30
25 f(x) = 1.19x - 2360.76
R = 0.97
20
Juta Ton
15
10
5
0
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
Tahun
1. Faktor primer
a. Bahan baku
Bahan baku untuk memproduksi formaldehid adalah metanol yang
diperoleh dari PT Kaltim Metanol milik Pertamina di pulau Bunyu, Kalimantan
Timur. Dengan mendekatkan lokasi pabrik dengan sumber bahan baku yaitu PT
Kaltim Metanol Indonesia maka akan menekan seminimal mungkin biaya
pengangkutan dan transportasi bahan baku menuju tempat pengolahan. Serta
dengan semakin dekat dengan sumber bahan baku utama (metanol) pada proses
maka ketersediaan bahan baku akan semakin terjaga dan terjamin sehingga
kemungkinan terjadinya defisit bahan baku akan dapat terkontrol.
b. Pemasaran
Produk formaldehid yang dihasilkan direncanakan untuk memenuhi
kebutuhan dalam negeri, yaitu akan digunakan sebagai bahan baku untuk industri-
industri plywood, melamin formaldehid, tryoxane yang juga banyak terdapat di
Kalimantan khususnya Bontang dan di Jawa khususnya Cilegon. Selain itu,
produk formaldehid juga akan di ekspor yang kebanyakan digunakan untuk amino
resin (34 %), phenolic resin (13%), polyacetal resins (9%), dan sebagian kecil
digunakan untuk paraformaldehid, hexamine, dan pentaerythritol.
c. Tenaga kerja
Melihat keberadaan dan kemampuan tenaga ahli di bidang kimia di
Indonesia yang begitu banyak, maka akan menjamin terlaksananya pendirian
pabrik produksi formaldehida di Indonesia. Ketersedian tenaga kerja yang
melimpah di Indonesia membuat produksi formaldehida akan berjalan lancar,
serta perekrutan tenaga kerja menurut kualifikasi tertentu merupakan
pertimbangan yang penting demi kemajuan suatu pabrik. Tidak kalah juga para
tenaga ahli dan pekerja-pekerja yang murah yang ada di Bontang,Kalimantan
Timur. Dengan pertimbangan yang demikian rencana pendirian pabrik
formaldehida di Bontang tersebut akan dapat terlaksana dan terwujud dengan
baik.
d. Utilitas
Utilitas yang diperlukan adalah listrik, air, udara dan bahan bakar. Untuk
penyediaan air ini dapat diperoleh dari air laut. Sedangkan bahan bakar sebagai
sumber energi dapat diperoleh dengan membeli dari Pertamina dan untuk listrik
didapat dari PLN dan penyediaan generator sebagai cadangan.
e. Sarana Transportasi
Daerah Bontang adalah daerah yang strategis, memiliki kekayaan alam
yang berlimpah ruah. Letak daerahnya juga dekat dengan pantai yang telah
difasilitasi dengan pelabuhan yang memadai. Sehingga proses transportasi untuk
pengiriman produk maupun untuk penerimaan bahan baku dapat terhubung
dengan mudah. Selain itu daerah Bontang juga memiliki kondisi geografis
kawasan industri dengan kelengkapan infrastruktur yang memadai.
g. Kebijakan Pemerintah
Pemerintah lebih menetapkan Bontang sebagai salah satu kawasan
industri di Indonesia yang demikian pendirian pabrik di kawasan Bontang
akan mendapatkan kemudahan dari sisi non teknis.
h. Keadaan Masyarakat
Masyarakat di daerah industri akan terbiasa untuk menerima kehadiran
suatu pabrik di daerahnya, selain itu masyarakat juga akan dapat mengambil
keuntungan dengan pendirian pabrik ini, antara lain dengan adanya lapangan kerja
yang baru maupun membuka usaha kecil di sekitar lokasi pabrik.