Bo l
o al h
rce
le
ek
S
Kepailitan
dan PKPU
Kelas : Hukum Bisnis (B)
Dosen Pengampu : Ahmad Ahsin
Kusuma M, S.E., M.Si
KELOMPOK 4
Pail it
atau perusahaan tidak mampu
membayar hutang-hutangnya
kepada kreditur
atau pihak yang memberikan
pinjaman.
Ketika seseorang atau perusahaan
dinyatakan pailit, maka harta
benda yang dimilikinya akan
UU Nomor 37 Tahun diambil alih oleh pengadilan atau
2004 kurator dan dijual
UU Nomor 9 Tahun untuk membayar hutang-hutang
2016
yang masih belum terbayar.
Kondis i Per us ahaan Dikatakan
pail it
1.Perusahaan Mengeluarkan Surat Hutang Berhetnti
Beroprasi
2.Perusahaan Insolven
3.Timbul Tuntutan Kepailitan
4.Telah Ditunjukan Receivership
5.Seluruh Aset Dititipkan ke Pihak ke-3
Syarat – Syarat Suatu Perus ahaan Dinyatakan
Pailit membayar ( insolven)
Ketidakmampuan
Adanya pernyataan insolven dari pengadilan
Pengajuan berupa tindakan nyata : sukarela oleh debitur maupun pihak ke-3 (seorang
kreditur/ lebih, BI untuk bank, Badan Penyelenggara Pasar Modal untuk perusahaan efek)
Sejak putusan pernyataan pailit oleh Pengadilan Niaga, berlakulah ketentuan Pasal 1131
KUHPdt (Segala barang-barang bergerak dan tak bergerak milik debitur, baik yang sudah
ada maupun yang akan ada, menjadi jaminan untuk perikatan-perikatan perorangan debitur
itu)
Debit ur mempunyai 2 kr edit ur at au lebih
Debitur tidak membayar sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih
Dinyatakan pailit dengan putusan pengadilan
Permohonan sendiri atau permohonan satu / lebih kreditur
Subyek
kepailitan
Usaah Banding
Tidak ada tingkat banding terhadap putusan Pengadilan Niaga tingkat pertama mengenai
permohonan pailit dan PKPU. Yang dapat dilakukan adalah proses pengajuan kasasi pada MA (pasal
11, 12, 13, 14).
Proses permohonan putusan menyatakan pailit telah diatur dalam Pasal 6 s/d 11 UUK
Peninjauan Kembali (pasal 295 s/d 298)
Untuk putusan dengan ketentuan hukum tetap dalat diajukan, apabila:
1.Setelah perkara diputus ditemukan bukti baru yang bersifat menentukan yang ppada
waktu perkara diperiksa di Pengadilan sudah ada, tetapi belum ditemukan; atau
2.Dalam putusan hakim yang bersangkutan terdapat kekeliruan yang nyata.
Pemberesan dan
Penahanan Pencocokan
(pasal 93 s/d 96)
Ulang (pasal
Penjualan Harta Pailit Rehabilit a
(pasal 178 s/d 203) si
113)
RI ma KaSI h
Te