BAB II : KEPAILITAN
BAB I : Ketentuan Umum terdiri dari 1 pasal dan 9 ayat yg berisi tentang Defenisi.
BAB II: Bagian Kesatu: Syarat & Putusan Pailit : Pasal 2 sampai Pasal 20.
Bagian Keempat: Pasal 93 s/d 112 Tindakan setelah Pailit dan Tugas Kurator.
Bagian Ketujuh Pasal 178 sampai Pasal 203 Pemberesan Harta Pailit.
1. UU Kepailitan Belanda thn 1893 - berlaku 1 Sep 1896 & Berdasarkan Asas Konkordansi
berlaku di Hindia Belanda thn 1906.
Bangkrut = bankrup = banca rotta (Italy) = meja yg patah. simbol debitur yg insolven
Tujuan Kepailitan: Pembagian harta secara adil kepada kreditur = concursus creditorium
Pemohon Pailit: :
Dalam Kepailitan: Pihak ketiga (kreditur) dapat mengajukan kasasi (Pasal 11 ayat 3).
Alasan utk PK : NOVUM (bukti baru) dan kekeliruan yg nyata dlm putusan hakim (Pasal 295).
jangka waktu mengajukan PK 180 hari utk Novum dan 30 hari utk alasan kekeliruan putusan
hakim.
Akibat Kepailitan:
2. Terhadap debitur : kehilangan kewenangan (Pasal 24), prinsip zero hour rules.
4. Terhadap Eksekusi :
Prinsipnya gugur, namun dlm hal ttu dapat di teruskan dgn izin Hakim Pengawas (Pasal 33)
12. Tidak cukup harta Pailit: Kepailitan dicabut atas usul hakim Pengawas: Pasal 18.
1. Tugas dan Fungsi Kurator: melakukan Pengurusan dan Pemberesan (Pasal 69).
Kurator : BHP dan Perorangan ( Pasal 70).
Pergantian Kurator : (Pasal 71). Laporan berkala per 3 bulan ( Pasal 74). Fee Kurator
: (Pasal 75 dan 76). Pertanggungjawaban Kurator (Pasal 72).
2. Kewajiban Kurator:
Amankan harta pailit (pasal 98), termasuk melakukan penyegelan (Pasal 99) dan
mencatat semua budel: Pasal 100 dan Pasal 102.
Melakukan Pengumuman koran & Berita Negara: Pasal 15 ayat 4 jo Pasal 113 (isi
pengumuman: amar putusan dan penetapan HP).
3. Tagihan yang di bantah : Pasal 116 jo Pasal 127 : Renvoi prosedur , bisa sampai
kasasi, memakai jasa advokat.
8. Perdamaian di Kepalitan : Pasal 144, Pasal 145, Voting Pasal 151. Homologasi:
Pasal 156 jo 166. Penolakan homologasi: Pasal 159. Yang tidak setuju: Bisa kasasi
(Pasal 160). Pembatalan perdamaian: Pasal 170
9. Pemberesan : Pasal 178 , jika debitur tidak menawarkan perdamaian, maka harta
pailit berada dalam keadaan insolvensi
Penjualan Budel Pailit: wajib melalui lelang (Pasal 185) dan selanjutnya jual bawah
tangan (dgn Izin HP). Daftar pembagian: Pasal 189 dan di umumkan (Pasal 192.
Pengakhirna kepailitan diumumkan di koran (Pasal 202).
10. Kepailitan Harta Warisan : pasal 207-210: Harus diajukan dlm 90 hari sejak debitur
meninggal
11. Kepailitan hanya meliputi harta debitur. Jaminan pihak ketiga bukan budel pailit.
(Pasal 21). Kaitan dgn hak kreditur separatis yairu Pasal 55 (seolah-olah tdk ada pailit),
jo 56 (stay), kemudian harus melaksanakan hak nya dalam 2 bulan (Pasal 59). Kreditur
Separatis yg melaksanakan eksekusi jaminan, wajib lapor ke kurator setelah selesai:
Pasal 60
12. Pemberesan : Pasal 178 , jika debitur tidak menawarkan perdamaian, maka harta pailit
berada dalam keadaan insolvensi.
13. Penjualan Budel Pailit: wajib melalui lelang (Pasal 185) dan selanjutnya jual bawah
tangan (dgn Izin HP). Kemudian membuat daftar pembagian: Pasal 189 dan di
umumkan (Pasal 192. Pengakhirna kepailitan diumumkan di koran (Pasal 202).
14. Setelah eksekusi budel pailit, Kurator wajib buat daftar pembagian : Pasal 189 jo Pasal
192 (di letakkan di kepaniteraan dan diumumkan di Koran). Yg keberatan: Bisa kasasi
kalau tidak setuju pembagian (Pasal 196)
17. Kepailitan Harta Warisan : pasal 207-210: Harus diajukan dlm 90 hari sejak debitur
meninggal
PKPU: Bisa diajukan secara sukarela oleh debitur sendiri maupun diajukan oleh kreditur,
syarat kepailitan berlaku di PKPU pasal 222 - 224 ).
1. PKPU bisa secara sukarela atau PKPU atas permohonan krediturnya (Pasal 222).
Syarat PKPU sukarela: Memiliki lebih dari satu kreditur, permohonannya di ttd oleh
debitur bersama advokatnya dan harus ada persetujuan RUPS (Pasal 224). Harus
diputus dlm 3 hari sejak diajukan (Psl 225). PKPU atas inisiatif kreditur: diputus paling
lambat dlm 20 hari.
PKPU Sukarela : Otomatis diberikan utk 45 hari , bisa sekalian ajukan Rencana
Perdamaian atau menyusul.
PKPU: Perusahaan masih aktif, direksi didampingi Pengurus. Semua tindakan direksi
wajib atas persetujuan pengurus (Pasal 240).
4. Selama PKPU, debitor tdk bisa di paksa bayar hutang (Pasal 242 dan tidak boleh
bayar hutang : Pasal 245)
6. Pengakhiran PKPU: Pasal 255, debitor itikad buruk, harta tidak memungkinkan.
9. Tagihan ke Pengurus: tertulis n bukti lengkap : Pasal 270, di buat pencatatan mnrt
sifat dan jumlah oleh Pengurus : Pasal 272
11. Perdamaian wajib di homologasi : Pasal 285. Penolakan Perdamaian jika syarat
pasal 285 ayat 2 terpenuhi.