Anda di halaman 1dari 15

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id
Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride
Proses Oksidasi Naphthalene
Kapasitas Produksi 18.000 Ton/Tahun

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik

Phthalic anhydride merupakan senyawa organik dengan rumus

kimia C8H4O3 yang dapat diperoleh dari proses oksidasi naphthalene. Secara

umum kegunaan phthalic anhydride dalam sektor industri antara lain

sebagai bahan baku pada industri pembuatan plasticizer, alkyd resin,

unsaturated polyester resin, benzoic acid. (www.speclab.com)

Di Indonesia hanya terdapat satu pabrik produsen

phthalic anhydride, yaitu PT. Petrowidada Gresik (www.digilib.its.ac.id).

PT. Petrowidada mempunyai kapasitas produksi total 140.000 metrik ton per

tahun (www.eterindo.com).

Indonesia masih mengimpor phthalic anhydride dengan jumlah

yang semakin menurun dari tahun ke tahun (1999 – 2003). Walaupun impor

phthalic anhydride semakin menurun namun peluang ekspor masih terbuka

lebar dengan semakin meningkatnya ekspor Indonesia ke luar negeri

(tabel 1.1).

Dengan mempertimbangkan hal-hal di atas, pendirian pabrik

phthalic anhydride sangat diperlukan untuk mengurangi impor dan

meningkatkan ekspor. Disamping itu, pendirian pabrik phthalic anhydride

juga akan membuka lapangan kerja baru, mengurangi pengangguran dan

BAB I Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride
Proses Oksidasi Naphthalene
Kapasitas Produksi 18.000 Ton/Tahun

akan memacu tumbuhnya pabrik baru yang menggunakan phthalic

anhydride sebagai bahan bakunya.

1.2 Penentuan Kapasitas Perancangan

Data statistik mengenai ekspor dan impor phthalic anhydride

Indonesia (Tabel 1.1) memperlihatkan bahwa impor phthalic anhydride di

Indonesia semakin menurun. Produksi phthalic anhydride di dunia semakin

meningkat (Tabel 1.2) yang menunjukkan kebutuhan phthalic anhydride

juga semakin bertambah.

Tabel 1.1 Prospek Pemasaran Phthalic Anhydride di Indonesia

Prospek pemasaran (kg)


Tahun Import (kg) Ekspor (kg)
(Ekspor + Impor)

1999 8.681.343 22.201.616 30.882.959

2000 11.395.933 16.312.951 27.708.884

2001 6.263.834 61.513.130 67.776.964

2002 4.599.323 32.929.324 37.528.647

2003 5.559.391 80.904.842 86.464.233

Sumber : Data Ekspor-Impor Indonesia, BPS

BAB I Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride
Proses Oksidasi Naphthalene
Kapasitas Produksi 18.000 Ton/Tahun

PROSPEK PEMASARAN
PHTHALIC ANHYDRIDE
200000

KAPASITAS (TON) 150000 y = 12098231.10x - 24158488093.70

100000

50000

0
1996 2000 2004 2008 2012 2016
TAHUN

Gambar 1.1 Prospek Pemasaran Phthalic Anhydride di Indonesia

Kapasitas produksi terkecil phthalic anhydride yang pernah

didirikan adalah 6.000.000 lb/tahun (2.678 ton/tahun).

(Faith Keyes, hal 616)

Perkiraan kapasitas produksi phthalic anhydride di dunia

ditunjukkan pada tabel 1.2.

Tabel 1.2 Perkiraan Kapasitas Phthalic Anhidride Dunia (x 103 ton)

Lokasi Tahun
1976 1988 1993
Amerika Utara 440 560 455
Eropa Barat 610 860 950
Asia Timur 280 760 1090
Eropa Timur dan Eropa Tengah 200 750 660
Amerika Selatan 35 305 350
Total 1565 3235 3505
(Kirk & Othmer, volume 18, 1983)

BAB I Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride
Proses Oksidasi Naphthalene
Kapasitas Produksi 18.000 Ton/Tahun

Dari tabel 1.1 dan gambar 1.1 dapat diketahui prospek pemasaran

phthalic anhydride di Indonesia. Pada tahun 2010 diperkirakan total impor

dan ekspor phthalic anhydride di Indonesia adalah sebesar 158.956.417

kg/tahun, sedangkan PT. Petrowidada memiliki kapasitas produksi 140.000

ton/tahun. Sehingga total peluang pemasaran phthalic anhydride di

Indonesia setelah dikurangi produksi PT. Petrowidada adalah sebesar

18.956.417 kg/tahun.

Dengan pertimbangan-pertimbangan di atas, maka pabrik ini

direncanakan akan didirikan pada tahun 2010 dengan kapasitas sebesar

18.000 ton/tahun dan berorientasi ekspor.

1.3. Lokasi Pabrik

Lokasi suatu pabrik akan mempengaruhi kedudukan pabrik dalam

persaingan dan penentuan kelangsungan produksinya. Penentuan lokasi

pabrik yang tepat, ekonomis dan menguntungkan dipengaruhi beberapa

faktor, yaitu :

1. Faktor Utama

a. Sumber bahan baku

b. Pemasaran

c. Penyediaan tenaga listrik dan bahan bakar

d. Penyediaan air

2. Faktor Khusus

BAB I Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride
Proses Oksidasi Naphthalene
Kapasitas Produksi 18.000 Ton/Tahun

a. Jenis transportasi

b. Kebutuhan tenaga kerja

c. Keadaan masyarakat

d. Karakteristik lokasi

Dengan pertimbangan hal tersebut diatas, maka lokasi pabrik

direncanakan berdiri di kawasan industri Pulo Merak, Serang, Banten.

Pertimbangan – pertimbangan dipilihnya lokasi tersebut adalah sebagai

berikut :

1. Sumber bahan baku

Bahan baku pembuatan phthalic anhydride yaitu naphthalene yang

diimpor dari ABA Chemie, Jalan U8/52 No. 1, Shah Alam, Selangor,

Malaysia. Pabrik ini memiliki kapasitas produksi 78.000 ton per tahun.

Lokasi pabrik ditentukan di Pulo Merak karena dekat dengan pelabuhan

Merak dan pelabuhan Tanjung Priok yang dapat digunakan untuk ekspor

impor.

2. Pemasaran

Prioritas utama pemasaran produk adalah kawasan Asia dan Timur

Tengah. Negara-negara tersebut antara lain : Singapura, Taiwan, Thailand,

Philipina, Malaysia, Vietnam, India, Srilanka, Bangladesh dan Kuwait.

Setelah itu jika dalam negeri masih membutuhkan maka dapat dipasarkan di

dalam negeri yaitu daerah Jawa Barat dan Banten. Di daerah tersebut banyak

berdiri pabrik yang menggunakan bahan baku utama phthalic anhydride.

Pabrik - pabrik tersebut ditunjukkan pada tabel 1.3 dan 1.4.

BAB I Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride
Proses Oksidasi Naphthalene
Kapasitas Produksi 18.000 Ton/Tahun

Tabel 1.3 Produsen Unsaturated Polyester Resin (UPR) di Indonesia

Kapasitas
Nama Produsen Status Lokasi
(ton/tahun)
PT. Justus Sakti Raya PMDN Jakarta 24.000
PT. Eternal Buana Chemicals PMDN Tanggerang 24.000
PT. Pardic Jaya Chemicals PMA Tanggerang 4.800
PT. Arindo Pacific Chemicals PMDN Bogor 7.800
PT. Gajah Tunggal Prakarsa PMDN Tanggerang 7.200
PT. SHCP Indonesia PMA Gresik 13.200
Total kapasitas 81.000
Sumber : Jurnal CIC no. 225, tanggal 1 Juli 1997

Tabel 1.4 Produsen Alkyd Resin di Indonesia

Perusahaan Kapasitas Lokasi


(ton/tahun)
PT. Eternal Buana Chemical Industries 20.000 Tangerang
PT. Pardic Jaya Chemicals 13.000 Tangerang
PT. Raung Nusa Chemicals 6.000 Sidoarjo
PT. Gajah Tunggal Prakarsa 6.000 Tangerang
PT. Tunas Sumber Idea Kreasi Kimia 6.000 Serang
PT. United Transocean 5.000 Jakarta
PT. Warna Agung 1.200 Jakarta
PT. Golden Bridge Chemicals 450 Sidoarjo
PT. Propan Jaya 4.200 Jakarta
PT. ICI 500 Jakarta
PT. Eterindo Nusa Graha 20.000 Gresik
Total kapasitas 82.350
Sumber : Jurnal CIC no. 225, tanggal 1 Juli 1997

BAB I Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride
Proses Oksidasi Naphthalene
Kapasitas Produksi 18.000 Ton/Tahun

3. Penyediaan tenaga listrik dan bahan bakar

Kebutuhan listrik pabrik ini sebagian dipenuhi dari PLN,

sedangkan untuk menjamin kelancaran penyediaan tenaga listrik bagi

kelangsungan produksi, pabrik memiliki generator pembangkit tenaga

listrik sendiri. Kebutuhan bahan bakar yaitu solar yang digunakan untuk

menjalankan generator diperoleh dari Pertamina.

4. Penyediaan Air

Kebutuhan air untuk konsumsi dan sanitasi pekerja diperoleh dari

sumber air tanah, sedangkan kebutuhan air untuk air pendingin diperoleh

dari air laut.

5. Jenis dan sarana transportasi

Serang merupakan daerah yang sangat strategis dalam hal

transportasi, karena dekat dengan Jakarta yang merupakan kota terbesar

dan juga dekat dengan pelabuhan laut (pelabuhan Merak dan pelabuhan

Tanjung Priok) dan bandar udara. Transportasi jalan raya juga

terhubung baik dengan berbagai daerah.

6. Kebutuhan tenaga kerja

Kebutuhan tenaga kerja dapat tercukupi karena di Indonesia

khususnya di Serang, Banten, memiliki tenaga kerja yang cukup banyak,

baik sebagai tenaga ahli ( skilled labour ), menengah maupun sebagai

buruh kasar ( unskilled labour ).

BAB I Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride
Proses Oksidasi Naphthalene
Kapasitas Produksi 18.000 Ton/Tahun

7. Karakteristik lokasi

Di kawasan industri Pulo Merak ini masih tersedia tanah yang

relatif cukup luas sehingga memungkinkan adanya perluasan pabrik

dimasa datang.

1.4 Tinjauan Pustaka

1.4.1 Macam – Macam Proses

Ada dua macam proses pembuatan phthalic anhydride secara

komersial, yaitu :

1. Proses Oksidasi Naphthalene

Mula-mula naphthalene dicairkan dan diuapkan, kemudian

naphthalene dicampur dengan udara hingga didapatkan perbandingan

naphthalene dan udara 1 : 25, rasio berat. Campuran kemudian

dimasukkan ke dalam reaktor fixed bed dengan katalis V2O5 pada


0
tekanan 1,7 atm dan suhu 357 - 400 C dan terjadi reaksi oksidasi

naphthalene membentuk phthalic anhydride dalam bentuk gas. Gas

keluar reaktor didinginkan dan diembunkan. Cairan dan gas dipisahkan

dalam separator. Phthalic anhydride dan hasil samping maleic

anhydride kemudian dimasukkan dalam menara distilasi untuk

memisahkan phthalic anhydride yang mempunyai spesifikasi 99,7 %.

Reaksi :

C10H8 + 4,5 O2 C8H4O3 + 2 CO2 + 2 H2O


Naphthalene Phthalic anhydride
BAB I Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride
Proses Oksidasi Naphthalene
Kapasitas Produksi 18.000 Ton/Tahun

2. Proses Oksidasi O-xylene

Pada proses ini o-xylene diuapkan dan dicampur dengan udara

dan dipanaskan hingga 537,78 °C, campuran kemudian dimasukkan ke

dalam reaktor yang berisi katalis vanadium pentaoksida sehingga akan

terjadi reaksi pembentukan phthalic anhydride. Hasil uap kemudian

didinginkan dan diembunkan. Gas dan cairan kemudian dipisahkan

dalam separator, kemudian phthalic anhydride dipisahkan dari

impuritasnya dalam menara distilasi untuk mendapatkan phthalic

anhydride dengan kemurnian 99,7 %. (Faith, Keyes dan Clark, 1975)

Reaksi :

C8H10 + 3 O2 C8H4O3 + 3 H2O


O-xylene Phthalic anhydride

Dari proses diatas dipilih proses oksidasi naphthalene dengan alasan :

1. Suhu operasi lebih rendah, sehingga lebih aman dan lebih mudah dalam

pengontrolan.

2. Harga bahan baku lebih murah.

1.4.2 Kegunaan Produk

Sebagian besar phthalic anhydride digunakan sebagai bahan baku pada

industri-industri :

BAB I Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride
Proses Oksidasi Naphthalene
Kapasitas Produksi 18.000 Ton/Tahun

- Plasticizer, sebagai contoh jika phthalic anhydride direaksikan dengan

etanol maka akan dihasilkan DOP, yaitu bahan dasar pembuatan

plastik

- Alkyd resin. Merupakan reaksi antara phthalic anhydride dengan

gliserin atau fatty oil atau asam misalnya etilen glikol, sorbitol, manitol

dan adipic acid. Sekitar 95% dari alkyd resin digunakan sebagai bahan

baku pembuatan cat.

- Polyester resin. Dihasilkan dari reaksi antara phthalic anhydride

dengan monomer, misalnya stirene, yang membentuk fiberglass.

1.4.3 Sifat-sifat Fisik dan Kimia Bahan Baku

1.4.3.1 Sifat fisik dan kimia bahan baku

1. Naphthalene

a. Sifat Fisis :

Rumus bangun :

Rumus molekul : C10H8

Berat molekul : 128,164 g/gmol

Titik didih : 217,9 0C

Titik leleh : 80,29 °C

Tekanan kritis : 4051 kpa

Temperatur kritis : 475,2 °Cs

Densitas pada 25 °C : 1,175 g/ml

pada 90 °C : 0,97021 g/ml

BAB I Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride
Proses Oksidasi Naphthalene
Kapasitas Produksi 18.000 Ton/Tahun

Panas pengembunan : 43,5 kj/mol

Panas pembakaran : -5158,42 kj/mol

b. Sifat Kimia :

1. Reaksi Alkilasi naphthalene dengan propylene menghasilkan

2 isopropylnaphthalene.

2. Reaksi naphthalene dengan formaldehyde dan asam hidrokrorit

dengan katalis asam asetat menghasilkan 1 chloromethyl-

naphthalene.

3. Hidrogenasi naphthalene menghasilkan tetrahydronaphthalene

( Kirk-Othmer, Vol 15 )

2. Udara

a. Sifat-sifat fisis

Tabel 1.5 Sifat – sifat Fisis Udara

Sifat gas N2 O2
Berat molekul 28,02 32
Kenampakan Gas Gas
Tidak berwarna Tidak berwarna
Tidak berbau Tidak berbau
Specific gravity 12,5 1,7
Melting point -209,86 -214,8
Boiling point, oC -195,8 -18,3
Temperatur kritis, K 126,1 154,58
Tekanan kritis (bar) 33,5 49,8
Volume kritis (cm3/mol) 90,1 73,4
Liquid density (gr/cm3) 805 1149
(Perry 6th ed. )

BAB I Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride
Proses Oksidasi Naphthalene
Kapasitas Produksi 18.000 Ton/Tahun

b. Sifat kimia:

1. O2 bereaksi dengan semua elemen kecuali He, Ne, dan Ar

2. Jika direaksikan dengan bahan bakar/petroleum oil, natural

gas/batubara akan dihasilkan panas, CO2, H2O, serta residu dari

udara

3. Pada suhu yang lebih rendah dengan adanya katalis, O2 bereaksi

dengan senyawa organik membentuk oxygenated hidrokarbon.

(Perry 6th ed. )

1.4.3.2 Sifat Produk

1. Phthalic anhydride

a. Sifat-sifat fisis O

C
Struktur bangun : O

C
O

Rumus molekul : C8H4O3

Berat molekul : 148,118 kg/kmol

Titik didih : 284,5 oC

Titik leleh : 130,8 oC

Temperatur kritis : 791 K

Tekanan kritis : 46,58 atm

Densitas kritis : 0,3518 gr/cm3

Spesific gravity : 1,527

BAB I Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride
Proses Oksidasi Naphthalene
Kapasitas Produksi 18.000 Ton/Tahun

Panas penguapan : 65,375 kJ/mol

Panas pembakaran : -3259 kJ/mol

Panas pembentukan : -460 kJ/mol

Panas sublimasi : 88,7 kJ/mol

Flash point : 152 oC

Flammable limit:

Lower : 1,2 % vol

Upper : 9,2 % vol

Minimum liquid tempareture to form flammable vapor in air : 143 oC

pada 1 atm

b. Sifat kimia

1. Anthraquinon dapat diperoleh dari reaksi antara phthalic

anhydride dan benzene.

2. Reaksi antara phthalic anhydride dengan urea dan metal diacetat

akan membentuk metal phthalocyanines .

(Kirk Othmer 4ed, 1987)

2. Maleic Anhydride O

a. Sifat-sifat fisis C
HC
Struktur bangun : O
HC
C

Rumus molekul : C4H2O3

Berat molekul : 98,06 kg/kmol

BAB I Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride
Proses Oksidasi Naphthalene
Kapasitas Produksi 18.000 Ton/Tahun

Titik didih : 202 oC

Titik leleh : 52 oC

Temperatur kritis : 721 K

Tekanan kritis : 71,85 atm

Panas penguapan (131oC) : 54,8 kJ/mol

Panas pembakaran (25oC) : -1390 kJ/mol

Panas pembentukan : -470,41 kJ/mol

Panas sublimasi (25oC) : 88,7 kJ/mol

Kapasitas panas : 0,164 kJ/mol K

Flash point : 110 oC

Flammable limit

Lower : 1,4 - 3,4 % vol

Upper : 7,1 % vol

b. Sifat Kimia

1. Chlorinasi maleic anhydride dengan hidrokarbon aromatis pada

katalis AlCl3 membentuk b aroylocrylic acid

2. maleic anhydride bereaksi dengan alkena dan senyawa aromatis

yang mempunyai ikatan C-H, menghasilkan turunan succinic

anhydride

3. Reaksi maleic anhydride dengan ammonia, amina primer atau

amina sekunder menghasilkan mono atau diamida.

(Kirk Othmer, Vol 16, 1987)

BAB I Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride
Proses Oksidasi Naphthalene
Kapasitas Produksi 18.000 Ton/Tahun

1.4.3.3 Tinjauan Pustaka Secara Umum

Phthalic anhydride dapat dibuat dengan cara oksidasi dengan

menggunakan bahan baku naphthalene. Naphthalene bereaksi dalam fase

gas, sehingga perlu dicairkan kemudian diuapkan terlebih dahulu.

Perbandingan umpan udara dan naphthalene 25 : 1 % berat. Suhu operasi

reaktor adalah 357,22 – 454,44 oC dan waktu tinggal 0,1 – 0,6 detik. Gas
o
keluar reaktor didinginkan sampai kira-kira 126,67 C, kemudian

produk phthalic anhydride dipisahkan. Katalis yang digunakan adalah

vanadium pentokside. (Faith-Keyes, hal. 611).

Untuk reaksi oksidasi naphthalene akan terjadi reaksi :

C10H8 + 4,5 O2 C8H4O3 + 2 CO2 + 2 H2O


Naphthalene Phthalic anhydride

Persamaan kecepatan reaksi dapat dinyatakan sebagai berikut :

r = 305 x 105 p0,38 ℮-38.000/RT kmol / jam.kg katalis

(JM Smith, 1981 hal 630)

Kondisi operasi 357 - 400 °C, tekanan 1,7 atm

BAB I Pendahuluan

Anda mungkin juga menyukai