Anda di halaman 1dari 14

Kelompok VII/ Semester Ganjil 2019/202

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan industri di Indonesia pada saat ini mengalami peningkatan di
segala bidang, terutama industri yang bersifat padat modal dan teknologi Indonesia
diharapkan mampu bersaing dengan negara-negara maju lainnya. Peningkatan yang
pesat baik secara kualitatif maupun kuantitatif juga terjadi dalam industri kimia.
Salah satu bahan industri kimia yang sangat diperlukan dalam industri kimia adalah
aseton.
Aseton banyak dipakai pada industri selulosa asetat, cat, serat, plastik, karet,
kosmetik, perekat, pernis, penyamakan kulit, pembuatan minyak pelumas, dan proses
ekstaksi juga sebagai bahan baku pembuatan metil isobutil keton.
Aseton dikenal juga dengan dimetil keton atau 2 propanon merupakan senyawa
penting dari allipatic keton. Aseton pertama kali dihasilkan dengan cara distilasi
kering dari kalsium asetat. Fermentasi karbohidrat menjadi aseton, butil dan etil-
alkohol yang menggantikan proses tersebut pada tahun 1920. Proses tersebut
mengalami pembaharuan pada tahun 1950 dan 1960 yaitu proses dehidrogenasi 2-
propanol dan oksidasi cumene menjadi phenol dan aseton. Bersamaan dengan proses
oksidasi propen, metode ini menghasilkan lebih dari 95% aseton yang diproduksi di
seluruh dunia (Ullmann, 2007).
Kebutuhan Aseton di Indonesia semakin lama semakin meningkat tapi sampai
saat ini masih belum ada perusahaan di Indonesia yang memproduksinya. Untuk
memenuhi kebutuhan dalam negeri, Indonesia masih mendatangkan Aseton dari
negara lain seperti : Amerika Serikat, Belanda, Cina, Korea, Jepang, dan Singapura.
Indonesia mengimpor aseton sebanyak 21.000 ton pada tahun 2012, 19.000 ton pada
tahun 2013, 18.000 ton pada tahun 2014, 19.000 ton pada tahun 2015, dan 19.000
ton pada tahun 2016 (BPS).
Permasalahan ini harus segera diatasi, agar Indonesia tidak bergantung pada
negara lain dalam pemenuhan kebutuhan dalam negerinya. Indonesia harus mulai

Pra-Rancangan Pabrik Acetone Kelompok 7. S.Ganjil/2019-2020


Made by Checked by Approved by
Dynna Ardilla Putri M Dynna Ardilla Putri M
Shofi Qonitannisha Shofi Qonitannisha
Zora Darma Zora Darma
Kelompok VII/ Semester Ganjil 2019/202
0

membangun industri pembuatan aseton dalam negeri sehingga peningkatan


kebutuhan aseton dalam negeri dapat berjalan seimbang dengan pertumbuhan
industrinya dan pengeluaran untuk impor dapat dikurangi atau bahkan tidak
diperlukan lagi. Adanya industri aseton dalam negeri dapat dimanfaatkan sebagai
peluang emas untuk menambah devisa negara yaitu dengan mengekspor hasil
produksi dan dapat membuka lapangan kerja baru bagi sarjana Indonesia.

1.2 Tujuan Pendirian Pabrik


Ada banyak aspek yang harus diperhatikan dalam pengembangan industri
aseton, diantaranya aspek yang berhubungan dengan kebijakan pemerintah yaitu
dengan pendirian pabrik ini diharapkan efisiensi dan produktivitas industri dalam
negeri dapat ditingkatkan, juga terbukanya peluang kerja bagi masyarakat.
Keuntungan yang dihasilkan dari pendirian pabrik aseton ini antara lain:
a. Pabrik – pabrik industri kimia seperti cat, pernis dan juga industri kosmetik
semakin berkembang memungkinkan kebutuhan akan aseton semakin meningkat.
b. Menghemat sumber devisa Negara karena dapat mengurangi ketergantungan
impor.
c. Membantu pabrik-pabrik di Indonesia yang memakai aseton sebagai bahan
bakunya, karena selain lebih murah juga kontinuitasnya lebih terjaga.
d. Adanya proses alih teknologi karena produk yang diperoleh dengan teknologi
modern membuktikan bahwa sarjana-sarjana Indonesia mampu menyerap
teknologi modern sehingga tidak tergantung kepada negara lain.
e. Kebutuhan akan aseton di Indonesia di penuhi dari impor, sehingga dengan
dilakukan pendirian pabrik aseton ini besarnya volume impor Aseton dapat
ditekan.
f. Adanya produksi dalam negeri, kebutuhan impor akan berkurang namun tetap
menjaga produktivitas pabrik. Mengurangi kebutuhan impor dan
meningkatkan kemampuan ekspor akan meningkatkan pendapatan tambahan
yang didapatkan negara.

Pra-Rancangan Pabrik Acetone Kelompok 7. S.Ganjil/2019-2020


Made by Checked by Approved by
Dynna Ardilla Putri M Dynna Ardilla Putri M
Shofi Qonitannisha Shofi Qonitannisha
Zora Darma Zora Darma
Kelompok VII/ Semester Ganjil 2019/202
0

g. Didirikannya pabrik aseton ini dapat menambah lapangan pekerjaan baru dan
menambah devisa negara yang dihasilkan dari produksi aseton sebagai
komoditas ekspor.
Sesuai dengan uraian diatas tujuan lain dari pra rancangan pabrik pembuatan
Aseton ini adalah untuk memenuhi kebutuhan aseton dalam negeri yang selama ini
masih diimpor dari negara lain dan selanjutnya dikembangkan untuk tujuan ekspor.
Selain itu, diharapkan dengan berdirinya pabrik ini akan memberi lapangan
pekerjaan dan memicu peningkatan produktivitas rakyat yang pada akhirnya akan
meningkatkan kesejahteraan rakyat.

1.3 Ruang Lingkup Perancangan


Ruang lingkup dari pra-rancangan pabrik Acetone adalah seperti berikut :
Laporan I : Mengetahui dan mempelajari studi literatur dan basis perancangan
yang meliputi latar belakang perancangan, tujuan perancangan,
ruang lingkup perancangan dan prospek ekonomi perancangan.

Laporan II : Menghitung dan menentukan neraca massa dan neraca energi dari
setiap unit alat yang ada dalam perancangan.

Laporan III : Mengetahui dan mempelajari spesifikasi peralatan, menghitung


dan merancang alat-alat dalam pabrik seperti reaktor, unit
pemisahan, unit perpindahan panas, alat aliran bahan, sistem
utilitas dalam pabrik.

Laporan IV : Mempelajari dan menentukan proses piping and instrument


diagram.

Laporan V : Manajemen pabrik dan menentukan analisis kelayakan ekonomi


serta Executive summary.

1.4 Analisa Pasar

Pra-Rancangan Pabrik Acetone Kelompok 7. S.Ganjil/2019-2020


Made by Checked by Approved by
Dynna Ardilla Putri M Dynna Ardilla Putri M
Shofi Qonitannisha Shofi Qonitannisha
Zora Darma Zora Darma
Kelompok VII/ Semester Ganjil 2019/202
0

Analisa pasar berguna untuk mengetahui kebutuhan terhadap suatu produk di


pasar lokal maupun dunia yang sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan ekonomi.
Ekonomi produksi aseton dan tingkat kebutuhannya di pasar dunia tergolong
luar biasa. Hukum tradisional kebutuhan dan pasokan tidak dapat diterapkan karena
produksi aseton dikendalikan pada permintaan produksi. Oleh karena itu, produk
aseton akan terus mendominasi pasokan pasar. Produksi aseton dari isopropyl
alcohol mengakomodasi lebih dari yang disediakan oleh proses cumene ke phenol.
Banyak produksi aseton di dunia lebih dari 75%, dan 90% dari U.S, data produksi
aseton dunia dapat dilihat pada tabel 1.2 (Kirk and Othmer, 1998).
Isopropyl alcohol digunakan sebagai bahan dasar pembuatan aseton, yang
selanjutnya dapat digunakan pada industri cat, pernis dan juga industri kosmetik.
Aseton merupakan bahan baku sintesis organik yang penting untuk produksi epoxy
resin, polikarbonat, kaca, farmasi, pestisida dan dapat digunakan sebagai pelarut
untuk pelapis, perekat, silinder asetilena. Aseton juga dapat dimanfaatkan sebagai
pengencer, bahan pembersih, agen ekstraksi (dalam minyak) atau manufaktur
anhidrida asetat, diaseton alkohol, kloroform, iodoform, resin epoksi, poliisoprena
karet, metil metakrilat, dan bahan penting lainnya.
Di Indonesia aseton memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan. Namun
hingga saat ini sektor tersebut belum dikembangkan walaupun permintaannya
cenderung meningkat. Dengan belum tergarapnya sektor ini, maka ketergantungan
Indonesia terhadap aseton, selama ini dipenuhi dengan mengimpor. Untuk itu
pendirian pabrik aseton di Indonesia, diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pasar
dalam negeri, dan juga dapat bersaing di pasar bebas untuk memenuhi kebutuhan
dunia, khususnya Asia Tenggara.

1.4.1 Penentuan Kapasitas Perancangan


Pemilihan Kapasitas perancangan didasarkan pada kebutuhan Aseton di
Indonesia, tersedianya bahan baku, serta ketentuan kapasitas minimum.
1.4.1.1 Proyeksi Kebutuhan Aseton di Indonesia

Pra-Rancangan Pabrik Acetone Kelompok 7. S.Ganjil/2019-2020


Made by Checked by Approved by
Dynna Ardilla Putri M Dynna Ardilla Putri M
Shofi Qonitannisha Shofi Qonitannisha
Zora Darma Zora Darma
Kelompok VII/ Semester Ganjil 2019/202
0

Pemilihan kapasitas perancangan pabrik aseton didasarkan pada kebutuhan impor


aseton di Indonesia dan ketersedian bahan baku. Mengingat bahwa di Indonesia
masih belum ada pabrik aseton, sehingga dalam memenuhi kebutuhan aseton,
Indonesia masih mengimpor dari luar negeri. Kebutuhan impor aseton di Indonesia
dapat dilihat pada Tabel 1.1:

Tabel 1.1 Data import Aseton Indonesia


Tahun Impor (Ton)
2012 21,303282

2013 18,611707

2014 17,711076

2015 18,8011

2016 18,807346

Dari data tersebut dibuat grafik hubungan antara tahun sebagai sumbu y dan
kebutuhan impor aseton sebagai sumbu x, dimana dapat dilihat di Gambar 1.1:

Pra-Rancangan Pabrik Acetone Kelompok 7. S.Ganjil/2019-2020


Made by Checked by Approved by
Dynna Ardilla Putri M Dynna Ardilla Putri M
Shofi Qonitannisha Shofi Qonitannisha
Zora Darma Zora Darma
Kelompok VII/ Semester Ganjil 2019/202
0

25

20
f(x) = − 0.48 x + 986.27
R² = 0.32
Kapasitas (ribu ton)

15

10

0
2011.5 2012 2012.5 2013 2013.5 2014 2014.5 2015 2015.5 2016 2016.5
Tahun

Gambar 1.1 Grafik Perkembangan Aseton di Indonesia.

Dari Gambar 1.1 didapatkan bahwa kebutuhan impor aseton di Indonesia


mengalami fluktuatif yang cukup signifikan. Hal ini dapat dilihat pada kebutuhan
impor pada tahun 2012 yang mencapai lebih dari 21.000 ton, namun pada tahun
2013 turun drastis hingga menduduki angka kurang dari 18.000 ton. Oleh karena itu,
kebutuhan impor aseton pada tahun 2016 hingga tahun berikutnya diasumsikan
konstan. Dengan demikian, kebutuhan impor aseton pada tahun 2023 ini
diproyeksikan akan naik sebesar 24.000 ton per tahun.
Pabrik aseton dari isopropanol ini direncanakan dibagun pada tahun 2023
dengan kapasitas produksi 12.000 ton per tahun. Dimana kapasitas ini bertujuan
untuk mengurangi kebutuhan impor aseton Indonesia sebesar 50%.

1.4.1.2 Kapasitas Pabrik Aseton yang sudah Berdiri


Kapasitas produksi dari beberapa pabrik yang telah beroperasi, dapat dilihat
pada Tabel 1.2:

Pra-Rancangan Pabrik Acetone Kelompok 7. S.Ganjil/2019-2020


Made by Checked by Approved by
Dynna Ardilla Putri M Dynna Ardilla Putri M
Shofi Qonitannisha Shofi Qonitannisha
Zora Darma Zora Darma
Kelompok VII/ Semester Ganjil 2019/202
0

Tabel 1.2. Daftar Kapasitas Pabrik yang sudah Berdiri (Kirk &
Othmer, 1998)

Pabrik Kapasitas (ton/tahun)

Allied Signal Corporation, Frankford. Philadelphia 221.000


Aristech Chemical Corporation, Haverhill, Ohio 172.000
BTL Specialty Resins Corporation, Blue Island. 24.000
Lllinois
Dow Chemical U.S.A, Oyster Creek, Texas 152.000
General Electric Company, Mount Vernon, 177.000
Indiana
Gergogia Gulf Corporation, Plaquemine, 109.000
Louisiana
Shell Oil Company, Deer Park, Texas 166.000
Texaco Corporation, El Dorado, Kansas 25.000

1.4.1.3 Ketersediaan Bahan Baku


Bahan baku yang dibutuhkan yaitu propilena dan oksigen. Bahan baku
propilena dapat diperoleh dari PT. Chandra Asri Petrochemical Center (CAPC) yang
memproduksi propilena 270.000 ton/tahun yang berlokasi di Banten, dan untuk
bahan baku oksigen dapat diperoleh dari PT. Samator Gas Industri yang berlokasi di
Tangerang. Dengan adanya bahan baku dari dalam negeri, maka dalam hal ini
kebutuhan bahan baku mudah didapat.

BAB II
DESKRIPSI PROSES

Pra-Rancangan Pabrik Acetone Kelompok 7. S.Ganjil/2019-2020


Made by Checked by Approved by
Dynna Ardilla Putri M Dynna Ardilla Putri M
Shofi Qonitannisha Shofi Qonitannisha
Zora Darma Zora Darma
Kelompok VII/ Semester Ganjil 2019/202
0

2.1 Mekanisme Reaksi


Aseton dapat dibuat dengan menggunakan proses Cumene Hydroperoxide
(dengan bahan baku cumene), proses dehidrogenasi Isopropil Alkohol (dengan
bahan baku isopropyl alcohol isopropil alcohol dengan katalis kombinasi ZnO dan
ZrO), dan proses Oksidasi Isopropil Alkohol (dengan bahan baku propilen).

2.1.1 Proses Cumene Hidroperoksida


Mula-mula Cumene Dioksidasi menjadi Cumene Hidroperoksida dengan udara
atmosfir atau udara yang kaya oksigen dalam satu atau beberapa oksidasinya.
Temperatur yang digunakan adalah antara 80 °C – 130 °C dengan 6 atm, sertadengan
penambahan Na2CO3. pada umumnya proses oksidasi ini dijalankan dalam 3 atau 4
reaktor yang dipasang seri.
Reaksi :
C6H5CH(CH3)2 → C6H5CH(CH3)2 → C6H5OH + C3H6O
Hasil dari oksidasi pada reaktor pertama mengandung 9-12% Cumene
Hidroperoksida, 15-20% pada reaktor kedua, 24-29% pada reaktor ketiga, dan 32-
39% pada reaktor selanjutnya. Kemudian produk reaktor keempat dievaporasikan
sampai konsentrasi Cumene Hidroperoksida menjadi 75-85%. Kemudian dengan
penambahan asam akan terjadi reaksi pembelahan Cumene Hidroperoksida menjadi
suatu campuranyang terdiri dari Fenol, Aseton dan berbagai produk lain seperti
chumylphenols, acetophenone, dimethyl phenylcarbinol, a-methylstyrene, dan
hydroxyacetone.
Campuran ini kemudian dinetralkan dengan penambahan sodium phenoxide atau
basa lain atau dengan ion exchanger yang lain. Kemudian campuran dipisahkan dan
crude acetone diperoleh dengan cara distilasi. Untuk mendapatkan kemurnian yang
diinginkan perlu dilakukan penambahan satu atau kolom distilasi.
Jika digunakan dua kolom, kolom pertama untuk memisahkan impuritas seperti
Asetaldehid atau Propionaldehid. Sedangkan kolom kedua berfungsi untuk

Pra-Rancangan Pabrik Acetone Kelompok 7. S.Ganjil/2019-2020


Made by Checked by Approved by
Dynna Ardilla Putri M Dynna Ardilla Putri M
Shofi Qonitannisha Shofi Qonitannisha
Zora Darma Zora Darma
Kelompok VII/ Semester Ganjil 2019/202
0

memisahkan fraksi- fraksi berat yang sebagian besar terdiri dari air. Aseton diperoleh
sebagai hasil atas menara kedua (Kirk & Othmer, 1991).

2.1.2 Proses Oksidasi Propilen


Proses oksidasi Propilen menjadi Aseton dapat berlangsung pada suhu 145 °C
dan tekanan 10 atm dengan bantuan katalis bismuth phaspomolibdat pada
alumina. Pada proses ini hasil reaksi terdiri dari Aseton dan Propanoldehid (Kirk &
Othmer, 1983).
Reaksi:
CH2 = CHCH3 + O2 → C3H6O + C3H6O

2.1.3 Proses Oksidasi Isopropil Alkohol


Pada pembuatan Aseton dengan proses ini, Isopropil Alkohol dicampur dengan
udara dan digunakan sebagai umpan reaktor yang beroperasi pada suhu 200 °C – 800
°C. Reaksi dapat berjalan dengan baik menggunakan katalis seperti yang digunakan
pada proses dehidrogenasi Isopropil Alkohol.
Reaksi:
CH3CHOHCH3 + O2 → H2O + C3H6O
Reaksi ini sangat eksotermis (43 kkal/mol) pada 25 °C dan untuk itu diperlukan
pengontrolan suhu yang sangat cermat untuk mencegah turunnya yield yang
dihasilkan. Untuk mendapatkan konversi yang baik reaktor dirancang agar hasil
dapat langsung diinginkan. Proses jarang digunakan bila dibanding dengan proses
dehidrogenasi (Kirk & Othmer, 1983).

2.1.4. Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol


Proses lain yang sangat penting untuk memproduksi Aseton adalah
dehidrogenasi katalitik dimana reaksinya adalah endotermis.
Reaksi:

o
C3H8O + 66,5 kJmol (pada 372 C) → C3H6O + H2

Pra-Rancangan Pabrik Acetone Kelompok 7. S.Ganjil/2019-2020


Made by Checked by Approved by
Dynna Ardilla Putri M Dynna Ardilla Putri M
Shofi Qonitannisha Shofi Qonitannisha
Zora Darma Zora Darma
Kelompok VII/ Semester Ganjil 2019/202
0

 + H-H

Pada proses ini Isopropil Alkohol diuapkan dengan vaporizer dan dipanaskan
dalam HE dengan menggunakan steam kemudian dimasukkan ke dalam multi
turbular fixed bed reactor. Ada sejumlah katalis yang dapat digunakan dalam proses
ini yaitu kombinasi zinc oxide- zirconium oxide, kombinasi copperchromium oxide,
copper, silicon dioxide. Kondisi operasi reaktor ini adalah 1.5-3 atm dan suhu 400
°C-600 °C.
Kelebihan dari proses dehidrogenasi Isopropil Alkohol adalah:
a. Proses dehidrogenasi Isopropil Alkohol tidak memerlukan unit pemisahan
O2 dari udara sebelum diumpankan ke dalam reaktor.
b. Dengan jumlah Isopropil Alkohol yang sama, konversi pada proses
dehidrogenasi lebih besar sehingga hasil Aseton yang diperoleh lebih
banyak.
c. Pada proses oksidasi timbul masalah terjadinya korosi sehingga dapat
mengganggu jalannya proses, sedangkan pada proses dehidrogenasi, hal
tersebut dapat dikurangi.

Diagram alir dan data masing-masing aliran dari proses pembuatan


aseton dari isopropyl alkohol (IPA) ditunjukkan pada Gambar 2.1:

Pra-Rancangan Pabrik Acetone Kelompok 7. S.Ganjil/2019-2020


Made by Checked by Approved by
Dynna Ardilla Putri M Dynna Ardilla Putri M
Shofi Qonitannisha Shofi Qonitannisha
Zora Darma Zora Darma
Kelompok VII/ Semester Ganjil 2019/202
0

Gambar 2.1 Diagram Alir Proses Pembuatan Aseton dari IPA

2.2 Analisa Pemilihan Proses


Analisis secara ekonomi harus dilakukan untuk menentukan proses yang
menguntungkan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui proses yang terbaik dan
menjadi pilihan dalam memproduksi aseton. Analisis yang dapat dilakukan adalah:

2.2.1 Perbandingan Proses

Nama Proses Kelebihan Kekurangan


Cumene - Menghasilkan produk aseton - Aseton bukan sebagai
Hidroperoksida dengan kemurnian yang cukup ti hasil main product
nggi (±94%) - Melalui proses yang
- Bahan baku relative mudah cukup panjang untuk
didapat menghasilkan produk
akhir
- Bahan baku tidak
langsung
menghasilkan aseton,
tetapi melewati proses
pembentukan produk
antara terlebih dahulu
Oksidasi Propilen - Pengaturan reactor lebih - Reaksi berjalan secara
mudah. endotermik, sehingga
- Aseton dihasilkan sebagai membutuhkan panas
reaksi utama yang cukup besar (66,5
- Menghasilkan Aseton dengan kJ/mol pada suhu
kemurnian yang cukup tinggi 327oC).
(±94%)
- Karena reaksi berjalan
pada suhu cukup tinggi,
katalis perlu diganti
secara berkala (±6
bulan)
Oksidasi Isopropil - Bahan baku cukup mudah - Reaksi
Alkohol untuk didapat sangat eksotermik
(180 kJ/mol pada
suhu 295oC)
- Aseton sebagai by
product (bukan hasil

Pra-Rancangan Pabrik Acetone Kelompok 7. S.Ganjil/2019-2020


Made by Checked by Approved by
Dynna Ardilla Putri M Dynna Ardilla Putri M
Shofi Qonitannisha Shofi Qonitannisha
Zora Darma Zora Darma
Kelompok VII/ Semester Ganjil 2019/202
0

akhir, karena hasil


akhirnya berupa
gliserol)
Dehidrogenasi - Proses dehidrogenasi
Isopropil Alkohol Isopropil Alkohol tidak
memerlukan unit
pemisahan O2 dari
udara sebelum diumpankan
ke dalam reaktor
- Dengan jumlah
Isopropil Alkohol yang
sama, konversi
pada proses dehidrogenasi le
bih besar sehingga hasil
Aseton yang diperoleh lebih
banyak 
- Pada proses oksidasi
timbul masalah terjadinya
korosi
sehingga dapat mengganggu
jalannya proses, sedangkan
pada proses dehidrogenasi,
hal tersebut dapat dikurangi

2.3 Proses Terpilih


Dengan mempertimbangkan perbandingan proses dan analisa ekonomi di atas,
maka proses terpilih untuk pembuatan pabrik aseton yaitu dengan metode
dehidrogenasi dengan bahan baku isopropil alkohol dan oksigen.
Secara garis besar, langkah proses pembuatan aseton ini dibagi menjadi 3
urutan proses sebagai berikut:
1) Tahap persiapan bahan baku
2) Tahap reaksi dan pembentukan produk
3) Tahap pemisahan dan pemurnian produk

Pra-Rancangan Pabrik Acetone Kelompok 7. S.Ganjil/2019-2020


Made by Checked by Approved by
Dynna Ardilla Putri M Dynna Ardilla Putri M
Shofi Qonitannisha Shofi Qonitannisha
Zora Darma Zora Darma
Kelompok VII/ Semester Ganjil 2019/202
0

Deskripsi proses pembuatan aseton dengan metode dehidrogenasi dengan


bahan baku isopropil alkohol dan oksigen:

2.3.1 Tahap Persiapan Bahan Baku


Bahan baku isopropil alkohol dengan kemurnian 88% disimpan dalam tangki
o
penyimpanan (T-01) pada suhu 30 C, tekanan 1 atm. Bahan baku akan dicampur dengan
hasil atas menara distilasi II (D-04) yang berupa isopropil alkholdi dalam mixer I (M-
01), kemudian dialirkan ke vaporizer (V-01) untuk diuapkan.Setelah di uapkan
umpan akan disalurkan ke furnace untuk dipanaskan hinggan mencapai kondisi
o
operasi reaktor, yaitu pada suhu 350 C, tekanan 2 atm.

2.3.2 Tahap Reaksi dan Pembentukan Produk


Tahap ini bertujuan untuk mereaksikan isopropil alkohol dengan reaksi
menghilangkan atom hidrogen (dehidrogenasi) menjadi aseton, di mana produk
o
yang dihasilkan berbentuk gas pada suhu 350 C.Unit pembentukan aseton ini
o
dijalankan dalam reaktor fixed bed (R-01) yang beroperasi pada suhu 350 C,
tekanan 2 atm. Sebagai katalis digunakan zinc oksida dengan pertimbangan bahwa
reaksi dapat mencapai hasil konversi yang tinggi, yaitu 85% dari total isopropil
o
alkohol yang masuk reaktor. Gas keluar reaktor pada suhu 350 C.

2.3.3 Tahap Pemisahan dan Pemurnian Produk


Tahap ini bertujuan untuk:
a. Memisahkan produk dan produk sampin dari gas H2 dalam absorber
(D-02).
b. Memisahkan aseton dari isopropil alkohol dalam menara distilasi I
(D-03).
c. Memisahkan isopropil alkohol dari air dalam menara distilasi II (D-04)
kemudian isopropil alkohol di recycle untuk dicampur dengan fresh feed.

Pra-Rancangan Pabrik Acetone Kelompok 7. S.Ganjil/2019-2020


Made by Checked by Approved by
Dynna Ardilla Putri M Dynna Ardilla Putri M
Shofi Qonitannisha Shofi Qonitannisha
Zora Darma Zora Darma
Kelompok VII/ Semester Ganjil 2019/202
0

Keluar dari reaktor, gas dialirkan ke vaporizer (V-01) sebagai pengganti


steam, kemudian gas masuk dalam heat exchanger (E-01) untuk diturunkan
suhunya hingga 119oC, lalu dialirkan ke cooler (E-4) untuk diturunkan lagi
suhunya hingga 33oC. Campuran gas-cair diumpankan ke flash drum (D-01) untuk
dipisahkan antara fase gas dan fase cairnya. Gas diumpankan ke absorber (D-02)
dan diserap dengan media penyerap air, produk berupa gas H2 dapat dijual,
sedangkan produk bawah berupa cairan (aseton, isopropil alkohol, air)
diumpankan ke menara distilasi I (D-03) yang sebelumnya melewati heat
exchanger (E-01) sebagai fluida pendingin.
Dalam menara distilasi I (D-03) direncanakan produk aseton akan dapat
dipisahkan dari campurannya sesuai dengan spesifikasi produk yaitu 99% berat
aseton, 1% berat isopropil alkohol, yang merupakan hasil atas menara distilasi I (D-
03) pada kondisi tekanan 1 atm dan suhu 56oC. Selanjutnya ditampung dalam tangki
II (T-02). Hasil bawah menara distilasi I (D-03) selanjutnya diumpankan ke manara
distilasi II (D-04) untuk memisahkan isopropil alkohol dari impuritas air. Hasil atas
menara distilasi II (D-4) berupa produk komposisi 88% isopropil alkohol dan 12%
air, selanjutnya di recycle. Sedangkan produk bawah menara distilasi II (D-04)
dengan komposisi terbesar air dan sedikit isopropil alkohol selanjutnya akan
dilakukan treatment sebelum dibuang.

Pra-Rancangan Pabrik Acetone Kelompok 7. S.Ganjil/2019-2020


Made by Checked by Approved by
Dynna Ardilla Putri M Dynna Ardilla Putri M
Shofi Qonitannisha Shofi Qonitannisha
Zora Darma Zora Darma

Anda mungkin juga menyukai