Anda di halaman 1dari 13

PREPARASI PASIR ILMENIT BANTEN SEBAGAI

BAHAN BAKU TiO2

oleh :
Fajar khusaini
17520016

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2020
PREPARASI PASIR ILMENIT BANTEN SEBAGAI BAHAN BAKU TiO

BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 2 PROFIL PERUSAHAAN

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN


BAB 1 PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Kebutuhan titanium dioksida ( TiO2 ) di Indonesia semakin tinggi
sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Untuk itulah harus di carikan jalan keluar agar jumlah impor TiO2
ini dapat dikurangi dengan mencari alernatif lain yaitu
memproduksi titanium dioksida dengan memanfaatkan pasir
ilmenit yang ada di Indonesia.

Pengolahan biji Ilmenit melalui jalur Hidrometalurgi dapat


menghasilkan pigmen pemutih, pigmen warna superior (warna
putih) Bahan baku keramik untuk elektronik, bahan baku
pembuatan bahan bahan keramik maju ,antara lain pelapisan optic
dan bahan komposit polimer keramik ( Mohar et al.,2013 ).
RUMUSAN MASALAH
 
 1. Bagaimana proses 1. Bahan yang di gunakan
preparasi pasir ilmenit pasir ilmenit Banten
Banten sebagai bahan
baku TiO2 yang efektif? 2. pada proses
Pengeringan,Pengayakan
2. Bagaimana hasil dengan ukuran
analisa karakterisasi
20,80,100,150,200,325,
sampel pasir
Ilmenit Banten Magnetik Separation, dan
menggunakan XRF? analisa XRF
BATASAN MASALAH

 
1. Bahan yang di gunakan
pasir ilmenit Banten

2. pada proses
Pengeringan,Pengayakan
dengan ukuran
20,80,100,150,200,325,
Magnetik Separation, dan
analisa XRF
BAB 2 PROFIL PERUSAHAAN

Bermula pada tahun 1979 Lembaga Metalurgi Nasional (LMN)


LIPI melakukan penelitian untuk memanfaatkan cadangan bijih
besi yang tersebar dikepulauan indonesia terutama dipropinsi
lampung dengan mengolah bijih besi menjadi logam besi.
Prosesnya dilakukan menggunakan tanur tiup (blast furnace)
skala kecil dengan bahan bakar arang kayu dan menghasilkan
logam kasar (pig iron) yang memenuhi standar kualitas sebagai
bahan baku industri pengecoran.
Selanjutnya, pada tahun 1982/1983 dimulai pembangunan
tanur tiup pertama di Indonesia melalui BANPRES (Bantuan
Presiden) yang dibuat dalam proyek terpadu industri peleburan
bijih besi Lampung. Pada tahun 1984 kegiatan pengolahan bijih
besi ini beroperasi menghasilkan logam kasar (pig iron) dengan
kapasitas produk 25 ton perhari. Pada tanggal 14 juni 1984 tanu
tiup tersebut diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia yang
kedua yaitu Bapak Soeharto.
Visi dan Misi

Visi
Menjadi Lembaga Ilmu Pengetahuan berkelas dunia
yang mendorong terwujudnya kehidupan bangsa yang
adil, makmur, cerdas, kreatif, integratif, dan dinamis
yang didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi
yang humanis.

Misi
Misi BPTM Balai Pengolahan Teknologi Mineral
Lampung LIPI Turut serta dalam proses pencerahan
kehidupan masyarakat dan kebudayaan berdasarkan
prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan kaidah etika
keilmuan.
STRUKTUR ORGANISASI

Kepala BPTM
LIPI

Sub Tata Usaha

Seksi Seksi
Seksi Sarana Pengembangan Pengembangan Seksi Jasa dan
dan Prasarana dan Mineral Bukan Informasi
Pengolahan Logam

Kelompok Jabatan Fungsional


1.Peneliti 4. Humas
2.Litkayasa 5. Perekayasa
3.Analisa Kepegawaian 6. Pranata Komputer
BAB 3 LANDASAN TEORI

Ilmenit
Ilmenit adalah mineral yang mempunyai rumus kimia FeTiO3 . Meski
telah ada bukti adanya kisaran lengkap kimia mineral dalam bentuk
(Fe,Mg,Mn,Ti)O3, sebagian besar ilmenit alami di bumi berwujud
FeTiO3 .
Ilmenit tidak hanya dapat ditemukan pada pasir pantai namun
juga pada deposit batu keras. Sifat sifat ilmenit diantara nya Ilmenit merupakan salah
adalah memiliki sifat kemagnetan yang lemah ( paramagnetic), satu mineral penghasil
rapuh, berwarna hitam kelabu gelap dan tidak teembus cahaya. titanium dioksida (TiO2)
Ilmenit memiliki densitas 2400kg/ m2- 2700kg/m2, titik leleh yang memiliki banyak
1050 dan sturktur Kristal hexagonal (Chatterjee,2007). kegunaan antara lain
sebagai pigmen warna
putih, bahan keramik
maju, Foto katalitik,
katalisator, dsb
(Fadli,2005).
BAB 3 LANDASAN TEORI

Manfaat Titanium Dioksida


 
 Dalam industri cat dan pelapisan, pigmen TiO2 biasa digunakan
dalam peralatan, arsitektural, digunakan untuk pembuatan cat putih
dan warna untuk desain outdoor.
 Pada industri plastik, pigmen TiO2 digunakan sebagai pelapis
plastik karena memiliki kemampuan untuk melindungi plastik dari
degradasi akibat sinar ultraviolet. Kandungan pigmen TiO2 dalam
plastik normalnya sekitar 3%-25% tergantung dari berat produk.
 Pada industri kertas, pigmen TiO2 digunakan sebagai agen pengisi
dan pelapis kertas. TiO2 dapat meningkatkan kecerahan dari kertas.
Kandungan TiO2 dalam kertas hanya sekitar 5% dari berat kertas
kering.
PROSES KERJA

Pengeringan Pengayakan Magnetik Separation Analisa XRF

Proses yang pertama Proses Pengayakan di Proses Magnetik Sampel Pasir yang
yaitu proses lakukan dengan Separation di lakukan sudah siap kemudian
pengeringan, proses ini menggunakan Ayakan dengan di Analisa
dilakukan di bawah sinar Ukuran Menggunakan Batang menggunakan XRF
matahari 20,80,100,150,200,325 Magnet
BAB 4 HASIL

Gambar hasil separasi magnetik dan data hasil timbangan

A B C
Ukuran

M (g) NM (g) M (g) NM (g) M (g) NM (g)

+80 386,09 558,09 417,08 426,93 3487,25 468,95

-80 +100 433,47 56,31 535,12 51,96 541,54 57,27

-100 +150 406,43 18,22 418,22 12,34 322,2 19,3

-150 +200 20 4,6 19,21 5,46 10,6 4,94

-200 +325 7,8 20,09 14,14 15,99 6,53 25,51

-325 4 6,8 5,25 3,99 4,79 6


BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
 
Dari hasil preparasi pasir ilmenit Banten dapat di simpulkan sebagai berikut :

1. Berdasarkan penelitian yang sudah di lakukan dapat di simpulkan bahwa


Preparasi pasir Ilmenit Banten dengan cara memisahkan distribusi ukuran
dengan cara pengayakan dan magnetic separasi sudah cukup efektif
karena berhasil mengurangi pengotor dan besarnya konsentrasi titanium
yang di peroleh dari hasil Sampel pasir yang sudah di analisa.

2. Dari data hasil analisa di dapat kandungan Titanium tertinggi terdapat


pada ukuran -100 +150 yaitu pada sampel A terdapat presentase
kandungan Titanium sebesar 26,399% ,sampel B memiliki presentase
29,271% dan sampel C memiliki presentase 28,792%.

Anda mungkin juga menyukai