Anda di halaman 1dari 5

SISTEMATIKA UU KEPAILITAN UU NO. 37 TAHUN 2004.

BAB I : KETENTUAN UMUM

BAB II : KEPAILITAN

BAB III: PKPU : Pasal 222 sampai pasal 294

BAB IV : PERMOHONAN PK : pasal 295

BAB V : KETENTUAN LAIN LAIN

BAB VI: KETENTUAN PERALIHAN

BAB VII: KETENTUAN PENUTUP

BAB I : Ketentuan Umum terdiri dari 1 pasal dan 9 ayat yg berisi tentang Defenisi.

BAB II: Bagian Kesatu: Syarat & Putusan Pailit : Pasal 2 sampai Pasal 20.

Bagian Kedua: Akibat Kepailitan: Pasal 21 sampai pasal 64.

Bagian Ketiga: Pengurusan Harta Pailit :

Pasal 65 sampai Pasal 68 (Hakim Pengawas)

Pasal 69 sampai 78 ttg KURATOR.

Pasal 79 sampai 84 Panitia Kreditur.

Pasal 85 sampai 90: Rapat Kreditur.

Pasal 91 sampai 92 : Penetapan Hakim

Bagian Keempat: Pasal 93 s/d 112 Tindakan setelah Pailit dan Tugas Kurator.

Bagian Kelima: Pasal 113 sampai 143 : Pencocokan Piutang.

Bagian Keenam: pasal 144 sampai Pasal 177 Perdamaian .

Bagian Ketujuh Pasal 178 sampai Pasal 203 Pemberesan Harta Pailit.

Bagian Kedelapan: Pasal 204 sampai 206 : Berakhirnya Pemberesan.

Bagian Kesembilan: Pasal 207 s/d 211: Kepailiatn Harta Peninggalan

Bagian Kesepuluh: pasal 212 s/d 214: Ketentuan2 Hukum Internasional

Bagian Kesebelas: Pasal 215 s/d 221 Rehabilitasi


BAGIAN PERTAMA : KEPAILITAN

1. UU Kepailitan Belanda thn 1893 - berlaku 1 Sep 1896 & Berdasarkan Asas Konkordansi
berlaku di Hindia Belanda thn 1906.

2. Berd Pasal II Aturan Peralihan UUD 45, tetap berlaku

3. Perlu No. 1 thn 1998 jo UU No. 4 thn 1998

Melahirkan Pengadilan Niaga, ada 5 di Indonesia

Bangkrut = bankrup = banca rotta (Italy) = meja yg patah. simbol debitur yg insolven

Tujuan Kepailitan: Pembagian harta secara adil kepada kreditur = concursus creditorium

Syarat Kepailitan : Pasal 2 ayat 1 jo Pasal 8 ayat 4

Pemohon Pailit: :

Kreditur, Debitur, BI, OJK, Menkeu, Kejaksaan

Harus melalui Advokat.

Putusan : 60 PN, hari 60 hari MA 30 hari PK

Putusan : Bersifat serta merta Pasal 8 ayat 7

Upaya Hukum: Kasasi (8 hari)

Dalam Kepailitan: Pihak ketiga (kreditur) dapat mengajukan kasasi (Pasal 11 ayat 3).

Klausula Arbitrase dlm kontrak bisa disimpangi (Pasal 303)

Alasan utk PK : NOVUM (bukti baru) dan kekeliruan yg nyata dlm putusan hakim (Pasal 295).
jangka waktu mengajukan PK 180 hari utk Novum dan 30 hari utk alasan kekeliruan putusan
hakim.

Sita jaminan dan Penunjukan kurator sementara: Pasal 10

Akibat Kepailitan:

1. Terhadap harta Pailit: Sita umum

2. Terhadap debitur : kehilangan kewenangan (Pasal 24), prinsip zero hour rules.

Pasal 97: Tidak boleh meninggalkan domisili.

Debitur : Wajib hadir pada saat verifikasi (Pasal 121).

Berhak mengajukan perdamaian : Pasal 144. dan Pasal 145

3. Terhadap pihak ketiga:


Perkara perdata gugur, sita gugur (Pasal 29 dan 31).

Kontrak : Kutaor boleh Terminate : Pasal 36

4. Terhadap Eksekusi :

Prinsipnya gugur, namun dlm hal ttu dapat di teruskan dgn izin Hakim Pengawas (Pasal 33)

5. Terhadap Badan Hukum : Penjelasan Pasal 24

6. Terhadap Karyawan : Pasal 39 (PHK)

Perbuatan Hukum Debitur sblm Pailit:

7. Actio Pauliana : Pasal 41 s/d 45

8. Perjumpaan utang (sett off (Pasal 51).

9. Terhadap separatis : Pasal 55-59

10. Hak Menahan benda (Hak retensi) : Pasal 61.

11. Terhadap kreditur separatis: berlaku stay (Pasal 56).

12. Tidak cukup harta Pailit: Kepailitan dicabut atas usul hakim Pengawas: Pasal 18.

Kepailitan Suami-istri : Pasal 62-64

1. Tugas dan Fungsi Kurator: melakukan Pengurusan dan Pemberesan (Pasal 69).
Kurator : BHP dan Perorangan ( Pasal 70).

Pergantian Kurator : (Pasal 71). Laporan berkala per 3 bulan ( Pasal 74). Fee Kurator
: (Pasal 75 dan 76). Pertanggungjawaban Kurator (Pasal 72).

2. Kewajiban Kurator:

Amankan harta pailit (pasal 98), termasuk melakukan penyegelan (Pasal 99) dan
mencatat semua budel: Pasal 100 dan Pasal 102.

Melakukan Pengumuman koran & Berita Negara: Pasal 15 ayat 4 jo Pasal 113 (isi
pengumuman: amar putusan dan penetapan HP).

3. Tagihan yang di bantah : Pasal 116 jo Pasal 127 : Renvoi prosedur , bisa sampai
kasasi, memakai jasa advokat.

4. Tagihan yang terlambat : Pasal 133 jo Pasal 200.

5. Kreditur separatis dapat mendaftarkan sebagian tagihannya menjadi tagihan konkuren


jika dia memperkirakan jaminan yg dia miliki tidak cukup (Pasal 138).

6. Setelah selesai pencocokan piutang, Kurator wajib memberikan laporan keadaan


harta pailit (Pasal 143).
7. Going Concern : Usaha debitur pailit bisa di teruskan oleh curator (Pasal 104 jo Pasal
179), syaratnya di Pasal 180 (persetujuan Kreditor), dpt juga kemudian di hentikan
mnrt Pasal 183. Upah buruh dlm pasal 39 mrp hutang harta pailit.

8. Perdamaian di Kepalitan : Pasal 144, Pasal 145, Voting Pasal 151. Homologasi:
Pasal 156 jo 166. Penolakan homologasi: Pasal 159. Yang tidak setuju: Bisa kasasi
(Pasal 160). Pembatalan perdamaian: Pasal 170

9. Pemberesan : Pasal 178 , jika debitur tidak menawarkan perdamaian, maka harta
pailit berada dalam keadaan insolvensi

Penjualan Budel Pailit: wajib melalui lelang (Pasal 185) dan selanjutnya jual bawah
tangan (dgn Izin HP). Daftar pembagian: Pasal 189 dan di umumkan (Pasal 192.
Pengakhirna kepailitan diumumkan di koran (Pasal 202).

10. Kepailitan Harta Warisan : pasal 207-210: Harus diajukan dlm 90 hari sejak debitur
meninggal

11. Kepailitan hanya meliputi harta debitur. Jaminan pihak ketiga bukan budel pailit.
(Pasal 21). Kaitan dgn hak kreditur separatis yairu Pasal 55 (seolah-olah tdk ada pailit),
jo 56 (stay), kemudian harus melaksanakan hak nya dalam 2 bulan (Pasal 59). Kreditur
Separatis yg melaksanakan eksekusi jaminan, wajib lapor ke kurator setelah selesai:
Pasal 60

12. Pemberesan : Pasal 178 , jika debitur tidak menawarkan perdamaian, maka harta pailit
berada dalam keadaan insolvensi.

13. Penjualan Budel Pailit: wajib melalui lelang (Pasal 185) dan selanjutnya jual bawah
tangan (dgn Izin HP). Kemudian membuat daftar pembagian: Pasal 189 dan di
umumkan (Pasal 192. Pengakhirna kepailitan diumumkan di koran (Pasal 202).

14. Setelah eksekusi budel pailit, Kurator wajib buat daftar pembagian : Pasal 189 jo Pasal
192 (di letakkan di kepaniteraan dan diumumkan di Koran). Yg keberatan: Bisa kasasi
kalau tidak setuju pembagian (Pasal 196)

15. Biaya Kepailitan: Pasal 191

16. Pertanggungjawaban Kurator : Kurator bertanggungjawab secara pribadi atas


pelaksanaan tugasnya (Pasal 72) jo Pasal 202 ayat 3: Pertanggungjawaban ke Hakim
Pengawas dalam waktu 30 hari setelah berakhirnya kepailitan

17. Kepailitan Harta Warisan : pasal 207-210: Harus diajukan dlm 90 hari sejak debitur
meninggal

BAGIAN KEDUA: PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG (PKPU)

PKPU mulai Pasal 222 dan seterusnya

PKPU: Bisa diajukan secara sukarela oleh debitur sendiri maupun diajukan oleh kreditur,
syarat kepailitan berlaku di PKPU pasal 222 - 224 ).
1. PKPU bisa secara sukarela atau PKPU atas permohonan krediturnya (Pasal 222).

Syarat PKPU sukarela: Memiliki lebih dari satu kreditur, permohonannya di ttd oleh
debitur bersama advokatnya dan harus ada persetujuan RUPS (Pasal 224). Harus
diputus dlm 3 hari sejak diajukan (Psl 225). PKPU atas inisiatif kreditur: diputus paling
lambat dlm 20 hari.

PKPU Sukarela : Otomatis diberikan utk 45 hari , bisa sekalian ajukan Rencana
Perdamaian atau menyusul.

PKPU: Perusahaan masih aktif, direksi didampingi Pengurus. Semua tindakan direksi
wajib atas persetujuan pengurus (Pasal 240).

2. Perpanjangan PKPU: harus persetujuan kreditur , syarat votingnya: Pasal 229.

3. PKPU tidak menghentikan jalannya perkara (Pasal 243).

4. Selama PKPU, debitor tdk bisa di paksa bayar hutang (Pasal 242 dan tidak boleh
bayar hutang : Pasal 245)

5. PKPU tidak berlaku terhadap : Kreditur separatis dll (Pasal 244).

6. Pengakhiran PKPU: Pasal 255, debitor itikad buruk, harta tidak memungkinkan.

7. PKPU wajib diumumkan : Pasal 257

8. Perdamaian PKPU : Pasal 265 jo 266 : Proposal Perdamaian harus diumumkan di


koran (Pasal 269).

9. Tagihan ke Pengurus: tertulis n bukti lengkap : Pasal 270, di buat pencatatan mnrt
sifat dan jumlah oleh Pengurus : Pasal 272

10. Voting Rencana Perdamaian: Pasal 281

11. Perdamaian wajib di homologasi : Pasal 285. Penolakan Perdamaian jika syarat
pasal 285 ayat 2 terpenuhi.

12. Perdamaian yg di sahkan, mengikat semua kreditur (Pasal 286).

13. PKPU berakhir: Pasal 288 (homologasi final). harus dimumumkan.

14. Syarat Pengurus PKPU : Pasal 234

15. Tidak ada upaya hukum dalam PKPU (Pasal 235).

JAMASLIN JAMES PURBA, S.H., M.H.

Anda mungkin juga menyukai