Anda di halaman 1dari 12

PRA-RANCANGAN PABRIK PROPYLENE GLYCOL DENGAN KAPASITAS

500.000 TON/TAHUN

Disusun oleh:

FIKRY RAMDANI PANGESTU (1141820018)

RETNO WULANDARI (1141820042)

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA
MARET 2022

1
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berbagai industri nasional di Indonesia terus berkembang. Industri kimia
menjadi salah satu industri nasional yang terus dikembangkan agar mampu
memenuhi pasar nasional dan internasional guna menaikkan pendapatan negara.
propilene glikol menjadi salah satu komoditi bahan kimia yang banyak di impor
oleh Indonesia.

Propilen Glikol adalah suatu senyawa yang mempunyai rumus kimia C 3H8O2
senyawa ini mempunyai nama komersial Propylene Glycol Industrial (PGI) dan
Propylene Glycol USP (PG USP) sedangkan nama IUPAC dari senyawa ini
adalah 1, 2 – Propanediol. Senyawa ini mempunyai sifat–sifat: jernih, kental, cair,
sedikit berbau, sedikit pahit, dan mempunyai tekanan uap rendah (Kirk
Othmer,1983). Propilen glikol banyak digunakan sebagai pengawet dan pelarut
dalam industri makanan, bahan baku resin polyester tak jenuh, bahan pelembut
dan pelembab pada industri kosmetik, campuran obat, sebagai plastizier dan
antifreeze, setara sebagai bahan aditif dalam industri pembuatan cat. Berdasarkan
aplikasinya Propilen glikol memiliki peranan yang cukup penting dalam
menunjang kehidupan sehari-hari. Sampai saat ini, untuk memenuhi kebutuhan
tersebut Indonesia harus mengimpor dari luar negeri.

Prospek industri dan pemasaran propilen glikol di Indonesia sangat besar. Di


Indonesia propilen glikol belum diproduksi sendiri kendati permintaannya
cenderung terus meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan propilen glikol dipasar
dalam negeri, Indonesia hingga awal tahun 2022 ini masih mengandalkan pasokan
impor. Sehingga pendirian pabrik propilene glikol memiliki peluang yang besar
terhadap pasar dalam negeri.

Pendirian pabrik propilen glikol diharapkan mampu memenuhi kebutuhan


bahan baku industri kimia dalam negeri dan untuk menekan angka nilai impor,
atau memiliki potensi pasar yang tumbuh pesat di dalam negeri serta untuk
meningkatkan kuantitas dan kualitas penyerapan tenaga kerja dan mampu

2 Program Studi Teknik Kimia ITI


menciptakan lapangan kerja produktif, berarti membuka lapangan kerja baru.
Selain itu juga untuk memenuhi pasar di luar negeri yang di harapkan dapat
meningkatkan devisa negara.

1.2 Data Analisis Pasar


Dalam mempertimbangkan perancangan pabrik, salah satu aspek yang
diperhatikan yaitu penentuan kapasitas produksi pabrik propilene glikol. Dalam
data analisa pasar ini terdapat data kapasitas produksi, konsumsi, impor, serta
ekspor di Indonesia.

1.2.1 Data Produksi dan Konsumsi


Di Indonesia hingga saat ini belum ada satu pun perusahaan yang
memproduksi propilen glikol, sehingga seluruh kebutuhan untuk industry dalam
negeri masih mengandalkan dari pasokan impor. Berikut ini adalah table data
produksi dan konsumsi propilen glikol di Indonesia. Dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa konsumsi nasional akan propilen glikol dari tahun ke
tahunnya selalu meningkat, sehingga pendirian pabrik propilen glikol sangat
diperlukan.

Tabel 1. 1 Data Produksi dan Konsumsi Propilene Glikol di Indonesia (Nexant.com)

Tahun Produksi (ton) % Konsumsi (ton) %

2016 0 1.209.184
2017 0 - 1.316.894 8,91
2018 0 - 1.372.913 4,25
2019 0 - 1.271.820 - 7,36
2020 0 - 1.337.700 5,18
Rerata - Rerata 2,74

1.2.2 Data Ekspor dan Impor


Data ekspor dan impor pada tabel berikut menunjukan bahwa jumlah
antara keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Dimana nilai ekspor
jumlahnya kecil sekali jika dibandingkan dengan nilai impor. Disamping itu, data
ekspor merupakan produk dari sisa impor yang berlebih. Maka dari itu data
ekspor untuk menghitung kapasitas pabrik kami anggap nol nilainya. Untuk

3 Program Studi Teknik Kimia ITI


memperoleh keuntungan dengan meningkatkan devisa negara maka nilai impor
harus diturunkan dengan cara mendirikan pabrik propilen glikol di Indonesia.
Tabel 1. 2 Data Ekspor dan Impor Propilen glikol di Indonesia (OEC.com)

Jumlah Ekspor Jumlah Impor


Tahun % %
(ton) (ton)
2016 3.687 1.209.184
2017 15.007 307,05 1.316.894 8,91
2018 21.908 45,98 1.372.913 4,25
2019 17.544 - 19,92 1.271.820 - 7,36
2020 8.930 - 49,10 1.337.700 5,18
Rerata 71,00 Rerata 2,74

1.3 Penentuan Kapasitas Pabrik


Tabel 1.3 menunjukkan data proyeksi dari tahun 2021-2026

Tabel 1. 3 Data Proyeksi Tahun 2021-2026

Produksi Konsumsi Jumlah Jumlah


Tahun
(ton) (ton) Ekspor (ton) Impor (ton)
2021 - 1.374.353 - 1.374.353
2022 - 1.412.011 - 1.412.011
2023 - 1.450.700 - 1.450.700
2024 - 1.490.449 - 1.490.449
2025 - 1.531.287 - 1.531.287
2026 - 1.573.245 - 1.573.245

Dalam penentuan kapasitas pabrik digunakan dua parameter acuan yaitu


nilai supply (produksi + impor) and demand (konsumsi + ekspor) di tahun 2026
akan beroperasi serta kapasitas terkecil untuk pabrik. Di bawah ini merupakan
hasil perhitungan parameter supply and demand tersebut. Karena data ekspor
nilainya dianggap nol. Maka nilai impor sama dengan konsumsi. Data tersebut
memperlihatkan adanya peluang pasar untuk tahun 2026 sebesar 1.573.245
ton/tahun. Sehingga pabrik dibangun dengan maksud memenuhi kebutuhan
propilen glikol di Indonesia.

4 Program Studi Teknik Kimia ITI


Tabel 1. 4 Perhitungan Selisih antara Supply dan Demand

Supply 1.573.245
Demand 3.146.489
Selisih - 1.573.245

Kapasitas pabrik juga ditentukan dengan mempertimbangkan data kapasitas


ekonomi terkecil untuk pabrik yang telah berdiri sebagai parameter acuan.
Kapasitas ekonomi merupakan kapasitas terpasang pabrik yang diasumsikan
nilainya ekonomis dan tidak rugi. Berikut pada tabel 1.5 terdapat beberapa
produsen beserta kapasitas produksinya pertahun.

Tabel 1. 5 Data Kapasitas Terkecil Produksi Propilen Glikol di Beberapa Negara


(Alibaba.com)

Kapasitas
Negara Produsen
(ton/tahun)
Korea Selatan Jwell Global Co. Ltd 13.224
China Nantong Lanzhou New Material Co., Ltd 50.000
China Itrade Chemical (Jiangsu) Co. Ltd 100.000
Afrika Selatan BF Global Trading Pty. Ltd 240.000
China Shandong Baovi Teknologi Energi Co. Ltd 360.000
China Zhonglian Group 600.000

Berdasarkan proyeksi kebutuhan Propilen glikol dari perhitungan impor,


kapasitas pabrik yang telah berdiri, maka dirancang pendirian pabrik Propilen
glikol pada tahun 2026 dengan kapasitas 500.000 ton/tahun. Dengan kapasitas
tersebut, diharapkan dapat mengurangi impor propilen glikol sehingga devisa
negara akan meningkat karena berkurangnya impor dan mengurangi
ketergantungan terhadap negara lain.

1.4 Penentuan Lokasi


Lokasi pabrik sangat penting dalam perancangan pabrik. Penentuan lokasi
pabrik dipilih berdasarkan pasokan bahan baku, konsumen produk yang
dihasilkan pada pabrik ini, kegiatan operasional pabrik serta keuntungan jangka
panjangnya seperti perluasan lahan pabrik.

Ada banyak faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan lokasi suatu
pabrik. Setiap faktor tersebut memerlukan penelaahan yang mendalam sehingga

5 Program Studi Teknik Kimia ITI


kesalahan pemilihan lokasi dapat dihindari. Hal utama yang harus dapat dipenuhi
adalah pabrik harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga biaya produksi dan
distribusi seminimal mungkin, serta mempunyai kemungkinan untuk mudah
dikembangkan di masa mendatang dan kondisi lingkungan yang memadai.

Pabrik direncanakan akan didirikan di Kawasan Industri Estate Cilegon


(KIEC), Cilegon, Banten. Pemilihan lokasi tersebut didasarkan pada
pertimbangan beberapa faktor berikut ini:

1.4.1 Pasokan Bahan Baku


Pabrik didirikan harus berdekatan dengan sumber bahan baku yang
digunakan karena hal tersebut mempermudah dan memperkecil cost pengadaan
bahan baku. Bahan baku yang dipakai adalah gliserol yang didapat dari PT
Cisadane Raya Chemical, bahan baku H2 didapatkan dari PT Air Liquide
Indonesia melalui pipeline.

1.4.2 Konsumen
Selain dari pasokan bahan baku, lokasi pabrik juga lebih baik berdekatan dengan
konsumen produk yang dihasilkan pada pabrik ini. Berdasarkan aplikasinya yang
luas propilen glikol digunakan dalam berbagai penggunaan akhir di industri
termasuk kosmetik dan perawatan pribadi, makanan, farmasi, bangunan &
konstruksi, otomotif, dan lainnya. Berdasarkan wilayah, Asia-Pasifik memegang

6 Program Studi Teknik Kimia ITI


pangsa permintaan utama pasar propilen glikol dan diproyeksikan akan tumbuh
secara signifikan selama periode perkiraan karena industri penggunaan akhir yang
segera muncul seperti Farmasi, makanan, otomotif dan konstruksi di wilayah
tersebut. Propilen glikol digunakan untuk kebutuhan pabrik dalam negeri yang
Sebagian besar berada dikawasan pulau Jawa khususnya Banten, Tangerang dan
sekitarnya. Jadi untuk pemasaran produk cukup dekat sehingga pemilihan lokasi
tepat karena dekat dengan daerah pemasaran.

1.4.3 Fasilitas Transportasi


Sarana transportasi merupakan faktor penting dalam perancangan pabrik.
Dengan tersedianya sarana transportasi maka akan mempermudah proses
distribusi dari atau ke lokasi pabrik baik untuk bahan baku ataupun produk.
Karena bahan baku yang kami gunakan impor, maka pertimbangan lokasi dekat
pelabuhan menjadi pilihan kami untuk mendirikan pabrik ini. Pelabuhan Merak
yang berada di Pulo Merak, Kota Cilegon, Banten yang menghubungkan Pulau
Sumatra dan Pulau Jawa. Hal ini juga memudahkan transportasi untuk keperluan
impor alat – alat industri dan pengiriman produk ke wilayah lain. Lokasi pabrik di
Cilegon akan mempermudah pemasaran baik untuk industri dalam negeri maupun
luar negeri, karena kota Cilegon dapat diakses oleh jalan tol Merak-Jakarta. Hal
ini mempermudah mobilisasi bahan baku maupun produk. Untuk keperluan
mobilisasi jarak jauh dapat dibuat pos-pos relay di kota-kota besar seperti
di Jakarta yang mempunyai fasilitas transportasi yang lengkap, diantaranya
jalur kereta api, jalan darat, pelabuhan udara, dan pelabuhan laut yang
memadai untuk pemasaran di luar pulau maupun untuk ekspor.

1.4.4 Ketersediaan Utilitas


Unit utilitas atau unit pendukung ini berupa suplai bahan bakar, air, steam
serta listrik yang mana akan dibutuhkan dalam proses operasional pabrik. Cilegon
merupakan salah satu kota industri di Indonesia sehingga sarana dan prasarana
penunjang untuk memenuhi kebutuhan operasional pabrik tercukupi dengan baik.
Untuk kebutuhan listrik diperoleh dari PLTU Suralaya di Cilegon dan generator
diesel sebagai cadangan energi listrik, sedangkan untuk ketersediaan air diperoleh

7 Program Studi Teknik Kimia ITI


dari PDAM unit pengolahan PT Krakatau Titra Industri yang dekat dengan lokasi
pabrik atau bisa juga berasal dari Waduk Kreceng.

1.4.5 Ketersediaan Tenaga Kerja


Pendirian pabrik tentunya memerlukan tenaga kerja baik tenaga kerja
terampil maupun non terampil. Tenaga kerja terampil dipilih berdasarkan
kualifikasi tertentu yang sesuai dengan posisinya. Sedangkan tenaga kerja non
terampil diambil dari daerah setempat atau pendatang yang mencari pekerjaan.
Dengan demikian pabrik akan berjalan dengan baik. Jumlah tenaga kerja akan
menyesuaikan dengan kebutuhan dan keterampilan yang disyaratkan oleh
perusahaan. Berdasarkan Badan Pusat Statistik Provinsi Banten hingga Agustus
2021, ketersediaan tenaga kerja berdasarkan tingkat pendidikan SD/sederajat
sebesar 13,82%, SLTP/sederajat sebesar 17,18%, SLTA/SMK/sederajat sebesar
36,11%, Akademi/Diploma III/Sarjana sebesar 2,62%, Strata II sebanyak 0,53%,
dan strata III adalah sebesar 0,03% (Banten, 2021).

1.4.6 Ketersediaan Tanah yang Cocok


Pembangunan pabrik ini lebih baik dilakukan pada tanah yang jauh dari
pemukiman penduduk sehingga tidak mengganggu satu sama lain. Selain itu
Kawasan Industri Krakatau Steel, Cilegon, Banten memiliki tanah yang baik,
bukan daerah dengan rawan erosi atau tanah longsor.

8 Program Studi Teknik Kimia ITI


BAB 2
TEKNOLOGI PROSES

2.1 Teknologi yang Tersedia


Ditinjau dari proses pembuatannya propilen glikol dapat dilakukan dengan
beberapa cara, antara lain:

2.1.1 Proses Gelen J. Suppes et al (Methode of Producing Lower Alcohols from


Glycerol) US 0244312 A1
Proses ini dilakukan secara dua tahap, tahap pertama merupakan
proses produksi dengan asetol dengan distilasi reaktif, dimana gliserol
yang digunakan terdehidrasi. Asetol diperoleh dengan bantuan katalis lalu
asetol dimurnikan.

Tahap pertama ini dilakukan dengan menggunakan reaktor fixed


bed dengan suhu berkisar antara 180 oC sampai 230 oC dan tekanan
berkisar antara 100 bar sampai 170 bar. Gliserol yang masuk ke feed berisi
antara 0 sampai 1 5 wt % air, dengan katalis heterogen yang dapat
memiliki unsur paladium, nikel, rhodium, kromium, tembaga atau
kombinasi darinya. Sebaiknya gunakan katalis kombinasi dari tembaga
dan kromium.

Tahap kedua, asetol murni yang dihasilkan dari proses sebelumnya


dicampur dengan hidrogen dan mengalami hidrogenasi menjadi propilen
glikol dengan bantuan katalis. Dalam tahap kedua, waktu reaksi yang
dibutuhkan berkisar antara 0,1 sampai 24 jam dengan temperatur antara
100 oC sampai 300 oC dan tekanan antara 100 bar sampai 170 bar. Proses
tahap kedua ini dapat menggunakan katalis yang sama dengan tahap
pertama dan didasarkan pada katalis kombinasi antara tembaga dan
kromium.

2.1.2 Proses Rebello et al (Production of Propylene Glycol from Glycerol) EP 2


540 692 A2
Paten ini mendeskripsikan proses produksi propilen glikol dari
gliserol melalui hidrogenolisis gliserol yang telah dimurnikan menjadi

9 Program Studi Teknik Kimia ITI


propilen glikol dalam fasa liquid, dimana dua tahap reaksi berjalan secara
bersamaan atau simultan pada satu reaktor yang sama dalam kondisi
temperatur dan tekanan yang spesifik, dan efluen dari reaktor fixed bed
diarahkan ke proses selanjutnya yaitu separation dan purification.

Dua tahap produksi propilen glikol dimulai dari tahap pemurnian


gliserol untuk menghilangkan kotoran yang terkandung di dalamnya
seperti garam dan bahan organik non gliserol sehingga kemurnian gliserol
terdapat pada rentang 90 % b/b sampai 100 % b/b. Proses pemurnian
gliserol pada tahap ini umumnya menggunakan distilasi fraksional.

Setelah didapat gliserol murni, gliserol ditransformasikan menjadi


propilen glikol secara hidrogenolisis. Reaksi ini dilakukan dalam fasa cair,
dimana dua tahap reaksi terjadi secara simultan dalam satu reaktor yang
sama yaitu reaktor fixed bed. Kondisi operasinya berkisar antara 5 bar
sampai 50 bar dan temperatur berkisar antara 160oC sampai 260oC. pada
tahap ini gliserol terdekomposisi menjadi asetol dan air. Kemudian dengan
bantuan katalis kombinasi tembaga dan kromium, gas hidrogen, dan asetol
direaksikan menjadi propilen glikol.

2.2 Seleksi Proses


Berdasarkan kedua proses di atas, proses yang akan dipilih untuk pendirian
pabrik propilen glikol dipertimbangkan melalui aspek-aspek sebagai berikut:

2.2.1 Efisiensi Proses


Aspek utama yang menjadi pertimbangan dipilihnya proses dua
tahap secara simultan yaitu dari efsiensi proses. Proses dua tahap secara
simultan ini memiliki status teknologi yang paling baik diantara kedua
proses di atas. Proses dua tahap secara simultan menggabungkan proses
pembentukan asetol dari gliserol dan proses reaksi hidrogenasi asetol
menjadi propilen glikol. Selain itu proses dua tahap secara simultan juga
memangkas waktu reaksi yang tadinya dapat mencapai 24 jam menjadi
lebih singkat sehingga waktu operasional unit proses juga akan semakin
efisien.

1
Program Studi Teknik Kimia ITI
0
Konversi yang dihasilkan dari proses dua tahap secara simultan
menghasilkan produk propilen glikol sebanyak 93%, sedangkan pada
proses dua tahap hanya menghasilkan konversi sebesar 90%. Dengan
demikian maka nilai produk samping pada proses dua tahap secara
simultan ini lebih kecil dan nilai konversi ini diasumsikan akan
menghasilkan proses yang lebih efisien.

2.2.2 Keamanan Teknologi


Kondisi operasi pada proses dua tahap secara simultan diketahui
membutuhkan tekanan dan temperatur yang lebih kecil dibanding dengan
proses dua tahap dimana dengan itu dapat disimpulkan bahwa proses dua
tahap secara simultan memiliki keamanan teknologi yang lebih baik.

2.2.3 Biaya
Pada proses dua tahap secara simultan hanya dibutuhkan 1 reaktor
fixed bed, sedangkan proses dua tahap membutuhkan 2 reaktor. Jumlah
reaktor pada proses dua tahap secara simultan akan lebih ekonomis dari
segi harga unit. Selain itu, energi yang dibutuhkan juga akan lebih
ekonomis. Maka proses dua tahap secara simultan dinilai lebih
menguntungkan dibanding proses dua tahap.

Tabel 2. 1 Ringkasan Seleksi Proses

Rekasi dua tahap


  Reaksi dua tahap
secara simultan
Nomor Paten US 0244312 A1 EP 2 540 692 A2
Tahun 2005 2013
Gliserol Gliserol
Bahan Baku
Hidrogen Hidrogen
Reaksi Kimia Hidrogenasi Hidrogenasi
Katalis Cooper chromite Cooper chromite
Konversi 90,00% 93,00%
Kondisi Operasi    
Tekanan 100 bar - 170 bar 5 bar - 50 bar
Suhu 170 - 270°C 220°C

1
Program Studi Teknik Kimia ITI
1
Dari pertimbangan di atas, pabrik propilen glikol yang akan didirikan akan
menggunakan proses dua tahap secara simutan dengan bahan baku gliserol dan
hidrogen dengan acuan European Patent No. 2 540 692 A2.

1
Program Studi Teknik Kimia ITI
2

Anda mungkin juga menyukai