Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
Perancangan Sistem Proses Kimia dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat dan
salam semoga selalu tercurahkan atas junjugan kita Nabi Muhammad S.A.W,
sahabat serta para pengikutnya
Tugas ini berjudul “Pra Rancangan Vinyl Chloride Monomer dengan Proses
Thermal Cracking Kapasitas 160.000 Ton/Tahun”,disusun sebagai salah satu tugas
dari mata kuliah perancangan system proses kimia.
Penulisan Tugas ini dapat berjalan dengan lancar atas bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan terima kasih
kepada:
1. Allah SWT yang selalu melimpahkan Rahmat dan Hidayahnya yang senantiasa
memberikan kemudahan dalam mengerjakan Tugas ini.
2. Orang Tua dan Keluarga yang selalu memberikan doa, semangat, dan dukungan
yang tiada henti-hentinya.
4. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu yang telah
membantu penyusunan Tugas ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas ini masih banyak kekurangan,
untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan tugas ini.
Semoga tugas ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK
PENDAHULUAN
Seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1.1 yaitu aktivitas impor ekspor Vinyl
Chloride Monomer di Indonesia.
Pabrik Vinyl Chloride Monomer akan didirikan pada tahun 2024 dan mulai
beroperasi pada tahun 2029, dalam memprediksi kebutuhan pasar guna
menentukan kapasitas pabrik setelah pabrik mulai beroperasi dengan beberapa
pertimbangan yaitu:
Kebutuhan Vinyl Chloride Monomer dalam negeri saat ini dipenuhi dari PT.
Asahimas Chemical dan PT. Sulfindo, berikut data kapasitas produksiVinyl
Chloride Monomer kedua pabrik tersebut
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa kebutuhan Vinyl
Chloride Monomer cenderung mengalami peningkatan. Peningkatan kebutuhan
Vinyl Chloride Monomer dapat dilihat pada Tabel 1.4
Industri Kapasitas
/ tahun
PT. Standard Toyo Polymer 88000
PT. TPC Indo Plastic 120000
PT. Eastern Polymer 48000
PT. Sulfindo Adi Usaha 110000
PT. Asahimas Chemical 550000
PT. Satomo Indovyl Polimer 70000
Pt. Siam Maspion Polymer 100000
TOTAL 1086000
(www.bps.co.id,2017)
Berikut Tabel 1.5 peluang supply,demand, dan peluang kapasitas yang akan
direncanakan.
= 299000 ton/tahun
Bahan baku utama yang diperlukan oleh suatu industri harus dapat terpenuhi
secara kontinyu. Pabrik Vinyl Chloride Monomer merupakan pabrik dengan
produk weight loss yang artinya produk lebih ringan dibandingkan bahan baku
sehingga lebih menguntungkan jika pabrik berada dekat dengan lokasi bahan
baku. Selain itu, harga bahan baku merupakan faktor penting yang akan
memengaruhi nilai total produk sehingga lokasi pabrik yang dekat dengan bahan
baku dapat meminimalkan biaya pengiriman. Bahan baku dalam proses
pembuatan Vinyl Chloride Monomer yaitu Ethylene Dichloride dapat diperoleh
dari PT. Asahimas Chemical dan PT. Sulfindo Adiusaha yang berlokasi di
Cilegon, Banten.
Daerah Pemasaran
Menurut Djing (1960), lokasi pabrik didirikan dekat dengan pasar dan
bahan baku didasari oleh tiga hal yaitu untuk meminimalkan biaya transportasi,
untuk meningkatkan kerja sama bisnis dan untuk mengurangi risiko dari produk
weight loss. Pabrik Vinyl Chloride Monomer yang akan didirikan di Cilegon,
Banten mempertimbangkan tiga hal tersebut dimana target utama yaitu konsumen
VCM yang mayoritas berada di Pulau Jawa, Cilegon, Banten. Selain itu akses ke
negara lain untuk meningkatkan keuntungan bisnis seperti impor juga lebih
mudah karena dekat dengan laut. Selain tiga hal diatas, pabrik Vinyl Chloride
Monomer merupakan pabrik dengan produk weight loss yang artinya produk lebih
ringan dibandingkan bahan baku sehingga lebih menguntungkan jika pabrik
berada dekat dengan lokasi bahan baku. Bahan baku EDC akan dipasok dari PT.
Asahimas Chemical dan PT. Sulfindo Adiusaha yang berlokasi di Cilegon. Tabel
1.8 memperlihatkan konsumen Vinyl Chloride Monomer dalam negeri.
Utilitas suatu pabrik juga merupakan salah satu faktor penting dalam
penentuan lokasi suatu pabrik. Dalam operasinya, pabrik membutuhkan air, energi
(listrik), steam, dan kebutuhan utilitas lainnya untuk keperluan proses, pendingin,
pemadam kebakaran, maupun keperluan rumah tangga pabrik. Oleh karena itu,
lokasi pabrik hendaknya berdekatan dengan sumber air seperti sungai, waduk,
atau laut sehingga ketersedian air terjamin. Sumber energi terutama energi listrik
dapat dipenuhi dengan instalasi kabel lisrik yang bekerja sama dengan Perusahaan
Listrik Negara (Djing, 1960). Di Cilegon, Banten kebutuhan air dapat dipasok dari
PT. Krakatau Tirta Industri, serta kebutuhan listrik dari PLN, dan sekitarnya.
Ketenagakerjaan
Transportasi
BAB 2
DESKRIPSI PROSES