Anda di halaman 1dari 7

KANTOR ADVOKAT DAN KONSULTAN HUKUM

KIPLIYA, SH., MH & REKAN


Jl. Angsa, Kap. 12, Lantai 3, Jakarta Pusat (085255565557)

NOTA EKSEPSI
Perkara Pidana No. Dakwaan : PDM.100/2018/PN.Jkt.Pst
Identitas Terdakwa Sebagai Berikut:
1. Tersangka Utama (dader)
Nama Lengkap : GADING CHRISYE Bin CHRISYE
Tempat, tanggal lahir : Jakarta Pusat, 15 April 1977
Umur : 42 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen
Alamat : Jl. Senayan No. 07 Rt07/Rw02, Rawa Barat,
Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Kewarganegaraan : Indonesia
Pendidikan : Strata II Managemen
Pekerjaan : Direktur Operasional PT.BMJ
Tersangka Turut Serta (mede dader)
2. Nama Lengkap : JULIA SANTIKA Binti SANTIKA
Tempat, tanggal lahir : Jakarta Selatan, 12 April 1985
Umur : 33 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jl. Kancil, Gandaria City, Jakarta Selatan
Kewarganegaraan : Indonesia
Pendidikan : Strata II Akuntansi
Pekerjaan : Direktur Keuangan PT.BMJ
3. Nama Lengkap : FADEL RAMADHAN Bin RAMADHAN
Tempat, tanggal lahir : Bandar Lampung , 11 Januari 1980
Umur : 38 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Jl. Zainal Abidin, Pagar Alam, Kedaton, Bandar
Lampung, Lampung
Kewarganegaraan : Indonesia
Pendidikan : Strata II Ekonomi
Pekerjaan : Kepala Cabang PT.BMJ Provinsi Lampung

Kepada Yth. Ketua Majelis Hakim


Saudara Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati pula,
Sdr. Panitera yang kami hormati,
Pengunjung Sidang yang juga kami hormati,

Perkenankanlah kami Team Penasehat Hukum Terdakwa Gading Chrisye,


Julia Santika, dan Fadel Ramadhan Sebelum memasuki uraian mengenai Surat
Dakwaan Penuntut Umum dan dasar hukum pengajuan serta materi keberatan kami
selaku Advokat/Penasihat Hukum Terdakwa terhadap Surat Dakwaan Penuntut
Umum., Perkenankanlah kepada kami untuk meyampaikan terima kasih kepada
Majelis Hakim atas Kesempatan yang diberikan untuk mengajukan Eksepsi/Nota
Keberatan ini.
Sidang Majelis yang terhormat,
Pertama-tama marilah kita mengucap puji dan syukur ke hadirat Tuhan
Yang Maha Pengaasih dan Penyayang yang atas perkenan-Nya telah memberi kita
Berkat Karunia kesehatan, kekuatan dan kemampuan sehingga kita masih diijinkan
untuk menjalani tahap persidangan ini dengan baik.
Kami mengucapkan puji dan syukur Tuhan Yang Maha Esa dan Yang Maha
Adil karena pada kesempatan hari ini dapat mengajukan keberatan atas Surat
Dakwaan Penuntut Umum Nomor Register Perkara: PDM-100/Jkt.Pst/01/2018.
Kami selaku Tim Penasehat Hukum juga mengucapkan terimakasih yang tulus
dan penghargaan tinggi kepada Majelis Hakim yang telah memberikan kesempatan
kepada kami untuk membuat dan mengajukan serta hendak membacakan
KEBERATAN terhadap Surat Dakwaan Sdr. Penuntut Umum yang telah kami
terima dan telah dibacakan dalam persidangan perkara ini pada hari ini Senin,
tanggal 2 September 2018
Ucapan terimakasih saya sampaikan juga kepada Tim Jaksa Penuntut Umum
yang telah bekerja keras menyusun Surat Dakwaan. Saya tahu tidak mudah
menyusun Surat Dakwaan berdasarkan kesaksian dan bukti-bukti yang ada, serta
penugasan yang diberikan. Tetapi Tim JPU telah berhasil menyusun Surat
Dakwaan dan melimpahkan berkas perkara ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
tanggal 30 Oktober 2018 , serta selanjutnya membacakan pada persidangan pada
tanggal 1 Desember 2018, kerja keras Tim JPU haruslah di apresiasi.
Adanya kesempatan ini menjadi bukti nyata bahwa KUHAP sangat
menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dan keadilan, dengan cara memberikan
kesempatan kedua belah pihak untuk mengemukaan pandangannya masing-masing
(Du Choc Des Opinions Jailit La Verite). Di samping itu KUHAP juga mengenal
asas Equality Befor The Law dimana setiap orang itu kedudukannya sama di mata
hukum, dan KUHAP juga mengenal asas praduga tidak bersalah (Presumption Of
Innocent) yang artinya seseorang tidak bisa dinyatakan bersalah sebelum adanya
putusan Pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap dan final
(Inkracht Van Gewijsde).
KEBERATAN MENGENAI SURAT DAKWAAN HARUS DIBATALKAN
1. (Surat Dakwaan Tidak Cermat, Jelas, dan Lengkap)
Sebagai dasar dari keseluruhan proses pidana, Surat Dakwaan selain harus
memuat syarat formal seperti yang dimaksud dalam Pasal 143 ayat (2)
KUHAP huruf A, juga harus memenuhu syarat material yakni
disusun/dirumuskan CERMAT, JELAS dan LENGKAP dalam
menguraikan perbuatan pidana yang dituduhkan telah dilakukan oleh
Terdakwa sesuai rumusan delik yang mengancam perbuatan itu dengan
hukuman pidana, dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana itu
dilakukan.
a. Cermat, adalah ketelitian penuntut umum dalam mempersiapkan
surat dakwaan yang didasarkan kepada Undang-undang yang
berlaku bagi terdakwa, tidak terdapat kekurangan dan atau
kekeliruan yang dapat mengakibatkan batalnya surat dakwaan atau
dakwaan tidak dapat dibuktikan;
Bahwa dalam Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum, hal.1 paragraf
1 (Satu), terdapat kalimat-kalimat antara lain berbunyi :
A. ”... atau setidak-tidaknya pada waktu lain di bulan oktober
2018 atau tahun 2018
B. ”... melakukan penampuangan Calon Pekerja Migran
Indonesia di daerah Gambir atau pada suatu tempat lain yang
masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat..”
Dari kalimat-kalimat seperti diatas yang ada dalam Surat
Dakwaan Jaksa Penuntut Umum dapat ditarik kesimpulan bahwa
Jaksa Penuntut Umum masih berpikir, baik waktunya, maupun
tempatnya masih ada keraguan yakni belum bisa memastikan dolus
yang pasti dan masih ada kemungkinan ditempat lain dalam wilayah
hukum Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat serta daerah hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur.
Tetapi tidak menyebutkan wilayah daerah Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat.
Berdasarkan locus utama dan tempat tinggal para saksi yang
harus dijadikan rujukan untuk menentukan Pengadilan mana yang
berwenang, Jaksa Penuntut Umum memilih Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat yang terlampau jauh dari locus utama dan tidak
menggunakan Pengadilan Negeri wilayah hukum Provinsi
Lampung untuk memeriksa, menuntut, dan mengadili perkara
GADING CHRISYE Bin CHRISYE, JULIA SANTIKA Binti
SANTIKA dan FADEL RAMADHAN Bin RAMADHAN oleh
karena itu Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak berwenang
mengadili perkara tersebut serta Surat Dakwaan Jaksa Penuntut
Umum Tidak Dapat Diterima.
b. Jelas, adalah kemampuan merumuskan unsur-unsur delik yang
didakwakan sekaligus memadukan dengan uraian perbuatan materil
(fakta) yang dilakukan oleh terdakwa dalam surat dakwaan; Bahwa
dalam surat dakwaan , Jaksa Penuntut Umum telah menyusunnya
secara Primair dimana Terdakwa GADING CHRISYE Bin
CHRISYE, JULIA SANTIKA Binti SANTIKA dan FADEL
RAMADHAN Bin RAMADHAN didakwa, “Perdagangan Orang
adalah tindakan perekrutan, pengangkutan, penampungan,
pengiriman, pemindahan, atau penerimaan seseorang dengan
ancaman kekerasan, penggunaan kekerasan, penculikan,
penyekapan, pemalsuan, penipuan, penyalahgunaan kekuasaan
atau posisi rentan, penjeratan utang atau memberi bayaran atau
manfaat, sehingga memperoleh persetujuan dari orang yang
memegang kendali atas orang lain tersebut, baik yang dilakukan di
dalam negara maupun antar negara, untuk tujuan eksploitasi atau
mengakibatkan orang tereksploitasi”. Sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Tindak Pidana Perdagangan Orang Pasal 1
Ayat 1 dengan dijunctokan Pasal 55 ayat (1) ke-1dan 2 KUHP yaitu
Jaksa Penuntut Umum dalam menyusun dakwaannya telah pula
mencampuradukkan ataupun menghubung-hubungkan Terdakwa
GADING CHRISYE Bin CHRISYE, JULIA SANTIKA Binti
SANTIKA dan FADEL RAMADHAN Bin RAMADHAN dengan
tindakan perdagangan orang yang menerangkan bahwa
mengirimkan CPMI dengan memalsukan dokumen administrasi
yang dilakukan oleh Koordinator Lapangan atas perintah GADING
CHRISYE Bin CHRISYE. Maka dakwaan Jaksa dapat
dikategorikan “tidak jelas” / Obcur Libel, karena itu dakwaan
harus dinyatakan batal demi hukum karena Surat Dakwaan yang
demikian merugikan kepentingan terdakwa dalam mengadakan
pembelaan terhadap dirinya. Dan menurut Hemat kami, dalam
pemalsuan dokumen administrasi yang telah diuraikan dalam Surat
Dakwaan Sdr. Jaksa Penuntut Umum, Sdr. GADING CHRISYE
Bin CHRISYE, JULIA SANTIKA Binti SANTIKA dan FADEL
RAMADHAN tidak pernah sekalipun berniat untuk memalsukan
dokumen administrasi tersebut dan mengirimkan CPMI secara
ilegal, dan Sdr. Gading, Sdr. Julia dan Sdr Fadel mengaku bahwa
dokumen administrasi tersebut sudah mendapat persetujuan dari
masing-masing pihak CPMI .. Sudah jelas bahwa Sdr. Jaksa
Penuntut Umum tidak jelas, teliti dan cermat dalam menguraikan
dakwaannya jika memang peristiwa tersebut dilakukan oleh Sdr.
GADING CHRISYE Bin CHRISYE, JULIA SANTIKA Binti
SANTIKA dan FADEL RAMADHAN Bin RAMADHAN. Dan
hanya mendengarkan sebuah berita yang sepihak untuk
menjatuhkan Sdr. GADING CHRISYE Bin CHRISYE, JULIA
SANTIKA Binti SANTIKA dan FADEL RAMADHAN Bin
RAMADHAN, hal tersebut terbukti dengan adanya laporan yang
dilakukan oleh Uswatun Hasanah dan Khovita Firdaus selaku
korban yang belum diketahui atas perilaku yang sebenarnya dari
kedua korban tersebut, namun dengan semangat yang menggebu-
gebu melaporkan Sdr. GADING CHRISYE Bin CHRISYE, JULIA
SANTIKA Binti SANTIKA dan FADEL RAMADHAN Bin
RAMADHAN dalam tuduhan Tindak Pidana Perdagangan Orang
yang sama sekali tidak mereka lakukan.
c. Lengkap, adalah uraian yang mencakup semua unsur yang
ditentukan Undang-undang secara lengkap. Dalam menyusun surat
dakwaan harus diuraikan unsur-unsur tindak pidana yang
dirumuskan dalam UU secara lengkap dalam arti tidak boleh ada
yang tercecer/ tertinggal tidak tercantum dalam surat dakwaan.
− SURAT DAKWAAN TIDAK LENGKAP KARENA
TIDAK MENGURAIKAN MOTIF TERDAKWA
DALAM MELAKUKAN KEJAHATAN
PERDAGANGAN ORANG
Adapun dalam Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum, setelah
meneliti secara seksama, membaca secara seksama surat
dakwaan tim Jaksa Penuntut Umum, maka kami tiba pada
suatu kesimpulan dimana Penuntut Umum tidak mampu
menguraikan apa sebenarnya motif terdakwa dalam melakukan
Tindak Pidana dan cara terdakwa dalam melakukan Tindak
Pidana Perdagangan Orang yang didakwakan oleh Jaksa
Penuntut Umum, sudah semestinya dan sudah seharusnya
Jaksa Penuntut Umum mampu menguraikan dengan jelas apa
sebenarnya motivasi Terdakwa sehingga Terdakwa melakukan
Perdagangan Orang. Apakah karena motif mengalami
permasalahan keuangan, kekayaan atau mungkin karena
adanya suatu penyakit dari saudara Terdakwa untuk
melakukan perbuatan tersebut. Hal ini menurut kami penting
untuk saudara Penuntut Umum uraikan secara jelas sebab jika
motivasi Terdakwa tidak diuraikan secara jelas oleh sudara
Jaksa Penuntut Umum maka Dakwaan secara materiil menjadi
kabur atau TIDAK JELAS. Hal ini kami dasarkan pada sebuah
asas “Actus Non Facit Reum Nisi Es Mens Rea” bahwa sebuah
perbuatan baru dikatakan sebagai kejahatan apabila adanya
niat buruk sebelumnya. Dalam uraian Surat Dakwaan Sdr.
Jaksa Penuntut Umum mengatakan bahwa Sdr. . GADING,
JULIA dan FADEL melakukan Perdagangan Orang karena
dinilai dua orang CPMI yang mengalami perlakuan tidak
senonoh tetapi dilakukan oleh pihak di Singapura
menimbulkan banyak kecurigaan oleh banyak pihak. Menurut
Sdr. Gading, mengenai pengirimian CPMI tersebut telah sesuai
dengan standardisasi Kementrian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi, dengan memenuhi dokumen persyaratan CPMI
menjadi bukti bahwa tidak adanya pemaksaan untuk menjadi
CPMI, dan mengenai pemberangkatan serta jaminan yang
diberikanpun sudah memenuhi standar.
− PENUNTUT UMUM TIDAK MENGURAIKAN SECARA
LENGKAP HUBUNGAN ANTARA PASAL TERSEBUT
DENGAN PERBUATANNYA
Sebagaimana yang telah diuraikan oleh Sdr. Jaksa Penuntut
Umum, menurut paradigma kami selaku Tim Penasehat
Hukum Terdakwa, Surat Dakwaan Penuntut Umum
mengandung suatu kalimat yang ambiguitas karena tidak
menguraikan secara lengkap unsure-unsur dari pasal tersebut
dan keterkaitan (sebab-akibat) antara pasal tersebut dan
disatukan dengan perbuatannya, Sdr. Jaksa Penuntut Umum
pula tidak menguraikan secara lengkap mengenai perbuatan
Sdr. GADING CHRISYE Bin CHRISYE, JULIA SANTIKA
Binti SANTIKA dan FADEL RAMADHAN Bin
RAMADHAN yang dianggap melawan hukum tersebut.
− Saudara Penuntut Umum Tidak Jelas, Tidak Cermat,
Tidak Lengkap Dalam Menguraikan "Bersama-Sama
Melakukan Atau Turut Serta Melakukan”

Majelis Hakim yang Terhormat


Saudara Penuntut Umum yang kami Hormati
Sidang Pengadilan yang Mulia

Maka berdasarkan segala uraian dan fakta hukum seperti dikemukakan


diatas, kami selaku Penasehat Hukum Terdakwa berkesimpulan bahwa surat
dakwaan yang diajukan oleh Penuntut Umum jelas telah mengandung cacat formal
disamping tidak memenuhi ketentuan Pasal 143 ayat (2) Huruf b KUHAP. Bahwa
Surat Dakwaan tidak memenuhi unsur-unsur materiil, karena tidak cermat, tidak
jelas dan tidak lengkap menguraikan unsur-unsur tindak pidana yang dilakukan,
yang artinya Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum dalam Perkara aquo Obscur
Libel (kabur).
Memperhatikan Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum dalam perkara a quo ,
maka kami berkesimpulan bahwa Surat Dakwaan tersebut tidak memenuhi syarat
materiil sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP.
Bahwa dalam Dakwaan Jaksa Penuntut Umum tidak menguraikan secara lengkap
dan jelas keadaan-keadaan yang melekat pada tindak pidana (Circumtances) dan
keadaan-keadaan yang melekat pada tindak pidana terutama dalam keadaan khusus
(particullar circumtances) yang didakwakan kepada Terdakwa GADING
CHRISYE Bin CHRISYE, JULIA SANTIKA Binti SANTIKA dan FADEL
RAMADHAN Bin RAMADHAN.

Dengan demikian unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan tidak


dijelaskan secara keseluruhan, terdapat kekaburan dalam Surat Dakwaan, bahkan
hakikatnya Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum tidak memuat secara jelas dan
lengkap unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan dan dengan sendirinya
mengakibatkan tindak pidana yang didakwakan kepada Terdakwa bukan
merupakan Tindak Pidana.
Maka kami Team Penasehat Hukum Terdakwa yang berlandaskan KUHAP
memohon dengan kerendahan hati kiranya sudah cukup alasan bagi kami Advokat
/ Penasehat Hukum Terdakwa ke hadapan Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat yang mengadili perkara ini sudilah agar berkenan untuk memutuskan
:
1. Menerima Eksepsi/Nota Keberatan Team penasehat hukum
terdakwa kami tersebut dengan alasan-alasannya;
2. Menyatakan bahwa Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum
dengan Nomor Register Perkara PDM-100/Jkt.Pst/01/2018
tersebut batal demi hukum atau setidak-tidaknya tidak dapat
diterima;
3. Atau setidak-tidaknya membatalkan surah dakwaan Jaksa
Penuntut Umum seluruh dakwaan saudara Jaksa Penuntut
Umum Nomor Perkara : PDM-100/Jkt.Pst/01/2018 tanggal 2
September 2018;
4. Mengembalikan berkas perkara pada Jaksa Penuntut Umum;
5. Memulihkan hak terdakwa dalam pemulihan, kedudukan,
harkat, dan martabatnya sebagai orang yang tidak bersalah
yang telah dicemarkan nama baiknya oleh adanya Penuntutan
Jaksa Penuntut Umum ini;
6. Menyatakan membebaskan dan melepaskan Terdakwa dari
segala Dakwaan Hukum;
7. Menyatakan perkara a quo tidak diperiksa lebih lanjut;
8. Memerintahkan Terdakwa segera dikeluarkan dari tahanan;
9. Membebankan biaya perkara kepada negara.

ATAU
Bilamana Majelis Hakim berpendapat lain, maka kami mohon agar
diberikan putusan yang seadil-adilnya (Ex Aequo Et Bono), demi tegaknya
keadilan berdasarkan hukum yang berlaku dan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Demikianlah Eksepsi/Keberatan Penasehat Hukum Terdakwa ini kami sampaikan
dengan sebenarbenarnya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan kekuatan
dan keteguhan iman kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara
A Quo Agar dapat memberikan putusan sela yang seadil-adilnya, atas perhatian
Majelis Hakim, kami ucapkan Terima Kasih.

Jakarta, 20 November 2018


Hormat Kami
Penasehat Hukum Terdakwa,

SUTISNOYA, SH.,MH KIPLIYA, SH.,MH

Anda mungkin juga menyukai