Diusun oleh:
S1AKUNTANSI
C. Analisis
Alat analisis yang digunakan terdiri dari:
1. Analisis Komparatif
Ananlisis Komparatif merupakan salah satu teknik dalam analisis laporan
keuangan dengan membandingkan nilai item-item/tahun di dalam laporan keuangan
dengan nilai item-item/tahun yang sama di laporan keuangan sebelumnya. Analisis ini
bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang arah dan kecenderungan (tendensi)
tentang perubahan yang mungkin akan terjadi pada setiap elemen laporan keuangan di
masa yang akan datang.
2. Analisis Cammon Size
Analisis Cammon Size merupakan suatu cara menganalisis laporan keuangan
dalam bentuk persentase untuk satu periode tertentu lalu kemudian membandingkan
pos yang satu dengan pos lainnya. Laporan keuangan yang digunakan untuk
menganalisis dengan menggunakan metode common size adalah neraca dan laporan
laba rugi.
3. Analisis Rasio Keuangan
Analisis Rasio keuangan merupakan aktivitas yang dilakukan untuk
mengidentifikasi, menilai, mengolah hingga membandingkan informasi yang terdapat
dalam sebuah laporan keuangan seperti laoran neraca, laba rugi, dan arus kas dalam
satu perioe tertentu. Analisis ini juga sering disebut sebagai analisis fundamental.
A. Analisis Laporan Laba Rugi Komprehensif
PENDAPATAN
Pendapatan tahun 2020 tercatat sebesar $114,5 juta mengalami kenaikan
4% jika dibandingkan dengan pendapatan di 2019 yaitu sebesar $110,5 juta
Kenaikan pendapatan tahun 2020 disebabkan oleh Ketika konsumen yang
menginginkan produk dengan harga terjangkau menjadi lebih peka terhadap
harga, terlihat dari total volume penjualan rokok nasional yang mengalami
penurunan hingga 15,1%.
BEBAN pokok penjualan dan pendapatan
Biaya pokok penjualan meningkat dari 87,8 % menjadi Rp 97,1 triliun
disebabkan oleh kenaikan cukai, PPN, dan pajak rokok sebesar 15,3%
menjadi Rp 78,7 triliun. Kenaikan cukai disertai dengan penurunan volume
penjualan menyebabkan marjin laba bruto turun dari 227% pada tahun 2019
menjadi 209% pada tahun 2020. Cukai (termasuk PPN dan pajak rokok)
merupakan 81,0% dari biaya pokok penjualan. Biaya bahan baku turun
6,1% yang terutama disebabkan oleh penurunan volume dan harga
tembakau/cengkeh yang tidak mengalami kenaikan pada tahun 2020. Laba
bruto untuk tahun 2020 sebesar Rp 17,4 triliun, turun 24% dibanding tahun
sebelumnya.
LABA USAHA
Laba dan Jumlah Penghasilan Komprehensif Turunnya biaya promosi,
perjalanan dinas serta perbaikan dan pemeliharaan menyebabkan beban
usaha turun sebesar 5,2% menjadi Rp 7,6 triliun. Beban penjualan turun
14,6% menjadi Rp 4,2 triliun, sementara beban umum dan administrasi naik
10,1% menjadi Rp 3,4 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu yang
terutama disebabkan oleh beban lain-lain terkait COVID-19.
Beban bunga turun 34,6% menjadi Rp 382,7 miliar terutama disebabkan
penurunan saldo rata-rata pinjaman bank sebesar 27,0% dari tahun
sebelumnya dan penurunan biaya pinjaman bank rata-rata sebesar 0,8%
dibandingkan tahun 2019. Laba untuk tahun 2020 sebesar Rp 7,6 triliun
atau
laba per saham sebesar Rp 3.975, lebih rendah 29,7% adalah akibat dari
penurunan yang terjadi pada marjin laba bruto yang disebabkan oleh
kenaikan cukai yang tidak diikuti dengan kenaikan harga jual,
penurunan volume penjualan sebesar 6,5% serta beban usaha dan beban
bunga yang lebih rendah. Setelah memperhitungkan rugi komprehensif lain
sebesar Rp 56,0 miliar yang timbul dari perubahan pengukuran kembali
liabilitas imbalan pasti, jumlah penghasilan komprehensif untuk tahun 2020
turun 29,7% menjadi Rp 7,6 triliun dibandingkan dengan Rp 10,8 triliun
pada tahun 2019.
BEBAN POKOK PENDAPATAN
Beban pokok pendapatan perseroan pada tahun 2021 megalami kenaikan
sebesar 12,09% atau setara $77,45 juta dibandingkan dengan Beban Pokok
Pendapatan di tahun 2020 yaitu sebesar $640,73 juta. Adapun beberapa
akun yang mempengaruhi kenaikan beban pokok pendapatan yaitu
diantaranya:
Jasa kantraktor
Biaya Jasa Kontraktor mencakup 17,48% dari total Bahan Pokok
Produksi tahun 2021. Presentase tersebut lebih tingi dibanding tahun
2020. Kenaikan sebesar $21,11 juta di tahun ini disebabkan oleh lebih
tingginya biaya pemeliharaan peralatan pabrik dan tambang.
Batubara
Batubara digunakan untuk proses pembakaran di tanur pengering dan
tanur pereduksi. Biaya batubara tahun 2021 lebih tinggi sebesar
42,11% bila dibandingkan dengan tahun 2020. Hal ini disebabkan
harga batubara yang lebih tinggi disbanding tahun 2020.
Bahan Pembantu
Meskipun biaya Bahan Pembantu mengalami penurunan sebesar 7,05%
dari total Beban Pokok Produksi tahun 2021, hal tersebut tidak terlalu
mempengaruhi total dari kenaikan Beban Pokok Produksi secara
keseluruhan di tahun ini.