaya


pemeliharaan, kehidupan, kesehatan dan pendidikan yang diperlukan
anak-anak Pemohon dan Termohon dipikul seluruhnya oleh Pemohon
Konvensi/Termohon Rekonvensi selaku ayahnya sebesar Rp.3.000.000
(Tiga juta rupiah) setiap bulannya yang dibayarkan secara langsung
dan tunai yang diserahkan kepada Pemohon Rekonvensi. Sebagaimana
diatur dalam Pasal 41 butir b UU No 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.
Sampai dengan anak – anak mandiri.

2. Bahwa karena Termohon Rekonvensi ingin menceraikan Pemohon


Rekonvensi maka sesuai Pasal 152 KHI yang berbunyi “ bekas istri
berhak mendapatakan nafkah Iddah dari bekas suaminya, kecuali
dia nusyuz”,
bahwa besarnya nafkah Iddah yang harus dibayar oleh Termohon
Rekonvensi adalah sebesar Rp. 9.000.000 (Sembilan juta rupiah).

3. Bahwa dikarenakan Termohon Rekonvensi yang mengajukan


permohonan Cerai Talak terhadap Pemohon Rekonvensi maka wajib
hukumnya bagi Termohon Rekonvensi memberikan nafkah Mut’ah
sebesar Rp. 20.000.000 (dua puluh juta rupiah).

4. Bahwa karena Termohon Rekonvensi tidak memberikan nafkah lahir


sejak bulan November 2019 sampai dengan bulan Desember 2020 (13
bulan) yang disebabkan oleh pemohon yang telah mengusir termohon
dari rumah, maka mohon majels Hakim menghukum Termohon
Rekonvensi untuk membayar nafkah madhiyah/nafkah lampau kepada

Pemohon Rekonvensi sebesar Rp. 2.000.000 (dua juta rupiah)


perbulan . Sehingga (13 bulan x Rp. 2.000.000) = Rp. 26.000.000 (Dua

6
puluh enam juta rupiah). Yang harus sesaat sebelum ikrar talak di
ucapkan.

Atas dasar itu, mohon Majelis Hakim mengabulkan permohonan


Rekonvensi untuk seluruhnya.

IV. Mengenai Harta Bersama Pemohon Dan Termohon

Bahwa selama Pemohon Rekonvensi dan Termohon Rekonvensi terikat


perkawinan telah didapatkan harta bersama berupa :

1. Tanah dan bangunan yang dijadikan pabrik penggilingan padi terletak di


Dusun Pagar Sari, RT. 03 / RW. 03, Pekon Fajar Agung Barat, Kecamatan
Pringsewu, Kabupaten Pringsewu seluas 500 M2 yang dibeli dari Bpk Subali
pada tahun 2016 dengan cara dicicil dan lunas pada tahun 2019.

Dengan batas-batas sebagai berikut :


Sebelah Utara : berbatasan dengan tanah bapak Subali.
Sebelah Selatan : berbatasan dengan tanah bapak Budiono & Pawit (alm).
Sebelah Timur : berbatasan dengan tanah bapak Ponijan.
Sebelah Barat : berbatasan dengan tanah bapak Subali.

2. Satu unit mobil Pick Up Mitsubishi L300, Nomor Polisi BE 9169 AW warna
Hitam. Yang dibeli pada tahun 2012.
3. Satu unit mobil Pick Up Mitsubishi L300, warna hitam Nomor Polisi BE 9626
VB warna hitam. Yang dibeli pada tahun 2013
Bahwa kedua mobil Pick up tersebut digunakan setiap hari untuk keperluan
operasional pabrik penggilingan padi.

Bahwa selanjutnya terkait harta bersama telah jelas diatur dalam :

 Dalil Syar’i dalam Al quran Surat An Nisa ayat 32 yang artinya “bagi laki-
laki ada bagian dari apa yang dia usahakan dan bagi perempuanpun ada
bagian dari apa yang dia usahakan”

7
 Pasal 1 huruf F Kompilasi Hukum Islam “Harta kekayaan dalam
perkawinan atau syirkah adalah harta yang diperoleh baik sendiri-sendiri
atau bersama suami istri selama dalam ikatan perkawinan berlangsung
dan selajutnya disebut harta bersama tanpa mempersoalkan terdaftar
atas nama siapapun” artinya dapat dipahami bahwa segala bentuk harta
kekayaan bersama tidak melihat nama dalam surat surat harta tersebut
melainkan waktu didapatkannya harta tersebut dalam masa ikatan
perkawinan yang sah.
 Pasal 97 Kompilasi Hukum Islam yang menyebutkan : “janda atau duda
cerai hidup masing-msing berhak atas seperdua dari harta bersama
sepanjang tidak ditentukan lain dalam perjanjian perkawinan”.
 Pasal 35 ayat (1) Undang-Undang No. 1 tahun 1974 Tentang perkawinan
yang menyebutkan : “Harta benda yang diperoleh selama perkawinan
menjadi harta bersama”

Bahwa dikarenakan perkara ini adalah permohonan cerai talak dan sengketa
Harta bersama, maka cukuplah alasan bagi Majelis Hakim untuk menyatakan
bahwa putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu meskipun ada upaya
hukum Banding ataupun Kasasi.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, Termohon dengan ini memohon kepada


Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menjatuhkan
putusan sebagai berikut :

PRIMER

DALAM KONVENSI

1. Mengabulkan Permohanan cerai Pemohon.


2. Menghukum Pemohon untuk membayar biaya perkara

DALAM REKONVENSI

1. Mengabulkan Permohonan Pemohon Rekonvensi untuk seluruhnya.


2. Menghukum Termohon Rekonvensi / Pemohon Konvensi untuk
memberikan nafkah iddah kepada Pemohon Rekonvensi sebesar Rp.
9.000.000,- (Sembilan juta rupiah).

8
3. Menghukum Termohon Rekonvensi / Pemohon Konvensi untuk
memberikan nafkah Mut’ah sebesar Rp. 20.000.000 (dua puluh juta
rupiah).
4. Menghukum Termohon Rekonvensi / Pemohon Konvensi untuk
memberikan nafkah madhiyah/nafkah lampau kepada Pemohon
Rekonvensi sebanyak 13 bulan yakni sebesar (Rp. 2.000.000,- / dua juta
rupiah perbulan). Sehingga (13 bulan x Rp. 2.000.000) = Rp. 26.000.000
(dua puluh enam juta rupiah).
5. Menetapkan harta yang berupa :
7.1. Tanah dan bangunan yang dijadikan pabrik penggilingan padi
terletak di Dusun Pagar Sari, RT. 03 / RW. 03, Pekon Fajar Agung
Barat, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu seluas 500 M2
Dengan batas-batas sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan : tanah Bpk. Subali.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan : tanah Bpk. Budiono & Pawit (alm).
- Sebelah Timur berbatasan dengan : tanah Bpk. Ponijan.
- Sebelah Barat berbatasan dengan : tanah Bpk. k Subali.

7.2. Satu unit mobil Pick Up Mitsubishi L300, warna Hitam Nomor Polisi
BE 9169 AW. Yang dibeli pada tahun 2012.
7.3. Satu unit mobil Pick Up Mitsubishi L300, warna hitam Nomor Polisi
BE 9626 VB warna hitam. Yang dibeli pada tahun 2013
Adalah harta bersama Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi.

6. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membagi harta bersama tersebut


menjadi dua bagian, ½ bagian untuk Penggugat Rekonvensi dan ½ bagian

untuk Tergugat Rekonvensi namun apabila tidak dapat dilaksanakan


secara riil maka dilakukan pelelangan oleh instansi yang berwenang dan
hasilnya dibagi 2 antara Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi.

7. Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dijalankan lebih dahulu


walaupun ada perlawanan Banding ataupun Kasasi.

8. Menghukum Tergugat Rekonvensi membayar biaya perkara.

9
SUBSIDER

Apabila majelis hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex
aequo et bono)

Demikian Jawaban dan Rekonvensi ini disampaikan, atas perhatian dan


perkenan Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara ini kami ucapkan
terima kasih.

Wassalamualaikum, Wr.Wb.

Bandar Lampung, Juni 2021

Hormat Kami,
Kuasa Hukum

RYAN RAMDHAN, SH. MH.

ADI BRATA, SH.

SATRIA, SH.

10

Anda mungkin juga menyukai