Anda di halaman 1dari 3

Nabire, 31 Juli 2023

Nomor : 017/SOMASI/VII/2023
Perihal : SOMASI (Teguran I)

Kepada Yth.

Kepala Unit Pelayanan Pelanggan PT. PLN (Persero)


Kab. Nabire Provinsi Papua Tengah

Di

TEMPAT

Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Richardani Nawipa


Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Protestan
Kewarganegaraan : Warga Negara Indonesia
Pekerjaan : Advokat

Dalam hal ini selaku Kuasa Hukum Keluarga Korban Yohana Mote
sebagaimana Surat Kuasa tertanggal 23 Juli 2023. Dengan ini hendak
menyampaikan hal-hal sebagai berikut:

1. Bahwa pada tanggal 12 April 2023 telah terjadi peristiwa kematian


Yohana Mote yang meninggal dunia akibat sengatan listrik yang
terjadi di Desa Sanoba, Distrik Nabire Kab. Nabire Provinsi Papua
Tengah;

2. Bahwa peristiwa tersebut disebabkan akibat kelalaian pihak PLN


dalam pemasangan jalur transmisi di Desa Sanoba yang tidak
memperhatikan keselamatan dan keamanan masyarakat di
sekitarnya. Hal ini dikarenakan dalam pemasangan jalur instalasi
listrik hanya digantung di pohon-pohon secara sembarangan dalam
wilayah pekarangan warga yang mana itu tidak sesuai dengan
standar pemasangan jalur transmisi;

3. Bahwa pemasangan jalur transmisi ketanagalistrikan di Desa Sanoba,


Distrik Nabire Kab. Nabire Provinsi Papua Tengah di duga
bertegangan tinggi yang sangat membahayakan masyarakat sekitar;

1
4. Bahwa dengan kematian Yohana Mote yang disebabkan oleh sengatan
listrik akibat kelalaian PLN Kab. Nabire, terdapat ancaman hukuman
sebagaimana pasal 44 ayat (1) dan ayat (2) Undang-undang Nomor 30
Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan yang menyatakan :
Pasal 44 ayat (1)
Setiap kegiatan usaha ketenagalistrikan wajib memenuhi ketentuan
keselamatan ketenagalistrikan.
Pasal 44 ayat (2)
Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) bertujuan untuk mewujudkan kondisi:
a. andal dan aman bagi instalasi;
b. aman dari bahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya; dan
c. ramah lingkungan.

5. Bahwa ancamana pidana terhadap kegiatan PLN yang tidak


memenuhi keselamatan terdapat pada pasal 50 UU Ketenagalistrikan
yang menyatakan:

1. Setiap orang yang tidak memenuhi keselamatan ketenagalistrikan


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat (1) yang mengakibatkan
matinya seseorang karena tenaga listrik dipidana dengan pidana
penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

2. Apabila perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan


oleh pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik atau pemegang
izin operasi dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh)
tahun dan denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah).

3. Selain pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (2), pemegang izin


usaha penyediaan tenaga listrik atau pemegang izin operasi juga
diwajibkan untuk memberi ganti rugi kepada korban.

4. Penetapan dan tata cara pembayaran ganti rugi sebagaimana


dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

6. Bahwa berkas-berkas yang diminta oleh Pihak PLN Kab, Nabire telah
kami penuhi untuk kemudian dilakukan tindak lanjut proses
penyelesian peraka kematian Yohana Mote ini sebagaimana peraturan
perundang-undangan;

7. Bahwa sejak berkas-berkas yang diminta tersebut telah dipenuhi


sampai sekarang tidak ada iktikad baik untuk dari Pihak PLN Kab.

2
Nabire untuk menyelesaikan dan mempertaggungjawabkan
kelalaiannya;

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka kami memperingatkan


Kepala Unit Pelayanan Pelanggan PT. PLN (Persero) Kab. Nabire Provinsi
Papua Tengah untuk menyelesaikan dan mempertanggungjawabkan
kelalaiannya yang mengakibatkan Yohana Mote meninggal dunia untuk
Mempertanggungjawabkan kelalaian yang mengakibatkan meninggalnya
korban Yohana Mote, dan Memberikan kompensasi sebesar Rp.
500.000.000,- (Lima Ratus Juta Rupiah) dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari
sejak surat ini diterima.

Apabila sampai dengan jangka waktu tersebut di atas Saudara tidak


juga mempertanggungjawabkan kelalaian yang mengakibatkan Yohana
Mote Meninggal dunia, maka dengan sangat menyesal kami akan
menempuh jalur hukum baik secara Perdata maupun Pelaporan Pidana;

Demikian surat somasi I (satu) ini kami sampaikan, atas perhatiannya kami
ucapkan terimakasih.

Hormat Kami,

Richardani Nawipa
Kuasa Hukum Keluarga Korban

Anda mungkin juga menyukai