Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Isopropil alkohol dengan rumus molekul C3H7OH merupakan cairan yang
tidak berwarna, mudah menguap, dan mudah terbakar. Isopropil alkohol memiliki
berbagai macam kegunaan, baik sebagai produk akhir maupun produk antara
(intermediate). Beberapa contoh isopropil alkohol sebagai produk akhir, yaitu:
sebagai solvent, pembuatan bahan kimia dalam bidang pertanian, bahan tambahan
dalam obat-obatan, dan antiseptik. Sebagai produk antara, isopropil alkohol
digunakan untuk produk aseton, metil isobutil keton, metil isobutil karbinol,
isopropilamin, dan isopropil asetat (Logsdon and loke, 1996).
Kebutuhan isopropil alkohol di indonesia yang tinggi dipenuhi dengan
mengimpor dari negara lain. Hal ini disebabkan belum adanya pabrik isopropil
alkohol didalam negeri, sehingga pabrik isopropil alkohol perlu didirikan
diindonesia. Pendirian pabrik isopropil alkohol bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan dalam negeri, dapat menghemat devisa negara, dan menambah
pemasukan devisa dari ekspor isopropil alkohol.
Data impor isopropil alkohol yang diperoleh dari BPS data yang diakses
tahun 2020 menunjukkan bahwa impor isopropil alkohol meningkat dari tahun
2012 sebesar 22.145,67 ton/tahun, tahun 2013 sebesar 26.474,94 ton/tahun 2014
sebesar 26.307,24 ton/tahun, tahun 2015 sebesar 26.798,79 ton/tahun, tahun 2016
sebesar 29.610,43 ton/tahun, tahun 2017 sebesar 30.617,75 ton/tahun, tahun 2018
sebesar 33.010,50 ton/tahun, dan tahun 2019 sebesar 33.700,17 ton/tahun.

1.2 Rumusan Masalah


Mengingat data statistik tentang kebutuhan akan isopropil alkohol (IPA)
dalam indutri sampai saat ini sangat meningkat dalam negeri dengan semakin
besarnya data impor akan kebutuhan isopropil alkohol di indonesia, sehingga
perlu dilakukan perkembangan untuk memproduksi isopropil alkohol untuk

1
2

mencukupi kebutuhan tersebut dan mengurangi angka impor indonesia akan


isopropil alkohol.

1.3 Tujuan Prarancangan Pabrik


Tujuan prarancangan pabrik pembuatan isopropil alkohol (IPA) adalah
untuk mengaplikasikan ilmu teknik kimia yang meliputi neraca massa, neraca
energi, operasi teknik kimia, utilitas dan ilmu tenik kimia lainnya serta untuk
mengetahui aspek ekonomi dalam pembangunan pabrik sehingga dapat memberi
gambaran kelayakan prarancangan pabrik pembuatan isopropil alkohol (IPA).

1.4 Manfaat Prarancangan


Pabrik pembuatan isopropil alkohol dari propilen dan air bermanfaat
sebagai informasi awal bagi investor dalam pendirian pabrik isopropil alkohol.
Selain itu juga memanfaatkan sumber daya alam dan memberikan nilai ekonomis
pada bahan baku agar menjadi produk yang lebih bermanfaat. Pendirian pabrik
ini juga didasarkan pada hal-hal berikut:
1. Tenciptaan lapangan kerja untuk mengurangi pengangguran yang pada
akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
2. Dapat memenuhi kebutuhan ispropil alkohol dalam negeri
3. Meningkatkan pendapatan negara dari sektor industri, serta menghemat
devisa negara.

1.5 Batasan Masalah


Didalam penyusunan dan penyelesaian tugas prarancangan pabrik isopropil
alkohol ini, penyusun membatasi hanya pada pemilihan proses, uraian proses dan
uji ekonomi awal.

1.6 Kapasitas Prarancangan


Kapasitas produksi suatu pabrik perlu direncanakan dalam mendirikan
pabrik agar dapat mengantisipasi permintaan kebutuhan baik dalam negeri
maupun di luar negeri. Penentuan kapasitas perancangan pabrik berdasarkan
3

beberapa pertimbangan, yaitu kebutuhan isopropil alkohol di indonesia,


ketersediaan bahan baku.

1.6.1 Kapasitas Produksi Pabrik Komersial Yang Pernah Ada


Beberapa pabrik isopropil alkohol yang telah berdiri dapat dilihat pada
Tabel 1.1
Tabel 1.1 Pabrik Isopropil Alkohol diluar Negeri
No Perusahan Negara Kapasitas
(Ton/tahun)
1 Exxon Chemical Co Los Angeles, 295.000
Amerika
2 Shell Chemical Co Texas, Amerika 273.000
3 Union Carbide Corp Texas, Amerika 250.000
4 Mitsui Toatsu Chemical Inc Takaishi, Jepang 33.000
5 Nippon Petrochemical Co.,Ltd Kawasaki, Jepang 60.000
6 Tokuyama Soda Co., Ltd Tokuyama, Jepang 38.000

Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka ditetapkan kapasitas


prarancangan pabrik isopropil alkohol yang akan didirikan pada tahun 2024
sebesar 80.000 Ton/tahun dengan alasan sebagai berikut:
1. Kebutuhan ispropil alkohol didalam negeri pada tahun 2024 sebesar
41.666,90 Ton/Tahun
2. Dapat memenuhi kebutuhan ispropil alkohol dalam negeri sehingga
mengurangi ketergantungan impor isopropil alkohol dan sebagian lagi
dapat diekspor.

1.6.2 Ketersedian Bahan Baku


Bahan baku utama pembuatan isopropil alkohol adalah propilen dan air.
Kebutuhan propilen diperoleh dari PT Chandra Asri petrochemical Tbk yang
berada di cilegon. Kebutuhan air diperoleh dari sungai Cidanau yang bersumber
dari danau alam “Rawa Dano” Kota Cilegon (Banten) dialirkan menggunakan
pipa sepanjang ± 28 km ke Unit utilitas untuk diolah menjadi air bersih digunakan
untuk proses.
4

1.6.3 Proyeksi Kebutuhan Isopropil Alkohol


Kebutuhan isopropil alkohol di indonesia dipenuhi melalui impor. Jumlah
impor isopropil alkohol selama kurun waktu 2012 sampai 2019 dapat dilihat pada
Tabel 1.2
Tabel 1.2 Data impor isopropil alkohol di Indonesia
No. Tahun Kapasitas (Ton/Tahun)
1 2012 22.145,67
2 2013 26.474,94
3 2014 26.307,24
4 2015 26.798,79
5 2016 29.610,43
6 2017 30.617,75
7 2018 33.010,50
8 2019 33.700,17
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2020
Selanjutnya data kebutuhan isopropil alkohol di Indonesia pada tahun 2020
hingga 2024 dapat diproyeksikan sebagaimana dinyatakan dalam gambar 1.1
Kebutuhan Isopropil alkohol

Impor Kebutuhan Isopropil di Indonesia Kapasitas (Ton/Tahun


45000
35000 f(x) = 1488.52 x + 21774.85
R² = 0.97
25000
15000
(Ton/Tahun

5000
-5000 0 2 4 6 8 10 12 14 16

Tahun Ke

Gambar 1.1 Prediksi impor kebutuhan isopropil alkohol di Indonesia.

Dari gambar 1.1 dapat diketahui persamaan regresi linear yang diperoleh
yaitu y = 1488.5x + 21775 sehingga hasil interpolasi dapat dilihat pada tabel 1.3
Tabel 1.3 Prediksi impor Kebutuhan isopropil alkohol di Indonesia pada Tahun
2024
Tabel 1.3 Prediksi impor Kebutuhan isopropil alkohol di Indonesia pada
Tahun 2024
5

No. Tahun Kapasitas (Ton/Tahun)


1 2012 22.145,67
2 2013 26.474,94
3 2014 26.307,24
4 2015 26.798,79
5 2016 29.610,43
6 2017 30.617,75
7 2018 33.010,50
8 2019 33.700,17
9 2020 35.509,70
10 2021 33.970,40
11 2022 38.588,30
12 2023 40.127,60
13 2024 41.666,90

Hasil prediksi dari Tabel 1.3 menunjukkan bahwa impor kebutuhan


kebutuhan isopropil alkohol di Indonesia pada tahun 2024 mencapai 41.666,90
(Ton/Tahun). Dari hasil pemaparan diatas dapat diketahui kebutuhan isopropil
alkohol dalam negeri cukup banyak.

1.7 Pemilihan Lokasi Pabrik


Pabrik isopropil alkohol direncanakan akan didirikan di kawasan industri
cilegon, banten. Peta lokasi pabrik dapat dilihat pada gambar 1.2

Gambar 1.2 Pemilihan lokasi pabrik


Kawasan industri cilegon, banten dipilih sebagai lokasi berdirinya pabrik
isopropil alkohol atas dasar pertimbangan, antara lain :
6

1.7.1 Ketersediaan Bahan Baku


Bahan baku merupakan kebutuhan utama bagi kelangsungan suatu pabrik
sehingga pengadaan bahan baku harus di perhatikan. Bahan baku propilen
diperoleh dari PT Chandra Asri Petrochemical Tbk dengan kapasitas 320.000
ton/tahun yang berlokasi di cilegon, banten. Bahan baku air diperoleh dari sungai
Cidanau dialirkan menggunakan pipa sepanjang ± 28 km.

1.7.2 Pemasaran Produk


Produk isopropil alkohol ditujukan terutama untuk memenuhi kebutuhan
dalam negeri. Cilegon yang merupakan area industri yang potensial sebagai
daerah pemasaran, sebagai contoh BASF indonesia. BASF indonesia yang terletak
di serang, banten menggunakan isopropil alkohol sebagai bahan tambahan untuk
pembuatan pestisida. Pabrik lain yang juga menggunakan isopropil alkohol adalah
PT Nippon Paint and Chemical Indonesia yang terletak di jakarta utara
menggunakan isopropil alkohol sebagai solvent dalam pembuatan cat, dan PT
Apex Pharma Indonesia yang berlokasi di tanggerang menggunakan isopropil
alkohol sebagai bahan tambahan pembuatan obat.

1.7.3 Sarana Transportasi


Cilegon merupakan daerah yang sangat strategis dalam hal transportasi
karena dekat dengan jakarta yang merupakan pusat pemerintahan. Selain itu juga
dekat dengan pelabuhan laut dan bandara udara, serta transportasi darat yang
terhubung dengan baik ke berbagai daerah, sehingga mempermudah sistem
pengiriman bahan baku dan produk maupun untuk fasilitas ekspor produk.

1.7.4 Ketersediaan Tenaga Kerja


Tenaga kerja yang dibutuhkan dapat dengan mudah diperoleh karena
cilegon merupakan kawasan industri sehingga banyak tenaga kerja ahli maupun
non ahli dari berbagai daerah ke cilegon.
1.7.5 Kebutuhan Air dan Listrik
7

Fasilitas pendukung berupa air, energi listrik, dan bahan bakar tersedia
cukup memadai karena merupakan kawasan industri. Kebutuhan utilitas dapat
dipenuhi oleh perusahan penyediaan jasa utilitas pabrik. Kebutuhan tenaga listrik
dipenuhi dari PT PLN unit PLTU serulaya yang lokasinya tidak jauh dari kawasan
industri dan generator sebagai cadangan listrik dari PLN mengalami gangguan.

1.8 Macam-Macam Proses Pembuatan Isopropil Alkohol


Proses pembuatan isopropil alkohol ada beberapa macam berdasarkan
literatur Encyclopedia of Chemical Tecnology ( Logsdon and loke, 1996), yaitu
proses hidrasi tidak langsung dan proses hidrasi langsung.
1. Proses hidrasi tidak langsung ( Indiret hydration)
Proses hidrasi tidak langsung terdiri dari 2 tahap reaksi, yaitu reaksi tahap 1
dan reaksi tahap 2.
Tahap 1 : Esterifikasi propilen dan asam sulfat membentuk isopropil
hidrogen sulfat.
CH3CH= CH2 + H2SO4 ↔ (CH3)2CHOSO3H
Tahap 2: Hidrolisis isopropil hidrogen sulfat dengan air membentuk
isopropil alkohol dan sulfat.
(CH3)2CHOSO3H + H2O ↔ (CH3)2CHOH + H2SO4
Proses reaksi ini biasanya dilakukan dengan menngunakan dua reaktor
yang berbeda. Proses pertama, mereaksikan propilen dan air dalam absorber
menggunakan katalis asam kuat (konsentrasi asam > 80%) pada suhu 20-30 °C
dan tekanan 1-1,2 Mpa. Proses kedua menggunakan katalis asam lemah
(konsentrasi asam 60%-80%) untuk menghidrolisis ester sulfat pada suhu 60-65
°C dan tekanan 2,5 Mpa. Konversi rekasi terhadap propilen sebesar 93% dan
selektivitas isopropil alkohol 98% dengan kemurnian produk isopropil alkohol 87
wt% dan 97 vol%. Gambar 1.3 dapat dilihat proses hidrasi tidak langsung untuk
pembuatan isopropil alkohol
8

Gambar 1.3 Proses hidrasi tidak langsung untuk pembuatan isopropil alkohol
(Sumber Kirk Orthmer,1994)

2. Proses hidrasi langsung ( direct hydration).


Proses hidrasi langsung secara komersial ada tiga macam, yaitu proses
hidrasi langsung fase gas, fase cair-gas, dan fase cair. Proses hidrasi langsung
untuk pembuatan isopropil alcohol dapat dilihat pada Gambar 1.4 dibawah ini.
9

Gambar 1.4 Proses hidrasi langsung untuk pembuatan isopropil alkohol (Sumber
Kirk Orthmer,1994)

a. Proses hidrasi lansung fase gas


Proses hidrasi langsung fase gas pertama dikenalkan tahun 1951 oleh ICI
pada kondisi suhu dan tekanan tinggi, yaitu 230-290 °C dan 20,3-25,3 Mpa
dengan katalis WO3-ZnO.
Pada tahun yang sama, diperkenalkan juga metode veba-Chemie. Pada
proses veba-Chemie, propilen dan air diuapkan, lalu dilewatkan pada suatu bed
reactor dengan katalis H3PO4. Kondisi operasi pada reaksi ini yaitu pada suhu
240-260 °C dan tekanan 2,5-6,6 Mpa.
Kemurnian produk isopropil alkohol yang dihasilkan adalah 91% dan
selektivitas isopropil alkohol 96%, sedangkan propilen yang bereaksi hanya 4%-
5% dan propilen dalam jumlah banyak yang tidak beraksi di recycle.
b. Proses hidrasi lansung fase cair gas
Perusahaan Deutsche-Texaco mengembangkan suatu proses Trickle bed
dengan mencampurkan air dan gas propilen ke dalam reaktor dari atas dan
mengalir dari bawah melalui ion-exchanger resin. Reaksi berlangsung pada
kondisi suhu 130-160 °C dan tekanan 8-10 Mpa, menghasilkan isopropil alkohol
cair. Jumlah propilen yang terkonversi dari proses ini lebih dari 75% dan
selektivitas isopropil alkohol sekitar 93%.
10

Gambar 1.5 Proses hidrasi langsung proses cair gas (Sumber Kirk Orthmer,1994).

c. Proses hidrasi langsung fase cair


Proses hidrasi fase cair dikembangkan oleh perusahan Tokuyama soda
dengan menggunakan katalis cair asam lemah. Bahan baku propilen cair dan air
dipanaskan, lalu direaksikan dalam reaktor dengan kondisi suhu 270 °C dan
tekanan 20,3 Mpa. Katalis yang terlarut kemudian dipisahkan dan di recycle.
Konversi reaksi terhadap propilen adalah 60%-70% dan selektivitas
isopropil alkohol pada proses ini antara 98%-99%. Kemurnian propilen yang
dibutuhkan dalam proses ini adalah 95%.

1.9 Pemilihan Proses


Perbandingan proses hidrasi tidak lansung dan hidrasi langsung fase gas,
fese cair-gas, serta fase cair.
Berdasarkan perbandingan proses yang dipilih pada prarancangan pabrik
pembuatan isopropil alkohol dari propilen dan air adalahh proses hidrasi langsung
fase cair-gas. Kelebihan proses ini, antara lain selektivitas tinggi, konversi tinggi,
dan kemurnian bahan baku tidak terlalu tinggi, walaupun beroperasi pada kondisi
tinggi. Diskripsi proses pembuatan isopropil alkohol dari propilen dan air dapat
dilihat dalam tinjauan pustaka.
.
1.10 Analisa Ekonomi Awal
Adapun rincian tentang harga bahan baku yang digunakan dan produk yang
dihasilakan dapat dilihat pada Tabel 1.4
Tabel 1.4 Harga bahan baku dan produk
No Material (Kg) Harga(Rp)
1 Propilen 19.989
2 Isopropil alcohol 36.129
(Sumber alibaba.com)
H+
C3H6(g) + H2O(aq) C3H7OH

Bahan baku
11

- Propilen = 42,06 kg/mol x 1 mol x Rp. 19.989


= Rp. 840.737 /kg
Total harga bahan baku = Rp. 840.737 /kg

Produk
Isopropil alkohol = 60 kg/mol x 1 mol x Rp. 36.129
= Rp. 2.167.740 /kg
Total keuntungan = Harga produk - Harga bahan baku
= Rp. 2.167.740 - Rp. 840.737
= Rp. 1.327.003 /kg

Anda mungkin juga menyukai