PENDAHULUAN
Dewasa ini penggunaan bahan baku plastik di seluruh belahan dunia sangat diperlukan.
Bertambahnya jumlah penduduk di setiap tahunnya berbanding lurus dengan
bertambahnya kebutuhan bahan baku plastik. Salah satu polimer organik pembentuk
plastik yang cukup mempunyai kekuatan dengan harga relatif murah adalah
Acrylonitrile Butadiene Styrene (C8H8·C4H6·C3H3N)x). Sejak pertama kali
dikomersialkan di AS pada tahun 1940, acrylonitrile telah menjadi salah satu blok yang
paling penting dari industri polimer. Hal ini ditunjukkan oleh pertumbuhan produksi
yang stabil dari Acrylonitrile dengan kapasitas produksi hingga 4.000.000 Ton/Tahun.
Berikut tabel produksi acrylonitrile dari beberapa wilayah :
Salah satu penggunaan acrylonitrile yang terbesar adalah sebagai serat akrilik.
Kegunaan lain dari acrylonitrile yang cukup besar adalah styrene-acrylonitrile (SAN)
dan resin acrylonitrile-butadiena-stirena (ABS), nitril elastomer,dan sebagai intermediet
dalam produksi adiponitrile danakrilamida. Fungsi lain dari acrylonitrile adalah dalam
produksi nitrile rubbers dan nitrile barrier resin, dimana nitrile rubbers digunakan pada
bidang keteknikkan dan proses industri karena sifatnya yang memiliki daya tahan
terhadap bahan kimia, minyak, pelarut, panas dan abrasi, sedangkan nitrile barrier resin
banyak digunakan pada industri makanan, kosmetik, minuman serta pengemasan bahan
kimia lainnya.
Oleh karena itu, perlu adanya pertimbangan dan perencanaan untuk mendirikan pabrik
Acrylonitrile di Indonesia agar kebutuhan akan Acrylonitrile di Indonesia dapat
dipenuhi. Dan dari data diatas kebutuhan acrylonitrile di luar negeri cukup besar perlu
adanya pertimbangan dan perencanaan untuk mendirikan pabrik acrylonitrile di
Indonesia berdasarkan kebutuhan di dalam negeri maupun di luar negeri. Pembangunan
pabrik acrylonitrile di Indonesia tentu akan memberikan dampak yang sangat baik bagi
negara Indonesia seperti mencukupi produksi bahan kimia dalam negeri sehingga dapat
mengurangi jumlah impor bahan kimia dari luar negeri. Selain itu, pembangunan pabrik
ini juga dapat memberikan peluang terbukanya lapangan pekerjaan baru dan adanya
pemanfaatan sumber daya alam yang digunakan sebagai bahan baku dalam
memproduksi acrylonitrile.
Penentuan lokasi pembangunan pabrik merupakan salah satu hal penting yang harus
diperhatikan karena dapat menentukan kelangsungan pabrik ke depannya. Beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam penentuan lokasi pembangunan pabrik diantaranya
adalah letak geografis, kondisi ekonomi dan sosial serta budaya di sekitar lokasi pabrik.
Hal-hal tersebut dapat menentukan bagaimana nantinya pabrik akan beroperasi
termasuk dalam proses transportasi, produksi dan distribusi yang akan dilakukan oleh
pabrik. Dengan mempertimbangkan hal diatas pabrik acrylonitrile dari propylene,
ammonia dan udara ini direncanakan berlokasi di Kota Bontang, Kalimantan Timur.
Beberapa hal yang menjadi dasar pertimbangan dalam pemilihan lokasi pabrik tersebut
antara lain sebagai berikut:
a. Letak Sumber dan Ketersediaan Bahan Baku
Pada pabrik Acrylonitrile menggunakan beberapa bahan baku yaitu propylene dan
Ammonia. Pasokan propylene dari PT Pertamina Balongan yang terletak di
Indramayu, Jawa Barat dengan produksi propylene 230.000 ton/tahun. Selain itu
propylene didapat dari PT Chandra Asri Petrochemical (CAP) 490.000 ton/tahun.
Sedangkan Ammonia di dapat pada PT Pupuk Kalimantan Timur yang terletak di
Kota Bontangg, Kalimantan Timur dengan ketentuan pada pabrik IA Ammonia
660.000 ton/tahun. Pabrik II 595.000 ton/tahun. Pabrik III 330.000 ton/tahun.
Pabrik IV 330.000 ton/tahun. Dan pabrik V 825.000 ton/tahun. PT Pupuk
Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) merupakan anak perusahaan dari PT Pupuk
Indonesia (Persero), dan saat ini memiliki kapasitas produksi Urea 3,43 juta ton
per tahun, Ammonia sebanyak 2,74 juta ton per tahun dan NPK 350 ribu ton per
tahun.
b. Letak Daerah Pemasaran
Target pemasaran dari produk acrylonitrile yang dihasilkan secara umum yaitu
pabrik pembuatan plastik di Pulau Jawa merupakan daerah yang tepat untuk
daerah pemasaran karena banyaknya industri kimia yang menggunakan bahan
baku acrylonitrile diantaranya:
1. Industri Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS) dan Styrene Acrylonitrile
(SAN) yang diproduksi PT Arbe Styrindo Indonesia yang berada di Kota
Serang, Banten.
2. Industri Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS) yang diproduksi PT
ABS Industri Indonesia.
3. Industri Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS) yang diproduksi PT
Indonesia Toray Synthetics yang berlokasi di Kota Tangerang, Banten.
4. Industri Acrylic yang diproduksi PT Dutabudi Tulusrejo.
Selain itu, daerah ini juga dekat dengan Pelabuhan yang memudahkan ekspor
acrylonitrile ke industri - industri yang berada di luar negeri, seperti :
1. Industri Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS) dan Styrene Acrylonitrile
(SAN) yang diproduksi Bhansali Engineering Polymers, Ltd. India.
2. Industri Acrylic Fiber yang diproduksi Thai Acrylic Fibre Co., Ltd.
Thailand.
3. Industri plastik dan resin Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS) yang
diproduksi Sheng Foong Plastic Industries Sdn Bhd, Malaysia.
c. Fasilitas Pengangkutan
Bahan baku Propylene berasal dari PT Pertamina RU VI, Balongan Jawa Barat
yang dapat didistribusikan melalui transportasi laut. Bahan baku ammonia yang
berasal dari PT Pupuk Kalimantan Timur dapat didistribusikan melalui
transportasi darat maupun laut. Kota bontang didukung dengan adanya
transportasi umum yang tersedia melalui darat maupun laut, sehingga sangat
mudah dalam pendistribusian bahan baku.
d. Tenaga Kerja
Tenaga kerja dapat dipenuhi dengan mudah yang kebutuhan dan keterampilannya
sesuai dengan kriteria perusahaan. Tenaga kerja produktif yang terlibat dalam
industri pabrik diperoleh dari lulusan perguruan tinggi baik itu S1 maupun D3
serta lulusan SMA/ SMK di Kalimantan Timur.
e. Utilitas
Sarana utilitas yang digunakan adalah steam, air, tenaga listrik dan energi listrik.
Dalam penyediaan air sebagai kebutuhan sanitasi dan kebutuhan dalam produksi
pabrik diperoleh dari air laut disekitar lokasi pabrik yang terlebih dahulu akan
diolah sesuai dengan spesifikasi air yang dibutuhkan. Pada energi listrik diperoleh
dari PT. Kaltim Daya Mandiri dan generator pabrik yang dimiliki perusahaan.
Sedangkan bahan bakar akan digunakan dalam sumber energi pada pembakaran
boiler untuk pembangkit steam.
f. Sarana dan Prasarana
Pemilihan lokasi pabrik di kawasan industri Kota Bontang telah dipertimbangkan
bahwa daerah tersebut telah memiliki sarana dan prasarana, yang meliputi
transportasi, bank, jaringan telekomunikasi, sarana pendidikan, sarana kesehatan,
rumah ibadah, dan hiburan sehingga hal ini dapat mempermudah akses karyawan
dan dapat meningkatkan produktivitas pabrik.
Adapun peta lokasi pendirian pabrik acrylonitrile dapat dilihat pada Gambar 1.3.
dimana:
F = proyeksi data besarnya impor pada tahun 2027 (ton/tahun)
P = jumlah impor tahun terakhir (ton/tahun)
i = laju pertumbuhan (rata-rata)
n = jangka waktu pabrik berdiri
Bahan baku yang digunakan dalam memproduksi acrylonitrile yaitu propylene dan
asam nitrat. Bahan baku propylene akan diperoleh dari PT. Pertamina yang berada di
Balongan, Jawa Barat dan ammonia akan diperoleh dari PT. Pupuk Kalimantan Timur
yang berada di Bontang, Kalimantan Timur.