Anda di halaman 1dari 13

NASKAH PUBLIKASI

PRARANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHIDA


DARI METANOL DAN OKSIGEN DENGAN PROSES DB. WESTERN
KAPASITAS 30.000 TON/TAHUN

Diajukan Guna Melengkapi Persyaratan Dalam Menyelesaikan Pendidikan


Tingkat Strata Satu Di Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh :
HERLINA DEWI MAYASARI
D 500 120 018

Dosen pembimbing :
1. Ir. Nur Hidayati, MT, PhD
2. Emi Erawati, ST. M Eng

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
HALAMAN PENGESAHAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK KIMIA

Nama : Herlina Dewi Mayasari


NIM : D 500 120 018
Judul tugas prarancangan pabrik : Prarancangan Pabrik Urea Formaldehida dari
Metanol dan Oksigen dengan Proses DB.
Western Kapasitas 30.000 Ton/Tahun
Dosen Pembimbing : 1. Ir. Nur Hidayati, MT.,PhD
2. Emi Erawati ST. M.Eng

Surakarta, Juli 2014

Menyetujui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Ir. Nur Hidayati, MT.,PhD. Emi Erawati ST. M.Eng


NIK : 975 NIK : 989
Mengetahui,

Dekan Teknik Ketua Jurusan

Ir. Sri Sunaryono M.T., Ph.D. Rois Fatoni S.T., M.T., Ph.D.
NIK : 682 NIK : 892
INTISARI
Pabrik urea formaldehida dibuat dengan mereaksikan metanol dan udara
dengan katalisator yang digunakan iron molybdenum oxide. Reaksi berlangsung
pada suhu 240°C dan tekanan 1,2 atm. Reaksi yang terjadi bersifat eksotermis.
Formaldehida yang dihasilkan kemudian dijerab dengan larutan urea membentuk
urea formaldehida.
Kapasitas produksi 30.000 ton/tahun membutuhkan metanol sebesar 1574,11
kg/jam, oksigen 3454,73 kg/jam dan urea 1961,39 kg/jam. Kebutuhan utilitas terdiri
dari air sebesar 31863,63 kg/jam, listrik sebesar 443,73 KW dan bahan bakar
sebesar 70,96 L/jam. Pabrik direncanakan didirikan di Bontang, Kalimantan Timur
dengan area seluas 48.732 m2 dengan jumlah karyawan sebanyak 155 orang.
Pabrik urea formaldehida direncanakan beroperasi 330 hari/tahun.
Berdasarkan hasil analisa ekonomi diperoleh data bahwa keutungan sebelum pajak
sebesar Rp 108.106.657.219 dan setelah pajak sebesar Rp 76.098.860.053. Percent
Return On Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 74,38% dan setelah pajak
sebesar 52,06%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak sebesar 1,19 tahun sedangkan
setelah pajak sebesar 1,61 tahun. Break Even Point (BEP) sebesar 38,75% dan Shut
Down Point (SDP) sebesar 29,69%. Discounted Cash Flow (DCF) sebesar 49,72%.
Berdasarkan data diatas maka pabrik urea formaldehida dari metanol dan oksigen
ini layak untuk didirikan.

Kata kunci : Urea formaldehida, Iron Molybdenum Oxide, Fixed Bed Multitube
diperoleh dari PT Pupuk Kaltim. Dengan

PENDAHULUAN pertimbangan adanya bahan baku yang


cukup maka memungkinkan untuk
1.1. Latar Belakang mendirikan pabrik urea formaldehida di
Seiring dengan perkembangan Indonesia.
pembangunan, salah satu industri yang 1.2. Tujuan Penelitian
menjanjikan di bidang Teknik Kimia adalah Tujuan penelitian sebagai berikut :
urea formaldehida. Kebutuhan impor urea 1. Mengurangi ketergantungan impor urea
formaldehida ke Indonesia saat ini mencapai formaldehida dari luar negeri.
6.110 ton sedangkan ekspor urea 2. Melakukan diversifikasi produk yang
formaldehida hanya 76,290 ton/tahun pada bernilai ekonomi tinggi sehingga dapat
tahun 2012 (Data ekspor-impor BPS, 2012). menambah devisa negara dan membuka
Dengan didirikannya pabrik urea lapangan pekerjaan baru.
formaldehida diharapkan dapat memenuhi TINJAUAN PUSTAKA
kebutuhan dalam negeri yang semakin 2.1. Kapasitas Rancangan Produksi
meningkat dan memberikan lapangan kerja Berdasarkan data statistik perdagangan
bagi masyarakat Indonesia. luar negeri Indonesia kebutuhan urea
Urea formaldehida merupakan resin formaldehida mengalami peningkatan dalam
hasil reaksi antara urea dan formaldehida kurun waktu lima tahun terakhir yang
yang termasuk ke dalam golongan disajikan pada Tabel 1 berikut:
thermosetting artinya mempunyai sifat Tabel 1 Data Impor Urea Formaldehida
tahan terhadap asam, basa, tidak dapat Indonesia

melarut dan tidak dapat meleleh. Resin urea Kebutuhan Impor


Tahun
formaldehida banyak dimanfaatkan dalam (Ton/tahun)

industri perekatan, kayu lapis dan mebel 2009 1577,639


2010 3650,832
yaitu sekitar 82% (Meyer, 1979).
2011 4959,438
Urea formaldehida dihasilkan dari bahan
2012 6109,797
baku metanol dan urea. Bahan baku ini (Badan Pusat Statistik, 2013)
dapat diperoleh dari dalam negeri. Metanol
diperoleh dari PT. Kaltim Methanol
Indonesia (KMI) di Bontang dan urea
7000
6000

Impor (ton/th)
y = 1490,x - 3E+06
5000 R² = 0,979
4000
3000
2000
1000
0
2008 2009 2010 2011 2012 2013
Tahun

Gambar 1 Impor Urea Formaldehida di Indonesia Tahun 2009 -2012

Dari data diatas memperlihatkan bahwa 2.2. Proses Produksi Urea Formaldehida
impor urea formaldehida cenderung mengalami Proses pembuatan urea formaldehida ini
kenaikan sesuai dengan persamaan garis lurus : dibagi menjadi 2 buah unit:
y = 1490x – 3x106 A. Unit Formaldehide Plant
Dengan y adalah data impor urea formaldehida Tempat pembentukan formaldehida.
pada tahun tertentu dalam ton sedangkan x Formaldehida dapat dibuat dengan empat
adalah tahun. Sehingga kebutuhan urea cara yaitu:
formaldehida pada tahun 2020 dapat dihitung 1. Proses Hidrokarbon
sebesar 9800 ton/tahun. Melihat kebutuhan yang 2. Proses Incomplete Conversion and
semakin bertambah tiap tahunnya maka Distillative Recovery of Metanol
diputuskan pabrik yang akan dibangun (ICDRM)
berkapasitas 30.000 ton/tahun. 3. Proses Complete Conversion of
Berdasarkan pertimbangan ketersediaan Metanol
bahan baku, tenaga kerja, pemasaran produk, 4. Proses D.B. Western
sarana transportasi, energi, fasilitas air, Berdasarkan kelebihan dan kekurangan
kemasyarakatan, pembuangan limbah, perijinan, yang dimiliki oleh masing-masing proses
perpajakan, biaya konstruksi dan kebijakan maka dipilih proses D.B. Western karena
pemerintah, maka lokasi pabrik urea konversi yang tinggi yaitu 99% serta umur
formaldehida ditetapkan di Bontang, katalis yang lebih panjang 12-18 bulan.
Kalimantan Timur. Proses ini merupakan proses
pembentukan formaldehida atau urea
formaldehida secara kontiyu dengan bahan
baku metanol, oksigen dan urea. Katalis
yang digunakan adalah iron molydenum oxide. (H2NCONHCH2OH)n
Metanol yang diuapkan direaksikan dalam NH(CONH2)-CH2O-[N(CONH2)CH2O]n-
sebuah reaktor fixed bed multitube yang terdiri 2N(CONH2)CH2OH + (n-1) H2O
atas beberapa tube yang berisi katalis dengan (Subekti, 1995)
dikelilingi dowtherm A. Gas hasil reaksi yang
mengandung gas formaldehida dilewatkan ke METODELOGI PENELITIAN
menara absorber untuk diserap dengan larutan 3.1. Tinjauan Termodinamika
urea sehingga membentuk urea formaldehida. Secara termodinamika untuk menentukan
B. Unit Urea Formaldehida Plant sifat reaksi dapat dilihat dari harga entalpi
Proses pembuatan urea formaldehida terjadi dan konstanta keseimbangan reaksi. Data
didalam absorber. Proses ini merupakan tahap ∆Hfᴼ pada suhu 298 K sebagai berikut:
pembentukan monomer metilolurea yang Reaksi utama :
merupakan reaksi metiolasi. Urea mengalami CH3OH(g) + ½ O2(g) HCHO(g) + H2O(g)
adisi ke formaldehida untuk memberikan Diketahui pada suhu 25oC :
turunan metilol. Larutannya dijaga dalam ΔHfo CH3OH(g) = -48,08 kkal/mol
suasana pH basa untuk mencegah terjadi ΔHfo O2(g) = 0 kkal/mol
penggumpalan karena turunan metilol ΔHfo HCHO(g) = -28,29 kkal/mol
berkondensasi secara cepat pada kondisi asam. ΔHfo H2O(g) = -57,7979 kkal/mol
Reaksi : (Perry, 2008) :
2 CO(NH2)2 + CH2O CO(NH2CONH)2 ΔHro = Σ ΔH produk - Σ ΔH reaktan=
Urea Formaldehida Metilol diurea (ΔHfo HCHO + ΔHfo H2O) – (ΔHfo CH3OH
CO(NH2)2 + CH2O HOCH2NHCONH2 + ½ ΔHfo O2)
Urea Formaldehida Metilol urea = (-28,29-57,7979) - (-48,08 + 0)
CO(NH)2 + 2 CH2O NHCONH(CH2OH)2 = -86,0879 kkal/mol + 48,98 kkal/mol
Urea Formaldehida Dimetilol urea = -38,0079 kkal/mol
Reaksi kondensasi merupakan tahap Ternyata ΔH reaksi menunjukkan harga
pertumbuhan dan pembentukan rantai polimer negatif maka reaksi bersifat eksotermis.
urea formaldehida. Struktur polimer sederhana Apabila ditinjau dari energi Gibbs (ΔGr)
yang paling mungkin terbentuk di sini adalah pada suhu 25oC diketahui data sebagai
polimer rantai lurus (linier). Pada tahap berikut:
kondensasi ini terbentuk hasil samping berupa ΔGfo CH3OH(g) = -38,62 kkal/mol
air. ΔGfo O2(g) =0 kkal/mol
ΔGfo HCHO(g) = -26,88 kkal/mol
ΔGfo H2O(g) = -54,6351 kkal/mol 7124,14
��2 = 8,36863 . 10-5 exp
(Perry, 2008) T
(Subekti,1995)
ΔGro = Σ ΔG produk - Σ ΔG reaktan=
Dimana :
(ΔGfo HCHO + ΔGfo H2O) – (ΔGfo CH3OH + ½
r1 = kecepatan reaksi (kmol/kg.kat.jam)
ΔGfo O2)
kp1 = konstanta kinetika reaksi
= (-26,88 - 56,6351) - (-38,62+ 0)
(kmol/kg kat.det.atm)
= -81,5151 kkal/mol + 38,62 kkal/mol
T = suhu reaksi (K)
= -42,8951 kkal/mol
P = tekanan (atm)
= -42895,1 kal/mol
Ym= fraksi mol metanol
ΔGro = - RT ln KK298 = exp (-ΔG/RT)
αp1= konstanta (kmol/kmol CH3OH.atm)
= exp (42895,1 / 1,987 x 298)
αp2= konstanta (kmol/kmol CH3OH.atm)
= 2,893 x 1031
3.3. Spesifikasi Alat Utama Proses
Harga K pada suhu operasi 240ºC dapat
1. Reaktor (R-01)
dihitung sebagai berikut :
Fungsi : Tempat berlangsungnya reaksi
ΔGro = - RT ln K298
Koperasi -∆G T-�� oksidasi antara metanol sebesar 1575,69
ln = x
K 298 R T x �� kg/jam dan udara sebesar 14966,36 kg/jam
Koperasi 42895,1 513-298 membentuk formaldehida sebanyak
ln 31 = x
2,893 x 10 1,987 513 x 298 16542,02 kg/jam
44
= 4,435 x 10 Tipe : Fixed bed multitube reaktor
Ternyata diperoleh harga K >>, hal ini Bahan konstruksi : Carbon Steel SA 283
menunjukkan bahwa reaksi yang berlangsung Grade C
adalah irreversibel. Suhu : 240ºC
3.2. Tinjauan Kinetika Tekanan : 1,2 atm
Bila ditinjau dari segi kinetika persamaan Waktu tinggal : 0,615 detik
pendekatan kecepatan reaksi pembentukan Non adiabatis dan non isothermal
formaldehida dari oksidasi metanol dan udara Spesifikasi :
adalah sebagai berikut: a. Tube :
��1 . �� . � Panjang tube : 4 cm
�1 = . 3600
1 + ��1 . �� . � + ��2 . �� . � IDT : 1,01 in = 0,256 m
Dengan : ODT : 1,25 in = 0,031 m
2
k = 5,37227.10 . exp (-7055,14/T) At : 0,8 in2 = 0,00052 m2
-1125,96
��1 = 567,606 exp Jumlah tube : 3008
T
Susunan :Triangular dengan pitch
1,5625 in Head :
Jumlah pass :1 Bentuk : Flanged and standart
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA 283 dished head
Grade C Tebal : 0,005 m (3/16 in)
b. Shell : Tinggi : 0,392 m
IDS : 101,593 in = 2,580 m Dimensi menara :
Tebal shell : 0,25 in = 0,006 m Diameter : 2m
Baffle space : 0,516 m Tebal shell : 0,005 m (3/16 in)
Jumlah pass :1 Tinggi : 7,775 m
Bahan konstruksi: Carbon Steel SA 283 Jumlah : 1 buah
Grade C 3. Blower (BL-01)
c. Head : Fungsi : Mengalirkan udara
Bentuk :Torisperical dished head sebanyak 14966,36 kg/jam
Tinggi : 19,395 in = 0,493 m sebelum masuk ke HE-02
Tebal : 0,25 in = 0,006 m Tipe : Sentrifugal
d. Reaktor : Bahan konstruksi : Carbon steel
Tinggi : 19,393 in = 5,985 m Kondisi operasi :
Pressure drop : 0,172 atm Suhu masuk : 30ºC
Jumlah : 1 Suhu keluar : 39,54ºC
2. Absorber (AB-01) Tekanan masuk : 1 atm
Fungsi : Menyerap gas formaldehida Tekanan keluar : 1,5 atm
(CH2O) sebanyak 16542,02 kg/jam dengan Kapasitas : 3,96 m3/s
absorben larutan urea Tenaga Blower : 1 HP
Tipe : Packed tower Tenaga motor : 1 HP
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA 283 Jumlah : 1 buah
Grade C 4. Filter (FL-01)
Kondisi operasi : Suhu : 75,89 Fungsi : Menyaring debu dan
Tekanan : 1 atm kotoran yang terdapat dalam udara umpan
Non adiabatis dan non isothermal sebesar 14966,36 kg/jam
Spesifikasi : Tipe : Dry filter
Packing : Raschig ring Bahan konstruksi : Carbon steel
Ukuran : 0,038 m (1 ½ in) Kondisi operasi : Suhu : 30ºC
Bahan : Keramik Tekanan : 1 atm
Tinggi tumpukan: 5,989 m Face area : 0,377 m3/s
Kapasitas : 2,359 m3/s Tipe : Silinder tegak yang
Ukuran : 0,5 x 0,5 m dilengkapi jaket pemanas
Jumlah : 1 buah Bahan konstruksi : Stainless steel
5. Heat Exchanger (HE-01) Suhu : 30ºC
Fungsi : Memanaskan metanol sebesar Tekanan : 1 atm
1575,69 kg/jam dari suhu 30ºC menjadi 80ºC Shell :
sebelum masuk reaktor Diameter : 1,208 m
Tipe : Double pipe heat exchanger Tinggi : 1,208 m
Bahan konstruksi: Volume : 1,383 m3
Anulus : Carbon steel Tebal : 0,005 m (3/16 in)
Tube : Stainless steel Head :
Spesifikasi Tube: Tinggi : 0,261 m
Fluida panas : Gas buang dari incenerator Tebal : 0,005 m (3/16 in)
OD : 0,05 m Pengaduk :
ID : 0,04 m Jenis : Turbin dengan 6 blade
Nominal size : 0,038 m (1 ½ in) disk standar
No. Schedule : 40 Diameter : 0,403 m
Jumlah hairpins : 5 Tinggi : 0,081 m
Panjang hairpins: 6,096 m Lebar : 0,1 m
Pressure drop : 4,08 psi Lebar baffle : 0,034 m
Spesifikasi Anulus: Jumlah impeler : 1 buah
Fluida : metanol Daya motor : 3 HP
OD : 0,07 m Tinggi mixer : 1,731 m
ID : 0,06 m Jumlah : 1 buah
Nominal size : 0,063 m (2 ½ in) 7. Incenerator (I-01)
No. Schedule : 40 Fungsi : Membakar gas
Pressure drop : 1,52 psi formaldehida sebesar 15556,11 kg/jam
Rd : 0,0035 yang tidak terjerap di menara absorber
Jumlah : 1 Bahan konstruksi : Carbon steel
6. Mixing Tank (M-01) Tipe : Box
Fungsi : Tempat mencampur urea Overall thermal eficiency: 75%
sebesar 840,60 kg/jam dengan air sebesar Excess air : 25%
1961,39 kg/jam sebelum digunakan sebagai Heat duty : 862269,839 Kj/jam
penyerap formaldehida di absorber Spesifikasi
Shell : Kemudian dengan blower tekanan dinaikkan
Tinggi : 3,048 m menjadi 1,5 atm selanjutnya dialirkan
Lebar : 1,524 m menuju air feed pre heater (HE-02) dan air
Panjang : 3,048 m feed heater (HE-05) untuk dipanaskan
Tube : sampai suhunya menjadi 240ºC yang
ID : 0,078 m selanjutnya dialirkan menuju reaktor. Disisi
OD : 0,089 m lain bahan baku yang berupa urea yang
Nominal pipe size: 0,076 m (3 in) digunakan sebagai penyerap dalam
Jumlah : 39 buah pembuatan urea formaldehida juga harus
3.4. Langkah Operasi disiapkan. Urea prilling yang disimpan
Secara garis besar proses pembuatan urea didalam tangki (T-03) diangkut menuju silo
formaldehida dibagi menjadi tiga tahapan yaitu: (SL-01) dengan menggunakan screw
a. Tahap penyiapan bahan baku conveyor (SC-01) yang dilengkapi dengan
Tahapan ini bertujuan untuk menyiapkan bahan bucket elevator (BE-01). Urea yang telah
baku yang terdiri dari metanol dan oksigen agar ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam
sesuai dengan kondisi operasi yang diinginkan mixing tank (M-01) untuk dilarutkan dengan
reaktor fixed bed multitube (R-01) yaitu pada air proses hingga diperoleh larutan urea 70%
suhu 240ºC dan tekanan 1,2 atm. Bahan baku berat dan untuk melarutkan urea diperlukan
yang berupa metanol cair yang disimpan dalam panas yang disuplai dari gas buang yang
tangki (T-01) pada suhu 30ºC dan tekanan 1 atm keluar dari HE-01. Larutan ini lalu
dialirkan menuju pre heater methanol (HE-01) dimasukkan di dalam tangki penampung (T-
dengan menggunakan pompa (P-01) untuk 05) sebelum nantinya dialirkan menuju
dipanaskan sampai suhu 80ºC dengan absorber (AB-01) dengan menggunakan
memanfaatkan gas buang dari incenerator (I- pompa P-03.
01). Metanol kemudian diumpankan menuju b. Tahap pembentukan produk
methanol heater I (HE-03) dan methanol heater Tahapan ini bertujuan untuk :
II (HE-04) untuk dipanaskan lagi sampai 1. Mereaksikan metanol dan oksigen
suhunya menjadi 240ºC sebelum nantinya sehingga dihasilkan formaldehida didalam
diumpankan masuk reaktor. reaktor.
Sementara oksigen yang diambil dari udara 2. Mereaksikan gas formaldehida dengan
sekitar dengan suhu 30ºC dan tekanan 1 atm larutan urea didalam absorber sehingga
disaring untuk dipisahkan dengan partikel- dihasilkan urea formaldehida.
partikel pengotor yang terikut dengan melalui
filter (FL-01).
Formaldehida dihasilkan dengan me-reaksikan Konversi penyerapan didalam absorber 97%,
metanol dan oksigen didalam reaktor fixed bed gas- gas yang tidak terserap keluar melalui
multitube (R-01) pada kondisi suhu 240ºC dan puncak absorber yang selanjutnya
tekanan 1,2 atm. Untuk mempercepat reaksi diumpankan ke dalam incenerator (I-01)
digunakan katalis iron molybdenum oxide untuk dibakar menjadi karbon dioksida dan
sebagai bahan pembantu yang diletakkan uap air yang nantinya gas hasil pembakaran
didalam tube-tube reaktor. Reaksi oksidasi tersebut dimanfaatkan sebagai pemanas di
metanol berlangsung secara non-isothermal dan HE-01.
sangat eksotermis sehingga selama reaksi c. Tahap penanganan produk
berlangsung akan melepas sejumlah panas dan Larutan urea formaldehida yang merupakan
untuk menjaga kondisi operasi di dalam reaktor produk bawah menara absorber (AB-01)
(R-01) digunakan dowtherm A sebagai keluar pada suhu 90ºC dialirkan dengan
pendingin yang dialirkan melalui shell. Panas pompa (P-04) menuju product cooler (HE-
yang dibawa keluar downtherm A sabagian 07) untuk didinginkan sampai suhunya
dimanfaatkan sebagai pemanas di HE-03. menjadi 60ºC kemudian didinginkan lagi di
Konversi reaksi yang terjadi mencapai 99% HE-08 hingga suhunya 30ºC sebelum
dengan selektivitas formaldehida 94%. akhirnya dialirkan menuju tangki
Pembentukan urea formaldehida terjadi di penyimpanan produk (T-02).
dalam absorber (AB-01) dengan tipe packed
tower. Absorber ini beroperasi pada suhu HASIL PENELITIAN
75,89ºC dan tekanan 1 atm yang dilengkapi Pabrik urea formaldehida direncanakan
dengan pendingin ditiap-tiap bednya. Gas beroperasi 330 hari/tahun. Berdasarkan hasil
formaldehida yang dihasilkan dari reaktor analisa ekonomi diperoleh data bahwa keutungan
keluar pada suhu 435,97ºC dimanfaatkan setelah pajak Rp. 76.098.860.053. Break Even
sebagai pemanas metanol dan udara di HE-05, Point (BEP) sebesar 38,75% berada pada batas
HE-04, HE-02. Gas formaldehida yang telah minimum yang diijinkan (40-60%). Nilai BEP
didinginkan keluar dari HE-02 pada suhu dipengaruhi oleh harga jual produk yang relatif
238,07ºC kemudian didinginkan lagi di HE-06 lebih besar dari harga bahan baku, sehingga jika
sampai suhunya menjadi 75,89ºC yang selisihnya semakin besar maka nilai BEP juga
selanjutnya diumpankan ke dalam absorber akan semakin rendah. Sebaliknya, nilai ROI akan
(AB-01). Dalam absorber gas formaldehida semakin tinggi seiring penurunan nilai BEP.
diserap dengan larutan urea 70% berat yang Percent Return On Investment (ROI) setelah
telah dibuat di tahap persiapan bahan baku. pajak sebesar 52,06%.
Pay Out Time (POT) sebelum pajak sebesar Discounted Cash Flow (DCF) sebesar
1,19 tahun sedangkan setelah pajak sebesar 1,61 49,72%. Berdasarkan data diatas maka pabrik
tahun berada pada batas minimum yang urea formaldehida dari metanol dan oksigen
diizinkan (max 2 tahun). Shut Down Point ini layak untuk didirikan.
(SDP) sebesar 29,69%.

Gambar 2 Grafik Analisa Kelayakan Ekonomi

KESIMPULAN Jadi pabrik urea formaldehida dengan proses


Dari hasil analisa ekonomi diperoleh: DB Western dengan kapasitas 30.000
1. Return On investment (ROI) sebelum pajak ton/tahun LAYAK untuk dipertimbangkan
sebesar 74,38% sesudah pajak sebesar pendiriannya.
52,06%.
2. Pay Out Time sebelum pajak adalah 1,19 DAFTAR PUSTAKA
tahun dan sesudah pajak adalah 1,61 tahun. Badan Pusat Statistik, 2012, ”Statistik
3. Break Even Point (BEP) dari pabrik urea Perdagangan Luar Negeri
formaldehida ini sebesar 38,75%. Shut Down Indonesia”, Jakarata.
Point (SDP) sebesar 29,69%. Badan Pusat Statistik, 2013, ”Statistik
4. Discounted Cash Flow (DCF) sebesar Perdagangan Luar Negeri
49,72%. Indonesia”, Jakarata.
Meyer, Beat,1979,Urea Formaldehyde Resins,
Addison Wesley Publishing Co Inc,
Canada.
Keyes, F., and Clark, R.S., 1965, “Industrial
th
Chemistry”, 4 edition, John Wiley and
Sons, Inc, New York.
Kirk, R.E., and Othmer, V.R., 1995,
“Encyclopedia of Chemical Technology”,
Vol 16, 4th ed, John Wiley & Sons Inc.,
New York .
Perry’s, R.H., and Green, D., 2008, “Perry’s
Chemical Engineer’s Hand Book”, 8th
edition, Mc. Graw Hill Book Company
Inc., New York.
Peters, M.S, and Timmerhaus. 2003. “Plant
Design and Economy for Chemical
Engineer’s”. 3rd Edition. Singapore: Mc.
Graw Hill Book Company Inc.
Subekti, Agus, 1995, “Perancangan dan
Evaluasi Reaktor Formaldehyde di PT.
pupuk Kaltim – Bontang”, Prosiding STK
Soehadi Reksowardodo.
Ullmans, Barbara Elvers, 1988, “Encyclopedia
of Industrial Chemistry”, Vol A11,
Completely Edition, John Willey and Sons
Inc, New York.

Anda mungkin juga menyukai