BAB I
PENDAHULUAN
500000000
Jumlah Impor (kg)
400000000
300000000
200000000
100000000
0
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Tahun
600000000
y = 1E+07x - 2E+10
500000000 R² = 0.029
300000000
200000000
100000000
0
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Tahun
1.5.2 Utilitas
Unit pendukung proses atau sering disebut unit utilitas merupakan bagian
penting yang menunjang berlangsungnya suatu proses dalam suatu pabrik. Unit
pendukung proses antara lain : unit penyediaan air (air proses, air pendingin, air
sanitasi,air untuk perkantoran dan perumahan), steam, oksigen, listrik dan
pengadaan bahan bakar.
1.5.3 Akses Jalan
Kecamatan Bintan Timur telah memiliki fasilitas jalan lintas yang cukup
memadai untuk transportasi darat. Daerah yang dapat ditempuh dengan jalan darat
misalnya dari bintan timur ke kota tanjung pinang hanya berjarak 19 km. Daerah
Bintan timur merupakan daerah kepulauan sehingga transportasi laut merupakan
transportasi utama dalam mendistribusikan bahan dan produk. Tersedia juga
pelabuhan Tanjung Berakit yang memberikan nilai tambah pada akses transportasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
bahan bakar cair (yaitu, melalui katalisis Fischer – Tropsch). Namun demikian,
rute paling menarik adalah rute yang melibatkan satu langkah, seperti
penggabungan oksidatif metana (yaitu, OCM), homologasi, aromatisasi, dan
oksidasi parsial metana ke metanol (yaitu, DMTM) (Mokrani, 2009).
Gambar 2.1 Rute Konversi Gas Alam Menjadi Bahan Kimia dan Bahan Bakar
(Mokrani, 2009)
Sekitar 65% dari metanol yang diproduksi di seluruh dunia dikonsumsi untuk
produksi asam asetat, metil dan vinil asetat, metil metakrilat, metil amina, metil
terbutil eter (MTBE), aditif bahan bakar, dan bahan kimia lainnya. Bagian yang
tersisa dikonversi menjadi formaldehida dan produk dihasilkan seperti gambar di
bawah ini (Khadzhiev dkk, 2016; Ali dkk, 2015).
Pada umumnya metanol dapat diproduksi dengan hidrogenasi karbon
monoksida ataupun karbon dioksida dengan bantuan katalis. Gas CO dan H2
dapat dihasilkan dari proses reforming gas alam maupun dari gasifikasi batubara,
sementara gas CO2 dapat dihasilkan dari reaksi water-gas shift. Proses produksi
metanol dari syngas dilakukan dalam tiga tahap, yaitu persiapan syngas sebagai
umpan, reaksi sintesis metanol, dan pemurnian metanol sebagai produk. Reaksi
sintesis metanol merupakan reaksi katalitik.
Secondary Reformer
Pra-Reforming
Hydrogenerator
Disulfurisasi
Saturasi
Steam
Sintesis
Metanol
Steam Reformer
Gas Alam
2. Two-step Reforming
Two-step Reforming memiliki kombinasi proses dari proses dari fired
turbular reforming (reformasi primer) diikuti oleh oxygen fired adiabatic
reforming (reformasi sekunder). Diagram alir proses untuk pabrik berdasarkan
reformasi dua langkah ditunjukkan pada Gambar 2.4
Dengan menggabungkan dua teknologi reformasi, dimungkinkan untuk
menyesuaikan gas sintesis untuk mendapatkan komposisi yang paling sesuai.
Secondary Reformer
Pra-Reforming
Hydrogenerator
Disulfurisasi
Saturasi
Steam
Sintesis
Metanol
Steam Reformer
Gas Alam
modul jenis ini kurang agresif dan mungkin lebih disukai untuk produksi metanol
kemurnian tinggi (Petersen, 2005).
Oksigen
E-9
Secondary Reformer
ATR
Pra-Reforming
Hydrogenerator
Disulfurisasi
Saturasi
Steam
Sintesis
Metanol
Steam Reformer
Gas Alam
Light ends
Pure methanol
Water
Synthesis gas
Wastewater
CONVERTER
58 ATM µHB
BFµ
HEAVY
RESIDU
HP STEAM RECYCLE
GAS
COMPRESSOR
H.E.
STEAM
SUPERHEATER
V-1
SEPARATOR
COOLER
CONDENSATE
LP STEAM
MeOH
LP STEAM
Feed
Heat
Recovery
HP
Steam
To fuel
Synthesis gas
Natural gas
Heat recovery
Sulfur
removal
Makeup gas
compressor
Process condensate
Process steam
Purge
To fuel
Purification
Let-down
vessel
Sturtup heater
E-9 Recycle
comp
Methanol
Product
Heat
recovery
Storage tank
Heavy ends
Methanol reactors
Catchpot Crude
Methanol
Water
Separator
Crude Methanol
Synthesis Gas
BAB III
SELEKSI PROSES
dibedakan dari segi proses reforming gas. Beberapa proses yang saat ini sering
digunakan pada tahap reforming adalah steam reforming/tubular reforming,
partial oxidation, dan autothermal reforming (Daelena, 2018).
a. Steam Reforming/Tubular Reforming
Pada Steam reforming (SR) berlangsung reaksi yang sangat endotermis
yang dilakukan pada temperatur tinggi (900 ºC) dan pada tekanan antara 15 dan
30 bar melalui katalis Ni/Al2O3 (Anonimous, 2007). Katalis Nikel digunakan
karena nikel merupakan molekul yang sangat stabil bahkan pada suhu tinggi.
Reaksi utama yang terjadi dalam proses ini adalah reaksi 1 dan reaksi 2, namun
dapat diikuti oleh reaksi 6 dan 7. Steam reformer terdiri dari dua bagian, yaitu
bagian konveksi dan bagian radian. Pada bagian konveksi, metana dan steam
dipanaskan sampai 500 ºC menggunakan heat exchanger dengan gas buang hasil
pembakan gas bakar pada reformer furnance. Pada bagian radian, reaksi
reforming berlangsung di sepanjang bed katalis, gas proses dipanaskan secara
bertahap sampai sekitar 800 C dalam tabung. Semua proses steam reforming
menggunakan katalis dalam tabung untuk mengurangi suhu operasi. Hal ini
penting untuk mengurangi tekanan material tabung akibat tekanan tinggi dan
temperature tinggi. Steam bertekanan tinggi yang digunakan pada bagian
konveksi, dihasilkan dari panas dalam gas produk keluar dari reformer (Daelena,
2018).
akan menghasilkan produk samping yang rendah. Produk samping pada produksi
metanol adalah terdehidrasinya metanol menjadi dimetil eter (Daelena, 2018).
3.3 Pemilihan Proses
3.3.1 Proses Sintesis Gas
BAB IV
KESIMPULAN
1. Proses terpilih dalam perancangan pabrik metanol dari gas alam adalah proses
Sintesis Gas secara Autothermal(ATR) dan sintesis metanol dengan
menggunakan proses Lurgi dengan konversi 96,3%.
2. Kapasitas produksi pabrik sebesar 270.000 ton/tahun untuk waktu operasi
sebanyak 300 hari dalam 1 tahun.