Anda di halaman 1dari 6

Kepada :

Yth. Bapak Ketua Pengadilan Tinggi Agama Bandar Lampung


di-
Bandar Lampung

Melalui

Ketua Pengadilan Agama Kalianda


Di –
Kalianda

MEMORI BANDING

Atas Putusan Pengadilan Agama Kalianda Nomor: xxx/Pdt.G/2023/PA.Kla


yang di Putus pada Tanggal 23 Juni 2023.

ANTARA

Nama : xxxxxxxxxxx
Umur/Ttl :
Agama : Islam
Pendidikan : SLTP/ Sederajat
Pekerjaan :

Tempat Tinggal :
Selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING Dahulu
Penggugat.-----------------------

Melawan

xxxxxxxxxxx

Selanjutnya disebut sebagai Terbanding Dahulu Tergugat.------------------------------

Dengan hormat,

Bahwa sesuai dengan Putusan Pengadilan Agama Kalianda atas Perkara Nomor
xxx/Pdt.G/2023/PA.Kla yang pada pokoknya amar putusannya berbunyi sebagai
berikut:

1
MENGADILI

DALAM POKOK PERKARA

1. Menolak gugatan Penggugat;


2. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sejumlah
Rp345.000,00 (tiga ratus empat puluh lima ribu rupiah);

Bahwa perkara a quo telah diputus (diucapkan dalam persidangan terbuka) oleh
Pengadilan Agama Kalianda pada Tanggal 23 juni 2023 dan Pernyataan
banding/Permohonan banding telah kami ajukan pada Tanggal 06 Juli 2023, yang
berarti masih dalam tenggang waktu yang ditentukan oleh undang-undang, maka
menurut hukum permohonan untuk pemeriksaan banding ini patut diterima dan
selanjutnya diputuskan oleh Pengadilan Tinggi Agama Bandar Lampung;

Bahwa merujuk pada Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung Tanggal 09 Oktober


1975 No. 951 K/SIP/1973, Yang menyatakan:

“Pemeriksaan Tingkat Banding yang seolah olah seperti tingkat kasasi yang hanya
memperhatikan apa yang diajukan oleh Pembanding adalah salah; seharusnya
pemeriksaan banding mengulangi pemeriksaan seluruhnya, baik mengenai
fakta-fakta dan penerapan hukum;

Oleh karenanya peradilan tingkat banding, khususnya Pengadilan Tinggi Agama


Bandar Lampung mempunyai kewenangan untuk memeriksa kembali fakta-fakta dan
penerapan hukumnya.

Bahwa hal-hal yang PEMBANDING dahulu PENGGUGAT maksud untuk dipelajari


dan diperiksa Majelis Hakim Pengadilan Tinggi menyangkut adanya Kelalaian dalam
menerapkan hukum acara dan/atau kekeliruan melaksanakan hukum dan/atau
kesalahan dalam pertimbangan hukum terkait hukum pembuktian dan amar putusan
Majelis Hakim Pengadilan Agama Kalianda (judex Factie) yang memeriksa dan
Mengadili Perkara a quo;

Bahwa menurut Pembanding dahulu Penggugat, Putusan Pengadilan Agama


Kalianda dalam perkara a quo yang amarnya tersebut di atas, adalah putusan yang
tidak berdasarkan fakta-fakta dan hukum yang berlaku. Oleh karenanya demi hukum,
putusan tersebut harus dibatalkan karena menyimpang dari prinsip aturan peradilan
yang jujur dan baik (Fair Trail).
2
Bahwa PEMBANDING merasa keberatan atas Putusan Pengadilan Agama Kalianda
Nomor: xx/Pdt.G/2023/PA.Kla tanggal 23 Juni 2023 yang Menolak Gugatan
Penggugat, berdasarkan dasar-dasar dan alasan-alasan sebagai berikut:

1. Bahwa dalam putusan Majelis Hakim Pengadilan Agama Kalianda No.


xxx/Pdt.G/2023/PA.Kla, menurut Pembanding terlalu banyak adanya Kelalaian
dan/atau kesalahan dalam pertimbangan hukum, oleh sebab itu PEMBANDING
menolak dengan tegas pertimbangan hukum Majelis Hakim Pada Hal 32 s.d
34 Putusan No. xxx/Pdt.G/2023/PA.Kla, yang berpendapat bahwa:

”majelis hakim berkesimpulan yang pada pokoknya bahwa tidak terbukti terjadi
perselisihan dan pertengkaran sejak tahun 2018, namun terbukti antara
Penggugat dengan tergugat pada awal tahun 2023 putus komunikasi karena
Penggugat memblokir nomor Hanphone Tergugat sampai sekarang”
” bahwa berdasarkan pertimbangan di atas majelis hakim berkesimpulan bahwa
meskipun terbukti perselisihan antara Penggugat dan Tergugat namun oleh
karena tergugat telah menyadari kegundahan hati Penggugat serta tetap
berupaya untuk melakukan pendekatan dengan Penggugat demi keutuhan
rumah tangga….., maka majelis menilai kondisi rumah tangga Penggugat dan
Tergugat masih ada harapan untuk hidup rukun kembali dalam rumah tangga.”
“bahwa terhadap fakta Penggugat pergi keluar negeri atas keinginannya sendiri
untuk membantu keluarga, masih ada komunikasi setidak-tidaknya di tahun-
tahun sebelumnya hingga awal tahun 2023. Fakta belum adanya upaya damai
secara maksimal dilakukan oleh keluarga atau orang terdekat penggugat dan
Tergugat sejak perselisihan tersebut….”
Bahwa pertimbangan hukum tersebut sangatlah keliru, karena majelis hakim
hanya mempertimbangkan keterangan saksi yang diajukan oleh Tergugat,
namun sama sekali tidak mempertimbangkan keterangan saksi-saksi yang
diajukan oleh Penggugat padahal saksi-saksi yang dijukan Penggugat
sudah pasti lebih tahu mengenai hubungan rumah tangga antara
Penggugat dan Tergugat karena saksi yang diajukan Oleh Penggugat yang
bernama xxxxxxxx adalah adik kandung Penggugat, kemudian Saksi
xxxxxxx adalah Tua-tua Kampung;
Bahwa di dalam keterangan saksi-saksi yang diajukan oleh Penggugat
telah jelas-jelas menerangkan bahwa rumah tangga antara Penggugat dan

3
Tergugat sudah tidak harmonis lagi karena sering terjadi Perselisihan dan
Pertengkaran secara terus menerus dan telah ada upaya untuk didamaikan
oleh kakak saksi namun tidak membuahkan hasil karena Penggugat sudah
tidak mau rukun kembali; (vide: Putusan No. xxx/Pdt.G/2023/PA.Kla hal 16-19)

2. Bahwa Majelis hakim Pengadilan Agama Kalianda Telah Keliru dalam


pertimbangan hukumnya dalam halaman 34 yang telah mengambil alih sebagai
pendapat majelis hakim al-Qur’an Surah Ar- Ruum ayat 21 yang artinya : ”dan
diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya dia menciptakan untukmu istri-istri dari
jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan
dijadikannya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang
demikian benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”
Bahwa menurut Pembanding, pendapat tersebut sangatlah tidak relevan
karena Pembanding dahulu Penggugat selama ini Penggugat tidak merasa
memiliki rasa kasih dan sayang lagi kepada Penggugat, karena Penggugat
telah lelah harus bekerja setiap hari untuk memenuhi kebutuhan Tergugat
sementara Tergugat sudah tidak dapat lagi menjalankan kewajibannya
sebagai seorang suami baik nafkah lahir maupun batin kepada Penggugat
(sakit stroke);
3. Bahwa Majelis hakim Pengadilan Agama Kalianda Telah Keliru menafsirkan
hukum dalam pertimbangan hukumnya dalam halaman 35 yang telah
mengambil alih sebagai pendapat majelis hakim Surat Edaran Mahkamah
Agung(sema) No 1 tahun 2022 disebutkan bahwa ”dalam upaya
mempertahankan suatu perkawinan dan memenuhi prinsip mempersukar
perceraian maka : 1) perkara perceraian dengan alasan suami/istri tidak
melaksanakan kewajiban nafkah lahir dan/atau batin, hanya dapat dikabulkan
jika terbukti suami/istri tidak melaksanakan kewajibannya setelah minimal 12
(dua belas) bulan; atau perkara perceraian dengan alasan perselisihan dan
pertengkaran yang terus menerus atau telah berpisah tempat tinggal selama
minimal 6 (enam) bulan”
Bahwa dalam perkara a quo justru tidak hanya telah terbukti terjadi
perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus minimal 6 bulan
melainkan sejak tahun 2020 Akan tetapi telah terbukti pula bahwa
Terbanding sebagai seoarang suami sudah tidak dapat lagi menjalankan

4
kewajibannya sebagai seorang suami baik nafkah lahir maupun batin
kepada Penggugat (sakit stroke) sejak tahun 2018; sebagaimana
keterangan saksi Joko Prihatin (vide: keterangan saksi hal 16 Putusan No.
xxx/Pdt.G/2023/PA.Kla).

4. Bahwa berdasarkan alasan-alasan diatas, telah terpenuhilah alasan-alasan


dapat diajukannya perceraian dalam perkara a quo yaitu:

a) Salah satu pihak mendapat cacat badan atau penyakit yang


mengakibatkan tidak dapat menjalankan kwajibannya sebagai suami/istri
(penjelasan Pasal 39 ayat (2) huruf e UU.No. 1/1974 jo. Pasal 19 huruf
(e) PP.No.9/1975 jo. Pasal 116 huruf (e) Kompilasi Hukum Islam).

b) Antara suami dan istri terus menerus terjadi perselisihan dan


pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah
tangga ( Penjelasan Pasal 39 ayat (2) huruf f No. 1/1974 jo. Pasal 19
huruf (f) PP.No.9/1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam).

5. Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama yang kami hormati,
Pembanding merasa perjuangan dan pengorbanannya selama ini sejak
tahun 2018 sudah cukup dan Pembanding sudah merasa lelah hidup
berumah tangga seperti ini, karena Pembanding juga butuh merasakan
kebahagiaan secara rohani namun kondisi Terbanding yang sakit stroke
tidak dapat lagi memberikan kebahagian secara rohani (batin) kepada
Pembanding;
Bahwa menurut Pendapat Imam Abi Izhaq al-Syirazi dalam kitab Al-Muhazzab,
Jilid II halaman 81 menyatakan “dan apabila ketidak sukaan istri terhadap
suaminya sudah sedemikian memuncak, maka hakim boleh menjatuhkan
talak suaminya dengan talak satu”, sehingga Penggugat mohon kepada
yang mulia majelis hakim untuk menjatuhkan talak suaminya dengan talak
satu kepada Penggugat;

5
Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, PEMBANDING mohon kiranya
Pengadilan Tinggi Agama Bandar Lampung cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara a quo memutuskan sebagai berikut:

PRIMER

DALAM POKOK PERKARA

1. Membatalkan Putusan Pengadilan Agama Kalianda Nomor:


xxx/Pdt.G/2023/PA.Kla tanggal 23 Juni 2023 dalam Perkara Perdata Nomor:
xxx/Pdt.G/2023/PA.Kla;

2. Mengadili sendiri dengan menyatakan:

- Mengabulkan gugatan Penggugat/Pembanding untuk seluruhnya;


- Menjatuhkan talak satu ba'in sughro Terbanding dahulu Tergugat (xxxx)
terhadap Pembanding dahulu Penggugat (xxxx);
3. Menghukum Terbanding (dahulu Tergugat) untuk membayar biaya perkara ini.

SUBSIDER :

Mohon Putusan seadil-adilnya.


Demikian memori banding ini kami ajukan kepada Ketua Pengadilan Tinggi agama
bandar Lampung dan atas perkenan Yang Terhormat Majelis Hakim Pemeriksa
Perkara a quo, diucapkan Terima Kasih.

Hormat saya,

xxxxxxxxxxx

Anda mungkin juga menyukai