BAB I
PENDAHULUAN
Winarti Astuti
D 500 030 002
1
Prarancangan Pabrik 2
Phthalic Anhydride Proses Oksidasi Naphthalene
Kapasitas 70.000 ton / tahun
Winarti Astuti
D 500 030 002
Prarancangan Pabrik 3
Phthalic Anhydride Proses Oksidasi Naphthalene
Kapasitas 70.000 ton / tahun
pembantu untuk proses pembuatan PAN, maupun industri lain yang menggunakan
bahan PAN. Pertumbuhan industri tersebut dapat menyerap tenaga kerja lebih
banyak dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini akan meningkatkan
stabilitas keamanan, tingkat pendidikan dan kesehatan masyarakat.
Kesimpulannya pendirian pabrik phthalic anhydride dengan bahan baku
naphthalene layak untuk didirikan.
Winarti Astuti
D 500 030 002
Prarancangan Pabrik 4
Phthalic Anhydride Proses Oksidasi Naphthalene
Kapasitas 70.000 ton / tahun
Winarti Astuti
D 500 030 002
Prarancangan Pabrik 5
Phthalic Anhydride Proses Oksidasi Naphthalene
Kapasitas 70.000 ton / tahun
Winarti Astuti
D 500 030 002
Prarancangan Pabrik 6
Phthalic Anhydride Proses Oksidasi Naphthalene
Kapasitas 70.000 ton / tahun
3. Fasilitas Transportasi
Sebagai kawasan industri, sarana transportasi darat di Cilegon
sudah memadai, dan letaknya yang dekat pelabuhan semakin
memudahkan dalam pengiriman produk ke luar negeri.
4. Tenaga Kerja
Tenaga kerja ahli (skilled labour) tidak mudah didapatkan disetiap
daerah tapi biasanya banyak berada di daerah yang dekat dengan
pusat-pusat pendidikan. Cilegon merupakan kawasan industri dan
lokasinya dekat dengan ibu kota negara sebagai pusat pendidikan
sehingga mudah untuk memperoleh tenaga ahli. Karena tingginya
jumlah pengangguran maka tidaklah sulit untuk memperoleh tenaga
kerja tanpa keahlian (unskilled labour).
5. Pembangkit Listrik, Air, Iklim dan Sarana Penunjang Lainnya
Tenaga listrik untuk pabrik ini sebagian dipenuhi dengan pasokan
dari PLN, penyediaan air, utilitas serta iklim telah memenuhi
persyaratan sebagai kawasan industri.
Winarti Astuti
D 500 030 002
Prarancangan Pabrik 7
Phthalic Anhydride Proses Oksidasi Naphthalene
Kapasitas 70.000 ton / tahun
Winarti Astuti
D 500 030 002
Prarancangan Pabrik 8
Phthalic Anhydride Proses Oksidasi Naphthalene
Kapasitas 70.000 ton / tahun
Winarti Astuti
D 500 030 002
Prarancangan Pabrik 9
Phthalic Anhydride Proses Oksidasi Naphthalene
Kapasitas 70.000 ton / tahun
Winarti Astuti
D 500 030 002
Prarancangan Pabrik 10
Phthalic Anhydride Proses Oksidasi Naphthalene
Kapasitas 70.000 ton / tahun
Winarti Astuti
D 500 030 002
Prarancangan Pabrik 11
Phthalic Anhydride Proses Oksidasi Naphthalene
Kapasitas 70.000 ton / tahun
c. Sifat-sifat Kimia
1. Oksidasi
Reaksi oksidasi naphthalene tergantung dari jenis zat pengoksidasi,
jenis katalis dan kondisi operasinya. Misalnya oksidasi
naphthalene dengan udara dengan katalis V2O5 pada suhu 350-
370oC akan menghasilkan phthalic anhydride. Sedangkan jika
digunakan katalis CrO3 pada suhu 25oC akan menghasilkan 3,4
naphthoquinone.
2. Sulfonasi
Pada reaksi sulfonasi naphthalene produk yang didapat sangat
tergantung dari kondisi operasinya. Sehingga jika diinginkan
produk tertentu maka perlu adanya pengaturan suhu. Misalnya
sulfonasi dengan asam sulfat pekat pada suhu rendah (60oC) maka
substitusi gugus sulfonil akan menempati posisi α. Sedangkan jika
suhu operasi dinaikkan sampai 165oC maka substitusi akan terjadi
pada posisi β. Reaksi sulfonasi naphthalene dengan penambahan
alkali banyak digunakan untuk pembuatan α-naphtol dan β-
naphtol yaitu bahan dasar pembuatan dyes (zat warna tekstil).
3. Hidrogenasi
Penambahan hidrogen pada naphthalene akan mengakibatkan
ikatan rangkap dari inti. Produk dari reaksi hidrogenasi
naphthalene tergantung pada kondisi operasi dan jenis katalis yang
digunakan. Misalnya jika naphthalene dihidrogenasi dengan media
Na-C2H5OH pada suhu dan tekanan kamar akan terbentuk
tetrahidronaphthalene. Sedangkan jika reaksi dijalankan pada suhu
25oC, tekanan 35 atm dengan katalis Pt maka yang dihasilkan
adalah dekahidronaphthalene. (Kirk Othmer,1983)
Winarti Astuti
D 500 030 002
Prarancangan Pabrik 12
Phthalic Anhydride Proses Oksidasi Naphthalene
Kapasitas 70.000 ton / tahun
2. Udara
a. Sifat-sifat Fisis
Oksigen Nitrogen
Rumus Molekul O2 N2
Wujud gas gas
Berat molekul, g/gmol 31,99 28,013
Titik beku, K 55,4 63,3
Titik didih, K, 1 atm 90,2 77,4
Suhu kritis, K 154,6 126,2
Tekanan, atm 49,8 33,5
Volum kritis, cm3//gmol 73,4 89,5
Densitas (303 K), g/l 1,237 1,149
b. Sifat-sifat Kimia
Oksigen bereaksi dengan semua elemen lain kecuali gas mulia
helium, neon, argon, reaksi dengan oksigen dikenal dengan reaksi
pembakaran. Sebagian besar material harus dipanaskan hingga
temperatur tertentu untuk memulai proses ini, tetapi dengan adanya
uap air reaksi dengan oksigen sering terjadi secara perlahan meskipun
diatas suhu kamar.
Sifat-sifat Produk
Phthalic Anhydride
a. Sifat-sifat Fisis
Rumus molekul : C8H4O3
Berat molekul : 148,11 gr/mol
Wujud, 20oC : padat
Warna : putih
Titik didih (1atm) : 567,5 K
Titik leleh : 403,8 K
Temperatur kritis : 810 K
Tekanan kritis : 47 atm
Winarti Astuti
D 500 030 002
Prarancangan Pabrik 13
Phthalic Anhydride Proses Oksidasi Naphthalene
Kapasitas 70.000 ton / tahun
Winarti Astuti
D 500 030 002