PENDAHULUAN
1
1.2. Kapasitas Rancangan
Penentuan kapasitas produksi mempengaruhi perhitungan teknis maupun
ekonomis dalam perancangan suatu pabrik. Untuk menentukan kapasitas
produksi suatu pabrik,harus diperhatikan dari segi teknis yaitu peluang pasar dan
dari segi ketersediaan bahan baku. Selain itu, penentuan kapasitas rancangan
pabrik yang didirikan harus diatas kapasitas terkecil atau sama dengan kapasitas
pabrik yang sudah berjalan. Diperkirakan pabrik Dioctyl Phthalate akan mulai
didirikan pada tahun 2019 dan mulai beroperasi pada tahun 2021. Beberapa faktor
yang mempengaruhi dalam menentukan kapasitas pabrik Dioctyl Phthalate yaitu
sebagai berikut
2
20000
18000
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
3
Tabel 1.2 Data Kebutuhan Ekspor DOP Tahun 2017
Negara Kebutuhan (Ton/Tahun)
China 58.742
India 12.600
Brazil 9.576
Australia 3.200
Sri Lanka 1.800
Vietnam 1.392
Venezuela 1.152
USA 529
(www.exportgenius.in)
4
Reaksi: C6H4(CO)2O + C8H17OH C6H4(CO2C8H17)2 + H2O
Perbandingan antara mol PAN, 2-EH, dan DOP = 1 : 2 : 1
30.000 𝑡𝑜𝑛/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Mol DOP = 390,556 𝑥 10−3 𝑡𝑜𝑛/𝑘𝑚𝑜𝑙 = 76.813,544 kmol/tahun
Beberapa industri DOP yang besar yang ada di dunia antara lain: BASF SE
(Jerman), ExxonMobil Corporation (AS), Eastman Chemical Company (AS),
Evonik Industries AG (Jerman), LG Chem Ltd. (Korea Selatan), Aekyung
Petrochemical Co. Ltd (Korea Selatan), UPC Technology Corporation
(Taiwan), dan Nan Ya Plastics Corporation (Taiwan). (PR Newswire, 2015)
Dengan mempertimbangkan data perkembangan kebutuhan impor DOP,
ketersediaan bahan baku, serta kapasitas pabrik yang sudah beroperasi, maka
dalam perancangan ini ditentukan pabrik yang akan didirikan sebesar 30.000
5
ton per tahun, dimana nantinya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan
dalam negeri juga ekspor.
1.3. Penentuan Lokasi Pabrik
Lokasi suatu pabrik dapat mempengaruhi kedudukan pabrik dalam
persaingan maupun penentuan kelangsungan hidupnya. Idealnya lokasi pabrik
yang dipilih harus memungkinkan untuk memperluas dan memperbesar pabrik
dan memberikan keuntungan jangka panjang, sehingga perlu dilakukan studi
kelayakan dalam mempertimbangkan faktor-faktor penunjang yang mendukung
kelangsungan pabrik.
Pemilihan lokasi pabrik yang tepat, ekonomis dan menguntungkan
dipengaruhi oleh banyak faktor. Beberapa faktor yang dapat menjadi
pertimbangan dalam menentukan lokasi pabrik antara lain:
6
2. Pemasaran Produk
Untuk pemasaran produk, perlu memperhatikan letak pabrik dengan
pasar yang membutuhkan produk tersebut guna menekan biaya
pendistribusian produk ke lokasi pasar dan waktu pengiriman . Produk
DOP yang dihasilkan terutama untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri
diantaranya industri plastik dan cat, seperti industry Polyvinyl Chloride
(PVC) yang banyak terdapat didaerah Jawa Barat dan Banten, seperti PT.
Statomer Serang, PT. Eastern Polimer Cilincang dan PT. Asahimas
Subentra Chemical Serang. Serta dapat juga dijual ke luar negeri yang
pengirimannya dapat secara langsung melalui pelabuhan Merak.
3. Transportasi
Sarana transportasi diperlukan untuk mengangkut bahan baku dan
memasarkan produk. Lokasi pabrik yang dibangun sangat bagus, karena
daerah Cilegon dilengkapi dengan fasilitas jalan tol yang memudahkan
transportasi darat dan adanya pelabuhan. Kedua sarana tersebut sangat
menunjang dalam hal pengiriman bahan baku maupun produk.
5. Utilitas
Sarana utama utilitas yang diperlukan bagi kelancaran produksi DOP
adalah energi listrik dan ketersediaan air. Kebutuhan energi listrik tidak
dapat dibuat sendiri dikarenakan bukan pabrik yang berdasar
hidrokarbon, sehingga penyediaan listri melalui Perusahaan Listrik
Nasional (PLN) disamping tetap menggunkan generator cadangan
apabila ada keadaan darurat dimana pasokan listrik dari PLN terhambat.
Penyediaan air untuk air rumah tangga, air pendingin, air umpan steam,
7
bahan baku dalam jumlah besar harus dipenuhi dengan menggunakan air
tanah dan pengolahan air laut untuk menjadi air umpan bisa dilaksanakan
apabila pabrik terletak dekat dengan pantai, sehingga persediaan air tetap
terjaga apabila musim berubah dan air tanah terpaksa tidak dapat
diandalkan.
6. Lahan
Ketersediaan lahan yang cukup untuk pabrik dan sarana prasarana yang
lain menjadi penting diperhitungkan apabila pabrik tersebut akan
memenuhi standar kesehatan dan lingkungan, rencana untuk
pengembangan dan perluasan pabrik juga menjadi alasan lahan harus
memadai untuk ditempati.
3. Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah, khususnya perhatian pemerintah daerah Jawa
Timur terhadap industri cukup baik. Hal ini ditandai dengan
8
kebijaksanaan pengembangan indutri dalam hubunganya dengan
pemerataan kesempatan kerja dan hasil – hasil pembangunan yang
berhasil menumbuhkan iklim investasi yang baik di Provinsi Jawa Timur.
Lokasi
Faktor
Kawasan Cilegon Kawasan Gresik Kawasan Bontang
Jarak Bahan Baku 7 9 5
Jarak Pemasaran 9 9 7
Utilitas 8 8 8
Transportasi 8 9 7
Tenaga Kerja 9 8 7
Lahan 6 8 9
TOTAL 47 51 43
Berdasarkan Tabel 1.4., lokasi pendirian pabrik Dioctyl Phthalate
dipilih di daerah Gresik, Provinsi Jawa Timur. Kota Gresik merupakan salah
satu wilayah industri terbesar di Indonesia. Kelebihan dari Gresik dibanding
dua wilayah industri lainnya yaitu karena lokasi ini lebih mudah untuk
9
memperoleh bahan baku Phthalic Anhydride dari PT. Petro Widada dan 2-
Ethyl Hexanol dari PT. Petro Oxo Nusantara, yang kedua perusahaan ini
berada di daerah Gresik. Selain itu, untuk memperolah bahan penunjang
seperti H2SO4 juga mudah karena dekat dengan PT. Petrokimia Gresik.
Dari segi pemasaran wilayah Gresik memiliki jumlah industri plastik
yang cukup banyak serta untuk sasaran pemasaran tidak hanya di wilayah
sekitar pabrik namun hingga mancanegara khususnya kawasan ASEAN.
Kawasan industri Gresik paling dekat dengan PT. Pelindo III yang terletak di
dekat kawasan industri Gresik, sedangkan untuk pemasaran dalam khususnya
Pulau Jawa dapat menggunakan jalur Pantura sepanjang Pulau Jawa.
Untuk penyediaan utilitas seperti pasokan listrik dari PLN dan
generator pabrik sendiri. Daerah kawasan industri Gresik menjadi tempat
tujuan pencari lowongan kerja, sebab kawasan industri tersebut sedang
berkembang dan banyak industry yang sedang dibangun disekitar lokasi
pendirian pabrik. Dengan kondisi tersebut pabrik yang akan didirikan di
kawasan industri Gresik dapat ditunjang pemenuhan kebutuhan akan tenaga
kerja.
11
b. Proses Pembentukan DOP dengan Katalis Titanium atau Zirconium Ester
Proses pembentukan DOP dengan katalis Titanium akan menghasilkan
konversi sekitar 98% - 99% dan waktu esterifikasi yang dibutuhkan sekitar
1,5 jam hingga 12 jam. Suhu yang digunakan untuk proses esterifikasi
dengan katalis Titanium adalah 100oC - 200oC. Jika pembuatan DOP
menggunakan katalis Titanium maka biaya yang dikeluarkan akan lebih
tinggi karena harga katalis yang cukup tinggi dan katalis dibeli dari luar
negeri sehingga dibutuhkan biaya transportasi yang lebih besar. Ditambah
lagi, untuk pemisahan katalis dari produk akan menjadi sulit serta
membutuhkan energi yang lebih besar. Jumlah katalis yang dibutuhkan
adalah sekitar 0,04 – 0,2% berat reaktan.
(US Patent 4241261 and Li, et.al., 2007)
c. Proses Pembuatan DOP dengan Katalis Ionic Liquid
Proses esterifikasi dengan katalis Ionic Liquid menghasilkan konversi
sekitar 86% - 99%. Suhu optimum yang digunakan untuk proses esterifikasi
dengan katalis ini adalah sekitar 115oC - 125oC dan waktu yang dibutuhkan
untuk proses esterifikasi sekitar 1,5 – 12 jam. Pemakaian katalis ini lebih
banyak daripada katalis-katalis yang lain yaitu sekitar 15% - 30% dari berat
reaktan. Katalis ini dapat digunakan kembali hingga 6-8 kali.
(Li, et.al., 2007)
d. Proses Pembuatan DOP Tanpa Menggunakan Katalis
Proses pembuatan DOP dapat berjalan tanpa adanya kehadiran katalis.
Dengan suhu reaksi yang sama yaitu sekitar 115oC – 125oC, waktu yang
diperlukan untuk membuat DOP menjadi sangat lama yaitu sekitar 12 jam,
dan konversi yang dihasilkan yaitu hanya sekitar 32%. Maka dari itu
pembuatan DOP lebih baik jika menggunakan katalis agar mempersingkat
waktu operasi dan meningkatkan konversi produk.
(Li, et.al., 2007)
Berdasarkan berbagai pertimbangan seperti yang dijelaskan diatas, maka
dipilih katalis yang akan digunakan adalah katalis sulfuric acid (H2SO4).
Penjelasan diatas dapat disimpulkan dalam bentuk tabel seperti berikut.
12
Tabel 1.4 Pengaruh Katalis Terhadap Waktu Tinggal, Suhu Operasi dan Konversi
Katalis
Parameter Titanium Tanpa
Sulfuric Acid Ionic Liquid
Ester Katalis
Konversi 98-99% 98-99% 86-99% 32%
Suhu Operasi 100oC-200oC 100oC-200oC 115oC-125oC 115oC-125oC
Waktu Reaksi 1,5 jam 1,5 - 12 jam 1,5 - 12 jam 12 jam
Pemakaian
0.1%-3% 0.04%-0.2% 15%-30%
(% berat reaktan)
13