Anda di halaman 1dari 17

KOMISI PEMILIHAN RAYA (KPR)

HIMATEMIA FT UNILA 2021


1. LATIFAH AZAHRA (2015041025)

2. ALIFAH PRASETYA PUTRI (2015041026)

3. ANISYA AGUSTINA (2015041030)

4. M. NUH (2015041054)

5. RIFYAL FIRDAUS (2015041090)

6. ALVITA FIKSI AZZAHRA (1915041015)

7. SONA ERLANGGA (1915041016)

8. MUHAMMAD AKBAR PAMBUDI (1915041045)

9. NABILA RIZQI AFIFAH (1955041006)

10. ACHMAD RAFI NOVRANDI (1955041011)


RUNDOWN

1. Penetapan TPS
2. Penetapan Nomor Urut
3. Pembacaan Peraturan Kampanye
4. Deklarasi Damai
KETENTUAN KAMPANYE
 Kampanye dilaksanakan sebagai bagian dari penyelenggaraan

Pemira Himatemia Fakultas Teknik Unila.


 Kampanye dilaksanakan oleh pasangan calon dan/atau tim

sukses pasangan calon.


 Materi Kampanye berisi program kandidat pemira.

 Calon Ketua dan Wakil Ketua Himatemia Fakultas Teknik

Unila bertanggung jawab atas seluruh materi kampanye

masing-masing.
 Calon Ketua dan Wakil Ketua Himatemia Fakultas Teknik

Unila wajib menjaga kebersihan selama masa kampanye.


 Calon Ketua dan Wakil Ketua Himatemia Fakultas Teknik

Unila wajib memiliki Tim Sukses.


 Dalam menjalankan kampanye para calon dapat dibantu oleh

tim sukses.
 Kampanye dibagi menjadi dua jenis yaitu kampanye media dan

kampanye lisan.
 Kampanye media dan kampanye lisan dilakukan sesuai dengan

jadwal ketentuan yang telah ditentukan oleh KPR (Komisi Pemilihan

Raya).
 Kampanye media terdiri dari kampanye media cetak dan elektronik.

 Bentuk kampanye media cetak, sebagai berikut :

Banner, baliho, spanduk, poster, kaos, sticker, gelang, pin, gantungan

kunci, majalah, buletin, ikat kepala dan media cetak lain yang telah

disahkan KPR (Komisi Pemilihan Raya).


 Bentuk kampanye media elektronik melalui :

-sms -milis
-website -sosial media
-televisi -blog
-mms -media elektronik lainnya
-radio
 Calon Pasangan dilarang melakukan kampanye media cetak di :

-Tempat ibadah dan taman baca Teknik Kimia;


-Ruang dosen Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik;
-Ruang karyawan Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik;
-Ruang perkuliahan;
-Laboratorium;
-Sekretariat Himatemia Fakultas Teknik Unila.
 Calon pasangan wajib menyerahkan sekurang-kurangnya satu contoh dari
tiap media cetak yang digunakan dalam kampanye media ke KPR (Komisi
Pemilihan Raya) Himatemia FT Unila.
 Kampanye lisan dilaksanakan melalui hal-hal berikut :

-Debat kandidat
-Bertatap muka dengan mahasiswa aktif Teknik Kimia FT Unila.
 Debat kandidat wajib diikuti oleh setiap pasangan calon Ketua Himatemia
dan Wakil Ketua Himatemia Fakultas Teknik Unila.
 Apabila calon Ketua Himatemia dan Wakil Ketua Himatemia berhalangan
hadir pada saat debat maka calon Ketua Himatemia dan Wakil Ketua
Himatemia tidak dapat diwakilkan.
 Selama acara debat kandidat berlangsung, tim sukses wajib menjaga
ketertiban.
PERATURAN PEMUNGUTAN SUARA PEMILIHAN
RAYA HIMATEMIA FAKULTAS TEKNIK 2021

 Pemilih yang berhak mengikuti pemungutan suara di TPS yaitu pemilih yang terdaftar secara
akademik pada data akademik mahasiswa Unila.
 Surat suara sah apabila terdapat tanda coblos pada salah satu foto atau kolom nomor calon dan
tanda coblos tidak boleh keluar dari kotak kandidat.
 Surat suara yang memiliki tanda coblos lebih dari satu tetapi masih didalam kotak segi empat
yang memuat nomor, foto, dan nama calon yang sama, maka dinyatakan sah.
 Surat suara yang terdapat tulisan dan/atau catatan lain dinyatakan tidak sah.
 Apabila pemilih menerima surat suara yang ternyata rusak, pemilih dapat meminta surat suara
pengganti kepada KPR Himatemia dan mencatat surat suara yang rusak dalam berita acara.
 Pemilih yang telah memberikan suara, diberikan tanda khusus oleh KPR.
 Pemilih melakukan pemberian suara dengan tertib dan bertanggung jawab.
 Mahasiswa yang tidak memiliki hak pilih atau yang tidak sedang melaksanakan pemberian
suara dilarang berada di TPS dan wajib memelihara ketertiban dan kelancaran pelaksanaan
CONTOH SURAT SUARA
PELANGGARAN, PELAPORAN, SANKSI DAN SIDANG
PELANGGARAN

- Pelanggaran
Pelanggaran-pelanggaran yang dimaksud adalah:
1. Kandidat dan/atau tim suksesnya dilarang:
 Melakukan tindakan kecurangan dalam bentuk apapun yang merugikan peserta pemira
lainnya
 Menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan dari peserta Pemira lain.
 Menghasut dan mengadu domba antar perseorangan maupun antar kelompok mahasiswa
 Pemasangan media kampanye mengganggu fasilitas umum dan kegiatan perkuliahan
 Mengganggu ketertiban umum
 Mengancam seseorang, sekelompok orang dan kandidat yang lain
 Merusak atau menghilangkan atribut kampanye kandidat yang lain
 Melibatkan karyawan dan dosen
 Menjanjikan dan/atau memberikan uang dan/atau barang
 Melakukan kampanye baik melalui media lisan maupun tulisan pada masa sebelum
kampanye atau masa reses
 Melanggar Konstitusi dan Peraturan perundang-undangan yang ada di lingkungan KBM
Unila
 Calon terlambat menghadiri rangkaian acara Pemira Himatemia maksimal 15 menit dari
batas waktu yang ditentukan KPR(Komisi Pemilihan Raya)
 Tidak menyerahakan sekurang-kurangnya satu contoh dari setiap bentuk kampanye
media cetak kepada KPR (Komisi Pemilihan Raya)
2. Pemilih tidak boleh menyalahgunakan dan/atau memalsukan identitas pemilih lainnya.
- Pelaporan
 Setiap pemilih dapat melaporkan setiap jenis pelanggaran
yang dilakukan oleh calon dan/atau tim sukses.
 Setiap laporan yang dilaporkan kepada KPR (Komisi
Pemilihan Raya) wajib disertai bukti-bukti yang
menunjukkan bahwa calon dan/atau tim sukses yang
dimaksud telah melakukan pelanggaran.
 Pelapor wajib mengisi formulir pelaporan untuk setiap
pelaporan di hadapan KPR(Komisi Pemilihan Raya).
 Laporan tentang pelanggaran akan diproses dalam sidang
pleno yang merupakan laporan yang telah dicatat oleh
KPR(Komisi Pemilihan Raya) dan ditandatangani oleh
pelapor dan KPR(Komisi Pemilihan Raya).
- Sanksi dan Sidang Pelanggaran
1. Sanksi Pemilih
 Bagi pemilih yang tidak memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan KPR
(Komisi Pemilihan Raya) Himatemia FT Unila dan/atau mengganggu,
membuat kekacauan/kerusakan pada hari pemungutan suara maka akan
kehilangan hak suaranya.
2. Sanksi Pasangan Calon dan/atau Tim Sukses
 Apabila pasangan calon dan/atau tim sukses melanggar ketentuan mengenai
kampanye dan masa reses maka pasangan calon bersangkutan diberi sanksi
berupa peringatan I (SP I) dari Komisi Pemilihan Raya dan akan dikurangi
suara yang diperoleh sebanyak 10 (sepuluh) suara.
 Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) hari surat peringatan I (SP I) tidak
diindahkan maka pasangan calon yang bersangkutan akan diberi surat
peringatan II (SP II) dan akan dikurangi suara yang diperoleh sebanyak 20
suara.
 Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) hari surat peringatan II (SP II) tidak
diindahkan maka pasangan calon yang bersangkutan dinyatakan gugur atau
diskualifikasi oleh Komisi Pemilihan Raya.
- Sidang Pelanggaran
 Sidang pelanggaran dilaksanakan untuk memproses setiap laporan yang
diterima Komisi Pemilihan Raya (KPR) Himatemia FT Unila dan kemudian
menetapkan sanksi terhadap calon dan/atau tim sukses yang terbukti secara
sah dan meyakinkan telah melakukan pelanggaran sebagaimana diatur.
 Sidang pelanggaran dipimpin oleh Komisi Pemilihan Raya (KPR)
Himatemia FT Unila.
 Sidang pelanggaran wajib dihadiri oleh pelapor, calon dan/atau tim sukses
yang dilaporkan melakukan pelanggaran.
 Hasil sidang pelanggaran selanjutnya disebut penetapan pelanggaran yang
dilakukan calon.
 Penetapan pelanggaran yang dilakukan calon sebagaimana dimaksud ayat
(4) berbentuk surat ketetapan ketua Komisi Pemilihan Raya (KPR)
Himatemia FT Unila.
 Surat keputusan ketetapan Ketua Komisi Pemilihan Raya (KPR) Himatemia
FT Unila sebagaimana dimaksud ayat (5) bersifat final dan mengikat.
PERATURAN TIM SUKSES

 Tim sukses adalah sekelompok mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Unila pendukung pasangan
calon Ketua dan Wakil Ketua Himatemia yang diberi kewenangan untuk melakukan penggalangan dukungan dan
kampanye.
 Persyaratan Anggota Tim Sukses
-Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Unila yang dibuktikan dengan fotokopi KTM, minimal duduk di semester
2(dua)
-Tidak diperbolehkan merangkap anggota sebagai anggota tim sukses untuk sesama Calon Pasangan Ketua dan
Wakil Ketua Himatemia
 Tugas dan Kewajiban
-Menaati dan Melaksanakan segala peraturan tentang Pemira KBM Unila
-Mencari dukungan untuk pasangan calon yang didukung
-Tidak diperbolehkan membantu kandidat ketika kandidat sedang mengikuti debat kandidat
-Tidak diperbolehkan melakukan tindakan yang dilarang dalam kampanye
-Bertanggungjawab penuh kepada KPR (Komisi Pemilihan Raya) atas pasangan calon yang didukungnya selama
menjalankan tahapan penyelenggaran pemira
 Hak dan Wewenang

-Mendukung satu pasang calon Ketua dan Wakil Ketua Himatemia.

-Membantu pasangan calon untuk melakukan penggalangan dukungan.

-Membagikan media kampanye dengan atau tanpa calon pasangan.

-Membantu pasangan calon dalam kegiatan kampanye kecuali pada saat


kampanye publik(debat kandidat).
MASA RESES

 Masa reses calon pasangan Ketua dan Wakil Ketua


Himatemia dilaksanakan pada waktu (hari, tanggal, tahun,
dan pukul) ditentukan oleh KPR(Komisi Pemilihan
Raya).
 Calon pasangan bertanggung jawab atas pembersihan
seluruh materi kampanye masing-masing pada saat masa
reses.
 Dalam masa reses dilarang melakukan kampanye dalam
bentuk apapun.

Anda mungkin juga menyukai