Executive summary
PT. Akrosalindo adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang
polimer. Industri polimer termasuk ke dalam industri kimia yang
memproduksi atau mengubah suatu bahan kimia menjadi suatu produk
yang mempunyai nilai lebih melalui berbagai proses kimia. Untuk
menjalankan suatu industri kimia, tentunya dibutuhkan bahan baku.
Pada umumnya, proses pengolahan bahan baku menjadi produk tidak
hanya melalui satu tahapan proses, melainkan melalui beberapa proses
sehingga bahan baku yang dibutuhkan dapat berupa bahan mentah
yang langsung diambil dari alam maupun bahan yang telah melalui
proses pengolahan terlebih dahulu. Bahan yang melalui proses
pengolahan terlebih dahulu ini disebut juga sebagai produk antara.
PT. Akrosalindo memproduksi acrolein sebagai produk utamanya.
Acrolein merupakan produk hasil antara yang digunakan sebagai bahan
baku untuk memproduksi produk lain, seperti acrylic acid, methionine,
gliserol sintesis dan asam amino sintesis. Acrolein juga dapat digunakan
sebagai pelindung bahan bakar cair pada kadar <500 ppm, dan dapat
digunakan sebagai inhibitor tahan panas, pendispersi dalam indutri
keramik dan kertas. PT. Akrosalindo akan mulai berproduksi pada tahun
2022 dengan kapasitas produksi yang direncanakan sebesar 90.000
ton/tahun.
Project Background
Pabrik yang akan dibangun adalah pabrik acrolein dari oksidasi propilen
dengan menggunakan katalis Mo12Bi5Ni2Co3Fe0,4Na0,2B0,2K0,08Si18. Acrolein
merupakan produk antara untuk memproduksi produk lain, seperti
acrylic acid, methionine, methionine hidroxy, guraldehyde dan asam
amino sintesis. Acrolein digunakan untuk herbisida dan algasida dalam
aliran irigasi. Acrolein juga dapat digunakan sebagai biocide pada
cooling tower dan sebagai slimcide dalam industri kertas. (McKetta,
1997)
Pertimbangan dalam mendirikan pabrik ini diantaranya adalah untuk
memenuhi kebutuhan acrolein dalam negeri dan memasok kebutuhan
acrolein dunia. Dalam 16 tahun terakhir, Indonesia membutuhkan
acrolein rata-rata 1.700 ton/tahun, seperti tercantum pada tabel 1.1.
Jumlah Impor
Tahun
(kg)
2000 1.105.798
2001 1.620.603
2002 1.736.677
2003 1.901.422
2004 2.093.292
2005 1.463.319
2006 1.261.553
2007 1.886.165
2008 1.679.457
2009 1.774.334
2010 1.844.311
2,500
2,000
f(x) = 24x - 46443.61
R = 0.21
1,500
ton
1,000
500
0
1998 2000 2002 2004 2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018
tahun
Produksi (kilo
Komoditi Tahun
ton/tahun)
Acrylic acid 2.876 2016
Methionine 313,5 2014
Sumber: (www.icis.com; www.grandviewresearch.com)
ICIS Chemical Business memperkirakan kebutuhan acrylic acid di Asia
akan mengalami kenaikan sekitar 5% setiap tahunnya dan Grand View
Research memperkirakan kebutuhan methionine di Asia akan
mengalami kenaikan sekitar 6,5% setiap tahunnya. Konversi acrolein
menjadi acrylic acid sekitar 70% dan konversi acrolein menjadi
methionine sekitar 75%. Dengan asumsi pabrik acrylic acid yang
menggunakan acrolein sebagai bahan baku hanya 5% dan pabrik
methionine yang menggunakan acrolein sebagai bahan baku sebanyak
80%, maka kebutuhan acrolein Asia pada tahun 2022 diperkirakan
sebesar :
Kebutuhan acrolein untuk acrylic acid =
Total Produksi
Tahun
(ton)
1997 112.800
1998 156.300
500,000
450,000
f(x) = 34854.55x - 69503772.73
400,000 R = 0.92
350,000
300,000
250,000
200,000
150,000
100,000
50,000
0
1996 1998 2000 2002 2004 2006 2008
Parameter Nilai
Berat Molekul
56,06
(kg/kmol)
Titik Didih (oC) 52 54
o
Titik Lebur ( C) -89,95
Specific Gravity 0,8427
(water=1)
Tekanan Uap@20oC
29,2
(Kpa)
Viskositas@20oC
0,35
(mPa.s)
Suhu Kritis (oC) 233
Tekanan Kritis (Mpa) 5,07
Volume Kritis
189
(ml/gmol)
(Sumber : Othmer, 1997)
Raw Material
Propilen
Propilen digunakan sebagai bahan baku utama dari pembuatan acrolein,
didapat dari PT. Chandra Asri Petrochemical. Pada tahun 2016, PT.
Chandra Asri Petrochemical memproduksi rata-rata 470.000 ton/tahun.
Dari kapasitas produksi tersebut, propilen digunakan oleh PT. Tripolyta
Parameter Nilai
Berat Molekul
42,08
(kg/kmol)
Titik Nyala (oC) -107,8
o
Titik Didih ( C) -47,7
o 3
Densitas@20 C (g/cm ) 0,5139
o
Tekanan Uap@70 F
10,2
(bar)
Suhu Kritis (oC) 91,8
(Sumber : Praxair, Inc.)
Oksigen
Oksigen digunakan untuk proses oksidasi propilen menjadi acrolein
dengan perbandingan oksigen dan propilen 1:1 pada reaksi stoikiometri.
Oksigen yang digunakan diambil dari udara bebas di lingkungan sekitar.
Berikut spesifikasi udara.
Tabel 1.6 Data spesifikasi udara
Parameter Nilai
Nitrogen (N2) 78
Komposisi Oksigen (O2) 21
Argon 0,9
(%) CO2 0,03
Air 0,07
Berat Molekul (kg/kmol) 28,975
Production method
2. Proses Shell
Proses ini dikenal juga dengan proses Clark and Shult yang
dikembangkan oleh Battele Institute. Inti dari proses ini adalah
oksidasi propilen dalam reaktor katalitik. Katalis yang umum
digunakan adalah CuO. Secara garis besar proses Shell dapat
dijelaskan sebagai berikut :
a. Propilen dan udara dipanaskan dalam heater atau furnace
hingga suhunya mencapai 350 oC.
b. Keluaran heater / furnace diumpankan dalam reaktor katalitik.
Reaksi yang terjadi adalah :
CH3-CH=CH2 + O2 CH2-CH-CHO + H2O
propilen oksigen acrolein air
1
CH3-CH=CH2 + 4 2 O2 3CO2 + 3H2O
acrolein
propilen
Pada proses ini digunakan reaktor multitube fixed bed reactor
dengan kondisi operasi sebagai berikut :
Suhu = 270 350 oC
Tekanan = 2 4,87 atm
Katalis = Mo12Bi5Ni2Co3Fe0,4Na0,2B0,2K0,08Si18
Konversi = 97,8%
Reaksi
Aspek Proses Gliserol Proses
Pembandi Kondensasi Proses Shell dengan Oksidasi
ng (Degussa) Dehydrating Propilen
Agent
Konversi 50% 15% 60% 97,8%
Kelebihan Reaksi Bahan baku Bahan baku Bahan baku
sederhana relatif yang relatif
Bahan baku murah dan ramah murah dan
dapat dapat lingkungan dapat
dipenuhi dipenuhi . dipenuhi
oleh oleh Bahan baku oleh
produsen produsen dapat produsen
dalam dalam dipenuhi dalam
negeri negeri oleh negeri
produsen Konversi dan
Site selections
Produksi
Pabrik
(ton/tahun)
PT. Chandra Asri Petrochemical 470.000
PT. Pertamina (Persero) RU VI
230.000
Balongan
Pada tahap persiapan bahan baku, propilen dalam fasa gas, oksigen
yang diambil dari udara bebas dan ditekan menggunakan kompressor,
dan steam dicampur. Lalu umpan ini dialirkan ke dalam heater untuk
dinaikkan suhunya hingga mencapai 310C sebelum masuk reaktor.
Pada tahap reaksi, propilen dan oksigen bereaksi di dalam multitube
fixed bed reactor dalam fasa gas pada suhu 310C. Tube pada reaktor
berisi katalis Mo12Bi5Ni2Co3Fe0,4Na0,2B0,2K0,08Si18. Umpan dimasukkan ke
reaktor melalui bagian bawah reaktor dan keluar di bagian atas. Reaktor
membutuhkan air pendingin karena reaksi yang berlangsung bersifat
eksotermis. Produk yang keluar dari reaktor ialah acrolein, acrylic acid,
nitrogen, karbon dioksida, propilen, oksigen, dan air.
Pada tahap purifikasi, produk yang keluar dari reaktor masuk ke
absorber dengan tujuan untuk mengabsorb acrolein dan memisahkan
senyawa-senyawa yang tidak ikut bereaksi seperti nitrogen, oksigen,
dan karbondioksida yang tersisa dari reaksi untuk dikeluarkan menjadi
off-gas melalui cerobong di puncak menara absorber. Produk bawah
absorber masuk ke separator untuk memisahkan gas propilen yang
tersisa dari reaksi. Acrolein dan acrylic acid yang larut dalam air
dipisahkan menggunakan kolom distilasi.
Harga Propilen di China dan Korea diakses tanggal 16 Februari 2017 dari
https://www.polymerupdate.com.
Kadowaki, Koju; Sarumaru, Kohei & Shibano, Takeshi. 1989. Process for
Producing Acrolein and Acrylic Acid. US Patent no 4837360 A.