Anda di halaman 1dari 51

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA

INSPEKSI
INSPEKSI EKSPLORASI
EKSPLORASI DAN
DAN PENGEBORAN
PENGEBORAN

Ikhsan Lasami, ST., MM.


Inspektur Tambang
Direktorat Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara

Disampaikan pada:
DIKLAT
CALON INSPEKTUR TAMBANG PERTAMA
Bandung, 2 -3 Oktober 2012

BIODATA

Nama
TTL
Pendidikan
Jabatan
Instansi
No. HP
E-mail

:
:
:
:
:
:
:

Ikhsan Lasami, ST., MM.


Mamuju, 28 Agustus 1970
S1 Teknik Pertambangan UVRI Makassar
Sekretaris
Dinas Pertambangan, Energi dan Perindustrian
081342213303
ikhsan.tambang@gmail.com

Sistematika Materi
I. TEKNIK EKSPLORASI
I.1
I.2
I.3
I.4
I.5

PENGANTAR
KONSEP DAN PERENCANAAN EKSPLORASI
HARI 1:
2 Oktober
2012
METODE EKSPLORASI
PERHITUNGAN SUMBERDAYA DAN CADANGAN
STANDARD DAN CODE KLASIFIKASI SUMBERDAYA DAN CADANGAN

II. PENGEBORAN ESKPLORASI


II.1
II.2
II.3
II.4

PRINSIP PENGEBORAN EKSPLORASI


PEMERCONTOHAN (SAMPLING) DAN ASSAY
PENGELOLAAN DATA DAN CONTOH (CORE SHED)
FASILITAS PENUNJANG EKSPLORASI
HARI 2:
3 Oktober
2012

I. INSPEKSI EKSPLORASI DAN PENGEBORAN


III.1 PERATURAN PERUNDANGAN
III.2 TATA CARA INSPEKSI

II. STUDI KASUS

I. TEKNIK EKSPLORASI
I.1

PENGANTAR

I.2

KONSEP DAN PERENCANAAN EKSPLORASI

I.3

METODE EKSPLORASI

I.4

PERHITUNGAN SUMBERDAYA DAN CADANGAN

I.5

STANDARD DAN CODE KLASIFIKASI SUMBERDAYA DAN CADANGAN

I. TEKNIK EKSPLORASI
I. 1.
PENGANTAR

I. 2. KONSEP &
PERENCANAAN

I. 3. METODE
EKSPLORASI

I. 4
PERHITUNGAN

I. 5 STANDARD &
CODE

IUP Operasi Produksi (OP) *)

FS

pengolahan/
pemurnian

Kontruksi

Kegiatan
Usaha

**)

pengolahan/
pemurnian

*) Penambangan atau Pengolahan/Pemurnian dapat dilakukan


terpisah
**) Apabila Pengolahan/Pemurnian terpisah, harus kerjasama dengan pemegang IUP OP

I. TEKNIK EKSPLORASI
I. 1.
PENGANTAR

I. 2. KONSEP &
PERENCANAAN

I. 3. METODE
EKSPLORASI

I. 4
PERHITUNGAN

b
c

FS Report +
AMDAL
(Harus Dielaborasi
lagi menjadi)

d
e

I. 5 STANDARD &
CODE

Rencana Produksi
10 Th

Rencana Produksi
5 Th
Rencana Produksi
Tahunan
RKAB & RKTTL
Jaminan Reklamasi
& Rencana
Penutupan Tambang

Dokumen a; b; c; d; dan e harus disetujui bersama antara mining operator (Perusahaan) dengan
Pemerintah.
Pengawasan didasarkan kepada dokumen 2 ini.
Perubahan dari isi setiap dokumen harus berdasarkan persetujuan pemerintah

I. TEKNIK EKSPLORASI
I. 1.
PENGANTAR

I. 2. KONSEP &
PERENCANAAN

I. 3. METODE
EKSPLORASI

I. 4
PERHITUNGAN

Exploration
Stage

Land
Rehabilitation
& Reclamation

Good Mining
Practice

Feasibility
Stage

Mineral Benification &


Processing
Exploitation
Stage/Comissionin
g
In 2 Terms:
1.Legally Compulsary
2.Voluntary Enggage

Mineral
Prospecting
Stage

Mining
License

Mining Closure
&
Decomissioning

I. 5 STANDARD &
CODE

Construction
Stage

Scope and Element of Good Mining Practice


: By Government Regulation
: By Guidelines Produced & Sugested by Goverment

I. TEKNIK EKSPLORASI
I. 1.
PENGANTAR

I. 2. KONSEP &
PERENCANAAN

I. 3. METODE
EKSPLORASI

I. 4
PERHITUNGAN

I. 5 STANDARD &
CODE

JANGKA WAKTU (Tahun) DAN LUAS IUP/K (H


(UU No. 4 Tahun 2009)

IUP EKSPLORASI
MINERAL

PU

EXPL

FS

LOGAM

3 + (2X1)

1+(1)

BATUBARA

2 + (2X1)

BUKAN LOGAM

3 + (1X1)

1 + (1)

BATUAN

RADIO AKTIF

3+(1x1)

LUAS
Max. 100.000
Min. 5.000
Max. 50.000
Min. 5.000

IUP OPERASI PRODUKSI


KONST

PROD

20 + (2x10)

Max. 25.000

20 + (2x10)

Max. 15.000

Max. 25.000
Min. 500

Max. 5.000
Min. 5

Tergantung
Penugasan

LUAS

20 +(2x10) Semen
10 + (2x5)
Max. 5.000

5 + (2x5)
Tergantung
Penugasan

Max. 5.000
Tergantung
Penugasan

1. Terdapat kewajiban penciutan wilayah pada IUP/K Eksplorasi dan IUP/K Operasi
Produksi

I. TEKNIK EKSPLORASI
I. 1.
PENGANTAR

I. 2. KONSEP &
PERENCANAAN

I. 3. METODE
EKSPLORASI

I. 4
PERHITUNGAN

I. 5 STANDARD &
CODE

UU No. 4 Tahun 2009

Eksplorasi adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh informasi secara
terperinci dan teliti tentang lokasi, bentuk, dimensi, sebaran, kualitas dan sumber daya terukur
dari bahan galian, serta informasi mengenai lingkungan sosial dan lingkungan hidup.

Studi Kelayakan adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh informasi
secara rinci seluruh aspek yang berkaitan untuk menentukan kelayakan ekonomis dan teknis
usaha pertambangan, termasuk analisis mengenai dampak lingkungan serta perencanaan
pascatambang.

Operasi Produksi adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan yang meliputi konstruksi,
penambangan, pengolahan, pemurnian, termasuk pengangkutan dan penjualan, serta sarana
pengendalian dampak lingkungan sesuai dengan hasil studi kelayakan.

Konstruksi adalah kegiatan usaha pertambangan untuk melakukan pembangunan seluruh


fasilitas operasi produksi, termasuk pengendalian dampak lingkungan.

Penambangan adalah bagian kegiatan usaha pertambangan untuk memproduksi mineral


dan/atau batubara dan mineral ikutannya.

Pengolahan dan Pemurnian adalah kegiatan usaha pertambangan untuk meningkatkan mutu
mineral dan/atau batubara serta untuk memanfaatkan dan memperoleh mineral ikutan.

I. TEKNIK EKSPLORASI
I. 1.
PENGANTAR

I. 2. KONSEP &
PERENCANAAN

I. 3. METODE
EKSPLORASI

Pertambangan : sebagian atau seluruh tahapan


kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan
pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi
penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan,
konstruksi, penambangan, pengolahan dan
pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta
kegiatan pascatambang.

Usaha Pertambangan: kegiatan dalam rangka


pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi
tahapan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi,
studi kelayakan, konstruksi, penambangan,
pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan
penjualan, serta pascatambang.

Mineral: senyawa anorganik yang terbentuk di


alam, yang memiliki sifat fisik dan kimia tertentu
serta susunan kristal teratur atau gabungannya yang
membentuk batuan, baik dalam bentuk lepas atau
padu.

Batubara adalah endapan senyawa organik


karbonan yang terbentuk secara alamiah dari sisa
tumbuh-tumbuhan.

I. 4
PERHITUNGAN

I. 5 STANDARD &
CODE

Izin Usaha Pertambangan, yang selanjutnya disebut IUP, adalah


izin untuk melaksanakan usaha pertambangan.

IUP Eksplorasi adalah izin usaha yang diberikan untuk


melakukan tahapan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi,
dan studi kelayakan.

IUP Operasi Produksi adalah izin usaha yang diberikan


setelah selesai pelaksanaan IUP Eksplorasi untuk melakukan
tahapan kegiatan operasi produksi.

I. TEKNIK EKSPLORASI
I. 1.
PENGANTAR

I. 2. KONSEP &
PERENCANAAN

I. 3. METODE
EKSPLORASI

I. 4
PERHITUNGAN

(BAB I Pasal 2 PP No. 23 Tahun 2010)


1.

Mineral radioaktif antara lain :


Radium,Thorium, Uranium, Monasit dan bahan galian radioaktif lainnya.

2.

Mineral logam antara lain:


Litium, Berilium, Magnesium, Kalium, kalsium, Emas, Tembaga, Perak, Timbal, Seng,
Timah, Nikel, Mangaan, Platina, Bismuth, Molibdenum, Bauksit, Air Raksa, Wolfram,
Titanium, Barit, Vanadium, Kromit, Antimoni, Kobalt, Tantalum, Cadmium, Galium,
Indium, Yitrium, Magnetit, Besi, Galena, Allumina, Niobium, zirkonium, Ilmenit, Khrom,
erbium, Ytterbium, Dysproium, Thorium, Cesium, Lanthanum, Niobium, Neodymium,
Hafnium, Scandium, Aluminium, Palladium, Rhodium, Osmium, Ruthenium, Iridium,
Selenium, Telluride, Stronium, Germanium, Berrylium, dan Zenotin.

3.

Mineral bukan logam antara lain: Intan, Korundum, Grafit, Arsen, Pasir kuarsa,
Fluorspar, Kriolit, Yodium, Brom, Klor, Belerang, Fosfat, halit, Asbes, Halit, Talk, Mika,
Magnesit, Yarosit, Oker, Fluorit, Ball Clay, Fire Clay, Zeolit, Kaolin, Feldspar, Bentonit,
Gipsum, Dolomit, Kalsit, Rijang, Pirofilit, Kuarsit, Zirkon, Wolastonit, Dolomit, Yarosit,
Tawas, Batukuarsa, Perlit, Garam batu, Clay, dan Batu gamping untuk semen.

4.

Batuan , antara lain: Pumice, Tras, Toseki, Obsidian, Perlit, Tanah diatomae, Tanah
serap (fullers earth), Slate, Granit dan granodiorit, Andesit, Gabro dan peridotit,
Basalt,Trakhit, Leusit, Tanah liat, Tanah Urug, Opal, Kalsedon, Batukapur, Pasir
sepanjang tidak mengandung unsur-unsur mineral logam atau unsur mineral bukan
logam dalam jumlah yang berarti ditinjau dari segi ekonomi pertambangan.

5.

Batubara antara lain: bitumen padat, batuan aspal, batubara, dan gambut.

I. 5 STANDARD &
CODE

I. TEKNIK EKSPLORASI
I. 1.
PENGANTAR

I. 2. KONSEP &
PERENCANAAN

I. 3. METODE
EKSPLORASI

Mengapa Pertambangan Perlu


Eksplorasi?

Usaha/industri pertambangan perlu


kepastian cadangannya.

Industri pertambangan padat modal


harus memperkecil resiko.

Kepastian mengenai data: cadangan,


sumberdaya, karakteristik
bijih/mineralogi, kondisi geologi
(geoteknik & hidrogeologi), kondisi
lingkungan mempermudah
perencanaan tambang, perencanaan
pabrik pengolahan, feasibilty study,
AMDAL, rencana penutupan tambang,
rencana permodalan, dll.

I. 4
PERHITUNGAN

I. 5 STANDARD &
CODE

I. TEKNIK EKSPLORASI
I. 1.
PENGANTAR

I. 2. KONSEP &
PERENCANAAN

I. 3. METODE
EKSPLORASI

I. 4
PERHITUNGAN

I. 5 STANDARD &
CODE

Tujuan Eksplorasi
1.
2.

Mencari dan menemukan cadangan bahan


galian baru
Mengendalikan (menambah) pengembalian
investasi yang ditanam, sehingga pada
suatu saat dapat memberikan keuntungan
yang ekonomis (layak)

3.

Mengendalikan
(penambahan/pengurangan) jumlah
cadangan, dimana cadangan merupakan
dasar dari aktivitas penambangan

4.

Mengendalikan atau memenuhi kebutuhan


pasar atau industry

5.

Diversivikasi sumberdaya alam

6.

Mengontrol sumber-sumber bahan baku


sehingga dapat berkompetisi dalam
persaingan pasar.

5 Hal Penting Dalam Eksplorasi

1.

Pemahaman filosofi eksplorasi dan


cebakan bahan galian

2.

Pengetahuan (dasar ilmu dan


teknologi) yang terkait dalam
pekerjaan eksplorasi

3.

Pemahaman konsep dan metode


eksplorasi

4.

Prinsip dasar dan penerapan


metode (teknologi) eksplorasi.

5.

Pengembalian keputusan pada


setiap tahapan eksplorasi

I. TEKNIK EKSPLORASI
I. 1.
PENGANTAR

I. 2. KONSEP &
PERENCANAAN

I. 3. METODE
EKSPLORASI

I. 4
PERHITUNGAN

I. 5 STANDARD &
CODE

Ilmu-Ilmu Utama Eksplorasi


Pertambangan
Manajemen
Eksplorasi

Genesa Bahan Galian


Bagaimana terbentuk

Teknik Eksplorasi
Bagaimana mencari dan
membuktikan

Metode Estimasi
Sumberdaya/Cadangan
Bagaimana
mengevaluasi/
menghitung

I. TEKNIK EKSPLORASI
I. 1.
PENGANTAR

I. 2. KONSEP &
PERENCANAAN

I. 3. METODE
EKSPLORASI

I. 4
PERHITUNGAN

I. 5 STANDARD &
CODE

Apakah Eksplorasi
Pertambangan
Itu?
Eksplorasi
Finding
Apa (bahan galian
yang dicari)?
Dimana (indikasi
keberadaan bahan
galian)?

Proving
Bagaimana (bentuk,
kemenerusan,
& kadarnya)?
Bagaimana (kendala
geologinya/airtanahkestabilan) ?

Evaluating
Berapa (sumberdaya,
& cadangannya)?
Berapa (nisbah kupas,
& cog)?

I. TEKNIK EKSPLORASI
I. 1.
PENGANTAR

I. 2. KONSEP &
PERENCANAAN

I. 3. METODE
EKSPLORASI

I. 4
PERHITUNGAN

I. 5 STANDARD &
CODE

Ciri-ciri Kegiatan Eksplorasi


Berbeda dengan menambang
Dilakukan secara bertahap

Mengurangi resiko
investasi

Penciutan daerah prospek

Dilakukan dengan banyak


metode
Dampak lingkungan kecil

I. TEKNIK EKSPLORASI
I. 1.
PENGANTAR

I. 2. KONSEP &
PERENCANAAN

I. 3. METODE
EKSPLORASI

PERENCANAAN
EKSPLORASI
1.

Pentahapan dalam perencanaan


kegiatan eksplorasi

Tahap eksplorasi pendahuluan


Tahap eksplorasi detail
Studi Kelayakan

2.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam


kegiatan eksplorasi

Tujuan eksplorasi
Studi kepustakaan
Pemilihan metode
Pemilihan alat
Pemilihan anggota tim/tenaga ahli
Rencana biaya
Pemilihan waktu yang tepat
Penyiapan peralatan/perbekalan

I. 4
PERHITUNGAN

3.

I. 5 STANDARD &
CODE

Pemilihan Metode
Eksplorasi

4.

Perencanaan Program
eksplorasi

5.

Pengelolaan Kegiatan
eksplorasi

6.

Penyusunan Laporan
eksplorasi

I. TEKNIK EKSPLORASI
I. 1.
PENGANTAR

I. 2. KONSEP &
PERENCANAAN

I. 3. METODE
EKSPLORASI

I. 4
PERHITUNGAN

I. 5 STANDARD &
CODE

Eksplorasi harus dapat dilaksanakan dengan efisien,


ekonomis, dan tepat sasaran, maka diperlukan
perencanaan berdasarkan prinsip-prinsip dan
konsep-konsep dasar eksplorasi sebelum program
eksplorasi tersebut dilaksanakan.

I. TEKNIK EKSPLORASI
I. 1.
PENGANTAR

I. 2. KONSEP &
PERENCANAAN

I. 3. METODE
EKSPLORASI

I. 4
PERHITUNGAN

I. 5 STANDARD &
CODE

Kaidah-Kaidah Dasar Ekonomis dan


Desain
Efektif ; penggunaan alat, individu, dan metode harus sesuai dengan
keadaan geologi endapan yang dicari.
Efisien ; dengan menggunakan prinsip dasar ekonomi, yaitu dengan biaya
serendah-rendahnya untuk memperoleh hasil yang sebesar-besarnya.
Cost-beneficial ; hasil yang diperoleh dapat dianggunkan (bankable).
Model geologi regional dapat dipelajari melalui salah satu konsep genesa
bahan galian yaitu Mendala Metalogenik, yaitu yang berkenaan dengan
batuan sumber atau asosiasi batuan, proses-proses geologi (tektonik,
sedimentasi), serta waktu terbentuknya suatu endapan bahan galian.

I. TEKNIK EKSPLORASI
I. 1.
PENGANTAR

I. 2. KONSEP &
PERENCANAAN

I. 3. METODE
EKSPLORASI

I. 4
PERHITUNGAN

I. 5 STANDARD &
CODE

Prinsip-Prinsip (konsep) Dasar


Eksplorasi
Target eksplorasi
- Jenis bahan galian (spesifikasi kualitas) dan
- Pencarian model-model geologi yang sesuai
Pemodelan eksplorasi
- Menggunakan model geologi regional untuk pemilihan daerah target
eksplorasi.
- Menentukan model geologi lokal berdasarkan keadaan lapangan, dan
mendiskripsikan petunjuk-petunjuk geologi yang akan dimanfaatkan,
serta
- Penentuan metode-metode eksplorasi yang akan dilaksanakan sesuai
dengan petunjuk geologi yang diperoleh.

I. TEKNIK EKSPLORASI
I. 1.
PENGANTAR

I. 2. KONSEP &
PERENCANAAN

I. 3. METODE
EKSPLORASI

I. 4
PERHITUNGAN

I. 5 STANDARD &
CODE

Contoh Perencanaan Eksplorasi


1.

2.

Rencana pemetaan, mencakup ;


*) Perencanaan lintasan,
*) Perencanaan tenaga pendukung, yang didasarkan pada
keadaan geologi regional.
Rencana survei geofisika dan geokimia, mencakup ;
*) Perencanaan lintasan,
*) Perencanaan jarak/interval pengambilan data (sampling/record
data), yang didasarkan pada keadaan umum model badan bijih.

3. Perencanaan sampling melalui pembuatan paritan uji,


sumuran uji, pengeboran eksplorasi yang didasarkan
pada proyeksi/interpretasi dari penyebaran singkapan
endapan di permukaan, yang mencakup :
*) Jumlah paritan uji, sumuran uji, titik pengeboran
eksplorasi,
*) Interval/spasi antar paritan (lokasi),
*) Kedalaman/panjang sumuran/paritan, kedalaman
lubang bor,
*) Keamanan (kerja dan lingkungan),

4. Perencanaan pengeboran inti, meliputi


:
*) Target tubuh bijih yang akan
ditembus,
*) Lokasi (berpengaruh pada
kesampaian ke titik bor dan
pemindahan /moving alat),
*) Kondisi lokasi (berpengaruh pada
sumber air, keamanan),
*) Kedalaman masing-masing lubang,
*) Jenis alat yang akan digunakan,
termasuk spesifikasi,
*) Jumlah tenaga kerja,
*) Alat transportasi, dan
*) Jumlah (panjang) core box.

I. TEKNIK EKSPLORASI
I. 1.
PENGANTAR

I. 2. KONSEP &
PERENCANAAN

I. 3. METODE
EKSPLORASI

I. 4
PERHITUNGAN

I. 5 STANDARD &
CODE

Metode dan Kegiatan Eksplorasi


Eksplorasi Tak Langsung

Eksplorasi Langsung

Kegiatan
umum

Tidak berhubungan (kontak)


langsung dengan objek yang
dieksplorasi

Langsung berhubungan
(kontak) dengan objek yang
dieksplorasi

Prinsip
pekerjaan

Memanfaatkan sifat-sifat fisik


dan kimia dari endapan

Melakukan perilaku yang


langsung pengamatan pada
fisik endapan

Identifikasi

Melalui anomali-anomali yang


diperoleh dari hasil
pengamatan

Melalui analisis megaskopis


dan mikroskopis pada objek
pengamatan

Metoda

Penginderaan jarak jauh,


survei geokimia, survei
geofisika

Pemetaan, uji sumur, uji parit,


pengeboran

Tahapan
eksplorasi

Digunakan pada tahapan


Reconnaissance (Eksplorasi
Pendahuluan) Prospeksi

Digunakan pada tahapan


Prospeksi Finding
(Eksplorasi Detil)

I. TEKNIK EKSPLORASI
I. 1.
PENGANTAR

I. 2. KONSEP &
PERENCANAAN

I. 3. METODE
EKSPLORASI

I. 4
PERHITUNGAN

I. 5 STANDARD &
CODE

Metode Langsung
a.

Pemetaan Eksplorasi/ Geologi

b.

Tracing float, paritan dan sumur uji.

c.

Metode sampling :

d.

Grab sampling
Bulk sampling
Chip sampling
Channel sampling
Preparasi contoh
Penentuan kadar contoh.
pengeboran eksplorasi

e.

Interpretasi dan kompilasi data

Konsep Eksplorasi
Langsung

Pengamatan dilakukan dengan kontak


visual dan fisik pada kondisi
permukaan/bawah permukaan.

Pengamatan dilakukan melalui


deskripsi megaskopis/mikroskopis,
pengukuran, dan sampling.

Interpretasi yang dilakukan harus


berhubungan langsung dengan faktafakta dari hasil pengamatan lapangan.

Dapat dilakukan (diterapkan) pada


sepanjang kegiatan eksplorasi (tahap

I. TEKNIK EKSPLORASI
I. 1.
PENGANTAR

I. 2. KONSEP &
PERENCANAAN

I. 3. METODE
EKSPLORASI

Pemetaan Eksplorasi/
Geologi

Merupakan suatu kegiatan


pendataan informasi-informasi
geologi permukaan.
Menghasilkan suatu bentuk
laporan berupa peta geologi yang
memuat informasi tentang:

Penyebaran dan susunan batuan (lapisan


batuan).

Informasi gejala-gejala struktur geologi yang


mungkin mempengaruhi pola penyebaran
batuan.

Informasi tanda-tanda mineralisasi yang


berupa alterasi mineral, karakteristik host rock,
singkapan-singkapan vein/urat, dll.

I. 4
PERHITUNGAN

I. 5 STANDARD &
CODE

I. TEKNIK EKSPLORASI
I. 1.
PENGANTAR

I. 2. KONSEP &
PERENCANAAN

I. 3. METODE
EKSPLORASI

I. 4
PERHITUNGAN

I. 5 STANDARD &
CODE

Tracing Float, Paritan, dan


Sumur
Uji fragmen-fragmen atau

Float adalah

pecahan-pecahan (potonganpotongan) dari badan bijih yang lapuk


dan tererosi gaya gravitasi dan
aliran air, maka float ini ditransport ke
tempat-tempat yang lebih rendah.
Trenching (pembuatan paritan)
merupakan salah satu cara pemastian
singkapan atau dalam pencarian
kemenerusan sumber (badan)
bijih/endapan ke arah striking.
Test pit (sumur uji) merupakan salah
satu cara dalam pencarian endapan
atau pemastian kemenerusan lapisan
dalam arah vertikal.

Tracing Float
ZONA
MINERALI SASI

Float (konsentrat dulang)


yang tidak termineralisasi
Float (konsentrat dulang)
yang termineralisasi

I. TEKNIK EKSPLORASI
I. 1.
PENGANTAR

I. 2. KONSEP &
PERENCANAAN

I. 3. METODE
EKSPLORASI

pengeboran Eksplorasi

I. 4
PERHITUNGAN

I. 5 STANDARD &
CODE

I. TEKNIK EKSPLORASI
I. 1.
PENGANTAR

I. 2. KONSEP &
PERENCANAAN

I. 3. METODE
EKSPLORASI

Sampling

Sampling (pengambilan conto)


merupakan tahap awal untuk melakukan
penaksiran (perkiraan).

Tujuan dari sampling (pemercontoan)


adalah untuk mendapatkan suatu nilai
kadar yang dapat mewakili
(merepresentasikan) kadar suatu blok
bijih yang diwakilinya.

Volum dari conto hanya merupakan


sebagian kecil dari volum blok yang
diwakilinya.

Kadar rata-rata pada suatu blok bijih


adalah hasil analisis terhadap conto
(sampel) yang diambil pada blok bijih
tersebut.

I. 4
PERHITUNGAN

I. 5 STANDARD &
CODE

I. TEKNIK EKSPLORASI
I. 1.
PENGANTAR

I. 2. KONSEP &
PERENCANAAN

I. 3. METODE
EKSPLORASI

Grab Sampling

I. 4
PERHITUNGAN

I. 5 STANDARD &
CODE

Bulk Sampling (Conto Ruah)

Merupakan teknik sampling


dengan cara mengambil bagian
(fragmen) yang berukuran besar
dari suatu material (baik di alam
atau dari suatu tumpukan) yang
mengandung mineralisasi.

Metode sampling dengan cara


mengambil material dalam jumlah
(volume) yang besar .

Sample diambil secara


random/acak (tanpa seleksi
khusus).

Conto bisa berupa inti bor yang


berukuran besar, atau sejumlah
material tertentu yang diambil dari
suatu trench dengan mempergunakan
buldoser

Cara ini tidak memberikan


gambaran yang teliti yang dapat
mewakili endapan bijih yang ada

Umum dilakukan pada semua fase


kegiatan (eksplorasi s.d. pengolahan)

Pada fase sebelum operasi


penambangan bertujuan untuk
mengetahui kadar pada suatu blok
atau bidang kerja.

I. TEKNIK EKSPLORASI
I. 1.
PENGANTAR

I. 2. KONSEP &
PERENCANAAN

I. 3. METODE
EKSPLORASI

Chip Sampling
Salah satu metode sampling dengan cara
mengumpulkan pecahan batuan (rock
chip) yang dipecahkan melalui suatu jalur
yang memotong zona mineralisasi
dengan menggunakan palu atau pahat.
Jalur sampling tersebut biasanya bidang
horizontal dan hasilnya tidak
representatif untuk mewakili keadaan
mineralisasi yang sebenarnya

I. 4
PERHITUNGAN

I. 5 STANDARD &
CODE

I. TEKNIK EKSPLORASI
I. 1.
PENGANTAR

I. 2. KONSEP &
PERENCANAAN

I. 3. METODE
EKSPLORASI

Channel Sampling
Metode pengambilan conto dengan
membuat alur (channel) sepanjang
permukaan yang memperlihatkan
jejak bijih (mineralisasi).
Alur tersebut dibuat secara teratur
dan seragam secara horizontal,
vertikal atau tegak lurus
kemiringan lapisan

I. 4
PERHITUNGAN

I. 5 STANDARD &
CODE

I. TEKNIK EKSPLORASI
I. 1.
PENGANTAR

I. 2. KONSEP &
PERENCANAAN

I. 3. METODE
EKSPLORASI

I. 4
PERHITUNGAN

I. 5 STANDARD &
CODE

Beberapa prosedur sampling yang illegal dan cara


antisipasinya

Prosedur Illegal:
Salting (kontaminasi
selama pelaksanaan
sampling).
Menambah material
dari tempat lain, baik
untuk tujuan mixing
atau untuk tujuan lain.
Menggunakan data dari
data-data histori yang

Antisipasi &
Pencegahan:
Pengawasan berkala
terhadap SOP sampling
sebagai kontrol.
Melakukan independent
sampling secara
random.
Melakukan verifikasi
terhadap data-data

I. TEKNIK EKSPLORASI
I. 1.
PENGANTAR

I. 2. KONSEP &
PERENCANAAN

I. 3. METODE
EKSPLORASI

Metode Tidak Langsung


a.

Penginderaan Jarak Jauh (Inderaja) :


Foto udara,
penginderaan gelombang mikro,
penginderaan hjauh dengan satelit.
b. Eksplorasi Geokimia :
c. Eksplorasi Geofisika, survey :

Magnetic,

Geolistrik,

Elektromagnetik (EM),

Radiometric,

Gravitasi,

Seismic.

I. 4
PERHITUNGAN

I. 5 STANDARD &
CODE

I. TEKNIK EKSPLORASI
I. 1.
PENGANTAR

I. 2. KONSEP &
PERENCANAAN

I. 3. METODE
EKSPLORASI

I. 4
PERHITUNGAN

I. 5 STANDARD &
CODE

Eksplorasi Tak Langsung


1.

Penginderaan jarak jauh (inderaja)


Foto udara (Aerial photograph).
Citra satelit.

2.

Metode eksplorasi geokimia


Studi terhadap kelimpahan, distribusi, dan migrasi unsur-unsur
pembentuk bijih atau unsur-unsur asosiasi.
Pengukuran dilakukan secara sistematis terhadap satu atau lebih unsur
jejak dalam batuan, tanah, sedimen sungai aktif, vegetasi, air, atau
gas.
Mencari gambaran anomali di permukaan akibat keberadaan bahan
galian.

3.

Metode eksplorasi geofisika


Berdasarkan kontras atau perbedaan sifat fisik batuan, mineral/bijih

I. TEKNIK EKSPLORASI
I. 1.
PENGANTAR

I. 2. KONSEP &
PERENCANAAN

I. 3. METODE
EKSPLORASI

1. Penginderaan jauh (inderaja)


Pemotretan dengan
kamera/fotografi dengan
menggunakan pesawat udara
yang dikenal dengan foto udara
(Aerial Photograph).
Scanning menggunakan
gelombang mikro (radar) dari luar
angkasa.
Pemotretan permukaan bumi
menggunakan satelit (Landsat
image) yang dikenal dengan citra
satelit.

I. 4
PERHITUNGAN

I. 5 STANDARD &
CODE

Sifat-sifat metode
pengideraan jauh:
dapat mencakup area yang cukup
luas.
dapat dilakukan pengamatan
fenomena geologi yang dinamik
dengan cara melakukan
pengamatan dengan interval
waktu tertentu.
dapat melakukan interpretasi
bawah permukaan pada daerah
dengan vegetasi yang lebat.
dapat membantu pengamatan
struktur geologi.
dapat menghemat biaya.
tapi ketelitiannya terbatas !!!

I. TEKNIK EKSPLORASI
I. 1.
PENGANTAR

I. 2. KONSEP &
PERENCANAAN

I. 3. METODE
EKSPLORASI

2. Metode (Eksplorasi)
Geokimia
Studi terhadap kelimpahan,
distribusi, dan migrasi unsur-unsur
pembentuk bijih atau unsur-unsur
yang berhubungan erat dengan
bijih, dengan tujuan mendeteksi
endapan bijih.
Pengukuran dilakukan secara
sistematis terhadap satu atau
lebih unsur jejak dalam batuan,
tanah, sedimen sungai aktif,
vegetasi, air, atau gas.

I. 4
PERHITUNGAN

I. 5 STANDARD &
CODE

I. TEKNIK EKSPLORASI
I. 1.
PENGANTAR

I. 2. KONSEP &
PERENCANAAN

I. 3. METODE
EKSPLORASI

Metoda Eksplorasi Tak


Langsung
(Eksplorasi Geokimia)

Zonasi geokimia dan material geologi yang diambil untuk


mendeteksi dispersi primer dan sekunder (dimodifikasi dari
Gocht et al., 1988).

I. 4
PERHITUNGAN

I. 5 STANDARD &
CODE

I. TEKNIK EKSPLORASI
I. 1.
PENGANTAR

I. 2. KONSEP &
PERENCANAAN

I. 3. METODE
EKSPLORASI

I. 4
PERHITUNGAN

I. 5 STANDARD &
CODE

I. TEKNIK EKSPLORASI
I. 1.
PENGANTAR

I. 2. KONSEP &
PERENCANAAN

I. 3. METODE
EKSPLORASI

3. Metode (Eksplorasi)
Geofisika
Pengertian:
Metode eksplorasi tak
langsung dengan
memanfaatkan kontras atau
perbedaan sifat fisik batuan,
mineral/ bijih dari endapan
bahan galian dengan batuan
sampingnya anomali !!

I. 4
PERHITUNGAN

I. 5 STANDARD &
CODE

I. TEKNIK EKSPLORASI
I. 1.
PENGANTAR

I. 2. KONSEP &
PERENCANAAN

I. 3. METODE
EKSPLORASI

I. 4
PERHITUNGAN

Metoda Eksplorasi Tak Langsung


(Eksplorasi Geofisika)
Metode

aktif:

Dilakukan dengan cara memberikan


gangguan berupa arus listrik atau getaran
ke bawah permukaan bumi.
Metode: geolistrik, elektromagnetik, dan
seismik.
Metode

pasif:

Dilakukan dengan cara mendeteksi sifatsifat fisik yang terdapat di alam (sifat
alamiah) dari permukaan.
Metode: magnetik, gaya berat, dan

I. 5 STANDARD &
CODE

I. TEKNIK EKSPLORASI
I. 1.
PENGANTAR

I. 2. KONSEP &
PERENCANAAN

I. 3. METODE
EKSPLORASI

I. 4
PERHITUNGAN

I. 5 STANDARD &
CODE

I. TEKNIK EKSPLORASI
I. 1.
PENGANTAR

I. 2. KONSEP &
PERENCANAAN

I. 3. METODE
EKSPLORASI

I. 4
PERHITUNGAN

I. 5 STANDARD &
CODE

I. TEKNIK EKSPLORASI
I. 1.
PENGANTAR

I. 2. KONSEP &
PERENCANAAN

I. 3. METODE
EKSPLORASI

I. 4
PERHITUNGAN

I. 5 STANDARD &
CODE

METODE PENAKSIRAN DAN


PERHITUNGAN CADANGAN

Input Data

Bor ID (Nomor Bor)


Lokasi data (x, y, z),
Data interval,
Assay data,
Informasi geologi (tipe batuan, karakter mineralisasi, alterasi,
dll),
Informasi tambahan (Core Recovery, RQD, Nomor Sampel, dll)

I. TEKNIK EKSPLORASI
I. 1.
PENGANTAR

I. 2. KONSEP &
PERENCANAAN

I. 3. METODE
EKSPLORASI

I. 4
PERHITUNGAN

I. 5 STANDARD &
CODE

Persyaratan Perhitungan Sumberdaya dan


Cadangan

Dapat mencerminkan secara tepat kondisi geologis


dan karakter/sifat dari mineralisasi.
Dilaksanakan sesuai dengan tujuan evaluasi.
Taksiran yang baik harus didasarkan pada data faktual
yang dapat diolah secara objektif.
Metode perhitungan yang digunakan harus memberikan
hasil yang dapat diuji ulang atau diverifikasi.

I. TEKNIK EKSPLORASI
I. 1.
PENGANTAR

I. 2. KONSEP &
PERENCANAAN

I. 3. METODE
EKSPLORASI

I. 4
PERHITUNGAN

I. 5 STANDARD &
CODE

Faktor untuk menghasilkan tingkat kepercayaan hasil


perhitungan
Kebenaran dan kelengkapan pengetahuan dalam
interpretasi data badan bijih.
Kepadatan data (grid density) yang cukup
Asumsi dan pendekatan variabel dalam interpretasi
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan teknis.
Pendekatan rumus perhitungan dan pemodelan tidak
melanggar kaidah matematika yang ada.

I. TEKNIK EKSPLORASI
I. 1.
PENGANTAR

I. 2. KONSEP &
PERENCANAAN

I. 3. METODE
EKSPLORASI

I. 4
PERHITUNGAN

I. 5 STANDARD &
CODE

Tahapan dalam Perhitungan Cadangan

I. TEKNIK EKSPLORASI
I. 1.
PENGANTAR

I. 2. KONSEP &
PERENCANAAN

I. 3. METODE
EKSPLORASI

I. 4
PERHITUNGAN

I. 5 STANDARD &
CODE

Metode Perhitungan Cadangan


Berdasarkan perangkat yang digunakan :
Cara manual Konvensional
Komputerisasi (Software) Strat Model, Block Model.

Metode Konvensional (Klasik):


Penampang horizontal:
Isoline,
Poligon (polygon),
Segitiga (triangular grouping),
Inverse Distance (ID, IDS, ID3)
Nearest Point
Penampang vertikal :

I. TEKNIK EKSPLORASI
I. 1.
PENGANTAR

I. 2. KONSEP &
PERENCANAAN

I. 3. METODE
EKSPLORASI

I. 4
PERHITUNGAN

I. 5 STANDARD &
CODE

KONSEP SUMBERDAYA CADANGAN


(PRODUKSI)

Didasarkan pada:
hasil aktivitas eksplorasi.
nilai ekonomis endapan (kadar atau
kualitas).
teknis penambangan.
teknologi pengolahan.
pasar.

I. TEKNIK EKSPLORASI
I. 1.
PENGANTAR

I. 2. KONSEP &
PERENCANAAN

I. 3. METODE
EKSPLORASI

I. 4
PERHITUNGAN

I. 5 STANDARD &
CODE

Hubungan antara informasi eksplorasi, sumberdaya


dan cadangan
Informasi eksplorasi ; informasi sebagai
hasil dari suatu rangkaian kegiatan pada
suatu endapan untuk mengetahui :
bentuk, ukuran, komposisi, dan kadar.
Sumberdaya (resources) : untuk
menyatakan suatu konsentrasi alamiah
suatu material di alam, dimana sebagian
darinya bisa diesktrak secara ekonomis.
Cadangan (reserve) : merupakan
sebagian dari sumberdaya (resources)
yang memenuhi persyaratan untuk
ditambang dan ekstraksi (ketebalan,
kadar/kualitas, dan kedalaman) yang
memenuhi persyaratan hukum dan
ekonomis pada saat ini.

I. TEKNIK EKSPLORASI
I. 1.
PENGANTAR

I. 2. KONSEP &
PERENCANAAN

I. 3. METODE
EKSPLORASI

I. 4
PERHITUNGAN

Klasifikasi Sumberdaya dan Cadangan (JORC, 2004)

I. 5 STANDARD &
CODE

I. TEKNIK EKSPLORASI
I. 1.
PENGANTAR

I. 2. KONSEP &
PERENCANAAN

I. 3. METODE
EKSPLORASI

I. 4
PERHITUNGAN

Pedoman Pelaporan, Sumberdaya, dan Cadangan Mineral


(SNI 4726-2011)

KLASIFIKASI (diadopsi dari JORC)

I. 5 STANDARD &
CODE

Anda mungkin juga menyukai